PENGARU PENG ARUH H PEMBERIAN PEMBE RIAN TERAPI MUROTTAL MUROTT AL AL AL QURAN QURAN TERHADAP TERHADAP TINGKAT TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYA MUHAMMADIYAH H SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk untuk memenuhi memenuhi s alah satu syarat sy arat meraih derajat Sarjana Keperawatan
Oleh : DIAN NASHIF ZAHROFI J210.100.068
FAKULTAS FAKULTAS ILMU KESEHATAN KES EHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2013
1 Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an te rhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta (Dian Nashif Zahrofi)
NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUROTTAL AL QURAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Dian Nashif Zahrofi * , Arina Maliya** , Dewi Listyorini ***
Abstrak
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan penurunan dari fungsi ginjal yang diakibatkan oleh proses kerusakan ireversibel. Sampai saat ini, hemodialisa merupakan alternatif utama terapi pengganti fungsi ginjal bagi pasien GGK karena mempertimbangkan dari segi biaya lebih murah dan risiko terjadinya perdarahan lebih rendah jika dibandingkan dengan dialisis peritoneal. Akibat yang dirasakan saat menjalani hemodialisa seperti kram otot, hipotensi, sakit kepala, mual, dan muntah. Dampak psikologis yang dirasakan pasien adalah kecemasan. Berdasarkan observasi dan wawancara pada awal bulan Oktober 2013 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta didapatkan Enam pasien yang menjalani HD, lima orang (83%) yang dapat terkaji menggunakan instrumen HRS-A bahwa didapat kecemasan ringan 3 pasien, dan kecemasan sedang ada 2 pasien. Untuk mengatasi kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisa, perawat perlu memberikan terapi relaksasi, salah satunya yaitu dengan murottal Al-Qur’an. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian terapi murottal Al-Qur’an terhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Populasi penelitian adalah semua pasien yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah 43, dan sampel penelitian sebanyak 30 responden, dengan teknik sampling purposive sampling. Instrument penelitian berupa Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Analisis data hasil penelitian menggunakan uji Independent t-test dan Paired t-test . Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh pemberian terapi murottal Al-Qur’an terhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.
Kata kunci: Gagal ginjal kronik, Hemodialisa, Kecemasan, Terapi murottal AlQur’an
2 Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an te rhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta (Dian Nashif Zahrofi)
E F F E C T OF T H E R APY M U RO TT A L A L Q U RA N O N T H E L E V E L O F A N X I E T Y I N H E M O D I A L Y SI S P A T I E N T S PK U M U H A M M A D I Y A H HOSPITAL IN SURAKARTA
ABSTRACT
Chronic renal failure (CRF) is a term used to describe the decline of renal function caused by the irreversible damage. Until now, hemodialysis is the main alternative to replacement therapy for patients with CRF renal function due consideration in terms of lower cost and lower risk of bleeding compared with peritoneal dialysis. CRF patients on hemodialysis dependence (HD) during his life, will have broad impact and cause problems both physical, psychosocial, and economic. The complexity of the problem will arise in CRF patients undergoing HD which gives rise to anxiety in these patients. Based on observations and interviews at the beginning of October 2013 at the Hospital of PKU Muhammadiyah Surakarta obtained six patients undergoing HD, five people (83%) which can terkaji using HRS-A instrument that 3 patients obtained mild anxiety, and anxiety were there 2 patients. To cope with anxiety in patients undergoing hemodialysis, nurses need to provide relaxation therapy, one of which is the Qur'an murottal. The purpose of this study was to determine the effect of therapy is there murottal Qur'an against anxiety levels in hemodialysis patients PKU Muhammadiyah Hospital in Surakarta. The study population was all patients undergoing hemodialysis at PKU Muhammadiyah Hospital in Surakarta, amounting to 43, and a sample of 30 respondents, the sampling purposive sampling technique. Research instrument such as the Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Analysis of survey data using Independent test Paired t-test and t-test. The conclusion of this study that there are significant murottal therapy Qur'an against anxiety levels in hemodialysis patients PKU Muhammadiyah Hospital in Surakarta.
Keywords: Chronic renal failure, Hemodialysis, Anxiety, Murottal Al-Qur’an Therapy
3 Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an te rhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta (Dian Nashif Zahrofi)
PENDAHULUAN
ginjal di Jawa Tengah yang tertinggi
Penyakit gagal ginjal kronik (GGK)
adalah Kota Surakarta dengan 1497
atau penyakit ginjal tahap akhir (end-
kasus (25.22 %) dan yang kedua
stage renal disease, ERDS) adalah
adalah Kabupaten Sukoharjo yaitu
istilah
untuk
742 kasus (12.50 %).
fungsi
Pasien
yang
menjelaskan
digunakan
penurunan
dari
GGK
ginjal yang diakibatkan oleh proses
penatalaksanaannya,
kerusakan
memerlukan
ireversibel
(Patricia,
dalam selain
terapi
diet
dan
2006). Gagal ginjal ditandai oleh
medikamentosa,
ketidakmampuan
ginjal
terapi pengganti fungsi ginjal yang
normalnya
terdiri atas dialisis dan transplantasi
untuk mempertahankan volume dan
ginjal. Diantara kedua jenis terapi
komposisi
pengganti
mempertahankan
keadaan
fungsi
cairan asupan
tubuh
dalam
makanan
normal.
dialisis
juga
fungsi
adalah
membutuhkan
ginjal
terapi
tersebut,
yang
umum
Gagal ginjal kronik terjadi setelah
digunakan karena terbatasnya jumlah
berbagai
donor
macam
penyakit
yang
ginjal
hidup
di
Indonesia.
merusak massa nefron (Price dan
Menurut jenisnya, dialisis dibedakan
Wilson, 2006 ).
menjadi
Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia
hemodialisa dan peritoneal dialisis.
(WHO, 2007), secara global lebih
Sampai
dari 500 juta jiwa telah mengalami
merupakan
penyakit gagal ginjal kronik. Kurang
pengganti fungsi ginjal bagi pasien
lebih 1,5 juta jiwa harus menjalani
GGK
hidup
dari
dengan
hemodialisis.
bergantung
pada
Sedangkan
di
dua
saat
ini,
alternatif
karena segi
risiko
macam,
hemodialisa utama
terapi
mempertimbangkan
biaya
terjadinya
lebih
murah
perdarahan
lebih
rendah
70.000 jiwa gagal ginjal kronik yang
dialisis peritoneal (Markum, 2006).
memerlukan
Hemodialisa (HD) merupakan terapi
hemodialisa.
Menurut
darah data
/
dibandingkan
dan
Indonesia, saat ini terdapat sekitar
cuci
jika
yaitu
dengan
Dinkes
pengganti
dari
Jateng (2008) bahwa kasus gagal
dilakukan
2 – 3 kali seminggu,
fungsi
ginjal
yang
4 Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an te rhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta (Dian Nashif Zahrofi)
dengan rentang waktu tiap tindakan
terganggu tapi masih dalam batas
HD adalah 4 – 5 jam, yang bertujuan
normal
untuk
keperawatan
mengeluarkan
metabolisme
protein
mengoreksi
sisa
dan
untuk
gangguan
keseimbangan
cairan dan elektrolit
(Black and
Hawks,
2006).
Akibat
yang
(Hawari,
masalah
2006).
untuk
Tindakan penanganan
kecemasan
pasien
yaitu
dapat berupa tindakan mandiri oleh perawat,
contoh
seperti
tehnik
relaksasi dan distraksi (Potter, 2006).
dirasakan saat menjalani hemodialisa
Salah
seperti kram otot, hipotensi, sakit
digunakan
kepala, mual, dan muntah (Lewis.
kecemasan
Sharon L, et al, 2011).
dengan
terapi
murottal
Al-Quran,
karena
tehnik
distraksi
merupakan
Menurut
Canisti
(2007)
dampak
psikologis
yang
dirasakan
adalah
kecemasan.
psikologis
yang
pasien Dampak
dirasakan
satu
teknik
distraksi
untuk pada
tindakan
yang
mengatasi pasien
untuk
adalah
mengalihkan
perhatian.
pasien
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
seringkali kurang menjadi perhatian
(Qadiy, 1984) tentang pengaruh Al-
bagi para dokter ataupun perawat.
Qur’an bagi organ tubuh, berhasil
Pada
membuktikan
umumnya,
rumah
sakit
pemulihan
difokuskan
kondisi
memperhatikan pasien
pengobatan
seperti
pada
fisik
kondisi
di
seorang
psikologis
mereka
yang
berbahasa
maupun
bukan,
dapat
gangguan
perasaan (affective) dengan
perasaan
kekhawatiran berkelanjutan gangguan kepribadian
yang ,
dalam utuh,
mendengarkan bacaan ayat-ayat AlQur’an,
kecemasan
adalah
dengan
tanpa
dan
depresi. Kecemasan
hanya
yang
alam
ditandai
ketakutan
atau
mendalam
dan
tidak
mengalami
menilai
realitas
perilaku
,
dapat
Muslim,
perubahan
fisiologis
besar.
Penurunan
baik Arab
merasakan
yang
sangat depresi,
kecemasan, kesedihan, memperoleh ketenangan
jiwa,
menangkal
berbagai macam penyakit merupakan pengaruh orang-orang
umum yang
yang
dirasakan
menjadi
objek
penelitiannya (Al-Kaheel, 2011).
5 Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an te rhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta (Dian Nashif Zahrofi)
Tujuan
dari
penelitian
ini
adalah
untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian terapi murottal Al-Qur’an terhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.
bawah ini: a. Keadaan umum buruk dan gejala klinis nyata b. K serum > 6 mEq/L c. Ureum darah > 200 mg/L d. Ph darah < 7,1
LANDASAN TEORI
e. Anuria
Konsep Hemodialisa
hari)
Definisi
f. Fluid overloaded.
Hemodialisa
merupakan
suatu
Komplikasi
berkepanjangan
terapi
dialisis
proses yang digunakan pada pasien
dapat
dalam
(Lewis et al., 2011):
keadaan
sakit
akut
dan
memerlukan terapi dialisys jangka pendek beberapa dengan
(beberapa
hari
hingga
minggu)
atau
pasien
penyakit
ginjal
(ESRD)
yang
jangka
panjang
memerlukan atau
terapi
permanen
(Suharyanto dan Madjid, 2009).
mencakup
5
sendiri
hal-hal
berikut
a. Hipotensi b. Kehilangan darah c. Hepatitis
stadium
akhir atau end stage renal disease
(>
d. Kram otot Kecemasan Definisi
Kecemasan
adalah
perasaan
takut
yang tidak jelas dan tidak didukung
Indikasi dan Komplikasi Terapi
oleh situasi. Kecemasan merupakan
Hemodialisa
alat
Menurut
Perhimpunan
Dokter
peringatan
internal
yang
memberikan tanda bahaya kepada
Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
individu (Videbeck, 2008).
(2006)
Tanda dan Gejala Kecemasan
umumnya
indikasi
dialisa
pada GGK adalah bila laju filtrasi
Tanda dan gejala kecemasan yang
glomerulus
ditunjukkan atau dikemukakan oleh
(LFG)
sudah
kurang
dari 5 ml/menit, sehingga dialisis
seseorang
baru dianggap
perlu dimulai bila
dari beratnya atau tingkatan yang
dijumpai
satu
dirasakan
salah
dari
hal
di
bervariasi,
oleh
individu
tergantung
tersebut
6 Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an te rhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta (Dian Nashif Zahrofi)
(Hawari, 2006).
dinamakan pusat stres otak karena
Keluhan yang sering dikemukakan
fungsi
gandanya
oleh
darurat.
Fungsi
seseorang
kecemasan
secara
Hawari (2006), sebagai
saat
mengalami
umum
antara
berikut:
menurut
lain adalah
(1)
Gejala
dalam pertamanya
mengaktifkan
cabang
sistem
otonom.
saraf
keadaan
menghantarkan
adalah
simpatis
dan
Hipotalamus
impuls
saraf
ke
psikologis : pernyataan cemas, firasat
nukleus-nukleus di batang otak yang
buruk, takut akan pikirannya sendiri,
mengendalikan
mudah tersinggung, merasa tegang,
otonom. Cabang simpatis dari sistem
tidak tenang, gelisah, dan mudah
saraf otonom bereaksi langsung pada
terkejut; (2) Gangguan pola tidur
otot polos dan organ internal untuk
dan
menghasilkan
mimpi-mimpi
menegangkan,
yang
(3)
sistem
beberapa
saraf
perubahan
tubuh
seperti
konsentrasi dan daya ingat; dan (4)
jantung
dan
Gejala somatik : rasa sakit pada otot
darah.
Sistem
dan tulang, berdebar-debar, sesak
menstimulasi medula adrenal untuk
nafas,
melepaskan
gangguan
kepala,
Gangguan
fungsi
pencernaan,
gangguan
sakit
perkemihan,
peningkatan peningkatan simpatis
dan
dalam
lain sebagainya.
berdampak
Tingkat Kecemasan
jantung
tekanan
hormon
(adrenalin)
tangan terasa dingin dan lembab, dan
denyut
juga
epinefrin
norepinefrin
pembuluh
darah,
sehingga
meningkatkan
dan
tekanan secara
ke
denyut
darah,
dan
a.
Cemas Ringan
norepinefrin
b.
Cemas Sedang
melalui
c.
Cemas Berat
hipofisis melepaskan gula dari hati.
d.
Panik
Ardenal
aksinya
tidak
langsung
pada
kelenjar
Corticotropin
(ACTH)
menstimulasi
kelenjar
adrenal
biokimia dari sistem organ utama.
yang
menyebabkan
Pemikiran
hormon
(salah
adalah
kortisol)
kadar
glukosa.
Respon Kecemasan
Pemikiran
mempengaruhi kimiwia.
memodulasi
dan
fungsi
perasaan
produksi
zat-zat
Hipotalamus
juga
Hormon
lapisan
(korteks
satu yang
luar
adrenal) pelepasan
yang
utama
meregulasi
(Atkinson
cit
7 Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an te rhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta (Dian Nashif Zahrofi)
Primadita,
2011
dan
Potter
and
Perry, 2010).
Mekanisme cara kerja musik sebagai
Instrumen
Pengukuran
alat
terapi
yakni
kecemasan
dapat
diukur
teori
Candace
dengan menggunakan alat ukur yang
neuropeptida
dikenal
biokimia
dengan
nama
Hamilton
yang terdiri dari 14 kelompok dan
dengan
gejala masing - masing kelompok di
riang/rileks
rinci
kadar
lebih
spesifik
bahwa
reseptor-reseptor
yang
hypothalamus
dengan
Pert
dan
Rating Scale for Anxiety (HRS-A),
lagi
mempengaruhi
semua organ sistem tubuh. Menurut
Kecemasan
Tingkat
2001).
dikeluarkanoleh
berhubungan
kejadian
erat
emosi.
mampu
Sifat
mengurangi
kortisol,
epenefrin-
(Hawari, 2006).
norepinefrin,
dopa
dan
Terapi Murottal Al-Quran
pertumbuhan
di
dalam
De finisi Terapi Murottal Al Quran
(Nicholas dan Humenick, 2002).
Hadi,
METODE PENELITIAN
Wahyuni
dan
Purwaningsih
Penelitian
Al-Qur’an adalah terapi bacaan Al-
quasi eksperimen, tipe pre test and
Qur’an yang merupakan ter api religi
post
dimana seseorang dibacakan ayat-
tingkat
kecemasan
ayat
sesudah
terapi
diberikan.
Populasi
menit atau jam sehingga memberikan
adalah
pasien
yang
menjalani
dampak positif bagi tubuh seseorang.
hemodialisa di Rumah Sakit PKU
Efek
selama
Al
Murottal
beberapa
Qur’an
test
merupakan
serum
(2012), menjelaskan terapi murottal
Al-Qur’an
ini
hormon
design,
Muhammadiyah
penelitian
yaitu
mengkaji
sebelum
Surakarta.
Teknik
Terhadap Re spon Tubuh
pengambilan
Rangsangan
musik
Purpossive sampling , yaitu sebanyak
pelepasan
endorfin
meningkatkan
menggunakan
ini
30 orang sampel. Waktu penelitian
menurunkan kebutuhan akan obat-
dilakukan pada tanggal 01-30 Mei
obatan.
Pelepasan
2014.
memberikan
pula
suatu
dan
sampel
dan
tersebut pengalihan
Variabel dependen adalah pemberian
perhatian dari rasa sakit dan dapat
terapi murotal Al-Qur’an, instrument
mengurangi
penelitian
kecemasan
(Campbell,
menggunakan
alat
mp3
8 Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an te rhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta (Dian Nashif Zahrofi)
player
dan headphone.
Variabel
HASIL
independen
adalah
tingkat
kecemasan,
instrument
penelitian
karakteristik responden berdasarkan
Hamilton
usia, jenis kelamin, program HD, dan
dengan
menggunakan
Data
Rating Scale for Anxiety ( HRS-A ).
lama
Analisa data menggunakan uji Uji
tabel 1
yang
terkumpul,
menderita
didapat
ditampilkan
dalam
independent t-tes. Tabel 1. Distribusi responden menurut karakteristik responden Karakteristik
Kelompok Perlakuan Frekuens Persen tase (%) i 7 46,7 8 53,3 15 100 2 13,3 8 53,3 5 33,3 15 100 1 6,7 3 20 11 73,3 15 100 6 40 9 60 15 100
Laki-laki Perempuan Total Usia 20-35 tah un 36-50 tah un 51-65 tahu n Total Lama 1-6 Bulan 6-12 Bulan Menderita 12-24 Bulan Total Jenis 1x Semingg u Program 2x Semingg u Total Jenis Kelamin
Tabel usia
4.1
menunjukkan
responden
60%
7 8 15 1 4 10 15 4 3 8 15 9 6 15
46,7 53,3 100 6,7 26,7 66,7 100 26,7 20 53,3 100 60 40 100
sedangkan
pada
kelompok
kelompok
perlakuan program HD lebih banyak
perlakuan lebih banyak pada usia 36-
yang 2x seminggu yaitu sebanyak
50
60%.
tahun
yaitu
pada
distribusi
Kelompok Kontrol Frekuensi Persent ase (%)
53.3%
sedangkan
Sedangkan
karateristik
pada kelompok kontrol lebih banyak
responden
pada usia 51-65 tahun yaitu 66.7%.
menderita pada kelompok perlakuan
Jenis kelamin dari kedua kelompok
dan kontrol lebih banyak yang lama
sama besar yaitu perempuan 53.3%
menderita selama 13-24 bulan yaitu
dan laki-laki 46.7%. Untuk program
73.3% pada kelompok perlakuan dan
HD
53.3% pada kelompok kontrol.
tiap
responden
kelompok
memiliki
kelompok
kontrol
bagi
kedua
perbedaan, lebih
banyak
program HD yang 1x seminggu yaitu
berdasarkan
lama
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pemberian terapi murottal
9 Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an te rhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta (Dian Nashif Zahrofi)
Al quran pre dan post terhadap
paired
tingkat kecemasan pada kelompok
ditampilkan dalam tabel 2 dan hasil
kontrol
uji paired t-test kelompok kontrol
dalam
penelitian
ini
menggunakan uji paired t-test (uji
t-test kelompok
perlakuan
ditampilkan dalam tabel 3
untuk sampel berpasangan). Hasil uji Tabel 2 Hasil uji paired t-test kelompok perlakuan Kelompok
Rata-rata (mean)
Perlakuan
Hasil
Pre-test
Post-test
34.00
17.27
uji paired t-test kelompok
t hitung
p-value
Kesimpulan
21.523
.0001
Ho ditolak
murottal Al quran pada kelompok
perlakuan diperoleh t-hitung 21,523
perlakuan
terhadap
dan nilai signifikansi sebesar 0.000,1
kecemasan
nilai p-value <0,05, maka diambil
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
kesimpulan bahwa Ho ditolak yaitu
Surakarta.
pasien
tingkat
hemodialisa
di
terdapat pengaruh pemberian terapi Tabel 3 Hasil uji paired t-test kelompok kontrol Kelompok
Rata-rata (mean)
Kontrol
Hasil
Pre-test
Post-test
33.93
33.00
t
hitung
1.562
p-value
Kesimpulan
0.140
Ho diterima
uji paired t-test kelompok
analisa data, diperoleh hasil dari 30
kontrol diperoleh t hitung 1,562 dan
responden yang menjalani HD yang
nilai signifikansi sebesar 0.140, nilai
terbagi
p-value
diambil
kontrol dan 15 responden kelompok
kesimpulan bahwa Ho diterima yaitu
perlakuan. Hasil uji independent t-
tidak
test ditampilkan dalam tabel 4
>0,05,
terdapat
maka
pengaruh
terapi
murottal Al quran pada kelompok kontrol terhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Hasil uji Independent t-test dengan membandingkan
tingkat
kecemasan
antara kelompok perlakuan dengan kelompok
kontrol.
Berdasarkan
15
responden
kelompok
10 Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an te rhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta (Dian Nashif Zahrofi)
Tabel 4 Hasil uji Independent t-test kelompok kontrol dan perlakuan Kelompok Perbedaan Pre Test kelompok perlakuan dan kontrol Perbedaan Post Test kelompok perlakuan dan kontrol
t hitung
p-value
Kesimpulan
-.086
.932
Ho diterima
.0001
Ho ditolak
25.663
Hasil uji independent t-test pre test
Hasil penelitian ini didukung oleh
pada
kelompok
kelompok
kontrol
perlakuan
dan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
diperoleh
nilai
Ahmad Al Qadiy tentang pengaruh
yang signifikan yaitu sebesar 0.932,
Al-Qur’an
bagi
karena nilai p-value > 0.05 maka
penelitian
berhasil
dapat
hanya dengan mendengarkan bacaan
disimpulkan
diterima,
artinya
perbedaan
pre
bahwa tidak test
H0
terdapat kelompok
ayat-ayat
organ
tubuh,
membuktikan
Al-Qur’an,
seorang
Muslim, baik mereka yang berbahasa
perlakuan dan kontrol. Kesimpulan
Arab
uji
bahwa
merasakan perubahan fisiologis yang
kedua
sangat
tersebut
tingkat
menunjukkan
kecemasan
kelompok
pada
pada
dapat
Penurunan
depresi,
kesedihan,
adalah seimbang.
ketenangan
jiwa,
Hasil uji independent t-test, post test
berbagai macam penyakit merupakan
pada
kelompok
kontrol
penelitian
besar.
bukan,
kecemasan,
kelompok
awal
maupun
perlakuan
dan
pengaruh
umum
diperoleh
nilai
orang-orang
memperoleh menangkal
yang
yang
dirasakan
menjadi
objek
yang signifikan yaitu sebesar 0.0001,
penelitiannya (Al-Kaheel, 2011).
karena nilai p-value < 0.05, maka
Hasil penelitian ini juga didukung
dapat disimpulkan H0 ditolak, artinya
dari penelitian Martinez (2009) yaitu
terdapat
tentang
perbedaan
rerata
tingkat
is
kecemasan pasien hemodialisa antara
penelitian
kelompok perlakuan dan kelompok
dapat
kontrol,
intervensi
dimana
skor
tingkat
music
therapy.
ini adalah
diterapkan
Hasil
terapi musik
sebagai
berkontribusi hidup
metode terhadap
kecemasan pada kelompok perlakuan
peningkatan kualitas
lebih rendah dari pada kelompok
mengurangi
kontrol.
depresi, dan setiap setiap tanggapan
kecemasan
dengan pasien,
11 Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an te rhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta (Dian Nashif Zahrofi)
psikososial lain yang terjadi dengan
diolah didalam sistem saraf tubuh
pasien hemodialisis.
dan
Hasil penelitian ini juga didukung
selanjutnya
oleh
dilakukan
interpretasi bunyi ke dalam ritme
mengenai
internal
terhadap
internal
penelitian
Wijanarko
yang
(2006),
Efektifitas
terapi
musik
kelenjar
pada
otak
yang
mereorganisasi
pendengarnya. ini
Ritme
mempengaruhi
penurunan tingkat kecemasan klien
metabolisme tubuh manusia sehingga
diruang ICU- ICCU ICCU Rumah
prosesnya berlangsung dengan lebih
Sakit Mardi Rahayu Kudus. Hasil
baik (Satiadarma dan Zahra, 2004).
penelitian
ini
Ketika diperdengarkan musik maka
pengaruh
yang
adalah
adanya
signifikan
rata-rata
harmonisaasi
tingkat kecemasan antara kelompok
indah
intervensi dengan kelompok kontrol
bentuk
terahadap pemberian terapi musik.
gendang
Perbandingan
cairan
kelompok Al
quran
akan sura
antara
yang
diberikan
murottal
menggetarkan
dan
kelompok
kontrol,
dalam
bahwa
terjadi
data
penurunan
kecemasan
pada
musik
yang
masuk
trelinga
dalam
(audio), menggetarkan
telinga,
kecemasan
didapatkan
dalam
di
mengguncangkan
telinga
dalam,
sel-sel
koklea
serta
rambut
untuk
di
selanjutnya
melalui saraf koklearis menuju otak dan
menciptakan
imajinasi
kelompok perlakuan. Rata-rata skala
keindahan di otak kanan dan otak
kecemasan pada kelompok perlakuan
kiri. Yang akan memberikan dampak
turun
berupa kenyamanan dan perubahan
dari
angka
34,00
menjadi
17,27. Sedangkan pada kelompok
perasaan.
kontrol,
diakibatkan
karena
menjangkau
wilayah
hanya tidak
rata-rata mengalami seperti
skala
kecemasan
penurunan pada
tetapi
kelompok
Perubahan
limbik,
jaras
menjadi 33,00.
dilanjutkan
ke
ritmis melalui
menghasilkan yang organ
kemudian
rangsangan ditangkap
pendengaran
dan
ini
musik
dapat
kiri
kortek
celebri (Mindlin, 2009). Dari korteks
perlakuan yaitu dari angka 33,93
Musik
perasaan
meneruskan Amigdala
pendengaran hipokampus,
sinyal yang
dan
musik
ke
merupakan
area
perilaku kesadaran yang bekerja pada
12 Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an te rhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta (Dian Nashif Zahrofi)
tingkat
bawah
sadar,
sinyal
arti Al quran atau tidak. Kesadaran
kemudian diteruskan ke hipotalamus.
ini
Hipotalamus
kepasrahan
merupakan
area
akan
menyebabkan kepada
totalitas
Allah
SWT,
pengaturan sebagian fungsi vegetatif
dalam keadaan ini otak berada pada
dan fungsi endokrin tubuh seperti
gelombang pada frekuensi 7 – 14 Hz,
halnya
ini merupakan keadaan energi otak
banyak
emosional,
jaras
diteruskan sebagai
aspek
ke
perilaku
pendengaran
formatio
penyalur
retikularis
impuls
menuju
yang
optimal
menyingkirkan menurunkan Gregor, 2001).
mempunyai dua sistem saraf, yaitu
PENUTUP
simpatis
simpatis.
dan
Kedua
saraf
para
ini
dapat
saraf
dapat
stres
dan
kecemasan
serat otonom. Serat sarat tersebut
saraf
dan
(Mac
Simpulan
dan
Dari
relaksasi organ – organ. Relaksasi
hasil
dapat
rasa
pemberian terapi murottal Al-Qur’an
ganjaran sehingga timbul ketenangan
terhadap tingkat kecemasan pasien
(Ganong, 2005)
hemodialisa
Terapi murottal memberikan dampak
Muhammadiyah Surakarta.
psikologis ke arah positif, hal ini
Saran
dikarenakan
Bagi
mempengaruhi
kontraksi
merangsang
pusat
ketika
murottal
hasil
analisis
bahwa
data
terdapat
di
Profesi
diperoleh pengaruh
RS
PKU
Keperawatan,
diperdengatkan dan smapi ke otak,
penelitian
maka
referensi dan dapat digunakan dalam
murottal
diterjemahkan
oleh
ini
akan
otak.
Persepsi
ini
memberikan
dapat
hasil
terapi
dijadikan
relaksasi
non
yang
farmakologi yang efektif, efisien dan
telah terakumulasi, keinginan hasrat,
tentu saja relatif lebih murah bagi
kebutuhan
dan
pasien.
(Oriordan,
2002).
kita
ditentukan
murottal seseorang
maka
oleh
semua
pra
Dengan
kualitas
terhadap
anggapan terapi
kesadaran
Tuhan
akan
meningkat, baik orang tersebut tahu
Bagi Institusi Rumah Sakit, perawat perlu terapi
mengkombinasikan farmakologi
nonfarmakologi
yaitu
antara
dengan murottal
terapi Al-
13 Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an te rhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta (Dian Nashif Zahrofi)
Qur’an. Dengan memberikan terapi
DAFTAR PUSTAKA
murottal
Al-Kaheel, A. (2011). Al-Qur’an The Healing Book . Jakarta: Tarbawi Press
dapat
memenuhi
meningkatkan
kebutuhan
pasien
dan akan
rasa nyamannya. Bagi
institusi
pendidikan,
hasil
penelitian ini dapat dijadikan salah satu
referensi
dalam
mengenai
pembelajaran
penurunan
tingkat
kecemasan dengan teknik relaksasi (murotta l Al quran). Bagi
peneliti
selanjutnya,
penelitian
ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan
variabel
misalnya
pengaruh
terhadap
yang
berbeda,
terapi
murottal
kejenuhan
pasien
hemodialisa, atau pada kasus klinis lain
(misal:
operasi, cedera
kecemasan
persiapan
kecemasan kepala
peneliti
ringan,
selanjutnya
menambah
persalinan, dll).
Untuk
dapat
waktu
juga
lamanya
pemberian terapi murottal Al quran, karena lama
ada
kemungkinan
pemberian
semakin
terapi
murottal
menurunkan
kecemasan
pasien
Diharapkan
apapun
selanjutnya,
outputnya
semakin
tingkat
Black, J.M, and Hawks J.H, (2006), Medical Surgical Nursing, Clinical Management for Positive Outcomes (8th Edition), Philadelpia: WB. Saunders Company Canisti, R. (2007). Gambaran kecemasan dan Depresi pada Penderita Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa. ( www.digilib.ui.ac.id diakses 23 Desember 2013) Departemen Kesehatan Republik Indeoesia. 2008. Profil kesehatan indonesia 2005 (online),(Http://www.depkes.g o.id/download/profil/profil%20 Kesehatan%20indonesia%2020 05.pdf, diakses 19 Januari 2012) Ganong,
WF.
2005. Buku
Ajar
Fisiologi Kedokt eran. Jakarta: EGC Hawari,
D.
stress,
(2006). Manajemen cemas
dan
depresi.
Jakarta : FK UI.
hemodialisa. judul
peneliti
bermanfaat
dan mengembangkan keilmuan yang signifikan bagi profesi keperawatan.
Lewis. Sharon L., Dirksen. Shannon R., Heitkemper. Margaret M., Buncher. Linda., Camera. Ian M.. (2011). Medical Surgical Nursing Assessment and Management of Clinical Problems, Eighth Edition
14 Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an te rhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta (Dian Nashif Zahrofi)
volume: 2. United States of America : ELSEVIER MOSBY. MacGregor, S, 2001. Piece of Mind Menggunakan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar Untuk Mencapai Tujuan. Jakarta: Gramedia Markum, HMS. (2006). Gagal Ginjal Akut . Dalam Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata KM, Setiati S (Eds.). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Martinez, J (Janie). (2009). Is Music Therapy. Nephrology Nursing Journal . Vol: 36, No: 3. Mindlin, 2009. Brain Music, htp://www.editinternational.co m tanggal akses: 15 Mei 2014. Oriordan, RNL (1a). 2002. Seni Penyembuhan Alami Seni Penyembuhan Menggunakan Energi Jiwa penerjemah Aristyawati. Bekasi: Gugus Press. RNL (1b). 2002. Seni Penyembuhan Sufi dengan Pendekatan Kepada Tuhan penerjemah Aristyawati. Bekasi: Gugus Press.
_________,
Potter, Patricia A, Perry, Anne Grifin. (2006). Buku Ajaran Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Prektek. Edisi 8. Volume 2. Jakarta: EGC
Price S. A dan Wilson, Lorraine M. C. (2006). Patofisiologi Clinical Concepts of Desiase Process, Edisi 6, Vol 2, Alih bahasa Brahm U, Jakarta : EGC Qadiy, A. 1984. Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Organ Tubuh. http://www.mailarchive.com. Tanggal akses: 15 April 2014. Satiadarma, M. P & Zahra. (2004), Cerdas dengan musik . Jakarta: Puspa Suara WHO. (2007). Launch of the Chronic Disease Report , (http://www.who.int/dg/lee/spe eches/2007/mauritius_chronic_ disease/en/ diakses 10 November 2013) Wijanarko, N.N (2006) Efektifitas Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Klien Di Ruang ICU-ICCU Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
*mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jln. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura **Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jln. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura *** Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jln. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura