Teori perubahan perilaku menurut Rogers (1974): a. Awareness (kesadaran), akni indi!idu menadari adana stimulus ang datang terlebih dahulu" b. #nterest (perhatian$tertarik), (perhatian$tertarik), indi!idu mulai tertarik dengan adana stimulus ang masuk" %. &!aluation (menilai), indi!idu mulai menimbang'nimbang baik dan burukna apabila mengikuti stimulus tersebut" d. Trial (men%oba) indi!idu mulai men%oba perilaku baru" e. Adoption (menerima), indi!idu telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapna terhadap stimulus.
enurut Roger, seseorang akan mengikuti atau menganut perilaku baru melalui tahapan sebagai berikut: a. adar (Awareness) : seseorang sadar akan adana in*ormasi baru. isalna menggosok gigi. b. Tertarik Tertarik (#nterest) : seseorang mulai tertarik tertarik untuk mengetahui lebih lan+ut mengenai man*aat menggosok gigi sehingga orang tersebut men%ari in*ormasi lebih lan+ut pada orang lain ang dianggap tahu, memba%a atau mendengarkan dari sumber ang dianggap tahu. %. &!aluasi (&!aluasion) : pada tahap ini seseorang mulai menilai, apakah akan memulai menggosok gigi atau tidak, dengan mempertimbangkan berbagai sudut misalna, kemampuan membeli sikat gigi, pasta gigi, atau melihat orang lain ang ra+in menggosoki gigi. d. en%oba (Triad) : orang tersebut mulai menggosok gigi. engan mempertimbangkan untung rugina, orang tersebut akan terus men%oba atau menghentikanna. isalna, apabila orang tersebut setelah menggosok gigi merasa mulutna naman, gigina bersih sehingga menambah rasa per%aa diri, ia kan melan+utkan menggosok gigi se%ara teratur. -amun, +ila menggosok gigi membuat gigi ngilu kegiatan menggosok gigi tidak akan dilan+utkan atau diberhentikan sementara. e. Adopsi (Adopsion) : pada tahap ini, orang akin dan telah menerima bahwa in*ormasi baru berupa menggosok gigi memberi keuntungan bagi dirina sehingga menggosok gigi men+adi kebutuhan.
TEORI ROGER (1962) :
Roger (19/) mengembangkan teori dari 0ewin (191) tentang 2 tahap perubahan dengan menekankan pada latar belakang indi!idu ang terlibat dalam perubahan dan lingkungan dimana perubahan tersebut dilaksanakan. Roger(19/) men+elaskan tahap dalam perubahan, aitu: kesadaran, keinginan, e!aluasi, men%oba, dan penerimaan atau dikenal +uga sebagai A#&TA A#&TA (Awareness, (Awareness, #nterest, &!aluation, Trial and Adoption).
2. Teori Rogers(1962) Teori Rogers tergantung pada lima *aktor aitu : 1) 3erubahan harus mempunai keuntungan ang berhubungan en+adi lebih baik dari metode ang sudah ada (kesadaran) /) 3erubahan harus sesuai dengan nilai'nilai ang ada, Tidak bertentangan perasaan. 2) ompleksitas #de'ide ang lebih komplek bisa sa+a lebih baik dari ide ang sederhana asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan (e!aluasi). 4) apat dibagi 3erubahan dapat dilaksanakan dalam skala ang ke%il (u+i %oba). ) apat dikomunikasikan emakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan (adopsi).
1. Carl Roger
5arl Ransom Rogers lahir pada tanggal 6 anuari 198/ di ak 3ark, #llinios, 5hi%ago. Rogers meninggal dunia pada tanggal 4 ebruari 1967 karena serangan +antung. 0atar belakang: Rogers adalah putra keempat dari enam bersaudara. Rogers dibesarkan dalam keluarga ang berke%ukupan dan menganut aliran protestan *undamentalis ang terkenal keras, dan kaku dalam hal agama, moral dan etika. Rogers terkenal sebagai seorang tokoh psikologi humanis, aliran *enomenologis'eksistensial, psikolog klinis dan terapis, ide ; ide dan konsep teorina banak didapatkan dalam pengalaman 'pengalaman terapeutikna.(%hult< 1991) 5arl Rogers adalah seorang psikolog ang terkenal dengan pendekatan terapi klinis ang berpusat pada klien (client centered ) (5li**ord 196). Rogers kemudian menusun teorina dengan pengalamanna sebagai terapis selama bertahun'tahun. Teori Rogers mirip dengan pendekatan reud, -amun pada hakikatna Rogers berbeda dengan reud karena Rogers menganggap bahwa manusia pad a dasarna baik atau sehat. engan kata lain, Rogers memandang kesehatan mental sebagai proses perkembangan hidup alamiah, sementara , ke+ahatan, dan persoalan kemanusiaan lain dipandang sebagai penimpangan dari ke%enderungan alamiah. Teori Rogers didasarkan pada suatu =daa hidup> ang disebut kecenderungan aktualisasi. e%enderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai moti!asi ang menatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertu+uan mengembangkan seluruh potensina semaksimal mungkin. adi, makhluk hidup bukan hana bertu+uan bertahan hidup sa+a, tetapi ingin memperoleh apa ang terbaik bagi keberadaanna.ari dorongan tunggal inilah, mun%ul keinginan'keinginan atau dorongan'dorongan lain ang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa %inta, dan sebagaina. (?eorge /886) Rogers membedakan dua tipe bela+ar, aitu: 1. ogniti* (kebermaknaan) /. e@periential ( pengalaman atau signi*ikansi) eskipun teori ang dikemukan Rogers adalah salah satu dari teori holistik, namun keunikan teori adalah si*at humanis ang terkandung didalamna. Teori humanistik Rogers pun menpunai berbagai nama antara lain : teori ang berpusat pada pribadi ( person centered ), non-directive, klien (client-centered ), teori ang berpusat pada murid ( student-centered ), teori ang berpusat pada kelompok ( group centered ), dan person to person). -amun istilah person centered ang sering digunakan untuk teori Rogers. Asumsi dan Prinsip Dasar Teori
1. e%enderungan *ormati* : egala hal di dunia baik organik maupun non' organik tersusun dari hal'hal ang lebih ke%il. /. e%enderungan aktualisasi: e%enderungan setiap makhluk hidup untuk bergerak menu+u ke kesempurnaan atau pemenuhan potensial dirina. Tiap indi!idual mempunai kekuatan ang kreati* untuk menelesaikan masalahna. Ide pokok dari teori-teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalahmasalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkemangan individu untuk aktualisasi diri. !"chult# 1$$1%
5arl Rogers mengembangkan teorina dari penelitianna bersama pasien dan klien di klinik. Rogers merasa terkesan dengan apa ang ia lihat saat ke%enderungan bawaan indi!idu ang bergerak ke arah pertumbuhan, maturitas, dan perubahan positi*. #a men+adi akin bahwa kekuatan dasar ang memoti!asi organisme manusia adalah ke%enderungan beraktualisasi ; suatu ke%enderungan ke arah pemenuhan atau aktualisasi semua kapasitas organisme. rganisme ang tumbuh men%ari %ara untuk memenuhi potensina di dalam batas'batas hereditasna. eseorang mungkin tidak selalu dengan +elas merasakan tindakan mana ang menebabkan pertumbuhan dan tindakan mana ang regresi*. Tetapi +ika +alan itu +elas, indi!idu memilih untuk tumbuh ketimbang regresi. Rogers tidak menangkal bahwa terdapat kebutuhan lain, sebagian darina adalah biologis., tetapi ia memandang semuana itu sebagai patuh kepada moti!asi organisme untuk meningkatkan dirina. eakinan Rogers akan keunggulan aktualisasi membentuk dasar terapi terpusat klien ang bersi*at nondirekti*. etoda psikoterapi ini berpendapat bahwa semua indi!idu memiliki moti!asi dan kemampuan untuk berubah dan indi!idu adalah orang ang paling berkuali*ikasi untuk menentukan arah perubahan tersebut. 3eran ahli terapi adalah sebagai papan pantul sementara indi!idu mengeksplorasi dan menganalisis masalahna. 3endekatan ini berbeda dari tipe psikoanalitik, di mana ahli terapi menganalisis pengalaman pasien untuk menentukan masalah dan menarankan suatu tindakan pengobatan. #nti dari konsep dalam teori kepribadian Rogers adalah diri (sel*). iri, atau konsep'diri (Rogers menggunakan keduana), men+adi inti teotina. iri terdiri dari semua ide, persepsi, dan nilai'nilai ang mengkarakterisasi =saa> atau =aku> " ia men%akup kesadaran =apa saa> dan = apa ang dapat saa lakukan.> elan+utna diri ang dihaati ini mempengaruhi persepsi seseorang tentang dunia dan perilakuna. ebagai %ontohna, wanita ang merasa dirina kuat dan kompeten akan menghaati dan bertindak di dunia dengan %ara ang sangat berbeda dari wanita ang menganggap dirina lemah dan tidak berguna. onsep diri tidak selalu men%erminkan realita : seseorang mungkin sangat berhasil dan terhormat tetapi masih memandang dirina sendiri sebagai orang ang gagal. Detail Teori
enurut Rogers, indi!idu menilai setiap pengalaman berkaitan dengan konsep diri. rang ingin bertindak dalam %ara ang konsisten dengan %itra'dirina " pengalaman dan perasaan ang tidak konsisten adalah mengan%am dirina dan tidak diterima oleh kesadaran. #ni pada dasarna adalah konsep represi *reud, walaupun Rogers menganggap represi tersebut tidak diperlukan atau permanen. (reud mengatakan bahwa represi tidak dapat dihindari dan sebagian aspek pengalaman indi!idu selalu tetap berada dibawah sadar. emakin banak pengalaman ang disangkal oleh seseorang karena tidak konsisten dengan konsep dirina, semakin lebar +urang antara dirina dan realita dan semakin besar kemungkinan timbulna ketidakmampuan menesuaikan diri. eorang indi!idu ang konsep dirina tidak se+alan dengan perasaan dan pengalaman pribadi harus melindungi dirina sendiri dari kebenaran karena kebenaran akan menebabkan ke%emasan. ika ketidaksesuaian itu men+adi terlalu besar, pertahanan mungkin runtuh, menebabkan ke%emasan ang berat atau gangguan emosional lain.
ebalikna, orang ang mampu menesuaikan diri memiliki konsep diri ang konsisten dengan pikiran, pengalaman, dan perilaku " diri tidak kaku tetapi *leksibel, dan dapat berubah saat ia mengasimilasi pengalaman dan ide baru. iri lain dalam teori Rogers adalah diri ang ideal. ita semua memiliki konsepsi +enis orang ang diri kita inginkan men+adi sepertina. emakin dekat diri ideal dengan diri nata, semakin penuh dan gembira indi!idu ang bersangkutan. etidaksesuaian ang besar antara diri ideal dan diri nata menghasilkan orang ang tidak puas dan tidak gembira. &onsep diri menurut Rogers adalah kesadaran atin yang tetap, mengenai pengalaman yang erhuungan dengan aku dan memedakan aku dari yang ukan aku. onsep diri ini terbagi men+adi / aitu konsep diri real dan konsep diri ideal. ntuk menun+ukkan apakah kedua konsep diri tersebut sesuai atau tidak, Rogers mengenalkan / konsep lagi, aitu Incongruence dan Congruence . Incongruence adalah ketidakcocokan antara sel' yang dirasakan dalam pengalaman aktual disertai pertentangan dan kekacauan atin. edangkan Congruence erarti situasi di mana pengalaman diri diungkapkan dengan seksama dalam seuah konsep diri yang utuh, integral, dan se(ati. etiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan %inta dari orang lain. ebutuhan ini disebut need for positive regard , ang terbagi lagi men+adi / aitu conditional positive regard (bersarat) dan unconditional positive regard (tak bersarat). (%hult< 1991)
adi dua +enis ketidaksesuaian dapat ter+adi : satu, antara diri dan pengalaman realita " dan ang lain antara diri dan diri ideal. Rogers memiliki beberapa hipotesis tentang bagaimana ketidaksesuaian itu dapat berkembang. Rogers menggamarkan priadi yang er'ungsi sepenuhnya adalah priadi yang mengalami penghargaan positip tanpa syarat. #ni berarti dia dihargai, di%intai karena nilai adana diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersi*at de*ensi* namun %enderung untuk menerima diri dengan penuh keper%aaan. )ima si'at khas orang yang er'ungsi sepenuhnya ! fully human being %* 1.&eterukaan pada pengalaman
rang ang ber*ungsi sepenuhna adalah orang ang menerima semua pengalaman dengan *leksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. engan demikian ia akan mengalami banak emosi (emosional) baik ang positip maupun negatip. +. &ehidupan ksistensial
ualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamanna sehingga ia selalu menemukan sesuatu ang baru, dan selalu berubah dan %enderung menesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selan+utna. . &epercayaan terhadap organisme orang sendiri
3engalaman akan men+adi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. engan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa ang dirasana benar (timbul seketika dan intuiti*) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik. . Perasaan /eas
rang ang sehat se%ara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adana paksaan ; paksaan atau rintangan ; rintangan antara alternati* pikiran dan tindakan. rang ang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa se%ara pribadi mengenai kehidupan dan per%aa bahwa masa depan tergantung pada dirina sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banak pilihan dalam kehidupanna dan merasa mampu melakukan apa sa+a ang ingin dilakukanna. 0. &reativitas
eterbukaan diri terhadap pengalaman dan keper%aaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreati!itas dengan %iri ; %iri bertingkah laku spontan, tidak de*ensi*, berubah, bertumbuh, dan berkembang
sebagai respons atas stimulus'stimulus kehidupan ang beraneka ragam di sekitarna. (%hult< 1991) &edudukan Pengasuhan dalam Teori
Rogers mengatakan bahwa orang'konsep diri sering tidak sama persis dengan kenataan. ebagai %ontoh, seseorang mungkin menganggap dirina sangat +u+ur tetapi sering berbohong kepada atasanna tentang mengapa ia terlambat untuk beker+a. Rogers menggunakan istilah ketidaksesuaian untuk menga%u pada kesen+angan antara konsep diri dan realitas. &esesuaian, di sisi lain, adalah pertandingan ang %ukup akurat antara konsep diri dan realitas. enurut Rogers, orangtua mempromosikan ketidaksesuaian +ika mereka memberi anak'anak mereka %inta bersarat. ika orang tua menerima anak hana bila anak berperilaku dengan %ara tertentu, anak kemungkinan untuk memblokir pengalaman ang dianggap tidak dapat diterima. i sisi lain, +ika orang tua menun+ukkan kasih tanpa sarat, anak dapat mengembangkan kongruensi. rang dewasa ang orang tuana dalam pengasuhan memberikan %inta bersarat, di masa dewasa akan terus mengubah pengalaman mereka dalam rangka agar merasa diterima. 3engasuhan sangat penting kedudukanna dimana orangtua ang memberikan pengasuhan ang baik dapat memberikan kebutuhan penghargaan positif tanpa syarat dimana dengan terpenuhina kebutuhan tersebut anak akan men+adi *ungsional. #ni berarti mereka merasa dirina dihargai oleh orangtua dan orang lain walaupun perasaan, sikap, dan perilakuna kurang dari ideal. ika orangtua hana memberikan penghargaan positi* tanpa sarat, menilai anak ha na +ika ia bertindak, berpikir, atau berperasaan dengan benar, anak kemungkinan mengalami distorsi konsep dirina. ebagai %ontohna, perasaan kompetisi dan permusuhan kepada adik bai dan biasana menghukum tindakan tersebut. Anak agakna harus mengintegrasikan pengalaman ini ke dalam konsep diri mereka. ereka mungkin memutuskan bahwa orangtua tidak menukai mereka dan demikian merasa ditolak. Atau mereka mungkin menangkal perasaan mereka dan memutuskan mereka tidak ingin memukul adik. Tiap sikap itu mengandung distorsi kebenaran. Alternati* ketiga adalah ang paling mungkin diterima oleh anak'anak, tetapi dalam melakukanna, mereka menangkal perasaan ang sesungguhna diri mereka, ang kemudian men+adi tidak disadari. emakin orang didorong untuk menangkal perasaanna sendiri dan menerima nilai'nilai orang lain, semakin tidak naman perasaan mereka tentang dirina sendiri. Rogers menatakan bahwa pendekatan terbaik bagi orangtua adalah mengenali perasaan anak sebagai sesuatu ang nata sambil men+elaskan alasan mengapa perbuatan memukul tidak dapat diterima.