I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakang Bahan ajar ini merupakan salah satu jawaban untuk meningkatkan kompetensi Pengawas Sekolah yang harus dimilikinya sesuai dengan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah yang menegaskan bahwa seorang pengawas harus memiliki 6 (enam) kompetensi minimal, yaitu kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian dan pengembangan serta kompetensi sosial, Pada saat saat ini, keenam dimensi dimensi kompetensi kompetensi pengawas yang dikuasai dikuasai
di
lapangan tentu saja masih banyak yang belum terkuasai dengan baik, sekalipun berbagai pelatihan telah diberikan, termasuk kompetensi supervisi manajerial, padahal supervisi baik supervisi manajerial ataupun supervisi akademik harus dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh pengawas Sekolah ( PP 19 tahun 2005 pasal 57) demi tercapainya mutu pendidikan khususnya di Sekolah binaanya ataupun mutu pendidikan secara Nasional, sehingga kompetensi supervisi harus terus ditinggkatkan oleh pengawas Sekolah tersebut. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kompetensi supervisi pengawas Sekolah khususnya supervisi manajerial, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan menfasilitasinya dengan memberikan Pelatihan Penguatan Kemampuan Pengawas lanjutan (Penguatan tahap 2) dengan system In service - on Survice dan dan In service ( In-1, On, In 2) Supervisi manajerial adalah serangkaian kegiatan professional yang dilakukan oleh pengawas Sekolah dalam rangka membantu Kepala Sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas
penyelenggaraan
pendidikan
dan
pembelajaran.
Supervisi
manajerial menitikberatkan pada pengamatan aspek-aspek pengelolaan dan administrasi Sekolah yang berfungsi sebagai pendukung ( supporting ) Supervisi Manajerial 2012
Page 1
terlaksananya pembelajaran pembelajaran seperti yang tertera dalam permendiknas no 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan B. Kompetensi yang diharapkan Setelah mengikuti pelatihan ini, Pengawas Sekolah diharapkan: a.
Menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi dalam rangka meningkatkan meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah.
b.
Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan satu an pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah
c.
Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di sekolah
C.
Ruang Lingkup Materi dan Alokasi Waktu No 1 2 3 4
D.
Materi Diklat Pengertian, Prinsip, Metode, dan teknik supervisi Manajerial Pembinaan Pengelolaan dan Administrasi Sekolah berdasarkan Manajemen mutu Pelaporan hasil supervisi manajerial Refleksi dan Rencana Tindak Lanjut JUMLAH
In-1 2 JP 5JP 2 JP 1 JP 10 JP
Langkah-Langkah Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Skenario Pembelajaran Perkenalan Kegiatan Awal Pengkondisian 1 JP
Pejelasan tentang dimensi kompetensi, indikator, alokasi waktu, skenario penyajian, motivasi dan refleksi melalui pelaksanaan supervisi manajerial yang brainstorming pelaksanaan telah dilaksanakan sebelumnya.
Supervisi Manajerial 2012
Page 2
Kegiatan Inti
Eksplorasi pemahaman peserta berkenaan dengan supervisi manajerial, melalui pendekatan andragogi.
(8 JP) Penyampaian Materi Diklat: Focus Group Discussion (FGD) indentifikasi dan evaluasi hasil supervisi manajerial terhadap kepala Sekolah/ guru/ staff serta menentukan tindak lanjut melalui studi kasus Tugas mandiri mengkaji mengkaji bahan bacaan tentang metode, teknik dan prinsip supervisi manajerial menentukan menentuka n metode/ teknik dalam pembinaan terhadap kepala sekolah Delfi merumuskan merumuskan VISI dan MISI sekolah sekolah (member (member contoh) contoh) FGD simulasi membina Kepala sekolah dalam menyusun RKJM, RKT, dan RKAS berdasarkan hasil Analisis Konteks dan atau EDS/M Menyusun Program Kepengawasan Menyusun Laporan Hasil supervisi mmanajerial Penguatan Refleksi
Kegiatan Akhir 1 JP
Refleksi dan evaluasi bersama antara peserta dengan fasilitator tentang jalannya pelatihan. Rencana tindak lanjut untuk on the job learning
Gambar 1. 1. Skema skenario pembelajaran E.
Tujuan Belajar Supervisi Manajerial Tujuan akhir dari kegiatan pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan pelaksanaan supervisi manajerial oleh pengawas, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pengelolaan Sekolah-Sekolah yang dibinanya. Secara rinci setelah mengkaji, mendiskusikan dan mempraktikkan latihan dalam Bahan ajar ajar Supervisi Manajerial ini pengawas pengawas diharapkan dapat: 1. Menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah. 2. Membina Kepala Sekolah menyusun program Sekolah (RKJM, RKT, dan RKAS) 3. Menyusun
laporan
hasil
pengawasan
dalam
membimbing
dan
menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di Sekolah. Supervisi Manajerial 2012
Page 3
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 PENGGUNAAN PENGGUNAAN METODE DAN TEKNIK SUPERVISI MANAJERIAL DALAM PEMBINAAN SEKOLAH A.
Pengantar Segala aktivitas supervisi yang dilakukan oleh seorang pengawas Sekolah
diharapkan semuanya menuju pada peningkatan mutu Sekolah dan pendidikan secara umum, dan secara spesifik supervisi yang ditujukan bagi peningkatan mutu Sekolah dari segi pengelolaan disebut dengan supervisi manajerial. Hal ini tentu tidak kalah penting dibandingkan dengan supervisi akademik yang sasarannya adalah guru dan pembelajaran. Tanpa pengelolaan Sekolah yang baik, tentu tidak akan tercipta iklim yang memungkinkan guru bekerja dengan baik. B. Intisari Materi 1. Pengertian Supervisi Manajerial Supervisi adalah kegiatan professional yang dilakukan oleh pengawas Sekolah
dalam
kependidikan
rangka lainnya
membantu guna
kepala
Sekolah,
meningkatkan
mutu
guru dan
dan
tenaga
efektivitas
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Supervisi ditujukan pada dua aspek yakni: manajerial manajerial dan akademik. akademik. Supervisi manajerial manajerial menitik menitik beratkan pada pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan administrasi Sekolah yang berfungsi sebagai pendukung (supporting ( supporting ) terlaksananya pembelajaran. pembelajaran. Dalam Panduan Pelaksanaan Tugas Pengawas Sekolah/Madrasah (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2009: 20) dinyatakan bahwa supervisi manajerial adalah supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan Sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas Sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumberdaya manusia (SDM) kependidikan dan sumberdaya lainnya. Dalam melaksanakan
fungsi
Supervisi Manajerial 2012
supervisi
manajerial,
pengawas
Sekolah/madrasah Page 4
berperan sebagai: (1) kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi,
pengembangan
manajemen
Sekolah,
(2)
asesor
dalam
mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi Sekolah, (3) pusat informasi
pengembangan
mutu
Sekolah,
dan
(4)
evaluator
terhadap
pemaknaan hasil pengawasan. 2. Prinsip-Prinsip, Prinsip-Prinsip, Metode Metode dan Teknik Supervisi Manajerial 1). Prinsip-Prinsip Prinsip-Prinsip Supervisi Supervisi Manajerial Manajerial Prinsip-prinsip supervisi manajerial pada hakikatnya tidak berbeda dengan supervisi akademik, yaitu: a. harus menjauhkan diri dari sifat otoriter, seperti ia bertindak sebagai atasan dan kepala Sekolah/guru sebagai bawahan. b. Supervisi harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis. Hubungan kemanusiaan yang diciptakan harus bersifat terbuka, kesetiakawanan, kesetiakawanan, dan informal (Dodd, 1972). c. Supervisi harus dilakukan secara berkesinambungan. Supervisi bukan tugas bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktuwaktu jika ada kesempatan (Alfonso dkk., 1981 dan Weingartner, 1973). d. Supervisi harus demokratis. Supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi. Titik tekan supervisi yang demokratis adalah aktif dan kooperatif. e. Program supervisi harus integral. . Di dalam setiap organisasi pendidikan terdapat bermacam-macam sistem perilaku dengan tujuan sama, yaitu tujuan pendidikan (Alfonso, dkk., 1981). f. Supervisi harus komprehensif. Program supervisi harus mencakup keseluruhan aspek, karena hakikatnya suatu aspek pasti terkait dengan aspek lainnya. g. Supervisi harus konstruktif. Supervisi bukanlah sekali-kali untuk mencari kesalahan-kesalahan kepala Sekolah/ guru. Supervisi Manajerial 2012
Page 5
h. Supervisi harus obyektif. Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi, keberhasilan program supervisi harus obyektif. Obyektivitas dalam penyusunan program berarti bahwa program supervisi itu harus disusun disusun berdasarkan berdasarkan persoalan persoalan dan kebutuhan kebutuhan nyata yang dihadapi Sekolah. 2). Metode dan Teknik Supervisi Manajerial Berikut ini akan diuraikan tentang beberapa metode supervisi manajerial, yaitu: monitoring dan evaluasi, refleksi dan FGD , metode Delphi, dan Workshop. a. Monitoring dan Evaluasi Metode utama yang harus dilakukan oleh pengawas Sekolah dalam supervisi manajerial adalah monitoring dan evaluasi. 1). Monitoring Monitoring adalah suatu kegiatan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan penyelenggaraan Sekolah, apakah sudah sesuai dengan rencana, program, dan/atau standar yang telah ditetapkan, serta menemukan hambatanhambatan yang harus diatasi dalam pelaksanaan program (Rochiat, 2008: 115). Monitoring lebih berpusat pada pengontrolan selama program berjalan dan lebih bersifat klinis. Melalui monitoring, dapat diperoleh umpan balik bagi Sekolah atau pihak lain yang terkait untuk menyukseskan ketercapaian tujuan. Aspek-aspek
yang
dicermati
dalam
monitoring
adalah
hal-hal
yang
dikembangan dan dijalankan dalam Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). Dalam melakukan monitoring ini tentunya pengawas harus melengkapi diri dengan parangkat atau daftar isian yang memuat seluruh indikator Sekolah yang harus diamati dan dinilai. 2). Evaluasi Kegiatan
evaluasi
untuk
mengetahui
sejauhmana
kesuksesan
pelaksanaan penyelenggaraan Sekolah atau sejauhmana keberhasilan yang Supervisi Manajerial 2012
Page 6
telah dicapai dalam kurun waktu tertentu. Tujuan evaluasi utamanya adalah untuk (a) mengetahui tingkat keterlaksanaan program, (b) mengetahui keberhasilan program, (c) mendapatkan bahan/masukan dalam perencanaan tahun berikutnya, dan (d) memberikan penilaian ( judgement ) terhadap Sekolah. b. Diskusi Kelompok Terfokus (Focused Group Discussion) Hasil monitoring yang dilakukan pengawas hendaknya disampaikan secara terbuka kepada pihak Sekolah, terutama kepala Sekolah, komite Sekolah dan guru. Secara bersama-sama pihak Sekolah dapat melakukan refleksi terhadap data yang ada, dan menemukan sendiri faktor-faktor penghambat serta pendukung yang selama ini mereka rasakan. Forum untuk ini dapat berbentuk
Focused Group Discussion (FGD) , yang melibatkan unsur-unsur
stakeholder Sekolah. Diskusi kelompok terfokus ini dapat dilakukan dalam beberapa putaran sesuai dengan kebutuhan. Tujuan FGD adalah untuk menyatukan pibu/bapangan stakeholder mengenai realitas kondisi (kekuatan dan kelemahan) Sekolah, Sekolah, serta menentukan menentukan langkah-langkah strategis strategis maupun operasional yang akan diambil untuk memajukan Sekolah. Peran pengawas dalam hal ini adalah sebagai fasilitator sekaligus menjadi narasumber apabila diperlukan, untuk memberikan masukan berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya. Agar FGD dapat berjalan efektif, maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Sebelum FGD dilaksanakan, semua peserta sudah mengetahui maksud diskusi serta permasalahan yang akan dibahas. 2) Peserta FGD hendaknya mewakili berbagai unsur, sehingga diperoleh pandangan yang beragam dan komprehensif. 3) Pimpinan FGD
hendaknya akomodatif dan berusaha menggali
pikiran/pandangan peserta dari sudut pandangan masing-masing unsur. Supervisi Manajerial 2012
Page 7
4) Notulen hendaknya benar-benar teliti dalam mendokumentasikan usulan atau pandangan semua pihak. 5) Pimpinan FGD hendaknya mampu mengontrol waktu secara efektif, dan mengarahkan mengarahkan pembicaraan pembicaraan agar tetap fokus pada permasalahan. permasalahan. 6) Apabila dalam satu pertemuan belum diperoleh kesimpulan atau kesepakatan, maka dapat dilanjutkan pada putaran berikutnya. Untuk ini diperlukan catatan mengenai hal-hal yang telah dan belum disepakati. c. Metode Delphi Metode Delphi dapat digunakan oleh pengawas dalam membantu pihak Sekolah merumuskan visi, misi dan tujuannya. Sesuai dengan konsep MBS. Dalam merumuskan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) sebuah Sekolah harus memiliki rumusan visi, misi dan tujuan yang jelas dan realistis yang digali dari kondisi Sekolah, peserta didik, potensi daerah, serta pandangan seluruh stakeholder . Metode Delphi dapat dapat disampaikan oleh pengawas kepada kepala Sekolah ketika hendak mengambil keputusan yang melibatkan banyak pihak. Langkahlangkahnya menurut Gordon (1976: 26-27) adalah sebagai: 1).
Mengidentifikasi individu atau pihak-pihak yang dianggap memahami persoalan
dan
hendak
dimintai
pendapatnya
mengenai
pengembangan pengembangan Sekolah; 2).
Masing-masing pihak diminta mengajukan pendapatnya secara tertulis tanpa disertai nama/identitas;
3).
Mengumpulkan
pendapat
yang
masuk,
dan
membuat
daftar
urutannya sesuai dengan jumlah orang yang berpendapat sama. 4).
Menyampaikan Menyampaikan kembali daftar rumusan pendapat dari berbagai pihak tersebut untuk diberikan urutan prioritasnya.
5).
Mengumpulkan kembali urutan prioritas menurut peserta, dan menyampaikan hasil akhir prioritas keputusan dari seluruh peserta yang dimintai pendapatnya.
Supervisi Manajerial 2012
Page 8
d.
Workshop
Workshop atau atau lokakarya lokakarya merupakan salah satu
metode yang dapat
ditempuh pengawas dalam melakukan supervisi manajerial. Metode ini tentunya bersifat kelompok dan dapat melibatkan beberapa kepala Sekolah, wakil kepala Sekolah dan/atau perwakilan komite Sekolah. Penyelenggaraan workshop ini tentu disesuaikan dengan tujuan atau urgensinya, dan dapat diselenggarakan bersama dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah, Kelompok Kerja Pengawas Sekolah atau atau organisasi organisasi sejenis sejenis lainnya. lainnya.
Sebagai contoh, pengawas dapat
mengambil inisiatif untuk mengadakan mengadakan workshop tentang pengembangan KTSP, sistem administrasi, peran serta masyarakat, sistem penilaian dan sebagainya. Agar pelaksanaan workshop berjalan efektif, perlu dilakukan langkahlangkah sebagai berikut. a. Menentukan materi atau substansi yang akan dibahas dalam workshop. Materi workshop biasanya terkait dengan sesuatu yang bersifat praktis, walaupun tidak terlepas dari kajian teori yang diperlukan sebagai acuannya. b. Menentukan peserta. Peserta workshop hendaknya mereka yang terkait dengan materi yang dibahas. c. Menentukan penyaji yang membawakan kertas kerja. Kriteria penyaji workshop antara lain: 1) Seorang praktisi yang benar-benar melakukan hal yang dibahas. 2) Memiliki pemahaman dan libu/bapasan teori yang memadai. 3) Memiliki kemampuan menulis kertas kerja, disertai contoh-contoh praktisnya. 4) Memiliki kemampuan presentasi yang baik. 5) Memiliki kemampuan untuk memfasilitasi/membimbing memfasilitasi/membimbing peserta. d.
Mengalokasikan Mengalokasikan waktu yang cukup.
e.
Mempersiapkan Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang memadai.
Dalam pelaksanaan supervisi manajerial, pengawas dapat menerapkan teknik supervisi individual dan kelompok. Teknik supervisi individual di sini adalah Supervisi Manajerial 2012
Page 9
pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada kepala Sekolah atau personil lainnya yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan. Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Kepala-kepala Sekolah yang diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi. C. CONTOH KASUS DAN LATIHAN Setelah ibu/ bapak membaca materi di atas, bacalah kasus berikut ini kemudian kerjakan tugas/ pertanyaan yang diberikan secara secara individu selanjutnya berkelompok dalam LKPS-SM 01 KASUS 1
Hasil pemetaan EDS untuk standar pengelolaan dari 4 sekolah binaan adalah sebagai berikut : untuk indikator 6.1.1 termasuk tahapan-1 yaitu Sekolah kami belum memiliki visi dan misi yang jelas yang dirumuskan bersama oleh warga sekolah. Untuk indicator 6.2.1 termasuk juga tahapan-1 yaitu Sekolah kami memiliki dokumen rencana kerja tahunan namun belum memiliki renstra. Berdasarkan data tersebut, bagaimana Ibu/bapa untuk memberikan pembinaan tentang hal t ersebut. Pertanyaannya Pertanyaannya adalah: 1. Metode/ teknik supervisi apa yang akan Ibu/bapa lakukan? 2. Bagaimana langkah-langkah langkah-langk ah Ibu/bapa mempersiapkan mempersiapk an pelaksanaan pembinaan kepada sekolah binaan tersebut? 3. Berilah contoh Visi, Misi Misi dan Tujuan sebuah sekolah 4. Presentasi Presentasikan kan hasil hasil diskusin diskusin a
D. RANGKUMAN Supervisi manajerial merupakan upaya yang dilakukan pengawas untuk membina kepala Sekolah khususnya, dan warga Sekolah umumnya dalam pengelolaan Sekolah. Aktivitas pengawas dalam supervisi manajerial tercakup dalam empat kata kunci, yaitu: a.
Membimbing (membantu dan mendampingi) dalam penyusunan dan perumusan berbagai pedoman, panduan, kebijakan atau program Sekolah.
Supervisi Manajerial 2012
Page 10
b.
Memonitor, Memonitor, dalam pelaksanaan hal-hal yang sudah jelas aturannya.
c.
Membina, Membina , dalam pelaksanaan hal-hal yang perlu inisiatif Sekolah.
d.
Mengevaluasi (termasuk Mengevaluasi (termasuk memeriksa dan menilai) dalam hal-hal yang berkaitan
dengan
ketersediaan
perangkat,
maupun
pelaksanaan
program. Untuk melaksanakan supervisi manajerial pengawas perlu memahami prinsip-prinsip, metode dan teknik yang ada, serta menerapkannya sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang hendakn dicapai. Sasaran
supervisi
manajerial
adalah
pengelolaan
Sekolah,
meliputi
perencanaan, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan dan sistem informasi manajemen.
E. Refleksi Setelah kegiatan pembelajaran 1, ibu/bapak dapat melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut ini ! 1. Apa yang ibu/bapak ibu/bapak pahami pahami setelah mempelajari mempelajari materi ini? 2. Pengalaman penting apa yang ibu/ bapak peroleh setelah mempelajari materi ini? 3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas ibu/ bapak sebagai pengawas sekolah? 4. Apa rencana tindak tindak lanjut yang akan ibu/ bapak lakukan setelah kegiatan kegiatan ini?
Supervisi Manajerial 2012
Page 11
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 PEMBINAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN DAN ADMINISTRASI ADMINISTRASI SEKOLAH BERDASARKAN MANAJEMEN MUTU A. Pengantar Dalam kegiatan pembelajaran kedua ini, ibu/bapa akan mendiskusikan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan yang berkenaan langsung dengan ranah kompetensi pengawas sekolah dalam pembinaan untuk mengelola Sekolah binaannya yang meliputi: (a) perencanaan program, (b) pelaksanaan rencana kerja, (c) pengawasan dan evaluasi, (d) kepemimpinan, dan (e) sistem informasi manajemen. manajemen. Kelima hal ini dapat digambarkan digambarkan seperti gambar gambar 1 di bawah ini.
Gambar 2.1. Unsur-unsur dalam Pengelolaan Sekolah Sekolah Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam pengeleloaan Sekolah terdapat tiga elemen pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan serta evaluasi. Agar ketiga elemen tersebut berjalan dengan baik, diperlukan adanya kepemimpinan yang memandu dan mengarahkan, serta dukungan system informasi manajemen yang baik. Pembahasan pembelajaran ini difokuskan pada perecanaan program sekolah dan Pembinaan Manajemen Peningkatan Mutu Supervisi Manajerial 2012
Page 12
B. Intsari Materi 1. Pengelolaan dan Administrasi Sekolah Perencanaan Program a. Visi dan Misi Sekolah/Madrasah Sekolah/Madrasah Setiap Sekolah semestinya memiliki perencanaan program yang akan menjadi arah sekaligus acauan bagi setiap aktivitasnya. Perencanaan tersebut biasanya meliputi rencana strategis dan berjangka panjang, serta rencana operasional untuk jangka pendek. Perencanaan strategis sebuah Sekolah idealnya dimulai dari perumusan visi, misi dan tujuan Sekolah yang jelas sehingga menjadi inspirasi dan sumber motivasi bagi setiap warga Sekolah untuk bekerja sebaik-baiknya. sebaik-baiknya. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Sekolah/Madrasah Sekolah/M adrasah dinyatakan bahwa: “Sekolah/Madrasah “Seko lah/Madrasah merumuskan dan menetapkan visi serta mengembangkannya”. Visi tersebut hendaknya: (1) dijadikan sebagai cita-cita bersama warga Sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang; dan (2) mampu
memberikan
Sekolah/madrasah
inspirasi,
dan
motivasi,
segenap
pihak
dan
kekuatan
pada
warga
yang
berkepentingan.dan
Proses perumusan visi Sekolah Sekolah hendaknya: (1)
dirumuskan berdasar
pengembangan pengembangan mutu
masukan dari berbagai warga Sekolah/madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional; (2) diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala Sekolah/madrasah Sekolah/madrasah dengan memperhatikan memperhatikan masukan komite Sekolah/madrasah; Sekolah/madrasah; (3) disosialisasikan kepada warga Sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; dan (4) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. Berikut adalah contoh VISI dari salah satu Sekolah Dasar;
”Unggul dalam Prestasi, Beragam
dalam Kompetensi, Berbudi, Berbudaya, Beriman dan Bertaqwa” Supervisi Manajerial 2012
Page 13
Setelah Sekolah/madrasah merumuskan visi, tentu perlu diartikulasikan dalam misi. Misi adalah tahapan utama tindakan (keinginan) yang dilaksanakan organisasi untuk mencapai visi. Tahapan utama adalah langkah-langkah kegitan yang disepakati bersama antara warga internal Sekolah dengan semua pemangku
(stakeholders (stakeholders )
kepentingan
terhadap
Sekolah.
Misi
Sekolah
seyogyanya mencakup hal-hal sebagai berikut. 1) Membangun suasana pembelajaran yang kondusif bagi peserta didik dan warga internal Sekolah untuk dapat menggali pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat. 2) Memberi kesempatan bagi peserta didik untuk memahami dan menghargai perbedaan. 3) Mendorong peserta didik dan warga internal Sekolah agar memiliki kemauan untuk melayani Sekolah dan masyarakatnya. Misi Sekolah hendaknya: (1) memberikan arah dalam mewujudkan visi Sekolah/madrasah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional; (2) merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu; (3) menjadi dasar program pokok Sekolah/madrasah; (4) menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh Sekolah/madrasah; (5) memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program Sekolah/madrasah;
(6)
memberikan
keluwesan
dan
ruang
gerak
pengembangan kegiatan satuan-satuan unit Sekolah/madrasah yang terlibat; (7) dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite Sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala Sekolah/madrasah; (8) disosialisasikan kepada warga Sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan; dan (9) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. b. Tujuan Sekolah/Madrasah Sekolah/Madrasah
Supervisi Manajerial 2012
Page 14
Tujuan Sekolah/madrasah tersebut hendaknya: (1) menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan); (2) mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat; (3) mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh Sekolah/madr Se kolah/madrasah asah dan Pemerintah; (4) meng-akomodasi masukan
dari
berbagai
pihak
yang
berkepentingan
termasuk
komite
Sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala Sekolah/madrasah; dan (5) disosialisasikan kepada warga Sekolah/madrasah Sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan. Tujuan Sekolah dapat dipibu/bapang sebagai operasionalisasi rumusan visi dan misi Sekolah yang masih bersifat umum. Tujuan Sekolah seharusnya sudah memperhitungkan memperhitungkan kebutuhan peserta didik, warga internal Sekolah, dan semua stakeholder , termasuk pemerintah. Dalam perumusan tujuan Sekolah, hendaknya diperhatikan kriteria sebagai berikut: 1) Spesifik dan terukur . Sedapat mungkin tujuan dirumuskan dalam terminologi kuantitatif,
misalnya peningkatan peningkatan jumlah peserta didik
yang diterima pada perguruan tinggi unggulan sebesar 5% dari kondisi tahun sebelumnya; penurunan peserta didik yang putus Sekolah sampai dengan 0%, meningkatkan meningkatkan skor keefaktifan mengajar guru dari dari 3 menjadi menjadi 3,50.
Apabila tujuan sulit atau tidak tidak dapat dapat
dinyatakan dalam rumusan yang bersifat kuantitatif, maka rumusan tujuan dapat dinyatakan secara kualitatif. Akan tetapi, apabila ini dilakukan, rumusan tujuan hendaknya disertai indikator-indikator yang spesifik dan bersifat kuantitatif. 2) Mencakup dimensi-dimensi kunci . Tujuan strategis tidak mungkin dirumuskan secara rinci untuk setiap unsur terkecil dari organisasi Sekolah. Oleh karena itu, dimensi-dimensi yang dicakup dalam tujuan strategis hendaknya cukup pada dimensi-dimensi yang bersifat pokok atau kunci saja.
Supervisi Manajerial 2012
Page 15
3) Menantang tapi realistis . Tujuan harus menantang namun bukan berarti terlalu sulit untuk dicapai. Tujuan yang terlalu sulit dapat berdampak pada timbulnya keputus-asaan di kalangan staf; tapi jika terlalu mudah para staf itu akan kurang merasa termotivasi. Rumusan tujuan strategis hendaknya terjamin bahwa tujuan itu dirumuskan dalam lingkup sumber daya yang tersedia dan tidak jauh di luar jangkauan sumber daya yang tersedia di Sekolah, baik yang berkaitan dengan waktu, SDM, sarana dan pra-sarana, keuangan, informasi, maupun teknologi. 4) Dibatasi dalam kurun waktu tertentu . Rumusan tujuan harus menetapkan jangka waktu pencapaiannya. Kurun waktu itu biasanya dijadikan batas waktu (deadline ( deadline ) mengenai kapan pencapaian tujuan tersebut akan diukur. Sebuah Sekolah berstandar internasional (SBI), misalnya, dapat menetapkan tujuan pada tahun 2015, peserta didik harus telah tesebar dari seluruh negara-negara di kawasan ASEAN. 5) Terkait dengan imbalan atau ganjaran . Dampak akhir dari tujuan bergantung pada sejauh mana peningkatan gaji, promosi, dan imbalan lainnya didasarkan pada prestasi terkait dengan pencapaian tujuan. Siapa saja yang berhasil mencapai tujuan harus mendapatkan mendapatkan ganjaran. Ganjaran dapat memberi makna dan signifikansi terhadap tujuan dan akan membantu memberikan suntikan enerji kepada staf untuk berlomba-lomba mencapai tujuan. c.
Rencana Kerja Sekolah/Madrasah Sekolah/Madrasah
Setelah merumuskan visi, misi dan tujuan, setiap Sekolah dituntut membuat rencana kerja, meliputi: (1) rencana kerja jangka menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan; (2) rencana kerja Supervisi Manajerial 2012
Page 16
tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan Sekolah/madrasah, hendaknya: (1) disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite Sekolah/madrasah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. Pada Sekolah/madrasah swasta rencana kerja ini disahkan berlakunya oleh penyelenggara Sekolah/madrasah; dan (2) dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait. Selain itu, rencana kerja empat tahun dan tahunan hendaknya disesuaikan dengan
persetujuan
rapat
dewan
pendidik
dan
pertimbangan
komite
Sekolah/madrasah. Sedangkan rencana kerja tahunan hendaknya dijadikan dasar pengelolaan Sekolah/madrasah
yang
ditunjukkan
dengan
kemandirian,
kemitraan,
partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Dalam rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai: (1) kepeserta didikan; (2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran; (3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya; (4) sarana dan prasarana; (5) keuangan dan pembiayaan; (6) budaya dan lingkungan Sekolah; (7) peranserta masyarakat dan kemitraan; dan (8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu. a) Sistematika penyusunan Rencana Kerja Menengah (RKJM) I.
II.
III. IV. V. VI.
Cover/Halaman Cover/Halaman Judul 1. Logo sekolah dan atau daerah 2. Judul 3. Tahun pelajaran 4. Alamat sekolah sekolah Lembar Pengesahan berisi; Rumusan kalimat pengesahan, ditanda tangan kepala sekolah sekolah dan stempel/cap stempel/cap sekolah, sekolah, Ditanda tangan tangan ketua komite sekolah dan stempel/cap Komite Sekolah Kata Pengantar Daftar isi Daftar Tabel BAB I PENDAHULUAN
Supervisi Manajerial 2012
Page 17
A. Latar belakang B. Landasan C. Maksud danTujuan 1. Maksud : mengapa dibuat program jangka menengah ? (misal sebagai acuan.....) 2. Tujuan :Untuk apa dibuat program jangka menengah(misal untuk meningkatkan....) meningkatkan....) D. Metode Penyusunan (dengan cara apa penyusunan program jangka menengah ? (misal melalui diskusi dengan guru-guru, komite sekolah...dan yang lainnya) E. Kerangka Pemikiran Apakah yang menjadi menjadi kerangka kerangka pemikiran pembuatan pembuatan program program jangka menengah ? Apa yang akan akan dilakukan dalam konteks konteks dalam program program jangka menengah ? Apa urutan kegiatan kegiatan dari kegiatan kegiatan tersebut diatas ? F. Sistematika Penulisan VII. BAB II KONDISI UMUM A. Kondisi Masa lalu B. Kondisi Sekarang C. Tantangan Yang Dihadapi Misal :Tantangan yang relevan dengan masalah pendidikan masa kini dan masa yang akan datang di sekolah VIII BAB III RENCANA STRATEGIS STRATEGIS A. VISI B. MISI C. Tujuan Sekolah Tujuan merupakan harapan yang ingin dicapai berdasarkan berdasarkan visi sekolah Misal : Pada tahun 2008 peningkatan nilai UN dan US minimal 0,50 Pada tahun 2008 memiliki kelompok olimpiade olimpiade MIPA Pada tahun 2009 memiliki kelompok tim olah raga minimal 2 cabang yang mampu masuk finalis di tingkat PORSENI Propinsi Dst.... D. Tantangan Nyata Tantangan nyata merupakan gap (kesenjangan) antara tujuan yang ingin dicapai dengan kondisi sekolah saat ini) Misal : Pada tahun 2007 (rata-rata UN th 2006 = 6,23, dan ratarata UN th 2007 = 6,43) jadi nilai UN th 2007 = 0,20 dan untuk satu tahun (th 2008) kedepan dicanangkan harus naik minimal 0,50 artinya tantangan nyata yang dihadapi oleh sekolah adalah 0,30 Supervisi Manajerial 2012
Page 18
Pada tahun 2007 belum terbentuk kelompok olimpiade olimpiade MIPA dan untuk satu tahun kedepan dicanangkan harus memiliki kelompok olimpiade MIPA artinya tantangan nyata yang dihadapi sekolah adalah mewadahi peserta didik yang bakat minatnya terhadap mata pelajaran MIPA Dst... E. Sasaran Sekolah Sasaran sekolah berdasarkan tantangan nyata selanjutnya dirumuskan sasaran atau target mutu yang ingin dicapai oleh sekolah. Sasaran harus menggambarkan mutu dan kuantitas yang ingin dicapai dan terukur. Misal : Pada tahun 2008 rata-rata nilai UN minimal mencapai 6,93 Dst F. Identifikasi Fungsi-fungsi yang diperlukan setiap sasaran Contoh indentifikasi dari fungsi-fungsi yang diperlukan untk mencapai Sasaran 1 (Rata-rata nilai UN minimal 6,93): Pendidik, Kepeserta didikan, Sarana prasarana, atau yang lainnya. Langkah ini harus dilakukan untuk persiapan analisis SWOT G. Analisis SWOT Analisis SWOT untuk setiap sasaran Komponen analisis SWOT : Fungsi dan faktor-faktor, Kriteria Kesiapan (Kondisi ideal), Kondisi nyata, Tingkat kesiapan faktor (siap/tidak) Misal : Analisis SWOT untuk Sasaran Sasaran : Peningkatan Peningkatan rata nilai UN minimal 0,50 Apa saja yang yang termasuk faktor faktor internal dan dan eksternal Bagaimana kriteria kesiapanya (kondisi ideal)? Bagaimana konisis nyata? Bagaiamana tingkat kesiapannya (siap/tidak) ? Dst.... H. Alternatif Langkah Pemecahan Persoalan Misal: Optialisasi MGMP Sekolah I. Menyusun Program Peningkatan Mutu(Menjelaskan secara detail tentang tentang aspek-aspek mutu yang akan dicapai) 1. Sasaran 1: Peningkatan nilai UN minimal 0,50 Rencana : mengoptimalkan MGMP sekolah, matrikulasi maata pealajaran matematikan di kelas X..........dst X..........dst a. Program 1 Optimalisasi MGMP sekolah b. Program 2 Matrikulasi mapel matematiaka matematiaka di kelas X c. Dst ….. 2. Sasaran 2 : Supervisi Manajerial 2012
Page 19
a. Program 1 ……….dst J Jadwal Kegiatan Komponen : No, Rencana dan Program, Bulan dan Minggu ke. Anggaran Pendapatan Pendapatan dan Belanja Sekolah IX BAB IV PENUTUP X LAMPIRAN b) Sitematika dan Contoh Format Rencana Kerja Tahunan I
II
II I IV V VI
Cover/Halaman Cover/Halaman Judul 1. Logo sekolah sekolah dan atau daerah daerah 2. Judul 3. Tahun pelajaran 4. Alamat sekolah Lembar Pengesahan Rumusan kalimat pengesahan Ditanda tangan tangan kepala kepala sekolah dan stempel/cap stempel/cap sekolah sekolah Ditanda tangan ketua komite sekolah dan stempel/cap Komite Sekolah Kata Pengantar
Daftar isi Daftar Tabel BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.Latar belakang belakang B. Landasan C. Tujuan Untuk apa dibuat program tahunan ? (misal untuk meningkatkan....) D..................... VI BAB II DATA SEKOLAH DAN HASIL PROGRAM KERJA TAHUN I SEBELUMNYA A. Data Sekolah Sekolah 1.Data Pendidik dan Tenaga T enaga Kependidikan 2. Data Peserta didik 3. Data Komite Sekolah 4. Data Sarana Prasarana 5.dst..... B. Hasil Program Tahun Sebelumnya (Dapat dibuat dalam bentuk matriks dengan komponen antara lain : No, Kegiatan, Target, Pencapaian, Kendala, Tindak Lanjut) VI
BAB III ORGANISASI SEKOLAH
Supervisi Manajerial 2012
Page 20
A.Struktur Organigram B.Rincian tugas IX
BAB IV RENCANA KEGIATAN TAHUN.... A.Rencana Kegiatan Kegiatan (Rencana kegiatan dalam satu tahun tahun pelajaran pelajaran mengacu/sesuai dengan program jangka menengah dan hasil kegiatan tahun sebelumnya. Rencana kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan. Keempat kegiatan tersebut disekripsikan dalam bentuk matrik yang terdiri dari komponen al :No, Sasaran , Jenis Kegiatan, Tujuan, Target, Metode/Strategi, Bahan/Alat yang diperlukan,Waktu, Yang Bertanggung Jawab, Keterangan atau yang lainnya sesuai kebutuhan) B. Jadwal Kegiatan (Jadwal kegiatan dapat ditulis dalam bentuk matriks yang terdiri atas komponen : No Jenis Kegiatan, Bulan dan Minggu ke, dan yang lainnya sesuai kebutuhan)
X
BAB V RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (Rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah yang dibuat dalam bentuk matriks meliputi kompoenen : (Program dan Kegiatan), (Spesifikasi, Satuan, Vol, Jumlah, Unit, OR/Bln, Dll,) dan (Sumber Dana dan Alokasi Anggaran)
XI
BAB VI PENUTUP LAMPIRAN
Contoh Format Hasil Program Tahunan Sebelumnya NO.
KEGIATAN
Supervisi Manajerial 2012
TARGET
PENCAPAIAN
KENDALA
TINDAK LANJUT
Page 21
Contoh Format Rencana Kegiatan NO.
SASARAN
JENIS KEGIATAN
TARGET
METODE
BAHAN/ ALAT
PENANG GUNGJAWAB
WAKTU PELAKSANAAN
c) Contoh Format RKAS/M R K A S/M SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN STANDAR
PROGRAM DAN KEGIATAN
SATUAN VOLUME
/ Rutin (Rp)
KSM/A USKM (RP)
Bos (Rp)
Block Grand ( Rp)
Sumbe r lain(Rp )
Jumlah (Rp)
2. Pembinaan Manajemen Peningkatan Mutu 1) Penerapan MBS Manajemen peningkatan mutu Sekolah tentu harus didasarkan pada karakteristik Sekolah tersebut, dengan segala potensi, kekuatan dan kelemahan-nya. Dalam koteks inilah maka kemudian diintroduksikan suatu
model
manajemen
yang
dikenal
dengan
School-based
Management atau atau Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS memiliki memiliki tujuan tujuan umum dan khusus. Tujuan umum
MBS adalah adalah
untuk memandirikan atau memberdayakan Sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada Sekolah, pemberian fleksibilitas yang lebih besar kepada Sekolah untuk mengelola sumberdaya Sekolah, dan mendorong
partisipasi
warga
Sekolah
dan
masyarakat
untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Sedangkan tujuan khusus MBS untuk meningkatkan:
Supervisi Manajerial 2012
Page 22
a. Kinerja Sekolah (mutu, relevansi, efisiensi, efektivitas, inovasi, dan produktivitas produktivitas Sekolah) melalui kemandirian dan inisiatif Sekolah, b. Transformasi proses belajar mengajar secara optimal, c. Peningkatkan motivasi kepala Sekolah untuk lebih bertanggung jawab terhadap terhadap mutu peserta peserta didik, d. Tanggung jawab Sekolah kepada stakeholders , e. Tanggung jawab baru bagi pelaku MBS, f. Kepedulian warga Sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan, g. Kompetensi sehat antar Sekolah, h. Efisiensi dan efektivitas Sekolah, i. Usaha mendesentralisasi manajemen pendidikan, dan j. Pemberdayaan sarana dan prasarana Sekolah yang ada sesuai kebutuhan peserta didik. MBS memiliki karakteristik yang harus dipahami oleh Sekolah yang menerapkan. Karakteristik MBS didasarkan atas input, proses, dan output. Output yang diharapkan adalah kinerja (prestasi) Sekolah yang dihasilkan dari proses pendidikan. Output pendidikan dinyatakan tinggi jika prestasi Sekolah tinggi dalam berbagai hal. Sedangkan proses yang dimaksudkan ialah berubahnya sesuatu ( input ) menjadi sesuatu yang lain (output ( output ). ). Di tingkat Sekolah, proses meliputi pelaksanaan administrasi dalam arti proses (fungsi) dan administrasi dalam arti sempit. Proses dan output di atas tentu harus didukung oleh input. Input adalah sesuatu yang harus tersedia untuk berlangsungnya proses. Input juga disebut sesuatu yang berpengaruh terhadap proses. Input merupakan prasyarat proses. Input terbagi empat yaitu input SDM, input sumberdaya, input manajemen, dan input harapan. Agar MBS dapat berjalan dengan baik, maka pelaksanaannya harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut. a. Pendidikan yang yang efektif melibatkan melibatkan semua pihak pihak yang terkait. Supervisi Manajerial 2012
Page 23
b. Sekolah adalah unit terpenting bagi pendidikan yang efektif. c. Segala keputusan Sekolah dibuat oleh pihak-pihak yang benar-benar mengerti tentang Sekolah termasuk seluruh warganya. d. Guru-guru harus membantu dalam pembuatan keputusan program pendi-dikan dan kurikulum. e. Sekolah
memiliki
kemandirian
dalam
membuat
keputusan
apabila
melibatkan
pengalokasian pengalokasian dana, dan f. Perubahan
akan
bertahan
lebih
lama
stakeholder . 2) Manajemen Peningkatan Mutu. Di atas telah disebutkan bahwa hakikat tujuan MBS adalah untuk memandirikan dan memberdayakan Sekolah. Sekolah. Kemandirian saja tentu tidak cukup. Sekolah juga dituntut senantiasa meningkatkan mutunya. Untuk ini diperlukan adanya manajemen peningkatan mutu. Manajemen
mutu
didefinisikan
sebagai
suatu
pendekatan
dalam
menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk jasa, manusia ,proses dan lingkungannya (Tjiptono dan Diana, 2000: 4) Menurut konsep ISO 9001: 2000 manajemen manajemen mutu adalah sistem manajemen manajemen
untuk mengarahkan mengarahkan dan
mengendalikan organisasi dalam mutu. Manajemen mutu (quality (quality management ) adalah semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan dengan menentukan kebijakan mutu tujuan-tujuan dan tanggung tanggung jawab
serta mengimplementasik mengimplementasikannya annya melalui
alat-alat seperti perencanaan mutu (quality ( quality planning) pengendalian mutu ( quality control) jaminan mutu (quality (quality assurance) dan peningkatan mutu (quality improvement ). ). Tanggung jawab untuk manajemen mutu ada pada semua level dari manajemen tetapi harus dikendalikan dan diarahkan oleh manajemen puncak . Implementasi manajemen mutu harus melibatkan semua anggota organisasi ( Vincent Gaspersz, 2002).
Supervisi Manajerial 2012
Page 24
Lembaga pendidikan bermutu adalah lembaga yang mampu memberi layanan yang sesuai atau melebihi harapan guru, karyawan, peserta didik, penyibu/bapang dana (orang tua, masyarakat dan pemerintah), dan pemakai lulusan. Pada hakikatnya keseluruhan layanan pendidikan di Sekolah dapat dikategorikan kedalam kelompok layanan manajemen, pembelajaran, dan pengembangan pengembangan pribadi. Berdasarkan pada dimensi pelayanan di atas, maka karakteristik pokok lembaga pendidikan yang bermutu mencakup hal-hal sebagai berikut. a. Kepemimpinan yang profesional dan bermutu tinggi ( High Quality of Professional Leadership ) b. Seluruh staf merasa memiliki terhadap visi dan tujuan lembaga (Shared Vision and Goals among Staff ) ) c. Lingkungan belajar yang nyaman dan sehat ( Safe and Healthy Learning Environment ) d. Proses pembelajaran yang menyenangkan (Joyful ( Joyful Learning Process ) e. Pengajaran yang efektif dan sesuai tujuan/bermanfaat (Effective ( Effective and Purposeful Teaching ) f. Pemberian
penghargaan
dan
dorongan
yang
positif
( Positive
Reinforcement ) g. Pemantauan kemajuan secara teratur (Reguler ( Reguler Monitoring Progress ) h. Pelaksanaan hak dan tanggung jawab peserta didik secara efektif (Effective Student Right and Responsibilities ) i. Hubungan kemitraan yang baik antara keluarga dengan Sekolah (High Quality of Home and School Partnership ) j. Sekolah menjadi organisasi belajar (School ( School becomes Learning Organization ) k. Prestasi peserta didik yang tinggi (High ( High Quality of Student Achievement ). ).
C. CONTOH KASUS DAN LATIHAN Supervisi Manajerial 2012
Page 25
Setelah mempelajari materi di atas, berikut ini disajikan sebuah kasus yang harus dipecahkan masalahnya dengan melakukan langkah-langkah supervisi manajerial yang benar; Buatlah 4 kelompok besar ( setiap kelompok terdiri dari 10 orang peserta) (Kerjakan dalam LKPS-SM 02) KASUS 2 SD Pelangi memiliki visi untuk empat tahun kedepan (2011 sd 2014) “Unggul dalam prestasi, kreatif, mandiri, dan berakhlak mulia” dengan misi sebagai berikut : meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) melalui komunitas pembelajaran, optimalisasi sumber daya sekolah, meningkatkan kemitraan dengan stakeholders. Tujuan SD Pelangi adalah : Setiap tahun prestasi USBN minimal meningkat antara 0,1 sampai 0,5, Setiap tahun terbentuk tim akademik dan non akademik yang berprestasi minimal tingkat kabupaten, setiap tahun prestasi pendidik dan tendik dalam karya inovatif minimal tingkat kabupaten, tercipta budaya jujur, saling tolong menolong, dan hidup mandiri. Hasil evaluasi diri sekolah (EDS) khusus untuk standar pengelolaan, standar kompetensi lulusan, dan standar penilaian adalah sebagai berikut : Standar pengelolaan untuk indikator 6.2.1 termasuk tahap -1 yaitu Sekolah kami memiliki dokumen rencana kerja tahunan namun belum memiliki renstra, Standar kompetensi lulusan untuk indikator 3.11. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL. Termasuk tahap-1 Hasil belajar peserta didik masih di bawah SKL. Standar penilaian untuk indikator indik ator 8.1.1 Guru menyusun perencanaan penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik termasuk tahap-2 Sebagian Guru-guru kami menyusun perencanaan penilaian berdasarkan kompetensi dasar dan standar kompetensi. Ibu/ bapak bapak berkelompok dan diskusikan diskusikan 1. Bagaimana visi, misi dan tujuan SD Pelangi ? Isilah tabel ( Matrik validasi Visi, Misi dan dan Tujuan) yang terdapat dalam dalam lampiran 2. Bagaimana hasil EDS untuk standar pengelolaan, standar kompetensi lulusan dan standar standar penilaian kaitannya dengan visi, misi, dan tujuan tujuan sekolah 3. Teknik pembinaan apakah yang akan saudara lakukan kepada kepala sekolah dan guru-guru SD Pelangi? 4. Buatlah rencana pembinaan manajerial (RKM)nya berdasarkan hasil EDS (standar pengelolaan, standar kompetensi lulusan, standar penilaian) untuk membuat rencana kerja jangka panjang, rencana kerja tahunan dan rencana anggaran sekolah SD Pelangi. (lihat contoh RKM dalam lampiran) 5. Simulasikan pelaksanaan pembinaan kepada kepala sekolah SD Pelangi dan guru-guru SD Pelangi? Pelangi? (Tentukan peran pengawas sekolah, sekolah, peran kepala kepala SD Supervisi Manajerial 2012 Page 26 Pelangi, peran guru SD Pelangi sebanyak tiga orang)
D. Rangkuman Sasaran supervisi manajerial adalah pengelolaan Sekolah, meliputi perencanaan, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan dan sistem informasi manajemen. Supervisi manajerial hendaknya diarahkan pada peningkatan mutu bebasis Sekolah yang bermuara pada kemandirian, pemberdayaan dan mutu Sekolah sehingga dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya terhadap peserta peserta didik, masyarakat, dan pemerintah. pemerintah.
E. Refleksi Setelah kegiatan pembelajaran 2, ibu/bapak dapat melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut ini ! 1. Apa yang ibu/bapak ibu/bapak pahami pahami setelah mempelajari mempelajari materi ini? 2. Pengalaman penting apa yang ibu/ bapak peroleh setelah mempelajari materi ini? 3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas ibu/ bapak sebagai pengawas sekolah? 4. Apa rencana tindak tindak lanjut yang akan ibu/ bapak lakukan setelah kegiatan kegiatan ini?
Supervisi Manajerial 2012
Page 27
IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 PELAPORAN HASIL PEMBINAAN SUPERVISI MAJERIAL A. Pengantar Dalam pembelajaran ini, ibu/bapa akan membaca dan mendiskusikan tentang salah satu tugas pengawas pengawas dalam menyusun laporan hasil supervisi supervisi manajerial secara secara konsep dasar dan dan praktik, praktik,
Hal ini sesuai dengan dengan amanat amanat
Peraturan Meteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Produk akhir dari pembelajaran pembelajaran ini adalah pengawas terampil menyusun laporan hasil supervisi manajerial B. Intisari Materi 1. Laporan Pelaksanaan Program Pengawasan Sekolah a. Tujuan dan Manfaat Laporan Laporan
pengawasan
bertujuan
memberikan
gambaran
tentang
peningkatan mutu Sekolah setelah dilaksanakannya pengawasan. Dalam hal lain Laporan pengawasan bertujuan untuk mengkomunikasikan secara jelas mengenai kekuatan dan kelemahan Sekolah, meliputi keseluruhan kualitasnya, standar pencapaian kinerja kepala Sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya di Sekolah yang bermuara pada prestasi belajar peserta didik, dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki hal yang dibutuhkan. Bagi pengawas Sekolah yang bersangkutan, laporan hasil pengawasan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan berikut. a) Sebagai landasan dalam penyusunan program kerja pengawasan tahun
berikutnya; mengetahui keterlaksanaan program b) Sebagai dokumentasi kegiatan yang telah dilakukan dalam satu periode
pengawasan (semester)
Supervisi Manajerial 2012
Page 28
c) Sebagai bukti pertanggungjawaban pengawas yang bersangkutan atas
tugas dan fungsinya dalam penilaian, pembinaan dan pemantauan Sekolah yang dibina. Bagi Dinas Pendidikan, laporan hasil pengawasan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan berikut: a) Sebagai bahan serta salah satu aspek dalam menilai kinerja pengawas
Sekolah yang bersangkutan b) Sebagai sumber informasi untuk mengetahui gambaran spesifikasi tentang
Sekolah yang menjadi binaan pengawas yang bersangkutan. c) Sebagai landasan untuk menentukan tindak lanjut pembinaan dan fasilitasi
terhadap Sekolah yang menjadi binaan pengawas yang bersangkutan. d) Sebagai sumber informasi untuk menyusun data statistik Sekolah.
b.Mekanisme b.Mekanisme Laporan Berdasarkan lingkup sasaran kegiatan, terdapat dua jenis laporan hasil pengawasan yang disusun pengawas Sekolah pada setiap semester, yaitu: a)
Setiap pengawas Sekolah membuat laporan per Sekolah dan seluruh Sekolah binaan. Laporan ini lebih ditekankan kepada pencapaian tujuan dari setiap butir kegiatan pengawasan Sekolah yang telah dilasanakan pada setiap Sekolah binaan.
b)
Laporan hasil-hasil pengawasan di semua Sekolah binaannya sebanyak satu laporan untuk semua Sekolah binaan dengan sistematika yang telah ditetapkan. Laporan ini lebih merupakan informasi komprehensif tentang keterlaksanaan, hasil yang dicapai, serta kendala yang dihadapi oleh pengawas yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas pokok pada semua Sekolah binaan. Setiap pengawas Sekolah membuat laporan per Sekolah dan seluruh
Sekolah binaan diserahkan kepada koordinator pengawas (KORWAS) Sekolah atau ketua kelompok pengawas Sekolah (KKPS) setiap jenjang pendidikan. Selanjutnya korwas membentuk tim kecil untuk merangkum laporan dari semua
Supervisi Manajerial 2012
Page 29
pengawas Sekolah dan menyusunnya dalam satu laporan secara lengkap, kemudian
menyampaikan
laporannya
kepada
Kepala
Dinas
Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota. Penulisan laporan pengawasan Sekolah harus lengkap, dengan data yang akurat, menggunakan bahasa baku, komunikatif dan mudah dipahami, penyajiannya menarik, dan enak dibaca. Demikian pula data yang disajikan dalam laporan pengawas harus akurat, artinya benar-benar sesuai dengan data yang terdapat pada Sekolah yang dibinanya. Bahasa yang digunakan dalam laporan menggunakan bahasa baku, komunikatif dan mudah difahami, yaitu menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, kalimatnya sederhana dan mudah difahami oleh pembaca laporan. C.
Kerangka Penulisan Pengawasan
Laporan pelaksanaan program
Laporan
Pelaksanaan
Program
pengawasan Sekolah setiap semester/
tahunan dapat disusun dalam bentuk paper (makalah) dengan sistematika penulisan dan isi pokok sebagai berikut. HALAMAN JUDUL (SAMPUL) HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang belakang B. Fokus masalah C. Tujuan dan sasaran pengawasan D. Tugas Pokok /Ruang Lingkup Pengawasan BAB II KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH BAB III PENDEKATAN DAN METODE BAB IV HASIL PENGAWASAN Supervisi Manajerial 2012
Page 30
A. Hasil Pembinaan, pemantauan dan Penilaian B. Pembahasan Hasil BAB V PENUTUP A. Simpulan B. Rekomendasi LAMPIRAN-LAMPIRAN: 1. Surat Tugas Pengawasan 2. Surat
Ketrangan
telah
melaksanakan
tugas
pembinaan,
pemantauan, penilaian kinerja, pembimbingan dan pelatihan profesional guru dari sekolah binaan. 3. Daftar hadir Guru dan atau Kepala Sekolah pada saat pembinaan/ pemantauan/ penilaian kinerja 4. Contoh-contoh Contoh-contoh instrumen yang telah terisi/ diolah 5. Dan lain-lain ( lihat Buku Kerja Pengawas ) Sedangkan penyusunan hasil binaan setiap kegiatan dapat dilaporkan dengan bentuk matrik seperti cintoh matrik berikut ini; LAPORAN HASIL SUPERVISI MANAJERIAL DALAM KEGIATAN …….. Nama Sekolah/ MKKS/KKKS: MKKS/KKKS : …………………………………………………………… Alamat : ………………………………………………………….. HARI/TGL
KEGIATAN
MATERI
TARGET
HASIL YANG DICAPAI
TINDAK LANJUT
C. Contoh kasus dan latihan Setelah ibu/ bapak mempelajari kegiatan pembelajaran 2 kerjakanlah latihan di bawah ini secara individu kemudian kelompok yang selajutnya presentasikan hasil diskusinya. Kerjakan dalam LKPS-SM 03 Supervisi Manajerial 2012
Page 31
KASUS 3
Setelah ibu/ bapak bapak melaksanakan kegiatan kegiatan pembelajaran 2 dan mengerjakan mengerjakan latihan dalam LKPS-SM 2 serta berdasarkan produknya , susunlah laporan hasil supervisi manajerialnya. Ibu/ bapak dapat menggunakan sistematika yang telah dipelajari
D. Rangkuman Penyusunan Laporan pengawasan dilakukan untuk menginformasikan keterlaksanaan dan keberhasilan program yang telah dibuat serta memberikan gambaran tentang peningkatan mutu Sekolah setelah dilaksanakannya pengawasan. Dari laporan hasil pengawasan, pengawas dapat menentukan kekuatan dan kelemahan Sekolah Sekolah binaan yang merupakan merupakan dasar dasar untuk penyusunan penyusunan program pengawasan
berikutnya
baik
untuk
program
tahunan
ataupun
untuk
penyususnan program semester E.
Refleksi Setelah kegiatan pembelajaran 3, ibu/bapak dapat melakukan refleksi
dengan menjawab pertanyaan berikut ini! 1. Apa yang ibu/bapak ibu/bapak pahami pahami setelah mempelajari mempelajari materi ini? 2. Pengalaman penting apa yang ibu/ bapak peroleh setelah mempelajari materi ini? 3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas ibu/ bapak sebagai pengawas sekolah? 4. Apa rencana tindak tindak lanjut yang akan ibu/ bapak lakukan setelah kegiatan kegiatan ini?
Supervisi Manajerial 2012
Page 32
DAFTAR PUSTAKA Depdikbud. 1994. Petunjuk Pelaksanaan Supervisi di Sekolah. Jakarta : Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdiknas. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah untuk Sekolah Dasar . Jakarta: Depdiknas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdiknas 2006. Sistem Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Menengah. Jakarta: Ditjen. Mandikdasmen Depdiknas. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah . Jakarta: Depdiknas. Kemdiknas, 2011, Buku Kerja Pengawas, PPTK- BPSDMP-PPM, Jakarta Nanang Fattah. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan . Bandung : Remaja Rosdakarya PMPTK, 2009, Bahan Belajar B elajar Mandiri Supervisi Manajerial “ Program BERMUTU” PMPTK, 2010, Evaluasi Diri Sekolah, Apa, Mengapan dan Bagaimana, Bahan ajar dan materi Pelatihan Penguatan Pengawas/ Kepala Sekolah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/ Madrasah . Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Kependidikan . Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 63 tahun 2009 tentang Sistim Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah Dan Angka Kreditnya.
Supervisi Manajerial 2012
Page 33
Permendiknas Nomor 11 Tahun 2009. Tentang Perangkat Perangkat Akreditasi Akreditasi SD/MI. SD/MI. Jakarta: BAN-S/M Permendiknas Nomor Nomor 52 Tahun 2008. Tentang Tentang Perangkat Akreditasi SMA/MA. SMA/MA. Jakarta: BAN-S/M
Supervisi Manajerial 2012
Page 34
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Contoh RKM RENCANA KEPENGAWASAN ASPEK MANAJERIAL MANAJERIAL ( RKM ) Pembinaan Program Program Sekolah jangka jangka pendek (Tahunan (Tahunan ) A. ASPEK/ MASALAH: MASALAH: 1. Membina
: Penyusunan Program Sekolah jangka pendek
2. Memantau
: Proses Penyusunan Program Sekolah jangka pendek
3. Menilai
: Akurasi dan relevansi Program jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek (tahunan)
B. TUJUAN: Tersusunnya Program Sekolah jangka pendek yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan Sekolah, menuju Sekolah Berstandar Nasional ( SSN) C. INDIKATOR KEBERHASILAN: -
Mampu menyusun need assesment kegiatan Sekolah yang akan dilaksanakan Program Sekolah berdasarkan program jangka panjang dan jangka
-
menengah -
Seluruh stakeholder mengetahui program Sekolah jangka pendek (transparansi)
-
Program Sekolah jangka pendek mendapat dukungan dari stakeholder
D. Waktu Pelaksanaan Pembinaan: Senin, 7 Mei 2012 E. Tempat
: SD/ SMP/ SMA/ SMK .........
C. STRATEGI/ METODE KERJA (Teknik Supervisi Manajerial): Menggunakan metode Delphi, Refleksi, FGD dalam rapat, dengan kegiatan sebagai berikut; 1. Eksplorasi penguasaan penguasaan peserta tentang program Sekolah Sekolah jangka pendek pendek ( tahunan ) 2. Penyajian dan diskusi substansi materi tentang program Sekolah jangka pendek Supervisi Manajerial 2012
Page 35
3. Analisis program program jangka panjang dan menengah 4. tanya jawab tentang kebutuhan Sekolah 5. Review program program Sekolah Sekolah jangka pendek sebelumnya. 6. Refleksi dan rencana tindak lanjut. D. SKENARIO KEGIATAN : 1. Pendahuluan: a. Penjelasan tentang maksud pembinaan. a. Ekplorasi mengenai penguasaan tentang program Sekolah jangka pendek. 2. Inti:
Penyajian pokok-pokok materi tentang program Sekolah jangka
pendek.
Menganalisa kebutuhan dan potensi Sekolah
Diskusi tentang need assessmen Sekolah. Sekolah.
Menelaah kekurangan program Sekolah jangka pendek sebelumnya.
Penyusunan program Sekolah jangka pendek.
Validasi program program Sekolah jangka pendek pendek dengan kebutuhan, kebutuhan, kondisi dan potensi Sekolah.
3. Penutup a. Penguatan/ Kesimpulan tentang Program Sekolah jangka pendek yang telah dihasilkan. b. Pemberian Motivasi kepada Guru, Kepala sekola atau Komite/ Yayasan ( peserta yang hadir) hadir) b. Evaluasi, refleksi, dan umpan balik. c. Tindak Tindak lanjut sosialisasi program program Sekolah jangka jangka pendek pendek kepada kepada warga /stake holder Sekolah. F. SUMBER DAYA YANG DIPERLUKAN (DANA/FASILITAS (DANA/FASILITAS dll) 1.Sumber belajar : - Buku tentang undang-undang, peraturan pemerintah dan
permendiknas - Buku, jounal dan hasil penelitian yang relevan Supervisi Manajerial 2012
Page 36
- Kebijakan dan peraturan pemerintah yang relevan dan aktual
ormat. - Worksheet dan format-f ormat. 2. Alat/Media: Laptop; LCD; dan Alat tulis lainnya. lainnya. G. PENILAIAN DAN INSTRUMEN INSTRUMEN 1. Penilaian: Produk 3. Instrumen: Daftar checklist dengan narasi H. RENCANA TINDAK LANJUT 1. Aplikasi dan implementasi program sekolah jangka pendek dalam seluruh aktifitas Sekolah 2. Menetapkan program Sekolah jangka pendek sebagai acuan dasar pelaksanaan semua kegiatan diSekolah baik bidang kurikulum, bidang kepeserta didikan, sarana dan hubungan masyarakat. 3. Evaluasi keterlaksanaan program Sekolah jangka pendek dalam seluruh aktifitas Sekolah.
Menngetahui Korwas/ Ketua KKPS,
__________________ __________________ NIP.
Supervisi Manajerial 2012
.....................,....................20.. Pengawas Pembina,
____________________ ____________________ NIP.
Page 37
2. Contoh Matrik validasi Visi, Misi dan Tujuan NO. 1.
ASPEK
SESUAI
TIDAK SESUAI
CATATAN
VISI Merupakan imajinasi yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang Dirumuskan dengan kalimat yang filosofis/mirip sebuah slogan/dalam bentuk kalimat yang khas dan mudah diingat. Dirumuskan bersama stake holders sekolah (guru, peserta didik, staf, komite sekolah)
2.
MISI Merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi/bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan visi
3.
TUJUAN (1) menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan); (2) mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat; (3) mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh Sekolah/madrasah dan Pemerintah; (4) mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite Sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala Sekolah/madrasah; (5) disosialisasikan kepada warga Sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan. berkepentingan.
Supervisi Manajerial 2012
Page 38
3. PEMANTAUAN DOKUMEN PROGRAM TAHUNAN SEKOLAH
Nama Sekolah Alamat Katagori Sekolah Nilai Akreditasi/Tahun Tahun
: : : Standar/Mandiri (RSSN/SKM)/RSBI*) : Cukup/Baik/Amat Baik*)/………….. :............................................. Ada
No I
Aspek
Tidak Ada
Belum lengkap
Lengkap
Catatan
Cover/Halaman Cover/Halaman Judul 1. Logo sekolah sekolah dan atau daerah daerah 2. Judul 3. Tahun pelajaran
II
4. Alamat sekolah Lembar Pengesahan Rumusan kalimat pengesahan Tanda tangan tangan kepala kepala sekolah sekolah dan stempel/cap stempel/cap sekolah Tanda tangan ketua komite sekolah dan stempel/cap Komite Sekolah
III
Kata Pengantar
IV
Daftar isi
V
Daftar Tabel
VI
BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang B. Landasan C. Tujuan Untuk apa dibuat program tahunan ? (misal untuk meningkatkan....) meningkatkan....) D.....................
Supervisi Manajerial 2012
Page 39
VII
BAB II DATA SEKOLAH DAN HASIL PROGRAM KERJA TAHUN SEBELUMNYA A. Data Sekolah 1.Data Pendidik Kependidikan
dan
Tenaga
2. Data Siswa 3. Data Komite Sekolah 4. Data Sarana Prasarana 5.dst..... B. Hasil Program Tahun Sebelumnya (Dapat dibuat dalam bentuk matriks dengan komponen antara lain : No, Kegiatan, Target, Pencapaian, Kendala, Tindak Lanjut)
VIII
BAB III ORGANISASI SEKOLAH A.Struktur Organigram B.Rincian tugas
IX
BAB IV RENCANA KEGIATAN TAHUN.... A.Rencana Kegiatan (Rencana kegiatan dalam satu tahun pelajaran mengacu/sesuai dengan program jangka menengah dan hasil kegiatan tahun sebelumnya. Rencana kegiatan meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan. Keempat kegiatan tersebut disekripsikan dalam bentuk matrik yang terdiri dari komponen al :No, Sasaran , Jenis Kegiatan, Tujuan, Target, Metode/Strategi, Bahan/Alat yang diperlukan,Waktu, Yang Bertanggung Jawab, Keterangan atau yang lainnya sesuai kebutuhan) B. Jadwal Kegiatan (Jadwal kegiatan dapat ditulis dalam bentuk matriks yang terdiri atas komponen : No Jenis Kegiatan, Bulan dan Minggu ke, dan yang lainnya sesuai kebutuhan)
X
BAB V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH
KEGIATAN
DAN
(Rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah yang dibuat dalam bentuk matriks meliputi kompoenen : (Program dan Kegiatan), (Spesifikasi, Supervisi Manajerial 2012
Page 40
Satuan, Vol, Jumlah, Unit, OR/Bln, Dll,) dan (Sumber Dana dan Alokasi Anggaran) XI
BAB VI PENUTUP LAMPIRAN
Rekomendasi : ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................................ ............................... ......... ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ .............................................. ............................... ....... ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ .............................................. ............................... ....... ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................. ............................................. .............................. ........ ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ .............................................. ............................... ....... ............................................ .................................................................. ............................................. ............................................. ............................................ .............................. ........ ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ .............................................. ............................... ....... Mengetahui Kepala Sekolah............
……………..,................... ……………..,................... Pengawas Sekolah
_________________ _________________ NIP.
__________________ __________________ ___ NIP.
Supervisi Manajerial 2012
Page 41
4.
CONTOH PEMANTAUAN DOKUMEN PROGRAM JANGKA MENENGAH
Nama Sekolah : Alamat : Katagori Sekolah : Standar/Mandiri (RSSN/SKM)/RSBI*) Nilai Akreditasi/Tahun : Cukup/Baik/Amat Baik*)/………….. Program Jangka Menengah Menen gah Tahun :............................................. :............................................. Ada No I
Aspek
Tidak Ada
Belum lengkap
Lengkap
Catatan
Cover/Halaman Cover/Halaman Judul 1. Logo sekolah sekolah dan atau daerah daerah
2. Judul 3. Tahun pelajaran
II
4. Alamat sekolah Lembar Pengesahan Rumusan kalimat pengesahan Tanda tangan tangan kepala kepala sekolah sekolah dan stempel/cap stempel/cap sekolah Tanda tangan ketua komite sekolah dan stempel/cap Komite Sekolah
III
Kata Pengantar
IV
Daftar isi
V
Daftar Tabel
VI
BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang B. Landasan C. Maksud danTujuan 1. Maksud : mengapa dibuat program jangka menengah ? (misal sebagai acuan.....) 2. Tujuan :Untuk apa dibuat program jangka menengah ? (misal untuk meningkatkan....)
Supervisi Manajerial 2012
Page 42
D. Metode Penyusunan (dengan cara apa penyusunan program jangka menengah ? (misal melalui diskusi dengan guru-guru, komite sekolah...dan yang lainnya) E. Kerangka Pemikiran Apakah yang menjadi pemikiran pembuatan jangka menengah ?
kerangka program
Belum lengkap Apa yang akan konteks dalam menengah ?
Lengkap
dilakukan dalam program jangka
Apa urutan kegiatan dari kegiatan tersebut diatas ?
F. Sistematika Penulisan
VII
BAB II KONDISI UMUM A. Kondisi Masa lalu B. Kondisi Sekarang C. Tantangan Yang Dihadapi Misal :Tantangan yang relevan dengan masalah pendidikan masa kini dan masa yang akan datang di sekolah
VIII
BAB III RENCANA STRATEGIS A.Visi Visi adalah imajinasi yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang Visi umumnya dirumuskan dengan kalimat yang filosofis/mirip sebuah slogan/dalam bentuk kalimat yang khas dan mudah diingat. Misal
:Unggul
dalam
Supervisi Manajerial 2012
prestasi,
Page 43
berakhlak mulia, kreatif dan mandiri Visi dirumuskan bersama stake holders sekolah (guru, siswa, staf, komite sekolah) B. Misi Misi adalah tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi/bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan visi Mi sal : Melaksanan pembelajaran pembelajaran dan bimbingan sesuai dengan karakteristik siswa,sehingga setiap siswa dapat mengembangkan potensinya potensinya secara optimal C.Tujuan Sekolah Tujuan merupakan harapan ingin dicapai berdasarkan sekolah
yang visi
Misal : Pada tahun 2008 peningkatan nilai UN dan US minimal 0,50 Pada tahun 2008 memiliki kelompok olimpiade MIPA Pada tahun 2009 memiliki kelompok tim olah raga minimal 2 cabang yang mampu masuk finalis di tingkat PORSENI Propinsi Dst....
D. Tantangan Nyata Tantangan nyata merupakan gap (kesenjangan) antara tujuan yang ingin dicapai dengan kondisi sekolah saat ini) Misal :
Supervisi Manajerial 2012
Page 44
Pada tahun 2007 (rata-rata UN th 2006 = 6,23, dan rata-rata UN th 2007 = 6,43) jadi nilai UN th 2007 = 0,20 dan untuk satu tahun (th 2008) kedepan dicanangkan harus naik minimal 0,50 artinya tantangan nyata yang dihadapi oleh sekolah adalah 0,30 Pada tahun 2007 belum terbentuk kelompok olimpiade MIPA dan untuk satu tahun kedepan dicanangkan harus memiliki kelompok olimpiade MIPA artinya tantangan nyata yang dihadapi sekolah adalah mewadahi siswa yang bakat minatnya terhadap mata pelajaran MIPA Dst... E. Sasaran Sekolah Sasaran sekolah berdasarkan tantangan nyata selanjutnya dirumuskan sasaran atau target mutu yang ingin dicapai oleh sekolah. Sasaran harus menggambarkan mutu dan kuantitas yang ingin dicapai dan terukur. Misal : Pada tahun 2008 rata-rata nilai UN minimal mencapai 6,93 Pada tahun 2008 memiliki kelompok olimpiade MIPA Dst
Supervisi Manajerial 2012
Page 45
F. Identifikasi Fungsi-fungsi diperlukan setiap sasaran
yang
Contoh indentifikasi dari fungsi-fungsi yang diperlukan untk mencapai Sasaran 1 (Rata-rata nilai UN minimal 6,93): Pendidik, Kesiswaan, Sarana prasarana, atau yang lainnya. Langkah ini harus dilakukan untuk persiapan analisis SWOT
G. Analisis SWOT Analisis SWOT untuk setiap sasaran Komponen analisis SWOT : Fungsi dan faktor-faktor, Kriteria Kesiapan (Kondisi ideal), Kondisi nyata, Tingkat kesiapan faktor (siap/tidak) Misal : Analisis SWOT untuk Sasaran : Peningkatan rata nilai UN minimal 0,50 Apa saja yang termasuk faktor internal dan eksternal Bagaimana kriteria (kondisi ideal)?
kesiapanya
Bagaimana konisis nyata? Bagaiamana tingkat kesiapannya (siap/tidak) (siap/tidak) ? Dst.... H. Alternatif Persoalan
Langkah
Pemecahan
Sekolah mencari alternatif untuk mengatasi kelemahan atau ancaman berdasarkan hasil analisis SWOT Misal : Optimalisasi Optimalisasi MGMP sekolah
Supervisi Manajerial 2012
Page 46
Dst.... I Menyusun Mutu
Program
Peningkatan
(Mebjelaskan secara detail tentang aspek-aspek yang mutu yang akan dicapai) 1.Sasaran 1 : Peningkatan nilai UN minimal 0,50 Rencana : mengoptimalkan MGMP sekolah, matrikulasi maata pealajaran matematikan matematikan di kelas X..........dst a.Program 1 Optimalisasi MGMP sekolah b.Program 2 Matrikulasi mapel matematiaka di kelas X c.Program 3..... d.Program 4..... 2. Sararan 2 :.......................... :..........................
Rencana : ....................... a.Program 1 b.Program 2
c.Program 3............ d.Program 4............ e. Program 5............ 3. Sararan 3 :............
Rencana : ............... a.Program 1............. 1............. b.Program 2............. c.Program 3............. 3............. d.Program 4.............
Supervisi Manajerial 2012
Page 47
e. Program 5............ 4. Sararan 4 :........................
Rencana : ........................... ........................... a.Program 1............... 1............... b.Program 2............... 2............... c.Program 3.............. 3.............. d.Program 4................ 4................ e. Program 5............... 5............... 5. Sararan 5 :.........................
Rencana : ....................... a.Program 1..................... 1..................... b.Program 2................. 2................. c.Program 3............... 3............... d.Program 4................ 4................ e. Program 5................ Dst..................... J. Jadwal Kegiatan Komponen : No, Rencana dan Program, Bulan dan Minggu ke. (Contoh format terlampir) K. Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (Contoh format terlampir)
IX
BAB IV PENUTUP
X
LAMPIRAN
Rekomendasi : ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ............................................ ............................... ......... ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ .............................................. ............................... ....... ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ .............................................. ............................... ....... ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................. ......................................... .................. Mengetahui …………….,......................... …………….,......................... Kepala Sekolah...... Pengawas Sekolah
Supervisi Manajerial 2012
Page 48
____________________ ____________________
Supervisi Manajerial 2012
Page 49