TEORI RISIKO 1.1. Definisi dan Konsep Risiko
Kata risiko banya banyak k diguna digunak k an an dalam berba berbagai pen penger tian dan sudah sudah bia biasa dipa dipak ai dalam perca percak a pan pan seha sehari ri--hari hari oleh kebanya kebanyak k an an or ang. ang. Dalam kegiatan kegiatan usaha, usaha, pen penger tian risiko yang yang dima dimaksud ksud berbeda berbeda den dengan risiko dalam dalam keh kehidupan idupan seha sehariri-ha hari. ri. Risiko dalam dalam bidan bidang g usaha usaha memiliki berba berbagai keja kejadian dian yang yang kom kom pl pleks den dengan per tim ban bang gan varia ria bel bel yang yang berpen berpengaruh ruh ter had hada p keputusan usan ba bagi kelan kelangsu gsun ngan suat suatu u usaha usaha.. Defin Definisi risiko (risk ( risk ) menurut urut Robin Robi nson son dan Barr y (1987) (1987) adalah pel peluang ang terja erjadinya dinya suat suatu u keja kejadian dian (merugik an) an) yang yang da pat pat diukur ol oleh pen pengam bil bil keput keputusan usan.. Pada umumnya peuan peuang g ter had hada p suat suatu u keja kejadian dian da pat pat dit ditentuk ntuk an an oleh pem pem buat buat keput keputusan usan berda berdasark an an pen pengalaman dalam mengel gelola suat suatu u usaha usaha.. Sem Sementar ntar a itu, Umar mar (1998) (1998) mem berik an an beber a pa pa pen penger tian mengena genaii risiko, risiko, dianta diantar r anya anya (a) risiko adalah kesem kesem patan patan tim bulnya bulnya kerugian; kerugi an; (b) (b) risiko adalah proba proba bil bilitas tas tim bulnya bulnya kerugian; kerugian; (c) (c) risiko adalah ket ketida idakpa kpastian; (d) (d) risiko adalah peny penyiim pan pang gan ak tual dari yang yang diha dihar r a pk an an dan; (e) (e) risiko adalah proba proba bil bilitas tas suat suatu u hasi hasill ak an an berbeda berbeda dari yang yang diha dihar r a pk an. an. Men Menurut urut Dar mawi mawi (2005) (2005), risiko dih dihubun ubungk an an den dengan kem kemungkinan gkinan terja erjadinya dinya akibat kibat buruk (kerugian (kerugi an)) yang yang tida idak diin dii ngin gink an an atau atau tida ida k terduga erduga. Pen Penggunaan ggunaan
k ata ata
³kem ³kemungkinan´ gkinan´
t ersebut ersebut
sudah sudah
menun jukk an an
adanya
ket ketida idakpa kpastian. an. K etida idakpa kpastian itu merupa erupak an an kon kondisi yang yang menyeb nyebaa bk an an buhnya risiko, risiko, sedan sedangk gk an kondisi yang ida k pasti tersebut ersebut tim bul bul k arena rena tum buhnya an kon yang tida berba berbagai hal, antar antar a lai lain: a.
Jar ak wa k wak k tu dim dimulai lai peren perencanaan atas atas kegiatan kegiatan sam pa pai kegiatan kegiatan itu ber ak hir. Makin kin pan jan jang g ja jar ak wa k wak k tu maki makin n besa besar ket ketida idakpa kpa stiannya. annya.
b.
K eterbata erbatassan tersedianya ersedianya infor masi masi yang yang diper luk an. an.
c.
K eterbata erbatassan pen pengetah getahu uan atau atau ket keter am am pilan pilan mengam bil bil keput keputusan, usan, dan lai lain seba sebagainya. nya. Risiko er at at k aitannya den dengan ket ketida ida kpa kpastian, teta pi kedua hal tersebut ersebut
memiliki mak mak na na yang yang berbeda berbeda. K etida idakpa kpastian (uncertainty) ty) menurut urut Robin Robi nson son dan Barr y (1987) (1987) adalah pel peluang ang suat suatu u keja kejadian dian yang yang tida idak da pat pat diukur ol ole h pen pengam bil bil keput keputusan usan.. Adanya Adanya ket ketida idakpa kpastian da pat pat menim bul bulk an an risiko. Men Menurut urut
1
K ountur (2008), ada tiga unsur penting dari suatu kejadian yang diangga p sebagai risiko, yaitu: (1) Merupak an suatu kejadian. (2) K ejadian tersebut masih merupak an kemungkinan, jadi bisa terjadi dan bisa tidak. (3) Jik a sam pai terjadi, mak a ak an menim bulk an kerugian. 1.2. Klasifikasi Risiko
Menurut Har wood et al (1999) terda pat beber a pa sum ber risiko yang da pat dihada pi oleh petani, yaitu: 1. Risiko Produksi Sum ber risiko yang ber asal dari risiko produksi diantar anya adalah gagal panen, rendahnya produk tivitas, kerusak an bar ang yang ditim bulk an oleh ser angan hama dan penyakit, perbedaan ik lim, kesalahan sum berdaya manusia, dan lain-lain. 2. Risiko Pasar atau Harga Risiko yang ditim bulk an oleh pasar diantar anya adalah bar ang tidak da pat dijual yang diakibatk an ketidakpastian mutu, per mintaan rendah, ketidakpastian harga out put, inf lasi, daya beli masyar ak at, persaingan, dan lain-lain. Sementar a itu, risiko yang ditim bulk an oleh harga antar a lain, harga naik k arena inf lasi. 3. Risiko K elem bagaan Risiko yang ditim bulk an dari kelem bagaan antar a lain adanya atur an ter tentu yang mem buat anggota suatu organisasi men jadi kesulitan untuk memasark an ataupun meningk atk an hasil produksinya. 4. Risiko K ebijak an Risiko yang ditim bulk an oleh kebijak an antar a lain adanya suatu kebijak an ter tentu yang da pat mengham bat kema juan suatu usaha, misalnya kebijak an tarif ekspor. 5. Risiko Finansial Risiko yang ditim bulk an oleh risiko finansial antar a lain adalah adanya piutang tak ter tagih, likuiditas yang rendah sehingga perputar an usaha ter ham bat, perputar an bar ang rendah, la ba yang menurun k arena krisis ekonomi dan lain-lain. Berdasark an beber a pa k lasifik asi sum ber risiko menurut Har wood et al (1999), mak a sum ber risiko yang secar a umum dihada pi oleh kelom pok Family
2
Jaya 1 adalah risiko produksi. Risiko produksi yang dihada pi diantar anya bersum ber dari f ak tor perubahan cuaca, musim, hama, dan penyakit. Risiko juga da pat dik lasifik asik an dari sudut pandang penyeba b tim bulnya risiko, akibat yang ditim bulk annya, ak tivitas yang dilakuk an, dan sudut pandang kejadian yang terjadi (K ountur , 2008): 1. Risiko dari Sudut Pandang Penyeba b Risiko jik a dik lasifik asik an dalam sudut pandang penyeba b kejadian da pat dibedak an ke dalam risiko keuangan dan risiko oper asional. Risiko keuangan terjadi diseba bk an oleh f ak tor-f ak tor keuangan seper ti perubahan harga, tingk at bunga, dan mata uang asing, sedangk an risiko oper asional merupak an risiko yang diseba bk an oleh f ak tor-f ak tor non keuangan seper ti manusia, tek nologi, dan alam. 2. Risiko dari Sudut Pandang Akibat Risiko dari sudut pandang akibat terbagi atas dua, yaitu risiko mur ni dan risiko spekulatif. Risiko mur ni adalah risiko yang akibat yang ditim bulk annya hanya berupa sesuatu yang merugik an dan tidak memungkink an adanya keuntungan, sedangk an risiko spekulatif , yaitu risiko yang memungkink an untuk menim bulk an kerugian atau menim bulk an suatu keuntungan. 3. Risiko dari Sudut Pandang Ak tivitas Ak tivitas da pat menim bulk an berbagai macam risiko, misalnya ak tivitas pem berian kredit oleh bank yang risikonya dikenal dengan risiko kredit. Banyak nya risiko dari sudut pandang penyeba b adalah sebanyak jumlah ak tivitas yang ada. 4. Risiko dari Sudut Pandang K ejadian Risiko dari sudut pandang kejadian menyatak an suatu risiko berdasark an kejadiannya. Misalnya jik a terjadi kebak ar an, mak a risiko yang terjadi adalah risiko kebak ar an. Per lu diketahui bahwa dalam suatu ak tivitas pada umumnya terda pat beber a pa kejadian, sehingga kejadian adalah salah satu bagian dari ak tivitas.
3
1.3. Manajemen Risiko
Mana jemen risiko da pat didefenisik an sebagai langk ah-langk ah yang berfungsi untuk mem bantu perusahaan dalam memahami dan
mengatur
ketidakpastian atau risiko yang mungkin tim bul selama proses usaha (Pressman, 2001 diacu dalam Lestari, 2009). Mana jemen risiko berfungsi untuk mengenali risiko yang sering muncul, mem perkir ak an proba bilitas terjadinya risiko, menilai dam pak yang ditim bulk an risiko, dan menyia pk an rencana penanggulangan dan respon ter hada p risiko. Sementar a itu, defenisi mana jemen risiko menurut Dar mawi (2005) adalah suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis, ser ta mengendalik an risiko pada setia p kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk mem peroleh efek tivitas dan efisiensi. Mana jemen risiko perusahaan adalah car a bagaimana menangani semua risiko yang ada dalam perusahaan dalam usaha menca pai tujuan. Penanganan risiko da pat diangga p sebagai salah satu fungsi dari mana jemen (K ountur , 2008). Sasar an utama dari mana jemen risiko perusahaan adalah untuk menghindari risiko. Mana jemen risiko merupak an suatu proses dan struk tur yang diar ahk an untuk merealisasik an peluang potensial sek aligus mengelola dam pak yang merugik an. Pentingnya mana jemen risiko diantar anya adalah untuk mener a pk an tata kelola usaha yang baik , menghada pi kondisi lingkungan usaha yang cepat berubah, mengukur risiko usaha, pengelolaan risiko yang sistematis ser ta untuk memaksimumk an la ba. K onsep mana jemen risiko yang penting untuk penilaian suatu risiko diantar anya tingk at maksimum kerusak an yang ak an dialami perusahaan jik a terjadi suatu peristiwa yang menim bulk an risiko atau yang disebut dengan eksposur , besar nya kemungkinan suatu peristiwa yang berisiko, besar nya kerusak an yang ak an dialami oleh perusahaan, wak tu yang dibutuhk an untuk terekspos dalam risiko (Lam, 2007). Proses mana jemen risiko dimulai dengan mengidentifik asi sum ber risiko krusial a pa sa ja yang terjadi di perusahaan. Sum ber risiko ini da pat terbagi men jadi tiga bagian, yaitu risiko lingkungan, risiko proses, dan risiko infor masi. Taha p ini ak an menghasilk an out put berupa daf tar risiko yang kemudian ak an dilakuk an pengukur an risiko. Pengukur an risiko ini terdiri dari taha p pengukur an
4
dam pak dan kemungkinan terjadinya risiko yang kemudian ak an menun jukk an status risiko dalam perusahaan. Pengukur an status risiko ini ak an dibantu dengan pemetaan risiko yang ak an menun jukk an posisi risiko. Posisi risiko ini yang nantinya ak an mem bantu mem bentuk perumusan mana jemen risiko yang tepat untuk pengelolaan risiko yang terjadi (K ountur , 2008). Menurut K ountur (2008), ada begitu banyak risiko dan tidak mungkin kita da pat mengidentifik asi seluruhnya. Jik a kita ingin mengidentifik asi risiko sebanyak-banyak nya, mak a kita ak an keha bisan wak tu, energi, dan biaya. Oleh k arena itu, da pat digunak an a plik asi dari hukum Pareto pada risiko, yaitu bahwa 80 persen kerugian perusahaan diseba bk an oleh hanya 20 persen risiko yang krusial. Jik a kita da pat menangani 20 persen risiko krusial tersebut, mak a kita sudah da pat menghindari 80 persen kerugian dan itu merupak an jumlah yang sangat besar. Namun, jik a salah menangani risiko, dimana yang ditangani justru buk an risiko yang krusial, teta pi justru yang tidak penting buk an tidak mungkin kita menangani 80 persen risiko yang sebenar nya hanya mem berik an kontribusi 20 persen sa ja, sehingga sangat penting untuk da pat mengetahui mana risikorisiko yang krusial. Jadi tidak semua risiko per lu untuk diidentifik asi, teta pi cukup pada risiko-risiko yang krusial. 1.4. Pengukuran Risiko
Menurut Dar mawi (2005), sesudah risiko diidentifik asi, mak a selan jutnya risiko itu harus diukur untuk menentuk an der a jat kepentingannya dan untuk mem peroleh infor masi yang ak an menolong untuk meneta pk an kom binasi per alatan mana jemen risiko yang cocok untuk menanganinya. Infor masi yang diper luk an berkenaan dengan dua dimensi risiko yang per lu diukur , yaitu: (1) Frekuensi atau jumlah kerugian yang ak an terjadi; (2) K epar ahan dari kerugian. Sementar a itu, paling sedikit untuk masing-masing dimensi itu, yang ingin diketahui ialah: (1) R ata-r ata nilainya dalam periode anggar an; (2) Variasi nilai dari suatu periode ke periode anggar an sebelumnya dan berikutnya; (3) Dam pak keseluruhan dari kerugian-kerugian itu jik a seandainya kerugian itu ditanggung sendiri.
5
Menurut Batupar an (2001) yang diacu dalam Lestari (2009), pengukur an risiko dibutuhk an sebagai dasar untuk memahami signifik ansi dari akibat (kerugian) yang ak an ditim bulk an oleh terealisasinya suatu risiko, baik secar a individual maupun por tofolio ter hada p tingk at kesehatan dan kelangsungan usaha. Pemahaman signifik ansi yang akur at lebih lan jut ak an men jadi dasar bagi pengelolaan risiko yang ter ar ah dan ber hasil guna. Signifik ansi suatu risiko maupun por tofolio risiko da pat diketahui dengan melakuk an pengukur an ter hada p dimensi risiko, yaitu: (1) kuantitas risiko, yaitu jumlah kerugian yang mungkin muncul dari terjadinya risiko, (2) kualitas risiko, yaitu proba bilitas dari terjadinya risiko. Semakin tinggi tingk at kemungkinan terjadinya risiko mak a semakin besar pula tingk at risikonya dan semakin tinggi dam pak yang ditim bulk an dari terjadinya risiko mak a semakin besar pula tingk at risikonya. Menurut K ountur (2008) maksud dari pengukur an risiko adalah untuk menghasilk an a pa yang disebut dengan status risiko dan peta risiko. Status risiko adalah ukur an yang menun jukk an tingk atan risiko, sehingga da pat diketahui mana risiko yang lebih krusial dari risiko lainnya, sedangk an peta risiko adalah gam bar an sebar an risiko dalam suatu peta sehingga kita bisa mengetahui dimana posisi risiko ter hada p peta. Berdasark an peta risiko dan status risiko kemudian mana jemen da pat melakuk an penanganan risiko sesuai dengan posisi risiko yang telah terpetak an dalam peta risiko, sehingga proses penanganan risiko da pat dilakuk an dengan lebih tepat sesuai dengan status risikonya (K ountur , 2008). 1.5. Konsep Penanganan Risiko
Menurut K ountur (2008), berdasark an peta risiko da pat diketahui car a penanganan risiko yang tepat untuk dilaksanak an. Ada dua str ategi penanganan risiko, yaitu: 1. Preventif Preventif dilakuk an untuk menghindari terjadinya risiko. Str ategi ini dilakuk an a pa bila proba bilitas risiko besar. Str ategi preventif da pat dilakuk an dengan beber a pa car a, diantar anya: (1) mem buat atau mem perbaiki sistem, (2) mengem bangk an sum ber daya manusia, dan (3) memasang atau mem perbaiki f asilitas fisik.
6
2. Mitigasi Mitigasi adalah str ategi penanganan risiko yang dimaksudk an untuk mem perkecil dam pak yang ditim bulk an oleh risiko. Str ategi mitigasi dilakuk an untuk menangani risiko yang memiliki dam pak yang sangat besar. Ada pun beber a pa car a yang ter masuk ke dalam str ategi mitigasi adalah: a. Diversifik asi Diversifik asi
merupak an car a menem patk an aset di beber a pa tem pat
sehingga jik a salah satu tem pat terkena musibah tidak ak an mengha bisk an semua aset yang dimiliki. b. Pe ngga bungan Pengga bungan atau yang lebih dikenal dengan istilah merg er menek ank an pola penanganan risiko pada kegiatan pengga bungan dengan pihak perusahaan lain. Contoh str ategi ini adalah dengan melakuk an merg er atau dengan melakuk an akuisisi. c. Pengalihan Risiko Pengalihan risiko merupak an car a penanganan risiko dengan mengalihk an dam pak dari risiko ke pihak lain. Car a ini ber maksud jik a terjadi kerugian pada perusahaan mak a yang menanggung kerugian tersebut adalah pihak lain. Ada beber a pa car a yang da pat dilakuk an untuk mengalihk an risiko ke pihak lain, diantar anya melalui asur ansi, l easin g , outsour cin g , dan hed gin g . Asur ansi dilakuk an dengan car a mengasur ansik an har ta perusahaan yang dam pak risikonya besar , sehingga mengur angi dam pak kerugian dari risiko tersebut k arena sudah dialihk an kepada pihak asur ansi. Leasin g adalah car a dimana suatu aset digunak an, teta pi kepemilik annya ada pada pihak lain. Jik a terjadi sesuatu pada aset tersebut, mak a pemilik nya yang ak an menanggung kerugian atas aset tersebut. Outsour cin g adalah car a dimana pekerjaan diberik an kepada pihak lain, sehingga kita tidak menaggung kerugian seandainya pekerjaan yag dilakuk an gagal. Sementar a itu, H ed gin g adalah car a pengur angan dam pak risiko dengan car a mengalihk an risiko melalui tr ansaksi pen jualan atau pem belian. Beber a pa car a melakuk an H ed gin g diantar anya adalah forwar d contract, f ut ur e contract, option , dan swap.
7
DAFTAR PUSTAKA [BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. S tatistik I nd one sia. Jak ar ta: BPS. Dinas Per tanian dan Perik anan K ota Depok. 2009. Potensi dan Produksi Perik anan K ota Depok . Depok : Dinas Per tanian dan Perik anan. Dar mawi H. 2005. Mana jemen Risiko. Jak ar ta: Bumi Aksar a. Ginting LE. 2009. Risiko Produksi Jamur Tir am Putih pada Usaha Cem pak a Baru di K ecamatan Cisarua Ka bupaten Bogor.[Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Mana jemen, Institut Per tanian Bogor. Gunawan S. 2009. K iat Sukses Budidaya Lele di Lahan Sem pit. Jak ar ta: PT Agromedia Pustak a. Har tini. 2000. Produksi Benih Lele Dum bo melalui Sistem Pendeder an. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Perik anan, Institut Per tanian Bogor. Har wood et al . 1999. Managin g Risk in Far min g : Conce pts, Re sear ch and Analysis, Agricultur al Economics Repor t No.774. US Depar tment of Agriculture. Kaharudin. 2000. Pem benihan Ik an Lele Dum bo di Desa Sur anenggala Lor , K ecamatan Ka petak an, K ecamatan Corebon. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Perik anan, Institut Per tanian Bogor. K ountur R. 2008. Jak ar ta: PPM.
Mudah
Memahami
Mana jemen
Risiko
Perusahaan.
Lam J. 2007. E nt erprise Risk Manag ement . Jak ar ta Pusat: PT R ay Indonesia.
Lestari A. 2009. Mana jemen Risiko dalam Usaha Pem benihan Udang Vannamei Studi Kasus di PT Suri Tani Pemuk a Ka bupaten Ser ang Provinsi Banten. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Mana jemen, Institut Per tanian Bogor. Mahyuddin K . 2009. Agribisnis Lele. Jak ar ta: Penebar Swadaya. Nasrudin. 2010. Jurus Sukses Beter nak Lele Sangkuriang. Jak ar ta: PT Agromedia Pustak a Prihar tono RE, R asidik J, Arie U. 2009. Mengatasi Pemasalahan Budidaya Lele Dum bo. Penebar Swadaya: Jak ar ta. Robison LJ, Barr y PJ. 1987. The Com petitive Fir m¶ s Re spon se to Risk . Macmillan Publisher : London. Sar agih B. 2010. Agribisnis Par adigma Baru Pem bangunan Ekonomi Berbasis Per tanian. Bogor : IPB Press.
8
Sar agih B. 2010. Suar a Dari Bogor. Bogor : IPB Press. Solihin M. 2009. Risiko Produksi dan Harga ser ta Pengaruhnya ter hada p Penda patan Peter nak an Ayam Broiler CV AB Far m K ecamatan Bojonggenteng-Suk a bumi. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Mana jemen, Institut Per tanian Bogor. Umar H. 1998. Mana jemen Risiko Bisnis: Pendek atan Finansial dan Non Finansial. Jak ar ta: PT Gr amedia Pustak a Utama. Wisdya S. 2009. Analisis Risiko Produksi Anggrek Phalaenopsis pada PT Ek ak ar ya Gr aha Flor a di Cik am pek Jawa Bar at. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Mana jemen, Institut Per tanian Bogor. Yuniar ti RC. 2000. Produk tivitas Pem benihan Lele Dum bo de ngan Car a Penahanan di Dusun Bokesan Yogyak ar ta. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Perik anan, Institut Per tanian Bogor.
9