STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN DI POLI UMUM
Pengertian
Pasien adalah seseorang yang membutuhkan surat keterangan sehat untuk keperluan tertentu, atau membutuhkan pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medis, atau membutuhkan konsultasi medis.
Anamnesa adalah Tanya jawab baik langsung (auto) maupun tidak langsung (hetero) tentang keluhan dan riwayat penyakit dari pasien maupun keluarga pasien
Petugas Poli Umum adalah dokter dan perawat yang bertuga di poli umum
Buku rawat jalan adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, anamnesa, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan penunjang kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan
Pasien poli umum adalah pasien yang berobat di puskesmas yang berusia diatas 5 tahun.
Tujuan.
Mengatur tata cara pelayanan poli umum untuk memberikan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang layak kepada semua orang yang membutuhkannya sehingga meningkatkan taraf kesehatan masyarakat
Dasar Hukum / referensi
PerMenkes No. 1109/menkes/per/IX/2007 tentang penyelenggaraan pengobatan komplementer-alternatif di fasilitas pelayanan kesehatan.
Ruang Lingkup
Lingkup prosedur ini mulai dari pasien melakukan pendaftaran, mendapatkan pelayanan sampai dengan kegiatan administrasi.
Kualifikasi Petugas
Dokter, Perawat
Langkah Kerja
Pelayanan Pasien
Petugas loket pendaftaran mengantar buku rawat jalan ke poli umum diletakan pada tempat yang telah disediakan.
Pasien kemudian kembali ke ruang tunggu poli umum untuk menunggu panggilan dari petugas Poli Umum.
Petugas poli umum memanggil pasien, untuk dilakukan anamneses yang dicatat pada buku rawat jalan dan identitas pasien dicatat pada buku register rawat jalan.
Selanjutnya pasien dilakukan pemeriksaan sesuai dengan keluhan pasien dan hasilnya dicatat di buku rawat jalan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, kemudian petugas poli umum melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Jika diperlukan tindakan medis, sebelum dilakukan tindakan pasien harus menandatangani lembar persetujuan.
Diagnose pasien berdasarkan ICD X
Petugas poli umum memberikan resep kepada pasien untuk diambil di loket apotek.
Jika perlu dikonsulkan ke unit lain, maka petugas poli umum memberikan lembar pengantar kepada pasien dan pasien selanjutnya menuju unit lain yang diperlukan tersebut
Tindakan yang dilakukan dicatat dalam buku rawat jalan
Untuk pasien umum, setelah mendapatkan tindakan pelayanan dari petugas poli umum maka pasien membayar biata pelayanan sesuai perda tarif di kasir.
Untuk pasien BPJS, biaya pelayanan ditanggung oleh BPJS. Pasien BPJS membutuhkan tanda tangan di tanda bukti pelayanan setelah mendapatkan tindakan pelayanan dari petugas poli umum.
Petugas Poli umum memberikan bukti pembayaran kepada pasien berupa tanda bukti pembayaran pelayanan kesehatan dan dicatat di buku bantu setoran tindakan dan disetorkan petugas retribusi secara harian.
Pasien kemudian dapat pulang.
Pemeriksaan penunjang
Apabila sebelum dilakukan tindakan medic, petugas memerlukan pemeriksaan laboratorium, maka petugas poli umum memberikan lembar laboratorium klinik kepada pasien
Pasien yang telah menjalani pemeriksaan laboratorium akan mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium untuk diserahkan kembali kepada petugas poli umum yang memeriksa.
Hasil pemeriksaan tersebut dipakai oleh petugas poli umum sebagai data pendukung dalam penegakan diagnosis pada pelayanan ke pasien
Pelayanan Rawat Inap
Apabila pasien memenuhi indikasi untuk rawat inap, maka petugas poli umum memberikan konseling pasien untuk rawat inap.
Petugas poli umum menghubungi petugas rawat inap untuk serah terima pasien.
Dokumen terkait.
Buku Rawat Jalan
Buku register rawat jalan
Pengantar
Buku rujukan
Laboratorium klinik
Tanda bukti pelayanan
Tanda bukti pembayaran pelayanan kesehatan
Buku bantu setoran tindakan
Lembar persetujuan
Daftar diagnose pasien.
STANDART OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) MENGHITUNG TANDA TANDA VITAL PERNAFASAN
Pengertian
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit
Tujuan
Untuk mengetahui kemampuan pemeriksa yang akan melaksanakan pemeriksaan fisik dalam menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit guna mengetahui keadaan umum pasien dan kelainan pada fungsi pernafasan.
Uraian
Prosedur
Persiapan alat
Arloji tangan dengan menggunakan penunjuk detik
Buku catatatan dan alat tulis
Persiapan pasien
Pasien diberikan penjelasan tentang hal hal yang akan dilakukan
Pelaksanaan
Mencuci tangan dan memakai hand scoon
Menghitung pernafasan selama 1 menit
Mencatat hasil penghitungan pada buku pencatatan tanda vital
Bila ada kelainan segera melaporkan pada penanggung jawab ruangan
Pemeriksa membuka hand scoon dan cuci tangan
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MENGHITUNG TANDA TANDA VITAL SUHU
Pengertian
Suatu kegiatan yang dilakukan dalam mengukur suhu badan pasien dengan thermometer yang diletakan pada ketiak, mulut, atau anus.
Tujuan.
Untuk mengetahui kemampuan pemeriksa yang akan melaksanakan pemeriksaan fisik Dalam mengetahui suhu tubuh pasien untuk menentukan tindakan perawatan
Uraian.
Prosedur.
Persiapan alat
Thermometer
3 buah botol, air sabun, disinfektan dan air
Persiapan pasien
Pasien diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
Atur lingkungan sekitar pasien
Pelaksanaan pemeriksaan suhu pada ketiak
Pemeriksa cuci tangan dan memakai hand scoon
Alat alat didekatkan pada pasien
Indentifikasi pasien
Jelaska prosedur tindakan yang akan dilakukan
Periksa thermometer apakah air raksa tepat pada angka dibawah 35 drajat celcius
Atur posisi pasien sesuai dengan kondisi pasien
Buka lengan baju pasien ( bila perlu) dan ketiak harus dikeringkan terlebih dahulu
Jepitkan thermometer pada ketiak pasien dengan reservoir tepat ditengah ketiak dan lengan pasien dilipatkan ke dada (awasi dan damping khususnya pada penderita tidak sabar dan anak anak)
Setelah 5 menit thermometer diangkat dan dibaca kemudian dicatat
Bersihkan thermometer dengan cara:
Celupkan thermometer pada air sabun
Celupkan thermometer pada air saflon
Dilap dengan kertas tisu
Masukan pada botol air bersih dan keringkan
Air raksa diturunkan kembali dan thermometer diletaakan pada tempatnya
Pasien dikembalikan pada posisi semula
Alat dibereskan lepas sarung tangan dan cuci tangan
Mengukur suhu pada mulut
Cuci tangan dan memakai hand scoon
Alat alat didekatkan pada pasien
Identifikasi pasien
Jelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Periksa thermometer pada suhu dibawah 35 drajat celcius
Atur posisi pasien
Instruksikan pasien untuk membuka mulut
Minta pasien untuk mengangkat lidah
Letakan dengan hati hati thermometer dibawah lidah bagian tengah
Instruksikan pasien untuk tidak bicara dan tidak membuka mulut dan menjepit thermometer dengan bibirnya dan tidak bicara selama thermometer berada dimulutnya
Setelah 3-5 menit ambil termometernya dan baca dengan teliti kemudian catat
Bersihkan termometer dengan cara:
Celupkan thermometer pada air sabun
Celupkan thermometer pada air saflon
Dilap dengan kertas tisu
Masukan pada botol air bersih dan keringkan
Air raksa diturunkan kembali dan thermometer diletaakan pada tempatnya
Pasien dikembalikan pada posisi semula
Alat dibereskan lepas sarung tangan dan cuci tangan
Mengukur suhu pada rectal
Cuci tangan dan memakai hand scoon
Alat alat didekatkan pada pasien
Identifikasi pasien
Jelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Periksa thermometer pada suhu dibawah 35 drajat celcius
Atur posisi pasien dengan tidur miring pada orang dewasa dan terlentang pada bayi
Celana dalam atau popok diturunkan sampai kebawah bokong dan tutupi bagian tubuh dengan menggunakan selimut
Dorong pantat bagian atas sehingga anus terlihat
Bersihkan anus dengan potongan kassa steril
Masukan thermometer kedalam anus secara perlahan dan anjurkan pasien untuk bernafas panjang dan masukan sepanjang 3 inci untuk dewasa dan ½ inci untuk bayi sambil mengangkat kaki bayi ke atas dengan ujung thermometer dipegang
Setelah 3-5 menit thermometer diambil perlahan kemudian dilap dengan tissue dan dibaca kemudian dicatat
Posisikan pasien seperti semula
Bersihkan termometer dengan cara:
Celupkan thermometer pada air sabun
Celupkan thermometer pada air saflon
Dilap dengan kertas tisu
Masukan pada botol air bersih dan keringkan
Air raksa diturunkan kembali dan thermometer diletaakan pada tempatnya
Pasien dikembalikan pada posisi semula
Alat dibereskan lepas sarung tangan dan cuci tangan
STANDART OPERASIONAL (SOP) MENGHITUNG TANDA TANDA VITAL TEKANAN DARAH
Pengertian
Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk melakukan pengukuran tekanan darah arteri
Tujuan.
Untuk mengetahui ukuran tekanan darah arteri pada pasien
Uraian
Prosedur.
Persiapan alat.
Tensimeter
Stetoscope
Buku / catatan
Persiapan pasien dan lingkungan
Jelaskan pada pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan.
Atur lingkungan sekitar pasien
Pelaksanaan
Alat alat didekatkan
Menjelaskan pada pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan dan posisinya diatur sesuai kebutuhan
Mengatur posisi pasien
Membuka lengan baju atau digulung
Letakan tensimeter sejajar
Memasang manset tensimeter pada lengan atas 2-3 cm diatas vena cubiti dengan pipa karetnya pada bagian luar lengan. Manset dipasang tidak terlalu kencang dan tidak terlalu longgar.
Meraba denyut arteri brachialis lalu stetoscope ditempatkan pada daerah tersebut
Menutup skrup balon karet, pengunci raksa dibuka, selanjutnya balon dipompa samppai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik.
Membuka skrup balon perlahan lahan sambil memperhatikan turunnya air raksa, dengarkan bunyi denyutan pertama dan terakhir.
Pasien diposisikan seperti semula
Alat alat dirapikan dan dikembalikan seperti semula
Petugas cuci tangan dan hasil dicatat
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MENGHITUNG TANDA TANDA VITAL NADI
Pengertian
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghitung denyut nadi dengan meraba:
Arteri radialis pada pergelangan tangan
Arteri brachialis pada siku bagian dalam
Arteri carotis pada leher
Arteri temporalis pada pelipis
Arteri femoralis pada lipat paha
Arteri dorsalis pedis pada kaki
Arteri frontalis pada ubun ubun bayi
Tujuan
Untuk melakukan pemeriksaan dalam menghitung denyut nadi pasien dalam 1 menit
Uraian
Prosedur
Uraian
Persiapan alat
Arloji / pulse teller
Buku catatan
Persiapan pasien dan lingkungan
Jelaskan pada pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan
Atur posisi dan lingkungan pasien
Pelaksanaan
Cuci tangan
Alat alat didekatkan pada pasien
Identifikasi pasien
Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
Atur posisi pasien dengan terlentang atau duduk
Anjurkan pasien untuk rileks
Tempelkan 3 jari pada daerah arteri
Hitung denyut nadi selama 1 menit sambil merasakan kedalaman dan keteraturan irama nadi
Catat hasilnya
Rapikan alat alat
Posisi pasien dikembalikan ke posisi semula
Cuci tangan
Catat hasil.