TAUBATNYA SANG ANAK NAKAL
Kelompok 2: Avelia Kristanti Fatin Salma Auliani Febry Rizky Amalia Hilman Firdho Reza Dimas Syaputra Rosa Danar Budiarti Rosmiati
Kelas
: XI IPA 1
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 32 JAKARTA 2011
UNSUR INTRINSIK DRAMA
Judul
: Taubatnya Sang Anak Nakal
Tema
: Pendidikan
Tokoh dan Watak :
1. Reza Dimas sebagai Pak Gunardo(guru PKN) 2. Rosmiati sebagai Bu Mira(guru Fisika dan ibunya Alma dan Rizky) 3. Febri Rizky Amalia sebagai Rizky (siswa nakal) 4. Fatin Salma sebagai Alma (siswa nakal) 5. Avelia Kristanti sebagai Gladis (siswa sombong) 6. Rosa Danar Budiarti sebagai Diar (siswa pendiam &sabar) 7. Hilman Firdho sebagai Asep (siswa Alim)
Latar
: Di Sekolah, di rumah,
Alur
: Alur Maju
Amanat
: Ambilah semua kata yang bermanfaat, dari manapun itu sumbernya, yang membuat kita menjadi lebih baik. Dan jangan melawan orang yang lebih tua, sebab kita akan menjadi orang yang merugi.
NASKAH DRAMA Suatu pagi di salah satu SMA, sedang berlangsung proses KBM. Kegiatan belajar mengajar kelas XI diawali dengan pelajaran PKN. ( Bel berbunyi : teng teng teng !!! ) Pak Gunardo : Selamat pagi anak-anak! Siswa : Selamat pagi Pak! Pak Gunardo : Kali ini Bapak akan menjelaskan tentang “masyarakat madani”! ada yang tau apa itu Masyarakat madani? Diar : Masyarakat yang selalu tentram dan damai. Pak Gunardo : Ada yang lain? Rizky : Apa “masyarakat madani”? apaan tuh, gue aja gak tau haha… Alma : Masyarakat yang gak jelas kali! Pak Gunardo : Kalian berdua diam saja jangan mengganggu orang yang mau belajar! Rizky : (Ketawa) tadi disuruh jawab,pas dijawab malah dimarahin? Alma : Bapak kenapa jadi gak jelas gini dah! Asep : Al, Ki kalian jangan seperti itu kepada orang tua! Gladis : Benar tuh. Dengerin tuh apa kata Asep, kalian tuh gak ada sopannya! (Dengan ketus) Rizky : Berisik lu berdua. Al, keluar aja yuk! Panas gue lama-lama disini terus. Alma : Ya udah yuk,gue juga males banget ,dari pada disini dengerin omongan orang nggak penting!! (sambil bangun dari kursi dan berjalan keluar kelas) Pak Gunardo : Ya sudah baiklah anak-anak, mari kita lanjutkan materi pembelajaran kita. Pembelajaran pun dilanjutkan tanpa Rizky dan Alma sampai jam pelajaran PKN berganti. Setelah pelajaran PKN selesai kemudian jam pelajaran pun akan dilanjutkan dengan pelajaran Fisika. Bu Mira Siswa Bu Mira
Gladis Bu Mira Asep Bu Mira Gladis
: Assalamu’alaikum Wr Wb. : Waalaikumsalam Wr Wb. : Baiklah kita lanjutkan pembahasan kita kemarin mengenai Gerak Parabola. (Sambil melihat keseluruh siswa) Mmmm. . . hari ini ada yang tidak masuk ? : Masuk semua buu. . . : Tapi kenapa 2 kursi masih kosong ? Siapa yang duduk disitu ? : Alma sama Rizky buu . . . : Mereka kemana ? ini jam pelajaran saya, seharusnya mereka mengikuti jam pelajaran pertama sampai waktunya istirahat nanti ?!!! : Mereka tadi nggak ikut pelajaran PKN bu, mereka keluar dan bersikap tidak sopan pada saat pelajaran PKN buu...
Lalu tiba-tiba Alma dan Rizky masuk kekelas sambil ketawa keras Alma & Rizky : Ha ha ha ha ha ha...... Bu Mira : Hei kalian berdua dari mana saja? Kalian tau sekarang waktunya mengikuti KBM? Alma : Saya tau bu, habis tadi pelajaran PKN gak jelas dan bikin ngantuk (sambil menundukkan kepala) Rizky : Kita boleh ikut pelajaran kan Bu? (sambil memohon dan memegang tangan Ros) Bu Mira : Boleh, dengan syarat kalian harus membuat perjanjian terlebih dahulu Alma &Rizky : Ya bu… Bu Mira : Baiklah, pelajaran kita lanjutkan dengan materi Gerak Parabola. Pada saat di sumbu X, kecepatan konstan, sedangkan pada saat di sumbu Y, kecepatan berubah. Ingat konsep! Asep : Konsep yang seperti apa Bu? Bu Mira : Konsep mulai dari gambar penguraian rumus sampai satuannya. Ibu tidak akan membetulkan yang salah, mengerti semua ? Siswa : Mengerti bu. Bu Mira : (Setelah selesai menjelaskan, Bu Mira memberi tugas) Kerjakan LKS halaman 30-39, dengan juumlah soal 45. Diar : Harus selesai sekarang bu ? Bu Mira : Yang harus selesai sekarang 20 soal, sisanya buat PR Diar : Baik bu ! Setelah jam sekolah telah usai, Alma dan Rizky nongkrong dijalan. Mereka memalaki setiap orang yang lewat, dan uang tersebut dipergunakan untuk membeli minuman beralkohol. Alma : Rizky, ada orang lewat tuh, kayaknya orang jutek deh, si Gladis! Rizky : Ya udah, kita palak aja dia. Dia kan orangnya sombong dan kaya tuh! Alma & Rizky : (Sambil membawa gunting dan mengancam Gladis) Serahkan uang lu sekarang juga! Kalau tidak lu akan mati! Gladis : Ngapain gue kasih ke lu. Memang lu siapa gue? Alma : Jangan macam-macam lu! Disini nggak ada yang bantu lu! Serahkan saja! Rizky : (tanpa basa basi langsung menarik tas Gladis dan mengancam untuk tidak mengadu kepada guru) Awas lu kalo ngadu! Abis lu!!! Gladis : Kembaliin tas gue! (dia menangis dan bergegas untuk pulang) Alma : Ada berapa uangnya? Kita belikan minuman saja. Rizky : Setuju gue! Asep : Astaghfirullah, apa yang sedang kalian lakukan? Mengapa kalian minum sesuatu yang haram? Rizky : Diam lu! Gue tampar lu!! Asep : Kalian telah melakukan hal yang salah. (menggelengkan kepala) Alma : Apaan sih? Bacot aja!!! Asep : Lebih baik kalian bertaubat saja sebelum terlambat. Kasihan orang tua kalian. (menunjuk tas Gladis) Itu tas siapa? Gladis kan? Rizky : Bukan!!! Nggak usah sok tahu deh.
Alma dan Rizky akhirmya meninggalkan Asep dan pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, ternyata ibunya sedang sakit. Rizky : Bu… aku laper nih, mau makan. Ibu Alma & Rizky : (batuk dan mukanya pucat) Ambil saja nak, ada di atas meja. Adel : Apaan lauk setiap hari seperti ini? Gimana aku mau sehat? Ibu Alma & Rizky : (sambil mengelus dada) Kamu harusnya bersyukur masih bisa makan. Rizky : Ah, Ibu kerjaannya ceramah aja. Ibu Alma & Rizky : Ya ampun nak, kamu sudah disekolahkan masih seperti ini. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah. Ternyata Asep dan Diar yang datang ke rumah Alma dan Rizky. Asep & Diar : Assalamualaikum. Ibu Alma & Rizky: (membuka pintu) Wa’alaikumsalam. Mencari siapa ya? Asep : Kami ingin bertemu dengan Rizky dan Alma, Bu. Ibu Alma & Rizky : Sebentar ya. (memanggil Alma dan Rizky) Alma, Rizky, ada temanmu. Rizky : Ada apa kalian ke rumah gue? Diar : Kita kesini ingin bersilaturahmi dan menjenguk Ibumu yang sedang sakit. Alma : Caper banget sih! (membuang muka) Rizky : Tau nih! Nggak usah sok perhatian deh, pake jenguk ibu gue segala, toh dia juga nggak kenapa-kenapa. Alma : Kalian berdua nyumpahin ibu kita sakit? Diar : Bukannya begitu, kita seperti ini tuh karena kita perhatian sama kalian, juga keluarga kalian. Asep : Iya, tadi juga kita dapat kabar dari para tetangga kalau ibu kalian tuh sakit. Kita ingin ngecek keadaannya kok, tidak bermaksud nyumpahin. Ibu Alma & Rizky : (berteriak dari dalam) Rizky, Alma, kenapa temannya tidak dipersilahkan masuk sekalian sediakan minum. Rizky : Ck, yasudah ayo masuk! Alma : Mau minum apa? Diar : Yang ada saja. Alma : Kalo lu? (melirik Asep) Asep : Apa saja. Alma : Bentar!!! (menuju dapur) Rizky : Sebenarnya apa sih tujuan kalian datang kesini? Diar : Kita ingin tahu keadaan ibu kalian sekalian bersilaturahmi. Rizky : Nggak usah bohong deh! Nanti kalau sudah tahu keadaan ibu kita, kalian berdua akan mentertawakan, meledek, dan memberitahu semua orang tentang keadaan keluarga kita, iya kan? Haha basi!! Asep : Tidak kok. Kita tidak ada maksud untuk itu. Kita kesini niat baik kok. Alma : (datang membawa minuman) Rizky : Bilang aja ingin cari muka!! Diar : Tidak, Ki. Serius deh, kita tidak ada maksud jahat. Alma : Ya sudah, sekarang kalian sudah pada tahu keadaan ibu kita kan? Terus kalian mau apa? Diar : Oh iya, ini ada sedikit oleh-oleh dari kita. (memberikan buah-buahan yang dibawanya) Alma : Ya ampun, untuk apa sih membawa oleh-oleh segala? Kan merepeotkan. (mengambil buah-buahan yang diberikan Diar)
Diar Rizky Asep
: Tidak apa-apa kok. (sambil tersenyum) : Kok kalian baik sekali sih sama kita? Kita kan sudah jahat sama kalian. : Hehe.. itulah gunanya teman, Ki. Saling membantu satu sama lain. Kita tidak ingin melihat teman kita sendiri kesusahan. Kita inginnya tuh senang sama-sama dan susah juga sama-sama. Diar : Benar tuh kata Asep. Apapun yang kalian butuhkan, selagi kita masih bisa membantu, pasti kita bantu kok. (tersenyum kearah Rizky dan Alma) Oh iya, satu lagi. Kejadian yang kalian lakukan saat pelajaran PKN i tu, tidak boleh kalian ulangi lagi ya. Soalnya kata ibuku, seorang anak yang melawan orang tua, walaupun bukan orang tuanya sendiri, akan menjadi anak durhaka dan sudah pasti masuk neraka. Alma & Rizky : Iya deh. Kita tidak akan seperti itu lagi. Asep : Janji nggak nih? (menunjuk kearah Rizky dan Alma sambil tersenyum) Rizky : Hmm, janji nggak yaaa? Haha janji kok! Alma : Janji! (dengan suara lantang) Diar : Oke deh. Kalau begitu, kita berdua pamit ya, besok kan kita masih harus sekolah. Alma : Ya sudah, gue antar sampai pintu ya. Asep : Iya, tidak apa-apa kok. Alma : Ya sudah kalian berdua hati-hati dijalan ya. Oh iya, makasih banyak ya oleh-olehnya. Asep & Diar : Iya, sama-sama. (sambil berjalan keluar) Rizky : (tiba-tiba berlari dan berteriak) Kapan-kapan main lagi ya. Keesokan harinya, jam pertama saat pelajaran PKN suasana kelas mulai terlihat berbeda. Pak Gunardo Siswa Pak Gunardo Siswa Pak Gunardo Gladis
: Selamat pagi anak-anak. : Pagi, pak. : Bagaimana kabar kalian hari ini? : Baik, Pak. : Sepertinya suasana kelas berbeda ya pagi ini? Terlihat lebih tentram. : Haha.. Iya nih, Pak. Tumben sekali Rizky dan Alma tidak buat ulah lagi. Ada angin apa ya? Rizky : Haha.. emang pengen banget ya, kita buat ulah lagi? Kita kan sekarang sudah taubat. Iya tidak, Al? (melirik kearah Alma) Alma : Iya dong. Kita sekarang ingin menjadi anak yang sopan dan berprestasi bagi nusa dan bangsa. Hehe.. Pak Gunardo : Bagus deh kalau begitu. Ternyata kalian itu anak yang baik ya. Pasti berkat kerja keras Diar dan Asep nih kaian bisa seperti ini. Alma : Hehe.. Iya nih. Makasih ya Sep, Di. Gara-gara kalian, kita jadi sadar akan kesalahan kita. (tersenyum kearah Diar dan Asep) Pak Gunardo : Nah anak-anak, kejadian ini kita jadikan sebagai pelajaran untuk masa depan. Tidak boleh melakukan hal yang sama seperti ini lagi ya. Siswa : Iya, Pak.