TEGUH PENDIRIAN
Teguh artinya tidak berubah. Teguh pendirian artinya keyakinan atau hati yang tetap tidak berubah. Orang yang teguh pendirian adalah orang yang memiliki keyakinan atau pendirian yang tidak berubah walaupun mendapat godaan, ancaman, ataupun rintangan. Dalam istilah agama Islam teguh pendirian disebut istiqomah. Menurut Umar bin Khotob istiqomah adalah tetap mengikuti perintah Allah dan menjauhi laranganNya, serta tidak menyimpang dari ajaranNya. Dalam kehidupan sehari-hari sikap teguh pendirian sangat diperlukan. Tanpa sikap teguh pendirian orang akan terombang ambing mengikuti mengiku ti berbagai godaan dan bujuk rayu yang datang d atang silih berganti. Sebagaimana contoh sederhana misalnya, ketika kamu akan berangkat sekolah ibumu berpesan bahwa selesai belajar di sekolah kamu harus segera pulang. Kamu sudah berjanji akan mematuhi pesan ibumu tersebut. Ketika keluar sekolah teman-teman mengajak bermain dulu. Jika kamu tidak memegang teguh pesan ibumu, maka kamu akan menuruti ajakan teman-temanmu itu, yaitu bermain-main. Tetapi kalau kamu teguh pendirian, siapapun yang mengajak kamu bermain, tentu saja kamu tidak akan terpengaruh. Yang kamu pegang adalah pesan ibumu yaitu langsung pulang ke rumah setelah pelajaran selesai. Jika kamu berpendirian untuk meraih prestasi yang tinggi, maka pendirian itu harus kamu pegang teguh. Kamu harus rajin belajar, walaupun banyak mengalami hambatan. Manfaat memiliki sifat teguh pendirian antara lain: 1. Tidak mudah terpengaruh tipu daya dan bujukan orang atau setan. 2. Semangat dalam beelajar dan bekerja. 3. Percaya pada kemapuan diri sendiri. 4. Selalu yakin bahwa yang dilakukan benar. 5. Tidak takut pada siapapun kecuali Allah.
KISAH TELADAN ROSULULLOH DAN SAHABAT KETEGUHAN HATI NABI MUHAMMAD SAW
Pada awal penyebaran Islam kaum kafir quraisy sangat marah dan tersinggung terhadap dakwah nabi Muhammad. Berbagai tantangan dan ancaman dilakukan kafir Quraisy untuk menghentikan dakwah beliau. Karena nabi tetap teguh pada pendiriannya bahwa agama Islam adalah agama yang benar maka beliau tidak takut sedikitpun terhadap tantangan kafir quraisy tersebut. Beliau tetap melakukan dakwahnya menyiarkan ajaran Islam. Karena berbagai cara sudah dilakukan maka kaum kafir quraisy mencoba menghentikan kegiatan nabi melalui Abu Tholib, paman nabi. Karena takut akan disakiti maka Abu Tholib membujuk Nabi untuk menghentikan dakwahnya. Menjawab bujukan pamannya Rosululloh berkata : “Demi Allah seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku menghentikan dakwahku, aku tidak akan meghentikannya sampai Allah memberi kemenangan atau aku mati karenaNya.” Pada kesempatan lain Uthbah bin Rabi‟ah dating kepada Rosululloh menawarkan sebagai berikut, “Hai Muhammad apabila dengan ajaran yang engkau bawa, engkau mengiginkan harta, maka akan kami berikan harta kepada engkau agar engkau kaya raya, apabila engkau menginginkan kemuliaan maka akan kami angkat engkau menjadi pemimpin kami, sehingga kami tidak akan memutuskan perkara atas engkau. Apabila engkau menginginkan kekuasaan maka akan kami angkat engkau menjadi raja kami. Dan kalau yang dating padamu itu gangguan jiwa yang engkau tidak mampu untuk menolaknya, maka akan kami cari obat dan akan kami keluarkan harta kami untuk itu, sehingga engkau sembuh. Karena mungkin saja seseorang dikuasai makhluk halus sehingga ia perlu disembuhkan. Rosululloh menjawab pertanyaan Utbah dengan membacakan surat al-Fusilat ayat 1-4.
KETEGUHAN HATI ABU BAKAR
Abu bakar merupakan sahabat Nabi yang sangat setia, beliau termasuk orang yang paling awal memeluk Islam. Ia orang kedua yang memeluk Islam setelah Khadijah, istri Nabi
Muhammad Saw. Kelak setelah Nabi Muhammad Saw wafat, beliau juga dikenal sebagai khalifah pertama kaum muslim. Abu bakar juga terkenal karena kecintaan dan kepercayaannya yang tinggi terhadap Nabi Saw. Karena itu, ia mendapat gelar ash-shiddiq dibelakang namanya. Gelar itu artinya"yang selalu membenarkan".Abu Bakar-lah orang yang pertama kali membenarkan perjalanan Nabi dalam kisah Isra' Mi'raj. Sejak meneguhkan hatinya memeluk islam, Abu Bakar menjadi salah seorang pembela Islam. Ia mendesak Nabi Saw untuk memperluas cara berdakwah. Abu Bakar pun menjadi wakil Nabi dalam menyampaikan ajaran Islam. Suatu ketika, Abu Bakar berpidato di Ka'bah. Nabi Saw duduk di sampingnya, Abu Bakar menjadi orang pertama yang menyeru untuk menyembah Allah Swt., dan mengakui Nabi Muhammad sebagai utusan Allah. Oleh karena itu, ia pun menjadi incaran kaum musyrikin. Kebencian kaum musyrikin makin menjadi-jadi terhadap Islam. Abu Bakar pun menjadi sasaran kemarahan mereka. Suatu hari, Abu Bakar dipukul beramai-ramai. Ia tersungkur ke tanah, lalu ditendang dari kiri dan kanan. Seseorang bernama Utbah bin Rabi'ah merenggut sandal Abu Bakar. Sandal itu lalu dihantamkannya ke wajah Abu Bakar. Masya Allah, wajah sahabat Nabi itu menjadi benjut dan lebam. Untunglah, datang orang-orang dari suku Bani Taym (sukunya Abu Bakar) melindungi Abu Bakar dari orangorang yang hendak memukulnya. Abu Bakar sudah dalam keadaan sekarat. Orang-orang dari suku Bani Taym membawanya
ke
rumah.
Lalu,
orang-orang
tadi
pun
kembali
ke
masjid
sambil
mengancam,"Demi Allah, jika Abu Bakar mati, maka kami akan membunuh Utbah bin Rabi'ah!" Banyak orang dari suku Bani Taym berkumpul di rumah Abu Bakar. Kemudian, Ayah Abu Bakar, Abu Quhafah, mencoba memanggil-manggil anaknya. Akhirnya, Abu Bakar siuman dan bisa berkata-kata lagi. Tapi, apa yang pertama kali ditanyakan Abu Bakar? Antara sadar dan tidak, ia terus berkata-kata lagi. "Dimana Nabi? Apa yang terjadi dengan Nabi?" Orang-orang menenangkan Abu Bakar. Lalu sang Ibu, Ummu Khair, mencoba membujuk anaknya untuk makan malam. Tapi, Abu Bakar tidak mempedulikannya. Ia malah terus bertanya-tanya tentang Nabi Saw. Demikianlah, betapa cintanya Abu Bakar kepada Nabi Muhammad Saw.
Akhirnya, Abu Bakar meminta Ibunya untuk menemui Ummu Jamil. Abu Bakar mengatakan bahwa Ummu Jamil pasti tahu keadaan Nabi Saw. Maka, oleh ibunya dibawalah Ummu Jamil kerumah. Ummu Jamil terkejut melihat keadaan Abu Bakar yang sudah payah sekali. Kemudian, Ummu Jamil membisikkan kepada Abu Bakar bahwa Nabi dalam keadaan baik-baik saja. Abu Bakar pun merasa lega. Namun ia tetap saja tidak mau makan." Demi Allah, aku tidak akan merasakan makan dan minum sampai aku menemui Nabi Saw!" Begitu sabar ibu Abu Bakar memenuhi keinginan anaknya. Ketika keadaan aman, dibawalah Aabu Bakar menemui Nabi Muhammad Saw. Saat itu Nabi Saw berada dirumah Ibnu Arqam. Melihat keadaan Aabu Bakar yang begitu menyedihkan, bangkitlah segera Nabi Saw. Ia memeluk dan mencium Abu Bakar, sahabat yang dicintai dan sangat mencintainya.. Abu Bakar menenangkan Nabi yang tampak sedih."Demi ayah dan ibuku, wahai Muhammad! Aku ini tidak apa-apa, dan janganlah engkau terlalu merasa khawatir. Cuma ada yang terasa sakit diwajahku karena pukulan Utbah. Tapi, sebentar lagi juga hilang! Dan ini, Ibuku yang telah memenuhi keinginanku, sedangkan engkau adalah orang yang diberkati. Tolonglah ajak dia memeluk Islam, dan do'akanlah ia agar terhindar dari api Neraka!" Nabi Saw pun mengislamkan ibunda Abu Bakar serta mendoakannya. selanjutnya, sejak peristiwa itu kaum Muslimin tinggal dirumah Ibnu Arqam selama kurang lebih satu bulan. Saat itu mereka berjumlah 39 orang. Tepat ketika hari Abu Bakar dipukul orang, Hamzah bin Abdul Muthalib (salah seorang paman Nabi memeluk Islam. Kemudian, Nabi Saw berdo'a kepada Allah agar islam dikuatkan oleh salah seorang diantara Umar bin Khattab atau Abu Jahal bin Hisyam. Baru saja beliau berdo'a pada hari Rabu, tiba-tiba hari kamis datang Umar bin Khattab memeluk Islam. Nabi Saw dan kaum muslimin yang lain serentak mengucapkan takbir atas Islamnya Umar.
KISAH BILAL BIN RABAH
Bilal bin Rabbah ialah seorang hamba sahaya berkulit hitam. Dia adalah di antara 7 orang yang pertama yang memeluk Islam meskipun diancam oleh orang kafir Quraisy yang tidak suka dengan kedatangan agama baru ini.
Suatu ketika majikannya mengetahui keislaman Bilal, dia disiksa dengan di pakaikan baju besi dan kemudian dijemur di padang pasir yang sangat panas. Ketika ditanya tentang pegangan agamanya, Bilal tetap mengatak an „Ahad! Ahad!‟ yang maksudnya Allah Yang Esa, Yang Esa. Bilal kemudian diseret hingga ke lereng-lereng gunung tetapi dia tetap mengucapkan „Ahad! Ahad!‟. Imannya kelihatan tidak bergoncang sedikitpun. Bilal terus disiksa dengan siksaan yang lebih berat. Batu besar diletakkan di atas badannya lalu di jemur di tengah padang pasir dibawah panas terik matahari. Namun, tiada perkataan lain yang keluar dari mulut Bilal kecuali „Ahad! Ahad!‟. Dia ternyata rela mati demi agamanya sekarang. Abu Bakar as Siddiq diberitahu tentang siksaan tersebut, kemudian Abu Bakar menemui Umaiyah yang sedang menyiksa Bilal lalu meminta Bilal dibebaskan. Sebagai pengganti, Abu Bakar menyerahkan seorang hamba berkulit hitam yang lebih kuat sebagai tebusan. Abu Bakar terus memerdekakan Bilal dan membebaskannya dari perhambaan.
AYAT-AYAT TENTANG KETEGUHAN HATI
QS. FUSHILAT : 06
Katakanlah (Muhammad), „Aku ini hanyalah seorang manusia seperti kalian, yang diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu tetaplah kamu beribadah kepada-Nya dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Dan celakalah bagi orang-orang yang menyekutukan-Nya‟
Ayat ini memerintahkan untuk istiqomah sekaligus beristigfar (memohon ampun pada Allah swt).
QS FUSHILAT : 40
“Sesungguhnya orang -orang yang mengatakan: Rabb kami ialah Allah, kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu” (QS. Fushilat: 30)
Ayat di atas menceritakan bahwa orang yang istiqomah dan teguh di atas tauhid dan ketaatan, maka malaikat pun akan memberi kabar gembira padanya ketika maut menjemput. Janganlah takut pada akhirat yang akan kalian hadapi dan janganlah bersedih dengan dunia yang kalian tinggalkan yaitu anak, keluarga, harta dan tanggungan utang. Karena para malaikat nanti yang akan mengurusnya.Begitu pula mereka diberi kabar gembira berupa surga yang dijanjikan.Dia akan mendapat berbagai macam kebaikan dan terlepas dari berbagai macam kejelekan.
QS. IBRAHIM : 27
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27)
Jika seorang muslim ditanya di dalam kubur, lalu ia berikrar bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka inilah tafsir ayat: “Allah swt meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.