TUGAS KELOMPOK : PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH STRATEGI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL
A.
P end ah ul uan
Pada Pada pasa pasall 26 ayat ayat 1, Dekl Deklar aras asii Unive nivers rsal al Hak Hak Asasi sasi Manu Manusi sia a dinyatakan bahwa: " Setiap Setiap orang orang berhak berhak mempe memperol roleh eh pendid pendidika ikan. n. Pendid Pendidika ikan n harus harus deng dengan an cuma cuma-c -cum uma, a, seti setida dakk-ti tida dakn knya ya untu untuk k ting tingka kata tan n seko sekola lah h rendah dan pendidikan dasar. Pendidikan rendah harus diwajibkan. Pendidikan teknik dan kejuruan secara umum harus terbuka bagi semua orang dan pendidika pendidikan n tinggi tinggi harus harus dapat dapat dimasuki dimasuki dengan 1 cara yang sama, berdasarkan kepantasan. kepantasan. " Pernyataa Pernyataan n tersebut tersebut terlihat terlihat sangat sangat ideal ideal dimana dimana kebutuha kebutuhan n pendid pendidika ikan n (educatio educational nal need ) yang yang merup merupaka akan n kebutu kebutuhan han dasar dasar manusia (human (human basic need ) diakomodir dengan sangat sempurna dan sangat sangat jelas jelas memperl memperlihatk ihatkan an kondisi kondisi sempurna sempurna tentang tentang bagaiman bagaimana a seharusnya pendidikan dijalankan dan bagaimana semua orang akan didorong untuk masuk dan mengambil keuntungan darinya. Kebutuhan pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh Malcolm S Knowless Knowless (Knowle (Knowless; ss; 1977:85) 1977:85)2 adalah adalah " An educat education ional al need need is something a person ought to learn for his own good, for the good of an organization, or for the good of society (kebutuhan pendidikan adalah adalah sesua sesuatu tu yang yang harus harus dipela dipelajar jarii seseor seseorang ang untuk untuk kebai kebaikan kan diri diriny nya a send sendir iri, i, orga organi nisa sasi si atau atau sebu sebuah ah masy masyar arak akat at))". Me Menu nuru rutt pengertian tersebut maka kebutuhan pendidikan adalah sesuatu yang harus dipelajari oleh seseorang guna kemajuan kehidupan dirinya, lembaga yang ia masuki, dan atau untuk kemajuan masyarakat. Seca Secara ra umum umum ke kebu butu tuha han n pend pendid idik ikan an adal adalah ah jara jarak k atau atau perbed perbedaan aan antara antara perol peroleha ehan n tingka tingkatt pendid pendidika ikan n seseo seseoran rang g atau atau kelompok pada saat ini dengan tingkat pendidikan yang ingin dicapai oleh oleh orang orang atau atau kelomp kelompok ok terseb tersebut. ut. Batas Batasan an tenta tentang ng kebutu kebutuhan han pendidikan mengandung dua implikasi. Pertama , bahwa 1). 1) . Pertama, bahwa seseo seseoran rang g yang yang meras merasaka akan n dan dan menyat menyataka akan n kein ke ingi gina nan n un untu tuk k memi memili liki ki atau atau meni mening ngka katk tkan an peng penget etah ahua uan, n, ketera keterampi mpilan lan,, sikap sikap dan aspir aspirasi asi hanya hanya dapat dapat dicapa dicapaii melalu melaluii 1 2
Sigiro, Atnike Nova, Kebutuhan Pendidikan Masa Depan, Media Indonesia, 20 Desember 2002 Materi Mata Kuliah Pendidikan Luar Sekolah, Bab 4 Asas Kebutuhan, Pendidikan Non Formal..
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[1]
kegiatan belajar yang terencana dan disengaja. 2). 2) . Kedua, wa k eb eb u tu tu h an an p en en di di d ik ik an an y an an g d i ra ra sa sak an an d an an Kedua, b a h wa dinyatakan dinyatakan oleh seseoran seseorang g merupaka merupakan n ekspresi ekspresi dari kebutuha kebutuhan n d iri s es eora n g (ind individ ividua uall need need ) , k ebu t uh a n lem ba ga ( institut institutiona ionall need ), ) , atau atau ke kebu butu tuha han n masy masyar arak akat at (community need ); ) ; bahka bahkan n mungk mungkin in merup merupaka akan n manif manifest estasi asi ketiga ketiga macam macam kebutuhan tersebut. Kebutuhan perorangan, kebutuhan lembaga, dan kebutuhan masyarakat dapat saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.
B.
Tant Tantan anga gan n dalam dalam Pen Penye yele leng ngga gara raan an Pend Pendid idik ikan an Terpenuhinya kebutuhan pendidikan sebagaimana secara jelas dinyatakan dinyatakan dalam dalam deklarasi deklarasi tersebut tersebut memang memang merupakan merupakan cita-cita cita-cita atau niat luhur yang diinginkan dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusi Manusia a terse tersebut but harus harus berhad berhadapa apan n denga dengan n probl problem em yang yang sanga sangatt komple kompleks, ks, tidak tidak hanya hanya kendal kendala a teknis teknis pelak pelaksan sanaan aan,, tetapi tetapi juga juga kendal kendala a sistem sistemik. ik. Kenda Kendala la sistem sistemik ik inilah inilah yang yang justr justru u merup merupaka akan n faktor faktor utama utama yang yang tidak tidak memun memungk gkink inkan an terjad terjadiny inya a pemer pemerata ataan an kese ke semp mpat atan an pend pendid idik ikan an dan dan duni dunia a ke kerj rja a yang yang selu seluas as-l -lua uasn snya ya.. Problem ini terjadi di seluruh negara di dunia, pun di Indonesia, dengan dengan berbag berbagai ai karak karakter terist istik ik yang yang dipeng dipengaru aruhi hi kondis kondisii masing masing-masing. Di Indonesia, mahalnya harga bangku sekolah telah menjadi 'teror' yang biasa dihadapi masyarakat sehari-hari di tengah gembargembor gembor program program Wajib Wajib Belajar Belajar Sembilan Sembilan Tahun, Tahun, Gerakan Gerakan Nasional Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA), dan yang terbaru Gerakan Komite Sekolah yang yang ramai ramai diikla diiklanka nkan n media media massa massa.. Biaya Biaya pendi pendidik dikan an yang yang harus harus ditanggung untuk memasuki sistem sekolah sangatlah beragam, tentu jumlahnya pun sangat besar, mulai uang bangunan, uang buku, uang sera seraga gam, m, uang uang ujia ujian, n, belu belum m lagi lagi pung pungut utan an-p -pun ungu guta tan n temp tempor orer er lainnya. Dengan jumlah pengangguran yang tinggi dan pendapatan sebagian besar penduduk yang rendah, besarnya biaya yang harus ditanggung untuk bersekolah tidak dapat ditanggulangi sendiri oleh masyaraka masyarakat. t. Sementar Sementara a alokasi alokasi anggara anggaran n pemerinta pemerintah h untuk untuk bidang bidang pendidikan masih rendah. Menurut data Departeme Menurut Departemen n Pendidi Pendidikan kan Nasional Nasional,, angka angka putus sekola sekolah h di Indone Indonesia sia cukup cukup tingg tinggi. i. Pada Pada tahun tahun ajara ajaran n 1999/2 1999/2000 000 lulusa lulusan n pendid pendidika ikan n tingka tingkatt SD yang yang tidak tidak melanj melanjutk utkan an ke tingka tingkatt SLTP SLTP menca mencapai pai 770.5 770.500 00 anak, anak, dari dari SLTP SLTP ke SLTA SLTA adalah adalah 956.40 956.400 0 anak, dan dari SLTA ke pendidikan tinggi adalah 814.300 anak, belum term termas asuk uk yang yang drop drop out out (DO) (DO) sebe sebelu lum m meny menyel eles esai aika kan n jenj jenjan ang g pendidikannya. Penyebab utama tingginya putus sekolah ini adalah ketidakma ketidakmampua mpuan n ekonomi ekonomi keluarga keluarga,, sekaligu sekaliguss waktu waktu si anak yang digunakan untuk mencari nafkah, sehingga tidak bisa secara reguler mengikuti pelajaran di sekolah.
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[2]
P e m e r i n t ah d an p ar lem en un t uk s aa t i ni bel u m memp mempri rior orit itas aska kan n bida bidang ng pend pendid idik ikan an --di --diba band ndin ing g reka rekapi pitu tula lasi si perb perban anka kan, n, Pemi Pemilu lu 2004 2004,, dan dan isu isu lain lain semi semisa sall antit ntiter eror oris isme me.. Pendidikan sejak dulu belum dilihat negara sebagai problem penting yang harus disikapi secara struktural sehingga setiap tahun di saat p eri n ga t a n Har i P en di di k an Nas io na l, pem eri nt a h s el alu memperba memperbarui rui komitmen komitmennya nya dan selalu selalu melupakan melupakannya nya di keesokan keesokan hari. Seme Sement ntar ara a itu, itu, seko sekola lah h seba sebaga gaii bent bentuk uk legi legiti tima masi si atas tas kemampua kemampuan n intelektu intelektual, al, skill, skill, maupun maupun prestise prestise semakin semakin mendapat mendapat legi legiti tima masi si deng dengan an munc muncul ulny nya a berb berbag agai ai jeni jeniss seko sekola lah, h, baik baik dari dari metode maupun isinya, dan tentu harganya. Sekolah adalah salah satu variabel yang menentukan status seseorang. Mereka yang tidak dapat mengakses bangku sekolah memiliki posisi yang rendah dalam masyarakat, dengan berbagai julukan: 'bodoh', 'tidak terdidik', 'buta huruf', 'tidak pernah makan bangku sekolahan', dan lain sebagainya. Telah menjadi rahasia umum bahwa untuk mendapatkan pekerjaan, kemampuan menjadi urutan kesekian setelah koneksi, uang pelicin, dan lainnya, lainnya, tetapi toh masyarak masyarakat at tetap tetap menerima menerima gagasan bahwa sekola sekolah h adalah adalah jalan jalan satu-s satu-satu atunya nya untuk untuk persa persaing ingan an mempe memperol roleh eh lapangan pekerjaan. Pada Pada akhirn akhirnya, ya, di dalam dalam masya masyarak rakat at terba terbangu ngun n kesada kesadaran ran manipulati manipulatiff untuk untuk menerima menerima kondisi kondisi pendidikan pendidikan yang carut-mar carut-marut ut sebagai tanggung jawab mereka sendiri. Akibatnya, hanya mereka yang yang mamp mampu u seca secara ra ek ekon onom omil ilah ah yang yang berh berhak ak meng mengak akse sess seti setiap ap jenj jenjan ang g pend pendid idik ikan an.. Me Mere reka ka yang yang tak tak mamp mampu u cuku cukup p meni menikm kmat atii pend pendid idik ikan an sead seada anya. nya. Pend Pendid idik ikan an yang yang rend rendah ah sama sama deng dengan an pengetahuan dan kemampuan yang rendah dan sama artinya dengan upah yang rendah pula. Seolah-olah telah menjadi rumus baku bahwa orang miskin karena tidak sekolah; supaya tidak miskin, orang harus sekolah; karena orang miskin tidak bisa sekolah maka itulah nasib yang harus ia jalani. Di sini kita temukan kenyataan bahwa pada akhirnya sekolah itu sendiri menjadi pabrik daur ulang ketidakadilan sosial dalam masyarakat.
C.
Pend Pendid idik ikan an Non Non Form Formal al seba sebaga gaii Jawab awaban an Terh Terhad adap ap Kebu Kebutu tuha han n Pendidikan Proses belajar bagi anak (manusia) sebetulnya tidak dibatasi hanya hanya oleh oleh instit institusi usi sekola sekolah. h. Sejak Sejak dilahi dilahirka rkan, n, anak anak menga mengalam lamii proses proses belaja belajarr bersam bersama a denga dengan n lingku lingkunga nganny nnya. a. Insti Institus tusii sekol sekolah ah seharusnya berfungsi sebagai sarana atau alat dalam proses belajar. Namun, Namun, dalam dalam kenyat kenyataan aan,, sekol sekolah ah justr justru u mendom mendomina inasi si gagasa gagasan n tentang pendidikan bagi masyarakat. Gagasan dan praktik sekolah tersebut telah melahirkan ketidaksetaraan (inequality) ketika tidak semua orang bisa mengakses pendidikan sekolah.
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[3]
Bentuk-bentuk Bentuk-bentuk pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal) telah dikenal sejak lama. RA Kartini, misalnya, memulai pendidikan kepada kaum perempuan di luar sekolah dengan materi pendidikan sela selain in baca baca-t -tul ulis is,, juga juga ke kete tera ramp mpil ilan an yang yang dibu dibutu tuhk hkan an kaum kaum pere peremp mpua uan n saat saat itu. itu. Ki Haja Hajarr Dewa Dewant ntar ara a bahk bahkan an seca secara ra ke kera rass mene menent ntan ang g stig stigma mati tisa sasi si peme pemeri rint ntah ah kolo koloni nial al Bela Beland nda a terh terhad adap ap sekolah-sekolah pergerakan yang dicap sebagai sekolah liar. Karena itu, itu, dia dia memb memban angu gun n Tama Taman n Sisw Siswa a seba sebaga gaii suat suatu u pros proses es bela belaja jarr bersama kaum pribumi yang saat itu tidak bisa mengakses pendidikan f orm al , d en g a n me ng emb ang k an n i la i- n i lai n as i on a lis m e antipenjajahan antipenjajahan yang dibutuhkan masyarakat terjajah pada saat itu. Sekarang Sekarang kebutuha kebutuhan n masyarak masyarakat at Indonesia Indonesia tentu tentu tidak tidak sama persis dengan kondisi pada masa Kartini dan Ki Hajar, tapi ada satu kondi kondisi si yang yang sama: sama: ada sekel sekelom ompok pok masyar masyaraka akatt yang yang tidak tidak dapat dapat melakukan satu proses emansipatoris yang dimiliki manusia, yaitu belajar dengan bebas. Bagaimana seorang anak yang harus mencari nafkah, semisal pedaga pedagang ng koran koran,, pengam pengamen, en, pemulu pemulung, ng, dan buruh buruh jerma jermal, l, tetap tetap dapa dapatt bela belaja jar? r? Mate Materi ri pela pelaja jara ran n apa apa yang yang dibu dibutu tuhk hkan an mere mereka ka?? Bagaimana anak di daerah konflik yang sekolah-sekolahnya terbakar, terbakar, guru-gurunya guru-gurunya pergi, dan orang-orang bersenjata berkeliaran, di Aceh misalnya, dan pengungsi di Ambon, Poso, dan Madura tetap dapat belajar? Materi pelajaran apa yang dibutuhkan mereka? Soal Soal-s -soa oall sema semaca cam m ini ini belu belum m bisa bisa dija dijawa wab b deng dengan an sist sistem em pendid pendidika ikan n sekol sekolah ah forma formal. l. Ada banyak banyak orang orang dan dan kelom kelompok pok yang yang saat ini mengembangkan bentuk-bentuk pendidikan nonformal untuk menjawab kebutuhan tersebut. Saat ini sudah berkembang bentukbentuk pendampingan kepada kelompok masyarakat marginal, tidak semata-mata untuk keperluan karitatif, tapi juga mengembangkan model pendidikan yang baru (alternatif) semisal rumah singgah bagi anak-anak jalanan, teater bagi anak-anak miskin perkotaan, sanggar seni anak jalanan, bengkel besi bagi anak pemulung, universitas akar rumput, dan lain sebagainya.
D.
Pend Pendid idik ikan an Nonf Nonfor orma mall Berb Berbas asis is Masy Masyar arak akat at seba sebaga gaii Sala Salah h Satu Satu Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
1.
Konsep Pendidikan Berbasis Masyarakat Pend Pendid idik ikan an berb berbas asis is masy masyar arak akat at meru merupa paka kan n perw perwuj ujud udan an demokrat demokratisasi isasi pendidika pendidikan n melalui melalui perluasa perluasan n pelayana pelayanan n pendidik pendidikan an untuk untuk kepen kepentin tingan gan masya masyara rakat kat.. Pendi Pendidik dikan an berba berbasis sis masyar masyaraka akatt menjadi sebuah gerakan penyadaran masyarakat untuk terus belajar sepanjang hayat dalam mengsi tantangan kehidupan yang berubahubah.
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[4]
Secara Secara konsep konseptua tual, l, pendi pendidik dikan an berba berbasis sis masya masyarak rakat at adalah adalah model penyelenggaraan penyelenggaraan pendidikan yang bertumpu pada prinsip “dari masya masyarak rakat, at, oleh oleh masya masyarak rakat at dan untuk untuk masyar masyaraka akat”. t”. Pendid Pendidika ikan n dari dari masy masyar arak aka at arti artiny nya a pend pendid idik ik memb member erik ikan an jawa jawaba ban n atas atas kebu ke butu tuha han n masy masyar arak akat at.. pend pendid idik ikan an oleh oleh masy masyar arak akat at arti artiny nya a masyaraka masyarakatt ditempatk ditempatkan an sebagai sebagai subyek/p subyek/pelak elaku u pendidika pendidikan, n, bukan bukan objek pendidikan. Pada konteks ini, masyarakat dituntut peran dan part partis isip ipas asii akti aktifn fnya ya dala dalam m seti setiap ap prog progra ram m pend pendid idik ikan an.. Adap Adapun un peng penger erti tian an pend pendid idik ika an un untu tuk k masy masyar arak akat at arti artiny nya a masy masyar ara akat kat d ii ii k ut ut se se r ta ta k an an d al al a m s e em m u a p ro ro g ra ra m y an an g d i ra ra n ca ca n ng g u nt nt uk uk menjawab kebutullan mereka. Secara singkat dikatakan, masyarakat p erl u d i berd a ya k an , d ib eri Pel ua n g dan k ebeb as a n unt u k merdde merddesai sain, n, merenc merencana anaka kan, n, membi membiaya ayai, i, mengel mengelola ola dan menil menilai ai sendiri apa yang diperlukan secara spesifik di dalam, untuk dan oleh masyarakat sendiri. Di dalam Undang-undang no 20/2003 pasal 1 ayat 16, arti dari pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyaraka masyarakatt sebagai sebagai perwuju perwujudan dan pendidik pendidikan an dari, dari, oleh, oleh, dan untuk untuk masyaraka masyarakat. t. Dengan Dengan demikian demikian nampak nampak bahwa pendidik pendidikan an berbasis berbasis masy masyar arak akat at pada pada dasa dasarn rnya ya meru merupa paka kan n suat suatu u pend pendid idik ikan an yang yang membe memberik rikan an kemand kemandiri irian an dan kebeba kebebasan san pada pada masyar masyaraka akatt untuk untuk mene menent ntuk ukan an bida bidang ng pend pendid idik ikan an yang yang sesu sesuai ai deng dengan an ke kein ingi gina nan n masyarakat itu sendiri. Se em m en en ta ta r a i t u d il il in in gk gk un un ga ga n a ka ka d em em ik ik p ar ar a a k hl hl i j u ga ga memb member erik ikan an bata batasa san n pend pendid idik ikan an berb berbas asis is masy masyar arak akat at.. Me Menu nuru rutt Michael W. Galbraith, community-based education could be defined as an educational process by which individuals (in this case adults) become more corrtpetent in their skills, attitudes, and concepts in an effort to live in and gain more control over local aspects of their communities through democratic participation (pendidikan berbasis masv masvar arak akat at dapa dapatt diar diarti tika kan n seba sebaga gaii pros proses es pend pendid idik ikan an di mana mana indivi individudu-in indiv dividu idu atau atau orang orang dewasa dewasa menja menjadi di lebih lebih berko berkompe mpeten ten dalam ketrampilan, sikap, dan konsep mereka dalam upaya untuk hidup dan mengontrol aspek-aspek lokal dari masyarakatnya melalui partisipasi demokratis).
2.
Pendid Pendidika ikan n Non Nonfor formal mal Berba Berbasis sis Masyar Masyaraka akatt sebag sebagai ai Mode Modell Model pendidikan berbasis masyarakat untuk konteks Indonesia kini semakin diakui keberadaannya pasca pemberlakuan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Keberadaan Keberadaan lembaga ini diatur pada 26 ayat 1 s/d 7. jalur yang digunakan bisa formal dan atau nonformal. nonformal. D a la m h ubun g an in i , p endi d ik a n n on fo rm al b erb as i s masyarakat adalah pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[5]
warg warga a masy masyar arak akat at yang yang meme memerl rluk ukan an laya layana nan n pend pendid idik ikan an dan dan berfungs berfungsii sebagai sebagai pengganti pengganti,, penambah penambah dan/pel dan/pelengka engkap p pendidik pendidikan an form formal al dala dalam m rang rangka ka mend menduk ukun ung g pend pendid idik ikan an sepa sepanj njan ang g haya hayat. t. Pendidika Pendidikan n nonforma nonformall berfungs berfungsii mengemba mengembangkan ngkan potensi potensi peserta peserta didik dengan penekanan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengemba pengembangan ngan sikap dan kepribad kepribadian ian fungsion fungsional. al. Pendidikan Pendidikan nonformal nonformal meliputi meliputi pendidik pendidikan an kecakapan kecakapan hidup, hidup, pendidika pendidikan n anak usia usia dini dini,, pend pendid idik ikan an ke kepe pemu muda daan an,, pend pendid idik ikan an pemb pember erda daya yaan an perempua perempuan, n, pendidik pendidikan an keaksaraa keaksaraan, n, pendidik pendidikan an keterampi keterampilan lan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Satuan pend pendid idik ikan an nonf nonfor orma mall terd terdir irii atas atas lemb lembag aga a ku kurs rsus us,, lemb lembag aga a pelatihan pelatihan,, kelompok kelompok belajar belajar,, pusat pusat kegiatan kegiatan masyarak masyarakat, at, majelis majelis taklirn serta satuan pendidikan yang sejenis. Dengan demikian, nampak bahwa pendidikan nonformal pada dasa dasarn rnya ya lebi lebih h cend cender erun ung g meng mengar arah ah pada pada pend pendid idik ikan an berb berbas asis is masyarakat yang merupakan sebuah proses dan program, yang secara esensial, berkembangnya pendidikan nonformal berbasis masyarakat akan akan seja sejala lan n deng dengan an munc muncul ulny nya a ke kesa sada dara ran n tent tentan ang g baga bagaim iman ana a hubunganhubungan-hubu hubungan ngan sosial sosial bisa membantu membantu pengemba pengembangan ngan interaks interaksii sosi sosial al yang yang memb memban angk gkit itka kan n conc concer ern n terh terhad adap ap pemb pembel elaj ajar aran an berk berkai aita tan n deng dengan an masa masala lah h yang yang diha dihada dapi pi masy masyar arak akat at dala dalam m kehidupan kehidupan sosial, sosial, politik,, politik,, lingkung lingkungan, an, ekonomi ekonomi dan faktor-f faktor-faktor aktor lain. Sementar Sementara a pendidika pendidikan n berbasis berbasis masyarak masyarakat at sebagai sebagai program program harus berlandaskan pada keyakinan dasar bahwa partisipasi aktif dari warga masyarakat adalah hal yang pokok. Untuk memenuhinya, maka partis partisipa ipasi si warga warga harus harus didasa didasari ri kebeba kebebasan san tanpa tanpa tekana tekanan n dalam dalam kemampuan berpartisipasi dan keingin berpartisipasi. 3.
Pins Pinsip ip-p -pri rins nsip ip Pend Pendid idik ikan an Berb Berbas asis is Masy Masyar arak akat at Menurut Michael W. Galbraith pendidikan berbasis masyarakat memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut: •
Self Self determ determina inatio tion n (men (menen entu tuka kan n send sendir iri) i).. Semu Semua a angg anggot ota a masyar masyaraka akatt memil memiliki iki hak dan dan tangg tanggung ung jawab jawab un untuk tuk terli terlibat bat dalam menentukan kebutuhan masyarakat dan mengidentifikasi su um m be be r --ss u um m b er er m as as ya ya rra a ka kat ya n ng g b is is a d ig ig u n ak ak an an u n tu tu k merumuskan kebutuhan tersebut.
•
Self Self help help (menolo (menolong ng diri sendiri) sendiri) Anggota Anggota masyarak masyarakat at dilayani dilayani dengan dengan baik baik ketika ketika kemamp kemampuan uan mereka mereka untuk untuk menol menolong ong diri diri mere mereka ka send sendir irii tela telah h dido didoro rong ng dan dan dike dikemb mban angk gkai aii. i. Me Mere reka ka menjadi menjadi bagian bagian dari solusi dan membang membangun un kemandiri kemandirian an lebih lebih baik baik buka bukan n terg tergan antu tung ng kare karena na mere mereka ka bera berang ngga gapa pan n bahw bahwa a tanggung jawab adalah untuk kesejahteraan mereka sendiri.
•
Leadersh Leadership ip developm development ent (pengem (pengembang bangan an kepemimp kepemimpinan) inan) Para pemimpin pemimpin lokal lokal harus harus dilatih dilatih dalam dalam berbagai berbagai ketrampil ketrampilan an untuk untuk memecahkan masalah, membuat keputusan, dan proses kelompok
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[6]
sebagai cara untuk menolong diri mereka sendiri secara terusmenerus dan sebagai upaya mengembangkan masyarakat. •
Localization (lok (lokal alis isas asi) i).. Pote Potens nsii terb terbes esar ar un untu tuk k ting tingka katt partisipa partisipasi si masyarak masyarakat at tinggi tinggi terjadi terjadi ketika ketika masyaraka masyarakatt diberi diberi kesempatan dalam pelayanan, program dan kesempatan terlibat dekat dengan kehidupan tempat masyarakat hidup.
•
I n te te g r at at ed ed d el el i v ve er y of s e rv rv iicc e (keter (keterpad paduan uan pembe pemberia rian n pelayanan) Adanya hubungan antaragensi di antara masyarakat dan dan agen agen-a -age gen n yang yang menj menjal alan anka kan n pela pelaya yana nan n publ publik ik dala dalam m memenuhi tujuan dan pelayanan publik yang lebih baik.
•
Reduce duplication of service. service. Pelayanan Masyarakat seharusnya memanfaatkan secara penuh sumber-sumber fisik, keuangan dan sumber dava manusia dalam lokalitas mereka dan mengoordinir usaha mereka tanpa duplikasi pelayanan.
•
Accept diversity (menerima perbedaan) Menghindari pemisahan masyar masyaraka akatt berdas berdasar arkan kan usia, usia, penda pendapat patan, an, kelas kelas sosial sosial,, jenis jenis kela ke lami min, n, ras, ras, etni etnis, s, agam agama a atau atau ke kead adaa aan n yang yang meng mengha hala lang ngii peng pengem emba bang ngan an masy masyar arak akat at seca secara ra meny menyel elur uruh uh.. Ini Ini bera berart rtii pelibatan warga masyarakat perlu dilakukan seluas mungkin dan mereka mereka dosor dosorong ong/di /ditun tuntut tut untuk untuk aktif aktif dalam dalam penge pengemba mbanga ngan, n, perencanaan dan pelaksanaan program pelayanan dan aktifitasaktifitas kemasyarakatan. kemasyarakatan.
•
Institut Institutional ional responsive responsiveness ness (tangg (tanggung ung jawab jawab kelemb kelembaga agaan) an) Pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat yang berubah secara terusterus-me mener nerus us adalah adalah sebuah sebuah kewaji kewajiban ban dari dari lembag lembaga a publik publik sejak sejak mereka mereka terbentu terbentuk k untuk untuk melayani melayani masyaraka masyarakat. t. Lembaga Lembaga harus harus dapat dapat dengan dengan cepat cepat merespon merespon berbagai berbagai perubaha perubahan n yang terja terjadi di dalam dalam masyar masyarak akat at agar agar manfa manfaat at lemba lembaga ga akan akan terus terus dapat dirasakan.
•
Lifelong Lifelong learning learning (pemb (pembel elaja ajaran ran seumur seumur hidup) hidup) Kesem Kesempat patan an pembelajaran formal dan informal harus tersedia bagi anggota masy masyar arak akat at un untu tuk k semu semua a umur umur dala dalam m berb berbag agai ai jeni jeniss lata latarr belakang masyarakat.
Dala Dalam m perk perkem emba bang ngan anny nya, a, comm commun unit ityy-ba base sed d educ educat atio ion n merupakan merupakan sebuah gerakan gerakan nasional nasional di negara negara berkeman berkemang g seperti seperti Indonesi Indonesia. a. community community-bas -based ed education education diharapk diharapkan an dapat dapat menjadi menjadi salah salah satu satu fonda fondasi si dalam dalam mewuj mewujud udkan kan masyar masyaraka akatt madan madanii (civi (civill soci societ ety) y).. Deng Dengan an send sendir irin inya ya,, mana manaje jeme men n penn penndi didi dika kan n yang yang berdasar berdasarkan kan pada community community-bas -based ed educatio education n akan menampil menampilkan kan wajah sebagai lembaga pendidikan dari masyarakat. U n t uk uk m e l a k s a n ak a n p ar ad ig ma p e n d i d i k an b erb a si s masyarakat pada jalur nonformal setidak-tidaknya mempersyaratkan lima hal (Sudjana. 1984) yaitu:
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[7]
Pertama, teknol 1). 1) . Pertama, teknologi ogi yang yang diguna digunakan kan hen henda dakny knya a sesuai sesuai dengan dengan kondisi dan situasi nyata yang ada di masyarakat. Teknologi yang canggih canggih yang diperken diperkenalka alkan n dan adakalany adakalanya a dipaksaka dipaksakan n sering sering berubah menjadi pengarbitan masyarakat yang akibatnva tidak d ig ig un un ak ak an an s e eb b a b k eh eh ad ad ir ir a n t ek ek no no l o og gi i n nii b uk uk an an k ar ar en en a dibutu dibutuhka hkan, n, melain melainkan kan karen karena a dipaks dipaksaka akan. n. Hal ini membu membuat at masyarakat menjadi rapuh; Kedua , ada lembaga atau wadah yang statusnya jelas dimiliki 2). 2) . Kedua, atau dipinjam, dikelola, dan dikembangkan oleh masyarakat. Di sini dituntut adanya partisipasi masyarakat dalam peencanaan, pengad pengadaan aan,, pengg pengguna unaan, an, dan dan pemel pemeliha iharaa raan n pendi pendidik dikan an luar luar sekolah; Ketiga, program belajar yang akan dilakukan harus bernilai sosial 3). 3) . Ketiga, atau harus bermakna bagi kehidupan peserta didik atau warga bela belaja jarr dala dalam m berp berper eran an di masy masyar arak akat at.. Oleh Oleh kare karena na itu, itu, perancangannya harus didasarkan pada potensi lingkungan dan berorientasi pasar, bukan berorientasi akademik semata; Keempat , prog 4). 4) . Keempat, progra ram m bela belaja jarr haru haruss menj menjad adii mili milik k masy masyar arak akat at,, bukan milik instansi pemerintah. Hal ini perlu ditekankan karena b er er c e err m in in p ad ad a p en en ga ga la la m an an s e ell a ma ma i n nii b a h hw w a l e m ba ba ga ga pendidikan yang dimiliki oleh instansi pemerintah terbukti belum mampu mampu memba membangk ngkitk itkan an partis partisipa ipasi si masyar masyaraka akat. t. Yang Yang terjad terjadii hanyalah pemaksaan program, karena semua program pendidikan dira diranc ncan ang g oleh oleh inst instan ansi si yang yang bers bersan angk gkut utan an.. Keli Kelima ma,, apar aparat at pendid pendidika ikan n luar luar sekol sekolah/ ah/non nonfor formal mal tidak tidak menang menangani ani sendir sendirii prog progra ramn mnya ya,, namu namun n berm bermit itra ra deng dengan an orga organi nisa sasi si-o -org rgan anis isas asii kemasyarakatan. kemasyarakatan. Organisasi-organisasi Organisasi-organisasi kemasyarakatan ini yang menj menjad adii pela pelaks ksan ana a dan dan mitr mitra a masy masyar arak akat at dala dalam m meme memenu nuhi hi kebu ke butu tuha han n bela belaja jarr mere mereka ka dan dan dala dalam m berh berhub ubun unga gan n deng dengan an sumber-sumber pendukung program. 4.
Pendid Pendidika ikan n Berba Berbasis sis Masyar Masyaraka akatt untuk untuk Pemban Pembangu gunan nan Masyar Masyaraka akatt Dala Dalam m upay upaya a mend mendor oron ong g pada pada terw terwuj ujud udny nya a pend pendid idik ikan an nonf nonfor orma mall berb berbas asis is masy masyar arak akat at,, maka maka dipe diperl rluk ukan an upay upaya a un untu tuk k menj menjad adik ikan an pend pendid idik ikan an ters terseb ebut ut seba sebaga gaii bagi bagian an dari dari upay upaya a membangun masyarakat. Dalam hal ini diperlukan pemahaman yang tepat akan kondisi dan kebutuhan masyarakat. P em em ba ba n ng g u n an an /p /p e n ge ge m ba ban ga ga n m a s ya ya rra a ka ka t , k hu hu su su sn sn ya ya masy masyar arak akat at desa desa meru merupa paka kan n suat suatu u fond fondas asii pent pentin ing g yang yang dapa dapatt mempe memperku rkuat at dan mendor mendorong ong makin makin mening meningkat katnya nya pemban pembangun gunan an bangsa, oleh karena itu pelibatan masyarakat dalam mengembangkan pendid pendidika ikan n nonfo nonforma rmall dapat dapat menja menjadi di suatu suatu yang yang member memberii makna makna besar bagi kelancaran pembangunan.
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[8]
Peng Pengem emba bang ngan an masy masyar arak akat at,, peng pengem emba bang ngan an sosi sosial al ata atau pemban pembangu gunan nan masya masyarak rakat at sebaga sebagaii istila istilah-i h-isti stilah lah yang yang dimaks dimaksud ud d a lam p emb ah as a n i n i m en ga ndu n g ar t i ya n g b ers a m aan . Penge Pengemba mbanga ngan n masya masyara rakat kat,, teruta terutama ma di daera daerah h pedes pedesaan aan,, bila bila diband dibanding ingkan kan denga dengan n daerah daerah perkot perkotaan aan jelas jelas menun menunju jukan kan suatu suatu ketimpang ketimpangan, an, sehingga sehingga memerluka memerlukan n upaya yang lebih lebih keras keras untuk untuk menc mencob oba a lebi lebih h seim seimba bang ng dian dianta tara ra ke kedu duan anya ya.. peng pengem emba bang ngan an masyaraka masyarakat, t, pengemba pengembangan ngan sosial sosial atau pembangu pembangunan nan masyara masyarakat kat tersebut menunjukkan suatu upaya yang disengaja dan diorganisasi untuk memajukan manusia dalam seluruh aspek kehidupannya yang dilakukan di dalam satu kesatuan Wilayah. Kesatuan wilayah itu bisa terdiri dari daerah pedesaan atau daerah perkotaan. Upaya pembangunan ini bertujuan untuk terjadinya perubahan k ua ua l i ta ta s k e h id id u pa pan m a n nu u si si a d an an k u al al i t as as w i l ay ay ah ah ny ny a a ta ta u ling lingku kung ngan anny nya a ke arah arah yang yang lebi lebih h baik baik.. Ag Agar ar pemb pemban angu guna nan n itu itu berhasil, maka pembangunan haruslah menjadi jawaban yang wajar terhadap kebutuhan perorangan, masyarakat dan Pemerintah baik di tingkat desa, daerah ataupun di tingkat nasional. Dengan demikian maka isi, kegiatan dan tujuan pengembangan masyarakat akan erat kaitannya dengan pembangunan nasional. TR Batten menjelaskan bahwa pengembangan pengembangan masyarakat ialah proses yang dilakukan oleh masyarakat dengan usaha untuk pertamatama tama mendi mendisku skusik sikan an dan menen menentuk tukan an kebutu kebutuhan han atau atau keingi keinginan nan mereka, kemudian merencanakan dan melaksanakan secara bersama usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka itu (Batten, 1961). Dalam proses tersebut maka keterlibatan masyarakat dapat digambarkan dalam tahapan-tahapan sebagai berikut: Tahap perta pertama ma,, deng 1). 1) . Tahap dengan an ata atau tanp tanpa a bimb bimbin inga gan n fiha fihak k lain lain,, masy masyar arak akat at mela melaku kuka kan n iden identi tifi fika kasi si masa masala lah, h, kebu ke butu tuha han, n, keingi keinginan nan dan potens potensii-pot potens ensii yang yang mereka mereka miliki miliki.. Kemud Kemudian ian m erek a m en d i s k u s i k a n k eb eb u t u h a n - k e b u t u h an m e r ek a , menginventarisasi kebutuhan-kebutuhan itu berdasarkan tingkat k ep erl ua n , kep en t in g an d an m en des ak t i dak n ya us ah a peme pemenu nuha han n ke kebu butu tuha han. n. Dala Dalam m iden identi tifi fika kasi si ke kebu butu tuha han n itu itu didiskusikan pula kebutuhan perorangan, kebutuhan masyarakat dan kebutu kebutuhan han Pemer Pemerint intah ah di daerah daerah itu. itu. Me Mere reka ka menyu menyusun sun urutan prioritas kebutuhan itu sesuai dengan sumber dan potensi yang terdapat di daerah mereka; Tahap p kedu kedua a , mere 2). 2) . Taha mereka ka menja menjajag jagii ke kemun mungki gkinan nan-ke -kemun mungki gkinan nan u sa sa h a a ta ta u k eg eg i at at an an y an an g d ap ap at at m e r e k a l a ku ku ka kan , u nt nt uk uk memenuhi kebutuhan itu. apakah sesuai dengan sumber-sumber y an an g a d a d a n d en en ga ga n m em em pe pe r t im im b an an gk gk an an k em em u ng ng k in in a n kemungkinan hambatan yang akan dihadapi dalam kegiatan itu. Selanj Selanjutn utnya ya merek mereka a menen menentuk tukan an piliha pilihan n kegiat kegiatan an atau atau usaha usaha yang akan dilakukan bersama;
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[9]
3). 3) . Tahap mereka ka mene menent ntuk ukan an renc rencan ana a ke kegi giat atan an,, yait yaitu u Tahap ketiga ketiga,, mere prog progra ram m yang yang akan akan dila dilaku kuka kan n un untu tuk k meme memenu nuhi hi ke kebu butu tuha han n mereka mereka.. Ini Ini dimaks dimaksudk udkan an untuk untuk menum menumbu buhka hkan n rasa rasa memil memiliki iki dikala dikalanga ngan n masyar masyaraka akat. t. Rasa Rasa pemili pemilikan kan bersam bersama a itu menja menjadi di p ra ra s ar ar a att t i mb mb u ln ln ya ya r a ass a t an an gg gg u n g j a w ab ab b e rs rs am am a u nt nt uk uk keberhasilan keberhasilan usaha itu; 4). 4) . Tahap ialah melaks melaksan anaka akan n kegiat kegiatan. an. Dalam Dalam tahap tahap Tahap keemp keempat at ialah keempat ini motivasi perlu dilakukan. Di samping itu komunikasi antara pelaksana terus dibina. Dalam tahap pelaksanaan ini akan terd terdap apa at masa masala lah h yang yang menu menunt ntut ut peme pemeca caha han. n. Peme Pemeca caha han n masa masala lah h itu itu dila dilaku kuka kan n sete setela lah h diru dirund ndin ingk gkan an bers bersam ama a oleh oleh masyarakat dan para pelaksana; kelima , penilaian terhadap proses pelaksanaan kegiatan, 5). 5) . Tahap kelima, terha terhadap dap hasil hasil kegiat kegiatan an dan terhad terhadap ap pengar pengaruh uh kegiat kegiatan an itu. itu. Untuk kegiatan yang berkelanjutan, hasil evaluasi itu dijadikan salah salah satu satu masuk masukan an un untuk tuk tinda tindak k lanju lanjutt kegiat kegiatan an atau atau un untuk tuk bahan penyusunan program kegiatan baru. Semua tahapan kegiatan itu dilakukan oleh masyarakat secara par partisi tisipa pati tif. f. Peng Pengem emba bang ngan an masy masyar arak akat at yang yang bert bertum umpu pu pada pada kebutuhan dan tujuan pembangunan nasional itu memiliki dua jenis tujuan. Tujuan-tujuan itu dapat digolongkan kepada tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dengan sendirinya mengarah dan bermua bermuara ra pada pada tujuan tujuan nasio nasional nal,, sedang sedangkan kan tujuan tujuan khusus khusus yaitu yaitu p er er u ba ba h a n n-- p er er u b ah ah an an y a n ng g d ap ap at at d i u ku ku r y a n ng g t er er jja a d i p a da da masya masyarak rakat. at. Peruba Perubahan han itu menya menyangk ngkut ut segi segi kualit kualitas as kehidu kehidupan pan masy masyar arak akat at itu itu send sendir irii sete setela lah h mela melalu luii prog progra ram m peng pengem emba bang ngan an masyaraka masyarakat. t. Perubaha Perubahan n itu berhubu berhubungan ngan dengan dengan peningka peningkatan tan taraf taraf hidup warga masyarakat dan keterlibatannya keterlibatannya dalam pembangunan. Deng Dengan an kata kata lain lain tuju tujuan an kh khus usus us itu itu mene menega gask skan an adan adanya ya perubahan yang dicapai setelah dilakukan kegiatan bersama, yaitu beru berupa pa peru peruba baha han n ting tingka kah h laku laku warg warga a masy masyar arak akat at.. Peru Peruba baha han n tingkah laku ini pada dasarnya merupakan hasil edukasi dalam makna yang yang waja wajarr dan dan lua luas, yait yaitu u adan adanya ya peru peruba baha han n peng penget etah ahua uan, n, ketram ketrampil pilan, an, sikap sikap dan dan aspira aspirasi si warga warga masya masyara rakat kat serta serta adanya adanya penerapan tingkah laku itu untuk peningkatan kehidupan mereka dan untuk untuk penin peningka gkatan tan partis partisipa ipasi si dalam dalam pemba pembangu ngunan nan masyar masyaraka akat. t. Partis Partisipa ipasi si dalam dalam pemba pembangu ngunan nan masya masyarak rakat at itu itu bisa bisa terdir terdirii dari dari partisipasi buah fikiran, harta benda, dan tenaga (Anwas Iskandar, 1975). 1975). Dalam Dalam makna makna yang yang lebih lebih luas luas maka maka tujua tujuan n penge pengemba mbanga ngan n masya masyarak rakat at pada pada dasarn dasarnya ya adalah adalah penge pengemba mbanga ngan n demok demokrat ratisa isasi, si, dinamisasi dan modernisasi (Suryadi, 1971). Prinsip-prinsip Prinsip-prinsip pengembangan masyarakat yang dikemukakan di sini sini ialah ialah ke keter terpad padua uan, n, berke berkelan lanjut jutan an,, ke keser serasi asian, an, kemamp kemampuan uan send sendir irii (swa (swada daya ya dan dan goto gotong ng royo royong ng), ), dan dan kade kaderi risa sasi si.. Prin Prinsi sip p kete ke terp rpad adua uan n memb member erii teka tekana nan n bahw bahwa a ke kegi giat atan an peng pengem emba bang ngan an masya masyarak rakat at didasa didasarka rkan n pada pada progr programam-pr prog ogram ram yang yang disusu disusun n oleh oleh
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[10]
m as as ya ya r a ka ka t d en en ga ga n b i m bi bi n ng ga n dari le em m b ag ag aa- le le m b ag ag a ya n ng g mempunyai hubungan tugas dalam pembangunan masyarakat. Prinsip b er er k el el an an ju ju t an an m em em b er er i a rrtt i b ah ah wa wa k eg eg i at at an an p em em b an an g un un a n masyarakat itu tidak dilakukan sekali tuntas tetapi kegiatannya terus mener menerus us menuj menuju u ke arah arah yang yang lebih lebih sempu sempurna rna.. Prinsi Prinsip p keser keserasi asian an diterapka diterapkan n pada programprogram-prog program ram pembangu pembangunan nan masyaraka masyarakatt yang m em em pe pe r h at at ik ik an an k ep ep en en t in in ga ga n m as as ya ya r a ak k at at d an an k ep ep e n t in in ga ga n Pemerintah. Prinsip kemampuan sendiri berarti dalam melaksanakan kegiatan dasar yang menjadi acuan adalah kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat sendiri. PrinsipPrinsip-prin prinsip sip di atas memperj memperjelas elas makna makna bahwa bahwa programprogramprogr program am pendid pendidika ikan n nonfo nonforma rmall berba berbasis sis masya masyarak rakat at harus harus dapat dapat mendorong dan menumbuhkan semangat pengembangan masyarakat, t er er m as as u uk k k et et er er a mp mp i la la n a pa pa y an an g h ar ar u s d ij ij a di di ka ka n s u bs bs ta ta n s i pembelajaran dalam pendidikan nonformal. Oleh karena itu, upaya untuk menjadikan pendidikan nonformal sebagai bagian dari kegiatan masya masyarak rakat at memer memerluk lukan an upayaupaya-upa upaya ya yang yang seriu seriuss agar agar hasil hasil dari dari pend pendid idik ikan an dapa dapatt dima dimanf nfaa aatk tkan an oleh oleh masy masyar arak akat at dala dalam m upay upaya a peningkatan kualitas hidup mereka Dalam hal ini perlu disadari bahwa pengembangan masyarakat itu akan lancar apabila di masyarakat itu telah berkembang motivasi motivasi untuk untuk memba membangu ngun n serta serta telah telah tumbuh tumbuh kesada kesadaran ran dan semang semangat at meng mengem emba bang ngka kan n diri diri dita ditamb mbah ah ke kema mamp mpua uan n sert serta a ke ketr tram ampi pila lan n tertentu yang dapat menopangnya, menopangnya, dan melalui kegiatan pendidikan, khusus khususnya nya pendid pendidika ikan n nonfo nonforma rmall dihara diharapka pkan n dapat dapat tumbu tumbuh h suatu suatu semangat yang tinggi untuk membangun masyarakat desanya sendiri sabagai suatu kontribusi bagi pembangunan bangsa pada umumnya.
E.
Baga Bagaim iman ana a agar agar Prose Prosess Peny Penyel elen engg ggar araa aan n Pend Pendid idik ikan an Non Forma Formall Efektif
Keberhasilan Keberhasilan pelaksanaan pendidikan baik formal maupun non formal sanga sangatt diten ditentuk tukan an oleh oleh suasan suasana a ”temp ”tempat at belaja belajar/k r/kela elas”. s”. Prof Profeso esorr Sudjarwo, Guru Besar Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universi Universitas tas Lampung, Lampung, menjelas menjelaskan kan mengenai mengenai rambu-r rambu-rambu ambu umum yang dapat dijadikan acuan baik pada konsep pengajaran maupun pendidikan:
1. Kelas Kelas dikelo dikelola la deng dengan an pola pola ”semua ”semua kepe keperlua rluan”. n”. Maksudnya bahwa kelas di seting sedemikian rupa untuk dapat melayani semua kepeluan dari para pengguna kelas. Model kelas serup serupa a ini banya banyak k dijump dijumpai ai pada pada tempa tempatt pendi pendidik dikan an negara negara-negara berkembang. Kelas seolah ”ruang swalayan”atau one stop service, service, semua semua keper keperlua luan n untuk untuk gu guru ru dan murid murid ada di sana. sana.
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[11]
Kela Kelass sepe sepert rtii ini ini jika jika dipe diperu runt ntuk ukka kan n ke kela lass lemb lembag aga a ku kurs rsus us memang memang menja menjadi di idama idaman n bagi bagi para para muridn muridnya, ya, karena karena merasa merasa dima dimanj njak akan an un untu tuk k mend mendap apat atka kan n pela pelaya yana nan. n. Bahk Bahkan an kons konsep ep pelayanan prima sering disalahartikan bahwa kelas serupa inilah yang ideal. Jika konsep ruang kelas sebagai proses pendidikan, maka tidak semua kepentingan guru dan murid harus ada di sana. India salah satu negara yang menganut paham ruang kelas adalah ruan ruang g peny penyel elen engg ggar araa aan n pend pendid idik ikan an mand mandir iri. i. Oleh Oleh seba sebab b itu itu keper keperlua luan-k n-kepe eperl rluan uan pribad pribadii murid murid tidak tidak selama selamanya nya ada dan tersedia di kelas. 2. Penc Pencah ahay ayaa aan n dan Kebi Kebisi sing ngan an Kedua Kedua hal di atas atas pada pada akhirakhir-akh akhir ir ini sering sering diabai diabaikan kan oleh oleh pengelola sekolah dalam menata kelas sebagai tempat belajar. Banyak Banyak tempa tempat-t t-temp empat at pendid pendidika ikan n penca pencahay hayaan aan ruang ruang tidak tidak menjadi prioritas. Di samping aspek cahaya juga aspek sirkulasi udara. udara. Akiba Akibatny tnya a para para siswa siswa yang yang belaj belajar ar cepat cepat meras merasa a lelah lelah karena pengaruh dari pendengaran dan penglihatan. Hambat Hambatanan-ham hambat batan an fisik fisik serupa serupa ini banyak banyak sekali sekali terjad terjadii di kotakota-kot kota a besar, besar, akibat akibatnya nya kita kita sering sering melih melihat at pelaja pelajarr begitu begitu sele selesa saii jam jam bela belaja jar, r, tamp tampak ak di raut raut waja wajahn hnya ya tand tandaa-ta tand nda a kelelahan yang begitu penat. Hal ini di samping beban pelajaran yang diperoleh, juga karena faktor sanitasi lingkungan kelas yang tidak mendukung. Akibatnya semua itu menumpuk pada diri siswa se eb b ag ag ai ai p es es e errt a d id id i k . Ak ib ib at at l a n njju t d a pa pa t d i ba ba y an an gk gk an an bagaimana lelahnya para siswa, dan ini tampak pada raut wajah mereka masing-masing pada saat selesai proses pembelajaran. pembelajaran. Kelel Kelelaha ahan n ini semaki semakin n menja menjadidi-jad jadii jika jika beban beban pembe pembelaj lajara aran n tidak sebanding sebanding dengan dengan kemampua kemampuan n tubuh tubuh menerima menerima tekanan tekanan akibat dari ketidak sehatan lingkungan. Kondisi lingkungan yang ideal memang sulit diperoleh di daerah kota-kota besar, akan tetapi paling tidak ada upaya teknologi yang dapat dilakukan agar dampak dari lingkungan dalam arti fisik dapat dikurangi resikonya. Sebagai contoh untuk mengurangi tingkat tingkat kebisinga kebisingan n suara suara pada kelas tertentu tertentu dapat dapat digunakan digunakan dinding peredam, atau gerahnya suatu ruang dapat ditanggulangi dengan dengan pemasa pemasanga ngan n AC, dlsbny dlsbnya. a. Tampak Tampaknya nya aspek aspek teknol teknologi ogi menjadi hal yang penting sebagai jalan keluar untuk menghadapi tantangan alam.
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[12]
3. Tata Tata let letak ak pen penga gatu tura ran n kurs kursii Jarak antara kursi satu dengan kursi untuk siswa tidak ada aturan baku, hanya pada konsep psikologi sosial disinggung bahwa setiap manu manusi sia a memi memili liki ki teri terito tori ri atau atau wila wilaya yah h prib pribad adi. i. Bebe Bebera rapa pa penelitian yang dilakukan Morgan (1970) ditemukan bahwa orang merasa merasa aman aman jika jika wilay wilayah ah sekita sekitarny rnya a memili memiliki ki jarak jarak lingka lingkarr sekitar 0,5 s/d 1,00 m. Sedangkan jika lebih dari itu mereka akan merasa tersingkirkan dari lingkungan. Berdasarkan itu kita harus berhati-hati dalam menyusun kursi. Kita harus mengetahui susunan kursi itu untuk keperluan apa. Jika Jika un untuk tuk kepen kepentin tingan gan belaja belajar, r, maka maka wilaya wilayah h privac privacy y harus harus diciptakan, sebab banyak diantara siswa merasa tidak nyaman karena tidak memiliki wilayah privacy. Sebaliknya jika itu untuk disk diskus usi, i, maka maka jara jarak k anta antarr ku kurs rsii haru haruss sedi sediki kitt rapat apat gu guna na memudahkan mereka membangun wilayah bersama. Oleh Oleh sebab sebab itu tempa tempatt belaj belajar ar ideal ideal bagi bagi siswa siswa ialah ialah apabil apabila a tempat duduk mereka dapat dengan mudah dipindahkan sesuai kebutuhan. Cara ini memang sudah banyak dilakukan di tempattemp tempat at bela belaja jar, r, akan akan teta tetapi pi un untu tuk k ke kela lass perm perman anen en sepe sepert rtii sekola sekolah h sangat sangat berbed berbeda a diband dibanding ingkan kan denga dengan n tempa tempatt kursus kursus.. Tempa Tempatt kursus kursus lebih lebih leluas leluasa a dalam dalam menga mengatur tur tempa tempatt duduk duduk,, kare karena na itu itu kita kita haru haruss mema memaha hami mi jika jika temp tempat at ku kurs rsus us akan akan mendapat perhatian dari pelanggan, penyusunan kursi merupakan skala prioritas yang harus tetap diperhatikan dan mampu menarik minat pelanggan. 4. Dind Dindin ing g dan dan Papa Papan n Tul Tulis is Dind Dindin ing g dima dimaks ksud ud dala dalam m hal hal ini ini adal adalah ah warn warna a dind dindin ing g ruan ruang g belajar atau kelas. Banyak penelitian menyatakan bahwa warna ini mempengaruhi kondisi psikologis dari orang yang berada di ruangan tersebut. Untuk kelas belajar sangat disarankan warna yang dipilih adalah lembut, bukan cerah atau gelap. Papan di atas dapat diadakan sesuai dengan kebutuhan proses pembelaj pembelajaran aran didalam didalam kelas. kelas. Namun Namun perlu perlu diingat diingat keberada keberadaan an papan papan tersebut tersebut haruslah haruslah sesuai sesuai dengan dengan fungsi. fungsi. Amat tidak bijak bijak apabila kita membentang semua papan itu di dalam ruang kelas, kare karena na di samp sampin ing g memp memper erse semp mpit it ruan ruang g juga juga meng mengga gang nggu gu pemandangan.
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[13]
F.
K es i mpu la n
1). 1). Pada Pada pasa pasall 26 ayat ayat 1, Dekl Deklar aras asii Univ Univer ersa sall Hak Hak Asas Asasii Manu Manusi sia a dinyatakan bahwa: "Setiap orang berhak memperoleh pendidikan. Pendid Pendidika ikan n harus harus dengan dengan cuma-c cuma-cuma uma,, setida setidak-t k-tida idakny knya a untuk untuk tingk tingkata atan n sekol sekolah ah renda rendah h dan pendid pendidika ikan n dasar. dasar. Pendid Pendidika ikan n rendah harus diwajibkan. Pendidikan teknik dan kejuruan secara umum umum harus harus terbu terbuka ka bagi bagi semua semua orang orang dan pendi pendidik dikan an tinggi tinggi haru haruss dapa dapatt dima dimasu suki ki deng dengan an cara cara yang yang sama sama,, berd berdas asar arka kan n kepantasan; 2). Pada Pada kenyat kenyataa aanny nnya a tidak tidak semua semua orang mendapa mendapatka tkan n hak hak atas atas kebutuha kebutuhan n pendidika pendidikan n yang menjadi menjadi kebutuha kebutuhan n dasarnya dasarnya yang seringkal seringkalii disebabk disebabkan an oleh kendala kendala teknis teknis operasio operasional nal maupun maupun kendala sistemik. 3). Pendid Pendidika ikan n Non Non Formal Formal sebaga sebagaii Jawab Jawaban an Terhad Terhadap ap Kebutu Kebutuhan han P en en di di di di ka ka n d an an b en en tu tu k p en en d i di di ka ka n f o rm rm al al y an an g d a pa pa t dikembangkan adalah pendidikan non formal berbasis masyarakat dima dimana na masy masyar arak akat at dili diliba batk tkan an seca secara ra akti aktiff dala dalam m prose rosess pendidika pendidikan n dan pembelaj pembelajaran aran yang disesuaik disesuaikan an dengan dengan situasi situasi dan kondisi setempat sehingga diharapkan tercapai harapan yang dikehendaki.
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[14]
DAFTAR PUSTAKA
Sigiro, Atnike Nova, Kebutuhan Pendidikan Masa Depan, Media Indonesia, 20 Desember 2002; Materi Materi Mata Mata Kulia Kuliah h Pendi Pendidik dikan an Lu Luar ar Sekol Sekolah, ah, Bab 4 Asas Asas Kebut Kebutuha uhan, n, Pendidikan Non Formal..; S u h a r s ap u t r a ,
Uhar ,
” Pen d id ik an
Non
F or ma l” ,
http://uharsputra.wordpress.com/ , (4 April 2010); Sudjarwo, Prof., ”Bahan - Bahan Pendidikan Non Formal”, Semarang, 28 A pr il
2 00 9 ,
http://profsudjarwo.blog.com/2009/04/20/bahan-
bahan-pendidikan-non-formal/ , (4 April 2010).
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[15]
KATA PENGANTAR
Sesu Sesung nggu guhn hnya ya,, sega segala la puji puji bagi bagi Alla Allah, h, kami kami memu memuji ji-N -Nya ya,, memo memoho hon n p er er t ol ol o n ga ga n n-- Ny Ny a, a, m e m oh oh on on a m pu pu n a n n-- N y a, a, d an an k am am i m em em o h ho on perlindungan kepada Allah dari keburukan dan kejahatan amal perbuatan diri sendiri. Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, kami telah Pendidikan an Luar berhas berhasil il menye menyele lesai saikan kan makal makalah ah untuk untuk Matak Matakuli uliah ah Pendidik Sekolah dengan tema “Strategi Penyelenggaraan Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal”. Tulisan ini kami buat sesuai dengan pemahaman kami terhadap materi yang diberikan dalam mata kuliah ini dimana dijelaskan mengenai asas kebutuhan. Dalam pandangan kami, dari keseluruhan pembahasan maka poin poin poko pokok k yang yang sesu sesuai ai deng dengan an bida bidang ng yang yang pend pendid idik ikan an adal adalah ah yang yang berkaitan dengan “kebutuhan pendidikan”. Kami sadar bahwa “tak ada gading yang tak retak”, bahwa dalam tulisan ini ini masi masih h terd terdap apat at bany banyak ak ke kesa sala laha han n dan dan ke keku kura rang ngan an baik baik dari dari segi segi redaks redaksion ional al maupun maupun ketaja ketajaman man mater materi. i. Untuk Untuk itu kami kami mengh menghara arapka pkan n masukan-masukan yang konstruktif baik dari Dosen maupun rekan-rekan mahasiswa. Sawangan, April 2010
PENYUSUN
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[i]
DAFTAR ISI
Kata Penga ntar........ ntar........... ...... ..... ..... ..... ..... ...... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ....... ......
i
Daft ar Isi ...... ......... ...... ..... ..... ...... ..... ..... ..... ..... ...... ..... ..... ...... ..... ..... ..... ..... ...... ..... ..... ..... ..... ...... ..... ..... ....... ....... .....
ii
A.
Pendahuluan... Pendahuluan..... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..
1
B.
Tantan Tantanga gan n dalam dalam Penye Penyele lengg nggara araan an Pendi Pendidik dikan an..........................
2
C.
Pendid Pendidika ikan n Non Non Forma Formall sebag sebagai ai Jaw Jawaba aban n Terhad Terhadap ap Keb Kebutu utuhan han Pendidik Pend idik an....... an.......... ..... ..... ..... ..... ...... ..... ..... ...... ..... ..... ..... ..... ...... ..... ..... ..... ..... ...... ..... ..... ....... ....... ...... ...
D.
Pendid Pendidika ikan n Nonfo Nonforma rmall Berba Berbasis sis Masy Masyara arakat kat seb sebaga agaii Salah Salah Satu Strategi Strategi Penyele Penyelengga nggaraan raan Pendidik Pendidikan an Non Formal. Formal... .... .... .... .... .... ....
4
1.
Konsep Konsep Pendidik Pendidikan an Berbasis Berbasis Masyarak Masyarakat. at... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..
4
2.
P e n di di d ik ik an an No No n fo fo r m al al Be Be r b as as is is Ma Ma s ya ya r a ka ka t se seb ag ag ai ai Mo Mo d el el . . .
5
3.
Pins Pinsip ip-p -pri rins nsip ip Pend Pendid idik ikan an Ber Berba basi siss Masy Masyar arak akat at....................
6
4.
Pendi Pendidik dikan an Berba Berbasis sis Masya Masyarak rakat at untuk untuk Pemba Pembangu ngunan nan Masyarak Masy arak at...... at......... ...... ...... ...... ..... ..... ...... ..... ..... ..... ..... ...... ..... ..... ...... ....... ....... ...... ....... ....... .....
E.
3
8
Bagaim Bagaimana ana agar agar Pros Proses es Penye Penyele lengg nggara araan an Pend Pendidi idikan kan Non Non Formal Form al Efekt if...... if......... ...... ...... ...... ..... ..... ...... ..... ..... ...... ..... ..... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ......
11
Kesimpulan..... Kesimpulan....... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..... ..... .... .... .... ..... ..... .... .... ..... .....
14
Dafta Da ftarr Pusta Pus taka....... ka........... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ .......... ............. ............. ............. .............. .........
15
F.
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[ii]
TUGAS KELOMPOK : ........................................................................ ................................................................................1 ........1 PENDIDIKAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH............................................ SEKOLAH....................................................................1 ........................1 STRATEGI PENYELENGGARAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN NON FORMAL.....................1 A. Pendahuluan.......................................... Pendahuluan.............................................................................. ..............................................1 ..........1 B. Tantangan dalam Penyelenggaraan Pendidikan.................................2 C. Pendidikan Non Formal sebagai Jawaban Terhadap Kebutuhan Pendidikan...............................................................................................3 D. Pendidikan Nonformal Berbasis Masyarakat sebagai Salah Satu Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal..................................4 Formal..................................4 1. Konsep Pendidikan Pendidikan Berbasis Berbasis Masyarakat...................... Masyarakat............................................4 ......................4 2. Pendidikan Nonformal Berbasis Masyarakat sebagai Model................5 3. Pinsip-prinsip Pendidikan Berbasis Masyarakat.............................. Masyarakat...................................6 .....6 4. Pendidikan Berbasis Masyarakat untuk Pembangunan Pembangunan Masyarakat... .8 E. Bagaimana agar Proses Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal Efektif....................................................................................................11 F. Kesimpulan........................................................ Kesimpulan........................................................................ ........................... ................14 .....14
Tugas Kelompok: Strategi Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
[i]