Eksplorasi PT TIMAH TIMAH sebagai sebuah perusahaan tambang yang utamanya di Pertambangan timah, secara
terus menerus melakukan kegiatan eksplorasi timah baik di darat maupun dilaut. Luas seluruh IUP yang dimiliki oleh PT TIMAH di darat 33,!"# hektar, sedangkan luas IUP dilaut "$,$## hektar. %egiatan eksplorasi lebih dari !# tahun, saat ini maih dapat melakukan pengembangan
• • • •
kegiatan ekplorasi untuk memperbesar ¨ah sumber daya yang dimiliki. 'ecara umum kegiatan eksplorasi meliputi beberapa kegiatan berikut yaitu( Indenti)ikasi *aerah Potensial+ untuk mendapatkan in)ormasi geologi regional Penyelidikan Umum( untuk mengetahui sumber daya in)erredPemboran Prospeksi( untuk mengetahui sumber daya indicatedPemboran Produksi( untuk mengetahui sumber daya measured'elan&utnya sumber daya terukur measured/ yang diperolih di serahkan ke satuan ker&a perencanaan penambangan, untuk dibuat studi kelayakan. I . Konsep Dasar Eksplorasi 0%'PL12A'I- bahan tambang merupakan pen&ela&ahan untuk menemukan sesuatu yang telah ada namun belum pernah diketahui keberadaannya DISCOV DISCOVER ER/, eksplorasi bukanlah FIND bukanlah FIND menemukan menemukan barang hilang/ dan bukan pula INVENTION membuat membuat sesuatu yang baru/. *engan demikian kegiatan eksplorasi diminimalisir dari batasan syaratsyarat syaratsyarat ekonomi, tetapi tetap berdasarkan konsepkonsep geologi yang baik. 4agi perusahaan tambang, 0%'PL12A'I- seharusnya merupakan komitmen jangka panjang dengan perencanaan yang matang untuk mencapai 5isi perusahaan, kepemilikan an cadangan dan penentu arah masa depan 2iddler, 6"6/. 1leh terutama jaminan kepemilik
karena itu eksplorasi harus merupakan komitmen &angka pan&ang bagi perusahaan pertambangan, yang tentunnya membutuhkan perencanaan yang matang. PT TIMAH sebagai perusahaan pertambangan memiliki komitmen yang kuat un tuk terus melakukan kegiatan eksplorasi, guna terus menemukan sumber daya baru untuk pengembangan perusahaan. Hasil kegiatan eksplorasi diharapkan akan men&adi )actor penting dalam menentukan arah kebi&akan perusahaan. II . Konsep Geologi Endapan Timah PT TIMAH yang memiliki core bussines- di bidang pertambangan timah telah menerapkan konsepkonsep geologi yang dapat digunakan dalam melakukan kegiatan eksplorasi timah. 0ndapan timah secara umum terdiri dari dua macam, yaitu endapan timah primer dan endapan timah tempatan placer placer /. /.Endapan timah primer merupakan endapan bi&ih timah yang masih berada pada batuan pemba7a timah atau batuan tempat bi&ih timah terbentuk. 4atuan pemba7a timah yang ada di Indonesia adalah batuan granit yang berumur Trias, dengan penyebaran
membentang dari 8hina, Thailand, Malaysia, %epulau 4angka 4elitung hingga bagian barat %alimantan. 9alur ini sering disebut dengan sabuk timah asia tin belt zone/. 'edangkan endapan timah placer adalah &enis endapan timah yang sudah bergeser dari batuan sumbernya dan terendapakan di tempat yang baru akibat proses perlapukan, transportasai dan pengendapan kembali. A . Proses terbentuknya endapan timah primer 0ndapan timah primer terbentuk sebagai bagian dari proses magmatisme pembentukan batuan beku granit yang merupakan batuan bersi)at asam. Pada saatsaat akhir pembentukan batuan, yaitu pada suhu sekitar "##o sd $## ocelcius, kondisi magma banyak mengandung gas sebagai larutan sisa, yang diantarannya adalah senya7a 'n:$. 'enya7a tersebut kemudian bereaksi dengan air H;1/ membentuk mineral 'n1; Casiterite/ dan H:. Mineral casiterite inilah sebagai mineral pemba7a endapan timah di Indonesia. 'ebagai larutan sisa yang banyak mengandung gas maka mudah bergerak mengisi rongga dan celah batuan yang ad adi atasnya. *engan demikian endapan timah primer ter&ebak di bagian atas tubuh batuan granit, di celahcelah retakan dan rongga batuan yang berada di atasnya. 'ebagian besar endapan timah primer di 4angka dan 4elitung sebagian besarnya saat ini diketemukan pada batuan yang sudah lapuk, sehingga mudah dikakukan kegiatan pemanbangan penggalian/. B . Proses terbentuknya endapan timah placer 0ndapan timah placer sering disebut &uga sebagai endapan timah allu5ial, karena sebagian besarnya berupa endapan sedimen yang terbentuk di daratan allu5ial/. Meskipun saat ini keberadaannya banyak di laut, namun pada saat terendapkan kondisinya masih berupa daratan. :actor)aktor yang mengontrol terbentuknya endapan timah placer adalah( keberadaan bantuan sumber pemba7a timah granit tipe '/, ter&adinya proses perlapukan, erosi, transportasi dan sedimentasi, serta adanya cekungan atau lembah yang men&adi tempat terendapkannya material hasil perlapukan. Tipologi endapan timah placer terdiri dari endapan elluvial, coluvial , endapan kipas, endapan sungai, endapan ra7a dan endapan pantai. 'ebagian besar endapan timah yang ditemukan di kepulauan Indonesia adalah timah endapan sungai alluvial). II . Kegiatan eksplorasi timah 'aat ini, selain kegiatan sur5ey geologi, saat ini PT TIMAH mengoperasikan beberapa peralat geo)isika, peralatan bor 4angka, peralatan bor mekanik dan beberapa kapal bor sebagai pendukung kegiatan eksplorasi. Peralatan geo)isika yang dimiliki yaitu seismic, magnetic dan
geolistrik, peralatan bor mekanik ada beberapa unit untuk melakukan pemboran coring di darat dan beberapa kapal bor digunakan untuk melakukan kegiatan pemboran di laut. %onsep kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh PT TIMAH untuk mencari endapan timah pimer adalah menggunakan pendekatan struktur geologi, petrologi dan geokimia. 'edangkan konsep dalam melakukan kegiatan eksplorasi adalah dengan pendekatan penelusuran batuan sumber mather rock huntin /, peneluasuran lembah valle! huntin / dan penelusuran keberadaan gra5el ravel pact huntin /. %onsep ini telah dilakukan selama bertahuntahun dan masih cukup baik untuk digunakan hingga saat ini. Peman)aatan konsepkonsep lain seperti penelusiran lingkungan pengendapan "acies/, sekuensial mineralisasi dan sekuensial stratigra)i &uga digunakan sebagai tambahan dan pengembangan. %eterdapatan timah di dalam endapan allu5ial inilah yang men&adikan paradigma eksplorasi timah berkembang dimulai dari teori kaksa, teori mother rock hunting dan teori 5aley hunting. Teori tersebut berkembang karena untuk mendapatkan endapan allu5ial yang kaya akan potensi mineral dalam hal ini timah/ maka harus ada sumber yang menghasilkan mineral tersebut timah/ selan&utnya harus ada proses pelapukan, erosi dan transportasi serta yang terpenting adalah adanya tempat ter&adinya akumulasi perangkap/. *engan demikian tidak semua endapan allu5ial kaya akan kandungan timah, dengan kata lain tidak semua lembah men&adi perangkap timah yang ekonomis. *engan kata lain bah7a kita akan mendapatkan timah allu5ial &ika terpenuhi tiga kriteria yaitu adanya batuan sumber pemba7a timah, media transportasi dan tempat akumulasi perangkap/.
0ksplorasi Timah Gambar 1.3. Peta Pulau Bangka (Valentyn 1724)
Sutejdo Sujitno di dalam bukunya “Sejarah Penambangan Timah di Indonesia Abad 18 – Abad 20” menyebutkan baha !enggunaan timah di dunia "udah ada "ejak 3.7## S$% ditemukan di daerah $e"ir. $.&.' Pareler (1#) menyebutkan !enduduk !ribumi Bangka telah menera!kan !eleburan timah !ada aal abad ke 1#. Pada aal abad dikenalnya timah di !ulau ini% r. *"berger (1+,). Sementara -r. 'ori/ (103) menyebutkan baha !enggalian timah di Singke! jauh lebih tua dari!ada di Bangka. Pada aalnya timah ditemukan "e/ara tidak "engaja% dan !ada abad ke 1 dimulailah kegiatan ek"!lora"i timah di -ndone"ia% hal ini dibuktikan baha !ada tahun 1724 Valentyn telah menyele"aikan !eta Pulau Bangka. Pada aalnya ek"!lora"i timah dilakukan dengan /ara dan metoda yang "angat "ederhana% namun "eiring dengan kemajuan aman maka kegiatan ek"!lora"i timah berkembang baik dalam "egi !eralatan metoda mau!un !aradigma yang ada. al kegiatan ek"!lora"i dan ek"!loita"i timah adalah timah alluial darat kemudian berkembang ke arah timah alluial laut yang lebih dalam dan juga ke arah timah !rimer. Perkembangan kegiatan ek"!lora"i ditandai dengan
makin majunya jeni" !eralatan terutama !eralatan "am!ling yang digunakan.
Gambar 1.4. Bor $eka Bangka
egiatan ek"!lora"i timah di darat !ada tahun 1724 banyak dijum!ai menggunakan alat bor /ina “Tsiam” atau “Cam” di"ebut juga “Chinese Stick” atau “Steek Boor” atau “Bor Tsk”! "gambar 1#$%# engan keinginan untuk menda!atkan ha"il timah yang mak"imal maka !ada tahun 172 r. rkeringa berha"il men/i!takan “Bor Bangka” atau di"ebut juga "ebagai “Arkeringa Bor” yang mudah di!indahkan dan "am!el yang lebih teliti. Perkembangan "elanjutnya untuk menda!atkan data ek"!lora"i !ada daerah alluial dalam% maka berkembanglah Bor Bangka yang dimekani"a"i ("emi mekanik)% "alah "atunya adalah ti!e CPP "Conrad Po&er Pionee% dan untuk mengek"!lora"i daerah alluial dalam P imah (Per"ero) bk menggunakan bor mekanik yaitu Borne 'ri((# Sedangkan kegiatan !ada ek"!lora"i timah !rimer menggunakan !eralatan5!eralatan bor mekanik yang bi"a melakukan /oring% antara lain 6 )ink*! +B,! -okken! dll.
egiatan ek"!lora"i berkembang dari daratan ke arah laut. ntuk ek"!lora"i !endahuluan di laut bia"anya digunakan metoda tidak lang"ung yaitu dengan "urei "ei"mik (geo8"ika)% hal ini di"ebabkan tidak bi"a dilakukan !emetaan geologi "e/ara lang"ung. Pekerjaan "urei ek"!lora"i le!a" !antai dengan metoda geo8"ika dimulai !ada tahun 1+,, dengan "oni/ "urei di !erairan Belitung. Pada tahun 1+0, dilakukan ek"!lora"i di laut dengan seismic S./IA menggunakan metoda S!arker dengan ka!al "urei PASS. egiatan !enambangan laut "ebenarnya "udah ada "ejak aal abad 2# dimana !ada tahun 1+10 !enambangan di eluk labat telah menjorok ,## m dari gari" !antai "ebagai !engembangan dari kegiatan ek"!loita"i di darat. Perkembangan teknologi ek"!lora"i di laut da!at digambarkan "ebagai berikut 6 !emboran ek"!lora"i "ebelum tahun 1+,# menggunakan alat bor bangka yang dio!era"ikan di ata" !onton9drum. Pada tahun 1+,4 atau 1+,, ditemukan bor "emi mekanik yang di"ebut Bor ,esin Sem3rot "B,S% dengan metoda dire/t :u"h dengan !onton ti!e -ontiki dan Tahiti "-atamaran%# $ulai
tahun 1+72 kita mengenal dimulainya !enggunaan !onton bor mekanik dengan metoda dire/t :u"h. Selanjutnya berkembang menjadi ka!al bor "urei dimana yang "ekarang dimiliki oleh P imah (Per"ero) bk adalah ka!al bor eotin 1 dan eotin 2 (dalam !ro"e" !embangunan). a!al bor "urei ini "elain !eralatan !emboran juga dilengka!i dengan !eralatan "urei geo8"ika. Perkembangan kegiatan ek"!lora"i tidak hanya ditunjukkan dengan adanya !erkembangan di bidang !eralatan ek"!lora"i namun juga diikuti oleh !erkembangan !aradigma di dalam ek"!lora"i itu "endiri. Perkembangan !aradigma ek"!lora"i timah dimulai dengan !emahaman tentang teori kak"a kemudian berkembang ke arah teori mother ro/k hunting% teori aley hunting dan gabungan diantara keduanya. 'al ini akan berkembang teru" "eiring dengan kemajuan teknologi ek"!lora"i dan ek"!loita"i "erta "emakin "ulitnya men/ari daerah !ro"!ek. egiatan utama ek"!lora"i "aat ini adalah guna menda!atkan /adangan baru minimal "ejumlah /adangan yang ditambang !ada aktu yang "ama ("ebagai !engganti)% "ehingga dihara!kan umur !eru"ahaan akan bertambah !anjang. Pada da"arnya kegiatan ek"!lora"i yang dilakukan di dalam P timah "aat ini antara lain 6 5
Surei dan !emetaan 6 !emetaan geologi% !emetaan geo8"ika
5
Pengukuran dan !emboran
5
Pengolahan data
Gambar 1.0. egiatan !emetaan geologi
Gambar 1.. egiatan !endulangan
Gambar 1.1#. Pemboran% Bor Bangka
Gambar 1.7. Pembuatan !arit uji
Gambar 1.+. egiatan !engukuran
Gambar 1.11. Pemboran% Bor ;PP
Gambar 1.12. Bourne rill
Gambar 1.14. PB ontiki danahiti
Gambar 1.13. Bor oken
Gambar 1.1,. a!al Bor Bintang
Gambar 1.10. a!al Bor Surei Geotin 1