I.
Pendahuluan
I.1 Mengenal Gustav Radbruch sekenanya
Gustav Gustav Radbru Radbruch ch berasal berasal dari dari Jerman. Jerman. Ia adalah adalah seoran seorang g ahli ahli hukum hukum dan politisi. Ia lahir di Lübeck , 18 November 188 188.. Radbruch Radbruch bela!ar bela!ar hukum hukum di di "unich "unich,, Leip#ig dan Leip#ig dan $erlin $erlin . . Ia lulus %taatse&amen %taatse&amen 'u!ian 'u!ian negara( di $erlin pada 1)*1. Lalu tahun 1)*+ ia meraih gelar doktor dengan disertasina tentang- eori %ebab /kibat 0ang "emadai. al ini sebagai pemenuhan kuali2ikasi untuk menga!ar hukum pidana di eidelberg eidelberg.. ahun 1)*3, diangkat sebagai 4ro2esor hukum pidana dan 2ilsa2at hukum di eidelberg. 4ada tahun 1)13 ia !uga mendapat ta5aran untuk menga!ar di 67nigsberg dan 67nigsberg dan 6iel 6iel.. %ebagai politisi, Radbruch adalah anggota dari 4artai %osial emokrat Jerman '%4(, '%4(, dan men!adi men!adi anggota anggota parlemen parlemen di Reichstag 1)+*91)+ 1)+*91)+3. 3. Gaa Gaa berpikirn berpikirnaa ang brilian, memba5a Radbruch terpilih sebagai "enteri 6ehakiman Jerman pada tahun 1)+1 : 1)+; dalam kabinet Joseph dunia> Fünf Minuten Rechtsphilosophie 'Lima Rechtsphilosophie 'Lima "enit =ilsa2at ukum(. 6ara ini sangat sangat berpen berpengar garuh uh dalam dalam memben membentuk tuk uris urisprude prudensi nsi nilai nilai '
"asarakat menderita karena ketidakadilan. 6arena itu, masarakat percaa bah5a ketidakadilan itu harus dila5an dengan hukum, sebab dibalik ketidakadilan itu mesti ada keadilan. /kan tetapi kalau hukum tidak memenuhi unsur keadilan, maka hukum hukum harus dikesampingka dikesampingkan, n, karena keadilan itu lebih esensial. 6eadilan harus dime dimena nang ngka kan. n. 6ead 6eadil ilan an mesti mesti dida didahu hulu luka kan n dari daripa pada da kepa kepast stian ian huku hukum, m, sebab sebab berulangkali keadilan dikorbankan. Inilah diskursus ang sangat memantik dahaga intelektual Gustav Radbruch, sebagai ahli hukum dan 2ilsu2 di abad ke +*. "enurut Radbrcuh, keadilan merupakan hal ang diprioritaskan karena sangat penting bagi setiap orang. 6eadilan dipahami sebagai memberi kepada setiap orang
apa ang men!adi hakna. al tersebut hana mempunai arti di dalam hukum. "akana, keadilan men!adi dasar bagi lahirna berbagai institusi sosial termasuk institusi hukum di dalam kehidupan masarakat. ipengaruhi oleh Neokantianisme, dan ditambah adana pengalaman kelam kediktatoran Na#i, Radbruch merumuskan gagasanna bah5a ada tiga nilai dasar ang harus ada dalam hukum. iga nilai itu adalah keadilan, utilitas atau keman2aatan dan kepastian hukum. ukum harus men!amin dan memastikan, apa ang men!adi hak setiap orang karena hak itu mendatangkan keman2aatan bagina. Itulah rechtsidee9na.
II.
4embahasan
II.1
Keadilan hukum
Gustav Radbruch men!adikan keadilan sebagai prioritas utamana. 6eadilan ini adalah mahkota dari hukum. 6eadilan adalah idolna. 6eadilan harus dinomorsatukan. 6eadilan harus di atas segala9galana untuk selalu diper!uangkan oleh setiap manusia. "asarakat mesti mengalami keadilan. 6eadilan men!adi pedoman pemberlakuan hukum di tengah masarakat. %ementara keman2aatan dan kepastian hukum menduduki strata di ba5ah keadilan. al tersebut sangat penting demi tercapaina tu!uan hukum ang menuntut kedamaian, ketentraman, kese!ahteraan dan ketertiban dalam masarakat. /sas prioritas dalam tu!uan hukum ang ditelurkan Gustav Radbruch dapat di!adikan pedoman. /palagi dengan kondisi masarakat Indonesia ang berasal dari berbagai latar belakang. /sas prioritas ang mengedepankan keadilan daripada man2aat dan kepastian hukum men!a5ab persoalan kema!emukan di Indonesia. etapi men!adi catatan penerapan asas prioritas dapat dilakukan selama tidak mengganggu ketenteraman dan kedamaian manusia selaku sub!ek hukum dalam masarakat.
II.2
Kemanfaatan atau finalitas hukum Gustav Radbruch men!adikan keman2aatan hukum sebagai nilai dasar ang memiliki tu!uan hukum semata9mata untuk memberikan keman2aatan atau kebahagiaan ang sebesar9besarna bagi sebanak9banakna 5arga masarakat, penangananna didasarkan pada 2ilsa2at sosial, bah5a setiap 5arga masarakat mencari kebahagiaan, dan hukum merupakan salah satu alatna. salah seorang tokoh aliran utilitas ang paling radikal adalah Jerem $enthan '138918;+( akni seorang 2ilsu2, ekonom, uris dan re2ormer hukum, ang memiliki kemampuan untuk mem2ormulasikan prinsip kegunaan?keman2aatan 'utilitas( men!adi doktrin etika, ang dikenal sebagai utilitarianism atau mad#hab utilitis. 4rinsip utilit tersebut dikemukakan oleh $entham dalam kara monumentalna Introduction to the 4rinciples o2 "orals and Legislation '18)(.
/spek kedua, akni 2inalitas atau isi hukum, perlu kita tin!au dengan lebih teliti. lalu men!adi !elas, bah5a isi hukum berkaitan secara langsung dengan keadilan
dalam arti umum, sebab hukum menurut isinna merupakan per5u!udan keadilan tersebut. etapi tu!uan keadilan umum itu adalah tidak lain daripada tu!uan hukum sendiri, akni mema!ukan kebaikan dalam hidup manusia. @leh karena itu dapat dikatakan, bah5a isu hukum selalu adalah sesuatu ang menumbuhkan nilai kebaikan di antara orang. 6ebaikan ini oleh Radbruch ditentukan sebagai suatu nilai etis. an memang, demikian, sebab nilai ini mendapat bentukna dalam sikap manusia dalam tingkah lakunna menurut ke5a!ibanna demi kebaikan hidup. II.
Kepastian hukum 6epastian hokum itu merupakan suatu cara, metode dan lain sebagainna harus berdasarkan undang9undang atau peraturan. alam suatu kepastian hokum di dalamna terdapat hokum positi2 dan hokum tertulis, ang dimana hokum positi2 aitu setiap individu harus diperlakukan menurut keadilan di depan pengadilan ang dimana dapat memberikan pengakuan dan penghormatan terhadap hak9hak asasi manusia angtidak boleh dilanggar dan harus ada keseimbangan antara pelanggaran dan hukuman, sedangkan hokum tertulis ditulis oleh lembaga ang ber5enang, mempunai sanksi ang tegas, sah dengan sendirina ditandai dengan diumumkanna di Lembaga Negara. 6epastian hokum merupakan pertanaan ang hana bisa di!a5ab secara normati2, kepastian hokum secara normati2 adalah ketika suatu peraturan dibuat dan diundangkan secara pasti karena mengatur secara !elas dan logis, !elas dalam artian tidak menimbulkan keragu9raguan 'multi ta2sir( dan logis dalam artian ia men!adi suatu sstem norma dengan norma lain sehinggga tidak berbenturan atau menimbulkan kon2lik norma.
II.!
K"relasi antara keadilan# kemanfaatan dan kepastian hukum "enurut gustav Radbruch tu!uan hokum aitu keadilan,kepastian dan keman2aatan. 6eadilan harus mempunai posisi ang pertama dan ang paling utama daripada kepastian hokum dan keman2aatan. %ecara historis,pada a5alna menurut Gustav Radbruch tu!uan kepastian hokum menempati peringkat ang paling atas diantara tu!uan ang lain. Namun, setelah melihat kenataan bah5a dengan teorinna tersebut di !erman diba5ah kekuasaan Na#i melegalisasi praktek9praktek ang tidak berperikemanusiaan selama masa perang dunia kedua dengan !alan membuat hokum ang mensahkan praktek9praktek keke!aman perang pada masa itu.Gustav Radbruch pun akhirna meralat teorina tesebut diatas dengan menempatkan tu!uan keadilan menempati posisi diatas tu!uan hokum ang lain.
Gustav Radbruch menegaskan cita hukum tidak hana ber2ungsi sebagai tolak ukur bersi2at regulative ang mengu!i apakah suatu hukum positi2 adil atau tidak adil tetapi sekaligus ber2ungsi sebagai dasar konstitusi ang menentukan bah5a tanpa cita hokum, maka hukum kehilangan maknanna sebagai hokum. Gustav Radbruch memakai asas prioritas untuk membahas tu!uan hukum pada umumna dan tiga nilai dasar tu!uan hukum ini keadilan, keman2aatan dan kepastian hukum. 6etigana mempunai korelasi satu sama lain di dalam hukum. 6arena setiap hukum ang diterapkan pasti memiliki tu!uan spesi2ik. "isalna, hukum pidana memiliki tu!uan spesi2ik dibandingkan dengan hukum perdata, hukum 2ormal mempunai tu!uan spesi2ik !ika dibandingkan dengan hukum materil.
@leh karena itu, tu!uan hukum harus mengandung nilai keadilan, keman2aatan dan kepastian hukum. al ini untuk menghindari benturan ang selama ini ter!adi antara kepastian hukum dengan keadilan, antara keman2aatan dengan kepastian hukum, dan antara keadilan dengan keman2aatan. Aontoh ang mudah untuk dipahami adalah !ika hakim dihadapkan dalam sebuah kasus untuk mengambil sebuah keputusanna adil. 4embaruan oleh hakim melalui putusanna !uga tidak bisa dilakukan secara maksimal, selain pengaruh civil la5 sstem ang menghendaki hakim mendasarkan diri secara ketat pada buni undang9undang meski undang9 undang tersebut telah ketinggalan #aman. "aka penerapan keadilan dalam pembuatan putusan bukanlah hal mudah untuk dilakukan. 4aradigma berpikir hakim !uga lebih condong pada mendasarkan diri pada 2ilsa2at positivisme hukum. "elihat dari sudut pandang ini tu!uan utama hukum men!adi bukan keadilan melainkan kepastian. ana hal ang bersi2at pasti sa!a ang dapat di!adikan ukuran kebenaran. Bkuran adil cenderung disesuaikan dengan rasa keadilan pribadi masing9 masing. "asarakat pada umumna masih beranggapan putusan hakim ang ada masih kaku dengan dengan buni aturan dalam undang9undang. 6eadilan adalah hak asasi ang harus dinikmati oleh setiap manusia ang mampu mengaktualisasikan segala potensi manusia. entu dalam hal ini akan memberikan nilai dan arti ang berbeda keadilan ang berbeda untuk terdak5a dan pihak lain ang !adi korban ketika hakim membuat putusan. "aka dalam hal ini bisa sa!a keadilan akan berdampak pada keman2aatan bagi masarakat luas. etapi ketika keman2aatan masarakat luas ang harus dipuaskan, maka nilai keadilan bagi orang tertentu mau tidak mau akan dikorbankanna. 6eadilan, keman2aatan dan kepastian hukum menemui kendalana. 6arena itu, hukum memiliki 2ungsi tidak hana menegakkan keadilan tetapi !uga menegakkan kepastian dan keman2aatan. /pabila ter!adi pertentangan antara keadilan dan kepastian hukum, maka pemerintah dapat memilih keadilan dengan mengabaikan kepastian hukum, se pan!ang tidak bertentangan dengan norma kesusilaan, adat :istiadat dan kepentingan umum. II.5 Relevansina
untuk keberlakuan hukum di Indonesia
Negara Republik Indonesia adalah negara hukum. al ini berdasarkan 4asal 1 aat ';( Bndang9Bndang asar Negara Republik Indonesia ahun 1)3C. alam pengertian ini, segala sesuatu ang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara diatur sesuai dengan hukum ang berlaku di Indonesia. 6eberlakuan hukum di tanah air, harus memberikan tempat ang utama kepada keadilan, keman2aatan dan kepastian hukum. %asaranna memberikan keadilan dan keman2aatan bagi seluruh lapisan masarakat. Ini berarti, di satu sisi, kaidah9kaidah hukum tidak hana valid, tetapi !uga harus men!adi kaidah9kaidah ang adil, dan di sisi lain, pelaksanaan dan penegakan hukum tidak boleh menghilangkan nilai9nilai etika pada umumna, dan martabat kemanusiaan sebagai manusia, pada khususna. 4engadilan sebagai salah satu barisan penegak hukum, harus tetap berlaku adil. %eandaina, ada ketidaksesuaian antara keadilan dan kepastian hukum dalam sidang di 4engadilan, maka hakim berdasarkan freies ermessen9na dapat memilih keadilan dengan mengabaikan kepastian hukum sepan!ang hal itu masih se!alan dengan norma kesusilaan, adat : istiadat dan kepentingan umum. akim harus
memenangkan keadilan, karena kepastian hukum berulangkali mendiskreditkan keadilan. III.
4enutup
6eadilan, keman2aatan dan kepastian hukum, tidak hana berkaitan dengan penerapanna, tetapi isi hukumna harus mencerminkan pengakuan bah5a setiap orang memiliki hak asasi ang sama dera!atna sebagai subek di hadapan hukum : equality before the law. erhadap hal ang sama, harus diperlakukan secara sama, dan terhadap hal ang berbeda, harus diperlakukan secara berbeda. 6on2igurasi ini bersumber pada prinsip, pada setiap orang ada !i5a dan intelek ang sama. 6eadilan dan keman2aatan hana dapat dipahami !ikalau ia diposisikan sebagai keadaan ang harus di!amin dan dipastikan untuk di5u!udkan oleh hukum. /2irmasi ini hana ada di dalam negara hukum. 6arena itu, negara tidak boleh apatis terhadap per!uangan untuk melaksanakan dan menegakan hukum bagi kepentingan segenap masarakat.
a2tar 4ustaka $. /rie2 %idharta, +**, "eu5issen entang 4engembanan ukum, Ilmu ukum, eori ukum dan =ilsa2at ukum, $andungD 4. Re2ika /ditama $ernard L. ana, dkk, +*1*, eori ukum, %trategi ertib "anusia Lintas Ruang dan Generasi, 0ogakartaD Genta 4ublishing =riedman, <., 1));, eori dan =ilsa2at ukumD elaah 6ritis /tas eori : eori ukum '%usunan I(, Aetakan 6edua, Jakarta D 4. Ra!a Grasindo 4ersada Lili Ras!idi dan Ira hania Ras!idi, +**, asar : asar =ilsa2at dan eori ukum, $andungD 4. Aitra /dita $akti