MAKALAH KIMIA ANALISIS
“ARGENTOMETRI”
DISUSUN OLEH: A’AFIF AMIRUL AMIN ARUM FAJARW AJARWATI ATI DWI AM!IKA "# NARRULLITA ERRIGA "#
(1413206001) (1413206 (141 320600) 00) (141320601$) (1413206030)) (1413206030
"ROGRAM STUDI S1 FARMASI STIK%& KAR' KAR'A A "UTRA !ANGSA TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 201$
KATA "ENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ARGENTOMETR! tepat pada "aktunya# $hala"at beserta salam sem%ga senantiasa terlimpah &urahkan kepada Nabi Muhammad $A'# Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah (imia Analisis# Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan makalah ini dengan memberikan gambaran se&ara deskripti) agar mudah di pahami# Penyusun meyadari bah"a makalah ini masih jauh dari sempurna# *al ini sematamata karena keterbatasan kemampuan penyusun sendiri# Oleh karena itu+ sangatlah penyusun harapkan saran dan kritik yang p%siti) dan membangun dari semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan berman)aat di masa yang akan datang#
Tulungagung+ , N%.ember /,01 Penyusun
0#0 0#/ /#0 /#/ /#4 /#5 /#1 /# /#8 /#< 4#0 4#/
DAFTAR ISI JUDUL############################################################################################################ KATA "ENGANTAR################################################################################### DAFTAR ISI################################################################################################## !A! I "ENDAHULUAN 2atar 3elakang######################################################################################## 0 Tujuan##################################################################################################### / !A! II ISI Argent%metri########################################################################################### 4 Te%ri (elarutan####################################################################################### 5 *arga *asil (ali (elarutan 6(sp7########################################################### 1 Reaksi Pengendapan############################################################################### 8 Met%de-Met%de Titrasi 9alam Argent%metri 6Met%de :%lhard+ Met%de ;ayans dan Met%de M%hr7 < Pengaruh p* 9alam Analisa Argent%metri############################################ 04 ndikat%r Argent%metri########################################################################### 05 Aplikasi argent%metri dalam analisa %bat dan bahan %bat beserta &%nt%h %batnya 01 !A! III "ENUTU" (esimpulan############################################################################################# 0 $aran####################################################################################################### 0 DAFTAR "USTAKA#################################################################################### 08
!A! I "ENDAHULUAN 1#1
L*+ !%,-./ ndustri )armasi saat ini tidak hanya mem)%kuskan perhatian pada bidang pembuatan dan penyediaan %bat+ melainkan juga telah men&akup berbagai pr%duk yang tersedia dalam masyarakat seperti makanan dan k%smetik# 9alam penyediaan suatu pr%duk )armasi dipergunakan berbagai senya"a-senya"a yang dik%mbinasikan satu dengan yang lain untuk menghasilkan suatu senya"a baru yang sangat berman)aat# Pengk%mbinasian ini melibatkan berbagai senya"a baik yang mudah larut dalam air+ maupun yang tidak# Reaksi pengendapan telah dipergunakan luas dalam kimia analitik+ dalam titrasi+ dalam penentuan gra.imetrik+ dan dalam pemisahan sampel menjadi k%mp%nen-k%mp%nennya# Met%de gra.imetrik tidak dipergunakan lagi se&ara luas+ dan penggunaan pengendapan untuk pemisahan telah digantikan 6"alau tidak sepenuhnya7 sebagian besar dengan met%de-met%de lain# 'alaupun demikian pengendapan tetap merupakan sebuah teknik dasar yang sangat penting dalam banyak pr%sedur analitik 69ay and =nder"%%d+ /,,/7# Argent%metri merupakan met%de umum untuk menetapkan kadar hal%genida dan senya"a-senya"a lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat 6AgNO 47 pada suasana tertentu# Met%de argent%metri disebut juga met%de pengendapan karena pada argent%metri memerlukan pembentukan senya"a yang relati) tidak larut atau endapan# Oleh karena itu disusun makalah ini untuk mengetahui dan memahami materi tentang analisis argent%metri yang termasuk ke dalam analisis kuantitati) dan kualitati)#
1#2 0# /# 4# 5# 1# # 8#
T. Mengetahui te%ri kelarutan Mengetahui harga hasil kelarutan Mengetahui reaksi pengendapan Mengetahui met%de-met%de titrasi dalam argent%metri Mengetahui pengaruh Ph dalam analisa argent%metri Mengetahui indi&at%r dalam argent%metri Mengetahui aplikasi argent%metri dalam analisa %bat dan bahan %bat beserta &%nt%h %batnya
!A! II ISI 2#1
A+/%.*%*+
Argent%metri merupakan met%de umum untuk menetapkan kadar hal%genida dan senya"a-senya"a lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat 6AgNO 47 pada suasana tertentu# Met%de argent%metri disebut juga met%de pengendapan karena pada argent%metri memerlukan pembentukan senya"a yang relati) tidak larut atau endapan# Reaksi yang mendasari titrasi argent%metri adalah> AgNO4 ? @l- Ag@l6s7 ?NO4$ebagai indikat%r+ dapat digunakan kalium kr%mat yang menghasilkan "arna merah dengan adanya kelebihan i%n Ag ?# 6Gandjar dan R%hman+ /,,87 Met%de argent%metri lebih luas lagi digunakan adalah met%de titrasi kembali# Perak nitrat 6AgNO47 berlebihan ditambahkan ke sampel yang mengandung i%n kl%rida atau br%mid# $isa AgNO4 selanjutnya dititrasi kembali dengan am%nium ti%sianat menggunakan indi&at%r besi 67 am%nium sul)at# Reaksi yang terjadi pada penentuan i%n kl%rida dengan &ara titrasi kembali adalah sebagai berikut 6Gandjar dan R%hman+ /,,87> AgNO4 berlebih ? @l- Ag@l6s7 ? NO4$isa AgNO4 ? N*5$@N Ag$@N 6s7 ? N*5 NO4 4N*5$@N ? ;eN*56$O57/ ;e6$@N74 merah ? /6N* 57/$O5 $esuai dengan namanya+ penetapan kadar ini menggunakan perak nitrat 6AgNO 47# Garam ini merupakan satu-satunya garam perak yang terlarutkan air sehingga reaksi perak nitrat dengan garam lain akan menghasilkan endapan# Garam-garam+ seperti natrium kl%rida 6Na@l7 dan kalium sianida 6(@N7+ dapat ditentukan kadarnya dengan &a ra berikut ini 6@airns+ /,,<7# AgNO4 ? Na@l Ag@l 6endapan7 ? NaNO 4 AgNO4 ? (@N Ag@N 6endapan7 ? (NO 4 $ampel garam dilarutkan di dalam air dan di titrasi dengan larutan perak nitrat standar sampai keseluruhan garam perak mengendap# Benis titrasi ini dapat menunjukkan titik akhirnya sendiri 6 self-indicating 7+ tetapi biasanya suatu indikat%r dipilih yang menghasilkan endapan ber"arna pada titik akhir# Pada penetapan kadar Na@l+ kalium kr%mat ditambahkan ke dalam larutanC setelah semua Na@l bereaksi+ tetesan pertama AgNO4 berlebih menghasilkan endapan perak kr%mat ber"arna merah yang mengubah "arna larutan menjadi &%klat merah 6 @airns+ /,,<7#
2#2
T%+ K%,+*.
(elarutan diartikan sebagai k%nsentrasi bahan terlarut dalam suatu larutan jenuh pada suatu suhu tertentu# 2arutan sebagai &uran h%m%gen bahan yang berlainan# =ntuk dibedakan antara larutan dari gas+ &airan dan bahan padat dalam &airan# 9isamping itu terdapat larutan dalam keadaan padat 6misalnya gelas+ pembentukan kristal &uran7# (elarutan dide)enisikan dalam besaran kuantitati) sebagai k%nsentrasi Dat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu+ dan se&ara kualitati) dide)enisikan sebagai interaksi sp%ntan dari dua atau lebih Dat untuk membentuk dispersi m%lekuler h%m%gen# 2arutan dinyatakan dalam mili liter pelarut yang dapat melarutkan satu gram Dat# Misalnya 0 gram asam salisilat akan larut dalam 1,, ml air# (elarutan dapat pula dinyatakan dalam satuan m%lalitas+ m%laritas dan persen# (elarutan suatu bahan dalam suatu pelarut tertentu menunjukkan k%nsentrasi maksimum larutan yang dapat dibuat dari bahan dan pelarut tersebut# 3ila suatu pelarut pada suhu tertentu melarutkan semua Dat terlarut sampai batas daya melarutkannya+ larutan ini disebut larutan jenuh# ;akt%r-)akt%r yang dapat mempengaruhi kelarutan suatu Dat adalah > 0# p* /# Temperatur (elarutan Dat padat dalam air semakin tinggi bila suhunya dinaikkan#Adanya panas 6kal%r7 mengakibatkan
semakin
renggangnya
jarak
antara
m%lekul
Dat
padat
tersebut#
Merenggangnya jarak antara m%lekul Dat padat menjadikan kekuatan gaya antar m%lekul tersebut menjadi lemah sehingga mudah terlepas %leh gaya tarik m%lekul-m%lekul air 4# Benis pelarut $enya"a p%lar 6mempunyai kutub muatan7 akan mudah larut dalam senya"a p%lar#Misalnya gula+ Na@l+ alk%h%l+ dan semua asam merupakan senya"a p%lar# $enya"a n%n p%lar akan mudah larut dalam senya"a n%n p%lar+misalnya lemak mudah larut dalam minyak#$enya"a n%n p%lar umumnya tidak larut dalam senya"a p%lar+ misalnya Na@l tidak larut dalam minyak tanah#
5# 3entuk dan ukuran partikel 1# (%nstanta dielektrik pelarut # Adanya Dat-Dat lain+ misalnya sur)aktan pembentuk k%mpleks i%n sejenis dan lain-lain# 2#3
H+/ H&, K, K%,+*. (K&)
$enya"a-senya"a i%n yang terlarut di dalam air akan terurai menjadi partikel dasar pembentuknya yang berupa i%n p%siti) dan i%n negati)# 3ila ke dalam larutan jenuh suatu
senya"a i%n ditambahkan kristal senya"a i%n maka kristal tersebut tidak melarut dan akan mengendap# *asil (ali (elarutan adalah nilai tetapan kesetimbangan garam atau basa yang sukar larut dalam larutan jenuh# (sp ini dikaitkan dengan kelarutan sesuai dengan st%ki%metri reaki+ pada larutan jenuh terjadi kesetimbangan antara i%n-i%n dengan Dat yang tidak larut# Pr%ses ini terjadi dengan laju reaksi yang sama sehingga terjadi reaksi kesetimbangan# @%nt%hnya reaksi kesetimbangan pada larutan jenuh @a@ /O5 dalam air adalah> @a@/O5(s) @a/? (aq) ? @/O5/-(aq) (%nstanta kesetimbangan6(7> Oleh
karena
@a@/O5 yang
larut
dalam
air
sangat
ke&il
maka
k%nsentrasi
@a@/O5 dianggap tetap# $esuai dengan harga ( untuk kesetimbangan heter%gen+ k%nstanta reaksi ini dapat ditulis> K& 5 7289 72O429#
(sp atau k%nstanta hasil kali kelarutan adalah hasil kali k%nsentrasi i%n-i%n dalam larutan jenuh+ dipangkatkan masing-masing k%e)isien reaksinya# Rumus dan harga (sp beberapa senya"a dapat dilihat pada Tabel berikut>
Badi dengan kata lain hasil kali kelarutan ialah hasil kali k%nsentrasi i%n-i%n dari larutan jenuh garam yang sukar larut dalam air+ setelah masing-masing k%nsentrasi dipangkatkan dengan k%e)isien menurut persamaan i%nisasinya# Garam-garam yang sukar larut seperti +Ag@l+ *g; /# Bika dimasukkan dalam air murni lalu diaduk+ akan terlarut juga "alaupun hanya sedikit sekali# (arena garam-garam ini adalah elektr%lit+ maka garam yang terlarut akan teri%nisasi+ sehingga dalam larutan akan terbentuk suatu kesetimbangan# A# *ubungan (sp dengan p* *arga p* sering digunakan untuk menghitung Ksp suatu basa yang sukar larut# $ebaliknya+ harga Ksp suatu basa dapat digunakan untuk menentukan p* larutan 6Bames E# 3rady+ 0FF,7# 3# Reaksi Pengendapan & H ( sp
> larutan belum jenuh
& I ( sp
> larutan tepat jenuh
& J ( sp
> terjadi pengendapan
2#4
R%-& "%./%.;.
Endapan adalah Dat yang memisahkan diri sebagai suatu )ase padat keluar dari larutan# Endapan mungkin berupa kristal 6kristalin7 atau k%l%id+dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau pemusingan 6&entri)uge7 Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan Dat yang bersangkutan# (elarutan6$7 suatu endapan adalah sama dengan k%nsentrasi m%lar dari larutan jenuhnya# (elarutan bergantung pada nerbagai k%ndisi seperti suhu+ tekanan+ k%nsentrasi bahan-bahan lain dlam larutan itu+ dan pada k%mp%sisi pelarutnya 6:%gel+ 0F8F7# ;akt%r-)akt%r yang mempengaruhi pengendapan antara lain>
1. Temperatur, Kelarutan semakin meningkat dengan naiknya suhu, jadi dengan meningkatnya suhu maka pembentukan endapan akan berkurang
disebabkan
banyak
endapan
yang
berada
pada
larutannya. 2. Sifat alami pelarut, Garam anorganik mudah larut dalam air dibandingkan dengan pelarut organik seperti alkohol atau asam asetat. Perbedaan kelarutan suatu zat dalam pelarut organik dapat dipergunakan untuk memisahkan campuran antara dua zat. 3. Pengaruh ion sejenis, Kelarutan endapan akan berkurang jika dilarutkan
dalam
larutan
yang
mengandung
ion
sejenis
dibandingkan dalam air saja. 4. Pengaruh pH, Kelarutan endapan garam yang mengandung anion dari asam lemah dipengaruhi oleh p, hal ini disebabkan karena penggabungan proton dengan anion endapannya. !isalnya endapan "g# akan semakin larut dengan adanya kenaikan p disebabkan $ akan bergabung dengan #% membentuk #. &. Pengaruh hidrolisis, 'ika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air maka akan dihasilkan perubahan konsentrasi $ dimana hal ini akan menyebabkan kation garam tersebut mengalami hidrolisis dan hal ini akan meningkatkan kelarutan garam tersebut. (. Pengaruh ion kompleks, Kelarutan garam yang tidak mudah larut akan semakin meningkat dengan adanya pembentukan kompleks antara ligan dengan kation garam tersebut. )ebagai
contoh "g*l akan naik kelarutannya jika ditambahkan larutan +3, ini
disebabkan
karena
terbentuknya
kompleks
"g+3-2*l
harmanto, 2/12-.
2#$
M%*;% < %*;% T*+& D, A.,&& A+/%.*%*+ (=,>+;? F@.& ;. M>+)
0#
Met%de :%lhard Perak dapat ditetapkan se&ara teliti dalam suasana asam dengan larutan baku kalium atau am%nium ti%sianat yang mempunyai hasil kelarutan 8+0 K 0, -04# (elebihan ti%sianat dapat ditetapkan se&ara jelas dengan garam besi 67 nitrat atau besi 67 am%nium sul)at sebagai indikat%r yang membentuk "arna merah dari k%mpleks besi67-ti%sianat dalam lingkungan asam nitrat ,+1 L 0+1 N# Titrasi ini harus dilakukan dalam suasana asam+ sebab i%n besi67 akan diendapkan menjadi ;e6O*74 jika suasananya basa+ sehingga titik akhi tidak dapat ditunjukkan# p* larutan harus diba"ah 4# Pada titrasi ini terjadi perubahan "arna ,+8 L 0 sebelum titik eki.alen# =ntuk mendapatkan hasil yang teliti pada "aktu akan di&apai titik akhir+ titrasi dig%j%g kuat-kuat supaya i%n perak yang diabs%rbsi %leh endapan perak ti%sianat dapat bereaksi dengan ti%sianat# Met%de :%lhard dapat digunakan untuk menetapkan kadar kl%rida+ br%mide+ dan i%dide dalam suasana asam# @aranya dengan menambahkan larutan baku perak nitrat berlebihan+ kemudian kelebihan baku perak nitrat dititrasi kembali dengan larutan baku ti%sianat 6Gandjar dan R%hman+ /,,87#
/#
Met%de (# ;ajans Pada met%de ini digunakan indikat%r ads%rbsi+ yang mana pada titik eki.alen+ indikat%r terads%rbsi %leh endapan# ndikat%r ini tidak memberikan perubahan "arna kepada larutan+ tetapi pada permukaan endapan 6Gandjar dan R%hman+ /,,87# *al-hal yang perlu diperhatikan dalam met%de ini ialah+ endapan harus dijaga sedapat mungkin dalam bentuk k%l%id# Garam netral dalam jumlah besar dan i%n ber.alensi banyak harus dihindarkan karena mempunyai daya mengk%agulasi# 2arutan tidak b%leh terlalu en&er karena endapan yang terbentuk sedikit sekali sehingga mengakibatkan perubahan "arna indikat%r tidak jelas# %n indikat%r harus terads%rbsi sebelum ter&apai titik eki.alen+ tetapi harus segera terads%rbsi kuat setelah ter&apai titik eki.alen# %n indikat%r tidak b%leh terads%rbsi sangat kuat+ seperti misalnya pada titrasi kl%rida dengan indikat%r e%sin+ yang mana indikat%r terads%rbsi lebih dulu sebelum titik eki.alen ter&apai 6Gandjar dan R%hman+ /,,87#
;lu%resein adalah sebuah asam %rganik lemah+ yang bisa disebut dengan *;# (etika )lu%resein ditambahkan ke dalam b%t%l titrasi+ ani%n ; - tidak diads%rbsi %leh k%l%id perak kl%rida selama i%n-i%n kl%rida berlebih# (etika i%n-i%n perak berlebih+ i%n-i%n ;- dapat tertarik ke permukaan partikel-partikel yang bermuatan p%siti)# Agregat yang dihasilkannya ber"arna merah jambu+ dan "arna ini &ukup kuat bagi indikat%r .isual# $ejumlah )akt%r harus dipertimbangkan dalam memilih sebuah indikat%r ads%rpsi yang &%&%k untuk sebuah titrasi pengendapan# ;akt%r-)akt%r ini antara lain 69ay and =nder"%%d+ /,,/7> 0#
Ag@l seharusnya tidak diperkenankan untuk mengental menjadi partikel-partikel besar pada titik eki.alen+ mengingat hal ini akan menurunkan se&ara drastis permukaan yang tersedia untuk ads%rpsi dari indikat%r# $ebuah k%l%id pelindung+ seperti dekstrin+ harus ditambahkan untuk menjaga endapan tersebar luas# 9engan kehadiran dekstrin perubahan "arna dapat diulang+ dan jika titik akhir terlampaui+ dapat dititrasi ulang dengan sebuah larutan kl%rida standar#
/#
Ads%rpsi dengan indikat%r seharusnya dimulai sesaat sebelum titik eki.alen dan meningkat se&ara &epat pada titik eki.alen# 3eberapa indikat%r yang tidak &%&%k terads%rpsi se&ara kuat indikat%r tersebut mereka sebenarnya menggantikan i%n utama yang diads%rpsi jauh sebelum titik eki.alen tersebut di&apai#
4#
p* dari media titrasi harus dik%ntr%l untuk menjamin sebuah k%nsentrasi i%n dari indikat%r asam lemah atau basa lemah tersedia &ukup# ;lu%resein+ sebagai &%nt%h+ mempunyai (a sekitar 0,-8+ dan dalam larutan-larutan yang lebih asam dari p* 8+ k%nsentrasi i%n-i%n ;- sangat ke&il sehingga tidak ada perubahan "arna yang dapat diamati# ;lu%resein hanya dapat dipergunakan dalam skala p* sekitar 8 sampai 0,# 9ikl%r%)lu%resein mempunyai (a sekitar 0,-5 dan dapat dipergunakan dalam skala p* 5 sampai 0,#
5#
Amat disarankan bah"a i%n indikat%r bermuatan berla"anan dengan i%n yang ditambahkan sebagai titran# Ads%rpsi dari indikat%r kemudian tidak akan terjadi sampai ada kelebihan titran#
4#
Met%de M%hr Met%de ini dapat digunakan untuk menetapkan kadar kl%rida dan br%mide dalam suasana netral dengan larutan baku perak nitrat dengan penambahan larutan kalium kr%mat sebagai indikat%r# Pada permulaan titrasi akan terjadi endapan perak kl%rida dan setelah ter&apai titik eki.alen+ maka penambahan sedikit perak nitrat akan bereaksi dengan kr%mat dengan membentuk endapan perak kr%mat yang ber"arna merah 6Gandjar dan R%hman+ /,,87#
@ara yang mudah untuk membuat larutan netral dari larutan yang asam adalah dengan menambahkan @a@O4 atau Na*@O4 se&ara berlebihan# =ntuk larutan yang alkalis+ diasamkan dulu dengan asam asetat kemudian ditambah sedikit berlebihan @a@O 4# 6Gandjar dan R%hman+ /,,87 (erugian met%de M%hr adalah> a#
3r%mida dan kl%rida kadarnya dapat ditetapkan dengan met%de M%hr akan tetapi untuk i%dide dan ti%sianat tidak memberikan hasil yang memuaskan+ karena endapan perak i%dida atau perak ti%sianat akan mengads%rbsi i%n kr%mat+ sehingga memberikan titik akhir yang ka&au#
b#
Adanya i%n-i%n seperti sul)ide+ )%s)at+ dan arsenaat juga akan mengendap#
Titik akhir kurang sensiti) jika menggunakan larutan yang en&er#
d#
%n-i%n yang diads%rbsi dari sampel menjadi terjebak dan mengakibatkan hasil yang rendah sehingga pengg%j%gan yang kuat mendekati titik akhir titrasi diperlukan untuk membebaskan i%n yang terjebak tadi# Titrasi langsung i%dida dengan perak nitrat dapat dilakukan dengan penambahan amilum dan sejumlah ke&il senya"a peng%ksidasi# 'arna biru akan hilang pada saat titik akhir dan "arna putih-kuning dari endapan perrak i%dida 6Ag7 akan mun&ul 6Gandjar dan R%hman+ /,,87#
Perbedaan metode !ohr , 0olhard, dan ajans
M%*;% M>+ Pinsip dasar titrasi larutan i%n @l-%leh larutan baku AgNO4+ indi&at%r ( /@rO5
ndi&at%r
Persamaan reaksi
$yarat
M%*;% ,>+; M%*;% B.& 2arutan sampel @l + 2arutan sampel @l-+ 3r -+ -$@N-diperlakuan 3r -+ -$@N dititrasai dengan larutan baku dengan larutan baku AgNO4 berlebih# AgNO4 (elebihan dititrasi kembali dengan ($@N 2arutan ( /@rO5+6titran ialah larutan ;e4?larutan ;e67+ndi&at%r ads%rbs AgNO47 6titran ialah ($@N atau seperti &%sin )lu%r%sein+ N*5$@N7 di)lu%r%sein
Ag?? @l- Ag@l Ag?? - Ag Ag?? - Ag Ag? ? Ag? ? AgAg? ? &%sin+ @rO5/- Ag/@rO5 6&%kla $@N- Ag$@N 6puti AgAg-&%sinat 6biru t kemerahan7 h7 kemerahan7# 4? ;e ? $@N ;e6$@N7/? merah darah 9alam suasana asam Ads%rbs harus terjadi @rO5/-Q I 0#0 K 0, -/M nitrat# khusus penentuan sesudah TE# Tida ada @rO5/-Q J 0#0 K 0, -/M - indi&at%r baru garam lain yang Terjadi sebelum TE dan diberikaan setelah i%n menyebabkan sebaliknya# p*I-< mengendap semua+ k%agulasi# 9apat Bika p*H @rO5/-Q karena dapat digunaan pada p*I5# berkurang# 4? di%ksidasikan %leh ;e Endapan berupa /*? ? /@rO5/- /*@rO5k%l%idal# @r /O8/- ? */O# Bika p* J 0, akan membentuk AgO* Ag/O
Penggunaan Penentuan @l- atau 3r -# Penentuan @l-+ 3r -+-+ - tak dapat ditentukan $@Nkarena -terabs%rbsi kuat %leh endapan+ sama untuk $@N#
2#6
Penentuan @l-+ 3r -+-+ $@N-
"%./+> "H ;, A.,&& A+/%.*%*+ (elarutan dari garam sebuah asam lemah tergantung pada p* larutan tersebut# 3eberapa &%nt%h garam-garam tersebut yang lebih penting dalam kimia analitis adalah %ksalat+ sul)ide+ hidr%ksida+ karb%nat+ dan )%s)at# %n hidr%gen bergabung dengan ani%n dari garam membentuk asam lemah+ sehingga meningkatkan kelarutan dari garam 69ay and =nder"%%d+ /,,/7# $ebuah garam MA dari asam lemah *A# (esetimbangan yang akan ditinjau adalah MA6s7 M? ? A*A ? */O *4O? ? AMari kita tentukan @a k%nsentrasi t%tal 6analitis7 dari semua spesies yang berhubungan dengan asam *A# @a I A-Q ? *AQ @a I A-Q ;raksi dalam bentuk A? menjadi $ehingga Persamaan selanjutnya dapat disbstitusi dalam (sp+ yang menghasilkan Bika p* terlalu basa akan terjadi hidr%lisis pada pereaksi+ terutama i%n # Bika P* terlalu asam indikat%r yang berupa asam lemah akan terhidr%lisis+ menjadi spesies yang berbeda dan kehilangan )ungsinya sebagai indi&at%r &%nt%h> ;lu%resein pada )ajans> *; ? A# Pengaruh P* Pada Met%de M%hr# $yarat yang perlu diperhatikan pada pr%sedur dengan met%de M%hr ini adalah p* larutan yang akan dititrasi harus berada di antara p* +1-F# Apabila p* larutan terlalu asam 6p*H7+ maka indikat%r (/@rO5 dapat berubah menjadi bikr%mat# $ementara apabila p* terlalu basa 6p*JF7+ maka dapat menyebabkan terbentuknya AgO* yang kemudian terurai lagi menjadi Ag/O ?*/O# 3# $yarat p* larutan untuk titrasi ;ajans dengan indikat%r )lu%resein> Tidak terlalu rendah karena kebanyakan indikat%r ads%rpsi bersi)at asam lemah yang tidak dapat dipakai dalam larutan yang terlalu asam# Namun ada juga beberapa indikat%r ads%rpsi “kati%nik! yaitu yang bersi)at basa lemah sehingga baik untuk titrasi dalam keadaan sangat asam# 2# I.;-*+ A+/%.*%*+
TC%, .;-*+ ;&+C&
I.;-*+ F,+%&%.
T*+&
@l- dengan Ag?
D>,+B,+%&%. @l- dengan Ag?
L+*.
p* 8-< p* 5
C++%&, /+%%.
$@N- dengan Ag?
p* 5-1
%&.
3r -+ -+ $@N- dengan Ag?
p* /
%*>@, ,%*
Ag? dengan @l-G Ag ? dengan 3r asam
+>;. 6
$O5/- dengan 3a/?
*NO4 6,+4M7
*>+.
*g/? dengan @l-
p* 0+1-4+1
C+>%., C,%
Pb/? dengan @rO 5/-
larutan ,+0 M
+*>>+% T
netral+ larutan ,+,/M
=ntuk menentukan berakhirnya suatu reaksi pengendapan dipergunakan indikat%r yang baru menghasilkan suatu endapan bila reaksi dipergunakan dengan berhasil baik untuk titrasi pengendapan ini# 9alam titrasi yang melibatkan garam-garam perak ada tiga indikat%r yang telah sukses dikembangkan selama ini yaitu met%de M%hr menggunakan i%n kr%mat+ @rO 5/-+ untuk mengendapkan Ag/@rO5&%klat# Met%de :%lhard menggunakan i%n ;e4? untuk membentuk sebuah k%mpleks yang ber"arna dengan i%n ti%sianat+ $@N# 9an met%de ;ajans menggunakan indikat%r ads%rpsi# 6=nder"%%d+ /,,57 2#
A,-& A+/%.*%*+ D, A.,&& OC* ;. !>. OC* !%&%+* 7.*> OC*.@
alam dunia armasi, metode argentometri dapat digunakan dalam penetapan kadar suatu sediian obat. *ontohnya ammonium klorida , enderol hidrobromida , kalium klorida , klorbutanol , metalen , dan sediaan tablet lainnya.
1# "%.%*. -;+ . -,+; (NH47,) ;%./. %*;% +/%.*%*+
9itimbang seksama 0,, mg sampel +larutkan dalam 0,,ml air+dipipet 0,ml larutan kedalam erlenmeyer /1, ml +ditambahkan larutan sampel dengan ,+1-0ml larutan ( /@rO5 1+dititrasi larutan dengan larutan AgNO4 ,+0 N hingga titik akhir ter&apai+dihitung kadar am%nium kl%rida# 2#"%.%*. K;+ EB%;+. H7L M%*;% "%./%.;. (A+/%.*%*+)
itimbang 2&/ mg eedrin *l ,ilarutkan dengan auadest sebanyak 2&/ ml,ipipet 2/ ml larutan 5edrin *l,itambahkan 3 tetes
indikator K 2*r64 ,ititrasi dengan larutan "g+63 hingga terjadi perubahan 7arna dari kuning sampai terbentuk endapan merah bata. 3# "%.%*. "%+. H7L D%./. M%*;% A+/%.*%*+ Dtimbang seksama sempel papa.erin *@2 yang setara dengan 0, ml AgNO 4 ,+0 N
+larutkan dengan 0,,ml air suling +tambhkan indikat%r ( /@rO5 ,+,,1 M dan titrasi dengan AgNO4 ,+0 N# Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan "arna dari kuning menjadi merah &%klat atau merah bata#
BAB III PENUTUP 3!
"esimpulan "rgentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar halogenida dan senya7a%senya7a lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat "g+63- pada suasana tertentu. Kelarutan dideenisikan dalam besaran kuantitati sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu, dan secara kualitati dideenisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk dispersi molekuler homogen. asil Kali Kelarutan adalah nilai tetapan kesetimbangan garam atau basa yang sukar larut dalam larutan jenuh. 5ndapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu ase padat keluar dari larutan. Met%de L met%de Titrasi 9alam Analisis Argent%metri adalah Met%de :%lhard+ Met%de ;ayans dan Met%de M%hr# (elarutan dari garam sebuah asam lemah tergantung pada p* larutan tersebut# 3eberapa &%nt%h garam-garam tersebut yang lebih penting dalam kimia analitis adalah %ksalat+ sul)ide+ hidr%ksida+ karb%nat+ dan )%s)at# 9alam titrasi yang melibatkan garam-garam perak ada tiga indikat%r yang telah sukses dikembangkan selama ini yaitu met%de M%hr menggunakan i%n kr%mat+ @rO 5/-+ untuk
mengendapkan Ag/@rO5 &%klat# Met%de :%lhard menggunakan i%n ;e 4? untuk membentuk sebuah k%mpleks yang ber"arna dengan i%n ti%sianat+ $@N# 9an met%de ;ajans menggunakan indikat%r ads%rpsi#
3#
Saran alam melakukan titrasi argentometri haruslah memperhatikan metode apa yang akan kita gunakan dalam titrasi argentometri tersebut dan memperhatikan apa titrasi akhir yang seharusnya terjadi saat melakukan titrasi argentometri. DAFTAR "USTAKA
*airns, .,2//8. Essential of Phaarmaceutical Chemistry. 9hird edition :ondon; ay, <.". and ".:. =nder7ood. 2//2-. Analisis kimia kuantitatif . 5disi keenam. 'akarta ; Penerbit 5rlangga Petruci,
8?. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. 'akarta; 5rlangga. Pro. r. Gholib #bnu dan <."bdul. 2//?. Kimia Farmasi Analisis. @ogyakarta ; Pustaka Pelajar 0oight, <.,1>>4. Buku Pelajaran Teknoloi Farmasi Edisi !. Gadjah !ada =niAersity Press;@ogyakarta.
iposkan oleh "rum anila di 1(.11 Reaksi>
Kirimkan #ni le7at 5maillog9hisBerbagi ke 97ittererbagi ke acebook