Tarbiyatul Aulad: Tanggung jawab Pendidikan Anak Written by Elisa Arfianti Tuesday, 26 February 2008 07:32 - Last Updated Sunday, 16 March 2008 20:35
TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN ANAK Diantara tanggung jawab besar yang jelas diperhatikan dan disoroti oleh Islam juga oleh penalaran logika, adalah tanggung jawab seorang pendidik terhadap t erhadap orang-orang orang-orang yang berada di pundaknya, berupa tanggung jawab pengajaran, bimbingan dan pendidikan. Ini sesungguhnya bukan tanggung jawab kecil dan ringan, karena telah dituntut sejak seorang anak dilahirkan hingga ia mencapai usia remaja, bahkan sampai ia menginjak usia dewasa yang sempurna. Seorang pendidik, baik guru, ayah ibu, maupun tokoh masyarakat, ketika melaksanakan tanggung jawabnya secara sempurna, penuh dengan rasa amanat, kesungguhan serta sesuai dengan petunjuk Islam, maka sesungguhnya sesungguhnya ia telah mengarahkan segala usahanya untuk membentuk individu yang penuh dengan kepribadian dan keistimewaan. Ia juga sesungguhnya telah ikut andil dalam membentuk keluarga saleh yang penuh dengan kepribadian dan keistimewaan diatas. Dengan demikian, baik disadari maupun tidak, ia telah ikut mengambil bagian penting dalam membangun masyarakat ideal. Inilah logika Islam dalam menciptakan kemaslaha kemaslahatan. tan. Kalau kita kita teliti ayat-aya ayat-ayatt Al Qur'an Qur'an Al Karim maupun maupun hadis-ha hadis-hadis dis Rasululla Rasulullah h Saw. yang menganjurkan kepada para pendidik untuk melaksanakan tangggung jawab mereka dan memperingatkan mereka manakala melalaikan tanggung jawabnya itu. Diantara ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut: "Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya" mengerjakannya" (QS Thaha: 32) "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka" (QS At Tahrim: 6) "Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan" (QS An Nahl: 93) "Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu..."(QS anak-anakmu..."(QS An Nisa ': 11) "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh."(QS Al Baqarah: 233)
Hadis Diantara hadis-hadis yang berkenaan dengan persoalan ini adalah sebagai berikut:"Seorang laki-laki (suami) adalah pemimpin di dalam keluarganya dan ia bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya itu. Dan seorang wanita (istri) adalah pemimpin di dalam rumah suaminya dan ia bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya itu." (HR.Bukhari dan Muslim) "Seorang yang mendidik anaknya itu lebih baik daripada bersedekah satu 1/7
Tarbiyatul Aulad: Tanggung jawab Pendidikan Anak Written by Elisa Arfianti Tuesday, 26 February 2008 07:32 - Last Updated Sunday, 16 March 2008 20:35
sha'."(HR. At Tirmidzi) &qu ot;Seorang ayah tidak pernah memberi kepada anaknya sesuatu yang lebih baik dari pada adab yang mulia." (HR. At Tirmidzi) " Ajarkanlah kebaikan kepada anak-anak kamu dan keluarga kamu dan didiklah mereka" (HR. Abdur Razzaq dan Sa'id bin Mansur) " Didiklah anak-anakmu pada tiga hal: mencintai Nabimu, mencintai ahli baitnya, dan membaca Al Qur'an ." (HR. Ath Thabrani) "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sebelum ia ditanya tentang empat hal: tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia rusakkan, tentang hartanya dari mana ia mendapatkannya dan untuk apa ia menafkahkannya, dan tentang ilmunya yang ia amalkannya." (HR At Tirmidzi) Bertolak dari petunjuk-petunjuk Al Qur'an dan hadis Nabi di atas, para pendidik betul-betul menaruh perhatian yang sangat besar terhadap persoalan pendidikan anak-anak mereka dari generasi ke generasi, mereka juga sangat memperhatikan pengajaran dan bimbingan untuk meluruskan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada anak mereka. Berikut penulis sampaikan kisah dan berita orang-orang terdahulu, akan perhatian yang sangat besar dari para ulama salaf serta kemauannya yang sangat kuat untuk mengajar dan mendidik anak mereka.
2/7
Tarbiyatul Aulad: Tanggung jawab Pendidikan Anak Written by Elisa Arfianti Tuesday, 26 February 2008 07:32 - Last Updated Sunday, 16 March 2008 20:35
Al Jahizh telah meriwayakan bahwasanya ketika 'Uqbah bin Abi Sufyan menyerahkan anaknya kepada seorang guru, ia mengatakan," Hendaklah yang pertama kali Engkau lakukan untuk memperbaiki anakku adalah memperbaiki dirimu sendiri, karena penglihatan mata mereka adalah tertumpu pada penglihatanmu; apa yang baik pada mereka adalah apa yang menurutmu dianggap baik, dan yang jelek pada mereka adalah apa yang menurutmu dianggap jelek. Ajarkanlah kepada mereka biografi orang-orang bijak dan akhlak orang-orang berbudi; ancamlah mereka dengan diriku dan didiklah mereka tanpa membandingkan dengan diriku; Jadilah Engkau seorang dokter yang tidak memberikan resp obat sampai mengetahui penyakit yang diderita pasien; janganlah Engkau membatasi hanya kepada sesuatu yang tidak bisa aku lakukan, karena sesungguhnya aku telah mempercayakan sepenuhnya akan anakku." Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah-nya menceritakan, bahwasanya ketika Harun Al Rasyid menyerahkan anaknya, Al-Amin kepada seorang guru, ia mengatakan,"Wahai Ahmar, sesungguhnya Amirul Mukminin telah menyerahkan kepadamu belahan jiwa dan buah hatinya. Maka, bukalah tanganmu atasnya lebar-lebar dan ketaatanmu kepadanya adalah kewajiban; tetaplah kamu bersamanya sebagaimana kamu kepada Amirul Mukminin; bacakan kepadanya Al Qur'an dan ajarkanlah hadis-hadis; riwayatkanlah kepadanya syair-syair dan ajarkanlah kepadanya sunnah; perlihatkan kepadanya fenomena fenomena dan dasar-dasar ilmu kalam;
3/7
Tarbiyatul Aulad: Tanggung jawab Pendidikan Anak Written by Elisa Arfianti Tuesday, 26 February 2008 07:32 - Last Updated Sunday, 16 March 2008 20:35
laranglah dirinya tertawa bukan pada waktunya; janganlah ia bertemu denganmu sesaat saja kecuali kamu menyampaikan kepadanya pelajaran-pelajaran yang dapat diambilnya, dengan tidakmenyembunyikannya sehingga pikirannya menjadi mati; janganlah kamu biarkan dirinya berleha-leha,sehingga ia suka nganggur dan bersenang-senang; luruskanlah dirinya sesuai kemampuanmu dengan pendekatan yang lembut; jika ia menolaknya maka lakukanlah dengan kekerasan." Abdul Malik bin Marwan mengatakan seraya memberikan nasihat kepada guru dari anaknya," Ajarkan kepada mereka kejujuran sebagaimana kamu mengajarkan kepada mereka Al Qur'an ; biasakanlah mereka dengan akhlak yang terpuji; bacakan kepada mereka syair-syair agar mereka berani dan bersemangat; ajaklah mereka duduk-duduk bersama orang-orang besar dan para ilmuan; jauhkan mereka dari orang orang yang rendah budinya dan para pelayan, karena mereka adalah orang orang yang paling rendah budinya; hargailah mereka di tempat keramaian, dan tegurlah mereka secara rahasia; pukullah mereka atas perbuatan dusta, karena dusta menarik kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan itu sungguh menarik kepada Neraka." Al Hajjaj mengatakan pula kepada guru dari anak-anaknya, 'Ajarilah mereka renang sebelum menulis, karena mereka masih menemukan orang yang menulis untuk mereka, tetapi tidak bisa menemukan orang yang berenang untuk mereka."
4/7
Tarbiyatul Aulad: Tanggung jawab Pendidikan Anak Written by Elisa Arfianti Tuesday, 26 February 2008 07:32 - Last Updated Sunday, 16 March 2008 20:35
Salah seorang filosof berkata kepada guru dari anaknya, "Janganlah kamu keluarkan mereka dari satu ilmu ke ilmu yang lain hingga mereka betul-betul menguasai ilmu tersebut. Karena bertumpuk-tumpuknya ilmu dalam pendengaran dan berdesakkannya dalam prasangka adalah bisa menyesatkan pemahaman." Umar bin Khaththab r.a. menulis surat untuk penduduk Syam: "Ajarilah anak-anak kalian renang, memanah dan menunggang kuda." Diantara wasiat Ibnu Sina dalam hal pendidikan anak: "Anak-anak di sekolah hendaknya memiliki teman sebaya yang terpuji budi pekertinya dan baik tradisinya. Karena seorang anak akan saling meniru kebiasaan anak yang lain, saling mencontoh dan saling menyayang." Hisyam bin Abdul Malik berkata kepada seorang guru dari anaknya, Sulaiman Al-Kalbi, "Sesungguhnya putraku ini adalah bagian dari kulit mataku, dan kini telah aku serahkan kepadamu untuk mendidiknya. Oleh karena itu hendaklah kamu selalu bertakwa kepada Allah dan sampaikanlah amanat. Mula-mula yang aku wasiatkan kepadamu, hendaklah kamu membimbingnya dengan Kitab Allah, kemudian kamu bacakan kepadanya syair-syair terbaik; kemudian bawalah ia berkeliling melihat kehidupan bangsa Arab, lalu ambillah syair-syair mereka yang terbaik; ajarkanlah kepadanya satu bagian tentang halal dan haram, berpidato dan berperang." Yang telah disebutkan diatas adalah sekelumit dari pelajaran yang dapat diambil dari besarnya perhatian, baik dari
5/7
Tarbiyatul Aulad: Tanggung jawab Pendidikan Anak Written by Elisa Arfianti Tuesday, 26 February 2008 07:32 - Last Updated Sunday, 16 March 2008 20:35
orang-orang khusus maupun awam tentang pendidikan anak-anak mereka, tentang memilih pendidik yang terbaik bagi mereka serta nasihat mereka tentang prinsip-prinsip pendidikan yang benar, tentang dasar-dasar pendidikan yang praktis dan utama. Karena mereka merasa sebagai orang yang bertanggung jawab atas anak-anaknya, dan yang diberi amanat atas mereka. Mereka akan dihisab dan disiksa manakala melalaikan tanggung jawab dan kewajibannya untuk mendidik dan menajar anak-anaknya. Jika para pendidik, baik ibu bapak maupun guru, bertanggung jawab atas pendidikan anak, dan atas pembentukan dan persiapan mereka menghadapi kehidupan, maka mereka sudah barang tentu harus mengetahui dengan jelas dan pasti akan batas-batas tanggung jawab mereka, tentang tahapan-tahapannya yang sempurna, dan tentang berbagai dimensi yang memiliki keterkaitan dengannya, sehingga mereka mampu menegakkan tanggung jawabnya dengan sempurna dan penuh makna. Pokok-pokok tanggung jawab tersebut, menurut pandangan kebanyakan pendidik, secara hirarkis dapat disebutkan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tanggung jawab Pendidikan Iman Tanggung jawab Pendidikan Moral Tanggung jawab Pendidikan Fisik Tanggung jawab Pendidikan Rasio (Nalar) Tanggung jawab Pendidikan Kejiwaan Tanggung jawab Pendidikan Sosial Tanggung jawab Pendidikan Seksual
6/7
Tarbiyatul Aulad: Tanggung jawab Pendidikan Anak Written by Elisa Arfianti Tuesday, 26 February 2008 07:32 - Last Updated Sunday, 16 March 2008 20:35
Dikutip dari :Buku Tarbiyatul Aulad/Pendidikan Anak dalam Islam, karangan Dr. Abdullah Nashih Ulwan, Jilid I, Bagian Kedua, halaman 157 - 164
7/7