A. Tatanama Senyawa dan Persamaan Reaksi Sederhana Kamu sudah mengenal garam dapur sebelum mempelajari kimia, bukan? Tetapi, tahukah kamu bahwa garam dapur merupakan senyawa kimia yang terdiri dari unsur natrium dan klorida. Berdasarkan komponen penyusunnya, mungkin kamu dapa menduga bentuk rumus kimianya. Rumus kimia garam dapur ialah NaCl dan disebut juga senyawa natrium klorida Bagaimana aramu untuk mengenal nama-nama senyawa berdasarkan komponen penyusunnya? Apakah semua senyawa yang telah ditemukan memiliki nama khusus? Salah satu lembaga internasional dalam bidang tatanama senyawa berdasarkan IUPAC yang berdiri dibawah bimbingan UNESCO telah menyusun suatu aturan. Aturan tersebut digunakan secara beragam diseluruh negara. Berikut ini akan dibahas mengenai persamaan senyawa biner dan poliatomik.
1. Tatanama Senyawa Biner dan Poliatomik a. Senyawa biner Nama suatu senyawa pada umumnya menunjukkan komposisi atom-atom yang menyusun senyawa tersebut. Senyawa biner adalah senyawa kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur. Unsur yang terbentuk tersebut dapat terdiri dari unsur logam dan bukan logam atau keseluruhannya merupakan unsur bukan logam. 1. Bila senyawa biner terdiri dari unsur logam dan bukan logam, penamaan senyawanya sebagai berikut.
a. Nama unsur logam disebutkan lebih dahulu, kemudian diikuti nama unsur bukan logam yang diakhiri dengan akhiran ida. Perhatikan contoh berikut! Nama logam
Nama logam
NaCl = Natrium Natrium Klorida
MgBr 2 = Magnesium Bromida
Nama bukan logam + ida
Nama bukan logam + ida
Contoh yang lainnya sebagai berikut. LiCl
= Litium klor ida; ida;
CaC2
= Kalsium karbida karbida;;
Na2O
= Natrium oksida oksida;;
CaO
= Kalsium oksida oksida;;
RbI
= Rubidium iodida iod ida;;
BaO
= Barium oksida oksida;;
K 2O
= Kalium oksida oksida;;
Al2O3
= Aluminium oksida oks ida..
b. Untuk unsur unsur logam yang yang mempunyai mempunyai biloks (bilangan oksidasi) lebih dari satu jenis maka harga biloks dituliskan dengan angka Romawi dan nama unsur logam dengan bahasa Indonesia. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam persenyawaan sama dengan banyaknya muatan listrik unsur tersebut dalam persenyaaan. Contoh dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini!
Tabel 2.1 Tatanama beberapa senyawa dengan biloks unsur lebih dari satu
jenis Unsur
Biloks
Senyawa
Nama senyawa
Fe
+2
FeCl2
Besi(II) klorida
FeO
Besi(II) oksida
FeBr 3
Besi(III) bromida
Fe2O3
Besi(III) oksida
Cul
Tembaga(I) iodida
Cu2O
Tembaga(I) oksida
CuCl2
Tembaga(II) klorida
CuO
Tembaga(II) oksida
+3
Cu
+1
+2
Berdasarkan Tabel 2.1, kamu dapat melihat bahwa senyawa yang terbentuk merupakan senyawa yan berikatan ion. Kamu sudah mempelajari tentang ikatan ion pada Bab 1. Jika kamu lupa, ingat dan buka kembali pelajaran Bab 1. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ikatan ion terbentuk dari atom yang bermuatan positif dan atom bermuatan negatif yang melakukan serah terima elektron. Contohnya sebagai berikut.
(1) Kalsium klorida (CaCl2)terbentuk dari ion Ca2+ (ion positif) dan Cl - (ion negatif) (2) Magnesium oksida (MgO) terbentuk dari ion Mg 2+ (ion positif) dan O2(ion negatif). Secara sederhana penulisan rumus kimia yang berikatan ion dengan adanya serah terima elektron dapat dirumuskan sebagai berikut.
AxBy A
y+
x-
+B
c. Selain itu, penamaan unsur logam yang memiliki biloks lebih dari satu jenis dapat juga dituliskan sebagai berikut. (1) Unsur logam yang memiliki biloks besar ditulis dengan akhiran i. (2) Unsur logam yang memiliki biloks kecil ditulis dengan akhiran o. Contohnya ialah Cu+
= Kupro;
Cr + = Kromo;
Cu2+ = Kupri;
Cr 3+ = Kromi;
Fe2+
= Ferro;
Sn2+ = Stano;
Fe3+
= Ferri;
Sn4+ = Stani;
CO2+ = Kobalto;
Pb2+ = Plumbo;
CO3+ = Kobalti;
Pb4+ = Plumbi.
Bagaimana penamaan senyawa biner yang terdiri dari unsur bukan logam?
2. Bila senyawa biner terdiri dari unsur bukan logam dan bukan logam, penamaan, senyawanya sebagai berikut.
a) Untuk unsur bukan logam yang memiliki biloks hanya satu jenis tidak dituliskan dengan angka Romawi. Misalnya , H 2O = Hidrogen oksida dan H2S = Hidrogen sulfida. b) Untuk unsur bukan logam yang biloksnya lebih dari satu jenis dapat ditulis dengan angka romawi. Perhatikan contoh berikut pada Tabel 2.2!
Tabel 2.2 Tatanama beberapa senyawa dengan biloks unsur lebih dari satu
jenis Unsur
Biloks
Senyawa
Nama senyawa
N
+1
N2O
Nitrogen (I) oksida
+2
NO
Nitrogen (II) oksida
+3
N2O3
Nitrogen (III) oksida
+4
NO2
Nitrogen (IV) oksida
+5
N2O5
Nitrogen (V) oksida
+4
SO2
Belerang (IV) oksida
+6
SO3
Belerang (VI) oksida
S
Berdasarkan Tabel 2.2, kamu dapat mengetahui bahwa senyawa yang terbentuk merupakan senyawa yang berikatan kovalen. Coba, kamu buka pelajaran Bab 1 untuk = mengingat lagi tentang ikatan kovalen.
Kimia Perhatikan contoh berikut ini!
a) Tuliskan rumus kimia untuk senyawa berikut! 1. Natrium oksida
3. Tembaga (II) klorida
2. Kalsium sulfida Jawab
1. Natrium oksida terdiri dari ion Na+ dan ion O 2- sehingga rumus kimianya ialah Na2O. 2. Kalsium sulfide terdiri dari ion Ca 2+ dan S2- sehingga rumusu kimianya adalah CaS. 3. Tembaga (II) klorida terdiri dari ion Cu 2+ dan Cl- sehingga rumus kimianya adalah CuCl2. b) Berilah nama yang sesuai untuk senyawa berikut. 1) MgCl2 2) PbI4
3) Ba3 N2
Jawab
1) MgCl2 = Magnesium klorida 2) PbI4
= Plumbi iodida atau Tembaga (IV) iodida
3) Ba3 N2 = Barium nitrida c) Penamaan dengan menyebutkan jumlah atom yang diikat dan diberi awalan sebagai berikut. 1 = mono
6 = heksa
2 = di
7 = hepta
3 = tri
8 = okta
4 = tetra
9 = nona
5 = penta
10 = deka
Contohnya ialah N2O
= dinitrogen monoksida
N2O5
= dinitrogen pentaoksida
NO
= nitrogen monoksida
CCl 4
= karbon tetraklorida
N2O3
= dinitrogen trioksida
SO3
= belerang trioksida
NO2
= nitrogen dioksida
d) Penamaan khusus untuk senyawa CH 4 dan NH3. Pada kedua senyawa tersebut biloks hidrogen berharga positif tapi tidak ditulis di awal. Penulisan : CH4 bukan H4C NH3 bukan H3 N
Penamaan: CH4 = metana bukan karbon tetrahidrida NH3 = amoniak bukan nitrogen trihidrida Penulisan dan penamaan ini dimungkinkan karena kedua senyawa tersebut mempunyai biloks berharga positif, tetapi tidak menghasilkan ion H+.
Kimia Perhatikan contoh berikut ini!
a) Berilah nama yang sesuai untuk senyawa berikut! 1) SO2
3) P2O5
2) SO3 Jawab
1) Belerang dioksida
3) Difosfor pentaoksida
2) Belerang trioksida
b) Tuliskan rumus kiamia untuk senyawa berikut! 1) Fosfor trifluorida
3) Hidrogen iodida
2) Dihidrogen monoksida Jawab
1) Fosfor trifluorida = PF3
3) Hidrogen iodida = HI
2) Dihidrogen monoksida = H2O
Untuk mengetahui pemahamanmu mengenai bahan kajian yanga tel ah diajarkan, jawab pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas! 1. Berikan nama untuk senyawa berikut! a) CF4
c) FeO
b) K 2S Jawab ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Tuliskan rumus kimia untuk senyawa berikut! a) Nitrogen dioksida
d) Dinitrogen tetraoksida
b) Fosfor triklorida
e) Aluminium sulfida
c) Belerang heksafluorida Jawab ……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
b. Senyawa Poliatomik Senyawa poliatomik merupakan senyawa yang berasal dari ion – ion poliatomik. Ion poliatomik adalah ion yang terdiri dari dua atau lebih atom – atom yang terikat bersama – sama membentuk ion. Untuk memahami ion poliatomik, perhatikan Tabel 2.3 berikut!
Simbol
Nama ion
Simbol
NH4+
Amonium
ClO-
OH -
Hidroksida
ClO
CN-
Sianida
NO2-
Nama ion
Simbol -
Nama ion
Hipoklorit
SO4
-
Klorit
CrO4
ClO
-
Klorat
Cr 2O7
Nitrit
ClO
-
Perklorat
PO3
-
Fosfit
NO3-
Nitrat
CO3
+
Karbonat
PO4
-
Fosfat
MnO4-
Permanganat
S 2 O3
-
Tiosulfat
AsO3
-
Arsenit
IO3-
Iodat
C2O42-
Oksalat
AsO43-
Arsenat
BrO3-
Bromat
SO3
-
Sulfat -
Kromat -
Dikromat
Sulfit
Penamaan senyawa poliatomik sama seperti penamaan senyawa biner. Perhatikan contoh berikut! Nama Kation
NH4NO3 = Amonium nitrat Nama anion
Nama Kation
K 2SO4 = Kalium sulfat Nama anion
Senyawa poliatomik juga dapat dijumpai pada senyawa asam dan basa. 1. Senyawa Asam
Pada umumnya, senyawa asam adalah senyawa yang mengandung ion hidrogen (H+). Ada dua bentuk senyawa asam, yaitu senyawa asam yang tidak mengadung oksigen dan senyawa asam yang mengandung oksigen.
Penamaan asam yang tidak mengandung oksigen dengan cara menyebutkan asam yang menggantikan nama hidrogen kemudian diikuti nama atom yang berikatan dengan hidrogen dan diakhiri ida. Contoh HF = asam flourida
HCl = asam klorida HBr = asam bromida H2S = asam sulfide Senyawa asam yang mengandung oksigen terbentuk dari reaksi oksida asam dengan air. Contoh SO2 + H2O
H2SO3
SO3 + H2O
H2SO4
N2O3 + H2O
2 HNO2
N2O5 + H2O
2 HNO3
Penamaaan asam sesuai dengan atom yang terikat. Jika asam yang mengandung oksigen ada 2 jenis, maka atom yang terikat dengan biloks besar diberi akhiran at dan biloks yang kecil diberi akhiran it . Perhatikan Tabel 2.4 berikut ini! Atom terikat
Oksida asam
Senyawa asam
Nama senyawa asam
S ( sulfur )
SO2 ( biloks S = +4 )
H2SO3
Asam sulfit
S ( sulfur )
SO3 ( biloks S = +6 )
H2SO4
Asam sulfat
N ( nitrogen )
N2O3 ( biloks N = +3 )
HNO2
Asam nitrit
N ( nitrogen )
N2O5 ( biloks N = +5 )
HNO3
Asam nitrat
P ( fosfor )
P2O3 ( biloks P = +3 )
H3PO3
Asam fosfit
P (fosfor )
P2O5 ( biloks P = +5 )
H3PO4
Asam fosfat
2. Senyawa Basa
Senyawa basa, pada umumnya mengandung ion hidroksida (OH -). Penamaan senyawa basa lebih mudah dengan menyebutkan nama atom yang terikat pada ion OH- dan diikuti dengan akhiran hidroksida. Tabel 2.5 tatanama beberapa senyawa basa
Nama oksida basa
Nama senyawa basa
Na2O = Natrium oksida
NaOH
= Natrium hidroksida
K 2O
KOH
= Kalium hidroksida
= Kalsium oksida
CaO
= Kalsium oksida
Ca(OH)2 = Kalsium hidroksida
BaO
= Barium oksida
Ba(OH)2 = Barium hidroksida
Al2O3 = Aluminium oksaida
Al(OH)3 = Aluminium hidroksida
Untuk penulisan rumus kimia, perhatikan masing-masing muatan yang terkandung dalam ionnya. Perhatikan contoh berikut! Kalsium fosfat berasal dari ion Ca2+ berasal dari ion PO43Sehingga penulisan rumus kimianya ialah CA 3(PO4)2 Barium Sulfat berasal dari ion Ba2+ berasal dari ino SO42Sehingga penulisan rumus kimianya Ba 2(SO4)2 ditulis BaSO4 Tembaga(I) kromat berasal dari ion Cu+ berasal dari ion CrO42Sehingga penulisan rumus kimianya adalah Cu 2CrO4 Umumnya senyawa organik banyak mengandung unsure karbon dan unsure yang lainnya dalam jumlah yang tidak banyak, seperti unsur hidrogen, oksigen, nitrogen, belereng, dan fosfor. Berikut ini merupakan contoh beberapa senyawa organik sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Tabel 2.6 beberapa senyawa organik sederhana
Rumus kimia
Nama senyawa
Nama senyawa yang sering
Kegunaan
dikenal CH4
Metana
Gas alam
Bahan bakar
C3H8
Propana
Terdapat dalam LPG
Bahan bakar
C8H18
Oktana
Terdapat dalam bensin
Bahan bakar
C2H2
Etuna
Gas karbit
Pengelasan
CH3COOH
Asam asetat
Asam cuka
Penyedap masakan
C6H12O6
Glukosa
Gula
Pemanis
Kamu akan mempelajari senyawa organik lebih lanjut pada bahan kajian berikutnya. Agar kamu lebih mengerti mengenai penamaan senyawa poliatomik, jawab pertanyaan yang diberikan berikut secara singkat dan jelas sesuai dengan kemampuanmu. 1) Berikan nama untuk senyawa berikut! a) Mg(OH)2 c) MgSO4 b) (NH4)2CO3 Jawab :
………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 2) Tuliskan rumus kimia untuk senyawa berikut! a) Kalium permanganat c) Barium nitrit b) Kalsium hipoklorit Jawab :
………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
Kajian Lengkapi tabel berikut dengan benar secara mandiri!
Reaktan
Kesimpulan Tidak seimbang
4 atom litium
2 atom litium →
2 atom oksigen
Reaktan
Produk
Persamaan 2Li + O 2 → 2Li2O
Kesimpulan
2 atom oksigen
Produk
Persamaan 2K + 2H2O →2KOH + 2H2 Reaktan
Produk Kesimpulan Persamaan P4 + 5O2→ 2 P2O5
Reaktan
Kesimpulan
Persamaan 4Al + 2O 2 →2 Al2O3
Produk
Kimia Berikut ini merupakan beberapa singkatan senyawa yang perlu diketahui Acac
= asetilasetonato
EDTA
= etilendiamintertraasetat
Ox
= oksalato(2-)
Phen
= 1,10-fenantrolin
En
= etilendiamin
Tren
= 2,2,2-triaminotrietilamin
Dien
= dietilendiamin
Trien
= trietilentetramin
Bipy
= 2,2-bipiridin
Hdmg
= dimetilglioksimato (1-)
2. Persamaan Reaksi Sederhana Para ahli Kimia menuliskan sebuah reaksi kimia dengan menggunakan persamaan rreaksi. Apakah persamaan reaksi itu? Bagaimana cara menuliskan persamaan reaksi? Untuk menjawabnya, simak uraian berikut: a. Aturan penulisan persamaan reaksi
Persamaan reaksi adalah persamaan yang menunjukkan koefisien untuk reaksi untuk zatzat yang bereaksi sama dengan koefisien reaksi untuk zat hasil reaksi. Zat-zat yang bereaksi disebut pereakasi (rekstan) di tulis di sebelah kiri, sedangkan zat hasil reaksi disebut hasil reaksi (produk) ditulis di sebelah kanan. Perubahan zat dari pereaksi ke hasil reaksi ditulis dengan arah panah ke kanan. Perhatikan contoh berikut! 1) Besi direaksikan dengan oksigen menghasilkan karat besi. Besi + Oksigen Karat Besi Fe
+ O2
Fe2O3
Apabila reaksi tersebut dilengkapi dengan wujud zatnya, penulisan persamaan reaksinya sebagai berikut: Fe (padat) + O2 (gas) Fe2O3 (padat) Fe (s) + O2 (g)
Fe2O3 (s)
Untuk menggunakan perbandingan zat pereaksi dan zat hasilreaksi ditunjukkan dengan koefisien reaksi yaitu angka bulat yang dituliskan di depan lambing unsure atau molekul. Perhatikan contoh berikut! 4Fe (s) + 3O2 (g) 2Fe2O3 (s) Simpulan yang diperoleh berdasarkan persamaan reaksi tersebut adalah sebagai berikut: a) Zat yang bereaksi (reaktan) ialah besi (Fe) dan oksigen (O 2) dan zat hasil reaksi (produk) ialah karat besi (Fe2O3). b) Wujud zat untuk besi (Fe) ialah padat ditulis Fe (s). Wujud zat untuk oksigen (O 2) ialah gas ditulis O2(g). Wujud zat untuk karat besi (Fe 2O3) ialah padat ditulis Fe2O3. c) Tanda (panah) menunjukkan arah reaksi ke kanan. d) Angka 4, 3, dan 2 merupakan koefisien reaksi menunjukkan perbandingan zat yang bereaksi dan hasil reaksi. Berdasarkan koefisien reaksi dapat diartikan bahwa 4 atom Fe bereaksi dengan 3 molekul O2 sehingga terbentuk 2 molekul Fe 2O3.
Untuk wujud zat penulisannya dapat disingkat sebagai berikut: a) Padat atau solid disingkat (s) b) Cair atau liquid disingkat (l) c) Gas disingkat (g) d) Larut di dalam air atau aqua disingkat (aq)
Terdapat beberapa hal yang harus diingat pada persamaan reaksi: a) Pada persamaan reaksi, jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi sama. b) Umumnya, unsure-unsur zat berwujud gas membentuk molekl diat omik. Misalnya: H2, O2, N2, F2, Cl2, dan Br 2 c) Umumnya, unsure-unsur berwujud padat merupakan atom tunggal. Misalnya: Fe, Cu, Ag, Na, dan Al. d) Dalam menyetarakan suatu reaksi, rumus kimia tidak boleh berubah. Tetapi, diperbolehkan menuliskan anggota di depan rumus kimia sebagai koefisien reaksi. Secar umum, langkah-langkah peyetaraan persamaan reaksi ialah sebagai berikut: 1) Menuliskan persamaan reaksi yang belum setara sesuai rumus kimia antara zat yang bereaksidan zat hasil reaksi secara benar.
2) Memberikan koefisien reaksi untuk setiap rumus kimia pada persamaan reaksi sehingga menjadi reaksi yang setara (jumlah atom di ruas kiri sama dengan jumlah atom di sebelah kanan). 3) Menuliskan wujud zat untuk masing-masing pereaksi dan hasil reaksi.
Selanjutnya langkah-langkah tersebut dapat diterapkan untuk contoh ersamaan reaksi sederhana berikut: 1) Pada waktu kamu menyalakan kompor gas, kamua akan mengamati bahwa terjadi reaksi antara CH4 dan gas O2 menghasilkan gas CO2 dan uap H2O. a) Langkah pertama Tuliskan reaksi kimia tersebut dalam dalam persamaan reaksi yang belum setara. CH4 + O2 CO2 + H2O b) Langkah kedua Perhatikan jumlah atom di ruas kiri dan kanan dalam persamaan reaksi tersebut. CH4 + O2 CO2 + H2O Ruas Kiri
Ruas Kanan
Jumlah atom C = 1
Jumlah atom C = 1
H=4
H=4
O=2
O=4
Kemudian, semakin banyak jumlah atom H dengan menuliskan angka 2 di depan senyawa H2O CH4 + O2 CO2 + 2 H2O Perhatikan kembali jumlah atom pada kedua ruas. Ruas Kiri
Ruas Kanan
Jumlah atom C = 1
Jumlah atom C = 1
H=4
H=4
O=2
O=4
Setelah itu lihat jumlah atom yang belum setara pada kedua ruas. Ternyata atom O memiliki jumlah atom yang tidak sama pada kedua ruas. Semakin jumlah atom O dengan menuliskan angka 2 di depan molekul O 2. CH4 + 2 O2 CO2 + 2 H2O
Perhatikan kembali jumlah atom pada kedua ruas. Ruas Kiri
Ruas Kanan
Jumlah atom C = 1
Jumlah atom C = 1
H=4
H=4
O=4
O=4
Bila dilihat persamaan reaksinny, jumlah atom pada ruas kiri sama dengan jumlahatom pada ruas kanan. Jadi, persamaan reaksi tersebut telah setara. c) Langkah ketiga Menuliskan wujud zat pada persamaan reaksi tersebut. CH4 (g) + O2 (g) CO2 (g) + H2O (g)
Pahami Kimia Perhatikan contoh berikut ini!
a. Tuliskan persamaan reaksi untuk gas nitrogen yang bereaksi dengan gas hydrogen menghasilkan gas amoniak! Jawab
a) Langkah pertama N2 + H2 NH3 b) Langkah kedua N2 + H2 NH3 Ruas Kiri
Ruas Kanan
Jumlah atom N = 2
Jumlah atom N = 1
H=2
H=3
Tambahkan angka 2 di depan senyawa NH 3 N2 + H2 2 NH3
Perhatikan kembali jumlah atom pada kedua ruas. Ruas Kiri
Ruas Kanan
Jumlah atom N = 2
Jumlah atom N = 1
H=2
H=3
Pahami Kimia
Perhatikan contoh berikut ini!
a. Setarakan reaksi berikut! C6H12O6 + O2 CO2 + H2O Jawab
Langkah pertama Samakan jumlah atom C : C 6H12O6 + O2 6 CO2 + H2O Langkah kedua Samakan jumlah atom H : C 6H12O6 + O2 6 CO2 + 6 H2O Langkah ketiga samakan jumlah atom O : C 6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O
b. Menyetarakan reaksi yang rumit
Untuk menyelesaikan persamaan reaksi yang rumit digunakan suatu persamaan eliminasi dan subtitusi menggunakan pemisalan masing-masing koefisien dengan huruf. Perhatikan contoh dalam sajian Pahami Kimia berikut !
Pahami Kimia Perhatikan contoh berikut ini!
1) Setarakan reaksi berikut Pb(NO3)2 PbO + NO2 + O2 Jawab
a) Misalkan masing-masing koefisien dengan huruf. a Pb(NO3)2 b PbO + c NO2 + d O2 ruas kiri = ruas kanan jumlah atom Pb : a = b
………………. (1)
N : 2 a = c
………………. (2)
O : 6 a =b + 2 c + 2 d
………………. (3)
b) Misalkan salah satu huruf dengan angka, misalkan huruf a = 1 b=a
b=1 c=2a =2x1 =2 c) Untuk mencari harga d maka harga a, b, dan c dimasukkan ke dalam persamaan (3). 6 a = b + 2 c + 2 d (6 x 1) = 1 + (2 x 2) + 2 d 6 = 1 + 4 + 2 d 6 = 5 + 2 d 6 – 5 = 2 d d =
diperoleh harga koefisien a = 1, b = 1, c = 2, dan d =
1 Pb(NO3)2 1 PbO + 2 NO2 + O2
d) Agar tidak ada pecahan maka dikalikan 2 sehingga reaksinya seperti berikut. 2 Pb(NO3)2 2 PbO + 4 NO2 + O2
2) Setarakan reaksi Br 2 + KOH KBr + KBrO3 + H2O jawab
a) Misalkan masing-masing koefisien dengan huruf. a Br 2 + b KOH c KBr + d KBrO3 + e H2O ruas kiri = ruas kanan jumlah atom Br : 2 a = c + d
………………. (1)
K:b
= c + d
………………. (2)
O:b
= 3 d + e
………………. (3)
H:b =2e
………………. (4)
b) Misalkan salah satu huruf dengan angka, misalkan huruf e = 1 Harga e = 1 b=2e =2x1=2 Dari persamaan (3) b = 3 d + e 2 = 3 d + 1
2 – 1 = 3 d d =
Dari persamaan (2) b = c + d 2=c+ c==
Dari persamaan (1) 2 a = c + d
2a= + a=1
Diperoleh harga a = 1, b = 2, c =
, d =
, dan e = 1
Agar tidak ada pecahan maka dikalikan 3 sehingga reaksinya seperti berikut 3 Br 2 + 6 KOH 5 KBr + KBrO3 + 3 H2O
Latihan 8
Setarakan dan lengkapi persamaan reaksi berikut ! 1. H2 + Cl2 . . . HCl Hydrogen + . . .
Hydrogen klorida
2. . . . + Cu + O 2 . . . CuO Tembaga + Oksigen . . .
3. N2 + . . . H2 . . . NH 3 Nitrogen + Hydrogen . . . + NH3 4. . . . K + O 2 . . . K 2O Kalium + Oksigen . . . 5. . . . Na + H 2O . . . NaOH + H2 Natrium + Air Natrium hidroksida + . . .
KIMIA ORGANIK
TATANAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 6 1. NI NENGAH DIAN ISWARI
(E1M012044)
2. FADLYLATUM MARDLIYAH
(E1M012019)
3. HABIBULLAH
(E1M012022)
4. NILA ANGGRENI
(E1M012045)
5. RIDA FITRIA
(E1M012056)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2013