TAHAPAN KEGIATAN PERTAMBANGAN TIMAH 1. EKSPLORASI
Eksplorasi adalah segala kegiatan sebelum aktivitas penambangan yang dikhususkan untuk mengetahui, memperkirakan, dan mendapatkan ukuran, bentuk, posisi, kadar rata – rata serta jumlah cadangan suatu endapan mineral agar dapat menentukan kualitas dan kwantitas dari suatu endapan tersebut diperuntukkan mengetahui nilai ekonomisnya. Kegiatan eksplorasi ini perlu dilakukan sebelum kegiatan penambangan karena menghindari resiko kerugian yang akan ditanggung perusahaan. Seluruh kegiatan eksplorasi pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan potensi sumber daya mineral (resources) yang terdapat dibumi menjadi cadangan terukur yang siap untuk di tambang (miniable reserve). ahapan ahapan eksplorasi ini mencakup kegiatan untuk mencari dimana keterdapatan suatu endapan mineral, menghitung berapa banyak dan bagaimana kondisinya, serta ikut memikirkan bagaimana sistem pendayagunaannya. Kajian ekonomi pada kegiatan eksplorasi ini perlu dilakukan terutama pada ! " ahap ahap menuju eksplorasi rinci (analisis ekonomi eksplorasi) " ahap ahap sebelum penambangan (analisis ekonomi endapan) " #ineral $ studi kelayakan, (ekonomi makro) %eberapa ilmu penunjang yang mendukung kegiatan eksplorasi ini antara lain ! " &eologi, mineral, genesa bahan galian " eknik eksplorasi, geo'isika, geokimia " nalisis cadangan, geostatistik " idrogeologi, geoteknik
Ekonomi endapan mineral Secara umum aliran kegiatan$eksplorasi endapan bahan galian dimulai dengan kegiatan prospeksi atau eksplorasi pendahuluan yang meliputi kegiatan persiapan di kantor (kompilasi 'oto udara, citra landast, &*S, peta"peta yang sudah ada, atau laporan yang tersedia) sampai kepada survei geologi awal yang terdiri dari peninjauan lapangan, pemetaan geologi regional, pengambilan contoh (scout sampling) serta memetakan mineralisasi endapan untuk mengetahui apakah kegiatan eksplorasi ini bisa dilanjutkan atau tidak. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan eksplorasi detail (rinci) yang meliputi pemetaan geologi rinci serta pengambilan contoh dengan jarak yang relati' rapat sesuai dengan si'at endapan bahan galian termaksud. +ontoh"contoh yang diperoleh kemudian dianalisis di laboratorium untuk ditentukan kadar, si'at 'isik lain yang menunjang kegiatan penambangan. erhitungan cadangan dilakukan dengan berbagai metode perhitungan yang sesuai untuk jenis endapan tertentu, antara lain dengan cara area o' in'luence, triagular grouping,cara penampang, cara block system dan lain sebagainya. Secara konvensional sampai kepada cara geostatistik (kriging). Kegiatan eksplorasi diawali dengan melakukan studi pendahuluan, berupa studi literatur tentang genesa timah, keterdapatan, studi 'isiogra'is, lithologi dan stratigra'i daerah eksplorasi. Studi ini juga dilakukan tinjauan kembali terhadap data pemboran yang telah dilakukan. Kemudian dilakukan penetapan wilayah studi dan dibuat suatu program pemboran. Eksplorasi merupakan salah satu kegiatan untuk mengetahui ! -. /. 0. 1. 2. 3. 4. 5.
Kadar ( , gram$ton, kg$m , kalori ) %entuk endapan Kedalaman endapan enyebaran ( lateral, vertikal ) osisi endapan ( miring, datar, vertikal ) Si'at"si'at 'isik endapan ( lunak, keras ) Si'at"si'at batuan samping 6umlah cadangan ᶟ
#acam – macam metode di dalam teknik eksplorasi !
-. /. 0. 1. 2. 3.
#etode pemetaan geologi #etode geokimia #etode geo'isika #etode pit , trench, strip #etode pemetaan tambang #etode pemboran
2. OPERASIONAL PENAMBANGAN ( EKPLOITASI ) 7idalam proses penambangan timah dikenal / jenis penambangan yang dikenal di
%angka %elitung ! a.
enambangan 8epas antai
enambangan imah 8epas antai (laut lepas). ada kegiatan p enambangan lepas pantai, perusahaan mengoperasikan armada kapal keruk untuk operasi produksididaerah lepas pantai (off shore). rmada kapal keruk mempunyai kapasitas mangkok (bucket ) mulai dari ukuran 4 cu't sampai dengan /1 cu't. Kapal keruk dapat beroperasi mulai dari kedalaman -2 meter sampai 29 meter di bawah permukaan laut dan mampu menggali lebih dari 0,2 juta meter kubik material setiap bulan. Setiap kapal keruk dioperasikan oleh karyawan yang berjumlah lebih dari -99 karyawan yang waktu bekerjanya terbagi atas 0 kelompok dalam /1 jam sepanjang tahun. asil produksi bijih timah dari kapal keruk diproses di instalasi pencucian untuk mendapatkan kadar minimal 09 Sn dan diangkut dengan kapal tongkang untuk dibawa ke usat engolahan %ijih imah (%) untuk dipisahkan dari mineral ikutan lainnya selain bijih timah dan ditingkatkan kadarnya hingga mencapai persyaratan peleburan yaitu minimal 49"4/ Sn.
b. enambangan imah 7arat " &ravel ump enambangan darat dilakukan di wilayah daratan pulau %angka %elitung, tentunya system operasional yang digunakan tidaklah sama seperti pada wilayah lepas pantai. roses
penambangan timah alluvial menggunakan pompa semprot (gravel pump).Setiap kontraktor atau mitra usaha melakukan kegiatan penambangan berdasarkan perencanaan yang diberikan oleh perusahaan dengan memberikan peta cadangan yang telah dilakukan pemboran untuk mengetahui kekayaan dari cadangan tersebut dan mengarahkan agar sesuai dengan pedoman atau prosedur pengelolaan lingkungan hidup dan keselamatan kerja di lapangan. asil produksi dari mitra usaha dibeli oleh perusahaan sesuai harga yang telah disepakati dalam Surat erjanjian Kerja Sama.
(roses penambangan di 7arat )
ada daerah tertentu, penambangan timah darat menghasilkan wilayah sungai besar yang disebut dengan kolong$danau. Kolong$danau itulah merupakan inti utama cara kerja penambangan darat, karena pola kerja penambangan darat sangat tergantung pada pengelolaan dan peman'aatan sumber daya air dalam jumlah besar. Sehingga bila kita lihat dari udara, penambangan timah darat selalu menimbulkan genangan ari dalam jumlah besar seperti danau dan tampak berlobang"lobang besar.
roduksi penambangan darat yang berada di wilayah Kuasa ertambangan (K) perusahaan dilaksanakan oleh kontraktor swasta yang merupakan mitra usaha dibawah kendali perusahaan. ampir 59 dari total produksi perusahaan berasal dari penambangan di darat mulai dari ambang Skala Kecil berkapasitas /9 m0$jam sampai dengan ambang %esar berkapasitas -99 m0$jam. roduksi penambangan timah menghasilkan bijih pa sir timah dengan kadar tertentu.
3. PENGOLAHAN
( roses engolahan imah ) a. emisahan berdasarkan ukuran atau screening$si:ing dan uji kadar %ijih yang didapatkan dari hasil pencucian pada ore bin lalu dilakukan pemisahan berdasarkan ukuran dengan menggunakan alat screen,mesh, setelah itu dilakukan pengujian untuk mengetahui kadar bijih setelah pencucian. rosedur penelitian kadar tersebut adalah mengamatinya dengan mikroskop dan menghitung jumlah butir dimana butir timah dan pengotornya memiliki karakteristik yang berbeda sehinga dapat diketahui kadar atau jumlah kandungan timah pada bijih. imah diolah dari bijih timah yang didapatkan dari batuan atau mineral timah ( kasiterit Sn;/ ). roses produksi logam timah dari bijinya melibatkan serangkaian proses yang terbilang rumit yakni pengolahan mineral ( peningkatan kadar timah$proses 'isik dan disebut juga upgrading ), persiapan material yang akan dilebur, proses peleburan, proses re'ining dan proses pencetakan logam timah. emakaian timah biasanya dalam bentuk paduan timah yang dikenal dengan nama timah putih yakni campuran 59 timah, -- antimony dan < tembaga serta terkadang ditambah timbal. imah putih ini terutama dipakai untuk peralatan logam pelindung dan pipa dalam industri kimia, industri bahan makanan dan untuk menyimpan bahan makanan. roses pengolahan timah ini bertujuan sesuai dengan
namanya yaitu meningkatkan kadar kandungan timah dimana %ijih timah diambil dari dalam laut atau lepas pantai dengan penambangan atau pengerukan setelah itu dilakukan pembilasan dengan air atau washing dan kemudian diisap dengan pompa. %ijih timah hasil dari peng erukan biasanya mengandung /9 – 09 timah. Setelah dilakukan proses pengolahan mineral maka kadar kandungan timah menjadi lebih dari 49 , sedangkan bijih timah hasil penambangan darat biasanya mengandung kadar timah yang sudah cukup tinggi =39. dapun roses pengolahan mineral timah ini meliputi banyak proses, yaitu ! b.
>ashing atau encucian encucian timah dilakukan dengan memasukkan bijih timah ke dalam ore bin yang
berkapasitas /2 drum per unit dan mampu melakukan pencucian -2 ton bijh per jam. 7i dalam ore bin itu bijih dicuci dengan menggunakan air tekanan dan debit yang sesuai dengan umpan. c. emisahan berdasarkan berat jenis roses pemisahan ini menggunakan alat yang disebut jig ar:.bijih timah yang mempunyai berat jenis lebih berat akanj mengalir ke bawah yang berarti kadar timah yang diinginkan sudah tinggi sedangkan sisanya, yang berkadar rendah yang juga berarti mengandung pengotor atau gangue lainya seperti ?uarsa , :ircon, rutile, siderit dan sebagainya akan ditampung dan dialirkan ke dalam trape:ium 6ig @uba. d. engolahan tailing 7ahulu tailing timah diolah kembali untuk diambil mineral bernilai yang mungkin masih tersisa didalam tailing atau buangan. rosesnya adalah dengan gaya sentri'ugal. Aamun saat ini proses tersebut sudah tidak lagi digunakan karena tidak e'isien karena kapasitas dari alat pengolah ini adalah 39 kg$jam. e. roses engeringan
roses pengeringan dilakukan didalam rotary dryer. rinsip kerjanya adalah dengan memanaskan pipa besi yang ada di tengah – tengah rotary dryer dengan cara mengalirkan api yang didapat dari pembakaran dengan menggunakan solar. '.
Klasi'ikasi %ijih – bijih timah selanjutnya akan dilakukan proses – proses pemisahan$klasi'ikasi
lanjutan yakni! klasi'ikasi berdasarkan ukuran butir dengan screeningklasi'ikasi berdasarkan si'at konduktivitasnya dengan igh ension separator.klasi'ikasi berdasarkan si'at kemagnetannya dengan #agnetic separator.Klasi'ikasi berdasarkan berat jenis dengan menggunakan alat seperti shaking table , air table dan multi gravity separator(untuk pengolahan terak$tailing). g. emisahan #ineral *kutan #ineral ikutan pada bijih timah yang memiliki nilai atau value yang terbilang tinggi seperti :ircon dan thorium ( unsur radioakti' ) akan diambil dengan mengolah kembali bijih timah hasil proses awal pada mang lant. #ula " mula bijih diayak dengan vibrator listrik berkecepatan tinggi dan disaring$screening sehingga akan terpisah antara mineral halus berupa cassiterite dan mineral kasar yang merupakan ikutan. #ineral ikutan tersebut kemudian diolah pada air table sehingga menjadi konsentrat yang selanjutnya dilakukan proses smelting, sedangkan tailingnya dibuang ke tempat penampungan. #ineral " mineral tersebut lalu dipisahkan dengan high tension separator " pemisahan berdasarkan si'at konduktor " nonkonduktornya atau si'at konduktivitasnya. #ineral konduktor antara lain! +assiterite dan *lmenite. #ineral nonconductor antara lain! horium, Bircon dan Cenotime. 8alu masing " masing dipisahkan kembali berdasarkan kemagnetitanya dengan magnetic separation sehingga dihasilkan secara terpisah, thorium dan :ircon.
4. PELEBURAN ( SMELTING )
a. roses pre"smelting Setelah dilakukan proses pengolahan mineral dilakukan proses pre"smelting yaitu proses yang dilakukan sebelum dilakukannya proses peleburan, misalnya preparasi material,pengontrolan dan penimbangan sehingga untuk proses pengolahan timah akan e'isien. b.
roses eleburan ( Smelting )
da dua tahap dalam proses peleburan ! " eleburan tahap * yang menghasilkan timah kasar dan slag$terak. " eleburan tahap ** yakni peleburan slag sehingga menghasilkan hardhead dan slag **. roses peleburan berlangsung seharian –/1 jam dalam tanur guna menghindari kerusakan pada tanur$re'raktori. Dmumnya terdapat tujuh buah tanur dalam peleburan. ada tiap tanur terdapat bagian – bagian yang ber'ungsi sebagai panel kontrol! single point temperature recorder, 'uel oil controller, pressure recorder, ;/ analy:er,multipoint temperature recorder dan combustion air controller. Ddara panas yang dihembuskan ke dalam m'urnace atau tanur berasal dari udara luar $ atmos'er yang dihisap oleh aial 'an ehouster yang selanjutnya dilewatkan ke dalam regenerator yang mengubahnya menjadi panas.ahap awal peleburan baik peleburan * dan ** adalah proses charging yakni bahan baku –bijih timah atau slag* dimasukkan kedalam tanur melalui hopper 'urnace. 7alam tanur terjadi proses reduksi denga n suhu --99 – -2999+.unsure – unsure pengotor akan teroksidasi menjadi senyawa oksida seperti s/;0 yang larut dalam timah cair. Sedangkan Sn; tidak larut semua menjadi logam timah murni namun adapula yang ikut ke dalam slag dan juga dalam bentuk debu bersamaan dengan gas – gas lainnya. Setelah peleburan selesai maka hasilnya dimasukkan ke 'oreheart untuk melakukan proses tapping. Sn yang
berhasil dipisahkan selanjutnya dimasukkan kedalam 'loat untuk dilakukan pendinginan $penurunan temperatur hingga 1999+ sebelum dipindahkan ke dalam ketel.sedangkan hardhead dimasukkan ke dalm 'lame oven untuk diambil Sn dan timah besinya.
5. PEMURNIAN (REFINING )
- Pyrorefining @aitu proses pemurnian dengan menggunakan panas diatas titik lebur sehingga material yang akan dire'ining cair, ditambahkan mineral lain yang dapat mengikat pengotor atau impurities sehingga logam berharga dalam hal ini timah akan terbebas dari impurities atau hanya memiliki impurities yang amat sedikit, karena a'initas material yang ditambahkan terhadap pengotor lebih besar dibanding Sn. +ontoh material lain yang ditambahkan untuk mengikat pengotor! serbuk gergaji untuk mengurangi kadar Fe, luminium untuk untuk mengurangi kadar s sehingga terbentuk sl, dan penambahan sul'ur untuk mengurangi kadar +u dan Ai sehingga terbentuk +uS dan AiS. asil proses re'ining ini menghasilkan logam timah dengan kadar hingga <<, (pada .imah). nalisa kandungan impurities yang tersisa juga diperlukan guina melihat apakah kadar impurities sesuai keinginan, jika tidak dapat dilakukan proses re'ining ulang.
- Eutectic Refining @aitu proses pemurnian dengan menggunakan crystalli:er dengan bantuan agar parameter proses tetap konstan sehingga dapat diperoleh kualitas produk yang stabil. roses pemurnian ini
bertujuan mengurangi kadar 8ead atau b yang terdapat pada timah sebagai pengotor $impuritiesnya. dapun prinsipnya adalah berhubungan dengan temperatur eutectic b" Sn, pada saat eutectic temperature lead pada solid solution berkisar /,3 dan aakan menurun bersamaan dengan kenaikan temperatur, dimana Sn akan meningkat kadarnya. rinsip utamnya adalah dengan mempertahankan temperatur yang mendekati titik solidi'ikasi timah. - Electrolitic Refining @aitu proses pemurnian logam timah sehingga dihasilkan kada r yang lebih tinggi lagi dari pyrore'ining yakni <<,<<( produk . imah! Four Aine ). roses ini melakukan prinsip elektrolisis atau dikenal elektrore'ining.roses elektrore'ining menggunakan larutan elektrolit yang menyediakan logam dengan kadar kemurnian yang sangat tinggi dengan dua komponen utama yaitu dua buah elektroda –anoda dan katoda –yang tercelup ke dalam bak elektrolisis.roses elektrore'ining yang dilakukan .imah menggunakan bangka 'our nine (timah berkadar <<,<< ) yang disebut pula starter sheetsebagai katodanya, berbentuk plat tipis sedangkan anodanya adalah ingot timah yang beratnya berkisar -09 kg dan larutan elektrolitnya /S;1. proses pengendapan timah ke katoda terjadi karena adanya migrasi dari anoda menuju katoda yang disebabkan oleh adanya arus listrik yang mengalir dengan voltase tertentu dan tidak terlalu besar.
Pencetaan
encetakan ingot timah dilakukan secara manual dan otomatis. eralatan pencetakan secara manual adalah melting kettle dengan kapasitas 29 ton, pompa cetak and cetakan logam. roses ini memakan waktu 1 jam $29 ton, dimana temperatur timah cair adalah /499+. Sedangkan proses pencetakan otomatis menggunakan casting machine, pompa cetak, dan
melting kettleberkapasitas 29 ton dengan proses yang memakan waktu hingga - jam$39 ton. 8angkah – langkah pencetakan! -. imah yang siap dicetak disalurkan menuju cetakan. /. Djung pipa penyalur diatur dengan menletakkannya diatas cetakan pertama pada serinya, aliran timah diatur dengan mengatur klep pada piapa penyalur. 0. %ila cetakan telah penuh maka pipa penyalur digeser ke cetakan berikutnya dan permukaan timah yang telah dicetak dibersihkan dari drossnya dan segera dipasang capa pada permukaan timah cair. 1. Kecepatan pencetakan diatur sedemikian rupa sehingga laju pendinginan akan merata sehingga ingot yang dihasilkan mempunyai kulitas yang bagus atau sesuai standar. 2. *ngot timah yang telah dingin disusun dan ditimbang.
!. "ISTRIBUSI "AN PEMASARAN ( MARKETING )
Kegiatan pemasaran mencakup kegiatan penjualan dan pendistribusian logam timah.endistribusian logam timah hampir <2 dilaksanakan untuk memenuhi pasar di luar negeri atau ekspor dan sebesar 2 untuk memenuhi pasar domestik. Aegara tujuan ekspor logam imah antara lain adalah wilayah sia asi'ik yang meliputi 6epang, Korea, aiwan, +ina dan Singapura, wilayah Eropa meliputi *nggris, %elanda, erancis, S panyol dan *talia serta merika dan Kanada. endistribusian dilaksanakan melalui pelabuhan di Singapura untuk ekspor sedangkan untuk domestik dilaksanakan secara langsung dan melalui gudang di 6akarta. ipe pembeli logam timah dapat dikelompokkan atas pengguna langsung (end user) seperti pabrik atau industri solder serta industri pelat timah serta pedagang besar (trader). roduk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang telah diterima oleh pasar internasional dan terda'tar dalam pasar bursa logam di 8ondon (8ondon #etal Echange). Kualitas setiap produk yang dihasilkan oleh
perusahaan dijamin dengan serti'ikat produk (weight and analysis certi'icate) yang berstandar internasional dan berpedoman kepada standar produk yang ditetapkan oleh 8ondon #etal Echange (8#E) sehingga dapat diperdagangkan sebagai komoditi di pasar bursa logam. 6enis"jenis produk yang diproduksi oleh ambang imah dibedakan atas kualitas dan bentuknya. . %erdasarkan kualitas produk dapat dibedakan atas ! G %anka in (kadar Sn <<.<) G #entok in (kadar Sn <<,52) G %anka 8ow 8ead (%anka 88) terdiri atas %anka 88-99ppm, %anka 8829ppm, %anka 8819ppm, %anka 8859ppm, %anka 88/99ppm G in lloy, dalam bentuk babbit (kadar Sn 59"55 ) dan ewter (kadar Sn <-"<2 ) G in Solder, produk solder (in'o lebih lanjut dapat dilihat di situs resmi .*#.) %. %erdasarkan bentuk dapat dibedakan atas ! G %anka Small *ngot G %anka in Shot G %anka yramid G %anka noda
#. PAS$A TAMBANG
Pengelolaan Lingkungan dan Reklamasi
Salah satu pijakan penting di *ndonesia dalam upaya membangun kepedulian terhadap lingkungan adalah pemberlakuan ketentuan tentang nalisis #engenai 7ampak 8ingkungan (#78), sebagai syarat bagi para pelakuk usaha dalam upaya menciptakan kegiatan ekonomi
dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. ara pelaku usaha dituntut untuk memenuhi ketentuan perundang"undangan dan standar dibidang lingkungan. Dntuk memastikan pengelolaan lingkungan yang dijalankan benar"benar berlangsung e'ekti', . imah melakukan tindakan pengawasan secara internal maupun pengawasan dengan melibatkan pihak independen, mengacu pada Sistem #anajemen 8ingkungan *S; -199-, yang sejak tahun -<<4 telah kami raih. 7alam melakukan praktek penambangan, kami mengacu pada pedoman good mining practices serta melakukan reklamasi lahan pasca tambang secara e'ekti' dan bertanggung jawab. Strategi utama imah ! -. #eningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis karyawan dalam menjaga kualitas lingkungan. /. #enjadikan etika dan ketentuan mengenai kepedulian pelestarian lingkungan sebagai materi pokok dalam buku pedoman tata kelola perusahaan yang baik. 0. mewajibkan mitra usaha tambang untuk mematuhi ketentuan praktek penambangan yang baik dan menjaga keselamatan saat bekerja. Kegiatan menambang berpotensi mengubah bentang alam dan mengganggu ekosistem. ;leh sebab itu, sejak kegiatan operasi penambangan direncanakan, imah memberikan perhatian khusus bagi perbaikan kembali kualitas lingkungan. erutama pada masa pasca tambang sehingga kondisi lingkungan diupayakan bisa kembali seperti sedia kala. Kami juga secara tegas mengatur bahwa kegiatan penambangan hanya boleh dilakukan pada lokasi " lokasi yang merupakan kuasa pertambangan (K) erseroan dan di kawasan yang bukan termasuk hutan lindung. . imah juga mengembangkan konsep hutan tanaman industri (*) dengan memilih jenis tanaman produkti' seperti karet unggul untuk ditanam masyarakat, dan diharapkan dengan konsep * maka masyarakat lebih menjadi peduli untuk melakukan perawatan dengan bantuan
penyediaan pupuk maupun perangkat lain dari erseroan. 6enis dari tanaman dalam pelaksanaan reklamasi adalah tanaman unggul yang dapat dinikmati hasilnya dalam kurun waktu tidak terlalu lama, antara 2"3 tahun setelah tanam Pemanfaatan Lahan Pasca Tambang Timah
%erbagai upaya telah dilakukan untuk meman'aatkan tailing timah. enanaman dengan tanaman hortikultura dan tanaman pangan telah berhasil. Sejumlah area digunakan untuk pemukiman, sementara areal lain dikonversi menjadi taman rekreasi (#ajid et al, -<<1). Sekitar 59 dari tailing timah merupakan sand dan sisanya slime dan sandy slime. Slime tailing merupakan hamparan permukaan yang lebih baik dibandingkan sand tailing untuk pertanian karena drainasenya baik. Sand tailing sangat tidak subur dan tidak cocok untuk budidaya tanaman. anya sebagian kecil dari lahan tidak subur tersebut yang diman'aatkan untuk peternakan, penanaman sayuran, dan buah (ng, -<<1). Sujitno (/994) melaporkan sejumlah tanaman sudah pernah dicoba perusahaan maupun masyarakat untuk meman'aatkan lahan tailing timah di ulau %angka, %elitung dan Singkep. anaman tersebut antar lain kelapa, jambu monyet, pisang, ubi, pepaya, kacang tanah, dan sayuran. %udidaya tanaman tersebut dikombinasikan dengan usaha peternakan ayam yang merupakan sumber bahan organik bagi lahan ini. #enurut #ajid et al. (-<<1), produksi pertanian di tailing timah sangat intensi' dan membutuhkan masukan modal yang besar dan tentu saja sulit terjangkau oleh petani umumnya. enggunaan pohon, terutama spesies pohon multiguna (multipurpose tree species, #S) seperti cacia mangium, cacia auriculi'ormis dan 8eucaena diversi'olia telah digunakan untuk silvikultur di lahan bekas tambang di Semenanjung #alaysia sejak -<54. 8uas tailing timah yang harus di reklamasi di negara tersebut diperkirakan /9/.49 9 ha atau sekitar -,2 dari total daratan semenanjung #alaysia ((wang, -<<1).
. imah bk selaku perusahaan pertambangan timah utama di *ndonesia mulai melakukan penelitian secara sistematis dan ilmiah untuk revegetasi lahan pasca tambang timah pada tahun -<5/ bekerjasama dengan %adan enelitian dan engembangan 7epartemen ertanian. Selanjutnya revegetasi dilakukan dengan menggunakan tanaman akasia (. mangium dan . auriculi'ormis), gamal dan sengon (Sujitno, /994). Hevegetasi selama lebih dari 3 tahun dengan . mangium di lahan pasca tambang . imah bk dikategorikan berhasil (8ati'ah, /999). Sampai dengan pril /99-, . imah bk. telah mereklamasi sekitar 2./2-. ha di ulau %angka dan %elitung (. imah bk., /99/). Sejak tahun /99-, perusahaan ini untuk sementara menghentikan program reklamasinya karena lahan"lahan yang telah direklamasi ditambang kembali secara illegal oleh masyarakat setempat. rogram tersebut baru dilaksanakan kembali pada tahun /994 melalui pencanangan program &reen %abel.
Penanganan Lahan Bekas Tambang A. KARAKTERISTIK TANAH
-. anah didominasi tekstur pasir /. #iskin ara 0. orositas inggi 1. Kemampuan #enahan ir Hendah
B. PERSIAPAN "AN PENGOLAHAN LAHAN
-. erataan 8ahan (+ontour 8eveling) /. embuatan Sistem 7rainase 0. enggemburan
$. METO"E PENANAMAN "ENGAN POT SISTEM
-. embuatan 8ubang anam 29 29 29 cm /. #edia anam per lubang berupa !
i. op soil
! 9,-/2 m0
ii. Kompos
! I / Kg
iii. upuk S ! /29 gram 0. 6arak anam 1 1 m J 3/2 lubang$a
". PEMILIHAN %EGETASI
-. anaman erkebunan ! Karet, Sawit, /. anaman Kehutanan ! Dlin, #eranti 0. anaman ertanian
! 8ada, 6agung, 6eruk
1. anaman Kehutanan lokal yang telah terbukti adaptati'
E. PERA&ATAN
-. emupukan 0 kali setahun dengan pupuk AK dan kompos (/ Kg$batang) dengan dosis pupuk per batang !
Drea
! /19 gram
S
! -59 gram
K+l
! -/9 gram
/. enyulaman 0. engendalian hama dan penyakit
F. PENGAMATAN PERKEMBANGAN TANAMAN
-. engamatan pertumbuhan /. engukuran diameter batang, tajuk dan tinggi tanaman
G. PENGEN"ALIAN EROSI
-. engaturan slope /. Sistem drainase 0. +over crops 1. erasering 2. emasangan cerucuk, dll