KATA PENGANTAR
Puji Puji Syukur Syukur penulis penulis panjat panjatkan kan kepada kepada Allah Allah SWT karena atas atas segala segala rahmat rahmat dan hiday hidayah ahNy Nyaa penul penulis is dapat dapat meny menyel eles esai aika kan n maka makala lah h yang yang berj berjudu udull “Str “Strat ategi egi Pema Pemasa sara ran n Sampoerna A Mild sebagai Pelopor Rokok Mild di Indonesia” tepat pada waktunya. Makalah ini penulis susun sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Seminar Pemasaran Internasional. Diharapkan tulisan ini bermanfaat untuk menambah informasi para pembaca mengenai strate strategi gi apa saja saja yang yang dilakuk dilakukan an untuk untuk memasa memasarka rkan n produk produk sehing sehingga ga produk produk terseb tersebut ut bisa bisa menjadi Market leader di pasar dan dikenal oleh masyarakat luas. Penuli Penuliss menyad menyadari ari sepenu sepenuhny hnyaa bahwa bahwa makala makalah h ini masih masih terdapa terdapatt kekuran kekurangan gan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, penulis akan dengan senang hati menerima segala bentuk masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan makalah ini. Pada akhirnya semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya.
3 0
I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Bisnis Bisnis keluarga keluarga Sampoe Sampoerna rna bermul bermulaa sebelu sebelum m tahun tahun 1913 1913 saat saat Liem Liem Seeng Seeng Tee dan istrinya Tjiang Nio mendirikan perusahaan Handel Maastchapij Liem Seeng Tee. Perusahaan ini selanj selanjutn utnya ya bergant bergantii nama nama menjad menjadii NV Handel Handel Maastc Maastchapi hapijj Sampoe Sampoerna rna (HM Sampoe Sampoerna rna). ). Setelah Perang Dunia kedua usai, nama perusahaan tersebut diindonesiakan menjadi PT Hanjaya Mandala Sampoerna atau biasa disingkat menjadi HM Sampoerna. Bisnis Bisnis rokok rokok keluar keluarga ga Sampoer Sampoerna na dimula dimulaii sekita sekitarr tahun tahun 1916 1916 saat saat Liem Liem Seeng Seeng Tee membeli berbagai jenis tembakau dari seorang pedagang tembakau yang bangkrut. Di tengah kondis kondisii keuangan keuangan yang yang sulit sulit,, Liem Liem Seeng Seeng Tee bertek bertekad ad menjad menjadika ikan n perusa perusahaan haannya nya sebaga sebagaii Kerajaan Tembakau. Liem Seeng Tee sendiri memilih nama Sampoerna untuk menggambarkan keinginannya menghasilkan produk tembakau terbaik dan meraih predikat raja rokok kretek. Bisnis itu berjalan dan mulai menunjukkan geliatnya mulai awal tahun 1940. Pada saat itu itu bisnis bisnis PT HM Sampoer Sampoerna na tumbuh tumbuh pesat. pesat. Produk Produksi si gabunga gabungan n rokok rokok lintin lintingan gan tangan tangan dan lintingan mesin mencapai tiga juta batang per minggunya. Untuk melinting Dji Sam Soe saja diperlukan sekitar 1.300 pekerja. Setelah Liem Seeng Tee meninggal tahun 1956, perusahaan dikelola oleh kedua putrinya, Liem Sien Nio dan Liem Hwee Nio. Namun keduanya tidak berhasil membawa kesuksesan, sehingga bisnis ini selanjutnya ditangani oleh putra kedua Liem Seeng Tee yakni Liem Swee Ling, yang lebih dikenal dengan nama Aga Sampoerna. 3 0
Pada Pada seki sekita tarr tahun tahun 19701970-an an,, Aga Aga digan diganti tikan kan Pute Putera ra Samp Sampoer oerna na.. Saat Saat itu itu Pute Putera ra Sampoerna mulai membangun pabrik. Keberhasilan lainnya adalah dengan terdaftarnya PT HM Sampoerna sebagai perusahaan publik pada 27 Agustus 1990. Namun Putera Sampoerna (57 tahun) sendiri saat ini masih menduduki jabatan sebagai Presiden Komisaris. Sementara dua sepupunya mengisi jabatan wapreskom yakni Boedi Sampoerna dan sebagai komisaris yakni Soetjahjono Winarko. Komisaris HM Sampoerna lainnya adalah wakil dari pemegang saham yakni Phang Chew Hock, James P Bannes dan Ekadharmajanto Kasih. Sementara Sementara posisi presiden direktur saat ini diduduki diduduki oleh anak Putera Putera Sampoerna Sampoerna yakni Michael Sampoerna yang masih berumur 26 tahun. Sementara direktur lainnya adalah Edward H Fran Franke kee, e, Suga Sugaia iart rtaa Gand Gandas asap aput utra ra,, Hendr Hendraa Pras Praset etaa dan dan Djok Djoko o Susa Susant nto. o. Kera Keraja jaan an bisn bisnis is Samp Sampoe oern rnaa sekar sekaran ang g ini ini sudah sudah mengg menggur urit ita. a. Sela Selain in pabri pabrik k rokok rokok andal andalan anny nyaa yakn yaknii HM Sampoerna dengan produk unggulan Dji Sam Soe dan A Mild, ada juga bisnis properti Taman Dayu. Dayu. Di bisnis bisnis proper properti ti ini, ini, keluar keluarga ga Sampoe Sampoerna rna mengel mengelola ola 598 hektar hektar tanah tanah di Malang Malang.. Keluarga Sampoerna juga menjadi pemilik waralaba Alfamart yang semula dimaksudkan untuk memperlancar penjualan ritelnya. Keluar Keluarga ga Sampoe Sampoerna rna membel membelii 70 persen persen Sumber Sumber Alfari Alfariaa Trijay Trijayaa yang yang merupa merupakan kan pemilik waralaba Alfamart pada tahun 1990. Bisnis lainnya adalah PT Sampoerna Percetakan Nusan Nusantar taraa yang yang berali beralih h nama nama menjad menjadii PT Sampoe Sampoerna rna Printp Printpack ack didir didirika ikan n pada pada tahun tahun 1989 1989 terlet terletak ak di Sukore Sukorejo. jo. Bisnis Bisnis ini sebena sebenarny rnyaa sudah sudah dirint dirintis is sejak sejak lama, lama, namun namun terhen terhenti ti jauh jauh sebelum sebelum perang dunia kedua. Sementara untuk memperlancar memperlancar distribusi distribusi produksi produksi rokoknya, rokoknya, keluarga Sampoerna mendirikan PT Panamas. Perusahaan inilah yang semula digandeng oleh Philip Morris setelah ‘bercerai’ dengan Bentoel. Saat ini Panamas merupakan salah satu sumber dana dari Sampoerna. Tak mau kalah terhadap kemajuan teknologi, keluarga Sampoerna juga memiliki Integrated Business Solution Asia (IBSA)yang merupakan layanan IT dan konsultan menajemen menajemen dengan klien dari Indonesia dan Singapura. Singapura. Saat ini IBSA telah tumbuh menjadi salah satu industri IT terkuat di Asean. Sement Sementara ara untuk untuk kegiat kegiatan an sosial sosialnya nya,, keluar keluarga ga Sampoe Sampoerna rna mendir mendirika ikan n Sampoe Sampoerna rna Foundation yang mayoritas kegiatannya adalah memberikan beasiswa kepada siswa. Khusus untuk Sampoerna, pada tahun 2004 lalu berhasil memperoleh pendapatan bersih hingga Rp 9 3 0
triliun. Pendapatan ini diperkirakan terus menanjak mengingat masih besarnya pangsa pasar rokok Indonesia ditahun-tahun mendatang. Pada 2004, HM Sampoerna berhasil meraup keuntungan bersih Rp 15 triliun dengan nilai produksi 41,2 miliar batang. Hasilnya, Sampoerna meraih 19,4 persen pangsa pasar rokok di Indone Indonesia sia,, atau atau di posisi posisi ketiga ketiga setela setelah h Gudang Gudang Garam Garam dan Djarum Djarum.. Keberha Keberhasil silan an PT HM Sampoe Sampoerna rna Tbk. Tbk. menari menarik k perhat perhatian ian Philip Philip Morri Morriss Intern Internati ational onal Inc. Inc. (“PMI (“PMI”), ”), salah salah satu satu perusahaan rokok dan tembakau terkemuka di dunia, sehingga pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Morris Indones Indonesia, ia, anak perusa perusahaan haan PMI, PMI, mengaku mengakuisi isisi si kepemi kepemilik likan an mayori mayoritas tas atas atas PT HM Sampoerna Tbk. Philip Morris pun mengharga saham HM Sampoerna dengan harga yang cukup mengg menggiu iurk rkan an yakni yakni Rp 10.60 10.600. 0. Pasa Pasaln lnya ya,, sebel sebelum um pengu pengumu muma man n akui akuisi sisi si,, harga harga saham saham Sampoerna hanya di kisaran Rp 8.850 per saham, atau berarti harga yang ditawarkan Philip Morris adalah memberi premium sebesar 20 persen. PT.H PT.H.M .M Samp Sampoe oern rnaa adal adalah ah sala salah h satu satu peru perusa sahaa haan n roko rokok k yang yang berd berdir irii seja sejak k 1913. 1913. Sampoerna merupakan perusahaan rokok terbesar setelah PT. Gudang Garam. Perusahaan ini memiliki salah satu produk unggulan yaitu Sampoerna A-mild yang merupakan pelopor rokok mild di Indonesia. Rokok mild sendiri adalah rokok dengan kadar Tar dan Nikotine yang berkurang karena adanya sistem ventilasi yang berada pada perbatasan antara tembakau dan filter rokok. Sehingga asap asap yang yang dihisa dihisap p perokok perokok bercam bercampur pur dengan dengan oksige oksigen n dan mengak mengakiba ibatka tkan n kadar kadar Tar dan Nikotine berkurang. Sampoer Sampoerna na mengel mengeluar uarkan kan rokok rokok A-mil A-mild d yang yang membua membuatt pasar pasar Indones Indonesia ia semaki semakin n beragam jenis produk yang ditawarkan. Apabila orang tertarik menghisap rokok mild karena memiliki kadar Tar dan Nikotine rendah yang berarti mengurangi bahaya merokok. Maka dapat diambil asumsi dasar, bahwa orang tersebut berada dalam sebuah segmen, yaitu orang-orang yang memiliki pendidikan yang cukup untuk memahami bahaya rokok. Hasilnya dapat membuat segmen tersendiri yaitu masyarakat terdidik yang tetap ingin merokok.
I.2
Tujuan Penelitian 3 0
1. Mengetahui Mengetahui Strategi Strategi STP STP (segmentasi (segmentasi,, targeting targeting dan positioning) positioning) Sampoer Sampoerna na A-mild A-mild 2.
Mengetahui Taktik (Differentiation, Marketing Mix, dan Selling) dalam pemasaran Sampoerna A-mild
3.
Mengetahui Value (Brand, Service, Process) Sampoerna A-mild
4. Menget Mengetahu ahuii competi competitor tor dari dari Sampoer Sampoerna na A-mild A-mild 5. Mengetahui Mengetahui posisi posisi Sampoer Sampoerna na A-mild A-mild dalam dalam market market share rokok mild mild 6. Mengetahui Mengetahui posisi posisi Sampoer Sampoerna na A-mild A-mild pada PLC PLC (Product (Product Life Life Cycle) Cycle)
I.3
Metode Penelitian
Metode Metode peneli penelitia tian n yang yang diguna digunakan kan adalah adalah dengan dengan mengum mengumpul pulkan kan data data melalu melaluii riset riset kepustakaan yaitu upaya untuk memperoleh data teoritis yang didapat dari berbagai literature yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3 0
II 3 0
Tinjauan Pustaka
II.1
Pengertian Pemasaran
Setiap produk atau jasa perlu didukung oleh rencana pemasaran yang matang dimana akan diharapkan diharapkan mendatangkan mendatangkan pengembalian pengembalian atau keuntungan yang bagus yang bagus (Kotler, (Kotler, 2004, p.3). Beberapa ahli telah mengemukakan definisi dari pemasaran dengan berbagai pandangan yang berbeda. Menurut Kotler dan Amstrong (1996),pemasaran merupakan suatu hal yang lebih dari sekedar salah satu fungsi bisnis, yaitu melakukan negosiasi dengan pihak lain, dalam hal ini konsum konsumen. en. Pemasa Pemasaran ran didefi didefinis nisika ikan n secara secara sederh sederhana ana sebaga sebagaii “suatu “suatu proses proses pengiriman kepuasan konsumen pada suatu titik keuntungan tertentu”. tertentu”. Lebih lanjut, menurut Kotler dan Amstrong, definisi dari pemasaran yang sesungguhnya adalah “Proses sosial dan manajerial dari beberapa individu dan kelompok untuk mengetahui untuk mengetahui apa yang mereka perlukan dan inginkan melalui penciptaan dan pert dan pertukaran ukaran produk serta nilai-nilai nilai-nilai yang lain”. lain”. Tujuannya adalah untuk menarik konsumen-kons konsumen-konsumen umen baru dengan menjanjika menjanjikan n keuntungan-ke keuntungan-keuntunga untungan n yang besar yang besar serta untuk menjaga loyalitas konsumen-konsumen yang sudah ada atau konsumen memberikan kepuasan yang maksimal untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan.
II.2
Strategy
Strategi adalah cara penyampaian idealisme yang dihayati dan diamalkan benar-benar dalam implementasi implementasi dengan cara penetapan konsumen lewat suatu suatu persepsi persepsi tertentu yang ingin dicapai dicapai.. Kotler Kotler (1997) (1997) member memberikan ikan batasa batasan n bahwa bahwa yang yang dimaks dimaksud ud dengan dengan strategi strategi adalah segmentation – targeting – positioning , atau yang lebih dikenal dengan sebutan STP. II.2 II.2.1 .1 Segm Segmen enti ting ng
Di dalam pasar terdapat banyak sekali pembeli. Para pembeli itu berbeda dalam satu atau beberapa hal. Boleh jadi, para pembeli itu berbeda dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap pembelian, dan praktek-praktek pembelian mereka. Kategori-kategori ini, yang mana pun, dapat digunakan untuk segmentasi pasar. Tidak ada cara tunggal untuk mengsegmentasikan suatu pasar. Seorang pemasar harus mencoba membedakan 3 0
kategor kategorii segmen segmenats atsai, ai, secara secara tunggal tunggal dan secara secara kombin kombinasi asi,, dengan dengan harapa harapan n untuk untuk mendapatkan suatu yang bermanfaat guna melihat struktur pasar. II.2 II.2.2 .2 Targ Target etin ing g
Targeting adal adalah ah cara cara peru perusa saha haan an untuk untuk meng mengopt optim imal alkan kan penet penetra rasi si pasa pasar. r. Berbagai Berbagai segmen dievaluasi dievaluasi untuk memutuskan memutuskan berapa banyak serta segmen mana yang harus dilayani. Karena itu, perusahaan harus dapat jeli menggunakan konsep prioritas, variabilitas, dan fleksibilitas. Konsep prioritas. Konsep ini dipakai karena perusahaan tidak dapat melayani semua orang dalam suatu pasar. Perusahaan tidak dapat menjual kepada semua orang, perusa perusahaan haan harus harus dapat dapat menget mengetahui ahui keadaa keadaan n situas situasii pasar, pasar, apakah apakah perusa perusahaan haan cukup cukup bers bersai aing ng dalam dalam mela melaya yani ni oran orang g tert terten entu tu atau atau tidak tidak.. Untu Untuk k itu itu peru perusa sahaa haan n harus harus melakukan evaluasi, apakah orang yang dilayani itu bisa dilayani oleh perushaan lain secara baik atau tidak. Bisa saja perusahaan kita kalah bersaing karena konsumen lebih percaya kepada pesaing dan susah untuk diajak beralih ke produk kita. Hal ini mungkin saja karena perusahaan kita kalah dalam hal cost (biaya). Atau juga karena perusahaan kita tidak memiliki keunikan dibanding produk pesaing. Konsep Konsep variab variabili ilitas tas.. Pada Pada dasarn dasarnya ya tiap tiap orang orang mempuny mempunyai ai siste sistem m nilai nilai yang yang sangat individual. Barang yang sama bisa bernilai lain di mata orang yang berbeda. Bahkan Bahkan setiap setiap orang orang akan semaki semakin n berbed berbedaa dengan dengan semaki semakin n banyak banyaknya nya piliha pilihan n dan semakin pintarnya mereka memilih produk. Konsep Konsep fleksi fleksibil bilita itas. s. Konsep Konsep ini berhub berhubunga ungan n dengan dengan konsep konsep variab variabili ilitas tas.. Fokusnya adalah sejauhmana perusahaan dapat fleksibel. Semakin fleksibel, perusahaan semaki semakin n mampu mampu member memberika ikan n varias variasii tanpa tanpa harus harus banyak banyak mengel mengeluar uarkan kan biaya biaya atau atau ongkos tambahan. II.2 II.2.3 .3 Posi Positi tion onin ing g
Segmentasi dan targeting berhubungan berhubungan erat satu sama lain. Elemen ketiga strategi pemasaran adalah positioning adalah positioning , yaitu cara menempatkan produk di benak konsumen agar dipersepsi berbeda dan relatif lebih unggul dibanding produk pesaing. Perusahaan harus dapat menentukan posisi produk berdasarkan atribut produk yang khas, menurut kelas-
3 0
kelas penggunaan tertentu, tertentu, atau menurut kelas produk tertentu. tertentu. Dengan kata lain, setiap setiap perusahaan harus membangun keunggulan bersaing yang khas untuk menarik konsumen. II.3
Tactic
Taktik Taktik adalah adalah bagaim bagaimana ana strate strategi gi diimpl diimpleme ementa ntasik sikan an di lapang lapangan. an. Dalam Dalam buku Seni Seni berpe berperan rang, g, Suntzu Suntzu mengat mengatakan akan bahwa bahwa strate strategi gi diranca dirancang ng oleh oleh jendra jendrall dan taktik taktik dilakuk dilakukan an komandan komandan di lapangan. lapangan. Ditambahkan, Ditambahkan, perancangan taktik perlu mempertimbangka mempertimbangkan n keadaan keadaan medan, seperti topografi, kelebatan tumbuhan di atas tanah, sinar matahari, air dan lain-lain. Marketing Plus 2000, 2000, takti Dalam Marketing taktik k juga juga disesu disesuaik aikan an dengan dengan keadaan keadaan medan, medan, yaitu yaitu situas situasii persaingan yang dihadapi. Ada tiga komponen taktik yang perlu dirancang, yaitu diferensiasi, bauran pemasaran, dan penjualan. II.3. II.3.1 1 Diff Differ eren enti tiati ation on
Diferensiasi adalah usaha untuk membebaskan produk dari komoditas. Komoditas berarti suatu proses di mana konsumen tidak bisa membedakan lagi antara satu produk dengan produk lain yang sejenis. Idealnya, diferensiasi itu harus: •
Important : diferensiasi itu bernilai bagi konsumen.
•
Distinctive: Distinctive: diferensiasi itu belum ada selama ini.
•
Superior : diferensiasi itu memberikan kelebihan produk dari p roduk pesaing.
•
Communicable: Communicable: dife difere rens nsia iasi si itu itu dapa dapatt diko dikomu muni nika kasi sika kan n dan dan diam diamat atii oleh oleh konsumen.
•
Preemtive: Preemtive: sulit ditiru oleh pesaing.
•
Affordable: Affordable: pembeli dapat membayar harga dengan adanya diferensiasi itu.
•
Profitable: Profitable: perusahaan akan untung kalau memperkenalkan diferensiasi itu.
II.3 II.3.2 .2 Mark Market etin ing g Mix Mix
marketi ting ng mix mix) adal Baur Bauran an pema pemasa sara ran n (marke adalah ah vari variab abel el-v -var aria iabe bell yang yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh sebuah perusahaan untuk memperoleh respons yang diinginkan dari dari pasar pasar sasara sasaran. n. Selama Selama ini, ini, bauran bauran pemasa pemasaran ran yang yang dikenal dikenal adalah pendapat Jerome Mc. Carthy, yaitu: produk ( product product ), ), harga ( price), price), tempat ( place), place), dan promosi ( promotion). promotion). Keempat unsur ini unsur ini dikombinasikan dan dikoordinir agar dikoordinir agar pemasaran berjalan seefektif mungkin. seefektif mungkin. 3 0
II.3.2.1 Product
Menu Menuru rutt Kotl Kotler er,, Bowe Bowen, n, dan Make Makens ns (1996 (1996), ), Produ Produk k adal adalah ah sega segala la sesuatu yang dapat ditawarkan untuk menjadi perhatian pasar, menjadi tambahan, berguna, dan dikonsumsi, agar dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan. Suatu produk menyangkut obyek fisik, jasa, tempat, perusahaan, dan ide-ide. II.3.2.2 Price
Menurut Payne (1993) harga merupakan bagian penting dalam bauran pemasaran jasa karena harga menentukan keuntungan suatu bisnis. Keputusan menentukan menentukan harga penting penting dalam menentukan menentukan nilai bagi konsumen dan berperan berperan dalam membangun citra dari pelayanan. Harga juga memberikan persepsi akan kualitas. II.3.2.3 Promotion
Menuru Menurutt Payne Payne (1993) (1993) promos promosii dari dari bauran bauran pemasa pemasaran ran jasa jasa memili memiliki ki peranan penting peranan penting di dalam mengenalkan atau menempatkan posisi produk atau jasa kepada konsumen dan pihak lain yang saling berhubungan dalam suatu pasar. Promosi dapat menambah nilai yang signifikan pada suatu produk, disamping itu juga membantu konsumen dalam membuat penilaian yang lebih baik terhadap produk atau jasa yang yang ditawarkan. ditawarkan. Promosi Promosi dilakukan dilakukan oleh perusahaan perusahaan untuk mengenalkan produk yang ditawarkan kepada konsumen. II.3.2.4 Place
Menurut Kotler, Bowen, dan Makens (1996), lokasi merupakan salah satu aspek distribusi yang sangat penting bagi perusahaan yang bergerak di bidang hospitality. hospitality. Untuk bisnis jasa seperti restoran atau kafe, dimana konsumen datang kepada mereka, lokasi yang baik menjadi salah satu faktor pendukung penting 3 0
yang yang harus harus diperh diperhati atikan kan perusa perusahaan haan.. Tiap Tiap perusa perusahaan haan memili memiliki ki karakt karakteri eristi stik k tertentu dalam memilih lokasi, dengan mempertimbangkan strategi pemasaran dan target pasar yang dibidik. Perusahaan harus mempertimbangkan lokasi dimana para pesaingnya berada. Selanjutnya, perusahaan harus memperhatikan apakah lokasi bisnisnya mudah dijangkau dan ditemukan oleh pasar sasarannya.
II.3 II.3.3 .3 Sel Selling ing
Sebaga Sebagaii dimens dimensii yang yang paling paling akhir, akhir, penjua penjualan lan diangga dianggap p sebaga sebagaii hasil hasil akhir akhir ramuan konsep-konsep pemasaran lainnya. Segala macam konsep pemasaran dibuktikan lewat hasil penjualan. Dari hasil penjualan inilah perusahaan dapat melihat bagaimana kekuatannya berbagi pasar dengan para pesaing.
II.4
Value
Nilai adalah sebuah idealisme. Dalam nilai, terdapat hubungan antara produk dan harga. Nilai berasal dari selisih antara manfaat dan biaya produk. Nilai paling penting adalah yang dipersepika dipersepikan n ( perceived perceived value), value), bukan nilai sebenarnya. Memang, nilai objektif yang tinggi mudah dikomunikasikan untuk membentuk nilai yang tinggi. Akan tetapi hubungan keduanya tidak otomatis. Persepsi berbeda dengan realitas. Realitas di mata konsumen adalah yang mereka persepsikan. Oleh karena itu, dalam pemasaran, persepsi adalah realitas. Ada tiga komponen yang bisa dipakai untuk membentuk persepsi nilai, yaitu merek, layanan, dan proses. Penjelasan ketiga komponen diberikan pada bagian berikut ini. II.4.1 Merek
Merek (brand (brand ) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau gabungan semuanya yang diharapkan mengidentifikasikan dan membedakan barang atau layanan seseorang seseorang atau sekelompok penjual. Pemakaian merek memberikan memberikan keuntungan sebagai berikut: •
memudahkan penjual untuk mengelola pesanan dan menekan permasalahan.
•
secara hukum dapat melindungi penjual dari pemalsuan ciri-ciri produk.
3 0
•
Merek dapat memberikan kepada penjual peluang kesetiaan konsumen kepada produk.
•
Merek dapat membantu penjual mengelompokan pasar ke segmen-segmen.
•
Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya merek yang baik.
•
Sebagai Sebagai cara cara untuk untuk memudah memudahkan kan penanga penanganan nan produk produk,, mengid mengident entifi ifikas kasika ikan n pembekal, meminta produksi agar bertahan pada standar mutu tertentu dan juga meningkatkan pilihan para pembeli.
II.4 II.4..2 Laya ayanan
(service). Sasara Dime Dimens nsii kedu keduaa nila nilaii adal adalah ah laya layana nan n service). Sasaran n terakhi terakhirr perusa perusahaan haan berorientasi pemasaran adalah menjadikan seluruh bagian perusahaan berfikir sebagai pelayan. Apa pun jenisnya pada akhirnya bisnis harus dipersepsi sebagai suatu bisnis layanan. Dengan cara begitulah berlaku bahwa konsumen adalah raja. Heskett dalam Simamo Simamora ra beragum beragument entasi asi bahwa bahwa apa pun jenis jenis bisnis bisnis saat saat ini, ini, sector sector layana layanan n layak layak ditela diteladani dani.. Karakt Karakteri eristi stik k layana layanan n yang yang mement mementing ingkan kan kualit kualitas as untuk untuk memuas memuaskan kan pelanggan pelanggan merupakan nilai tambah bagi perusahaan perusahaan bila telah diyakini diyakini oleh manajemen dan seluruh karyawan. II.4 II.4..3 Proces cess
Dime Dimens nsii keti ketiga ga nila nilaii adal adalah ah pros proses es.. Nila Nilaii terc tercip ipta ta bila bila seti setiap ap orang orang dalam dalam perusa perusahaan haan,, baik baik langsun langsung g maupun maupun tidak tidak langsu langsung, ng, terlib terlibat at dalam dalam proses proses pemuas pemuasan an konsumen. Suatu perusahaan yang menganggap dirinya sebagai kumpulan fungsi yang bekerja terpisah, sulit untuk mendapat nilai dari proses karena setiap fungsi tidak peduli terhadap fungsi lainnya.
II.5
Competitor
Konsep
ini
mempelajari
tiga
dimensi pesaing, yaitu umum (general),
agresivitas (aggresiveness) dan kemampuan (capability). •
General (umum) 3 0
Dimensi Dimensi general general menggambarka menggambarkan n jumlah jumlah pesaing pesaing yang berada berada dalam dalam industr industri, i, termas termasuk uk produk produk subtitu subtitusi. si. Selain Selain itu, dimens dimensii ini juga mencakup mencakup
pesain pesaing g
potensial pada masa yang akan datang. Untuk itu, yang perlu dilakukan adalah menganalis menganalisis is berapa jumlah jumlah pesaing pesaing perusahaan. perusahaan. semakin semakin tidak mudah
memuaskan memuaskan konsumen. konsumen.
Semakin Semakin pesaing pesaing
banyak
pesaing, pesaing,
memberikan memberikan choices choices
(pilihan) yang makin banyak kepada konsumen. Jadi, perubahan perilaku konsumen konsumen tidak hanya diinisiasi diinisiasi oleh perubahan perubahan teknologi, teknologi, ekonomi, ekonomi, dan pasar, tetapi juga oleh pesaing.
•
Aggresiveness (Daya serang) Dimensi yang kedua dalam variable pesaing adalah aggresiveness, yaitu seberapa jau jauh h
pesa pesain ing g
aggres aggresive ivenes nesss
mene menera rapk pkan an berhubu berhubungan ngan
stra strate tegi gi
seca secara ra krea kreati tiff
dengan dengan
usahausaha-usa usaha ha
dan dan
efek efekti tif. f.
Dime Dimens nsii
untuk untuk mendap mendapatk atkan an
keunggulan keunggulan kompetit kompetitif, if, yang yang bersumbe bersumberr pada: (1) harga harga (price (price))
dan kualitas kualitas
(quality) (quality),, (2) waktu (timing) (timing) dan praktek praktek bisnis (know how) dan (3) pegangan pegangan erat (strong hold).
•
Capability (Kemampuan) Dimensi Dimensi
ketiga ketiga
competitor competitor
adalah adalah capability capability
(kemampuan) (kemampuan)..
Dimensi Dimensi ini
berkaitan dengan kondisi keua-ngan, karyawan, aset tangible, dan aset intangible (misalnya paten, merek, dan teknologi). Berdasarkan ciri-ciri ketiga ketiga dimensi ini, tingkat tingkat persaingan persaingan bergerak bergerak
dalam tiga tahap, yaitu: yaitu: embryo embryo – boundary boundary –
boundaryle boundaryless. ss. Tahap embryo embryo ditandai ditandai oleh mulai masuknya masuknya pesaing pesaing (dimens (dimensii general). general).
Ketika Ketika
para pesaing pesaing mulai mulai meningkatka meningkatkan n agresivi agresivitas, tas, batas-batas batas-batas
industri semakin jelas dan terjadilah persaingan langsung. Pada tahap ini, ini, setiap 3 0
perus perusahaa ahaan n
dapat dapat
mengen mengenali ali
pesain pesaingny gnyaa dengan dengan mudah. mudah. Ketika Ketika dimens dimensii
capabi capabili lity ty semaki semakin n berper berperan, an, teruta terutama ma dengan dengan perkem perkembang bangan an inform informati ation on technology, maka batas-batas industri menjadi semakin kabur (boundaryless). Semakin sulit pula siapa pesaing langsung karena terlalu banyakpesaing yang bersifat bersifat
tidak
langsung. langsung. Dimensi Dimensi
capability capability
inilah inilah
yang
memungkinkan memungkinkan
pesaing merealisasikan kreativitas yang ada dibenaknya. Dengan capability, pesaing pesaing tidak hanya bisa melewati melewati entry barrier barrier (hambatan (hambatan masuk dalam industri) yang sudah ada dalam suatu industri atau meluncurkan produk baru sebagai suatu bentuk subtitutes, tetapi juga melakukan integrasi vertikal. II.6
Market Share
Posisi kompetitif perusahaan yang berbeda, yang dapat dikelompokkan dalam: •
Pemimpin pasar - Market Leader . bila pangsa pasar yang dikuasainya di atas 30 % hingga 40 % atau lebih.
•
Penantang pasar - Market Challenger . biia pangsa pasar yang dikuasainya di atas 20 % sampai 30 %.
•
Pengikut pasar - Marke) Follower. bila pangsa pasar yang dikuasainya di atas 10 % sampai 20 %.
•
Pelubuk pasar atau penggarap relung pasar - Market Nicher. bila pangsa pasar yang dimiliki hanya sampai 10 % atau kurang
II.7
Product Li Life Cycle
Sepanj Sepanjang ang kelang kelangsun sungan, gan, sering sering terjad terjadii peruba perubahan han kondisi kondisi teruta terutama ma para para pesain pesaing. g. Konsekuensinya adalah perusahaan harus memikirkan bagaimana memperpanjang usia produk dan bahwa suatu produk tidak akan bertahan lama. Dengan mengidentifikasikan tahap dimana suatu produk berada atau arah pengembangan produk yang lebih baik sehingga volume penjualan dapat dapat dipert dipertahan ahankan kan bahkan bahkan diting ditingkat katkan kan.. Siklus Siklus hidup hidup produk produk dari dari suatu suatu tipe tipe produk produk yang yang memiliki empat tahap yaitu:
3 0
II.7 II.7.1 .1 Intr Introd oduc ucti tion on
Tahap Tahap perkena perkenalan lan ( Introduction) Introduction) adalah adalah tahap tahap dimana dimana pertum pertumbuha buhan n penjualan lamba ambatt
kar karena ena
prod produk uk
baru baru
saj saja
dipe diperk rken enal alka kan n
dal dalam
pasa pasarr. Biay Biayaa
untu untuk k
memperkenalkan produk yang tinggi membuat produk belum dapat menghasilkan laba. II.7 II.7..2 Growth
Tahap Tahap pertu pertumb mbuha uhan n (Growth) Growth) adal adalah ah peri period odee dima dimana na pasa pasarr deng dengan an cepat menerima produk sehingga penjualan melonjak dan menghasilkan laba yang tinggi. II.7 II.7.3 .3 Matu Maturi rity ty
Tahap Tahap kedewa kedewasaa saan n (Maturity) Maturity) adalah adalah period periodee pertum pertumbuha buhan n penjual penjualan an mulai menurun karena produk telah diterima oleh konsumen potensial. Keuntungan stabil atau menurun menurun disebabkan disebabkan meningkatny meningkatnyaa biayabiaya- biaya biaya pemasaran untuk melawan persaingan yang ketat II.7 II.7.4 .4 Decl Decliine
Tahap penurunan ( Decline ) adalah periode ketika penjualan menurun diikuti dengan berkurangnya laba. Sehingga berdasarkan siklus hidupnya setiap produk akan mengalami tahap kemunduran dan laba yang diperoleh akan berkurang.
III Strategi Pemasaran Sampoerna A-mild
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diamet diameter er sekita sekitarr 10 mm yang yang berisi berisi daun-da daun-daun un tembaka tembakau u yang yang telah telah dicaca dicacah h (Anony (Anonymou mous, s, 2007 b). menurut Peraturan Pemerintah No. 81/1999, kadar nikotin pada setiap batang rokok maksimal sebesar 1,5 mg, sedangkan kadar tar maksimal 20 mg per batang. Pembuatan rokok
3 0
diawal diawalii dari dari pengol pengolahan ahan tembak tembakau au dan cengkeh cengkeh,, peraci peracikan kan,, perlin perlintin tingan gan,, dan pengepak pengepakan an (Wardopo, 2005). Berdasarkan bahan ramuannya, rokok digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu : 1.
Rokok Kretek
Ciri khas dari rokok kretek adalah adanya bunyi kretek-kretek bunyi cengkeh terkena api ketika ketika rokok rokok dihisa dihisap p (anony (anonymou mous, s, 2006 2006 b). rokok rokok kretek kretek menggun menggunaka akan n tembak tembakau au rakyat rakyat sebagai bahan baku utama di samping cengkeh dan campuran saos, biasanya essence hasil rebusan kayu manis (Budiman dan Onghokham, 1987). 2.
Rokok Putih
Rokok putih tidak menggunkan cengkeh dalam pembuatannya, akan tetapi menggunakan tembakau tembakau dan saos. Tembakau Tembakau virginia virginia merupakan bahan utama bagi pembuatan rokok atau sigaret putih, dengan ciri khas warnanya kuning, aromanya harum berbeda dengan jenis temb tembak akau au lain lain,, sela selain in itu itu memp mempuny unyai ai kadar kadar gula gula yang yang ting tinggi gi pada pada daun daunny nyaa (kro (kroso sok) k) (Abdullah (Abdullah dan Soedarmanto Soedarmanto,, 1984). Proses pembuatan rokok putih seluruhnya seluruhnya dilakukan dengan menggunakan mesin (Budiman dan Onghokham, 1987). 3.
Cerutu
Pada rokok cerutu terdiri dari tiga lapis tembakau yaitu bagian dalam disebut pengisi yang diha dihasi silk lkan an oleh oleh temb tembak akau au
raky rakyat at,,
kemu kemudi dian an diba dibalu lutt
oleh oleh temb tembak akau au
Besu Besuki ki dan dan
Vorstenland Vorstenlanden, en, dan terakhir terakhir dibungkus oleh tembakau tembakau Deli (Abdullah (Abdullah dan Soedarmanto Soedarmanto,, 1984).
Berdasarkan cara pembuatannya, rokok kretek terbagi menjadi dua jenis, yaitu : 1. Siga Sigare rett Kret Kretek ek Tang Tangan an (SKT (SKT)) 3 0
Rokok kretek jenis ini dibuat dengan alat pelinting yang dijalankan dengan tangan dalam prose prosess pelint pelinting inganny annya, a, sedangk sedangkan an bahan bahan pembung pembungkus kusnya nya yang yang diguna digunakan kan adalah adalah kertas kertas klobot atau kertas ambri (Budiman dan Onghokham, 1987). 2. Siga Sigare rett Kret Kretek ek Mesi Mesin n (SKM (SKM)) Sigaret Kretek Mesin merupakan jenis rokok kretek yang seluruh proses pembuatannya dilakuk dilakukan an dengan dengan menggun menggunakan akan mesin mesin (Budim (Budiman an dan Onghokh Onghokham, am, 1987). 1987). Tembaka Tembakau u virginia menjadi salah satu bahan campuran dalam pembuatan rokok kretek ini (Susilowati, 2005).
III.1
Strategy III.1.1 III.1.1 Segmenta Segmentasi si
Sampoerna A-mild membagi masyarakat kedalam segmen masyarakat terdidik yang mengerti benar akan bahaya merokok tetapi tetap memilih untuk merokok. Pada segmen masyarakat terdidik, terdapat konsumen yang sangat potensial bagi produsen rokok, rokok, yaitu yaitu kalanga kalangan n anak anak muda muda terdid terdidik ik yang yang menget mengetahui ahui dampak dampak rokok, rokok, tetapi tetapi mengambil mengambil resiko resiko untuk merokok. merokok. Nantin Nantinya ya dapat menjadi menjadi konsumen konsumen jangka jangka
panjang panjang
bagi perusahaan, karena rokok dapat menimbulkan menimbulkan keterikatan. Apabila konsumen anak muda terikat, maka perusahaan akan memiliki potensi konsumen yang akan loyal dalam jangka panjang. III.1.2 III.1.2 Targeti Targeting ng
A Mild sendiri meneta menetapkan pkan target target konsume konsumenny nnyaa pada pada peroko perokok k muda muda dewasa dewasa dengan rentang usia 18-25 tahun. Pria dewasa. Dimana saat ini mayoritas perokok LTLN adalah wanita. Dengan dikeluarkan dikeluarkan produk rokok kretek baru yang lebih ringan, ringan, Sampoerna Sampoerna A-mild mengincar pangsa pasar pria yang lebih memilih rokok kretek untuk beralih ke rokok LTLN dengan rasa yang lebih halus. Wanita Modern. Target utama dari Sampoerna A-mild tetap pria. Namun pihak dari PT HM Sampoerna tetap mencoba menggaet perokok wanita lebih banyak lagi. 3 0
Dimana saat ini perokok wanita di Indonesia sudah semakin banyak. Dengan produk baru ini digambarkan rokok mild yang ringan dan elegan.
III.1.3 III.1.3 Positio Positionin ning g
Tema “How Low Can You Go” merupakan introduction theme, karena saat itu rokok mild merupakan kategori produk yang baru bagi pasar Indonesia. Dengan iklan televisi (TVC) yang begitu unik yaitu animasi icon-icon yang bermain limbo, ditampilkan icon A Mild yang mampu bermain limbo hingga mistar diturunkan sangat rendah. Jelas bahwa bahwa pesan pesan positi positioni oning ng yang yang ingin ingin disamp disampaik aikan an adalah adalah bahwa bahwa A Mild Mild memili memiliki ki kandungan tar dan nikotin yang paling rendah dibanding brand lain. Rupanya konsumen rokok Indonesia mulai sedikit demi sedikit teredukasi dengan tema ”How Low Can You Go”. Hal ini terbukti dengan penetrasi penetrasi produk ini yang mulai berjalan. Lalu positioning ”How Low Can You Go” ini berusaha diperkuat lagi dengan tema “Bukan Basa Basi”. Dalam iklan-iklan bertema ”Bukan Basa Basi” ini, A Mild seba sebaga gaii sebua sebuah h bran brand d mula mulaii mema memain inka kan n tekni teknik k yang yang saya saya sebu sebutt sebag sebagai ai para parall llel el positioning. Seluruh eksekusi dari TVC maupun print ad ”Bukan Basa Basi” begitu jauhnya, bahkan tidak berhubungan sama sekali dengan atribut produk A Mild sendiri. Bebe Bebera rapa pa yang yang cuku cukup p unik unik adal adalah ah prin printt ad denga dengan n foto foto simp simpan anse se hita hitam m putih putih dan bertuliskan ”Siapa Bilang Enak Jadi Manusia. Bukan Basa Basi”. Lalu ”Mau Hidup Enak, Usaha. Bukan Basa Basi”. Masih banyak lagi berbagai eksekusi iklan bertema ini yang yang membua membuatt audien audienss iklan, iklan, baik baik mereka mereka yang yang paham paham market marketing ing dan adverti advertisin sing g maupun konsumen awan, bertanya-tanya mengenai arti ”Bukan Basa Basi”. Seiring dengan mulai membesarnya segmen pasar perokok mild yang dibuka jalannya jalannya oleh A Mild, Mild, A Mild sempat berusaha keluar sebentar dari parallel parallel positioning positioning dan kembali ke tema ”konvensional”, dalam arti tema yang lebih mudah dicerna oleh audiens audiens iklan. iklan. A Mild Mild menggun menggunaka akan n tema tema “Other “Otherss Can Only Only Follow Follow”, ”, yang yang secara secara implisit ingin menyampaikan bahwa brands rokok mild yang lain hanya bisa ikut-ikutan A Mild dan bukanlah rokok mild yang orisinil. Iklan ini ingin mengatakan bahwa A Mild tidak bisa dibantah adalah rokok A Mild yang pertama, pertama, sekaligus sekaligus dengan market share 3 0
dan mind share terbesar. Eksekusinya antara lain adalah animasi 3 dimensi ikan-ikan di laut yang dipimpin oleh seekor ikan yang berwarna berbeda dari ikan-ikan lain yang ikut berenang di belakangnya. Lalu animasi binatang-binatang di pantai yang bergerak dalam sebuah antrian, dengan jingle ”Others Can Only Follow” yang begitu funky. Semp Sempat at menj menjal alan anka kan n Othe Others rs Can Can Only Only Foll Follow ow hing hingga ga akhi akhirr 2004 2004,, pada pada pertengahan 2005, A Mild tampil beda dengan tema yang bertahan hingga saat ini, yaitu “Tanya Kenapa”. Tema ini menarik karena begitu berani menyentuh secara langsung berba berbagai gai isu sosial sosial dan mempro memprovok vokasi asi audiens audiens dengan dengan pertan pertanyaa yaan n ”Tanya ”Tanya Kenapa” Kenapa”.. Contohnya adalah print ad dan baliho yang bergambar beberapa oven dengan toga di dalamnya, dan dengan harga di setiap toga. Di setiap toga ada label-label ”sarjana”, ”sarjana luar negeri” dan sejenisnya. Lalu iklan ini memiliki tagline ”Mau Pintar Kok Mahal. Tanya Kenapa”. Berbagai TVC, print ad, dan baliho bertema Tanya Kenapa begitu banyak menghujani publik. Mungkin kita masih ingat TVC ini, ”Taat Kalo Nggak Ada Yang Liat. Tanya Kenapa”, serta ”Jalan Pantas Dianggap Pantas. Tanya Kenapa”. Sedangkan baliho antara lain adalah ”Gali Lubang, Tutup Lupa. Tanya Kenapa”. Iklaniklan A Mild ini cerdas, menggigit, sekaligus engaging karena tema yang diangkat adalah sehari-hari sehari-hari.. Bahkan jika dianalisis dianalisis lebih dalam, iklan-ikla iklan-iklan n A Mild dengan tema ”Tanya ”Tanya Kenapa” lebih mirip seperti iklan layanan masyarakat (public service ads) dibandingkan iklan produk. Yang mengingatkan kita bahwa iklan ini tetap iklan komersial adalah adanya logo A Mild dan peringatan pemerintah akan bahaya merokok yang selalu muncul di akhir iklan. Beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil dari evolusi positioning A Mild adalah bahwa sebuah brand selalu memerlukan cara baru untuk berkomunikasi, karena pas pasar ar adal adalah ah sebua sebuah h kelo kelomp mpok ok manu manusi siaa yang yang dinam dinamis is.. Bran Brand d juga juga hidu hidup p dala dalam m persaingan persaingan di mana untuk membedakan membedakan diri dengan pesaing memerlukan kreativitas kreativitas tinggi, sehingga brand performance yang diukur dari pertumbuhan penjualan dapat terus terjaga. Jelas bahwa kekuatan finansial untuk membentuk sebuah brand adalah baru setengah dari cerita, karena bukan frekuensi iklan saja yang penting, akan tetapi tema iklan juga sangat penting, kalau tidak bisa dibilang lebih menentukan.
3 0
III.2
Tactic III.2.1 Differentia Differentiation tion
Sampoer Sampoerna na A Mild Mild merupak merupakan an hasil hasil sebuah sebuah keseim keseimban bangan gan perpad perpaduan uan antara antara tembakau jawa, amerika, dan tembakau berkualitas lainnya. Rasa dan aroma Sampoerna adalah hasil dari persembahan tersendiri dari cengkeh alam terbaik. Selain itu diferensiasi yang terdapat pada Sampoerna A-mild juga terletak pada image yang tergambarkan pada produk Sampoerna A-mild itu sendiri, yaitu menggambarkan pribadi yang berjiwa muda, menyukai music dan entertainment.
III.2.2 Marketing Marketing Mix Mix (4P) III.2.2.1 Product
A Mild adalah rokok yang rendah kadar tar kadar tar dan dan nikotin nya. Secara resmi, produk A Mild diluncurkan pada 18 Desember 1989 dengan kandungan 14 mg tar dan 1.0 mg nikotin per pak-nya. A Mild juga merupakan rokok pertama yang mendobr mendobrak ak pasar pasar Indone Indonesia sia dengan dengan penampi penampilan lannya nya yang yang unik, unik, yakni yakni dengan dengan ukuran keliling lingkaran rokok 22 mm dan panjang rokok 90 mm. Produk ini sangat sukses di pasaran karena dapat memenuhi keinginan perokok yang ingin menerapkan pola hidup sehat. Produk A Mild sendiri terdapat dua jenis yang sama-sama memiliki kadar rendah nikotin dan tar. Dua jenis tersebut dapat dibedakan dari kemasannya. Yang pertama yaitu A Mild dengan kemasan warna hijau yang membawa pada kesan alam alamii dari dari rasa rasa ment mentho holl- nya nya dan kedua kedua yait yaitu u kemas kemasan an mera merah h deng dengan an rasa rasa premium. Berbicara rasa dan kemasan rokok A Mild, dari awal kemunculannya 3 0
hingga sekarang ini ia selalu konsisten dengan kemasannya seperti yang sekarang ada, sederhana tetapi tetap unik dan eksklusif. Pada pertengahan Mei 2008, A Mild mengeluarkan kemasan limited edition dengan gambar seorang gadis muda yang sedang mengekspresi mengekspresikan kan musik. musik. Begitu Begitu juga dengan citarasa, citarasa, rokok inipun tidak pernah berkompromi untuk mengubah rasanya. Rokok A Mild memiliki dua saudara lain yang sama-sama rendah tar dan nikotin yaitu Sampoerna A Medium, dan Sampoerna A Internasional yang dipasarkan di mancanegara.
III.2.2.2 Price
Dari konteks harga, A Mild terbilang cukup mahal, dengan membandrol harga bagi konsumen akhir sebesar Rp. 10.500,- untuk setiap packnya. Harga tersebut bila dilihat dari pendapatan masyarakat Indonesia pada umumnya jumlah tersebut pastinya bukan jumlah uang yang kecil untuk hanya dapat menikmati rokok, akan tetapi A Mild memang diperuntukkan bagi masyarakat golongan menenga menengah h keatas keatas yang yang lebih lebih memper mempertim timban bangkan gkan nilai nilai presti prestisiu siusny snya. a. Selain Selain dengan menawarkan keistimewaan dari produk, Sampoerna A Mild menawarkan isi yang lebih banyak dari produk rokok lainnya dalam tiap packnya.
III.2.2.3 Promotion
Beberapa Beberapa bentuk promosi utama yang dilakukan dilakukan oleh Sampoerna A-mild A-mild untuk konsumen akhir adalah event atau sponsorship. Beberapa bentuk event atau sponsor sponsorshi ship p yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh Sampoer Sampoerna na A-mil A-mild d memang memang diakui diakui sebagai sebagai bentuk promosi yang menarik banyak perhatian misalnya saja kampanye iklan yang berkali-kali meraih penghargaan bergengsi pada skala nasional sebagai iklan terbaik terbaik dan event atau sponsorship sponsorship besar beskala nasional dengan kemasan kemasan yang unik dan menarik (Soundrenaline, A-mild live o n TV, Java Jazz, dll).
3 0
III.2.2.4 Place
Strate Strategi gi distri distribus busii yang yang digunak digunakan an oleh oleh Sampoer Sampoerna na dalam dalam mendis mendistri tribus busika ikan n rokok rokokny nyaa meng menggun gunak akan an dist distri ribut butor or tungg tunggal al,, yait yaitu u mela melalu luii PT Pana Panama mas. s. Sedangkan Sedangkan dalam tingkatan saluran saluran distribus distribusi, i, Sampoerna Sampoerna menggunakan menggunakan saluran saluran dist distri ribu busi si tiga tiga ting tingkat kat,, dima dimana na dist distri ribut butor or tung tungga galn lnya ya yait yaitu u PT Pana Panama mass meny menyal alur urka kann nnya ya ke dua dua pera perant ntar araa lain lain,, yait yaitu u agen agen dan dan peng pengec ecer er yang yang didistrib didistribusikan usikan ke semua wilayah di Indonesia, Indonesia, bahkan sampai ke daerah-daer daerah-daerah ah maupun pedesaan.
III.2.3 III.2.3 Sellin Selling g
Strate Strategi gi Penjua Penjualan lan / Selli Selling ng yang yang digunak digunakan an oleh oleh Sampoe Sampoerna rna dalam dalam menjua menjuall produk A Mild melalui 2 cara, yaitu melalui Wholesaler, dan Retail.Wholesaler adalah agen penjual yang membeli rokok dari Sampoerna dalam jumlah yang besar, sedang kan Retail adalah penjual rokok yang membeli rokok dari Wholesaler.
III.3
Value III.3. III.3.1 1 Br Brand and
Sampoer Sampoerna na melunc meluncurk urkan an suatu suatu produk produk dalam dalam mengem mengembang bangkan kan jajara jajaran n merek merek rokok dengan label A yang ditandai dengan peluncuran A-mild sebagai rokok yang berkadar tar dan nicotine rendah (LTLN). III.3.2 III.3.2 Service Service
3 0
Salah satu nilai dari value yaitu service yang dilakukan A-mild adalah direct selling yang dilakukan di café-café terkemuka di Jakarta. Bentuk direct selling yang dilaku dilakukan kan oleh oleh pemasa pemasarr A-mild A-mild dituju ditujukan kan untuk untuk member memberika ikan n servic servicee excell excellent ent bagi perokok A-mild ataupun bukan perokok A-mild agar beralih ke A-mild. III.3.3 III.3.3 Process Process
Proses yang dilakukan oleh HM Sampoerna khususnya produk A-mild untuk mencap mencapai ai kepuas kepuasan an konsum konsumen en adalah adalah dengan dengan sering sering mengada mengadakan kan event-e event-even ventt atau atau sponsorship yang melibatkan konsumen secara langsung. Contohnya Soundrenaline dan A-mild live wanted.
III.4
Competitor
Jika kandungan tar dan nikotin A Mild adalah 14 mg dan 1,0 mg sehingga berani keluar dengan kampanye How kampanye How low can you go?, go?, Star Mild lebih rendah lagi, yaitu 12 mg dan 0,9 mg. Ini dijadikan senjata untuk menantang A Mild lewat kampanye bertema: Lower than low. Dan, karena pasar sudah relatif terbentuk, Star Mild dapat lebih cepat diterima pasar. Apalagi posisi harga Star Mild yang berada di bawah A Mild juga sangat cocok dengan kondisi kon disi saat itu, di mana krisis ekonomi mulai melanda negeri ini. Tah heranlah, di tahun pertamanya saja, produksi Star Mild sudah mencapai 754 juta batang; kemudian meningkat menjadi 1,87 miliar batang di tahun 1998; dan 2,9 miliar batang tahun 1999. Tahun 2000, menurut data ritel AC Nielsen, Star Mild telah menguasai 3% pangsa pasar rokok secara keseluruhan, dan semakin dekat dengan A Mild yang menguasai 4,1% pasar rokok nasional. Melihat perkembangan Star Mild yang cukup bagus, kuartal ketiga tahun 1999 BP mild keduanya, memberanikan diri melempar produk produk mild keduanya, Bentoel Bentoel Mild. Bahkan, produk ini diposisikan untuk langsung berhadapan dengan A Mild dan LA Lights, setidaknya dari sisi harga.
3 0
Dibanding rokok mild rokok mild lainnya, lainnya, Clas Mild menyasar konsumen yang lebih bawah. Kondisi makro ekonomi yang belum pulih benar akibat dihantam krisis tahun 1997, sepertinya menjadi pembenaran bagi NTI yang mengklaim memberikan perceived memberikan perceived value yang lebih kepada konsumen, walaupun harganya relatif lebih murah. Clas Mild pun mendapatkan sambutan yang sangat baik dari konsumen. Kehadiran Clas Mild ternyata cukup mengusik posisi Star Mild. Untuk menghambat Clas Mild, BP pun mengambil manuver berani dengan meluncurkan rokok mild ketiganya, X Mild yang dari posisi harga sengaja dirancang setara dengan Clas Mild. Sebaga Sebagaii pemimp pemimpin in pasar, pasar, A Mild Mild juga juga memimp memimpin in dalam dalam besara besaran n dana yang line. Tak kurang dari Rp 144,16 miliar dikeluarkan untuk promosi above the line. miliar dihabiskan dihabiskan HMS untuk mempromosikan mereknya di berbagai media. Dengan dana sebesar itu, harus harus diakui diakui,, A Mild Mild memang memang lebih lebih bernya bernyali li dibandi dibanding ng pemain pemain lainny lainnyaa dalam dalam hal beriklan. Pasalnya, jumlah dana yang dikeluarkan pemain lain tidak mencapai separuh dari yang dikeluarkan A Mild. Clas Mild hanya mengucurkan Rp 61,63 miliar; Star Mild Rp 58, 89 miliar; LA Lights Rp 57,07 miliar; U Mild Rp 50,06 miliar; dan X Mild Rp 41,84 miliar.
III.5
Market Sh Share
Di bisnis rokok Indonesia, Sampoerna A Mild merupakan pionir rokok rendah tar dan nikotin di Indonesia yang menjadi pemimpin pasar (market leader) rokok jenis mild denga dengan n pengu penguas asaa aan n pasar pasar seju sejuml mlah ah 50% pada pada prod produk uk seje sejeni niss yang yang dikel dikelua uark rkan an perusahaan lain. Dalam kontek pemasaran A Mild telah meraih equitas merek dalam pan panda dang ngan an
masy asyarak arakat at
kita kita..
A
Mil Mild
mer meraih aih
equi equittas
mer merek
terse ersebu butt
kar karena ena
keberhasila keberhasilannya nnya dalam memadukan konten, konten, konteks konteks dan infrastruk infrastruktur tur yang dimiliki dimiliki,, mendapatkan mind share, heart share dan market share pada masyarakat. Ketiga hal yang didapatkan tersebut pada akhirnya membawa A Mild mencapai pada equitas merek. Dalam pencapaian tersebut A Mild juga tidak terlepas dari saluran komunikasi yang selalu tampil nyleneh namun terbukti sangat efektif, kekreatifan dan keinovatifan yang selalu dihadirkan menjadi ciri khas tersendiri, baik dari iklan yang ditampilkan di media 3 0
elektronik televisi maupun promosi-promosi penjualan yang dilakukan melalui eventevent.
III. III.6 6
Prod Produc uctt Lif Lifee Cyc Cyclle
Dalam prakteknya produk A-Mild termasuk PLC dalam tempo cepat dikarenakan banyak pembelinya kira-kira 3 Bulan setelah produksi dan dipasarkan. Produk A-Mild akan akan dita ditari rik k kemb kembal alii oleh oleh sale salesn snya ya untu untuk k di Refr Refres esh h (Pen (PenSa Sauce uce-a -an n kemb kembal ali) i) dan dan dipasarkan kembali. Setelah 3 bulan berikutnya produk A-Mild akan ditarik kembali untuk di Disposal (dihancurkan).
3 0
IV Pembahasan
IV.1 IV.1
Segme Segment ntasi asi,, Tar Targe geti ting, ng, Posi Positi tioni oning ng IV.1.1 IV.1.1 Segmenta Segmentasi si
Dalam segmentasi pasar rokok A-mild, lebih ke arah Segmentasi Demografi yaitu Upaya membagi pasar menjadi sejumlah kelompok berdasarkan variable-variabel seperti usia, gender, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaann, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. Sampoerna A-mild membagi masyarakat kedalam segmen masyarakat terdidik yang mengerti benar akan bahaya merokok tetapi tetap memilih untuk merokok. Pada segmen masyarakat terdidik, terdapat konsumen yang sangat potensial bagi produsen rokok, rokok, yaitu yaitu kalanga kalangan n anak anak muda muda terdid terdidik ik yang yang menget mengetahui ahui dampak dampak rokok, rokok, tetapi tetapi mengambil mengambil resiko resiko untuk merokok. merokok. Nantin Nantinya ya dapat menjadi menjadi konsumen konsumen jangka jangka
panjang panjang
bagi perusahaan, karena rokok dapat menimbulkan menimbulkan keterikatan. Apabila konsumen anak muda terikat, maka perusahaan akan memiliki potensi konsumen yang akan loyal dalam jangka panjang.
IV.1.2 Targeting
Targeting adalah adalah cara cara perusa perusahaa haan n untuk untuk mengopt mengoptima imalka lkan n penetr penetrasi asi pasar. pasar. Berbag Berbagai ai segmen dievaluasi untuk memutuskan berapa banyak serta segmen mana yang harus dilayani.
3 0
Karena Karena itu, itu, perusa perusahaa haan n harus harus dapat dapat jeli jeli menggu menggunaka nakan n konsep konsep priori prioritas tas,, variab variabili ilitas tas,, dan fleksibilitas. A Mild sendiri menetapkan target konsumennya pada perokok muda dewasa dengan rentang usia 18-25 tahun. Pria Pria dewa dewasa sa.. Dima Dimana na saat saat ini ini mayo mayori rita tass pero peroko kok k LTLN LTLN adal adalah ah wani wanita ta.. Denga Dengan n dikeluarkan dikeluarkan produk rokok kretek kretek baru yang lebih ringan, Sampoerna A-mild A-mild mengincar mengincar pangsa pasar pria yang lebih memilih rokok kretek untuk beralih ke rokok LTLN dengan rasa yang lebih halus. Wanita Wanita Modern. Modern. Target Target utama dari Sampoerna A-mild tetap pria. Namun pihak dari PT HM Sampoerna tetap mencoba menggaet perokok wanita lebih banyak lagi.
IV.1.3 Positioning
positioning , yaitu cara menempatkan produk di benak konsumen agar dipersepsi berbeda dan relatif lebih unggul dibanding produk pesaing. Perusahaan harus dapat menentukan posisi produk berdasarkan atribut produk yang khas, menurut kelas-kelas penggunaan tertentu, atau menur menurut ut kelas kelas produ produk k tert terten entu tu.. Deng Dengan an kata kata lain lain,, seti setiap ap peru perusa sahaa haan n haru haruss memb memban angu gun n keunggulan bersaing yang khas untuk menarik konsumen. Untuk Untuk bisa bisa membuat membuat konsume konsumen n mengin mengingat gat suatu suatu produk produk,, diperl diperlukan ukan kata-k kata-kata ata atau atau gambar yang menarik yang nantinya bisa melekat dibenak konsumen. A-mild telah melekat dibenak konsumen dengan theme-nya yang selalu berubah-rubah tetapi selalu diingat konsumen. Tema “How Low Can You Go” merupakan introduction theme, karena saat itu rokok mild merupakan kategori produk yang baru bagi pasar Indonesia. Dengan iklan televisi (TVC) yang begitu unik yaitu animasi icon-icon yang bermain limbo, ditampilkan icon A Mild yang mampu bermain limbo hingga mistar diturunkan sangat rendah. Jelas bahwa pesan positioning yang ingin disampaikan adalah bahwa A Mild memiliki kandungan tar dan nikotin yang paling rendah dibanding brand lain. Lalu positioning ”How Low Can You Go” ini berusaha diperkuat lagi dengan tema “Bukan Basa Basi”. Dalam iklan-iklan bertema ”Bukan Basa Basi” ini, A Mild sebagai sebuah 3 0
brand mulai memainkan teknik yang saya sebut sebagai parallel positioning. Seluruh eksekusi dari TVC maupun print ad ”Bukan Basa Basi” begitu jauhnya, bahkan tidak berhubungan sama sekali dengan atribut produk A Mild sendiri. Setelah itu A Mild juga menggunakan tema “Others Can Only Follow”, yang secara implisit ingin menyampaikan bahwa brands rokok mild yang lain hanya bisa ikut-ikutan A Mild dan bukanlah rokok mild yang orisinil. Pada pertengahan 2005, A Mild tampil beda dengan tema yang bertahan hingga saat ini, yaitu “Tanya Kenapa”. Tema ini menarik karena begitu berani menyentuh secara langsung berbagai isu sosial dan memprovokasi audiens dengan pertanyaan ”Tanya Kenapa”. Contohnya adalah print ad dan baliho yang bergambar beberapa oven dengan toga di dalamnya, dan dengan harg hargaa di seti setiap ap toga toga.. Di seti setiap ap toga toga ada labe label-l l-lab abel el ”sar ”sarja jana na”, ”, ”sar ”sarja jana na luar luar neger negeri” i” dan dan sejenisnya. Lalu iklan ini memiliki tagline ”Mau Pintar Kok Mahal. Tanya Kenapa”. Berbagai TVC, print ad, dan baliho bertema Tanya Kenapa begitu banyak menghujani publik. Mungkin kita masih ingat TVC ini, ”Taat Kalo Nggak Ada Yang Liat. Tanya Kenapa”, serta ”Jalan Pantas Dianggap Pantas. Tanya Kenapa”. Iklan-iklan A Mild ini cerdas, menggigit, sekaligus engaging karena tema yang diangkat adalah sehari-hari.
IV.2
Differ Different entiat iation ion,, Mark Marketi eting ng Mix, Mix, dan dan Sellin Selling g IV.2.1 IV.2.1 Differ Differenti entiati ation on
Diferensiasi adalah usaha untuk membebaskan produk dari komoditas. Komoditas berarti suatu proses di mana konsumen tidak bisa membedakan lagi antara satu produk dengan produk lain yang sejenis. Sampoer Sampoerna na A Mild Mild merupak merupakan an hasil hasil sebuah sebuah keseim keseimban bangan gan perpad perpaduan uan antara antara tembakau jawa, amerika, dan tembakau berkualitas lainnya. Rasa dan aroma Sampoerna adalah hasil dari persembahan tersendiri dari cengkeh alam terbaik. Selain itu diferensiasi yang terdapat pada Sampoerna A-mild juga terletak pada image yang tergambarkan pada produk Sampoerna A-mild itu sendiri, yaitu menggambarkan pribadi yang berjiwa muda, menyukai music dan entertainment.
3 0
IV.2.2 IV.2.2 Marketi Marketing ng Mix Mix
Baur Bauran an pema pemasa sara ran n (marke marketi ting ng mix mix) adal adalah ah vari variab abel el-v -var aria iabe bell yang yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh sebuah perusahaan untuk memperoleh respons yang diinginkan dari dari pasar pasar sasara sasaran. n. Selama Selama ini, ini, bauran bauran pemasa pemasaran ran yang yang dikena dikenall adalah pendapat Jerome Mc. Carthy, yaitu: produk ( product product ), ), harga ( price), price), tempat ( place), place), dan promotion). Keempat unsur ini promosi ( promotion). unsur ini dikombinasikan dan dikoordinir agar dikoordinir agar pemasaran berjalan seefektif mungkin seefektif mungkin IV.2.2.1 Product
A Mild adalah rokok yang rendah kadar tar kadar tar dan dan nikotin nya. Secara resmi, produk A Mild diluncurkan pada 18 Desember 1989 dengan kandungan 14 mg tar dan 1.0 mg nikotin per pak-nya. A Mild juga merupakan rokok pertama yang mendobr mendobrak ak pasar pasar Indone Indonesia sia dengan dengan penampi penampilan lannya nya yang yang unik, unik, yakni yakni dengan dengan ukuran keliling lingkaran rokok 22 mm dan panjang rokok 90 mm. Produk ini sangat sukses di pasaran karena dapat memenuhi keinginan perokok yang ingin menerapkan pola hidup sehat. IV.2.2.2 Price
Dari konteks harga, A Mild terbilang cukup mahal, dengan membandrol harga bagi konsumen akhir sebesar Rp. 10.500,- untuk setiap packnya. IV.2.2.3 Place
Strate Strategi gi distri distribus busii yang yang digunak digunakan an oleh oleh Sampoer Sampoerna na dalam dalam mendis mendistri tribus busika ikan n rokok rokokny nyaa meng menggun gunak akan an dist distri ribut butor or tungg tunggal al,, yait yaitu u mela melalu luii PT Pana Panama mas. s. Sedangkan Sedangkan dalam tingkatan saluran saluran distribus distribusi, i, Sampoerna Sampoerna menggunakan menggunakan saluran saluran dist distri ribu busi si tiga tiga ting tingkat kat,, dima dimana na dist distri ribut butor or tung tungga galn lnya ya yait yaitu u PT Pana Panama mass meny menyal alur urka kann nnya ya ke dua dua pera perant ntar araa lain lain,, yait yaitu u agen agen dan dan peng pengec ecer er yang yang didistrib didistribusikan usikan ke semua wilayah di Indonesia, Indonesia, bahkan sampai ke daerah-daer daerah-daerah ah maupun pedesaan. IV.2.2.4 Promotion 3 0
Beberapa Beberapa bentuk promosi utama yang dilakukan dilakukan oleh Sampoerna A-mild A-mild untuk konsumen akhir adalah event atau sponsorship. Beberapa bentuk event atau sponsor sponsorshi ship p yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh Sampoer Sampoerna na A-mil A-mild d memang memang diakui diakui sebagai sebagai bentuk promosi yang menarik banyak perhatian misalnya saja kampanye iklan yang berkali-kali meraih penghargaan bergengsi pada skala nasional sebagai iklan terbaik terbaik dan event atau sponsorship sponsorship besar beskala nasional dengan kemasan kemasan yang unik dan menarik (Soundrenaline, A-mild live o n TV, Java Jazz, dll). IV.3
Value IV.3 IV.3.1 .1 Br Bran and d
Merek (brand (brand ) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau gabungan semuanya yang diharapkan mengidentifikasikan dan membedakan barang atau layanan seseor seseorang ang atau atau sekelo sekelompo mpok k penjual penjual.. Sampoe Sampoerna rna meluncu meluncurka rkan n suatu suatu produk produk dalam dalam mengembangkan jajaran merek rokok dengan label A yang ditandai dengan peluncuran A-mild sebagai rokok yang berkadar tar dan nicotine rendah (LTLN). IV.3. IV.3.2 2 Ser Servi vice ce
Salah satu nilai dari value yaitu service yang dilakukan A-mild adalah direct selling yang dilakukan di café-café terkemuka di Jakarta. Bentuk direct selling yang dilaku dilakukan kan oleh oleh pemasa pemasarr A-mild A-mild dituju ditujukan kan untuk untuk member memberika ikan n servic servicee excell excellent ent bagi perokok A-mild ataupun bukan perokok A-mild agar beralih ke A-mild, selain direct selling service yang dilakukan oleh brand A Mild adalah mengadakan konser musik dimana konsumen di manjakan dengan dipanggil nya band – band musik papan atas Indonesia. IV.3. IV.3.3 3 Proce Process ss
Proses tercipta bila setiap orang dalam perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, terlibat dalam proses pemuasan konsumen. Proses yang dilakukan oleh HM Sampoer Sampoerna na khususn khususnya ya produk produk A-mild A-mild untuk untuk mencapa mencapaii kepuasa kepuasan n konsum konsumen en adalah adalah dengan sering mengadakan mengadakan event-event event-event atau sponsorshi sponsorship p yang melibatkan konsumen secara secara langsu langsung. ng. Contoh Contohnya nya Soundr Soundrena enalin linee dan A-mild A-mild live live wanted wanted,, karena karena dengan dengan 3 0
mengadakan event-event semacam itu perusahaan menginginkan agar konsumen dapat merasa menjadi bagian dari A Mild
IV.1
Competitor
Kompetitor adalah orang atau lembaga yang menjadi saingan kita yang mungkin di balik itu mereka mereka mempunyai mempunyai niat yang yang sama seperti seperti kita. kita. Dimensi Dimensi general general menggambarkan menggambarkan jumlah jumlah pesaing yang berada dalam industri, termasuk produk subtitusi. Selain itu, dimensi ini juga mencakup mencakup pesaing pesaing potensial potensial pada masa yang akan datang. datang. Untuk itu, yang perlu dilakukan dilakukan adalah menganalisis berapa jumlah pesaing perusahaan. Jika kandungan tar dan nikotin A Mild adalah 14 mg dan 1,0 mg sehingga berani keluar dengan kampanye How kampanye How low can you go?, go?, Star Mild lebih rendah lagi, yaitu 12 mg dan 0,9 mg. Ini dijadikan senjata untuk menantang A Mild lewat kampanye bertema: Lower than low. Dan, karena pasar sudah relatif terbentuk, Star Mild dapat lebih cepat diterima pasar. Apalagi posisi harga Star Mild yang berada di bawah A Mild juga sangat cocok dengan kondisi kon disi saat itu, di mana krisis ekonomi mulai melanda negeri ini. Tahun 2000, menurut data ritel AC Nielsen, Star Mild telah menguasai 3% pangsa pasar rokok secara keseluruhan, dan semakin dekat dengan A Mild yang menguasai 4,1% pasar rokok nasional. Dibanding rokok mild rokok mild lainnya, lainnya, Clas Mild menyasar konsumen yang lebih bawah. Dengan Harga yang sedikit murah Clas Mild pun mendapatkan sambutan yang sangat baik dari konsumen. Kehadiran Clas Mild ternyata cukup mengusik posisi Star Mild. Untuk menghambat Clas Mild, BP pun mengambil manuver berani dengan meluncurkan rokok mild ketiganya, X Mild yang dari posisi harga sengaja dirancang setara dengan Clas Mild.
V.1
Market Share
3 0
Di bisnis rokok Indonesia, Sampoerna A Mild merupakan pionir rokok rendah tar dan nikotin di Indonesia yang menjadi pemimpin pasar (market leader) rokok jenis mild denga dengan n pengu penguas asaa aan n pasar pasar seju sejuml mlah ah 50% pada pada prod produk uk seje sejeni niss yang yang dikel dikelua uark rkan an perusahaan lain. Dalam kontek pemasaran A Mild telah meraih equitas merek dalam pan panda dang ngan an
masy asyarak arakat at
kita kita..
A
Mil Mild
mer meraih aih
equi equittas
mer merek
terse ersebu butt
kar karena ena
keberhasila keberhasilannya nnya dalam memadukan konten, konten, konteks konteks dan infrastruk infrastruktur tur yang dimiliki dimiliki,, mendapatkan mind share, heart share dan market share pada masyarakat. Ketiga hal yang didapatkan tersebut pada akhirnya membawa A Mild mencapai pada equitas merek. Dalam pencapaian tersebut A Mild juga tidak terlepas dari saluran komunikasi yang selalu tampil nyleneh namun terbukti sangat efektif, kekreatifan dan keinovatifan yang selalu dihadirkan menjadi ciri khas tersendiri, baik dari iklan yang ditampilkan di media elektronik televisi maupun promosi-promosi penjualan yang dilakukan melalui eventevent.
VI.1 VI.1
Prod Produc uctt Lif Life Cycl Cyclee
Dalam prakteknya produk A-Mild termasuk PLC dalam tempo cepat dikarenakan banyak pembelinya kira-kira 3 Bulan setelah produksi dan dipasarkan. Produk A-Mild akan akan dita ditari rik k kemb kembal alii oleh oleh sale salesn snya ya untu untuk k di Refr Refres esh h (Pen (PenSa Sauce uce-a -an n kemb kembal ali) i) dan dan dipasarkan kembali. Setelah 3 bulan berikutnya produk A-Mild akan ditarik kembali untuk untuk di Disp Dispos osal al (dih (dihanc ancur urkan kan). ). Deng Dengan an mela melaku kukan kan hal hal ini ini perus perusah ahaan aan ingi ingin n memberikan rasa yang fresh dalam setiap batang rokok A Mild.
V 3 0
Penutup
V.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan analisa dari bab sebelumnya maka kami sebagai penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : •
Kekuatan (Strenghts) pada produk rokok A mild adalah berupa : produk yang memiliki kualitas kualitas yang baik, harga jual produk yang relative relative stabil, dan adanya brand image yang baik. Sehingga dengan adanya brand image dan harga jual produk yang relatif stabil serta ditunjang dengan kualitas produk maka akan mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam meningkatkan penjualan perusahaan.
•
Peluang (Opportunities) pada Produk rokok A Mild adalah berupa : pangsa pasar yang luas, luas, adanya adanya kelomp kelompok ok konsum konsumen en yang yang mengin mengingin ginkan kan rokok rokok yang yang lebih lebih sehat, sehat, dan pel pelua uang ng untuk untuk mela melaku kukan kan ekspor ekspor.. Berd Berdas asar arka kan n pelua peluangng-pe pelu luan ang g yang yang ada di atas atas perusahaan dapat memasarkan produknya lebih luas kepada konsumen.
V.2
Saran
Setelah penulis melakukan analisis – analisis pada produk PT HM Sampoerna yaitu Rokok A Mild maka saran –saran yang dapat kami sebagai penulis berikan adalah sebagai berikut : •
Karyawan Karyawan harus dapat meningkatkan meningkatkan loyalitasnya loyalitasnya terhadap terhadap perusahaan perusahaan agar perusahaan perusahaan dapat memaksimalkan hasil kinerja perusahaan tersebut.
•
Perusahaan harus terus mengadakan event-event, agar konsumen terus mengingat akan produk tersebut. 3 0
•
Perusahaan harus terus menjaga hubungan baik yang sudah terjadi dengan konsumen yang ada untuk dapat menjaga citra yang baik dimata konsumen, sehingga perusahaan dapat mempertahankan pangsa pasar yang sudah ada.
•
Perusahaan harus dapat meminimalisir kelemahan-kelemahan yang ada dalam perusahaan agar dapat bersaing di dalam pasar serta harus terus melakukan inovasi-inovasi agar tidak terancam oleh pesaing-pesaing yang lain.
3 0