NAMA KELAS
: :
TAUFIQURAHMAN IX F
Dikisahkan ada seorang pengemis gelandangan, dia sudah tua, dan yang meyedihkan dia itu tuna netra atau buta. Disuatu saat dipinggiran kota, ia sedang duduk mengemis seperti hari biasanya. Tak lupa ia juga membawa sebuah kardus yang setiap hari ia bawa untuk mengemis. Di kardus itu, ada tulisan “ I’ am Blend! Help e! yang artinya kurang lebih “ "ku buta ! Tolonglah "ku! “ . #ardus itu ia letakkan di samping tubuh nya dengan suatu penyangga. $ementara itu, ia hanya termenung menunduk menanti pemberian koin koin dari pejalan kaki yang lewat. %amun, semakin lama, semakin siang hanya ada beberapa orang saja yang memberikan beberapa koin di keranjang yang ia letakkan di depannya. Disisi lain, ada seorang perempuan &antik, karena kasihan , perempuan itupun mendatangi pengemis tua itu. Dia memba&a tulisan yang ada di kardus pak tua itu, pak tua yang duduk hanya meraba ' raba kaki seseorang yang datang itu. Tak tau mengapa perempuan itu langsung pergi begitu saja dan meninggalkan pengemis tua buta itu. Tapi beberapa menit kemudian perempuan itu datang lagi dengan membawa sebuah spidol. "pa yang akan ia lakukan (, Ternyata dia ingin mengganti tulisan yang ada di kardus pak tua itu. )erempuan itu pun menghampiri menghampiri pak tua dan mengganti tulisan kardusnya. Tetapi disini ia pun langsung pergi lagi tanpa memberikan beberapa koin untuk pengemis tua buta itu. Tapi apa yang terjadi setelah perempuan itu pergi ( , tak tau mengapa , setiap orang yang lewat merasa iba kepada pengemis tua buta itu dan memberikan beberapa koin di keranjangnya, keranjangnya, semakin lama semakin banyak saja yang memberi. )ak tua itu heran dan hanya mengu&apkan “Thank you, Thank you .. “ pada orang orang yang lewat dan memberi koin untuk nya. $ebenarnya tulisan apa yang ada di kardus itu sehigga banyak orang langsung banyak memberi koin pada pengemis tua buta itu( , ternyata setelah dilihat tulisan yang ada disana adalah “ It’s a beauti*ul day but i &an’t see it + “ atau artinya yaitu “ Ini adalah hari yang indah, tetapi aku tak bisa melihatnya + “ . Dari kisah diatas, banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil. Salah satunya adalah tentang penggunaan kata - kata. Sebelumnnya di kardus pengemis tua buta itu tertulis “ I’m Blend! Help Me! “, secara kalimat ini lebih memiliki kesan negati atau kasar daripada kata yang dituliskan leh perempuan itu yang lebih span dan psiti. Maka dari itu mulai sekarang ubahlah kata - kata dalam kalimatmu, "angan sampai menyinggung rang lain ataupun mengandung makna negati.
NAMA KELAS
: :
GALANG DWI SETYAWAN IX F
Jangan pernah remehkan orang lain
#ada suatu hari, serang anak masuk ke dalam rumah makan yang sangat terkenal dan mahal. Dia masuk serang diri dan memakai pakaian biasa sa"a, tidak seperti anak-anak lain yang memakai pakaian yang bagus. $nak itu duduk di salah satu kursi lalu mengangkat tangannya untuk memanggil salah satu pelayan. Serang pelayan perempuan menghampiri anak kecil itu lalu memberikan buku menu makanan. #elayan tersebut agak heran mengapa anak kecil itu berani masuk ke dalam rumah makan yang mahal, padahal dari penampilannya, pelayan itu tidak yakin bah%a sang anak kecil mampu membayar makanan yang ada. “Berapa harga es krim yang diberi saus stra%berry dan ckelat&' tanya sang anak kecil. Sang pelayan men"a%ab, “(ima puluh ribu,' $nak kecil itu memasukkan tangan ke dalam saku celana lalu mengambil beberapa receh dan menghitungnya. (alu dia kembali bertanya, “)alau es krim yang tidak diberi saus stra%berry dan ckelat&' Si pelayan mengerutkan kening, “Dua puluh ribu,' Sekali lagi anak kecil itu mengambil receh dari dalam saku celananya lalu menghitung. “)alau aku pesan separuh es krim tanpa saus stra%berry dan ckelat berapa&' )esal dengan kelakuan pembeli kecil itu, pelayan men"a%ab dengan ketus, “Sepuluh ribu!' Sang anak lalu tersenyum, “Baiklah aku pesan itu sa"a, terima kasih!' #elayan itu mencatat pesanan lalu menyerahkan pada bagian dapur lalu kembali memba%a es krim pesanan. $nak itu tampak gembira dan menikmati es krim yang hanya separuh dengan suka cita. Dia melahap es
krim sampai habis. )emudian sang pelayan kembali datang memberikan nta pembayaran. “Semua sepuluh ribu bukan&' tanya anak itu lalu membayar es krim pesanannya dengan setumpuk uang receh. *a"ah sang pelayan tampak masam karena harus menghitung ulang receh-receh itu. (alu sang anak mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu dari saku celana belakangnya, “dan ini tips untuk $nda!' u"ar sang anak sambil menyerahkan selembar uang tersebut untuk si pelayan. $da kalanya kita tidak melihat apa yang melekat pada tubuh seserang sa"a sebagai penilaian. Bukan hal yang bagus untuk meremehkan seserang karena melihat penilaian dari luar, $nda tidak akan pernah tahu pada beberapa %aktu yang akan datang, seserang yang $nda remehkan bisa "adi merupakan pengantar re"eki yang tak terduga.
NAMA KELAS
: :
GHALY AL ICHFAT IX F Anak Petani yang Sk!e!
Pada hari itu, tanggal 1 Juni 1953, seorang anak laki-laki lahir. Dia bernama Sri Narbito. Dia anak tertua diantara enam bersaudara. Sejak duduk di bangku SD, dia sudah mulai membantu pekerjaan rumah dan pekerjaan di saah orang tuan!a. Sebelum masuk sekolah, dia membantu pekerjaan rumah dan saat pulang sekolah dia ke saah untuk membantu orang tuan!a. "alaupun dia sibuk, dia tetap rajin belajar. Di setiap tahun, dia selalu mendapatkan juara kelas. Saat dia menduduki bangku S#P, dia selalu juara umum. Setelah lulus dari S#PN 1 "onosari, dia bisa masuk ke S#$N % Surakarta. Setiap hari, dia naik sepeda dari rumah ke S#$-n!a !ang berjarak sekitar 15 km. &etapi, dia tidak pernah mengeluh alaupun dia berangkat dari rumahn!a sendirian, kadang pulang sekolah dia kehujanan. #eskipun demikian, di setiap tahun dia menjadi juara kelas. Setamat S#$N % Surakarta, dia diterima di '(( dan ')#. Di '((, dia jurusan *akultas ekonomi, dan di ')# *akultas hukum. Dan keduan!a diselesaikan se+ara bersamaan. Selain itu, di ')# dia mendapatkan beasisa. 'ang !ang diteriman!a pertama kali, sebagian digunakan untuk makan bersama keluarga. Di aktu kuliah, dia sangat rajin ke perpustakaan untuk meminjam dan memba+a buku. arena dia merasa tidak ada uang untuk membeli buku baru dikedua *akultas itu. uliahn!a pun diselesaikan dengan +epat dan hasil !ang baik. "isuda kedua perguruan tinggi tersebut, han!a selisih tiga hari. Sehingga, dia mengikuti dua kali isuda dalam satu minggu. Di saat dia masih kuliah, dia kos di Jogja. Dia mempun!ai ban!ak teman, karena dia adalah orang !ang pandai bergaul. Dia terkenal, karena dia memiliki selera humor !ang tinggi dan pintar. Dan setiap #inggu, dia pulang ke kampung halamann!a. Setiap hari #inggu, dia selalu pergi ke saah untuk membantu pekerjaan orang tuan!a. Seperti, memberi pupuk dan mengusir burung dari tanaman padi. Dan setelah lulus, dia bekerja di salah satu bank pemerintah di (ndonesia. arirn!a pun melunjak dan dia mendapatkan kedudukan sebagai manager . Di lingkungan pekerjaann!a dia tidak pernah membeda-bedakan antara pegaai !ang rendah dan pegaai !ang tinggi. Di lingkungan anak buahn!a, dia terkenal sebagai orang !ang tidak sombong dan baik hati. Dia juga memberikan perhatian pada orangorang !ang lemah dan membutuhkan bantuan. Dia juga mendidik adik-adikn!a untuk disiplin, baik di sekolah maupun di rumah. Dia memberi +ontoh !ang baik, !aitu dengan rajin belajar dan rajin membantu pekerjaan rumah. Dia belajar mulai dari sore hari dan dilanjutkan pada saat *ajar tiba. Dia sangat rajin belajar, karena dia mempun!ai +ita-+ita sebagai anak tertua, dia harus bisa berhasil dan memberi +ontoh !ang baik untuk adik-adikn!a serta berman*aat untuk orang lain. eberapa tahun kemudian setelah dia menjadi manager , dia menikah dengan gadis desa tetangga kampungn!a. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai tiga anak laki-laki. Sejak dulu, dia orang !ang suka bekerja keras. Sehingga, setelah pensiun dia mempun!ai usaha baru, !aitu sebagai pedagang beras !ang dijalanin!a sampai sekarang. Dan dia sudah memiliki lima +abang di Jakarta. Dia merasa bangga sebagai anak petani dari desa !ang bisa sukses di kota besar.
NAMA KELAS
: :
RI"KI ADI SAPUTRA IX F
Air Minum di Gurun Seorang pria tersesat di gurun pasir. Ia hampir mati kehausan. Akhirnya, ia tiba di sebuah rumah kosong. Di depan rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh itu, terdapat sebuah pompa air. Segera ia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga. Tapi, tidak ada air yang keluar. Lalu ia melihat ada kendi kecil di sebelah pompa itu dengan mulutnya tertutup gabus dan tertempel kertas dengan tulisan,”Sahabat, pompa ini harus dipancing dengan air dulu.. Setelah Anda mendapatkan airnya, mohon jangan lupa mengisi kendi ini lagi sebelum Anda pergi.” Pria itu mencabut gabusnya dan ternyata kendi itu berisi penuh air. Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa! "agaimana kalau tidak berhasil! Tidak ada air lagi. "ukankah lebih aman saya minum airnya dulu daripada nanti mati kehausan kalau ternyata pompanya tidak ber#ungsi! $ntuk apa menuangkannya ke pompa karatan hanya karena instruksi di atas kertas kumal yang belum tentu benar!” "egitu pikirnya. $ntung suara hatinya mengatakan bah%a ia harus mencoba mengikuti nasihat yang tertera di kertas itu, sekali pun berisiko. Ia menuangkan seluruh isi kendi itu ke dalam pompa yang karatan itu dan dengan sekuat tenaga memompanya. "enar&& Air keluar dengan melimpah. Pria itu minum sepuasnya. Setelah istirahat memulihkan tenaga dan sebelum meninggalkan tempat itu, ia mengisi kendi itu sampai penuh, menutupkan kembali gabusnya dan menambahkan beberapa kata di ba%ah instruksi pesan itu' Saya telah melakukannya dan berhasil. Engkau harus mengorbankan semuanya terlebih dahulu sebelum bisa menerima kembali secara melimpah. P()*A+ALA&& Inilah kebenaran hukum alam.”
NAMA KELAS
: :
M# ALFARI"I SARDIN IX F Kisah Bunga Mawar dan Pohon Bambu
Di sebuah taman, terdapat taman bunga ma%ar yang sedang berbunga. Ma%ar-ma%ar itu mengeluarkan arma yang sangat harum. Dengan %arna-%arni yang cantik, banyak rang yang berhenti untuk memu"i sang ma%ar. +idak sedikit pengun"ung taman meluangkan %aktu untuk bert di depan atau di samping taman ma%ar. Bunga ma%ar memang memiliki daya tarik yang mena%an, semua rang suka ma%ar, itulah salah satu lambang cinta. Sementara itu, di sisi lain taman, ada sekelmpk phn bambu yang tampak membsankan. Dari hari ke hari, bentuk phn bambu yang begitu sa"a, tidak ada bunga yang mekar atau arma %angi yang disukai banyak rang. +idak ada rang yang memu"i phn bambu. +idak ada rang yang mau bert di samping phn bambu. Maka tak heran "ika phn bambu selalu cemburu saat melihat taman ma%ar dikerumuni banyak rang. “Hai bunga ma%ar,' u"ar sang bambu pada suatu hari. “+ahukah kau, aku selalu ingin sepertimu. Berbunga dengan indah, memiliki arma yang harum, selalu dipu"i cantik dan men"adi saksi cinta manusia yang indah,' lan"ut sang bambu dengan nada sedih. Ma%ar yang mendengar hal itu tersenyum, “+erima kasih atas pu"ian dan ke"u"uranmu, bambu,' u"arnya. “+api tahukah kau, aku sebenarnya iri denganmu,' Sang bambu keheranan, dia tidak tahu apa yang membuat ma%ar iri dengannya. +idak ada satupun bagian dari bambu yang lebih indah dari ma%ar. “$neh sekali, mengapa kau iri denganku&' “+entu sa"a aku iri denganmu. ba lihat, kau punya batang yang sangat kuat, saat badai datang, kau tetap bertahan, tidak gyah sedikitpun,' u"ar sang ma%ar. “Sedangkan aku dan teman-temanku, kami sangat rapuh, kena angin sedikit sa"a, kelpak kami akan lepas, hidup kami sangat singkat,' tambah sang ma%ar dengan nada sedih. Bambu baru sadar bah%a dia punya kekuatan. )ekuatan yang dia anggap biasa sa"a ternyata bisa mengagumkan di mata sang ma%ar. “+api ma%ar, kamu selalu dicari rang. )amu selalu men"adi hiasan rumah yang cantik, atau men"adi hiasan rambut para gadis,' Sang ma%ar kembali tersenyum, “)amu benar bambu, aku sering dipakai sebagai hiasan dan dicari rang, tapi tahukah kamu, aku akan layu beberapa hari kemudian, tidak seperti kamu,' Bambu kembali bingung, “$ku tidak mengerti,' “$h bambu..' u"ar ma%ar sambil menggeleng, “)amu tahu, manusia sering menggunakan dirimu sebagai alat untuk mengalirkan air. )amu sangat berguna bagi tumbuhan yang lain. Dengan air yang mengalir pada tubuhmu, kamu menghidupkan banyak tanaman,' lan"ut sang ma%ar. “$ku "adi heran, dengan manaat sebesar itu, seharusnya kamu bahagia, bukan iri padaku,'
Bambu mengangguk, dia baru sadar bah%a selama ini, dia telah bermanaat untuk tanaman lain. *alaupun pu"ian itu lebih sering ditu"ukan untuk ma%ar, sesungguhnya bambu "uga memiliki manaat yang tidak kalah dengan bunga cantik itu. Se"ak percakapan dengan ma%ar, sang bambu tidak lagi merenungi nasibnya, dia senang mengetahui kekuatan dan manaat yang bisa diberikan untuk makhluk lain. Daripada menghabiskan tenaga dengan iri pada rang lain, lebih baik bersyukur atas kemampuan diri sendiri, apalagi "ika berguna untuk rang lain. emale/