Falsafah dan logika melayu bawang butih bawang merah HAFIDATULSYAFINI BINTI MOKHTARUDIN
nindis pristyaFull description
ARTIKEL
Full description
Full description
Makalah Penelitian Bawang Merah
Makalah Penelitian Bawang Merah
penelitian tentang bawang merah
Cerita Bawang Merah Dan Bawang Putih
Deskripsi lengkap
Full description
Laporan fase mitosis pada akar bawangDeskripsi lengkap
Laporan fase mitosis pada akar bawangFull description
Membuat bagan tahapan penyediaan squash ujung akar dengan acetocarmine untuk memperlihatkan proses mitosis dan Menjelaskan setiap fase yang terjadi pada proses mitosis.
aasssaaaaaaaaaa
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK PEMBUAT PEMB UATAN AN PREPARAT PR EPARAT AKAR BAWANG BAWANG MERAH ME RAH METODE SQUASH
Disusun Oleh: Nama NIM Kelas Kel!m(!)
: Wiji Set! Utami : K"#$%&'% :B :*
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI +AKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNI,ERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA %&$* PEMBUATAN PREPARAT AKAR BAWANG MERAH METODE SQUASH ITU.UAN 1. Meng Mengeta etahu huii pros prosed edur ur pembu pembuat atan an prep prepara aratt akar akar bawa bawang ng merah merah melal melalui ui
metode squash metode squash dengan pewarnaan aceto-orsein 2. Menganalisis Menganalisis hasil pengam pengamatan atan preparat preparat akar bawang bawang merah menggu menggunakan nakan metode squash metode squash dengan pewarnaan aceto-orsein II-
"jung akar bawang merah # $ll%u& cepa$ %&uades %%' ()* +rsein %ceto-orsein ,l 1 'liserin . PRINSIP KER.A 0. Melakukan penanaman bawang merah sampai tumbuhna akar selama 13 hari. %kar bawang ang sudah tumbuh dipotong sepanjang ) mm dari ujung akar. Pengambilan ujung akar dilakukan pada pukul 13.33 45B. "jung akar bawang merah lalu dimasukkan ke dalam botol flakon. %kar difiksasi dengan larutan %%' ()* kemudian disimpan di dalam kulkas selama 2 6 2( jam. %&uades dipanaskan dengan bunsen dan diukur suhuna dengan termometer. %kar hasil fiksasi dicuci #ash%'g $ dengan cara mengganti larutan fiksatif dengan a&uades ang dilakukan sebanak tiga kali pengulangan masing-masing selama 2 menit. 7elanjutna dilakukan hidrolisis dengan menambahkan ,l 1 sebanak 1-2 tetes. Botol flakon berisi akar bawang merah ditutup rapat dan dimasukkan ke dalam air bersuhu 83 3 selama 2 menit. Kemudian akar dicuci kembali #ash%'g $ dengan cara mengganti larutan ,l dengan a&uades ang dilakukan sebanak tiga kali pengulangan masing-masing selama 2 menit. %kar bawang merah difiksasi dengan pewarna aceto-orsein selama ) menit. Squash%'g dilakukan dengan cara mengambil akar menggunakan kuas dan meletakkanna di object glass. Preparat akar ditetesi dengan gliserin dan ditutup cover glass kemudian ditekan dengan karet penghapus. Preparat akar bawang merah diamati di bawah mikroskop
I,-
dan hasil pengamatan didokumentasikan. 13. 11. 12. 19. 1(. 1). 18. 1. DATA PENGAMATAN
1.
91. 92.
10.
99.
23.
9(.
21.
9).
22. 29. 2(. 2). 28. 2. 2. dinding sel
nukleus
20. 93. 98.
,asil pengamatan preparat squash akar 9.
,-
bawang merah di bawah mikroskop #perbesaran 136$
9. PEMBAHASAN 90. Metode squash merupakan teknik pembuatan preparat dengan cara menekan bahan ang akan digunakan sampai terbentuk lapisan ang sangat tipis sehingga bagian sel ang ingin diamati terlihat dengan jelas. Bahan ang sering digunakan dalam metode ini adalah anther bunga kembang sepatu ataupun akar dari bawang merah. Metode squash lebih mengarah pada pembelahan sel ang terjadi pada ujung akar. "jung akar ang sering digunakan adalah bagian akar ang baru tumbuh atau bagian apeksna aitu bagian ang berwarna putih. Pada bagian tersebut seringkali terjadi pembelahan mitosis #7antoso 2332$. (3. 7etiap tahapan dalam prosedur metode squash mempunai tujuan tertentu. Pengambilan ujung akar dilakukan pada pukul 13.33 45B karena selsel akar bawang merah melakukan mitosis pada inter:al waktu tersebut. Pembuatan preparat metode squash dimulai dengan tahap fiksasi ang dilakukan dengan larutan %%' ()*. ;iksasi bertujuan untuk mempertahankan komponen dari sel-sel ujung akar bawang merah sehingga tetap dalam
keadaan hidup. !ahap pencucian #ash%'g $ dilakukan dengan cara mengganti larutan fiksatif dengan a&uades sebanak tiga kali pengulangan. (ash%'g bertujuan untuk menghilangkan larutan fiksatif di dalam flakon agar memudahkan praktikan dalam proses selanjutna. ,idrolisis dengan ,l bertujuan untuk melisiskan lamella tengah. ,< ang digunakan saat hidrolisis digunakan sebagai katalisator ang dapat menghilangkan lignin dan hemiselulosa. Perendaman dalam air ang dipanaskan bertujuan untuk melunakkan sel akar bawang supaa lebih mudah saat menekan sel akar bawang sehingga mudah hancur. !ahap pewarnaan dengan aceto-orsein bertujuan untuk mewarnai kromosom sehingga dapat diamati dengan jelas di bawah mikroskop. %ceto orcein merupakan pewarna ang dibuat dengan menggunakan bubuk orcein dan asam asetat 00*. Squash%'g #pemencetan$ bertujuan untuk menipiskan sel agar sel menebar sehingga tampak jelas ketika pengamatan preparat. 7ebelum dilakukan squash%'g object glass ditetesi dengan gliserin terlebih dahulu. Pemberian gliserin bertujuan untuk memudahkan proses squash%'g dan menjaga kesegaran bahan karena sifat gliserin ang kental dan licin serta sulit menguap. Pengambilan sampel akar bawang dilakukan di pagi hari dikarenakan mitosis akar bawang merah terjadi di pagi hari. "$- !eknis pelaksanaan metode s&uash harus sesuai dengan prosedur ang ada karena kesalahan teknis akan mempengaruhi tahapan selanjutna dan keberhasilan pembuatan preparat akar bawang merah. 7etiap prosedur harus dicermati dengan baik demikian pula ketepatan waktu ang diperlukan pada masing-masing tahapan. Pengambilan ujung akar dari botol flakon ke object glass dilakukan dengan bantuan kuas agar meminimalisir terjadina kontaminasi
dari
tangan
praktikan.
Penekanan
akar
bawang
tidak
menggunakan ujung pensil atau pulpen melainkan karet penghapus. "jung pensil atau pulpen terlalu keras sehingga dapat menebabkan cover glass pecah sementara karet penghapus lebih lunak dari ujung pensil sehingga dapat memudahkan squash%'g preparat tanpa menebabkan cover glass pecah. (2. Mitosis adalah proses pembagian genom ang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik ang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis
umumna diikuti oleh sitokinesis #pembagian sitoplasma dan membran sel$. Proses ini menghasilkan dua sel anak ang identik dan bertujuan untuk mempertahankan pasangan kromosom ang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut. Proses mitosis terjadi di dalam sel somatik ang bersifat meristematik aitu sel-sel ang hidup terutama sel-sel ang sedang tumbuh misalna di ujung akar #Muhlisah et al 231($. (9. Bawang merah # $ll%u& cepa$ memiliki komposisi dinding sel ang tersusun dari lapisan senawa-senawa ang relatif mudah ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna #7astrosumarjo 2338$. !anaman bawang merah bersifat diploid dengan jumlah kromosom sebanak 2n = 18 ang dapat dikelompokkan menjadi pasangan kromosom. ,al ini sangat membantu dalam mempelajari analisis mitosis pada tanaman karena jumlahna ang tidak terlalu banak ukuran kromosom ang besar dan pembuatan preparat ang
cukup
berdasarkan
mudah
#7tack
100$. Menurut
posisi
sentromerna
7ulistaningsih #233($
kromosom-kromosom
tersebut
dikelompokkan menjadi 9 macam aitu metasentrik #( pasang kromosom> kromosom nomor 1 9 ) dan $ submetasentrik #9 pasang kromosom> kromosom nomor 2 ( dan $ dan subtelosentrik dengan satelite kecil #1 pasang kromosom> kromosom nomor 8$. ((. rowder #2338$ menatakan bahwa mitosis pada tanaman terjadi selama 93 menit sampai beberapa jam. Mitosis pada akar bawang merah terjadi melalui beberapa fase aitu profase metafase anafase dan telofase. a. Profase merupakan transisi dari fase '2 ke fase pembelahan inti atau mitosis #M$ dari siklus sel. !ahap profase merupakan tahap awal dalam mitosis. ;ase ini ditandai dengan hilangna nukleus dan mulai tampak pilinan-pilinan kromosom ang terlihat tebal. 7elaput inti #nukleolus$ mulai berdegenerasi kemudian perlahan-lahan inti tidak tampak dan terjadilah pembentukan spindel mikrotubul. b. Metafase merupakan fase mitosis dimana kromosom mulai berjajar di bidang e&uator. 7elama metafase sentromer dari setiap kromosom berkumpul pada bagian tengah spindel pada bidang e&uator. Pada tempattempat ini sentromer-sentromer diikat oleh benang-benang spindel ang
terpisah dimana setiap kromatid dilekatkan pada kutub-kutub spindel ang berbeda. Kadang-kadang benang spindel tidak berasosiasi dengan kromosom dan merentang secara langsung dari satu kutub ke kutub ang lain. Pada saat metafase sentromer-sentromer diduplikasi dan setiap kromatid
menjadi
Penggunaan
kromosom
metode
tanpa
ang pra
berdiri
perlakuan
sendiri
#independen$.
#metode
sederhana$
mengakibatkan kromosom pada metafase tidak dapat menebar dengan baik sehingga jumlah kromosom tidak dapat dihitung dengan tepat. c. %nafase ditandai dengan terjadina pemisahan s%ster chro&at%ds membentuk anak kromosom ang bergerak menuju kutub spindel ang berlawanan. Kromosom nampak mengalami penebalan sehingga dapat dilihat secara jelas dengan mikroskop. d. !elofase merupakan fase terakhir pada mitosis. Pada fase ini nampak adana dinding pemisah ang berupa sekat ang belum sempurna dan memisahkan kromosom-kromosom ang telah mencapai kutub. 7ekat belum sempurna dan sel belum benar-benar terpisah tetapi tanda akan terbentukna dua sel sudah mulai tampak. Penampakan kembali nukleus merupakan tanda bahwa mitosis sudah berakhir #7chult?-7chaeffer 103$. (). 7itokinesis pada dinding sel tumbuhan tingkat tinggi melibatkan :esikula-:esikula ang berasal dari badan 'olgi dan mikrotubul-miktotubul ang tersusun paralel dan disebut fragmoplas. @esikula-:esikula ang berasal dari
badan
golgi
berasosiasi
dengan
mikrotubula
fragmoplas
dan
ditranslokasikan sepanjang mikrotubula ke arah e&uator. @esikula-:esikula tersebut selanjutna terakumulasi pada daerah dimana mikrotubula fragmoplas mengalami overlap. Kemudian berfusi satu sama lain membentuk lempeng sel #cell plate$.
merah tidak dapat diketahui. %lasanna karena perbesaran ang digunakan untuk
mengamati
preparat terlalu
lemah #perbesaran
136$ sehingga
keberadaan kromosom maupun benang-benang kromatin tidak terlihat. (. ,I-KESIMPULAN (. Metode squash merupakan teknik pembuatan preparat dengan cara menekan bahan ang akan digunakan sampai terbentuk lapisan ang sangat tipis sehingga bagian sel ang ingin diamati terlihat dengan jelas. Prinsip kerja pada metode squash secara umum aitu penanaman akar bawang fiksasi ash%'g hidrolisis pewarnaan pemberian gliserin dan squash%'g . Pewarnaan pada preparat squash menggunakan pewarna aceto-orcein. (0. Metode squash pada pembuatan preparat akar bawang merah dilakukan untuk mengetahui terjadina mitosis. ;ase-fase pembelahan mitosis aitu> - 5nterfase )3. ukleus tampak keruh dan benang-benang kromatin ang halus -
terlihat Profase )1. %dana pemadatan benang-benang kromatin ang sangat halus
-
membentuk struktur berbentuk batang #kromosom$ Metafase )2. iri khas fase ini adalah kromosom-kromosom menempatkan diri
-
di bidang ekuatorial %nafase )9. !erjadi pemisahan s%ster chro&at%ds membentuk anak kromosom
-
ang bergerak menuju kutub spindel ang berlawanan !elofase )(. 7el-sel membentuk sekat dan hampir membelah menjadi dua )). Pengamatan preparat akar bawang merah metode squash di bawah
mikroskop memperlihatkan bahwa preparat dapat dikatakan berhasil dari segi anatomis karena bagian-bagian sel ujung akar bawang merah dapat terlihat dengan jelas. amun fase pembelahan mitosis ang terjadi pada akar bawang merah tidak dapat diketahui. %lasanna karena perbesaran ang digunakan untuk
,II-
mengamati
preparat terlalu
lemah #perbesaran
136$ sehingga
keberadaan kromosom maupun benang-benang kromatin tidak terlihat. )8. DA+TAR PUSTAKA
).
rowder <. @. #2338$. )e'et%ka *u&buha'. Aoakarta> 'ajah Mada