Teori Modernisasi Klasik Dan ModernDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
terdapatnya penjelasan terkait dengan teori klasik dan modernFull description
Deskripsi lengkap
Teori Klasik Adam SmithDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Makalah kelompok 1Deskripsi lengkap
Makalah Arsitektur Klasik Dan Arsitektur Modern
fisDeskripsi lengkap
fis
Makalah Arsitektur Klasik Dan Arsitektur ModernDeskripsi lengkap
mengetahui teori dari sosiologi klasikmdjasnjsanjsndssjandhsjbdhjsabdhjsdbshjadbsadjhadbas cssssssssssssssssssssajndjiwqndwiqFull description
Teori management modern, makalah, ringkasan, hani handoko, tugas ringkasan materi manajemen ekonomi pembangunan, universitas udayana,Periode teori manajemen berlangsung sejak tahun 1960 samp…Deskripsi lengkap
Alif Syahrul Wahyudi NIM: 1471041011 Kelas: B Psikometri T!"I PN#$K$"AN K%ASIK &AN PN#ANTA" T!"I PN#$K$"AN M!&"N A' Teori ori Te Tes Kla Klasi sik k Teori Teori penguk pengukura uran n klasik klasik yang yang paling paling banya banyak k diguna digunakan kan adalah adalah teori teori tes
klasik. Teori ini banyak digunakan karena teori ini membantu untuk melihat dan mendeskripsikan kesalahan pengukuran yang dapat memengaruhi skor amatan. Inti dari teori ini adalah dirumuskannya dengan beberapa asumsiasums asumsii secar secaraa mate matema mati tiss (Sur (Surya yabra brata ta,, 2005 2005). ). sums sumsi-a i-asu sums msii terse tersebu butt diuraikan sebagai berikut! sumsi #ert ertama
"eskripsi $ubungan antara sk skor tam tamp pak (%) (%), skor mu murni rni (T (T) da dan
edua
skor kesalahan (&) dirumuskan sebagai % ' T & Skor *urni (T) merupakan skor $arapan ɛ(%)
etiga
dirumuskan sebagai T ' ɛ(%) Tidak te terdapat ko korelasi an anatara sk skor mu murni (T (T) de dengan skor pengukuran yang dilakukan dirumuskan sebagai
eempat
(+et ' 0) orelasi asi ant antara ara sko skor kes kesaalaha ahan (&) (&) per perttama ama dan dan ke kedua
elima
adalah nol. "irumuskan sebagai (+ee2 ' 0) ika te terdapat du dua te tes ya yang di dilakukan un untuk me mengukur atribut atribut yang yang serupa, serupa, maka maka skor skor kesala kesalahan han (&) pada pada pengukuran pertama tidak berkorelasi pada skor murni (T) (T) pada pada peng penguk ukur uran an kedu kedua. a. "iru "irumu musk skan an sebag sebagai ai
eenam
(+et2 ' 0) sumsi in ini me menyaikan me mengenai tes tes par paralel. "u "ua tes tes yang dilaksanakan dikatakan sebagai tes paralel ketika skor-skor kedua tes pada populasi memiliki skor murni
yang
sama
(T
'
T/)
dan
arians
skor-skor
kesalahannya sama (1e2 ' 1e2/) etuuh
.
sumsi terakhir dari teori tes klasik
menyatakan tentang deinisi tes yang setara (essentially t e3uialent) ika dua perangkat tes mempunyai skor-skor perolehan dan %t dan %t2 yang memenuhi asumsi sampai 5dan apabila untuk setiap populasi subyek % '%2 42, dimana 42 adalah bilangan konstanta, maka kedua tes disebut tes yang pararel. sumsi-asumsi pada
teori tes
klasik ini
diadikan dasar
untuk
mengembangkan ormula-ormula dalam menentukan aliditas dan reliabilitas tes. aliditas dan reliabilitas pada perangkat tes digunakan untuk menentukan kualitas tes. riteria lain yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas tes adalah indeks kesukaran dan daya pembeda. *enurut beberapa ahli yang mengkai teori tes klasik ini memberikan beberapa kelemahan mengenai teori ini ($ambleton dkk. dalam arto6agiran, 2007) sebagai berikut. a. Statistik butir tes sangat tergantung pada karakteristik subek yang dites b. Taksiran kemampuan peserta tes sangat tergantung pada butir tes yang diuikan c. esalahan baku penaksir skor berlaku untuk semua peserta tes, sehingga kesalahan baku pengukuran tiap peserta dan butir soal tidak ada d. Inormasi yang disaikan terbatas pada mena6ab benar atau salah saa tidak memperhatikan pola a6aban peserta tes e. sumsi tes paralel susah dipenuhi. *eskipun terdapat kelemahan, tetapi teori tes klasik ini masih sering digunakan karena tidak ada tuntutan bah6a responden harus berumlah besar ( 8 00 orang). Teori ini uga mudah dalam pengaplikasiannya. Teori ini bnayak
digunakan bagi yang hendak melakukan tes dalam subek yang tidak terlalu besar, seperti tes uian di dunia pendidikan dan dunia psikologi. B' Teori Tes Moder( ) Latent Trait Theory* Teori ini berasumsi bah6a peroormansi subek dalam tes dapat diprediksi
dan bersiat laten. tau lebih dikenal dengan Item 9esponse Theory (I9T) yaitu respon subek terhadap item yang menunukkan kognitinya. elebihan kinera subek dapat dilihat dengan Item 4haracteristic 4ure (I44). rtinya semakin baik perormance subek akan semakin banyak respon (a6aban pada aitem tes) yang benar. spek dari teori tes modern ini adalah butir item, subek dan isi respon subek. . sumsi-asumsi pada teori tes modern a. #arameter butir soal dan kemampuan adalah (Inariant). rtinya soal yang dibuat memiliki korelasi positi dengan kemampuan yang diukur. b. :nidimensionality, artinya item mengukur satu kemampuan. sumsi ini kurang terbukti karena pada dasarnya antara item dengan lainnya saling melengkapi. c. ;ocal independence, artinya respon terhadap suatu item tidak akan berpengaruh terhadap item lainnya. Secara umum Teori tes lasik (TT) dan Teori tes *odern (T9) adalah sebagai berikut riteria
TT
T9 (Tes 9espon item)
% (skor tampak), & (skor =utir item, subek dan isi kesalahan) dan T (skor respon subek murni)
sumsi
=erupa simbol matematis
Tidak
berupa
simbol
matematis #andangan
;ebih
memntingkan
terhadap
norma tes (skor murni), perhatian pada aitem-aitem
item
kurang
memperhatikan
aitem-aitem dalam tes. Tidak
diui
secara
*emberikan
dalam tes
banyak
psikometri $ubungan
Saling memengaruhi
Tidak saling memengaruhi
antaraaitem
"efere(si arto6arigan, =. (2007). Makalah Pengantar Teori Tes Klasik. *akalah dipresentasikan pada #elatihan #enulisan nalisis dengan #endekatan TT dan T9=. :niersitas >egeri ?ogyakarta., ?ogyakarta. Suryabrata, S. (2005). Pengembangan Alat Ukur Psikologi. ?ogyakarta! ndi @set.