Review Disain SPAM Sistem Petanu
Spesifikasi teknis disusun oleh Kelompok Kerja Pengadaan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilelangkan dengan ketentuan: 1) 2)
Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu dan tidak kemungkinan digunakannya produksi dalam negeri. Semaksimal mungkin diupayakan diupayakan menggunakan menggunakan standar nasional.
3)
Metoda pelaksanaan pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dapat dilaksanakan. dilaksanakan.
4) 5)
menutup
Jadwal waktu pelaksanaan harus harus sesuai dengan metoda pelaksanaan. pela ksanaan. Harus mencantumkan macam, jenis, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan. 6) Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan. 7) Harus mencantumkan syarat-syarat syarat -syarat pengujian bahan dan hasil produk. 8) Harus mencantumkan mencantumkan kriteria kinerja produk produk (Output ( Output Performance) Performance ) yang diinginkan. 9.1.
PENDAHULUAN
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa di lokasi pembangunan meliputi seluruh areal proyek mulai dari intake air baku hingga pipa transmisi air minum tepat di luar gerbang IPA (sekitar jalan raya). Di samping itu, di dalam hal pekerjaan di lokasi tapping points, Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab terhadap penyambungan pada pipa transmisi yang akan dibangun oleh Penyedia Barang/Jasa Lain (paket APBD) melalui pengadaan dan pemasangan pipa dan fitting/accesories berikut sensor dan peralatan pendukung lainnya serta segala peralatan dan perlengkapan yang harus disediakan di dalam box valve. Pengadaan box valve berikut penutupnya akan disediakan oleh Penyedia Barang/Jasa Lain (paket APBD). 9.1.3. Tanda Papan Nama Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan, memasang dan memelihara tanda atau papan nama yang diperlukan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi. Tanda atau papan nama tersebut memuat informasi antara lain Nama Instansi Pemilik Pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa; nama paket pekerjaan; nilai kontrak, jangka waktu pelaksanaan, dan sumber pendanaan. Apabil Apabila a ada, ada, juga juga dilen dilengka gkapi pi dengan dengan gambar gambar/pe /peta ta loka lokasi si yang yang menun menunju jukka kkan n jalur jalur pemasangan pipa dengan perkiraan lama pekerjaan dan juga perubahan arus lalu lintas dan sebagainya, yang semuanya se muanya dimaksud sebagai informasi kepada masyarakat luas. Papan nama harus dipasang di tempat yang telah ditentukan oleh direksi. Pada saat penyelesaian pekerjaan papan nama tersebut harus disingkirkan. d isingkirkan. 9.1.4. Ruang Lingkup Pekerjaan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa di lokasi pembangunan meliputi seluruh areal proyek mulai dari intake air baku hingga pipa transmisi air minum tepat di luar gerbang IPA (sekitar jalan raya). Di samping itu, di dalam hal pekerjaan di lokasi tapping points, Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab terhadap penyambungan pada pipa transmisi yang akan dibangun oleh Penyedia Barang/Jasa Lain (paket APBD) melalui pengadaan dan pemasangan pipa dan fitting/accesories berikut sensor dan peralatan pendukung lainnya serta segala peralatan dan perlengkapan yang harus disediakan di dalam box valve. Pengadaan box valve berikut penutupnya akan disediakan oleh Penyedia Barang/Jasa Lain (paket APBD). 9.1.3. Tanda Papan Nama Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan, memasang dan memelihara tanda atau papan nama yang diperlukan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi. Tanda atau papan nama tersebut memuat informasi antara lain Nama Instansi Pemilik Pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa; nama paket pekerjaan; nilai kontrak, jangka waktu pelaksanaan, dan sumber pendanaan. Apabil Apabila a ada, ada, juga juga dilen dilengka gkapi pi dengan dengan gambar gambar/pe /peta ta loka lokasi si yang yang menun menunju jukka kkan n jalur jalur pemasangan pipa dengan perkiraan lama pekerjaan dan juga perubahan arus lalu lintas dan sebagainya, yang semuanya se muanya dimaksud sebagai informasi kepada masyarakat luas. Papan nama harus dipasang di tempat yang telah ditentukan oleh direksi. Pada saat penyelesaian pekerjaan papan nama tersebut harus disingkirkan. d isingkirkan. 9.1.4. Ruang Lingkup Pekerjaan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan untuk dimulai apabila perizinan yang diperlukan belum diperole d iperoleh. h. Apabil Apabila a pada saat saat melaks melaksana anakan kan pekerj pekerjaan aan terdap terdapat at suatu bangun bangunan an atau materi material al yang menghalangi pekerjaan, dan jika untuk membongkar bangunan/material tersebut harus memerlukan perizinan dan biaya tambahan, maka hal tersebut terlebih dahulu harus didiskusikan dengan direksi untuk mencari jalan keluarnya. 9.1.6. Pekerjaan-pekerjaan Pekerjaan-pekerjaan Sementara Jalan masuk ke lokasi, termasuk termasuk pada sarana perlengkapan perlengkapan lain seperti jembatan darurat dan sebagainya, yang bersifat sementara harus disiapkan oleh penyedia barang/jasa. Jika diperlukan jembatan-jembatan darurat, maka penyedia barang/jasa harus merencanakannya dengan lebar minimal 3,50m dari kayu atau material lain yang cukup kuat untuk menahan muatan gandar 5ton, atau dengan perencanaan yang disetujui oleh pihak direksi. Penyedia barang/jasa wajib memelihara sarana tersebut dan kalau tidak dipergunakan lagi harus dibongkar, dibongkar, dirapihkan dirapihkan kembali seperti seperti keadaan semula semula atau seperti yang disyaratkan oleh direksi. Biaya untuk keperluan tersebut te rsebut merupakan tanggung jawab jawab Penye Penyedia dia Barang Barang/Ja /Jasa. sa. Penyedia barang/jasa harus membuat saluran-saluran untuk pembuangan semua air bekas dan sisa buangan dari pekerjaan-pekerjaan, termasuk pekerjaan sementara, yang ditimbulkan di mana saja. Cara pembuangan harus tidak merusak lingkungan setempat dan tidak mengganggu pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap tanah atau saluran/anak sungai di mana air bekas dan sisa buangan akan dibuang.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
membangun dan mengawasi pekerjaan sesuai dengan kontrak dan gudang sementara Penyedia Barang/Jasa untuk penyimpanan alat, mesin dan bahan lainnya menyangkup mateial penyambung (jointing material). Biaya untuk penyediaan kantor sementara dan gudang sementara termasuk penjaganya harus sudah diperhitungkan di dalam biaya penawaran oleh Penyedia Barang/Jasa. Penyedia Barang/Jasa harus menempatkan dan memilih lokasi-lokasi untuk kantor dan/atau gudang dan memberi tahu pemilik untuk persetujuannya, kecuali apabila ditetapkan lain oleh direksi. Sebelum dimulainya pembangunan kantor sementara dan gudang tersebut, Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan desain untuk memperoleh persetujuan direksi. A. Kantor Sementara Penyedia Barang/Jasa Kantor harus memiliki ruangan yang cukup dilengkapi dengan peralatan kantor, ruang rapat dan ruangan kerja untuk direksi dan stafnya. Kantor harus dilengkapi dengan: 1. Fasilitas air bersih dan penerangan yang memadai 2. Kamar kecil dan tanki septik dengan bidang resapannya Penyedia Barang/Jasa harus menyimpan paling sedikit satu set dokumen kontrak, jadwal pelaksanaan dan data-data terkait dengan kontrak dan gambar kerja dan/atau gambar pelaksanaan. B. Gudang Sementara Penyedia Barang/Jasa Penyedia Barang/Jasa harus mengatur gudang sementara dengan atap yang memadai
Review Disain SPAM Sistem Petanu
diperlukan dan lampu-lampu penerangan untuk menjamin lancarnya pelaksanaan pekerjaan. Harus tersedia cukup penerangan sehingga semua pekerjaan dapat dilakukan secara wajar bila keadaan kurang cukup sinar matahari atau/pada saat malam hari. 9.1.10. Gambar-Gambar Kerja Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada penyedia barang/jasa dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dokumen kontrak. Gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar yang paling akhir setelah diadakan perubahan-perubahan dan merupakan patokan bagi pelaksanaan pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan. Apabila ada perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi yang berhubungan dengan hal tersebut, harus dilaporkan kepada Direksi untuk ditentukan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangankekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi teknis. Apabila ternyata terdapat kesalahan, kekurangan, perbedaan dan hal-hal lain yang meragukan, penyedia barang/jasa harus mengajukannya kepada direksi secara tertulis, kemudian direksi akan mengoreksi atau menjelaskan gambar-gambar tersebut untuk kelengkapan yang telah disebutkan dalam spesifikasi teknis. Koreksi akibat penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan ditentukan oleh direksi dan disampaikan secara tertulis kepada penyedia barang/jasa. Jadwal pekerjaan dan gambar kerja harus diserahkan untuk disetujui oleh direksi sebelum
Review Disain SPAM Sistem Petanu
9.1.12. Ukuran-Ukuran Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambar tersebut adalah gambar berskala. Jika terdapat perbedaaan antara ukuran dan gambarnya, maka penyedia barang/jasa harus segera meminta pertimbangan dari Direksi dan para ahli untuk menetapkan mana yang benar. 9.1.13. Peralatan Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh penyedia barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai, penyedia barang/jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut. Penyediaan peralatan di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus terlebih dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi. Tanpa persetujuan direksi, penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan untuk memindahkan peralatan yang diperlukan dari lokasi pekerjaan. Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai. 9.1.14. Penyediaan Material Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang disebutkan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
9.1.15. Contoh-Contah Material Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara pengambilan contoh menurut Acuan Normatif yang disetujui direksi. Contoh-contoh harus menggambarkan secara nyata kualitas material yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan. Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak tercampur atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material tersebut. Penawaran Penyedia Barang/Jasa harus sudah termasuk biaya yang diperlukan untuk pengujian material. Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-material dari jenis atau merk tertentu, maka penyedia barang/jasa harus meminta petunjuk direksi untuk menentukan jenis atau merk material yang baik dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa dapat mengusulkan untuk mengganti dengan produk atau merk material yang baik dan diperbolehkan dengan ketentuan sekurang-kurangnya mempunyai kualitas dan spesifikasi yang setara atau lebih baik serta harus disetujui oleh direksi. 9.1.16. Perlindungan Terhadap Cuaca Penyedia barang/jasa dengan tanggungan sendiri dan dengan persetujuan direksi terlebih dahulu harus mengusahakan langkah-langkah dan peralatan yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan serta peralatan yang digunakan agar tidak rusak atau berkurang mutunya karena pengaruh cuaca.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
kembali persetujuan dari direksi. Bila terdapat penyimpangan dari gambar rencana, penyedia barang/jasa harus mengajukan 3 (tiga) rangkap gambar penampang dari daerah yang dipatok tersebut. Direksi akan membubuhkan tanda tangan persetujuan dari pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut dan mengembalikannya kepada penyedia barang/jasa. Setelah diperbaiki, penyedia barang/jasa harus mengajukan kembali gambar hasil revisinya. Gambar-gambar tersebut harus dibuat pada kertas kalkir atau dengan piranti lunak (Computer Aided Design) CAD agar memungkinkan untuk direproduksi kembali dengan kualitas yang baik. Semua gambar-gambar yang telah disetujui harus diserahkan kepada direksi dalam kalkir asli dan 2 (dua) salinan hasil reproduksinya atau cetak plotting sebanyak 3 (tiga) salinan. Ukuran dan huruf yang digunakan pada gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan direksi. 9.1.18. Rambu-Rambu Di tempat-tempat yang dipandang perlu, penyedia barang/jasa harus menyediakan ramburambu untuk keperluan kelancaran lalu lintas dan dapat menempatkan petugas pengatur lalu lintas (apabila diperlukan). Tanda-tanda tersebut harus cukup jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas. Apabila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan dengan lalu lintas padat, penyedia barang/jasa harus melaksanakan pekerjaan secara bertahap atau apabila dipandang perlu dilaksanakan pada malam hari dengan rambu dan penerangan yang memadai. Segala biaya untuk keperluan tersebut harus sudah termasuk di dalam penawaran Penyedia Barang/Jasa. 9.1.19. Program Kerja Penyedia barang/jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus diserahkan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Penyedia barang/jasa diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya apabila direksi memerlukan penjelasan tentang tempat-tempat asal mula material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan sebelum mulai pelaksanaan tahapan tersebut. Dalam keadaan apapun, penyedia barang/jasa tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi. Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan kepada direksi sebelum memulai pekerjaan, agar direksi mempunyai waktu yang cukup untuk mempertimbangkan persetujuannya. Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang menurut direksi penting, harus dihadiri dan diawasi langsung oleh direksi atau wakilnya. Pemberitahuan tentang akan dilaksanakannya pekerjaan-pekerjaan tersebut harus sudah diterima oleh direksi selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan. 9.1.21. Rapat-Rapat Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia barang/jasa dapat mengadakan rapatrapat dengan mengundang penyedia barang/jasa dan konsultan serta pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan pelaksanaan pekerjaan. Semua hasil/risalah rapat merupakan ketentuan yang bersifat mengikat bagi penyedia barang/jasa. 9.1.22. Prestasi Kemajuan Pekerjaan Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan yang telah diselesaikan penyedia barang/jasa dan disetujui oleh direksi. Persentase pekerjaan ini
Review Disain SPAM Sistem Petanu
a. b. c. d.
Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang akhir minggu. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan. Kondisi cuaca.
9.1.25. Spesifikasi Untuk Pekerjaan Sipil Acuan normatif dari pekerjaan sipil adalah sebagai berikut: SNI 07-0076-1987
Tali kawat baja
SNI 03-0349-1989
Bata beton untuk pasangan dinding
SNI 03-1727-1989
Pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung.
SNI 03-1738-1989
Panduan pengujian CBR lapangan
SNI 03-1742-1989
Metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah
SNI 03-1743-1989
Metode pengujian kepadatan berat untuk tanah
SNI 03-1744-1989
Metode pengujian CBR laboratorium
SNI 05-0820-1989
Baja profil I, C dan L
SNI 03-1749-1990
Cara penentuan besar butir agregat untuk adukan dan beton
SNI 03-1750-1990
Mutu dan cara uji agregat beton
SNI 03-1753-1990
Cara penentuan butir halus lebih kecil dari 70 mikron agregat kasar untuk beton
SNI 03-1754-1990
Cara penentuan butir halus lebih kecil dari 50 mikron agregat kasar untuk beton
SNI 03-1756-1990
Cara penentuan kadar zat organik agregat halus untuk beton
SNI 03-1765-1990
Cara uji butiran pipih dan panjang agregat untuk beton
SNI 03-1964-1990
Metode pengujian berat jenis tanah
Review Disain SPAM Sistem Petanu
SNI 03-2819-1992
Metode pengukuran debit sungai dan saluran terbuka dengan alat ukur tipe baling-banling
SNI 03-2828-1992
Metode pengujian kepadatan lapangan dengan alat konus pasir
SNI 03-2832-1992
Metode pengujian untuk mendapatkan kepadatan tanah maksimum dengan kadar air optimum.
SNI 03-2914-1992
Spesifikasi beton bertulang kedap air
SNI 03-3402-1994
Metode pengujian berat isi beton ringan struktural
SNI 03-3407-1994
Sifat kekekalan bentuk agregat terhadap larutan sodium sulfat
SNI 03-3422-1994
Metode pengujian batas susut tanah
SNI 03-3423-1994
Metode pengujuan analisis ukuran butir tanah dengan alat hidrometer
SNI 15-2049-1994
Semen Portland
SNI 03-3976-1995
Tata cara pengadukan dan pengecoran beton
SNI 15-3758-1995
Semen adukan pasangan
SNI 03-4142-1996
Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan no. 200 (0,0075 mm)
SNI 03-4431-1997
Metode pengujian lentur beton normal dengan 2 titik pembebanan
SNI 03-4804-1998
Metode pengujian berat isi rongga udara dalam agregat.
SNI 03-6154-1999
Kawat boronjong.
SNI 03-2094-2000
Bata merah pejal untuk pasangan dinding
SNI 03-2834-2000
Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal
SNI 03-6451-2000
Metode pengujian kuat lentur semen hidrolik
SNI 03-6477-2000
Metode penentuan nilai 10% kehalusan untuk agregat.
SNI 07-6401-2000
Spesifikasi kawat baja dengan proses kanal dingin untuk tulangan beton
SNI 03-1729-2002
Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung
Review Disain SPAM Sistem Petanu
9.2.
PEKERJAAN
9.2.1
Pekerjaan Tanah
9.2.1.1. Umum Semua ukuran dari pekerjaan pasangan harus mengikuti gambar rencana. Apabila ternyata ada kekurangan-kekurangan dalam gambar tersebut maka Penyedia barang/jasa harus meminta persetujuan Direksi untuk menetapkannya. Untuk dinding-dinding penahan tanah atau bangunan-bangunan lain seperti pasangan batu dan lain sebagainya harus diberi lubang drainase dengan diameter sekurang-kurangnya 5,0 cm dan harus ditempatkan pada jarak yang merata, yakni berselang 1,5 m (kecuali dinyatakan lain dalam gambar rencana). Lubang drainase tersebut diletakkan sedikit di atas peil pembuangan air. Pekerjaan ini tidak dibayarkan tersendiri tetapi merupakan bagian dari pekerjaan tembok atau beton atau pasangan lain yang digunakan untuk bagian dari konstruksi tembok penahan tanah atau pelindung-pelindung erosi. 9.2.1.2. Pembersihan Tempat Pekerjaan Seluruh pepohonan, semak belukar dan akar-akar pohon di dalam daerah batas pekerjaan untuk seluruh panjang dari bangunan dan ditambah dengan jarak 1 m pada kedua ujung dari bangunan harus dibersihkan dan ditebang, termasuk setiap pohon di luar batas-batas ini yang diperkirakan dapat jatuh dan menghalangi bangunan, kecuali ada pernyataan lain
Review Disain SPAM Sistem Petanu
tempat yang telah ditentukan dari tempat pekerjaan menurut cara yang praktis atau dikubur. Pohon-pohon yang ditebang, tidak diperkenankan jatuh pada milik perorangan, tanpa izin khusus dari pemiliknya, dan penyedia barang/jasa atas tanggungannya menyingkirkan pohon-pohon tersebut atau membiarkan di tempat semula dengan persetujuan tertulis dari pemiliknya. Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus diperbaiki oleh Penyedia barang/jasa atas tanggungannya sendiri. Pembakaran sampah sangat tidak dianjurkan. Namun, apabila akan dilakukan pembakaran hasil penebangan, Penyedia barang/jasa harus meminta persetujuan kepada Direksi dan memberitahukan kepada penghuni terhadap milik-milik yang berbatasan dengan pekerjaan minimal 48 jam sebelumnya. Penyedia barang/jasa akan selalu bertindak sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku mengenai pembakaran di tempat terbuka. Pada pelaksanaan pembersihan, Penyedia barang/jasa harus berhati-hati untuk tidak mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainnya. Perhitungan pembiayaan untuk pekerjaan ini mencakup penyediaan peralatan, tenaga dan pembuangan bahan-bahan sisa dibebankan kepada Penyedia barang/jasa dan dikerjakan sesuai dengan petunjuk Direksi. 9.2.1.3. Galian Tanah A. Umum
Review Disain SPAM Sistem Petanu
keadaan tanah yang belum diganggu. Penyedia barang/jasa harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk inspeksi semacam itu, termasuk inspeksi untuk semua pekerjaan dalam air. Permukaan tanah yang berdekatan dengan konstruksi ini tidak dibenarkan untuk diganggu tanpa seizin dari Direksi. Galian dari pondasi pada batas-batas kemiringan dan peil yang dicantumkan pada gambar rencana atau atas petunjuk Direksi, galian tersebut harus mempunyai ukuran yang cukup, agar penempatan konstruksi atau lantai pondasi dengan dimensi yang sesuai dengan gambar rencana mudah dilaksanakan. Peil dasar lantai pondasi seperti yang tercantum pada gambar rencana, tidak boleh dianggap bersifat pasti. Direksi dapat menentukan perubahan dimensi peil dari lantai pondasi jika dipandang perlu, agar pondasi tersebut dapat berfungsi dengan sebaikbaiknya. Batu-batu besar, kayu, serta rintangan-rintangan lain yang mungkin ditemui dalam galian, harus dibuang. Sesudah galian selesai, Penyedia barang/jasa harus memberitahukan Direksi akan hal ini, dan tidak diperkenankan untuk melaksanakan penaikan tanah dasar pondasi dan melaksanakan lantai pondasi sebelum Direksi setuju dengan ukuran dan kedalaman galian material-material pondasi serta konstruksi-konstruksi yang akan dipasang pada lubang galian tersebut. Semua retakan atau celah-celah yang ada harus dibersihkan dan diisi dengan spesi (injeksi), serta semua material lepas, batubatuan lapuk, lapisan-lapisan yang tipis harus dibuang. D. Cofferdam Untuk galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah, harus digunakan cofferdam.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
lain sehubungan dengan adanya daya angkat air, maka mungkin diperlukan suatu lantai pondasi beton seal dengan dimensi cukup, agar penempatan besi/pengecoran beton untuk pondasi dapat dikerjakan sebagaimana layaknya. Usaha pemompaan air ini tidak langsung dari cofferdam hendaknya dilengkapi dan dikerjakan sedemikian agar beton muda atau bagian-bagian daripadanya tidak ikut terbawa dalam proses pemompaan. Pemompaan tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum lantai beton seal cukup menjadi keras. F. Pemeriksaan Penggalian dan Pengisian Penggalian dan pengisian harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi dan kalau perlu oleh pengawas setempat sebelum dimulainya tahap konstruksi. Direksi akan segera memberitahukan kalau pengisian selesai sehingga ia dapat bersiap-siap untuk mengetes secara tepat kepadatannya. Setelah penggalian disetujui, penyedia barang/jasa harus segera mulai dengan tahap konstruksi berikutnya dan tidak boleh membiarkan parit penggalian ditinggal terbuka dalam jangka waktu lama untuk hal-hal yang tidak perlu. 9.2.1.4. Urugan Tanah A. Umum Urugan dilaksanakan pada: 1. Semua bekas lubang pondasi 2.
Semua bagian yang harus ditinggikan, dengan jalan menimbun dengan urugan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Tanah harus dipisahkan terlebih dahulu dari bahan-bahan yang dapat membahayakan, misalnya dapat merusak permukaan beton ataupun lapisan finishing yang lain. Pengurugan dilaksanakan sampai mencapai peil yang ditetapkan dan diratakan sampai nantinya tidak akan timbul cacat-cacat seperti turunnya permukaan, bergelombang, dan sebagainya. 9.2.1.5. Urugan Pasir Pada prinsipnya, pekerjaan pengurugan dengan pasir dilaksanakan sama seperti pada pengurugan dengan tanah timbunan. Material pasir yang akan digunakan harus sesuai dengan spesifikasi dan/atau gambar rencana yang telah ditetapkan dan bebas dari bahanbahan pengotor. 9.2.1.6. Lain – Lain Pengurugan dengan bahan-bahan lain, misalnya dengan gravel, pecahan batu merah, dan sebagainya harus dilaksanakan menurut gambar rencana. Bahan-bahan tersebut harus bersih, bebas dari kotoran-kotoran, serta mempunyai gradasi yang sesuai dengan yang diperuntukan. 9.2.1.7. Cara Pengukuran Hasil Kerja dan Dasar Pembiayaan Jumlah yang akan dibayar adalah jumlah kubikasi dalam m 3 dari tanah galian yang diukur dalam keadaan asli dengan cara luas ujung rata-rata atau kubikasi dalam m 3 dari tanah yang dipadatkan pada pekerjaan urugan. Volume tanah atau batu-batuan yang diukur adalah volume dari prisma yang dibatasi bidang-bidang, sebagai berikut:
Review Disain SPAM Sistem Petanu
pekerjaan yang perlu dan hal-hal lain yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. 9.2.2 Pekerjaan Beton 9.2.2.1. Umum Beton harus merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan perbandingan sedemikian sehingga dalam beton yang dihasilkan, jumlah semen yang terdapat di dalamnya minimal sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi. Hasil akhir pekerjaan harus berupa beton yang baik, padat dan tahan lama serta memiliki kekuatan dan sifat-sifat lain sebagaimana disyaratkan. Perbandingan antara agregat halus dan agregat kasar tergantung dari gradasi bahannya, tetapi jumlah agregat halus selalu minimal dengan ketentuan bahwa bila dicampur dengan semen akan menghasilkan adukan yang cukup untuk mengisi ruang-ruang rongga-rongga di antara agregat kasar dan terdapat sedikit sisa untuk penyelesaian akhir ( finishing ). Untuk menjamin kekuatan dan ketahanan beton yang optimal, jumlah air yang dipakai dalam adukan harus minimal sehingga menghasilkan kemudahan untuk dikerjakan dan konsistensi yang sesuai dengan kondisi dan cara pengecoran beton. Semua bahan, pengujian lain-lain yang diuraikan dalam spesifikasi ini mengikuti Acuan Normatif Indonesia yang telah diterapkan dengan tujuan menerapkan suatu Acuan Normatif yang dapat diterima. Acuan Normatif lokal atau Acuan Normatif lainnya dapat pula diterapkan apabila sudah disetujui oleh direksi sebagai setara.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Semua semen berasal dari pabrikan yang sudah disetujui oleh Direksi dan harus dikirim ke lapangan dalam kantong yang tertutup atau dalam wadah lain dari pabrikan yang sudah disetujui. Penyedia barang/jasa harus memberikan kepada Direksi satu faktur untuk setiap pengiriman semen, di mana tertera nama pabrikan, jenis dan jumlah semen yang dikirim, bersama dengan sertifikat pengujian dari pabrikan yang menyatakan bahwa semen yang dikirim sudah diuji dan dianalisa dalam segala hal sesuai dengan Acuan Normatif. Semua semen harus diangkut dan disimpan dalam tempat yang tidak tembus air serta dilindungi dari kelembaban sampai saat pemakaian, semen yang membatu atau menggumpal atau yang rusak kantongnya akan ditolak. Semen harus menjalani pengujian tambahan yang sesuai dengan Acuan Normatif bila dianggap perlu oleh Direksi. Direksi berhak untuk menolak semen yang tidak memuaskan, sekalipun sudah terdapat sertifikasi dari pabrikan. Semua semen yang ditolak harus segera disingkirkan dari lapangan atas biaya penyedia barang/jasa. Penyedia barang/jasa harus menyediakan semua contoh pengujian dan memberikan bantuan yang mungkin diperlukan oleh Direksi untuk melakukan pengujian. Penyedia barang/jasa harus menjamin agar setiap saat terdapat persediaan semen dalam jumlah yang cukup di lapangan sehingga kemajuan kerja tidak terganggu dan memberikan waktu yang cukup untuk pelaksanaan pengujian. Penyedia barang/jasa harus menyediakan dan mendirikan gudang-gudang di tempat yang sesuai untuk menyimpan dan menangani semen, gudang-gudang tersebut harus benar-
Review Disain SPAM Sistem Petanu
disetujui. Dari jumlah tiap tersebut penyedia barang/jasa harus mengambil dua contoh yang representatif dan mengadakan analisa gradasi serta pengujian lain sebagaimana diperintahkan oleh Direksi. Semuanya harus sesuai dengan British standard No. 812: 1968 atau yang setara. Bila agregat yang disetujui oleh Direksi sudah terpilih, penyedia barang/jasa harus mengusahakan agar seluruh pemasukan untuk tiap bahan berasal dari satu sumber yang disetujui untuk menjaga agar mutu gradasi dapat dipertahankan pada seluruh pekerjaan. Pengujian lebih lanjut untuk menentukan variasi kemurnian atas gradasi bahan harus dilakukan sekurang-kurangnya satu kali untuk tiap 25ton yang dipasok atau setiap kali pengiriman agregat. Harus disediakan kapasitas penyimpanan yang mencukupi, baik di sumber pemasokan atau di lapangan untuk agregat halus dan kasar yang mutu serta gradasinya sudah disetujui guna menjaga kesinambungan kerja. 9.2.2.5. Unsur – Unsur Tambahan / Additif Pada umumnya pemakaian aditif dalam beton diperbolehkan dengan terlebih dahulu memperoleh persetujuan tertulis dari Direksi. Untuk beton kelas K 225 dianjurkan pemakaian super plasticizer , pada dasarnya untuk mengurangi rasio semen air guna membatasi penyusutan. Penyedia barang/jasa harus memenuhi bahwa waktu pengadukan yang sangat tepat sangat penting dan jika dipakai aditif ini, penyedia barang/jasa harus memberikan usulan secara terinci.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Mutu Beton
Ukuran Agregat Maks.(mm)
Rasio Air/Semen Maks. (terhadap berat)
Kadar semen min. (kg/m3 dari campuran)
K-350
37
0,45
315
25
0,45
335
19
0,45
365
37
0,45
300
25
0,45
320
19
0,45
350
37
0,50
290
25
0,50
310
19
0,50
340
K-175
-
0,57
300
K-125
-
0,60
250
K-300
K-250
Perbandingan campuran yang diberikan di atas telah diperkirakan guna mencapai kekuatan yang disyaratkan pada umur 28 hari setelah pengecoran, dengan ketentuan bahwa yang dipakai bermutu baik dan pengawasan dilakukan dengan baik. Beton dinilai dengan pengertian bahwa kekuatan yang disyaratkan untuk kelas tertentu lebih menentukan dari pada perbandingan campuran yang diperlihatkan. Jika ternyata persyaratan kekuatan tidak terpenuhi, Direksi berwenang untuk memperbaiki perbandingan campuran atas biaya penyedia barang/jasa untuk mencapai kekuatan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Percobaan kubus harus dilaksanakan menurut instruksi dari Direksi, tetapi sekurangkurangnya 1 kubus untuk tiap 5 m 3 atau minimal 3 kubus tiap hari. Kubus-kubus tersebut harus ditempatkan dalam kondisi yang sama dengan kondisi yang sebenarnya dan harus diuji setelah 7 atau 28 harus menurut keputusan Direksi. Biaya percobaan ini akan dibebankan pada penyedia barang/jasa. 9.2.2.9. Pengontrolan Baku Beton dan Pengujian Kekuatan di Lapangan Penyedia barang/jasa bertanggung jawab sepenuhnya untuk menghasilkan beton yang seragam yang memiliki kekuatan serta sifat-sifat lain sebagaimana ditetapkan. Untuk ini Penyedia barang/jasa harus menyediakan dengan biaya sendiri serta menggunakan alat penimbang yang akurat, sistem volumetrik yang akurat untuk mengukur air, peralatan yang sesuai untuk mengaduk dan mengecor beton serta peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan untuk pengujian sebagaimana yang diuraikan di sini atau menurut petunjuk direksi. 9.2.2.10. Penolakan Beton Jika pengujian kekuatan tekan dari suatu kelompok kubus uji gagal mencapai standar yang ditetapkan, maka Direksi berwenang untuk menolak seluruh pekerjaan beton darimana kubus-kubus tersebut diambil. Direksi juga berwenang untuk menolak beton yang berongga, porous atau yang permukaan akhirnya tidak baik. Dalam hal ini, Penyedia Barang/Jasa harus menyingkirkan beton yang ditolak tersebut dan menggantinya menurut instruksi dari Direksi sehingga
Review Disain SPAM Sistem Petanu
9.2.2.13. Pengangkutan dan Pengecoran Beton Pengecoran beton di bagian manapun tidak boleh dimulai sebelum Direksi memeriksa dan menyetujui bekisting, penulangan, angkur-angkur dan lainnya di mana beton akan dicor. Isi pengaduk beton (mixer) harus dikeluarkan dalam satu operasi menerus dan beton harus diangkut tanpa terjadi segregasi komponen-komponennya. Beton harus diangkut dalam ember yang bersih dan tidak tembus air atau gerobak dorong. Metoda pengangkutan yang lain dapat dipakai asalkan sudah mendapat persetujuan dari Direksi dan harus tepat mengikuti instruksi terinci yang diberikan untuk maksud tersebut. Alat-alat yang dipakai untuk mengangkut dan mengecor beton harus dibersihkan dan dicuci setiap hari setelah dipakai bekerja dan bila pengecoran dihentikan selama lebih dari 30 menit. Semua beton yang diaduk di lapangan harus ditempatkan pada posisi akhirnya dan dipadatkan dalam waktu 40 menit setelah ditambahkan dari dalam mixer. Pada umumnya beton tidak boleh dijatuhkan bebas dari ketinggian lebih dari 1,5 meter tetapi jika bagian pekerjaan tertentu memerlukan agar beton dijatuhkan dari tempat tinggi maka dikerjakan sedemikian sehingga mencegah segregasi dan harus dijaga agar aliran beton tidak terputus-putus. Seluruh operasi ini harus mendapat persetujuan dari Direksi. Pengecoran suatu unit atau bagian pekerjaan harus dilaksanakan dalam satu operasi menerus atau hingga mencapai bagian yang ditentukan.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Vibrator tidak boleh langsung mengenai penulangan terutama jika penulangan menerus pada beton yang sudah mulai mengeras. Jumlah vibrator yang dipakai di dalam suatu pengecoran harus sesuai dengan laju pengecoran. Penyedia barang/jasa harus juga menyediakan sekurang-kurangnya 1 vibrator cadangan untuk dipakai bila terjadi kerusakan. 9.2.2.15. Lantai Kerja Beton bertulang tidak boleh diletakkan langsung di atas permukaan tanah, kecuali jika ditetapkan lain. Oleh karena itu, harus dibuat lantai kerja minimal 5 cm (1:3:5) di atas tanah sebelum tulangan beton ditempatkan. 9.2.2.16. Spesi Semen (Semen Mortar) Spesi harus terdiri dari satu bagian semen sebanding sejumlah bagian agregat halus yang ditetapkan dan ditambah air bersih sedemikian sehingga dihasilkan campuran akhir yang konsistensi plastisnya disetujui oleh Direksi. Spesi harus diaduk pada satu landasan kayu atau logam dalam jumlah kecil menurut keperluan dan setiap spesi yang sudah mulai mengeras atau telah dicampur dalam waktu lebih dari 30 menit tidak boleh dipakai dalam pekerjaan. Spesi yang sudah mengeras sebagian tidak boleh diolah lagi untuk d ipakai. 9.2.2.17. Perlindungan dan Pengeringan Beton Semua permukaan yang terbuka harus dilindungi dari sinar matahari langsung ataupun dari pengaruh lain yang dapat merusak permukaan yang lunak sebelum terjadi pengerasan. Semua beton harus dijaga tetap lembab dengan cara dibasahi setelah
Review Disain SPAM Sistem Petanu
karena itu, Penyedia Barang/Jasa harus memperhitungkan kontinuitas pengecoran secara terus menerus tersebut. Siar-siar konstruksi pada permukaan yang terbuka harus benar-benar horizontal atau vertikal. Jika diperlukan dapat dipasang beading di dalam dinding bekisting pada permukaan yang terbuka untuk menjamin penampilan siar yang memuaskan sebelum menempatkan beton baru pada beton yang sudah mengeras. Permukaan siar beton yang sudah dicor harus dibersihkan seluruhnya dari benda-benda asing atau serpihan. Jika umur beton kurang dari 3 hari, permukaan tersebut harus disiapkan dengan penyikatan seluruhnya, tetapi jika umurnya sudah lebih dari 3 hari atau sudah terlalu keras, permukaan tersebut harus dicetak secara ringan atau ditembus dengan pasir (Sand Blasted) untuk memperlihatkan agregat. Setelah permukaan tersebut dibersihkan dan disetujui oleh Direksi bekisting akan diperiksa dan dikencangkan. Siar-siar konstruksi harus dikerjakan sebagaimana ditetapkan pada gambar atau spesifikasi. 9.2.2.20. Bekisting Semua bekisting harus dirancang dan dibuat sehingga dinilai memuaskan oleh Direksi. Penyedia barang/jasa harus menyerahkan rancangannya untuk menyetujui dalam jangka waktu yang cukup sebelum pekerjaan dimulai. Semua bekisting harus diperkuat dengan klem dari balok kecil dan harus yang kuat serta cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton dicorkan, dipadatkan dan mengeras. Bekisting dari kayu dan multiplek harus dibuat dari kayu yang
Review Disain SPAM Sistem Petanu
beton. Jika diinstruksikan oleh Direksi, baja harus disikat atau dibersihkan sebelum dipakai. Beton tidak boleh dicorkan sebelum penulangan diperiksa dan disetujui oleh Direksi .
A. Bahan – Bahan Baja tulangan sedang harus BJTP 24 yang sesuai dengan SII 0136 1984, British Standard No. 785 atau yang setara untuk baja tulangan yang polos. Baja tulangan bertegangan tinggi harus BJTP 40 yang sesuai dengan SII 0136-1984. British Standard No. 4449 : 1969 atau yang setara untuk baja ulir yang bertegangan tinggi. Tegangan baja tulangan bertegangan tinggi harus minimal 40,0 kg/cm². B. Penyimpangan Bila baja tulangan harus disimpan di bawah atap yang tahan air dan diberi alas kaki dari muka tanah atau air yang tergenang serta harus dilindungi dari kemungkinan kerusakan dan karat. C. Penekukan Pada tahap awal pekerjaan, penyedia barang/jasa harus mempersiapkan daftar tekukan (Bending Schedule) untuk disetujui oleh Direksi. Semua baja tulangan harus ditekuk secara tepat menurut bentuk dan dimensi yang memperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan British Standard 4466: 1969 atau yang setara yang dipasang pada posisi yang ditetapkan dapat dipenuhi semua tempat. Baja harus ditekuk dengan alat yang sudah disetujui oleh Direksi. Tulangan tidak boleh ditekuk atau diluruskan dengan cara yang dapat menimbulkan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Sebelum pengecoran, seluruh tulangan harus dibersihkan dengan teliti dari beton yang sudah mengering atau mengering sebagian yang mungkin menempel dari pengecoran sebelumnya. Sebelum pengecoran, tulangan yang sudah dipasang pada tiap pekerjaan harus disetujui oleh Direksi. Pemberitahuan kepada Direksi untuk melakukan pemeriksaan harus disampaikan dalam tenggang waktu yang cukup. Jarak minimal dari permukaan suatu batang termasuk sengkang ke permukaan beton terdekat dengan gambar untuk tiap bagian pekerjaan. 9.2.2.22. Beton Ready Mix Beton Ready Mix harus berasal dari suatu sumber yang disetujui oleh Direksi dan harus memenuhi persyaratan yang diuraikan pada ayat 6 dari British Standard No. 1926, 1962, Penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab untuk mengusahakan agar beton memenuhi persyaratan dalam spesifikasi ini termasuk pengontrolan mutu, keteraturan pengiriman serta pemasukan beton secara berkesinambungan. Jika salah satu dari persyaratan dalam spesifikasi ini tidak dipenuhi, Direksi akan menarik kembali persetujuannya dan mengharuskan penyedia barang/jasa mengganti pemasok. Penyedia barang/jasa harus menyediakan di lapangan 1 timbangan dan saringan-saringan standar dengan penggetar (Shaker) untuk mengecek secara teratur campuran yang sudah direncanakan. Penyedia barang/jasa harus mengatur agar Direksi dapat memeriksa alat pembuat beton ready mix bilamana diperlukan. Penyedia barang/jasa harus membuat catatan-catatan yang diperlukan. Catatan tersebut antara lain mengenai semen, agaregat dan kadar air kedap tiap adukan harus diserahkan kepada Direksi setiap hari. Berat semen dan agregat kasar serta halus harus terus dicatat
Review Disain SPAM Sistem Petanu
9.2.2.23. Toleransi Untuk Beton Yang Tidak Terbuka (Tidak diekspos) Posisi bagian-bagian struktur antara lain as-as balok/dinding/pelat harus tepat dalam batasbatas toleransi 1 cm tetapi akumulasi toleransi tidak diperbolehkan. Ukuran bagian antara lain pada potongan-potongan balok/pelat harus tepat dengan toleransi –0,3cm sampai +0,3cm. 9.2.2.24. Toleransi Dengan Muka Beton Yang Halus (Fair Face ) Toleransi untuk beton dengan muka halus adalah 0,6cm, posisi bagian struktur maksimum 0,3cm untuk bagian struktur. Pergeseran papan bekisting pada siar-siar tidak boleh melebihi 0,1cm dan perbedaan garis sepada (alignment) bagian struktur harus dalam batas 0,1%. Akumulasi toleransi tidak diperbolehkan. seharusnya
pracetak 9.2.2.25. Pemasangan Kolom – Kolom Pencetak Kolom-kolom pracetak harus dipasang sedemikian sehingga tidak timbul kerusakan pada kolom. Sebelum mulai pemasangan kolom, level yang tepat harus ditentukan dengan memakai blok-blok batas yang dicor pada pondasi, semuanya harus disetujui oleh Direksi. Posisi kolom yang dapat bergerak selama pengerasan spesi dijaga dengan penopangpenopang yang didesain dengan baik dan diangkur pada balok atau pelat pondasi. Penopang-penopang ini dapat dilepaskan menurut persyaratan kekuatan bahan spesi, tetapi tidak boleh kurang dari 7 hari setelah spesi diterapkan. Direksi berhak untuk menolak kolom yang mengalami kerusakan. 9.2.2.26. Pemberian Lapisan Permukaan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
9.2.2.29. Percobaan Bekisting Untuk Finishing Untuk menghasilkan akhir yang halus, Penyedia barang/jasa harus melakukan percobaan finishing untuk permukaan halus. Percobaan ini akan dilakukan pada balok pondasi dan kepala tiang menurut petunjuk Direksi. Jika percobaan ini tidak memenuhi standar beton muka halus sebagaimana disebutkan dalam spesifikasi ini, Penyedia barang/jasa harus mengubah rencana campuran beton dan/atau rencana bekisting dan selanjutnya melakukan percobaan lagi sampai dihasilkan standar beton muka halus yang disetujui oleh Direksi. Rencana Penyedia barang/jasa untuk percobaan ini diserahkan kepada Direksi dalam jangka waktu yang cukup lama sebelum pekerjaan beton dimulai. 9.2.2.30. Air Air untuk mengaduk dan mengeringkan beton harus bersih dari unsur-unsur atau kotoran yang berbahaya yang dapat mempengaruhi daya pengikat semen. Direksi dapat meminta agar dilakukan uji kimiawi setiap saat dan biaya pengujian ini dibebankan pada Penyedia barang/jasa. 9.2.2.31. Pengujian Struktur – Struktur Hidrolis 1. Umum Dalam rangka pengujian struktur hidrolis, semua dinding harus bersih dari timbunan supaya kebocoran pada dinding dapat diketahui dengan jelas. Setiap Konstruksi harus diisi air bersih dalam pengujian ini dan dibiarkan terisi sekurang-kurangnya 48 jam ketinggian air selama waktu tersebut harus diamati dan tidak boleh terlihat adanya penurunan muka air.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Semua bahan harus dipakai dan diterapkan untuk perbaikan harus tepat sesuai dengan petunjuk pabrikan. 9.2.3 Pekerjaan Baja 9.2.3.1 Umum Baja Profil maupun plat yang digunakan pada pekerjaan ini adalah baja dari jenis SS 400/ASTM 36 yang diproduksi dari pabrik-pabrik terkenal dan dijamin dengan sertifikat produk. Baja konstruksi harus memenuhi syarat-syarat pengujian, pemilihan, pengukuran, penimbangan pengujian tarik dan pengujian lentur dalam keadaan dingin. Jika dipandang perlu Direksi dapat memerintahkan untuk dilakukan pengujian terhadap baja konstruksi tersebut sesuai dengan persyaratan pengujian yang berlaku. 9.2.3.2 Pabrikasi A. Pemeriksaan dan Sebagainya Tukang-tukang yang digunakan adalah tenaga ahli pada bidangnya untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan petunjuk Direksi. Direksi mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk setiap waktu melakukan pemeriksaaan pekerjaan dan tidak satupun pekerjaan dibongkar atau disiapkan untuk dikirim sebelum disetujui oleh Direksi. Setiap pekerjaan yang dianggap tidak memenuhi syarat karena cacat atau tidak sesuai dengan gambar rencana, Penyedia barang/jasa harus segera atau memperbaiki dengan biaya sendiri. Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua alat-alat yang diperlukan serta perancah agar dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. B. Pola (mal) Pengukuran dan Sebagainya
Review Disain SPAM Sistem Petanu
toleransi maksimum adalah 0,1mm dan tidak untuk sambungan batang tarik maksimum 0,2 mm untuk setiap titik sambungan. E. Pekerjaan Mesin Perkakas dan Mesin Gerinda Kalau plat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong, kecuali seperti apa yang disebut di atas maka pemotongan pada metal yang diperbolehkan untuk dibuang maksimal 3mm pada plat yang mempunyai tebal 12mm, 6mm untuk plat yang mempunyai tebal 12mm dan 6mm untuk plat dengan tebal 24mm. F. Memotong dan Las Memotong Las pemotong digerakkan secara mekanis dan diarahkan dengan sebuah mal serta bergerak dengan kecepatan tetap. Pinggir yang dihasilkan oleh las pemotong harus bersih serta lurus. Untuk menghaluskan tepi yang telah dipotong tersebut tidak diperkenankan menggunakan las pemotong. Bila dikehendaki oleh Direksi, dapat digerinda yang bergerak searah dengan arah las pemotong tapi harus diselesaikan sehingga bebas dari seluruh bekas kotoran tadi. G. Pekerjaan Las dan Pengawas Pekerjaan Las Pekerjaan las yang harus dikerjakan oleh tukang las di bawah pengawasan langsung seorang yang menurut anggapan Direksi mempunyai training dan pengalaman yang sesuai untuk pekerjaan semacam itu. Penyedia barang/jasa harus menyerahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan dari contoh lain yang hendak dipakai dan setelah mendapat persetujuan maka cara tersebut tidak akan mengubah lagi tanpa persetujuan tertulis lebih lanjut.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Semua tuangan harus baik dari lubang-lubang sumbatan ataupun cacat-cacat lain. Segera setelah tuangan dikeluarkan dari cetakan maka Direksi harus diberi tahu sehingga dapat dilakukan pemeriksaan. Hasil tuangan yang cacat tidak diperkenankan untuk diperbaiki dan hasil tuangan tidak boleh cacat, bebas dari lubang sumbatan dan lainnya. Tuangan dan tempaan harus disempurnakan dengan mesin bubut untuk diselesaikan dan dicocokkan dengan menggunakan mesin perkakas yang menghasilkan pekerjaan dengan mutu tinggi. Tuangan dan tempaan yang terletak di atas beton bila menurut pendapat Direksi dalam penyelesaian permukaan bawah yang akan berhubungan dengan beton tidak cukup baik, maka harus diolah dengan mesin perkakas terlebih dahulu dan biaya-biaya untuk pekerjaan tersebut dibebankan atas resiko Penyedia barang/jasa. 9.2.3.3 Penyediaan Untuk Pemasangan Akhir A. Penyediaan Paku Keling, Baut dan Sebagainya Penyedia barang/jasa harus menyediakan seluruh jumlah paku keling, mur, baut cincin baut dan sebagainya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan sebanyak 10% dari setiap ukuran paku keling ataupun ukuran baut mur dan cincin baut pada saat pengiriman, kepada Direksi. Penyedia barang/jasa menyerahkan montase (kalau diperlukan pihak ke-3) dua copy daftar paku keling dan bautnya yang menyatakan jumlah, ukuran, kualitas serta letaknya di mana akan dipakai pada pekerjaan. 1. Paku Keling Ukuran paku keling yang tertera pada gambar rencana adalah ukuran sebelum dipanaskan. Kepala paku keling haruslah penuh, dibentuk dengan cermat, konsentris dengan batangnya dan berhubungan langsung dengan permukaan batang. Setiap paku
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Segera setelah menerima penyerahan pekerjaan baja, Pihak Ketiga harus segera menyampaikan secara tertulis kepada Direksi dengan tembusan kepada Penyedia Barang/Jasa adanya setiap kerusakan atau cacat tanpa ditunda-tunda. Kalau tidak demikian, Pihak Ketiga harus memperbaiki setiap kerusakan, kehilangan serta yang terjadi di luar dan sesudah penyerahan atas biaya sendiri. C. Pemasangan 1. Umum Penyedia barang/jasa harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat yang diperlukan dan mendirikannya di tempat pekerjaan, memasang dan mengelingkan baut atau las seluruh pekerjaan baja. Pekerjaan baja tidak boleh dipasang sebelum cara, alat dan sebagainya yang digunakan mendapat persetujuan dari Direksi. Semua bagian harus dikerjakan secara hati-hati dan dipasang dengan teliti. Drift yang dipakai mempunyai diameter yang lebih kecil dari diameter lubang paku keling atau baut dan digunakan untuk membawa bagian pada posisinya yang tepat seperti sebagaimana diisyaratkan. Penggunaan martil yang berlebihan yang dapat merusak atau menganggu material tidak diperkenankan. Setiap kesalahan pada pekerjaan bengkel yang menyulitkan pekerjaan montase serta menyulitkan pengepasan bagian-bagian pekerjaan dengan menggunakan drift secara wajar harus dilaporkan kepada Direksi. Permukaan dengan mesin perkakas harus dibersihkan sebelum dipasang. Kopel dan sambungan lapangan sebanyak 50% sebelum dikeling atau dibuat 2 lubang pada setiap diisi kurangnya 40% dari lubang diisi dengan baut. Selanjutnya sekurang-kurangnya 10% dari lubang pada
Review Disain SPAM Sistem Petanu
setujui. Setiap paku keling harus cukup panjang untuk membentuk kepala dengan ukuran standar dan harus bebas dari kotoran besi dengan cara menggosokkannya pada permukaan sepotong logam. Paku keling tetap berada dalam keadaan panas, merah menyeluruh pada saat dimasukkan dan dikerjakan serta mengisi seluruh lubang selama masih panas. Semua paku keling yang longgar serta paku keling yang retak terbentuk jelek atau dengan kepala yang cacat atau dengan kepala yang sangat eksentris terhadap batangnya harus dipotong dan diganti dengan paku keling yang baik, membentuk kembali kepala paku keling tidak diperkenankan. Kepala paku keling yang agak pipih dapat digunakan pada tempat-tempat tertentu kalau ditentukan oleh Direksi. D. Penggunaan Baja Keras, Baut-baut untuk Pemasangan Akhir 1. Pemasangan Setiap sambungan dibuat bersama-sama dengan baut stel sehingga setiap bagian serta plat berhubungan rapat dengan baut secara menyeluruh. Sebanyak 50% dari lubang harus diisi dengan baut stel dan minimal 10% atau pada setiap potongan dan plat minimal 2 lubang diisi dengan drift paralel sesuai dengan yang disyaratkan pada ”Paralel Drift untuk Montase” baut baja kerja harus dipasang dengan cincin baut yang diperlukan, sebuah di bawah kepala baut dan sebuah lagi di mur. Harus diperhatikan bahwa cincin baut itu terpasang dengan cekungnya menghadap keluar. Memasukkan dan mengencangkan baut baja keras dimulai setelah sambungan diperiksa dan disetujui oleh Direksi atau wakilnya. Bidang di bawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang tegak lurus terhadap as baut lebih dari 3,5 derajat. Pemakaian cincin baut miring (tarped) dapat dilakukan kalau dipandang perlu. Baut
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Tabel 9.3 Pelat Baja Digalvanisir BWG No.
Tebal Plat Baja
Berat Seng (gr/m )
22
0,71
534
24
0,56
534
26
0,46
380
28
0,36
380
2. Pemasangan Semua pekerjaan dari plat baja yang digalvanisir harus dibuat dan dipasang menurut standar yang paling baik. Pinggiran dan gulungan harus lurus dan tidak boleh ada lekukan. Kelim patrian harus benar-benar kedap air dan tidak ada patrian yang tercecer atau berlimpah. Satuan yang dibuat dari galvanis harus dipasang memakai paku sekrup galvani atau dengan memakai lembaran penutup (holderbats) yang bentuk dan ukurannya tertera dalam gambar. 3. Memateri Solder mematri dengan mutunya paling baik yaitu terdiri dari ½ timah hitam dan ½ timah putih. Muriatic acid harus dipergunakan sebagai peleburnya kedua zat tersebut. G. Pengecatan Baja 1. Umum
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Pengecatan dapat dilaksanakan dengan kuas tangan yang halus yang disetujui oleh Direksi. Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembab, berdebu, atau pada cuaca lain yang jelek. Permukaan yang akan dicat harus kering dan tidak berdebu. Lapisan berikutnya boleh dikerjakan di atas cat dasar dalam tempo kurang dari 6 bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam setelah pengecatan dasar. Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan kembali atau dicat lagi seperti yang diuraikan di atas. Cat (termasuk penyemprotan bila diperintahkan oleh Direksi) harus disapukan dengan kuat pada permukaan baja, sekitar paku keling pada setiap sudut, sambungan pada setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi air, dan bahan/tempat lain yang disetujui oleh Direksi. 9.2.4 Pekerjaan Pasangan dan Plesteran 9.2.4.1 Umum Semua ukuran dari pekerjaan pasangan harus mengikuti gambar rencana. Apabila ternyata ada kekurangan-kekurangan dalam gambar tersebut maka Penyedia barang/jasa harus meminta persetujuan Direksi untuk menetapkannya. Untuk dinding-dinding penahan tanah atau bangunan-bangunan lain seperti pasangan batu dan lain sebagainya, harus diberi lubang drainase dengan diameter sekurang-kurangnya 5,0cm. Kecuali dinyatakan lain dalam gambar rencana maka lubang-lubang drainase tersebut harus ditempatkan pada jarak yang merata, yakni berselang 1,5m dan diletakkan sedikit di atas peil pembuangan air.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
e.
Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung lebih dari 0,6% alkali, dihitung sebagai natrium oksida pada pengujian tidak boleh menunjukkan sifat reaktif terhadap alkali
f.
Kekuatan adukan percobaan dibandingkan dengn adukan pembanding yaitu yang menggunakan semen sama dengan pasir normal tidak boleh kurang dari 65% pada pengujian 7 hari.
g. h.
Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan Butir-butir pasir harus dapat melalui ayakan berlubang 3mm.
C. Batu Alam Pada umumnya untuk pasangan batu bisa dipakai batu bulat (dari gunung), batu belah atau batu karang asalkan harus memenuhi syarat-syarat sebagi berikut: 1. harus cukup keras, bersih, dan sesuai besarnya serta bentuknya 2. batu, bulat ataupun belah, tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda lapuk 3. Batu karang harus sebagian besar berwarna putih atau kuning muda dan tidak hitam, biru atau kecoklat-coklatan tanpa garis-garis kelapukan, mempunyai kekerasan yang tinggi serta bidang patahnya harus mempunyai kepadatan dan warna putih yang merata. D. Batu Merah Bata merah harus batu biasa dari tanah liat yang melalui proses pembakaran. Dapat digunakan produksi lokal dengan ukuran normal 6cm x 12cm x 24cm dengan ukuran yang tidak jauh menyimpang. Bata merah yang dipakai harus bata kualitas nomor 1 berwarna merah tua yang merata tanpa cacat atau mengandung kotoran. Bata merah minimum harus mempunyai daya tekan ultimate 30kg/cm².
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Apabila tidak ditentukan lain, mencampur dan mengaduk boleh dilakukan secara manual (dengan memakai cangkul dan sebagainya) sampai diperlihatkan warna adukan yang merata. B. Komposisi Jenis adukan berikut harus dipakai dengan yang disebutkan dalam gambar atau dalam uraian dan syarat-syarat ini. Tabel 6.4 Komposisi Adukan Jenis
Spesi
M1
1 pc : 1 kpr : 6 psr atau
1 pc : 3 psr
M2
1 pc : 2 psr
M3
1 pc : 4 psr
9.2.4.4 Blok – Blok Beton A. Tipe dari Blok – Blok Karena tidak adanya kesamarataan produksi daerah yang satu dengan daerah lainnya maka tidak diadakan penentuan mengenai ukuran asalkan tidak melampaui batas dan disetujui oleh direksi. Blok-blok beton tersebut harus bersih, tidak menunjukkan tandatanda retak ataupun cacat lain yang dapat mengurangi mutu dari blok-blok tersebut. B. Campuran Adukan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
B. Pemasangan Penembokan harus harus dilaksanakan sesuai dengan ukuran seperti pada gambar rencana juga mengenai tinggi dan tebalnya. Sebelum pemasangan, bata merah harus dibasahi dulu dengan air untuk menjamin pelekatan yang lebih baik antara mortar dan bata merah. Pasangan bata merah dan lainnya harus disusun dan diberi jarak minimal 1 cm antara bata merah yang satu dengan yang lainnya. Penembokkan harus dilaksanakan pada keadaan cuaca yang baik, ataupun dengan perlindungan yang khusus. C. Mengorek Semua sambungan harus dikorek paling sedikit 0,5cm agar daya pelekat antara mortar plesteran dan tembok dapat bekerja dengan sebaik-baiknya. 9.2.4.6 Pasangan Batu A. Umum Batu-batu yang dipakai untuk pekerjaan pondasi dan sebagainya harus keras dengan ukuran yang sesuai dan tidak menunjukkan pelapukan ataupun retak. Pemasangan batubatu tersebut harus rapi dan cocok sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang sebaikbaiknya. B. Mortar Campuran yang dipakai untuk pondasi dan sebagainya kalau disyaratkan lain dapat dipakai campuran M3. Kecuali kalau disyaratkan lain misalnya untuk bangunan reservoir ataupun bangunan lain yang fungsinya hampir sama yang dipakai sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam gambar rencana atau spesifikasi teknis.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Celah-celah kayu yang akan digunakan untuk pemasangan harus dibersihkan, dipaku dan dicat satu lapis dengan minyak cat sebelum pemasangan kaca. Kaca dipotong sedikit lebih dari ukuran sebenarnya dan dijepit dengan lis kayu pada tempat yang benar memakai sekrup yang sesuai ukurannya. Celah antara kayu dengan kaca harus ditutup kembali dengan memakai dempul atau bahan yang sesuai untuk maksud tertentu. C. Pemasangan Rangka Pada Rangka Logam Kaca harus dipotong sesuai dengan yang dikehendaki panjangnya dengan mengurangi ukuran bersih 1mm pada keempat sisinya kemudian baru disisipkan dan dipasang pada rangka. Di antara rangka luar dan dalam harus dipasang thermal break untuk mengurangi transmisi panas dari luar ke dalam ruangan. D. Pembersihan dan Perbaikan Pada pekerjaan tahap akhir kaca-kaca tersebut harus dibersihkan dan diganti atau diperbaiki kalau retak, pecah, cacat dan lainnya. 9.2.5.2 Pengecatan A. Material, Ketentuan Umum Penyedia barang/jasa melaksanakan sesuai dengan kontrak yaitu dua bulan sebelum pekerjaan pengecatan dimulai harus memberitahukan secara tertulis kepada Direksi dan mengajukan material/produk yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecatan. Semua material yang akan digunakan harus disetujui oleh Direksi. Pengecatan tidak boleh dilakukan sebelum adanya persetujuan oleh Direksi.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Sebelum pengecatan dimulai, permukaan yang akan dicat harus dibersihkan dari kotoran dan debu. Semua permukaan yang akan dicat harus sudah dihaluskan terlebih dahulu dengan peralatan serta cara yang lazim dipergunakan. Persiapan kerja untuk kayu retak celah lubang harus diperbaiki dengan cara memotong, menambal, atau dengan cara lain yang disetujui. Lubang-lubang kecil harus diperbaiki dengan dicat atau tempat untuk menutupnya. Untuk lubang yang lebih besar harus ditutup dulu dengan kayu yang keras, dipotong dan diratakan dengan permukaan di sekitarnya sampai halus. Setelah pekerjaan pembersihan dari baja dilaksanakan, semua permukaannya harus dicat dua lapis dari jenis red oxide dengan tebal 30-35mikron. Persiapan dari pekerjaan besi yang dicat dengan epoxy-paint segera setelah pembersihan dari pekerjaan besi, ” Upox calcium Plumbate Primer” dari merek yang disetujui, tebal dari setiap pengecatan adalah 50 micron dan diberikan dua lapis. Sebelum lapisan dicat tersebut diberikan, permukaan besi harus diperiksa dan harus bersih dari segala kotoran dan debu. Pengecatan harus diperiksa setelah 24 jam dari pengecatan pertama. Persiapan dari pekerjaan pengecatan tembok adalah harus benar-benar kering dan pengecatan tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan dari Direksi. Semua cacatcacat harus diperbaiki seperti pada bagian yang menonjol harus diratakan sedangkan bagian yang retak ataupun berlubang harus ditutup dengan plester dari jenis yang sesuai. Pecah yang harus diperbaiki dengan memotong sekeliling bagian yang pecah tersebut dan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
diberikan untuk menutupi permukaannya. Semua bahan yang dipakai harus dengan persetujuan dengan Direksi. 9.2.5.4 Tanda-Tanda Penyedia barang/jasa harus menyiapkan dan memakai tenaga ahli untuk mengerjakan pekerjaan sebagai berikut: a. Memberi nama setiap unit bangunan dengan cat warna kontras, mudah dibaca dari jarak 25m, tahan terhadap perubahan cuaca dan iklim tropis, bersifat reflektif khususnya pada malam hari (retroreflective paint ). Penamaan utama dituliskan dalam bahasa Indonesia dengan ukuran huruf besar dan dalam bahasa Inggris dengan ukuran huruf lebih kecil bercetak miring b. Memberi tanda arah, jenis aliran dan nomer kode pada setiap jalur pipa dan fitting (aksesoris) c. Memberi tanda dan nomer kode untuk setiap jenis kabel d. Memberi tanda nomor pintu dan anak kunci e. Memberi tanda lalu lintas baik bagi pejalan kaki maupun pengendara kendaraan di dalam lokasi IPA f. Memberi tanda batas dan tanda peringatan untuk lokasi-lokasi yang berbahaya/beresiko tinggi, misalnya tegangan listrik tinggi, bahan kimia berbahaya, lantai licin, belokan tajam, kebisingan tinggi, dan lain sebagainya 9.2.5.5 Perancah Perancah untuk keperluan pengecatan harus dipersiapkan dan harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan 9.2.5.6 Tenaga Kerja
Review Disain SPAM Sistem Petanu
B. Material Semua pipa baja galvanized serta perlengkapan harus dari jenis yang disetujui serta sesuai dengan standard yang berlaku (kecuali ditentukan lain). C. Pipa-Pipa PVC Semua pipa yang terlindung dapat dipakai pipa-pipa PVC dari jenis yang disetujui serta sesuai dengan Acuan Normatif dan Standard yang berlaku (kecuali ditentukan lain). D. Material-Material Pelengkap Material-material pelengkap seperti wastafel, urinoir, water closet, dan sebagainya harus disesuaikan dengan gambar. Apabila tidak ditentukan lain oleh Direksi, semua perlengkapan tersebut harus dari jenis/kualitas-1 dan merek yang disetujui. Semua unit perlengkapan tersebut harus dipasang pada tempatnya dengan sambungan yang kaku dan kuat yang dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang ahli. E. Penyesuaian Dengan Peraturan Yang Ada Semua cara pemasangan peralatan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Acuan Normatif atau peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Atau apabila tidak ada maka harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman di bawah pengawasan seorang seorang Ahli yang berpengalaman, sesuai prosedur pabrikan. F. Klem dan Pendukung Pipa yang tidak ditanam harus dipasang dengan klem dengan jarak tidak lebih dari 2,5m
Review Disain SPAM Sistem Petanu
H. Test Pelayanan Sistem Air Bersih Semua pipa pelayanan dan pipa utama harus ditest dengan tekanan hidrolis 7 kg/cm² atau sekurang-kurangnya dua kali tekanan yang nantinya akan bekerja. Air harus diberikan pada sistem tersebut dengan pompa tekan dan diberikan secara terus menerus selama 1 hari tanpa ada penurunan tekanan Uji. Tidak boleh ada pipa-pipa potongan ataupun peralatan/pelengkap lain yang ditutup atau ditimbun kembali tanpa ada persetujuan dari Direksi. Sesudah selesainya pemasangan dan sebelum sistem tersebut dipakai maka untuk mematikan kuman-kuman diberi larutan desinfektan (klor atau kaporit) yang ditentukan oleh Direksi. 9.2.5.9 Sistem Drainase A. Penggalian Penggalian parit untuk sistem drainase dan pembuangan air kotor harus merupakan garis lurus dengan kedalaman dengan kemiringan sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar rencana. Parit tersebut harus mempunyai lebar yang cukup sehingga memungkinkan pekerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. Tanah galian tidak diperbolehkan ditimbun melebihi 50cm pada sisi-sisi parit tersebut dan sisa-sisanya diberikan penahan dan sebagainya. Jika diperlukan untuk menjaga penggalian tanah melebihi dari yang direncanakan maka harus ditutup dengan beton tumbuk atau beton lain sesuai dengan permintaan Direksi. Tanah galian yang akan digunakan kembali untuk tanah timbunan harus dijaga agar tanah tersebut bebas dari pengotoran yang dapat merusak mutu pekerjaan. Bagian bawah dari galian tanah harus menunjukkan daya dukung yang baik agar dapat mendukung beban
Review Disain SPAM Sistem Petanu
gambar rencana. Perhatian khusus harus diberikan agar penempatan pipa tersebut sesuai hasil yang direncanakan dengan menempatkan patok-patok tetap dan sebagainya. E. Penimbunan Parit Tidak satupun yang boleh ditimbun selama belum diadakan pengecekan dan pengetesan. Tanah timbunan di bawah muka tanah asli dari pipa sampai kurang lebih 30mm di atas harus dari material yang terpilih. Pemadatan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan harus dilaksanakan dengan hati-hati supaya tidak merusak pipa. F. Test Sistem Drinase Setelah dirasa cukup maka sistem drainase harus ditest terlebih dahulu untuk menguji apakah seluruh sistem bisa bekerja dengan baik. Test tersebut harus menunjukkan hasil yang baik dan tidak boleh menunjukkan hambatan, yang berarti kurang berfungsinya seluruh sistem dengan baik. Jika dipandang perlu oleh Direksi maka bagian yang cacat tersebut harus dibongkar dan diperbaharui dengan kerja dan atas biaya Penyedia barang/jasa. G. Pembetulan Jalan, Lahan dan Sebagainya Jika pipa-pipa dan sebagainya memotong jalan maka setelah pemasangannya berakhir bagian bangunan atau jalan yang kena pemotongan tersebut harus dikembalikan seperti semula. Kerusakan akibat pemasangan pipa dan sebagainya harus diperbaiki seperti sediakala, dan segala biaya yang dikeluarkan akibat kerusakan tersebut menjadi tanggungan Penyedia barang/jasa.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
C. Kabel-Kabel 1. Umum Semua tipe kabel harus dari kualitas A yang kemampuannya serta ukurannya harus sesuai dengan yang tegangan dan arus yang direncanakan. Kabel dan insulator pelindung yang dipasang harus memenuhi SNI 04-6629-2006 tentang Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V. Material kabel dari kawat tembaga ( copper ) atau campuran antara timah dan tembaga (high strand tinned copper ). Material insulator (jaket pelindung kabel) terbuat dari bahan PVC atau XLPE yang tahan terhadap paparan sinar matahari (sunlight resistant ) dan tahan minyak (oil resistant ). Perbedaan dari rencana, penyesuaian, dan/atau penyimpangan terhadap pengadaan dan pemasangan kabel yang diizinkan harus memenuhi standar-standar yang ada dengan persetujuan Direksi. 2. Pelaksanaan Instalasi (penyambungan Kabel) Penyedia barang/jasa harus menggunakan tenaga yang terampil/ahli dan jika perlu tenaga spesialis yang khusus yang didatangkan untuk keperluan tersebut. Penyedia barang/jasa harus minta persetujuan dulu untuk memakai tenaga-tenaga tersebut. Terminasi kabel harus mengunakan Sepatu Kabel. Jika sambungan dengan memakai solder maka harus dengan panas minimal 185°C yang dipakai untuk menghasilkan sambungan yang baik. Semua sambungan tersebut kemudian dilindungi dengan memberikan isolasi-isolasi yang sesuai dengan standard keperluan tersebut.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Sesudah dipotong, ujung-ujung kabel harus dijaga dengan cara tertentu agar air jangan sampai memasuki ujung kabel sampai sambungan yang permanen selesai dibuat. F. Kabel-Kabel dalam Tanah Kabel-kabel yang ditanam langsung harus dipasang dengan kedalaman minimal 70 cm lapisan sebelah atas. Semua kabel harus diletakkan sedapat mungkin pada lapisan yang sama. Sebelum kabel-kabel diletakkan, bagian bawah dari parit harus diratakan dan ditutup dengan lapisan pasir padat dengan tebal 7,5cm kemudian ditutup dengan tebal lapisan yang sama setelah kabel-kabel diletakkan dan dilindungi dengan plat beton tebal 5cm. G. Saluran Pipa Kabel Semua saluran kabel harus dibuat sesuai dengan gambar rencana. Pipa yang digunakan untuk saluran kabel harus memenuhi SNI 04-1701-1989 tentang Pipa untuk Instalasi Listrik. Apabila tidak ditentukan pada gambar maka bisa dibuat dari pipa PVC dengan diameter minimal 100 mm dengan tebal 2,2mm atau seperti yang ditentukan oleh Direksi. Kalau saluran kabel dibuat dari pipa PVC maka di sekeliling pipa tersebut harus diisi dengan pasir halus tumbuk sampai 15cm di bawah atau di sekeliling pipa. Semua kabel harus dipasang dan ditarik melewati saluran dengan tangan. Semua pemasangan kabel harus rapi dan dipasang oleh tukang/tenaga yang berpengalaman dan persilangan sedapat mungkin dihindari. H. Perlindungan Kabel Kabel yang menembus beton atau yang melalui pinggiran tertentu harus dilindungi dengan pipa PVC AW atau pipa galvanis yang disediakan termasuk dalam pemasangan kabel.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
terhadap apa yang ditunjukkan pada gambar, maka bisa dimintakan persetujuan Direksi untuk menetapkannya. 9.2.5.12 Pemasangan Pipa Dalam Tanah Pipa harus dipasang lurus dan pada kedalaman yang tepat sesuai dengan gambar rencana. Dasar parit harus dibentuk sedemikian rupa agar memberi penopangan keliling yang merata dan kuat bagi bagian bawah setiap pipa. Pipa tidak boleh dipasang bila menurut anggapan Direksi/Tenaga Ahli keadaan parit tidak memenuhi syarat. 9.2.5.13 Panel Listrik, Pentanahan dan Pengujian 1. Jumlah dan jenis komponen panel listrik sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar, dan atau list dalam tabel BoQ. 2. Tebal pelat yang digunakan minimum 1,2mm dan dikerjakan oleh perusahaan perakit Panel yang telah memiliki sertifikasi ISO dan memenuhi SNI, serta menggunakan komponen-komponen dengan kualitas kelas 1 (grade A) (seperti: Merlin Gerin, Hitachi, Omron, dll) 3. Bentuk panel listrik: untuk panel utama dan panel tenaga, sebaiknya berdiri sendiri dan untuk panel penerangan terbenam di dalam tembok, kecuali dinyatakan lain dalam gambar atau spesifikasi. 4. Seluruh terminal untuk penyambungan ke luar harus ada di sebelah atas panel kecuali stop kontak lantai. 5. Terminal kabel atau sepatu kabel masuk disesuaikan dengan kabel masuk. 6. Kabel masuk dilengkapi dengan cable plug atau sepatu kabel yang besarnya disesuaikan dengan ukuran kabel.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
B. Cara Pengujian Setelah selesai dikerjakan, semua dinding harus dibersihkan dari bekas tanah urugan sehingga setiap kebocoran dinding dapat terlihat. Semua bagian bangunan selama pengujian harus diisi dengan air bersih dan ditahan sekurang-kurang selama 48 jam. Pengisian dilaksanakan secara bertahap mulai dari sepertiga volume bangunan. Ketinggian permukaan akan diperhatikan selama waktu tersebut di atas. Penurunan tinggi permukaan air di dalam bangunan air diperbolehkan sesuai ketentuan yang ditetapkan. Ketentuan nilai penurunan selama 24jam adalah sebagai berikut: 1. Reservoar air bersih : kurang dari 1cm 2. Bangunan pengolahan : kurang dari 1cm Jika kebocoran melampaui nilai-nilai di atas, penyedia barang/jasa diharuskan memperbaikinya dengan biaya sendiri. Apabila pengujian pada sepertiga volume bangunan memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan maka dilanjutkan dengan pengujian dengan pengisian dua pertiga volume bangunan. Dan seterusnya dilanjutkan sampai kapasitas penuh bangunan apabila memenuhi seluruh ketentuan pengujian yang dipersyaratkan. C. Perbaikan Setiap kebocoran yang ditemukan harus diperbaiki sampai tidak ditemukan lagi kebocoran. Setelah perbaikan selesai, cara pengujian tercantum dalam nomor B di atas harus diulangi. Pengujian tidak perlu diulang jika:
Review Disain SPAM Sistem Petanu
sebagian/seluruh jaminan pemeliharaan dan/atau menyuruh pihak ketiga untuk melakukan pekerjaan itu atas dengan tanggungan Penyedia barang/jasa. 9.3.
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KAYU
9.3.1. Persiapan Sebelum pekerjaan kayu dimulai maka Penyedia barang/jasa harus mempersiapkan rencana kerja, material, serta peralatan yang lengkap untuk pekerjaan kayu tersebut, sehingga pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya. 9.3.2. Acuan Normatif Semua pekerjaan konstruksi kayu yang belum tercakup dalam peraturan ini harus memenuhi syarat-syarat dalam: a. Peraturan umum Bahan Bangunan di Indonesia NI-3. b. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5. 9.3.3. Kayu 9.3.3.1. Mutu Kayu Kalau tidak ditentukan lain, maka semua kayu yang digunakan untuk penyangga harus kayu dengan mutu A sesuai dengan PKKI. Semua kayu harus bebas dari getah-getah, cacat-cacat kayu seperti mata kayu, retak-retak, bengkok, dan sebagainya dan harus sudah mengalami proses pengeringan udara minimum 3bulan. 9.3.3.2. Kadar Air
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Semua kayu yang disusun di tempat pekerjaan harus selalu dilindungi dengan baik dan bila kayu-kayu itu menjadi rusak atau tidak sesuai untuk digunakan, maka kayu itu akan ditolak dan harus diganti oleh Penyedia barang/jasa atas tanggungannya. 9.3.6. Ukuran – Ukuran Ukuran-ukuran kayu harus sesuai dengan yang disyaratkan, kecuali penyimpanganpenyimpangan sedikit akibat penggergajian. Ukuran-ukuran yang menyimpang harus disesuaikan seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana. 9.3.7. Permukaan Kayu Yang Terbuka Semua kayu yang pada penyelesaian akhir dibiarkan permukaannya terbuka, misalnya pada pekerjaan meubelair, pintu, jendela dan sebagainya, permukaan harus dikerjakan kembali jika tidak ditentukan lain dalam spesifikasi ini. Semua kayu pada pekerjaan konstruksi kayu harus dibiarkan kasar dari penggergajian jika tidak ditentukan bahwa harus dikerjakan lagi. 9.3.8. Penyusutan Kayu Persiapan, penyambungan, dan pemasangan dari pekerjaan kayu harus sedemikian rupa sehingga penyusutan pada bagian-bagian tertentu atau arah-arah tertentu harus tidak mempengaruhi kekuatan dan bentuk terakhir dari pekerjaan dan tidak merusak bahanbahan secara terus menerus. 9.3.9.
Pabrikasi
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Setelah pengolahan bagian-bagian kayu dengan minyak-minyak pengawet kayu maka dapat dilapisi dengan satu lapisan menie atau bahan lain yang telah disetujui. Setelah lapisan menie maka harus diplamur dan setelah digosok dengan amplas dilapisi dengan tiga lapis cat yang disetujui mutunya. Semua sambungan dan bagian lain yang tidak dapat dicapai setelah pemasangan kayu konstruksi, harus terlebih dahulu diberi menie 2 kali sebelum pemasangan. Tidak diperkenankan mengecat selama permukaan kayu terpengaruh oleh air hujan atau selama permukaan kayu atau besi masih basah. Setelah sekurang-kurangnya 24jam baru lapisan cat yang berikut dapat diberikan dan setiap lapisan cat harus kering betul sebelum yang berikutnya diberikan. 9.4.
Spesifikasi Teknis Unit Instalasi Pengolahan Air (IPA)
9.4.1 Umum 9.4.1.1. Ruang Lingkup Spesifikasi ini adalah bagian dari kontrak yang merupakan syarat-syarat untuk unit instalasi pengolahan air (IPA), material/bahan, pekerjaan konstruksi, pekerjaan Instalasi perangkat/ peralatan, daya dan lainnya yang berkaitan. Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah: 1. MEreview perencanaan secara rinci proses pengolahan dan konstruksi lengkap sesuai kebutuhan, terkait kuantitas dan kualitas air baku yang datanya telah disediakan oleh pengguna barang/jasa. 2. Penyedia barang/jasa harus memeriksa dan menganalisis ulang kualitas air baku
Review Disain SPAM Sistem Petanu
11. Penyedia Barang/Jasa wajib menyusun dan menyerahkan buku pedoman dan manual pengoperasian dan pemeliharaan bangunan pengolahan, bangunan penunjang beserta peralatan dan perlengkapannya. 9.4.1.2. Acuan Normatif SNI 06-0112-1987 Pipa poliester serat gelas untuk saluran air bertekanan dan saluran air buangan SNl 06-0162-1987 Pipa PVC untuk saluran air buangan di dalam dan di luar bangunan. SNI 07-0071-1987 Mutu dan cara uji pipa baja las spiral. SNI 07-2225-1991 Pipa baja saluran air. SNI 05-0141.2-1996 Unjuk kerja pompa sentrifugal SNI 04-0225-2000 Persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL 2000). SNI 06-0084-2002 Pipa PVC untuk saluran air minum. 9.4.1.3. Tenaga Ahli Tenaga ahli yang terlibat dalam pekerjaan ini haruslah tenaga ahli dari Teknik Lingkungan/Teknik Penyehatan, Teknik Sipil, Teknik Geodesi, Teknik Elektro, Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Arsitektur, dan/atau lainnya yang terkait dan sudah berpengalaman. 9.4.1.4. Dokumen Gambar Peserta pelelangan harus melampirkan gambar-gambar beserta brosur-brosur asli dari pabrik produsen di dalam dokumen penawarannya, yang menggambarkan ukuran dan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
serta pihak lain yang berkepentingan di lokasi proyek; f. Pencegahan akses masuk ke lokasi proyek bagi pihak-pihak yang tidak berkepentingan; g. Manajemen penyimpanan material dan pembuangan sampah/buangan dengan penyimpanan material yang aman untuk mencegah resiko bahaya dan memastikan barang buangan/sampah dibuang dengan aman; h. Penyediaan fasilitas-fasilitas untuk para pekerja, misalnya toilet, fasilitas pencucian, fasilitas air minum, tempat peristirahatan, ruang ganti, dan loker/tempat penyimpanan barang; i. Manajemen administrasi untuk mengelola dokumen-dokumen yang diperlukan agar operasional pekerjaan proyek memenuhi keamanan dan keselamatan kerja secara legal; j. Pencegahan terhadap selip dan sandungan dengan memperhatikan beberapa aspek, antara lain: permukaan yang tidak rata, halangan, kabel catu daya peralatan tangan/bergerak (trailing cable), permukaan yang basah/licin, perubahan level permukaan, dan sebagainya; k. Pekerjaan di ketinggian wajib mengikuti prinsip pengendalian dengan urutan penanganan: hindari, cegah, dan atasi. Setiap pekerjaan yang dilaksanakan di lokasi ketinggian wajib dilakukan penilaian resiko, diambil tindakan pencegahan, dan diterbitkan metode yang jelas bagi semua pekerja yang bekerja di lokasi ketinggian; l. Antisipasi resiko pekerjaan atap dengan merencanakan akses yang aman dan mencegah jatuh dari tepi ataupun dari bukaan atap; m. Pekerjaan di atas atau di dekat permukaan yang rapuh harus mengikuti prinsip pengendalian dengan urutan penanganan: hindari, kendalikan, komunikasikan, dan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
i.
r.
s. t.
u. v.
w.
Inspeksi keamanan galian oleh personel yang kompeten, baik terhadap penyangga sementara maupun dinding galian sebelum melaksanakan pekerjaan di dalam dan di sekitar lokasi galian; ii. Pemasangan penyangga sementara (bila diperlukan) yang sesuai untuk setiap galian dan rencana tindakan pencegahan dan penanganan resiko; iii. Pemadatan dinding galian dan penentuan sudut galian yang aman terhadap runtuhnya galian; Penggunaan crane dan peralatan pengangkat harus dipastikan cukup kuat, telah diuji, dan dapat diperiksa setiap saat apabila diperlukan, baik secara administrasi maupun secara teknis; Operator crane dan peralatan, termasuk orang lain yang terkait dalam pekerjaan pengangkatan, harus terlatih dan kompeten; Pelaksanaan pekerjaan elektrikal menggunakan peralatan elektrikal yang aman dan terawat secara layak. Hanya pada kondisi tertentu pekerjaan elektrikal dilaksanakan dengan arus listrik menyala (ON) dan harus dilaksanakan oleh personel yang kompeten dan berwenang. Pelaksanaan pekerjaan listrik harus direncanakan, dikelola, dan dimonitor untuk mencegah resiko terkena sengatan listrik pada pekerja; Pekerjaan yang dilaksanakan di dekat saluran listrik di atas permukaan tanah harus direncanakan dan dilaksanakan dengan hati-hati dan seksama, dan dimonitor untuk menghindari kontak langsung dan/atau tidak langsung pada saluran listrik; Pekerjaan yang diperkirakan mempengaruhi saluran listrik bawah tanah harus direncanakan, dilaksanakan dengan hati-hati dan seksama untuk menghindari kontak langsung/tidak langsung yang dapat merusak saluran listrik. Penentuan lokasi saluran
Review Disain SPAM Sistem Petanu
dd. Pengemudi kendaraan dan operator peralatan bergerak sangat dianjurkan untuk segera melaporkan segala kelainan atau kerusakan terhadap fasilitas tersebut; ee. Pengelolaan lahan kerja dan akses jalan di lokasi proyek sehingga aman untuk kendaraan, khususnya dump truck, melintas dan terhindar dari resiko terguling atau terperosok; ff. Pengangkutan muatan harus mengikuti kapasitas angkut masing-masing kendaraan dan tidak boleh melebihi kapasitas yang diizinkan; gg. Implementasi dan supervisi praktik mengemudi yang aman; hh. Pemasangan penahan/penghenti kendaraan di tepi galian atau tebing di sekitar lokasi proyek; ii. Menyusun rencana dan laporan penyelenggaraan K3 sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundangan terkait. Dokumen-dokumen yang terkait penyelenggaraan K3 yang perlu dipersiapkan oleh Penyedia Barang/Jasa antara lain sebagai berikut: i. Kebijakan K3 Perusahaan; ii. Struktur Organisasi K3; iii. Struktur Organisasi P2K3 (jika ada); iv. Copy Sertifikat SMK3 Perusahaan; v. Copy Sertifikat Ahli K3 pada proyek; vi. Pra RK3K; vii. RK3K; viii. Penentuan Tingkat Risiko Proyek yang telah disetujui dan disahkan oleh PPK (sesuai format pada Lampiran 4, Permen PU No. 09 /PRT/M/2008) ix. Biaya penyelenggaraan K3 Proyek; x. Laporan Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja kepada PPK dan Dinas
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Segera setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan, Penyedia barang/jasa harus menyerahkan rencana kerja (time schedule), selambat-lambatnya dalam 14 hari kerja, untuk disetujui direksi. Penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan mengubah rencana kerja tanpa persetujuan Pengguna barang/jasa atau Direksi yang ditunjuk. Jika kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan time schedule, maka pengguna barang/jasa dapat menginstruksikan kepada Penyedia barang/jasa untuk meninjau kembali jadwal yang ada dan membuat usulan rencana penyesuaian pekerjaan kepada Pengguna Barang/Jasa. 9.4.1.7. Gambar Pelaksanaan/ Shop Drawin g Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, penyedia barang/jasa harus menyerahkan shop drawing kepada direksi. Shop drawing harus dapat memberikan informasi yang lengkap mengenai komponen-komponen yang ada dalam suatu instalasi, meliputi lokasi/posisi, tipe, ukuran-ukuran peralatan dan pekerjaan pengelasan, yang seluruhnya harus disediakan oleh Penyedia barang/jasa sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan. Shop drawing harus dibuat sesuai dengan kondisi yang ada dan dalam pelaksanaan pekerjaannya dibuat secara efektif dan ekonomis. Simbol-simbol pengelasan yang digunakan pada shop drawing harus sesuai dengan ISO 2553. Selama waktu yang ditentukan di dalam time schedule, Penyedia barang/jasa harus mengajukan shop drawing untuk disetujui oleh pengguna barang/jasa. Gambar yang disetujui akan ditanda tangani atau ditandai oleh pengguna barang/jasa. Setiap shop drawing yang tidak disetujui oleh pengguna barang/jasa harus segera
Review Disain SPAM Sistem Petanu
memenuhi standar kualitas air minum Indonesia sesuai Permenkes Rl No 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. 5. Setiap bangunan di lokasi IPA harus dipasang di atas tanah yang stabil. Bila kondisi tidak memungkinkan wajib diberi pondasi khusus sesuai kebutuhan untuk menopang bangunan di IPA 6. IPA harus dapat dioperasikan dan dirawat secara mudah menurut petunjuk pengoperasian dan perawatan IPA 7. Unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) ini harus terdiri dari unit untuk pengolahan prasedimentasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan desinfeksi, mudah untuk dikontrol dan mudah pemeliharaannya serta dilengkapi dengan bangunan penampung air minum (reservoir). 8. Permukaan bagian luar dan dalam setiap bangunan tidak cacat dan kedap air. 9. Perletakan unit-unit tersebut harus disetujui oleh pengguna barang/jasa untuk dapat disesuaikan dengan perencanaan pada tahap-tahap berikutnya. 10. Hendaknya menggunakan perlengkapan-perlengkapan yang memerlukan hemat energi listrik sehingga biaya operasi tidak mahal (hemat energi). 11. Zat-zat kimia yang diperlukan untuk pengolahan air tersebut harus mudah didapatkan di pasaran dalam negeri dan harganya relatif murah. 12. Diharuskan untuk mengikuti ketentuan-ketentuan Pemerintah dalam pengadaan/ pemakaian bahan-bahan bangunan produksi dalam negeri, kecuali beberapa bagian yang memang belum dapat diproduksi dalam negeri. 13. Perlengkapan-perlengkapan tersebut hendaknya sesuai dengan standar nasional/internasional yang ada sehingga mudah diperluas atau diperbaiki, suku cadang diusahakan untuk mudah didapatkan di pasaran dalam negeri.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
No
Komponen 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
Jenis
Ruang genset Laboratorium Workshop/bengkel kerja Kantor Padmasana Pos jaga Utilitas lokasi dan lansekap
9.4.3.1 Air Baku dan Bangunan Penyadap (Intake) Air baku harus memiliki kualitas sebagai berikut: 1. Kekeruhan lebih kecil dari 600NTU atau 400mg/L zat padat tersuspensi. 2. Dalam hal kandungan kekeruhan melebihi dari 600NTU maka ke dalam paket pekerjaan pertu dilengkapi pengolahan pendahuluan (prasedimentasi) 3. Kandungan warna asli (appearent colour ) tidak melebihi dari 100PtCo dan warna sementara mengikuti kekeruhan air baku 4. BOD maksimum 2mg/L, SNI 06-2503-1991 Metode Pengujian Kadar Kebutuhan Oksigen Biokimia dalam air 5. COD maksimum 10mg/L, SNI 06-2504-1991 Metode Pengujian Kadar Kebutuhan Oksigen dalam air dengan alat Reflux tertutup 6. Total Disolved Solid (TDS), maksimum 400mg/L, SNI 06-2413-2002 Metode Pengujian Kadar padatan dalam air 7. Unsur-unsur lainnya memenuhi syarat baku air baku sesuai Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2000 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Bangunan penyadap air baku (intake) dilengkapi dengan pintu air dan jeruji penyaring
Review Disain SPAM Sistem Petanu
untuk setiap instrument yang digunakan d. Diagram skema control e. Karakteristik dan kinerja operasional peralatan dan perlengkapan f. Daftar peralatan dan perlengkapan khusus, termasuk suku cadang yang diperlukan 9.4.3.2 Unit Aerasi 1. Fungsi Untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut (DO) di dalam air sehingga dapat membantu mengoksidasi sebagian zat besi dan mangan serta sebagian zat organic terlarut dalam air. 2. Bentuk Bentuk bangunan aerasi menggunakan terjunan riam/kaskade ( weir cascade) untuk menciptakan golakan/riak air sehingga memperluas bidang kontak antara permukaan air baku dengan udara. 3. Ukuran Ukuran unit aerasi harus sesuai dengan perhitungan/gambar. 4. Kinerja a. Peningkatan kadar oksigen terlarut dalam air b. Penurunan kadar ammonia dalam air c. Penurunan/penghilangan bau 9.4.3.3 Unit Prasedimentasi 1. Fungsi
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Bentuk Unit Pengaduk cepat menggunakan kecepatan pengaliran dalam pipa dan dikombinasikan dengan terjunan yang memanfaatkan energi yang terjadi dari tinggi terjunan air. 3. Ukuran Ukuran unit koagulasi (koagulator) harus sesuai dengan perhitungan/gambar. a. Untuk tipe pengadukan dalam pipa dapat digunakan pipa GIP dengan diameter yang disesuaikan dengan kapasitas IPA yang dibuat. b. Jarak pembubuhan sampai bak penampungan antara 5-20 m. c. Untuk terjunan air, tinggi terjunan sekurang-kurangnya 50cm untuk mendapatkan gradien kecepatan yang memenuhi persyaratan. 4. Kinerja Unit Koagulasi bekerja dengan baik pada kondisi : a. pH Air Baku antara 5-11 (tergantung dari jenis koagulan yang digunakan (misainya: alum 5 - 7, garam besi 5-11, PAC 6-9) b. Energi untuk pencampuran dapat menghasilkan gradien kecepatan G >750/det, GTd 104 -105, sesuai dengan SNI 19-6774 - 2002, tata cara perencanaan paket unit IPA c. Waktu detensi 1-3 detik d. Untuk stabilitas aliran, dicek dengan bilangan Reynold NRe >10.000 e. Bentuk dan ukuran peralatan pengaduk cepat disesuaikan dengan teknologi IPA namun mampu menghasilkan kinerja sebagaimana ditetapkan dalam butir a sampai d 9.4.3.5
Unit Flokulasi (Pengaduk Lambat)
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Pekerjaan pemasangan pipa-pipa pembuangan lumpur harus terbuat dari pipa baja sehingga dijamin tidak bocor dan berkarat. 9.4.3.6 Unit Sedimentasi 1. Fungsi Untuk memisahkan flok yang sudah terbentuk dari unit flokulasi dengan pengendapan secara gravitasi sehingga mudah dibuang. 2. Bentuk Bak unit sedimentasi berdinding rata. Bentuk pengendap pada unit sedimentasi menggunakan tabung pengendap ( tube settler ) segi-enam dengan NRe <500. Diameter tube settler tergantung pada besarnya kapasitas IPA seperti pada Tabel berikut Tabel 6.6 Tinggi Bebas di Unit Sedimentasi dan Kapasitas IPA No
Kapasitas IPA (L/detik)
Tinggi bebas minimal di unit Sedimentasi (cm)
1
300
30
Tabel 6.8 Diameter Tube Settler dan kapasitas IPA No
Kapasitas IPA (L/detik)
Diameter Tube Setller cm
1
300
3,50
Review Disain SPAM Sistem Petanu
i. j.
Perusahaan/pabrikan penyedia tube settler harus menyediakan gambar detil dan data desain untuk semua komponen yang disuplai Perhitungan desain (memo/design note) harus diserahkan dan disahkan oleh Tenaga Ahli Penyedia Barang/Jasa
3. Ukuran Ukuran panjang, lebar atau diameter serta tinggi unit sedimentasi harus sesuai dengan perhitungan/gambar. Dimensi bak pengendap dihitung berdasarkan kriteria beban permukaan yang berkisar antara 2,5-6 m 3/m2/jam dengan diameter tube settler sebagaimana ditentukan di atas. 4. Kinerja Untuk mendapatkan hasil sedimentasi yang baik maka kondisi pengaliran harus dapat diatur sehingga flok-flok yang sudah terbentuk tidak pecah kembali dan dapat mengendap semaksimal mungkin. Faktor yang sangat berpengaruh adalah: a. Beban permukaan 1 –4 m3/m2/jam b. Waktu detensi >25 menit c. Kecepatan hidrolis <0,0075 m/det d. Nilai Reynolds <500 e. Nilai Froude >10-5 f. Beban pelimpah 6,2 –11,5 m3/jam 9.4.3.7 Unit Filtrasi 1. Fungsi
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Sistem underdrain menggunakan nozzle yang dipasang pada lantai ( slab beton precast ). Lantai filter harus kuat untuk menahan beban media pasir, media kerikil, air pada saat tinggi muka air maksimum, dan beban lain yang mungkin ada. Nozzle filter yang digunakan harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut: a. Tahan terhadap tekanan dan benturan (shockproof and impact resistance) b. Material memiliki umur pakai yang lama dengan kestabilan dimensi nozzle, baik bentuk dan ukurannya, termasuk lubang bukaan nozzle dan salurannya c. Material nozzle tahan pada temperature hingga 60 C d. Tahan pada beberapa larutan kimia antara lain ammonia 10%, formaldehyde 10%, isopropanol segala konsentrasi, methanol 50%, caustic soda 50%, hydrochloric acid 50%, sulfuric acid 50%, soda water, ozone pada suhu 20 C-50pphm °
°
4. Kinerja Untuk mendapatkan hasil filtrasi yang memenuhi syarat kualitas air maka kriteria disain filter adalah sebagai berikut: a. Kecepatan filtrasi 6-11m/jam. b. Kecepatan pencucian filter 36-50m/jam. c. Pencucian dengan menggunakan udara yang dikombinasikan dengan air filtrate. Sistem pencucian boleh dilakukan dengan sistem pemompaan backwash dengan persyaratan umum yaitu tersedianya kontrol head loss atau driving head sebesar 315 ft (0,91 –4,57m). d. Pengaturan debit yang masuk dan keluar dari unit filtrasi harus dapat diatur dengan mudah dan hasil pengolahan dapat dilihat melalui meter aliran ( flowmeter) yang
Review Disain SPAM Sistem Petanu
4. Kriteria Perencanaan Unit Sludge Drying Bed Tabel 6.10 Kriteria Perencanaan Unit Sludge Drying Bed KRITERIA
BED Jumlah Bed Minimum Ukuran Sel (bed) Ketebalan Lapisan Lumpur Kecepatan Alir Lumpur dalam Pipa Jenis Pipa Pengalir Lumpur Peletakan Pipa Pengalir Jarak Unit dari Permukiman Perlengkapan Tambahan KERIKIL Kedalaman Total Pemasangan Peletakan Ukuran Kualitas PASIR Tebal Lapisan Pasir Ukuran Partikel UC Pasir ES Pasir Jenis Pasir Kualitas UNDERDRAIN Kemiringan Pipa Perforasi Jarak antara Pipa Perforasi Pemasangan
NILAI
2 P = 6 - 30 m ; L = 6 m 20 - 30 cm > 0.75 m/det Pipa Besi / Plastik Minimum 17'' di atas Permukaan > 100 m - Bak Pembagi Aliran - Splash Plates (untuk Meratakan Lumpur) 6'' Di atas Pipa Underdrain Paling Atas 2 atau Lebih Lapisan Top 3" dari Partikel Kerikil 1/8" - 1/4" Dinilai dengan Baik untuk Tingkat Permukaan 23 - 30 cm 0.8 - 1.6 mm < 4.0 0.3 - 0.75 mm Pasir Kasar yang Bersih dan Sudah Dicuci Dinilai dengan Baik untuk Tingkat Permukaan 1% 2.5 - 6 m Dengan Sambungan Terbuka
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Secara umum kriteria perencanaan dapat dilihat pada tabel berikut . Tabel 6.11 Kriteria Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Untuk Air Non Gambut No.
URAIAN
Kriteria Perencanaan Satuan
1
AERASI a. Tipe/Jenis
2
Nilai
PRASEDIMENTASI
Terjunan riam (weir cascade)
Review Disain SPAM Sistem Petanu
No.
URAIAN
Kriteria Perencanaan Satuan
Nilai
a. Kemiringan tube settler
°
45-60
b. Diameter tube settler
cm
2,5-5
c. Waktu Detensi
menit
>25
Alur Alur Pen Penge gend ndap apan an
d. Bilangan Froude
<500
e. Bilangan Reynolds
>10
f. Kedalaman zona (sedimentasi)
5
m
2-3
Pelimpah
6
a. Tipe/jenis
Gutter
b. Pengurasan lumpur
Hidrostatik
FILTRASI a. Tipe/jenis b. Kecepatan filtrasi (aliran)
Gravitasi m/jam
c. Sistem Pencucian d. Kecepatan pencucian
6-11 Backwash (blower)
m/jam
36-50 m/jam
tebal
cm
30-60
ES
mm
0,3-0,7
UC
mm
1,2-1,4
Media Pasir
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Gate valve sebagai katup isolasi (isolating ( isolating valve) valve ) harus dilengkapi cincin penutup (seal ) anti bocor. Check valve 9.4.4.3 Tangki Pembubuh dan Pengaduk Pengaduk serta serta Saluran Larutan Kimia Kimia Tangki pembubuh larutan kimia harus mengikuti beberapa ketentuan sebagai berikut: 1. Tangki pembubuh terbuat dari bahan bahan Polyetilene (PE) atau Polypropylene Polypropylene (PP) yang tahan terhadap larutan kimia, terutama alum (tawas), kalsium karbonat, feriklorida, dan natrium hidroksida. Dimensi, kapasitas dan bentuk sesuai dengan perhitungan dan gambar 2. Material yang digunakan harus aman untuk air minum (food ( food grade) grade ) 3. Tangki harus dicetak utuh dari pabrik dan tanpa kelim/sambungan ( seamless). seamless ). Tangki yang dicetak setempat atau cetak berlapis (laminated ( laminated ) tidak akan diterima. 4. Tangki harus mampu dan tahan untuk menyimpan larutan kimia pada pada suhu dan tekanan atmosfer (ruangan) 5. Tangki didesain untuk di pasang di atas tanah dan harus dilapisi dengan pelindung sinar ultraviolet (UV) dan penghambat jamur dan lumut 6. Tangki dilengkapi dengan pengukur level visual (sight ( sight level gage) gage ) atau pengukur level mengambang (float ( float level gage) gage ) untuk mengetahui level larutan yang ada dalam tangki. Indikator posisi muka air harus diberi garis dan tanda jumlah volume larutan yang tersedia. 7. Tangki kimia harus diberi tanda/label pada dindingnya dengan warna kontras dan ukuran huruf yang dapat dijelas dibaca dari jarak minimal 15m. Tanda/label harus tidak luntur, tahan lama, dan mudah dibersihkan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
b. Arah aliran c. Nomor kode saluran pipa 9.4.4.4 Peralatan Pelengkap 1. Pompa air baku dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pompa air baku harus dipilih dari jenis submersible, atau centrifugal dan yang tidak mudah tersumbat (non clogging ); b. Bila menggunakan pompa centrifugal harus memperhitungkan jarak dari pompa terhadap muka air terendah (net positive suction head ). c. Pompa air baku dengan daya dorong sampai head 30m dan harus mempunyai impeller tunggal (single stage); d. Bearing pompa menggunakan pelumas air (lubrication water ); e. Elektromotor yang dapat dipakai dalam air dengan ketentuan sebagai berikut: Dapat dioperasikan dengan daya yang tersedia 220/380Volt, 3 phase, 50Hz atau sesuai daya yang tersedia dari PLN; Pole 2 atau 4 pole; Putaran tidak lebih dari 1450rpm; Mesin/Motor listrik minimal 5HP dengan sistem start star-delta dan mampu bekerja selama 24 jam per hari dengan suhu lingkungan ( ambient temperature) maksimum 50oC, khusus untuk pompa submersible ambient temperatur maksimum 22 oC.
f.
Motor-motor Listrik di atas 10KW harus menggunakan sistem penyalaan mula (initial start ) dengan soft-start. Bahan pompa air baku terdiri dari:
Review Disain SPAM Sistem Petanu
b. Dapat dipakai single stage atau multi stage dengan casing dari besi tuang (cast iron) dan kipas dari kuningan atau baja tahan karat/ stainless steel; c. Ball bearing memakai bahan pelumasnya dari gemuk; d. Dapat dioperasikan dengan daya yang tersedia 220/380Volt, 3phase, 60Hz; e. Pole : 2 atau 4 pole; f. COS phi : 0,80 g. Putaran maksimal 1.450 rpm atau 2.900rpm hanya untuk head yang sangat tinggi; h. Mesin listrik 5HP atau lebih harus dengan permulaan sistem Start Delta dan mampu bekerja selama 24jam per hari dengan temperatur ambien 50°C. i. Motor-motor listrik diatas 10kW harus menggunakan starting sistem Soft Start . 3. Perlengkapan pompa air minum a. Satu set pressure gauge, sampai dengan 15,0kgf/cm 2 (15atm atau 150meter kolom air) yang dilengkapi dengan three way valve; b. Float level control valve dan pressure switch; c. Reducer, gate valve, non return valve, air valve, riser pipe untuk pipa discharge; d. Fitting pipa termasuk steel bend untuk pipa discharge dan support kabel; e. Kabel dan alat sambungnya dari motor ke panel pompa; f. Brosur/buku manual mengenai cara penggunaan, pemasangan, dan pemeliharaan serta pemecahan masalah ( trouble shooting ) dan data teknis lainnya. 4. Pompa pembubuh
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Bordes, tangga, dan jalan inspeksi harus terbuat dari plat baja (checkered plate), dengan ketebalan sekurang-kurangnya 3mm dan dilapisi dengan pelindung anti karat
6. Peralatan sistem monitoring proses produksi Sistem Instalasi Pengolah Air Minum (IPA) ini harus dilengkapi dengan suatu sistem yang dapat memonitor dan mengoperasikan proses pengolahan, baik secara kualitas maupun kuantitas dari awal hingga akhir pengolahan Air Minum, termasuk di titik pengambilan di distribusinya (tapping points) dari satu stasiun pusat pengendali operasi IPA di Kantor IPA. System monitoring terpusat bersifat otomatis dan real time. Titik-titik monitoring/kontrol otomatis dan real time ditentukan di beberapa titik antara lain: Bak pengumpul air baku (dari intake): kualitas air baku yang akan dikirim ke unit selanjutnya (aerasi), dengan indicator kekeruhan (NTU), pH dan kadar oksigen terlarut (DO). Pompa intake: pompa-pompa yang beroperasi, durasi operasi (jam), tekanan operasi (bar/atm/meter kolom air), debit aliran air baku (Liter/detik). Bak outlet prasedimentasi: kualitas air yang dikirim ke unit selanjutnya (koagulasi), dengan indicator kekeruhan (NTU), pH, dan kadar oksigen terlarut (DO). Pompa Efluen Prasedimentasi: pompa-pompa yang beroperasi, durasi operasi (jam), tekanan operasi (atm/bar/meter kolom air), dan debit aliran efluen
Review Disain SPAM Sistem Petanu
dalam system penyimpanan data di ruang kendali pusat. Di samping system monitoring secara otomatis dan real time, IPA juga dilengkapi dengan peralatan untuk memonitor operasional secara manual di lokasi secara langsung (on-site gages). 9.4.4.5 Diesel generator Set Fungsi genset adalah sebagai cadangan suplai daya listrik pada sat kondisi darurat, pada sat suplai listrik utama dari PLN terputus atau tidak stabil, dan pada saat-saat tertentu lainnya apabila diperlukan. Diesel generator set dari type terbuka (Open) terdiri dari: 1. Mesin penggerak dan generator dengan ketentuan sebagai berikut: a. Mesin diesel, dengan turbo charger, direct injection, pendingin air (radiator) dan/atau udara lengkap Power Command Control (PCC); b. Sistem ini dihidupkan dengan motor starter yang mendapat power supply dari batere 24 Volt, dengan negative ground ; c. Putaran nominal 1.500 rpm, dengan atau tanpa beban dan Regulasi teg +/- 1%; d. Pengkopelan antara mesin diesel dengan generator harus compartible dengan PTO ( power take over ), dan exhaust port dilengkapi dengan silencer ; e. Pemasangan harus memakai vibration mounting dan harus dilengkapi dengan Automatic Voltage Regulator (AVR), serta pondasi Genset khusus; f. Komponen-komponen yang terhubung ke mesin genset, seperti kaki/dudukan genset ke pondasi (skid anchor ), saluran udara keluaran radiator ( radiator discharge air ducts), perpipaan pembuangan, perpipaan pendinginan, saluran
Review Disain SPAM Sistem Petanu
e. Cerobong asap harus dilengkapi dengan peredam suara ( exhaust silencer/muffler ) dengan material dari aluminium untuk mencegah korosi akibar udara pantai f. Lubang-lubang untuk udara masuk (air intake) juga harus diberi peredam khusus (silencer grill ) g. Saluran (ducting ) untuk udara panas harus terbuat dari bahan plat seng tebal, diberikan rangka yang cukup, serta lapisan untuk meredam getaran mesin dan udara. 3. Perlengkapan standar untuk generator set: a. Satu set batere 24volt b. Satu set tangki bahan bakar kapasitas minimal 2.000Liter c. Satu buah buku petunjuk operasi, pemasangan dan pemeliharaan generator set d. Water sepator pada penyaluran/saringan untuk bahan bakar yang dilengkapi dengan dua kali spin pada element paper e. Cadangan bahan bakar dengan kapasitas 5.000Liter untuk operasional IPA dengan kondisi pengolahan normal pada kapasitas produksi sesuai rencana 4. Panel kontrol dan monitoring mesin harus mempunyai: a. Satu panel untuk mati hidup switch; b. Satu panel untuk pengukur tekanan oli; c. Satu panel untuk pengukur temperatur air; d. Satu panel Control yang berbasis microprosesor (PCC), dalam keadaan darurat
Review Disain SPAM Sistem Petanu
a. Ruangan genset harus ditempatkan pada lokasi yang bebas dari banjir atau genangan b. Ruangan genset terbuat dari beton cor, baik lantai, dinding maupun atap. Pintu dan jendela ruang genset harus dibpasang dengan gasket karet c. Pondasi untuk genset harus terpisah dari lantai dan pondasi bangunan dan disekat dengan material yang dapat meredam getaran genset d. Lantai ruangan genset harus dilengkapi drainase dan penampung ceceran oli atau minyak serta permukaannya harus mudah dibersihkan e. Ruangan genset harus cukup untuk mobilitas operator atau teknisi berikut peralatan yang diperlukan untuk menjangkau genset dari segala sisi f. Ruangan genset harus dilengkapi dengan penerangan yang cukup g. Ruangan genset harus dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran yang sesuai dengan jenis potensi kebakaran yang terjadi, dengan ketentuan sebagai berikut: i. Jenis APAR tabung dari bubuk kimia kering (dry powder ) tipe ABC atau bubuk kering multiguna (multipurposes) dengan kapasitas tangki minimal 9kg sebanyak 1 unit dan cadangan APAR troli dengan kapasitas 50kg sebanyak 1 unit ii. Jenis APAR troli dari karbondioksida (CO 2) dengan kapasitas tangki minimal 9kg sebanyak 1 unit iii. Alat Pemadam Kebakaran diletakkan di dekat pintu keluar, di tempat yang strategis dan yang mudah dijangkau, diletakkan menggantung dengan ketinggian maksimal 120cm atau diletakkan di dalam lemari yang tidak terkunci dan dilengkapi dengan kaca pengaman
Review Disain SPAM Sistem Petanu
v. Saringan bahan bakar vi. Struktur, bangunan, dan prasarana pendukung lokasi tangki bahan bakar, pengisian tangki, pengurasan tangki, dan lainnya yang diperlukan untuk kemudahan pemasangan, operasional, dan pemeliharaan b. Penyedia sistem penyimpanan bahan bakar harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: i. Pabrik/produsen peralatan dan perlengkapan untuk pemasangan sistem penyimpanan bahan bakar harus memiliki keahlian/spesialisasi dan pengalaman dalam pekerjaan sejenis ii. Pekerja yang melakukan pemasangan harus memiliki keahlian, keterampilan, dan pengalaman dalam pekerjaan sejenis iii. Penyedia barang/jasa harus mengusulkan rencana pengadaan dan pemasangan sistem penyimpanan bahan bakar kepada Pengawas dan Direksi pekerjaan sebelum pelaksanaan untuk dipertimbangkan dan disetujui c. Penyedia Barang/Jasa harus menyusun usulan rencana dan spesifikasi sistem penyimpanan bahan bakar yang dilengkapi dengan gambar kerja (shop drawing), skema kontrol, diagram pengkabelan, dan data teknis lainnya yang diperlukan d. Konstruksi tangki penyimpan bahan bakar harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: iv. Terbuat dari baja karbon dengan dinding ganda. Ketebalan dinding tangki dalam minimal 6,3mm dan ketebalan dinding luar minimal 0,45mm. v. Ruang antara dinding dalam dan dinding luar dapat dialiri oleh cairan bahan bakar apabila terjadi kebocoran pada dinding bagian dalam. Ruang antara
Review Disain SPAM Sistem Petanu
9.4.4.6 Pengkabelan dan Metode Instalasi Secara garis besar, system distribusi listrik untuk seluruh bangunan dan komponen penunjang di IPA harus dilaksanakan dengan ketentuan umum sebagai berikut: 1. Perkuatan dan cadangan daya listrik harus dilakukan untuk mencegah terputusnya aliran listrik pada beberapa peralatan tertentu guna menjamin keamanan dan kelancaran proses pengolahan air di IPA. Peralatan yang dijamin suplai listriknya antara lain: a. Sebagian lampu-lampu untuk keperluan darurat b. System server dan computer c. System perpompaan, pengadukan, dan dosing bahan kimia d. System operasional dan keamanan instalasi lainnya rentan sesuai dengan keperluan 2. Perkuatan dan cadangan daya listrik harus memadai dalam jangka waktu yang cukup bagi operator untuk melakukan tindakan penyesuaian dan pencegahan resiko bahaya dan kerusakan pada peralatan yang vital 3. System kabel dan metode instalasi harus dapat mengakomodasi system cadangan daya listrik otomatis (automatic power back up system) dari genset apabila suplai listrik utama dari PLN mengalami gangguan (terputus atau tidak stabil) 4. System instalasi kabel untuk peralatan-peralatan dan komponen-komponen yang vital, mempunyai fungsi utama, dan rentan terhadap stabilitas suplai listrik perlu dipisahkan dengan system instalasi kabel untuk peralatan-peralatan dan komponen-komponen yang bersifat menunjang, tidak berpengaruh langsung pada operasional pengolahan, serta tidak rentan terhadap stabilitas suplai listrik 5. Peralatan-peralatan dan komponen-komponen yang vital, mempunyai fungsi utama,
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Terletak di power house dan tenaga listrik yang diperoleh dari tenaga diesel genset diatur dan dimonitor didistribusikan melalui main switch charger, dialirkan ke panel EC2, box lampu penerangan luar, box lampu penerangan dalam dan sekaligus untuk panel penggerak pompa air bersih. Main swith gear ini dilengkapi dengan automatic triping device untuk under voltage, under frequency, theonal dan single phasing. Resisting dilakukan dengan manual. Panel free standing.box yang berisi bus bar. b. Panel pompa air baku (WC2) Masing-masing terletak di intake berisi antara lain: Ampere meter Volt meter Tombol untuk menjalankan pompa Relay non bimetal On/off switch Lampu indikator untuk run, ready dan trip Fuse dan MCB 20watt heater c. Grounding untuk masing-masing panel dengan tahanan Grounding harus lebih kecil dari 5 ohm (R grd <5ohm) d. Penerangan di dalam ruangan Penerangan secukupnya untuk di dalam bangunan pelengkap, lighting fixture disediakan lampu-lampu T.L dilengkapi dengan stop kontak, receptacle dan normal standard accessories. Lampu TL harus dilengkapi dengan kapasitor.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
diupayakan dari merek atau supplier yang sama untuk menjamin persediaan dan keamanan pemasangan 2. Lemari hubung bagi harus menjamin insulasi antara bagian luar lemari dengan komponen-komponen berarus listrik di bagian dalam lemari 3. Pintu lemari hubung bagi harus dilengkapi dengan system pengunci 4. Lemari hubung bagi adalah abu-abu muda metalik 5. Setiap kabel/saluran yang masuk dan keluar dari lemari hubung bagi harus diberi tanda/kode identifikasi pada panel dan ditempatkan tepat di atas lubang/saluran tersebut 6. Lemari hubung bagi harus dilengkapi dengan sasis yang dapat dilepas pasang (removable) agar memudahkan pembongkaran dan pemasangan komponenkomponen di bagian dalamnya 7. Perlindungan terhadap kerusakan akibat arus listrik kejutan (surge) dari sambaran petir/kilat harus dilaksanakan. Setiap lemari hubung bagi harus dilindungi dengan titik-titik penangkal petir yang dipasang dengan jarak tidak lebih dari 30m 8. Adanya fungsi yang tidak normal pada perlindungan arus listrik kejutan harus dapat ditunjukkan melalui indicator pada panel 9. Setiap indicator posisi kontak harus ditunjukkan dengan jelas dan diberi tanda: a. I (ON) untuk kontak tertutup/tersambung dan beraliran listrik b. O (OFF) untuk kontak terbuka/tidak tersambung dan tidak beraliran listrik 10. Bagian-bagian yang sering digunakan/dioperasikan misalnya indicator dan alat pengukuran, tombol, saklar darurat, dan stop kontak yang ada di lemari hubung bagi diupayakan dipasang pada sisi yang sama dan mudah untuk dicapai dan digunakan oleh operator. Setiap bagian tersebut harus diberi tanda/kode identifikasi
Review Disain SPAM Sistem Petanu
tidak lebih dari arus nominal penghantar masuk tersebut dan minimal 10A; 9. Sakelar/pengaman masuk dari/pada MDP (Main Distribution Panel) harus diberi tanda pengenal khusus, sehingga mudah dikenal dan dibedakan dari sakelar lain; 10. Pada sisi penghantar keluar harus dipasang sakelar keluar, bilamana mensuplai 3 buah atau lebih MDP: atau 3 atau lebih motor-motor yang dayanya lebih dari 1,5kW: atau dihubungkan ke tiga atau lebih kontak-kontak yang masing-masing mempunyai arus nominal lebih dari 16A; atau mempunyai arus nominal 100A atau lebih; 11. Pada sisi penghantar masuk dipasang pengaman lebur sebelum sakelar; 12. Pengaman lebur untuk penerangan harus di pasang secara terbuka; 13. Dalam pemasangan rel dan penghantar didalam MDP harus diperhitungkan agar tidak terjadi panas yang berlebihan; 14. Pemasangan bagian telanjang yakni bagian yang bersifat penghantar, tetapi tidak termasuk sirkuit arus atau bagian bertegangan lain dengan polaritas atau phase berbeda atau sama, harus mempunyai jarak minimal 5cm; 15. MDP harus diberi penghantar pembumian tersendiri; 16. Alat ukur dan indikator yang dipasang pada MDP harus terlihat jelas dan harus ada petunjuk tentang besaran apa yang dapat diukur dan gejala apa yang ditunjukan; 17. Penghantar rel harus terbuat dari tembaga yang memenuhi pesyaratan sebagai penghantar listrik; sesuai ketentuan yang berlaku. 18. Besar arus yang mengalir diperhitungkan sesuai kemampuan rel dan tidak akan menyebabkan suhu lebih dari 65°C. Ukuran rel pada 35°C menurut Tabel 6.6-1, Tabel pembebanan penghantar yang diperbolehkan untuk tembaga, PUIL 2000, SNI 04-0225-2000;
Review Disain SPAM Sistem Petanu
1. Transformator Daya TM/TR yaitu : a. Kapasitas : 1250kVA; b. Phase : 3; c. Frekuensi : 50Hz; d. Primary : 20 kVolt; e. Secondary : 220/380 volt [Y]; f. Vector Group : Dyn5; g. Standard : IEC’76 / SPLN’50; h. Type Transformer : - Oil immersed; Distribution Hermatically Seal ONAN 2 Panel Tegangan Menengah dan kelengkapannya : a) Satu buah panel/cubical panel/cubic al Incoming TM dengan pengaman dan kelengkapannya. b) Satu buah panel/cubical panel/cubic al Outgoing Outgoing TM dengan pengaman pengaman dan kelengkapannya c) Grounding system dan kelengkapan lainnya sesuai dengan standard. d) Pengaman-pengaman Pengaman-penga man lainnya sesuai dengan Standard Standard dan petunjuk Direksi. 3 Kabel Tegangan Menengah diutamakan dari produksi dalam negeri yang telah memenuhi standar Nasional dan International: a) Kabel TM dari Jaringan Jaringan TM PLN ke Panel Incoming TM Power House House IPA; b) Kabel TM dari Panel Panel Outgoing TM, ke ke Primary Primary Transformer Transformer Power House IPA; c) Sistem Proteksi/pengama Proteksi/pengaman n yang sesuai sesuai harus harus dipasangkan dipasangkan sesuai dengan dengan Standard/ketentuan Standard/ketentuan yang berlaku; d) Kabel TR yang menghubungk menghubungkan an antara Secondary Transformer , lengkap -
-
-
Review Disain SPAM Sistem Petanu
memutus aliran listrik pada saat kondisi darurat (emergency stop). 6 Setiap bagian/ bagian/ unit/ peralatan harus disediakan disediakan system manual untuk untuk isolasi setempat dari system operasi yang lain. 7 Sistim otomatisasi harus dilengkapi dengan dengan prosedur penghentian operasi secara aman (orderly (orderly safe shutdown). shutdown ). 8 System Syste m otomatisasi otomatisas i harus dilengkapi pembumian ( grounding ) untuk mengurangi resiko sengatan listrik, mengurangi radiasi elektronik dan gangguan ( noise) noise ) pada peralatan elektronik yang sensitif. 9 System Syste m otomatisasi otomatisa si harus dilengkapi dengan alat kendali kendali distribusi daya ( control power distribution distribution)) dan setiap sirkuit dilindungi dengan sistem proteksi dari kelebihan daya dan sambungan pendek dengan sekring, MCB, atau peralatan lainnya. 10 Sistem otomatisasi, baik program, panel kendali, maupun peralatan lain harus dilengkapi system keamanan untuk mencegah akses dari pihak –pihak yang tidak berwenang/ tidak berkepentingan. berkepentingan. 11 Setiap tombol dan bagian permukaan dari panel/ lemari/ kemasan dari peralatan system otomatisasi yang memungkinkan kontak dengan operator atau orang lain harus dijamin aman dari resiko bahaya. Apabila tidak memungkinkan maka harus diberikan pembatas dan tanda bahaya. 12 Penyedia barang atau jasa harus menyusun rencana system otomatisasi yang meliputi (dan tidak terbatas pada) bagian –bagian yang akan diintergrasikan dalam system otomatisasi, daftar peralatan yang akan dipasang berikut lokasi pemasangannya, system operasi dan program/ piranti lunak yang akan diinstall, indicator dan mekanisme kendali operasi, system input dan output, peralatan antar
Review Disain SPAM Sistem Petanu
3 4
5 6
7
8
c) Unit pengolah/pemroses pengolah/pemros es ( processing unit unit ) System otomatisasi otomatisasi dikembangka dikembangkan n dengan dengan basis PLC atau system kendali berbasis PC untuk kemudahan operasional dan pemuktahiran system ( upgrade) upgrade ) System otomatisasi harus dikembangkan dengan memhitungkan siklus tugas/operasi (duty (duty cycle) cycle) setiap peralatan, misalnya jam operasional pompa, jam operasional filter, dan sebagainya. sebagainya. Setiap peralatan peralatan harus dilindungi dilindungi dengan dengan peredam lonjakan tegangan tegangan ( surge suppression) suppression) untuk Bilamana diperlukan, peralatan dilengkapi dengan dengan pengatur suhu agar dapat beroperasi secara potensial pada kisaran suhu yang sesuai dengan ketentuan pabrikan / supplier, misalnya untuk computer server, peralatan computer, dan sebagainya. Bilamana diperlukan, khususnya pada kondisi kelembaban udara ≤ 30%, peralatan dalam system otomatis harus dilengkapi dengan peralatan/ perlengkapan penangkal listrik statis (anti-static (anti-static electricity). electricity). Ruang kendali system otomatisasi harus dilengkapi dengan penerangan peneran gan yang cukup, baik untuk operasional sehari-hari maupun untuk pemeliharaan peralatan.
Ketentuan-ketentuan dari disain dan instalasi system otomatisasi yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: 1 Penyedia barang/ jasa dapat melaksanakan sendiri atau mensubkontrakan mensubkontra kan pengadaan dan pemasangan system otomatisasi kepada Penyedia Spesialis Sistem Otomatisasi dengan syarat utama bahwa segala ketentuan yang ada harus disertakan dan system otomatisasi dapat berfungsi secara optimal dan aman.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
9
10
11
12
13 14
fungsional, termasuk lokasi penempatan dan ukuran/dimensinya untuk diperiksa dan disetujui oleh pengawas dan Direksi Pekerjaan. Penyedia barang/ jasa harus menyusun diagram pengkabelan ( wiring diagram/ interconnecting diagram) yang menghubungkan seluruh panel/ lemari kendali, kotak penghubung, saluran kabel, jalur kabel, dan sebagainya. Diagram pengkabelan memuat informasi ukuran saluran, jarak, jumlah konduktor antar peralatan, ukuran, warna dan nomer kabel, serta yang lainya yang terkait. Kabel-kabel dan peralatan-peralatan dengan arus listrik tinggi (240/480 VAC) dirancang untuk ditempatkan di bagian atas panel untuk alasan keamanan, sedangkan kabel-kabel dengan peralatan-peralatan dengan arus rendah (DC, modul PLC, dan sebagainya) diletakkan di bawah. Kabel-kabel dan peralatan-peralatan dengan arus tinggi diupayakan dikelompokkan tersendiri dari kabel-kabel dan peralatan-peralatan berarus rendah untuk memudahkan identifikasi dan pemeliharaan. Pada kasus-kasus tertentu, bagian yang berarus tinggi harus diberi partisi logam/metal sebagai penangkal gangguan elektromagnetik ( Electromagnetic Interference/EMI ) terhadap peralatan elektronik yang sensitif. Kabel-kabel harus diatur sedemikian rupa dalam saluran kabel agar rapih, mudah diidentifikasi, dan mudah dipelihara. Penyedia barang/jasa harus menyusun daftar material dan peralatan yang dipasang dengan informasi kode penamaan, merek dan tipe, jumlah dan satuan, serta deskripsi lain yang diperlukan untuk diperiksa dan disetujui oleh Pengawas/Direksi Pekerjaan. Daftar material dan peralatan harus sesuai dengan diagram dan sesuai dengan yang terpasang di lokasi IPA untuk memudahkan identifikasi dan referensi
Review Disain SPAM Sistem Petanu
9 Pemasangan kabel diupayakan menghindari belokan/ tikungan yang tajam. 10 Pekerjaan pemasangan system otomatisasi harus memperhatikan keselamatan kerja personel. Pekerjaan dilaksanakan pada keadaan system dan peralaran tanpa aliran arus listrik. Pekerjaan yang memerlukan aliran listrik pada saat pemasangan harus direncanakan dan dilaksanakan oleh personel yang terlatih/ terampil dengan pengawasan dari tenaga ahli K3 yang kompeten. Spesifikasi kabel berpelindung ( shielded cables) yang digunakan untuk system otomatisasi mengikuti beberapa ketentuan sebagai berikut: 1 Peralatan dan instrumentasi tertentu mensyaratkan penggunaan kabel berpelindung untuk mengurangi gangguan listrik ( Interference of Electrical Noise). Kabel berpelindung harus dipasang mengikuti ketentuan setiap peralatan/instrumentasi terkait. 2 Jenis kabel berpelindung antara lain foil shield cable, braided shield cable, Spiral shield cable, dan combination shield cable . Jenis kabel berpelindung harus dipasang sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan yang ditentukan. Ketentuan yang harus diikuti dalam hal pengujian system otomatisasi adalah sebabagi berikut: 1 Penyedia Barang/Jasa harus menyusun daftar periksa (checklist ) untuk setiap peralatan dan saluran/kabel yang akan diuji dan memuat informasi mengenai jenis dan kriteria pengujian 2 Pengujian dari titik-ke titik antar peralatan harus dilaksanakan untuk memastikan bahwa peralatan dan saluran/kabel telah terpasang dengan baik, benar, dan rapi
Review Disain SPAM Sistem Petanu
a)
4
Kapasitas/debit operasional pompa intake dalam satuan Liter per detik (L/s), dicatat dan disimpan per 6 jam. b) Tekanan operasional pompa air baku (bar), dicatat dan disimpan setiap 6 jam. c) Unit pompa intake yang sedang beroperasi dan jam/durasi operasi masingmasing unit (jam). Penghitungan durasi operasi pompa dihitung mulai saat pompa dinyalakan dan berhenti pada saat pompa dimatikan. Histori data durasi pompa dicatat dan disimpan. Penghitungan durasi pompa dimulai kembali dari 0 (nol) atau direset apabila pompa dimatikan. d) Kualitas air baku di bak/sumur pengumpul meliputi kekeruhan (NTU), pH, dan kandungan oksigen terlarut/DO (mg/L), dicatat dan disimpan setiap 6 jam. Panel kendali unit aerasi dan prasedimentasi harus dapat menunjukkan dan mengendalikan indicator-indikator sebagai berikut: a) Kapasitas/debit operasional pompa efluen prasedimentasi dalam satuan Liter per detik (L/s), dicatat dan disimpan setiap 6 jam. b) Tekanan operasional pompa efluen prasedimentasi (bar), dicatat dan disimpan setiap 6 jam. c) Unit pompa prasedimentasi yang sedang beroperasi dan jam/durasi operasi masing-masing unit (jam). Penghitungan durasi operasi pompa dihitung mulai saat pompa dinyalakan dan berhenti pada saat pompa dimatikan. Histori data durasi pompa dicatat dan disimpan. Penghitungan durasi pompa dimulai kembali dari 0 (nol) atau direset apabila pompa dimatikan. d) Kualitas efluen prasedimentasi di bak/sumur pengumpul meliputi kekeruhan (NTU), pH, dan kandungan oksigen terlarut/DO (mg/L), dicatat dan disimpan setiap 6 jam.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
7
e) Unit pompa distribusi distribusi yang yang sedang beroperasi beroperasi dan jam/durasi jam/durasi operasi masingmasingmasing unit (jam). Penghitungan durasi operasi pompa dihitung mulai saat pompa dinyalakan dan berhenti pada saat pompa dimatikan. Histori data durasi pompa dicatat dan disimpan. Penghitungan durasi pompa dimulai kembali dari 0 (nol) atau direset apabila pompa dimatikan. Panel kendali titik pengambilan pengambilan air air ( tapping point ) harus dapat menunjukkan dan mengendalikan indikator-indikator sebagai berikut: a) Kualitas air di setiap setiap titik pengambilan pengambilan meliputi meliputi kekeruhan kekeruhan (NTU), pH, dan sisa klor (mg/L), dicatat dan disimpan setiap 1 jam. b) Kapasitas/debit Kapasitas /debit pengambilan air di setiap titik pengambilan (L/s), dicatat dan disimpan setiap 1 jam. c) Volume pengambilan air per hari (m 3/d), dicatat dan disimpan per hari serta total volume yang diambil per bulan (m 3/d), dicatat dan disimpan per bulan.
9.4.6 Struktur Struktur unit instalasi pengolahan air harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pondasi sesuai dengan daya daya dukung tanah setempat dimana IPA akan dibangun; 2. Sambungan pipa pipa baja sistem sistem las sesuai dengan SNI SNI 07-6405-2000 tentang tentang Tata Cara Pengelasan Pipa Baja untuk Air di Lapangan; 3. Sambungan pipa PVC sesuai dengan SNI 06-0135-1987 tentang Sambungan Sambungan pipa PVC untuk saluran air minum. 4. Sambungan Pipa HDPE sesuai dengan SNI 06-4829-2005 tentang Pipa Polietilena untuk Air Minum atau standar nasional/internasional lainnya yang berlaku.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
pemeliharaan, Penyedia Barang/Jasa bertanggungjawab untuk menyediakan personil apabila diperlukan untuk mendampingi operator IPA yang ditunjuk dalam pengoperasian IPA, khususnya dalam hal penanganan masalah operasional ( troubleshooting ) selama masa pemeliharaan. pemeliharaan. 9.4.7.3 Garansi (Jaminan) Penawaran harus dapat memberikan jaminan tertulis dengan dukungan pabrikan/supplier sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun kepada Pengguna barang/jasa bahwa unit IPA yang ditawarkan mampu mengolah air baku menjadi air minum seperti syarat yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Rl, dengan kapasitas produksi dibuktikan dengan performance test pada trial run, serta pemeriksaan hasilnya di laboratorium independen. Selain itu harus dilakukan pengujian kualitas air minum yang dihasilkan oleh pihak ketiga yang ditunjuk atas nama bersama. Pada Performance test trial run, semua hasil harus disaksikan oleh Pengguna barang/jasa dan harus ada persetujuan tertulis atas performance test tersebut. 9.4.7.4 Data Instalasi Instalasi dan Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan Pemeliharaan IPA Data instalasi asli (original) harus diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa kepada Pemilik Pekerjaan dalam bentuk tercetak (hardcopy), file (softcopy), dan/atau program (software) yang meliputi sebagai berikut: 1. Desain dan diagram system system kabel dan kelistrikan serta perpipaan perpipaan berikut daftar material dan peralatan 2. Desain dan diagram system instrumentasi dan control berikut daftar material dan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Penyedia Barang/Jasa dapat memegang salinan dari data/dokumen tersebut di atas untuk memenuhi kelengkapan administrasi. Penggunaan data/dokumen tersebut di atas untuk keperluan lain harus dengan seizin Pemilik Pekerjaan. 9.1
PENGADAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA PERLENGK APANNYA
9.5.1 Pengadaan Pipa PVC 9.5.1.1 Umum Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan dan menyertakan semua pipa dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material penyambung dan bahan pelengkap sebagaimana diperlukan dalam Daftar Kualitas dan Bahan atau dalam gambar/drawing. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan perpipaan dari semua material sebagaimana diperlukan dan ditunjukkan dalam daftar kuantitas bahan. Semua pipa, fitting, valve dan perlengkapan lainnya harus sesuai dengan untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara sekitar 30 C. °
Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan suatu affidavit (Sertifikat Jaminan Barang) dari pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Pipa dan fitting PVC yang disediakan harus memiliki penandaan yang sesuai dengan SNI 03-6419-2000 tentang Spesifikasi Pipa PVC Bertekanan Diamater 110-315 mm untuk Air Minum. Penyedia Jasa Pengadaan Pengadaan juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji kimiawi dan fisik yang telah dilakukan di pabrik
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur dalam Standar Nasional Indonesia, maka barang atau peralatan tersebut harus memenuhi minimal satu dari standar-standar sebagai berikut: - International for Standardization Standardization Organization Organization ISO - Japanesse Industrial Standard JIS - British Standard BS - Deutsche Industrie Norm DIN - American Water Works Association AWWA - American Society for Testing and Materials ASTM - American National Standard Institute. ANSI BAHAN PIPA DAN FITTING Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat di dalam negeri maka Penyedia Barang/Jasa harus melampirkan surat dari pabrikan untuk izin penggunaan dengan sertifikat SII/SNI dan dapat menunjukkan bahwa produk tersebut telah digunakan selama minimal 3 (tiga) tahun. Bahan pipa yang ditawarkan dapat berlainan dengan bahan pipa yang tercantum dalam dokumen lelang ini, dengan syarat bahwa pipa yang ditawarkan mempunyai spesifikasi dan kualitas secara keseluruhan keseluruhan sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen lelang ini atau yang lebih baik. Bahan pipa lain di luar yang tercantum dalam dokumen lelang ini penggunaannya harus disetujui oleh Direksi. Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang tercantum dalam
Review Disain SPAM Sistem Petanu
9.5.1.2
Pipa PVC dan Fitting
a. Standard Material yang digunakan adalah yang memenuhi standard dengan panjang efektif tidak lebih dari 6 meter. Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang telah mendapat izin untuk penggunaan di Indonesia, serta memenuhi SNI. Setiap pipa dan fitting harus mempunyai tanda/cap pada bagian luar yang menunjukkan diameter nominal, kelas, nama pabrik pembuat dan merek dagang (sesuai SNI 03-6419-2000 tentang Spesifikasi Pipa PVC Bertekanan Diamater 110-315 mm untuk Air Minum). Standar lain yang digunakan sesuai peruntukannya adalah: SNI 06-2548-1991 Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC untuk Air Minum dengan Jangka Sorong. SNI 06-2549-1991 Metode Pengujian Kekuatan Pipa PVC untuk Air Minum terhadap Hidrostatik. SNI 06-2550-1991 Metode Pengujian Ketebalan Dinding Pipa PVC untuk Air Minum. SNI 06-2551-1991 Metode Pengujian Bentuk dan Sifat Tampak Pipa PVC untuk Air Minum SNI 06-2552-1991 Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa PVC untuk Air Minum
Review Disain SPAM Sistem Petanu
menurut standard SNI yang berlaku dan mempunyai panjang efektif 6 meter. Ketebalan minimum dinding pipa dan diameter luar mengikuti tabel berikut: Tabel 6.12 Diameter luar dan ketebalan dinding pipa polyvinyl chloride (pvc) seri S-10 Rata-rata Diameter Luar ( mm ) 63 75 90 110 140 160 200 250 315 355 400 450 500 560 630
9.5.1.4
Tebal dinding nominal (mm) 2,4 3,6 4,3 5,3 6,0 7,7 9,6 11,9 15,0 16,9 19,1 21,5 23,9 26,7 30,0
Sambungan
a) Push On Rubber Ring Joint
Kecuali ditentukan lain maka sambungan harus dari jenis push-on rubber ring. Pipa tersebut harus mempunyai bell pada satu ujungnya dan polos pada ujung yang lain
Review Disain SPAM Sistem Petanu
memanjang akibat dari perubahan suhu pipa sebesar 50 oC tanpa mengganggu kekedapan pipa terhadap air. e) Adapto r
Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau dari besi tuang dan terdiri a tas flange pada satu ujungnya dan socket (atau bell) pada sambungan fleksibel baik dengan mekanikal maupun push-on. f) Fitting
Fitting sambungan harus sesuai dengan standar SNI-0084-1987 dan bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka sistem sambungan menggunakan sistem rubber ring joint . Semua fitting direncanakan mempunyai tekanan kerja 1,23MPa (12.5kg/cm2). Kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis injection molded atau heat process (pencetakan atau proses panas) dan didesain dengan karakteristik dan kekuatan yang sama dengan pipa yang disambung. Bila fitting yang dispesifikasikan bukan terbuat dari PVC maka harus dari besi tuang ductile (Ductile Cast Iron). Bell and Flange yang dispesifikasikan harus mempunyai flange pada satu ujungnya dan push-on bell satu sambungan jenis mekanikal pad ujung yang lain. Tee dengan cabang flange, jika dispesifikasikan, harus berupa ujungujung dengan push-on dan ujung pipa cabang dengan flange. Permukaan luar fitting tersebut harus dilapisi lapisan pelindung dari bahan bitumen, yaitu coal tar atau aspheltic base, yang mempunyai ketebalan kering tidak kurang dari
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Pengujian lainnya seperti flattering test, toksisitas, tekanan terus menerus dan lain-lain harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku. 9.5.1.8 Valve A. Umum 1. Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai dengan yang dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. 2. Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan: a. Nama proyek/paket kegiatan/nama instalasi (IPA Petanu) b. Nama atau Merk Dagang Pembuatnya c. Tahun pembuatan (97 berarti 1997) d. Tekanan kerja e. Diameter nominal f. Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran 3. Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari brass/kuningan, bila tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel tersebut dari besi tuang atau besi tempa atau jenis sambungan dari sambungan ulir. 4. Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 “Pip e threads where pressure tight joint are made in the thread” 5. Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan sistem dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang. 6. Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang dispesifikasikan dan sesuai dengan standard internasional yang diakui. Penyedia
Review Disain SPAM Sistem Petanu
13. Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface box dan lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi dengan non toxic coalter epoxy, enamel, bitumen atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh Direktur Pengawas. 14. Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan. Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan minimum coating setelah kering + 400 microns (16 mils). Material yang berkontak dengan air harus harus dari jenis non toxic sedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh digunakan. 15. Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam) set untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam bahasa Indonesia. 16. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan sertifikat dari pabrik yang menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan yang diminta dalam spesifikasi ini. B. Gate Valve 1. Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity ), maka gate valve yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis “ Non Rising Stem”. 2. Valve harus memenuhi standar “ Gate Valve for Water and Other Liquids ” (AWWA C 500) atau standar internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja. 3. Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan kunci T (Tee Key ) minimal satu buah dan maksimum saw untuk sebap 20 buah yang seukuran.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
dilakukan penggantian dalam keadaan tekanan kerja penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka penuh. 10. Stem terbuat dari perunggu alau stainless steel. 11. Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu. 12. Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata dan tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang padat. Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dan diberi tanda tercetak pada bagian atasnya dengan informasi penamaan dan kode valve. Tanda yang tercetak harus permanen, tahan terhadap cuaca dan pengaruh lainnya serta mudah diidentifikasikan. 13. Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan dihubungkan dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan masing-masing dimensi valve dan sudah dicoating dengan anti karat. 14. Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur ( wrench nuts). C. Katup Udara (Air Release Valve ) 1. Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal sebagai berikut : Dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa. Dapat memasukkan udara selama penggelontoran. Dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa. Dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan. Aman terhadap vakum 2. Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213. Setiap valve lengkap dengan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual harus dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi tidak mengakibatkan piringan berpindah dari tempatnya semula. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila tertutup rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa. Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan harus dapat membuka atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode yang lama. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti "Specification for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and Pipe Fittings kelas B(ASTM Designation A 126) alau ductile iron (ASTM 536). Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213. Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang seharusnya. Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang tergantung pada ukuran pipa yang dipasang. Tabel 6.14 Tipe Air Valve Ukuran Pipa (mm)
Tipe Air Valve
300 dan lebih kecil
Tipe dengan orifice kecil / tunggal
350 dan lebih besar
Tipe dengan dua Orifice atau kombinasi
Diameter Nominal Air Valve (mm) 25 mm dan lebih kecil
75 mm dan lebih besar
Review Disain SPAM Sistem Petanu
badan valve dan bola, stainless steel dengan dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus diberi penguat dari teflon dan mudah diganti dilapangan tanpa menggunakan alat khusus. Tangkai/stem harus dibuat dari stainless steel. Teflon penguat digunakan untuk packing stem yang mudah diatur dan mudah diganti tanpa memindahkan valve dari jalur pipa pada saat kondisi normal. Setiap valve harus dilengkapi dengan kunci dari ductile cast iron pada tiap operasi. E. Plug Valve Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilient faced eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast iron. Plug cast iron berpegas harus dilapisi dengan chloroprene (neoprene) agar dapat kedap dari gelembung air. Valve juga dilengkapi dengan heavy duty prelubricated bearing dari stainless steel atau perunggu. Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin "O" atau multiple Buna - N Packing Rings. Pada saat packing ring digunakan, packing gland harus dapat dipasang tanpa harus melepaskan bagian valve. F. Check Valve 1. Penyedia barang harus menyediakan check valve jenis Swing Check VaIve / KIep Tabok dengan sambungan flange. 2. Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan. 3. Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang dapat menunjukkan merk, atau dari pabrik mana yang membuatnya, besamya diameter,
Review Disain SPAM Sistem Petanu
kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak kurang dari 196 N/mm 2 (20 kg/m2). Piringan terbuat dari perunggu cetakan sesuai spesifikasi di atas atau dari kuningan yang mengacu pada AS H 3250, kelas C 3711 atau dari tembaga yang mempunyai daya rentang tidak kurang dari 314 N/mm 2 (32 kg/m2). Stem/tangkai harus terbuat dari tembaga sesuai spesiflkasi di atas. 9.5.2
Pengadaan Pipa Baja Dan Perlengkapannya
9.5.2.1 Umum Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm 2) kecuali ditentukan lain. Referensi Standar lain yang digunakan adalah : SNI 07-0068-1987 Pipa Baja untuk konstruksi umum, mutu dan cara uji. SNI 0039-1987 Pipa Baja Bergalvanis SNI 07-0242-1989 Pipa Baja tanpa kambuh, mutu dan cara uji. SNI 07-0822-1989 Baja Karbon strip canai panas untuk pipa. Baja karbon tempa. SNI 07-1338-1989 SNI 07-0949-1991 Pipa Baja coal-tar enamel lapis lindung bagian luar SNI 07-1769-1990 Penyambung pipa air minum bertekanan dari besi yang kelabu. Pipa air minum bertekanan besi tuang kelabu, SNI 07-1969-1991 penyambung.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
ISO 7/1Pipe
ISO 1459
ISO 1461
ASTM A 283F
ASTM A 570
AWWA C 200 AWWA C 203
AWWA C 205
AWWA C 208 AWWA Manual M11 AWWA C 210
JIS G 3101 JIS G 3452 JIS G 3457 JIS B 2311 JIS G 3451
Threads Where Pressuretight Joins are Made on The Threads Metalic croating – Protection Against Corrosion by Hot Dip Galvanzing Guilding Principles Metalic Coating Hot-Dip Galvanized Coating on Fabricated Ferrous Products Requirments Flow and Intermediate tensile Strenght Carbon Steel Plates, Shapes and Bars Steel, Sheet and Strip, Carbon, Hot Rolled Structural Quality Steel Water Pipi 6 Inches and Larger Coal-Tar Protective Coatings and Linings for Steel Water Pipelines Enamel and Tape Hot Applied Cement Mortar Protective Lining and Coating for Steel Water Pipe 4 Inches and Larger Shop Applied. Dimensions for Steel Water Pipe Fittings. Stell Pipe Design and Installation. Liquid Epoxy Coating System for he Interior and Exterior Steel Water Pipe. Rolled Steel for General Structure. Carbon Steel Pipes for Ordinary Piping. Arc Welded Carbon Steel Pipe. Steel Butt-Welding Pipe Fitting for Ordinary Use. Fitting of Coating Steel Pipes for Water Service.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
SII 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G 3457. Ketebalan dan lebar pengelasan harus cukup merata pada seluruh panjang pipa dan dibuat secara otomatis, kecuali atas persetujuan Pengguna Barang boleh dilakukan pengelasan manual dengan prosedur yang sesuai oleh tukang yang berpengalaman. Semua sambungan memanjang atau spiral dan sambungan las keliling yang dibuat dipabrik harus dengan pengelasan sudut (butt welded). Banyaknya pengelasan pabrik maksimum yang diizinkan adalah satu pengelasan memanjang dan tiga pengelasan keliling untuk setiap batang pipa. Panjang setiap batang pipa adalah 6 (enam) meter atau kurang, kecuali ditentukan lain. Pengelasan memanjang harus dipasang berselang-seling pada sisi yang berlawanan untuk bagian yang berurutan. Tidak diizinkan adanya ring, pelat ataupun pelana (saddle) penguat baik pada bagian luar maupun pada bagian dalam pipa. B. Dimensi Pipa Kecuali ditentukan lain, pipa dengan ukuran diameter nominal berikut ini harus mempunyai ukuran diameter luar dan ketebalan dinding mminimum sebelum dilapisi pelindung dalam dan luar sebagai berikut : Tabel 6.15 Diameter Luar Dan Ketebalan Dinding Pipa Baja Diameter Nominal (mm)
Diameter Luar (mm)
Ketebalan Dinding Minimum (mm)
100
114.3
4.5
150
168.3
5.0
Review Disain SPAM Sistem Petanu
harus terdiri dari empat potongan bend. 9.5.2.3 Coating dan Linning (Lapisan Pelindung Luar dan Dalam) A. Proteksi Bagian Luar 1. Pemasangan Bawah Tanah Permukaan luar pipa dan fitt ing untuk pemasangan di bawah tanah harus dilapisi coal tar enamel dan dibalut dengan bonded double asbestos felt sebagaimana dispesifikasikan pada Appendix A, Sec.A1.2 dalam AWWA C 203. Lapisan primer dan coal tar enamel adalah sebagai berikut ; Primer : Type B sesuai dengan bagian A.2.4 dari AWWA C.203 Coal Tar Enamel : Type I sesuai dengan bagian A.25. Table 1 dari AWWA C203. Konstruksi dari proteksi luar sepertidiuraikan di atas harus terdiri dari berikut ini : a) Primer, type B yang dispesifikasikan di atas b) Coal Tar enamel, Type I yang dispesifikasikan di atas, ketebalan lapisan kering 2,4 mm +/- 0,8 mm. c) Bonded asbestos felt d) Coal tar enamel, Type I sama seperti di atas, tebal kering lapisan 0,8 mm minimum. e) Bonded asbestos felt; dan f) Satu lapisan water resistant whitewash 2. Pemasangan di atas tanah
Review Disain SPAM Sistem Petanu
masyarakat yang berwenang untuk penggunaan pada air minum. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan sertifikat cat yang menjamin persyaratan untuk saluran air minum. B. Lapisan Adukan Semen (Coment Mortair Lining ) Lapisan adukan semen harus sesuai dengan AWWA C.205 atau standar internasional lainnya yang disetujui dengan kualitas yang sama atau lebih tinggi dari pada standar yang telah disebutkan diatas. Lapisan adukan semen tersebut harus mempunyai ketebalan yang sama kecuali pada sambungan atau pada bagian dinding pipa yang terputus. Ujung dari lapisan harus dibiarkan menyudut dan lurus kearah sumbu memanjang pipa. Ketebalan lapisan harus mengikuti tabel dibawah ini. Tabel 6.16 Ketebalan Cement Mortar Lining ( mm )
Ketebalan Lining ( mm)
Toleransi untuk Ujung Pipa
100 sampai 250 300 sampai 600
6 8
-1.6 to +3.2 -1.6 to +3.2
C. Sistem Lapisan Epoxy atau Coal Tar Epoxy Sistem pelapisan dengan epoxy dan coal tar epoxy harus sesuai dengan AWWA
Review Disain SPAM Sistem Petanu
yang dispesifikasikan pada bagian 7.3.1. Proteksi Bagian Luar. Plat baja ringan (mild steel) dari sambungan ikatan (bonding terminal) pada ujung datar harus dibuat pada seperti digambarkan. Untuk proteksi katodik yang dipasang pada perpipaan air bersih dari baja yang ditanam dalam tanah. Ukuran dari plat adalah panjang 50 mm, lebar 30 mm dan ketebalan 5 mm. B. Ujung Bevel Lining dan coating harus dikupas/cutback seperti dispesifikasikan di bawah ini : Tabel 6.17 Lining dan coating Nominal (mm)
Cutback Coating
Cutback Tar Epoxy
Lining Mortar
(mm)
(mm)
80 - 350
100
80
3±1
400 - 700
150
80
3±1
Bagian yang dikupas harus dicat dengan primer seperti dispesifikasikan pada sub bagian sebelumnya. Detail dari coating dan lining pada ujung bevel. C. Ujung Flange Untuk ujung flange tidak perlu pengupasan lining atau coating. Seluruh permukaan dari flens harus dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy seperti dispesifikasikan pada 7.3.1 Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2 Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Pengadaan harus menyerahkan perincian dari volume bahan tersebut. 2. Selubung atau Lembaran Tahan Panas – Susut (Heat Shrinkable Sleeve or Sheet ) Selubung atau lembaran bahan tahan panas-susut harus terdiri dari lapisan luar dan dalam. Lapisan luar menggunakan cross linked polyethylene dan lapisan dalam butyl rubber based adhesive. Panjang selubung tersebut tidak boleh kurang dari 600 mm dan ketebalan lapisan minimum luar dan lapisan dalam sebelum susut adalah sebagai berikut : Diameter Pipa (mm)
Ketebalan Minimum Lapisan Luar (mm)
Ketebalan Minimum dan Lapisan Dalam (mm)
< = 350
0.6
0.6
400
0.9
0.6
450
1.2
0.6
Karakteristik fisik lapisan luar dan lapisandalam adalah sebagai berikut : Karakteristik Fisik Lapisan Luar : 0.91 (JIS K 112) Spesific gravity (min) Kekuatan Tarik : - circumferential (Min., N/mm2) : 17.7 (JIS K 6760) 2 - axial (Min., N/mm ) : 14.7 (JIS K 6760) Elongasi : - circumferential (Min.,N/mm2) : 250 (JIS K 6760)
Review Disain SPAM Sistem Petanu
flame. Setiap set perlengkapan ini terdiri dari pembakar dengan nozzle, bak sebelum pembakaran dan stop valve, three-layer heavy duty hose, pengatur tekanan gas dengan pengukur tekanan dan lain sebagainya. Tiga (3) set tambahan dari pembakar dan pengatur tekanan gas harus juga disediakan. F. Pengecatan Tanda (W o r k i n g ) Semua pipa baja/steel dan fitting harus diberi tanda (marking) dengan jelas pada bagian tengahnya. Bahan cat tersebut harus memenuhi standar nasional/internasional yang berlaku dan sudah disetujui oleh Direksi untuk dipergunakan. G. Pita Perlindungan Korosi Petrolatum (Petrolatum Corr otion Pro tection Tape ) Perlindungan Korosi petrolatum harus dari Denso tape untuk perlindungan korosi dan harus terbuat dari kain tidak beranyam dari fiber sintetis yang menyerap dengan kandungan petrolatum, anorgenik tak aktif dan pengisi organik, serta pengawet organik. Bahan ini harus didesain untuk perlindungan korosi tinggi dan tahan lama dengan mengikat adhesif, insulasi elektris, insulasi air, tahan cuaca, tahan kimia, anti mikroorganisme,dan lain-lain. Setelah petrolatum pelindung korosi digunakan, permukaannya harus dilindungi dengan pita pembungkus kecuali ditentukan lain. Pita pembungkus harus berupa PVC adhesif atau material lain yang disetujui oleh Pengguna Barang. Pita pembungkus harus dari pabrik yang sama dengan pelindung korosi petrolatum. H. Sambungan Fleksible dan Kopling
Review Disain SPAM Sistem Petanu
sebagai berikut : 1. Pembebanan dari 2 (dua) meter ketebalan tanah (earth cover) dengan berat jenis 2.0 ton/m 3 ditambah sebuah truk berat 20ton. 2. Lendutan geser minimum sebesar 100mm. 3. Persyaratan-persyaratan lain seperti di bawah ini : Diameter Nominal
Panjang Maksimum Peletakan
Minimum Ekspansi yang diizinkan
Minimum Kontraksi Yang diizinkan
(mm)
(mm)
(mm)
(mm)
300 to 400 500 & 600
1600 1700
230 270
80 80
B. Bahan – Bahan dan Konstruksinya Sambungan fleksibel mekanikal terdiri dari slip pipes, pipa selubung, 2 (dua) ring karet dan housing (blok) dll, dan mempunyai flange pada kedua ujungnya. Setiap slip pipe merupakan tipe ring yang menerus dengan rangka penguat serta ujung flange. Slip pipes dan pipa selubung harus difabrikasikan dari lembaran atau pelat baja yang mempunyai batas keruntuhan sebesar 216 N/mm 2 (2200 kg/cm2), sesuai dengan JIS G 3101 Class, JIS G 3454 STPG 370, atau yang setara. Rubber ring housing harus dibuat dari besi cor ductile sesuai dengan JIS G 5502 class 2 FCD 450, JIS G 5702 class 2 FCMB 310 atau setara. Ring karet harus dari styrene butadiene rubber (SBR). Karet bekas tidak boleh digunakan.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
bawah ini. Carbon Steel ASTM A 283 JIS G 3101 BS 4360 DIN 17100
Grade C Class 2 Grade 43 A RST 36
Ductile Iron ASTM A 536 JIS G 5502 BS 2789
Grade 65-45-12 Class 2 FCD 45 Grade 420/12
Melleable Cast Iron ASTM A 47 Grade 32510 or 35018 JIS G 5702 Class 3 FCMB 340 BS 6681 Grade B32-10 or W34-04 DIN 1692 GTS 35 or GTS 4t
.
Panjang Center Sleeve harus memenuhi persyaratan berikut ini : Tabel 6.18 Panjang Center Sleeve Diameter Nominal (mm)
Panjang Minimum Center Sleeve (mm)
12.5 - 50 65 - 250 300 - 450
89 102 127
Review Disain SPAM Sistem Petanu
A. Sarana di bawah tanah Permukaan luar dan dalam sleeve coupling harus dilapisi dengan special hot fusion bonded nylon coating yang memiliki ketebalan lapisan kering sebesar 150 mikron. Baut dan mur harus di galvanisir dan ditambah lapisan special nylon coating tersebut, sehingga ketebalan kering lapisan mencapai 75 mikron. B. Sarana di atas tanah Semua permukaan center sleeve harus dilapisi lapisan primer pada bagian luarnya dan sistem epoxy atau coal tar epoxy untuk pelapisan bagian dalamnya sesuai dengan yang ditentukan pada bagian 7.3.2.3. Semua permukaan end rings yang terlihat / terpapar harus dicat dengan lapisan primer seperti yang dispesifikasikan pada bagian 7.3.7. Semua mur dan baut harus dilapisi dengan lapisan galvanis. 9.5.2.9 Special Sleeve Couplings A. Umum Special sleeve coupling harus didisain untuk penyambungan pipa berujung polos dari berbagai ukuran diameter luar dengan ukuran diameter nominalnya seperti diberikan dibawah ini, dan harus terdiri dari center sleeve, 2 (dua) buah end ring, 2 (dua) gasket serta mur dan baut untuk pemasangan coupling. Diameter luar yang diizinkan adalah sebagai berikut : Diameter Nominal (mm)
Range Diameter Luar (mm) Dan Toleransinya (°I°) Min - max
Review Disain SPAM Sistem Petanu
lapisan galvanis ditambah special nylon coating tersebut yang mempunyai ketebalan kering lapisan minimum sebesar 70 mikron. 9.5.2.10 Flange Insulasi Flange insulasi harus dipasang pada jalur pipa pada bagian dari jalur pipa yang bersebelahan dan terisolasi secara elektris, dan atau menyediakan alat untuk menjaga agar bagian yang bersebelahan pada potensial yang berbeda. Flange insulasi berkaitan dengan pengetesan tekanan hidrostatis yang dispesifikasikan untuk pipa. Ketahanan elektris diseberang sambungan insulasi tidak boleh kurang dari 50 megohms sebelum dan sesudah pekerjaan pengetesan hidrostatis. Flange insulasi harus terdiri dari gasket dengan insulasi penuh baut serta mur yang diinsulasi oleh lapisan teflon dengan jumlah yang cukup, pembersih insulasi dan pencuci logam. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan pelindung korosi petrolatum dengan kuantitas yang cukup untuk digunakan pada semua Flange insulasi 9.5.3 Pengadaan Pipa Polietilena dan Perlengkapannya 9.5.3.1 Umum Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan kerja minimum sebesar 0.98Mpa (10.0 kg/cm 2) kecuali ditentukan lain. Standar lain yang digunakan adalah: Pipa polietilena untuk air minum SNI 06-4829-2005 Metoda pengujian perubahan panjang pipa Polietilena SNI 19-6779-2002 Metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum SNI 06-4821-1998 Polyethylene pipes for water supply specifications ISO 4427 :1996
Review Disain SPAM Sistem Petanu
9.5.3.2 Spesifikasi Teknis A. Ovalitas Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum digulung harus sesuai dengan kelas N. Kelas N : 1. Untuk diameter luar nomin al ≤75, toleransi sama dengan (0,008dn+1)mm, dibulatkan menjadi 0,1mm, dengan angka minimum 1,2mm 2. Untuk diameter luar nominal >75 tetapi ≤250, toleransi sama dengan 0,02dn, dibulatkan menjadi 0,1mm 3. Untuk diameter luar nominal >250, toleransi sama dengan 0,035dn, dibulatkan menjadi 0,1mm Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18dn dan pipa jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung, diperlukan peralatan untuk penggulungan ulang B. Panjang Pipa Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang dari persetujuan antara pemasok dan pengguna barang dengan toleransi ± 0,05 m. Diameter drum gulungan minimum harus 18 x dn . 9.5.3.3 Sifat Mekanik A. Ketahanan Hidrostatik Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang diberikan sebagaimana tabel dibawah ini Tabel 6.19
Review Disain SPAM Sistem Petanu
4.6
165
5.5
165
4.5
219
5.4
233
4.4
283
5.3
332
4.3
394
5.2
476
4.2
533
5.1
688
4.1
727
5.0
1000
4.0
1000
B. Kuat Tarik Nilai kuat tarik minimu harus 20 Mpa dan perpanjangan minimum harus 400 %, bila diuji pada suhu 20 0C 9.5.3.4 Sifat Fisik A. Stabilitas Panas Waktu induksi untuk pengujian contoh yang diambil dari pipa PE minimum harus 20 menit jika diuji pada suhu 200 0C. Contoh yang diuji supaya diambil dari permukaan sebelah dalam pipa B. Nilai Perubahan Panjang Nilai perubahan arah panjang maksimum 3 % 9.5.3.5 Dimensi Pipa A. Ketebalan Pipa Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI 06-4829-2005 tentang pipa polietilena untuk air minum
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Acuan normatif untuk pengujian pipa polietilena adalah SNI 06 -2552-1991 tentang metoda pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air minum dan SNI 06-4821-1998 tentang metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum. 9.5.3.8 Penandaan Pipa Penandaan pada batang pipa, sekurang-kurangnya mencantumkan : Nama pabrik pembuat atau merek dagang Dimensi luar pipa Tekanan kerja nominal Jenis material yang digunakan Seri pipa Tanggal produksi 9.5.4 Pengadaan Pipa Ductile dan Perlengkapannya 9.5.4.1 Umum Referensi Standar yang digunakan adalah : ISO 2531 BS 4772 9.5.4.2 Spesifikasi Teknis A. Ketebalan Dinding KETEBALAN DINDING PIPA (mm)
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Catatan : K = 9, K = 12, K = 14,
1200
15.3
20.4
23.8
1400
17.1
22.8
26.6
1600
18.9
25.2
29.4
1800
20.7
27.6
32.2
2000
22.5
30.0
35.0
untuk pipa untuk elbows untuk tes
B. Panjang Pipa NOMINAL DIAMETER
PANJANG PIPA (m)
80
4-6
100
4-6
150
4-6
200
4-6
250
4-6
300
4-6
350
4 6
Review Disain SPAM Sistem Petanu
DN 80
- DN 300
50 bar
25 bar
DN 350 - DN 600
40 bar
16 bar
DN 700 - DN 1000
32 bar
10 bar
DN 1100 - DN 2000
25 bar
10 bar
9.5.4.4 Sistem Penyambungan Sistem penyambungan pipa ductile, dapat dilakukan dengan cara-cara, sebagai berikut : a. Push on joint b. Mechanical joint c. Locking joint 9.5.5 Persiapan Pekerjaan Pemasangan Pipa 9.5.5.1 Lingkup Pekerjaan Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga kerja, dan bahan serta memobilisasikan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan cara yang baik, termasuk sambungan ke pipa induk yang ada, pengujian, penggelontoran (flushing), desinfeksi jalur pipa dan semua pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian pemasangan pipa sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis ini. Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini akan dilakukan sesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang teknis yang besangkutan di Indonesia dan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
SNI
:
Standar Nasional Indonesia
9.5.5.2 Trase dan Elevasi Pipa A. Umum Dalam hal jalan sementara harus dibuat sepanjang jalur pipa sesuai dengan kontrak, Penyedia Barang/Jasa harus melakukan tindakan sebagaimana penjelasan di bawah ini. Penyedia Barang/Jasa harus menyelidiki keadaan tanah sepanjang jalur, pekerasan, jalan sementara dan mengumpulkan data atau informasi tentang kondisi daerah tersebut pada musim kemarau dan musim penghujan. Dengan dasar informasi yang diperoleh tersebut, Penyedia Barang/Jasa harus memulai pengukuran topografi berdasarkan gambar perencanaan dan berada di bawah pengarahan direksi. Pekerjaan pembuatan jalan sementara harus mencakup pekerjaan sebagai berikut: 1. Pengukuran topografi sepanjang bentang trase pipa yang melalui pipa tersebut. Survey ditujukan untuk menetapkan lokasi tepat trase jalur pipa. Penyedia Barang/Jasa harus memperhatikan saran dan arahan dari instansi yang berwenang atau direksi, karena trase mungkin telah ditetapkan berdasarkan Rencana Tata Kota. 2. Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan lokal yang ada, pembongkaran dinding, pengamanan, kompensasi dan pekerjaan lain yang diperlukan harus dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan pemasangan pipa. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan tenaga kerja yang diperlukan, peralatan dan bahan untuk membuat jalan sementara sebagaimana telah ditentukan. B. Biaya Pemeriksaan Pekerjaan Pemasangan Pipa
Review Disain SPAM Sistem Petanu
E. Kedalaman Pipa Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah sebagaimana yang telah ditentukan dalam gambar dan spesifikasi. 9.5.6 Pekerjaan Tanah dan Perbaikan Kembali Permukaan 9.5.6.1 Umum Dalam bagian ini, Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan peralatan, tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan cara yang baik untuk bangunan dan jalur pipa, yang mencakup kegiatan atau hal seperti pembongkaran; penggalian; penimbunan; pembongkaran bahan pengurugan kembali; pemilihan bahan untuk pengurugan dan pelapisan dasar; penurapan dan penopangan; peralatan, pemindahan pagar dan perbaikan kembali; cara perlindungan lokasi; perbaikan permukaan; lubang pengujian (test pit); akomodasi lalu lintas dan pemeliharaan perkerasan; perlindungan harta benda; bangunan yang ada dan lansekap dan semua peralatan kerja sesuai dengan dokumen kontrak dan memungkinkan diperintahkan oleh direksi 9.5.6.2 Pembersihan dan Pengupasan Jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian atau melakukan pengurugan. Pembersihan dan pengupasan berupa memberihkan akar-akar, tonggak, tumbuhan, perkerasan, jalur pejalan kaki dan hambatan apapun di permukaan yang perlu disingkirkan secara permanen atau untuk sementara waktu dan semua itu terdapat di area yang akan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Jika Penyedia Barang/Jasa memilih membuat saluran bawah pembuang, hal ini harus mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu. Pemasangan rambu-rambu pengaman pada galian atau lokasi yang membahayakan atau yang lalu lintasnya padat harus dipasang rambu-rambu pengaman yang mudah dilihat dan terbaca dengan jelas. 9.5.6.4 Penggalian Lapisan Bawah Permukaan (Sub Surface ) dan Lubang Pengujian (Test Pit ) Penyedia Barang/Jasa harus memberi tanda pada galian dan parit persiapan sehingga lokasi tepat bangunan bawah tanah dapat ditentukan. Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab bagi perbaikan bangunan tersebut bila pecah atau rusak karena kelalainnya. Apabila, menurut pemikiran direksi perlu mencari dan menggali untuk menetapkan bangunan bawah tanah yang ada, Penyedia Barang/Jasa harus melakukan pencarian tersebut atas biayanya sendiri dan menurut petunjuk direksi. Bila diperintahkan oleh direksi untuk tujuan penyelidikan keadaan tanah, Penyedia Barang/Jasa harus menggali lubang pengujian setiap 50 m sepanjang jalur pipa, kecuali jika ditentukan lain oleh direksi. Di samping itu, Penyedia Barang/Jasa harus menggali lubang pengujian yang cukup untuk menetapkan tempat utilitas bawah tanah bila hal itu memang diperlukan untuk membuat konstruksi khusus dalam melintasi utilitas tersebut.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
semak belukar atau bagian lansekap yang mungkin dapat rusak selama pemasangan jalur pipa, untuk perbaikan kembali daerah tersebut nantinya. Pohon besar sebaiknya jangan ditebang selama pemasangan pipa. Bila keadaan menuntut penebangan pohon untuk pemasangan pipa, Penyedia Barang/Jasanya sebelumnya harus mendapatkan izin pohon dari pemilik atau instansi terkait yang memeliharanya dan melaporkannya pada direksi. Semua biaya yang diperlukan untuk penebangan pohon termasuk biaya kompensasi ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa sendiri. C. Daerah Berumput Lapisan atas atau lempung, bilamana ditemukan harus ditimbun secara terpisah dari bahan galiannya, dan nantinya dikembalikan ke tempat semula pada kedalaman terpadatkan yang sama dengan kondisi semula. Lempeng rumput di daerah berumput yang akan terkena galian, atau yang akan rusak karena terkena peralatan, harus disingkirkan, dijaga/dipelihara selama berlangsungnya pekerjaan konstruksi dan diletakan kembali setelah penyelesaian urugan. Bilamana karena pekerjaan Penyedia Barang/Jasa, tenah berumput menjadi rusak untuk diletakan kembali seperti semula, Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan dan menempatkan tanah berumput baru atau dengan cara lain, memupuk, menyiangi, dan memelihara area tersebut sampai didapatkan tunas baru.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
H. Jalur Pejalan Kaki Jalur pejalan kaki harus diganti sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar. I.
Bingkai Trotoar dan Saluran Tepi Jalan Bingkai trotoar dan saluran tepi jalan harus diganti dengan bahan yang sama sedemikian pula permukaannya harus kembali seperti keadaan semula. Semua pemotongan beton harus pada garis potongan yang terdekat bila tidak maka perlu digunakan alat pemotong.
9.5.6.6 Penggalian Bagian berikut yaitu “PENGGALIAN” harus digunakan bagi pekerjaan semua pemasangan dan penyambungan semua jenis pipa. A. Umum Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang ditemui termasuk pula semua hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan dan penyelesasian pekerjaan. Penyingkiran bahan tersebut harus sesuai jalur dan kemiringan yang diperlihatkan dalam gambar rencana ataupun yang diminta oleh direksi. Batu dan bahan galian lainnya yang diklasifikasikan oleh direksi sebagai yang tidak sesuai untuk pengurugan harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan, memasang dan memelihara semua pendukung dan penopang yang mungkin diperlukan untuk dinding sisi galian dan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Lebih lanjut Penyedia Barang/Jasa harus menjaga dan memperhatikan pada kemungkinan adanya uap bahan bakar dan gas yang mungkin merembes ke tanah atau telah terganggu selama penggalian dan pemasangan jalur pipa. C. Penggalian Tanpa Izin Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan menggali di luar jalur dan ketinggian yang ditujukan dalam gambar, kecuali diperintahkan oleh direksi. Penggalian tanpa izin harus diurug kembali dengan bahan yang sesuai sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi. Bilamana menurut keputusan direksi, penggalian yang tidak diizinkan tersebut memerlukan penggunaan beton tumbuk atau bat u pecah, Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan dan menempatkan bahan tersebut dengan baik. D. Galian Terbuka 1. Umum Galian terbuka harus digali sehingga pipa dapat diletakan pada trase dan kedalaman yang diminta, dan galian tersebut dilakukan sampai didepan p erletakan pipa sebagaimana yang diizinkan oleh direksi dan/atau persyaratan yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Galian terbuka tersebut harus dikeringkan dan dipelihara selama pekerjaan agar pekerja dapat bekerja secara aman dan efisien. 2. Lebar Galian Terbuka Lebar galian harus cukup agar memungkinkan pipa dapat diletakan dan disambung dengan baik, dan pengurugan serta pemadatan dapat dilakukan sebagaimana yang
Review Disain SPAM Sistem Petanu
kedalaman yang ditetapkan dengan pasir atau bahan lain yang telah disetujui serta dipadatkan. Muka akhir lapisan ini harus dilakukan dengan tepat dengan memakai peralatan tangan (manual). Bongkahan batu dan batu besar, bilamana ditemukan harus disingkirkan agar memberikan jarak bebas paling sedikit 15 cm dibawah dari setiap sisi pipa dan fitting untuk pipa dengan diameter 600 mm atau lebih kecil; dan 20 cm untuk pipa dan fitting dengan diameter lebih besar 600 mm. 6. Penggalian Tanah Yang Kondisinya Buruk Bilamana muka akhir dasar galian tidak stabil atau terdiri dari bahan yang kurang baik seperti abu, bahan sampah dan lain-lain, dan atas keputusan direksi bahan tersebut harus disingkirkan, Penyedia Barang/Jasa harus menggali dan menyingkirkan bahan tersebut. 7. Penopangan dan Penurapan Galian tanah lebih dari 1 meter harus ditopang dan diturap sehingga galian tidak gugur/runtuh, agar pekerja dapat bekerja secara aman dan menjaga permukaan jalan dan bangunan lainnya sebagaimana ditunjukan dalam gambar kondisi tanah, lalu lintas atau yang diperintahkan oleh direksi. Perhatian perlu diberikan untuk mencegah terjadinya rongga di luar turap, tetapi jika terjadi rongga; rongga tersebut harus segera diisi dan dipadatkan. Sebelum memasang penopang dan turap, Penyedia Barang/Jasa harus memberi tahu lokasi galian dengan turap dan penopang beserta dengan jadwal pelaksanaannya untuk mendapat persetujuan dari direksi.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Penyedia Barang/Jasa harus menyusun jadwal penggalian dan pemasangan pipa sehingga tidak terjadi penimbunan bahan galian di jalan utama maupun jalan nasional. Bahan hasil galian dapat ditimbun di bagian jalan lain dengan syarat menggunakan kotak penampung tanah galian agar tidak menghambat arus lalu lintas. Bahan galian yang tidak dapat dipakai untuk urugan harus ditimbun atau dibuang dengan cara yang disetujui direksi dan jauh dari jalan. Bilamana diperlukan dan diperintahkan oleh direksi, Penyedia Barang/Jasa harus mengangkut bahan galian untuk dibuang atas beban biaya sendiri. 9.5.6.7 Urugan Bagian berikut mengenai ”URUGAN” harus diterapkan untuk semua jenis pekerjaan pemasangan dan penyambungan pipa. A. Umum Urugan mencakup menyediakan, menempatkan dan memadatkan semua bahan untuk mengisi/mengurug galian pemasangan pipa dan galian untuk bangunan lainnya. Urugan tidak boleh dijatuhkan secara langsung pada pipa atau bangunan lainnya. Kecuali ditentukan lain, bahan yang digunakan untuk pengurugan harus berupa bahan yang terpilih. Jika urugan pasir atau kerikil tidak ditentukan dalam gambar, tetapi menurut pendapat direksi harus digunakan di beberapa bagian pekerjaan, Penyedia
Review Disain SPAM Sistem Petanu
E. Urugan Kerikil Kerikil yang dipakai untuk urugan harus berupa kerikil alam, memiliki partikel yang kuat berbutir halus sampai sedang dalam bentuk yang cukup seragam dan tidak mengandung batu besar atau batu dengan ukuran lebih besar dari 5 cm. Bahan tersebut harus bebas dari kotoran, abu, arang, bahan tak terpakai/buangan atau bahan yang tidak boleh ada atau bahan buangan lainnya. Bahan tersebut tidak boleh mengandung tanah liat, lempung dan tidak boleh bergumpal. F. Urugan Pada Galian Lapisan Atas Pipa harus didasari dan dialasi hingga kedalaman minimum sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Bahan bagi lapisan alas ini harus pasir, ditempatkan dalam bentuk lapisan dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat atau cara lain yang disetujui direksi pada kepadatan kering maksimum 95 %. Pemberian lapisan alas pipa dengan memakai kerikil diperlukan sebagai pengganti pasir pada tempat yang dianggap perlu dan yang diperintahkan untuk dilakukan oleh direksi. Urugan di Bawah Pipa Semua galian diurug kembali dengan pasir atau bahan lain yang disetujui, dengan tenaga manusia mulai dari lapisan pasir alas hingga garis tengah pipa, diletakan secara
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Dari kedalaman 10 cm diatas pipa baja sampai permukaan, galian harus diurug dengan peralatan tangan (manual) atau yang disetujui, ditempatkan berlapis dengan ketebalan tidak melebihi 20 cm, dan dipadatkan dengan tongkat pemadat untuk mencegah amblasnya permukaan tanah setelah penyelesaian pekerjaan pengurugan. Dalam pipa Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan tangan (manual) atau cara mekanis yang telah disetujui, pada kedalaman 30cm diatas pipa PVC dan tidak merusak pipa 9.5.6.8 Pengujian Kepadatan di Lapangan Dimana urugan perlu dipadatkan sampai pada kepadatan tertentu, pengujian pemadatan dapat dilakukan oleh direksi, menggunakan prosedur pengujian yang ditetapkan dalam ASTM D-1556. Referensi kepadatan tanah maksimum harus ditentukan menggunakan standard compaction test . ASTM D-698. Pengujian dapat dilakukan dalam zona pipa, dan diatas zona pipa. 9.5.6.9 Perlindungan Terhadap Lereng Sungai, Saluran dan Selokan Dimana pipa menyeberang sungai, saluran atau selokan, dan juga pada titik buang katup penguras (blow offs), pada bangunan ini harus diberikan perlindungan terhadap lereng dengan menggunakan batu lapis lindung (riprap) atau cara lain yang telah disetujui guna mencegah runtuhnya kemiringan tersebut.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Pipa pengering harus dipasang bilamana menurut anggapan direksi memang diperlukan. Pipa pengering ini harus berdiameter 50 mm dipasang setiap (2 – 3) m2 pasangan batu. Dasar sungai, saluran atau selokan mungkin perlu dilindungi sesuai dengan keadaan lapangan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi. 9.5.7 Konstruksi Bangunan Khusus 9.5.7.1 Konstruksi Jembatan Pipa A. Umum Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan tenaga, bahan, perkakas, peralatan lainnya yang diperlukan, di luar yang disediakan atau dipinjamkan oleh pemilik untuk pekerjaan konstruksi jembatan pipa sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar dan/atau ditentukan di dalam dokumen ini.
Batas konstruksi setiap jembatan pipa adalah pada kedua ujung sambungan ”flexible” dan/atau ”fitting” yang digunakan untuk hubungan flexible sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Dikarenakan perbedaan dan ketinggian alinyamen jembatan dan jalur pipa, diperlukan bentang transisi guna menghubungkannya sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan harus dilaksanakan sesuai dengan perintah direksi sesuai dengan kondisi lapangan. Penyambungan jalur pipa pada jembatan dengan jalur pipa biasa harus dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan pipa dan setelah persetujuan direksi.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
ujung pipa di bor. Volume air dan jangka waktunya sekurang-kurangnya 24 jam harus sedemikian sehingga air yang dikeluarkan mengandung sekurangnya 20 mg sisa Khlorin per liter. Jika air ini masih mengandung Khlorin bebas setelah periode kontak ini, maka harus dicuci dengan air sampai air yang dikeluarkan tidak mengandung Khlorida yang berlebihan. Jika ternyata cairan yang dikeluarkan tidak mengandung Khlorin setelah periode kontak selama 24 jam dalam pemberian desinfektan, maka proses harus diulangi. Sebelum pemberian desinfektan pada tiap bagian pipa dengan cairan yang mengandung klorin di atas, Penyedia Barang/Jasa harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi Tenaga Ahli untuk menggunakannya. DESINFEKSI PIPA Sebelum jaringan pipa dipakai untuk mengalirkan air minum maka terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan pipa dari kotoran/endapan yang ada dalam pipa dan mensterilkan pipa dari kuman-kuman patogen dengan larutan desinfektan. C. Perancah Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan perancah yang memadai untuk melintas sungai atau saluran dengan lebar yang cukup agar dapat meletakkan, menyambung, mengelas dan mengecat pipa dan melaksanakan pekerjaan pemasangan pipa dengan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Tanah yang tidak sesuai untuk pondasi harus disingkirkan dan diganti dengan pasir atau batu pecah sampai kedalaman tertentu dan ditempatkan sebagaimana diperlihatkan dalam gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi. Setiap lapisan bahan tersebut harus disebar dengan ketebalan maksimum 15 cm dan dipadatkan dengan alat pemadat tangan, minimum empat kali sebagaimana disetujui oleh direksi. Pengujian lapangan harus dilakukan setelah pengisian mencapai ketinggian yang direncanakan sebagaimana dijelaskan di atas untuk memenuhi kapasitas daya dukung. Ketebalan akhir 10 cm tanah asli, harus disingkirkan dengan tangan sehingga akan diperoleh tanah dasar rata tak terganggu. Jika tanah pada gradien galian yang direncanakan dan yang diperintahkan Direksi tidak sesuai untuk pondasi, Penyedia Barang/Jasa harus menggali lebih dalam lagi di bawah gradien tersebut sampai kedalaman tertentu sebagaimana diperintahkan Direksi. b. Pondasi Pancang Semua pancang harus disediakan dan dipasang pada lokasi yang tepat yang diperlihatkan dalam gambar dan sebagaimana ditentukan dalam bab selanjutnya. Pancang tidak boleh dipancang sebelum diperiksa dan disetujui oleh Direksi. Kepala pancang direncanakan sebagai sendi dan harus disisipkan ke dalam bangunan bawah sedalam 10 cm. 2. Pekerjaan Beton Setelah mengecor lantai kerja, dan setelah diperiksa dan disetujui Direksi,
Review Disain SPAM Sistem Petanu
expose dan peralatan water stop untuk penyambungan antar dinding beton untuk bangunan air. G. Pemasangan Pipa Penyedia Barang/Jasa harus memasang dan menyambung semua pipa “fitting" dan "coupling" sesuai dengan jalur dan ketinggian yang diperlihatkan dalam gambar. 1. Anti Lendutan (cambering ) Pada setiap bentang jembatan pipa, pipa harus dipasang dalam bentuk bekisting lengkung. Besarnya anti lendutan ini harus 1/1250 persatuan pancang bentang di bagian garis tengah bentang sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Penyedia Barang/Jasa harus menyiapkan gambar kerja yang memperlihatkan susunan rinci bahan pipa dan juga garis pemotongan dan sudut masing-masing pipa untuk anti lendutan dan harus menyerahkannya ke Direksi untuk persetuj uannya sete lah pekerjaan pemasangan pipa. 2. Pendukung Berbentuk Cincin (ring support ) "Fixed Type Ring Support" yang ditunjukkan dalam gambar harus dianggap pendukung berbentuk cincin yang dipasang di bantalan pilar. "Sliding Type Ring Support" harus dianggap sebagai pendukung berbentuk cincin yang dapat digeser secara horizontal di bantalan pilar ke sumbu dalam pipa. Pendukung harus terbuat dan baja yang memenuhi standar yang ditentukan Direksi atau yang dianggap setara, dan dibuat sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Kelas Ti ngkatan
1 1 sampai 4
2 1 sampai 4
3 tidak ada tingkatan
Kelas dan tingkatan yang diterima harus kelas 1, tingkat 1, sampai tingkat 3 dan kelas 2, tingkat 1 sampai 3. Jika hasil pengujian memperlihatkan kelas dan tingkat lain dari pada yang disebutkan di atas, Penyedia Barang/Jasa harus mengelas dan menguji Ulang atas beban biayanya sendiri sampai hasil yang diperoleh diterima oleh Direksi. c. Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Pelindung Dalam Semua pipa baja yang terekpos, "Fitting", sambungan dan pipa yang akan dipendam dalam tanah harus dilindungi sesuai dengan yang dicantumkan dalam bagian ”LAPISAN PELIN DUNG LUAR DAN LAP ISAN PE LINDUNG DALAM”. 9.5.7.2 Pekerjaan Penembusan Pipa (Pipe Driving Work ) A. Umum Bahan pipa untuk pekerjaan penembus pipa disediakan oleh Pemilik bila pipa induk berdiameter 700 mm atau lebih besar, tetapi bila diameternya 600 mm atau lebih kecil, bahan pipa unluk penembusan harus digunakan sebagai selubung (casing ) dan harus disediakan oleh Penyedia Barang/Jasa. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan tenaga kerja, bahan, perkakas dam peralatan, kecuali yang ditetapkan dalam BAGIAN SYARAT KHUSUS dan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Penyedia Barang/Jasa atas biayanya sendiri harus mengecek semua ukuran yang diperlihatkan dalam gambar dengan mensurvei sendiri lokasi pekerjaan. B. Penyelidikan Tanah Dalam memeriksa sifat tanah lokasi pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa diizinkan untuk melihat dan memeriksa data penyelidikan tanah di Kantor Pemilik yang memperlihatkan keadaan tanah pada lokasi strategis sepanjang jalur pipa. Penyedia Barang/Jasa harus, bila diminta oleh Direksi, melakukan pemboran mencakup pengujian penetrasi standar (standard - penetration test) di lubang bor. Konsolidasi dan pengujian lain yang diperlukan pada contoh tanah yang didapat dari pengeboran tersebut untuk mengetahui sifat tanah seperti daya dukung, kuat geser, permeabilitas, nilai banding rongga (void ratio) dan kandungan air. Tambahan penggantian dalam hal ini akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. C. Gambar Kerja, Perhitungan dan Data Yang Berkaitan Lainnya Penyedia Barang/Jasa berdasarkan pemeriksaan dan pengujian tanah tersebut, harus menghitung tenaga penembusan (driving power) yang diperlukan. Bila memang diperlukan sekali, untuk membelokkan pipa dengan sambungan "solvent cement" agar membentuk lengkungan dengan jari-jari panjang besarnya belokan harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Tiang turap harus dipancang sepanjang permukaan luar penopang. Yang dipasang sebelum pemancangan tiang turap, dan memanfaatkan penopang sebagai pedoman pemancangan guna mencegah turap melintir atau melengkung selama pemancangan Seluruh tiang turap harus dipancangkan ke tanah sampai kedalaman tidak kurang dari 8 (delapan) meter. Ukuran dan dimensi penopang baja harus direncanakan sedemikian agar mampu mendukung tiang turap yang dipancang di sisi luarnya. Penyusunan kerangka penopang baja harus dibuat sama dengan ukuran yang diperlihat kan dengan pengelasan atau pembautan, dan kerangka setelah tiang turap dipancang harus dikencangkan sesuai dengan perintah Direksi. Walau demikian kerangka tersebut tidak boteh d ilaskan ke tiang turap. 2. Pondasi dan Beton Penahan Desakan Setelah dilakukan perataan maka dilakukan pemasangan pondasi batuan pada permukaan dasar ruang penembus dengan ketebalan 15 cm pada seluruh permukaannya. Kemudian pada pondasi batuan terpasang diberi lantai kerja dengan mutu kelas E dengan ketebalan 15 cm dan disediakan pula tempat, pengeringan serta penyambungan pipa dengan ukuran sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dengan lebar 2 meter. Beton penahan desakan harus sanggup menahan desakan tenaga dorong tanpa mengalami pergeseran atau kerusakan, maka agar memungkinkan semua gaya
Review Disain SPAM Sistem Petanu
ditembuskan pada bukaan yang dibuat. Ukuran dari bukaan harus kira-kira 20 cm lebih besar daripada diameter pipa tembus yang akan didorong. Bentuk pemotongan bukaan harus dikerjakan sedemikian rupa rapinya dan menunjukkan hasil kerja berketerampilan tinggi. Setelah pendorongan pipa pertama, ruangan antara pipa dan bukaan turap harus diisi dengan karung pasir atau material lainnya yang disetului oleh Direksi untuk mencegah masuknya gumpalan tanah ke dalam ruangan penembus. 2. Pemasangan Ujung Pipa Penembusan dan Bantalan Pendorong ( leading pipe) Dalam usaha mengurangi hambatan geser tanah, ujung pipa penembus harus dipasangkan pada ujung spigot pipa tembus pertama sebagaimana ditunjukkan pada gambar. Bantalan pendorong harus dipasangkan pada pipa penembus sebagai usaha meneruskan gaya dorong secara tersebar dan merata pada seluruh permukaan dari ujung pipa tembus yang didorong. 3. Penembusan Kecuali diminta oleh Direksi, pelaksanaan penembusan pipa harus dilakukan secara terus menerus hingga selesai untuk menghindari peningkatan lekatan geser antara pipa dengan tanah. Namun, pada keadaan daya dorong penembusan melampaui batas taksiran kekuatan untuk kondisi tertentu, Penyedia Barang/Jasa harus dengan segera menghentikan pekerjaan penembusan pipa dan memberitahukan keadaan ini
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa melakukan pengukuran datar, titik henti dan survai lainnya diperlukan untuk penembusan pipa sehingga berlangsung dengan tepat sesuai jalur dan ketinggian yang diminta. H. Pengujian Sambungan Segera dan sedapat mungkin setelah panjang jalur pipa yang dimin ta telah tembu s tertanam sesuai dengan rencana, Penyedia Barang/Jasa harus segera melakukan uji tekanan air sesuai dengan persyaratan yang diminta pada spesifikasi ini. Bila kebocoran terjadi atau terdapat cacat lain yang ditemukan pada pengujian, Penyedia Barang/Jasa harus memperbaharui dengan biaya menjadi tanggungann ya h ingga memuaskan Direksi. I.
Pemasangan Pipa – Pipa Setelah menyelesaikan pekerjaan penembusan dan telah disetujui oleh Direksi. Penyedia Barang/Jasa harus melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut, sebagaimana ditunjukkan pada gambar : Dalam hal diameter pipa 700 mm atau lebih, pipa tembus dipergunakan langsung sebagai bagian dari jalur pipa utama Dalam hal pipa tembus berdiameter 800 mm dan dari pipa baja, pipa tembus dipergunakan sebagai selubung untuk jalur pipa utama, dan pipa-pipa lain seperti Ductile Cast Iron Pipe, pipa baja dan PVC yang lebih kecil dipasang ke dalam selubung tersebut. 1. Pemasangan Pipa Ductile Cast Iron Pipa harus disambungkan dengan penyambung ditunjukkan pada gambar.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Sambungan pipa harus dipasang seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya. d. Penyelubungan dengan beton Rongga-rongga yang terbentuk antara pipa selubung dengan pipa-pipa yang dimasukkan ke dalamnya harus diiisi dengan beton tumbuk (kelas E) memakai pompa beton. Ukuran maksimum batuan untuk beton kelas E sebesar 25 mm. J. Pengurugan Ruang Penembus Sebelum memulai pengurugan ruang penembus dan ruang penerima, beton penahan desakan, bila diminta oleh Direksi, harus dibuang dari ruang-ruang tersebut. Setelah pekerjaan penembusan dan penyambungan pipa sebagaimana dimaksudkan telah selesai dilapisi dengan lapisan pelindung luar dan lapisan pelindung dalam pada setiap sambungan pipa baja seperti dijelaskan di muka, serta Direksi menyetujui untuk keperluan tersebut, Penyedia Barang/Jasa harus mengurug ruang-ruang yang dimaksud. Ruang-ruang tersebut harus ditimbun dengan pasir atau batu pecah dari dasar hingga ke dasar selubung beton. Material timbunan harus dipadatkan setiap ketebalan 15 cm dengan menggunakan pemadat tangan atau peralatan yang disetujui. Bagian selanjutnya, di atas timbunan pasir atau batu pecah hingga sampai pada permukaan awal harus diurug dengan material terpilih sesuai dengan persyaratan pada butir yang sesuai dengan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
C. Persiapan Pekerjaan Bawah Air Sebelum mulai melaksanakan pekerjaan bawah air. Penyedia Barang/Jasa harus mempersiapkan antara lain: 1. mengajukan usulan metoda kerja. 2. mengatur dan merangkai perpipaan yang akan dipasang. 3. Mengatur lalu lintas sungai bila ada. 4. Mengurus perizinan untuk memulai kerja kepada Direksi. D. Tegangan Tarik (Tensile Stress ) Dalam mengajukan usulan metoda kerja, Penyedia Barang/Jasa harus memperhitungkan tegangan tarik maksimum yang diizinkan pada setiap tempat di dinding pipa, pada setiap saat selama pekerjaan penempatan pipa sehubungan dengan pembelokan, penarikan, beban tanah, beban luar (eksternal) lainnya, tekanan internal dan lain-lain tidak lebih dari 20 kg/mm 2. E. Penempatan Pipa Urutan pelaksanaan pekeijaan perpipaan bawah air yang harus dilakukan oleh Penyedia Barang/Jasa adalah sebagai berikut : Melaksanakan survey pra pengerukan sebelum pelaksanaan pengerukan dimulai. Memonitor progres pekerjaan selama pengerukan Melaksanakan survey setelah pengerukan untuk memastikan bahwa profile parit yang diinginkan telah dicapai. Sebaiknya melaksanakan survey pra penempatan, sebelum penempatan pipa pada parit yang telah dibuat. Bila perpipaan langsung ditempatkan setelah pengerukan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Penyedia Barang/Jasa harus mengerjakan pekerjaan pemasangan pipa berupa perletakan pipa dan penyambungan dengan cara yang memuaskan direksi sesuai dengan spesifikasi ini dan sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar kerja. B. Penanganan Bahan Pipa, Perkakas dan Peralatannya Perhatian perlu diberikan dalam menangani semua bahan pipa yang disediakan oleh pemilik untuk menghindari kerusakan pada bahan tersebut selama pengangkutan, penurunan, pemasangan dan penyambungan sampai pada penyelesaian pekerjaan. Kerusakan pada bahan pipa yang akibat ketidaksesuaian penanganan pada hal-hal disebutkan di atas harus diperbaiki/diganti hingga memuaskan direksi atas beban biaya Penyedia Barang/Jasa. Penyedia Barang/Jasa juga harus menangani perkakas dan peralatan yang disediakan oleh pemilik sedemikian rupa guna menghindari kerusakan pada peralatan tersebut. Semua perkakas dan peralatan harus dijaga kebersihannya dan dipelihara dengan baik sehingga selalu siap digunakan dalam kondisi yang baik. Kerusakan yang terjadi pada perkakas dan peralatan tersebut harus diperbaiki hingga memuaskan direksi atas biaya beban Penyedia Barang/Jasa. Dalam hal perkakas dan peralatan tidak dapat diperbaiki atau hilang, Penyedia Barang/Jasa harus memberi kompensasi kepada pemilik. 9.5.8.2 Pekerjaan Pemasangan Pipa Baja (Steel ) A. Umum
Review Disain SPAM Sistem Petanu
harus diberi tanda secara permanen, disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dan diganti dengan yang baik. Secara umum, setiap 3 batang pipa disambung di atas tanah agar pelaksanaan penyambungan lebih mudah dan pada kondisi yang stabil. Pipa-pipa yang disambung menjadi satu diangkat dan diletakkan kedalam galian dan di dalam galian pipa tersebut disambung dengan pipa lainnya dengan menggunakan ”coupling”. Jika Penyedia Barang/Jasa mengusulkan menggunakan ” Heat – shinkable sleeves ” untuk lapisan pelindung sambungan daripada ” Heat – shinkable sleeves”, ”sleeves ” tersebut perlu dipasang pada pipa sebelum diletakkan. Galian sekitar daerah yang diperkirakan tempa t sambungan dan tempat untuk ”Heat – shinkable sleeves ” atau ”Sleeves ”, harus digali lebar untuk kemudahan pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan. B. Pemasangan Pipa 1. Penurunan Pipa ke Dalam Galian Peralatan perkakas dan fasilitas direksi yang memuaskan direksi harus disediakan dan digunakan oleh Penyedia Barang/Jasa untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa, fitting, dan valve harus diturunkan secara hati-hati ke dalam galian satu persatu dengan batasan diam eter memakai “crane”, d erek, tali, atau dengan mesin, perkakas, atau peralatan, lainnya yang sesuai dan dengan cara
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk ke dalam pipa pada saat pipa diletakkan pada jalur. Selama berlangsungnya peletakan tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa. Setiap ujung pipa harus dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dengan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan dan ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan. Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi. 5. Pemotongan Pipa Pemotongan pipa untuk menyisipkan Tee, Bend atau Valve atau untuk tujuan lainnya harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai serta dengan cara yang rapih dan baik tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya. Ujung pipa harus halus pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa. Pemotongan pipa baja harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai menghasilkan potongan yang halus pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap sumbu pipa. Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut harus dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama sebagaimana yang
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setiap sambungan, dengan cara pengujian radiografi kecuali ditentukan lain. Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan sambungan dengan las tumpul tunggal (single-welded butt joint ) atau las-tumpul ganda (doublewelded butt joint) sesuai yang ditentukan. 2. Juru Las Penyedia Barang/Jasa harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las yang diusulkan untuk persetujuan Direksi. Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup bagi pekerjaan pengelasan serta memegang sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan oleh badan berwenang. 3. Batang Las dan Mesin Las Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam JIS Z 3211 dan 3212 atau yang memiliki kuat tarik yang setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa. Batang las yang menyerap lengas ( moisture) tidak boleh digunakan dan tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5% untuk batang yang diiluminasi ( illuminated rod ) dan 0,5 % untuk batang yang hydrogennya rendah (low hydrogenous rod). Mesin las harus menggunakan mesin pengelasan busur nyala ( Arc Welding Machine) dengan arus AC atau pengelasan busur nyala DC, sebagaimana yang ditentukan dalam JIS C 9301 atau pada standar yang telah diterima oleh Direksi. 4. Penyiapan Ujung Pipa Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur menyudut/serong (be vel) yang sesuai sebelum pengelasan. Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh Direksi, alur
Review Disain SPAM Sistem Petanu
D. Pengujian Tanpa Merusak Pada Pengelasan di Lapangan 1. Umum Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak Sambungan dengan pengelasan setelah pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan dilapangan harus diuji dengan cara uji cairan pemnembus dengan perwarna (dye penetrant test). Pengujian harus dilakukan oleh perusahaan pemeriksa yang independen yang memiliki sertifikat dari badan yang berw enang. Penyedia Barang/Jasa harus memberikan keterangan mengenai perusahaan pemeriksa yang diusulkan beserta pengalamannya, bersama dengan kualifikasi kepala pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa merusak pada sambungan dengan pengelasan di lapangan. Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi atau wakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi. Penyedia Barang/Jasa harus menunjuk kepala pengawas yang mampu, yang bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur pengujian sambungan dengan pengelasan. Penyedia Barang/Jasa harus menyusun dan menyerahkan laporan mengenai hasil pengujian sambungan dengan pengelasan yang dilakukan dilapangan kepada Direksi. Laporan harus berisi analisa dari pengujian, film, rekaman fotografi dan sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas dan diserahkan sebanyak 5 (lima)
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji ulang atas biaya Penyedia Barang/Jasa sendiri. Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan warna, bila kemampuan pengelasan Penyedia Barang/Jasa dapat diterima atas dasar pengujian yang diserahkan oleh perusahaan pemeriksa yang independen 9.5.8.3 Pekerjaan Pemasangan Pipa Poly Vinyl Chloride A. Umum Singkatan ”PVC” yang digunakan dalam spesifikasi dalam dokumen ataupun gambar berarti poly vinil cloride. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa, ”valve dan Fitting” Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan dari Direksi. B. Pemasangan Pipa 1. Penurunan Pipa Kedalaman Galian Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas yang memenuhi syarat harus disediakan dan digunakan oleh Penyedia Barang/Jasa bagi keamanan dan kelancaran pekerjaan. Semua pipa, ”Fitting, dan Valve” harus diturunkan kedalam galian satu persatu dengan menggunakan derek, tali/tambang, atau dengan perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai, sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan pada bahan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
pemasangan dan penyumbatan kedap air semua bukaan/celah di setiap akhir pekerjaan setiap hari. 4. Pemasangan Pipa Pipa harus diletakkan agar diperoleh perletakan/tumpuan yang seragam dan menerus sesuai jalur dan gradien yang diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan jadual perletakan yang ditentukan bagi pemasangan. Sebelum menempatkan pipa ke posisinya alinyemen dan gradien akhir harus dicek dengan peralatan survey. Setiap tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa saat ditempatkan pada jalur pemasangannya. Selama pemasangan, tidak boleh ada sampah, perkakas, kain, atau benda lainnya yang diletakkan/ditinggalkan kedalam pipa. Setiap batang pipa yang diletakkan dalam bagian ujung spirogt harus diletakkan ditengah bell, pipa didorong masuk dan ditempatkan pada jalur dan gradien yang benar. Pipa harus dimantapkan di tempatya dengan bahan urugan yang dipadatkan merata, kecuali pada bagian bellnya. Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke dalam sambungan. Pada saat tidak dilakukan pekerjaan penyambungan ujung terbuka pipa harus ditutup dengan cara yang memadai yang disetujui oleh Direksi. Khususnya pada musim hujan, Penyedia Barang/Jasa harus melakukan tindakan untuk mencegah air hujan/atau sampah dan benda lainnya yang tidak perlu masuk ke pipa yang telah dipasang, dan jangan sampai pipa tersebut terapung 5. Pemotongan Pipa
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar, pipa ’POLYETHYLINE” disingkat dengan nama ”PE” termasuk jenis thermoplastik. Untuk air minum spesifikasi pipanya adalah PE 50 yang diproduksi dari jenis HDPE atau MDPE. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas dan peralatan yan g sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa ”Valve” dan ”Fitting”. Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan dari Direksi. B. Pemasangan Pipa 1. Penurunan Pipa Kedalam Galian 2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan Pipa, ”Valve” dan ”Fitting” harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan pada saat pemasangannya. Bahan yang rusak yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah pemasangan pada kedududkan akhir, pipa harus diperiksa secara seksama dari retakan dan kerusakan. Pipa atau ”Fitting” yang rusak harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan Direksi. C. Penyambungan Pipa Jenis sambungan pipa Polyetheline adalah sebagai berikut : 1. Sambungan Mekanis a. Mechanical-join : sambungan plastik, injection (20 mm - 63 mm) push-in dengan O-ring dan ulir b. Sambungan dari metal
imulded, tipe
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Kemudia plat pemanas dilepaskan. Tekan kedua pipa dengan tekanan tertentu sampai mendapatkan lebar yang dikehendaki dari bagian yang menyatu. Hilangkan tekanan untuk beberapa saat, setelah dingin klem dapat dibuka. b. Socket Welding Pipa dipotong tegak lurus dengan sumbunya. Permukaan luar pipa dan bagian dalam socket harus dibersihkan dengan cairan pembersih khusus. Jepit bagian ujung pipa yang sebelumnya telah diukur dengan mall yang sudah ditentukan. Masukkan ujung pipa dalam socket pemanas dan socket sambungan ke dalam spigot pemanas untuk beberapa detik. Keluarkan alat pemanas dan bagian pipa harus segera dimasukkan kedalam socket sambungan. Biarkan beberapa saat sampai dingin. c. Saddle Welding Mula-mula kedua permukaan yang akan di las harus dibersihkan dengan cairan pembersih. Taruh piringan pemanas diantara pipa sudle dengan tekanan tertentu untuk beberapa saat. Lepaskan piringan pemanas dan sambung segera pipa dengan sudle tersebut dengan tekanan tertentu untuk beberapa saat. Setelah sambungan dingin baru pipa dilubangi dengan alat yang biasanya sudah ada pada sambungannya. Penyambungan dengan Elektro Welding Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan KONTROL BOX khusus dengan tegangan yang harus sama dengan tegangan dari spesifikasi sambungan yang ditentukan oleh produsen sambungan tersebut. Mula-mula kedua permukaan yang akan disambung harus dibersihkan dengan cairan pembersih.Sambung pipa
Review Disain SPAM Sistem Petanu
posisinya, ketinggian dan alinyamen akhir harus diperiksa terlebih dahulu dengan menggunakan peralatan survey. Pipa, valve dan fitting harus diperiksa secara teliti dari kerusakan saat pemasangan. Bahan yang didapati rusak sebelum, selama dan setelah dipasang harus diberi tanda secara permanen, disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dan diganti dengan yang baik. E. Pemasangan Pipa 1. Penurunan Pipa ke dalam Galian Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi harus disediakan dan digunakan oleh Penyedia Barang/Jasa untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa, fitting dan valve harus diturunkan secara hati-hati kedalam galian, satu persatu dengan batasan diameter memakai crane, derek, tali atau dengan mesin perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian rupa agar mencegah kerusakan terhadap bahan lapisan pelindung luar ( protective coating) serta lapisan pelindung dalam (lining). Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian. 2. Pemeriksaan Sebelum Sambungan Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara teliti dari retak dan kerusakan lainnya pada saat benda berada diatas galian sebelum saat pemasangan dalam posisi akhir. Ujung spigot harus diperiksa dengan teliti karena daerah ini merupakan yang paling mudah mengalami kerusakan dalam penanganan. Pipa atau fitting yang rusak harus diletakan terpisah untuk diperiksa oleh direksi
Review Disain SPAM Sistem Petanu
dalamnya serta menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang sesuai terhadap sumbu pipa. F. Penyambungan Pipa Jenis Penyambungan pipa yang ditentukan berikut ini hanya memperlihatkan penerapannya secara umum. Untuk rincian pekerjaan penyambungan, Penyedia Barang/Jasa harus memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti perintah direksi. Semua pipa yang ditentukan dalam bagian ini, mencakup pula fitting dari jenis sambungan yang sama/sejenis. 1. Pemasangan Perlengkapan Dibagian luar spigot dan dibagian dalam bell jenis pipa dengan sambungan mekanik (mechanical joint) ini harus dibersihkan dengan kain yang bersih agar bebas dari kotoran. Bis – tekan (gland) dan cincin karet ductile iron selanjutnya disisipkan diujung spigot dengan bibir bis-tekan menghadap kearah ujung bell atau socket. 2. Pembautan Sambungan Seluruh bagian pipa harus ditekan/didorong masuk guna menempatkan ujung spigot pada bell. Cincin karet sedemikian harus ditekan keposisinya dalam bell, perhatian perlu diberikan untuk menempatkan cincin karet secara merata disekeliling sambungan. Bis-tekan ductile iron harus digeser sepanjang pipa sampai pada posisi untuk pembautan, semua baut dimasukan dan sekrup diputar dengan tangan. Semua sekrup dikencangkan dengan kunci puntir (wrench) yang sesuai.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Pemasangan dan penyambungan pipa sambungan push on dengan fitting harus dilakukan dengan bahan pelicin (lubricant) yang disetujui oleh direksi. Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan katalog dan data teknis serta contoh kepada direksi sebelum menggunakan bahan pelicin tersebut dalam pekerjaannya dalam waktu yang cukup bagi direksi untuk memeriksanya terlebih dahulu. Bagi semua sambungan antara fitting dan pipa lurus, atau fittingnya sendiri harus digunakan sambungan mekanik kecuali untuk sambungan lainnya dimana direksi menerima dan menyetujuinya. Ujung spigot yang terpotong dari suatu pipa lurus tidak boleh dicoba disambungkan dengan socket jenis sambungan push on. Dibagian luar spigot dan dibagian dalam bell pipa jenis push on harus dibersihkan dengan kain bersih agar bebas dari kotoran. Setelah melumuri zat pelicin yang telah disetujui disekeliling spigot, cincin karet harus dilepas dari ujung spigot pipa dan memasangnya ditempat yang telah ditunjukkan oleh pabrik. Penyisipan socket kedalam spigot harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh direksi. Setelah penyisipan tersebut, kedalaman antara socket dan cincin karet sekelilingnya harus diperiksa dengan alat yang sesuai. Jika kedalaman yang diperiksa tidak sesuai dengan rekomendasi pabrik, dan jika cincin karet terpelintir dalam socket, pipa yang telah tersambung harus dilepas dan pemasangan pipa harus diulangi lagi. Cincin karet yang mengalami kerusakan atau deformasi/transformasi tidak boleh digunakan untuk pekerjaan penyambungan dan harus dikembalikan kepada pemilik dengan diberi tanda yang jelas dan catatan yang memberitahukan keadaan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
I.
Ukuran Baut (mm)
Diameter Nominal Pipa (mm)
Standar Momen Puntir (kg-m)
30
700 - 1200
33
36
1350 - 1800
50
42
2000 - 2400
58
48
2600
70
Penyambungan Dengan Sambungan Penahan (Restraint Joint ) 1. Umum Penyedia Barang/Jasa harus memasang sambungan penahan untuk pipa jenis sambungan mekanik dan fitting sebagaimana ditentukan atau diperlihatkan dalam gambar untuk mencegah kemungkinan pipa dan fitting lepas dari sambungan akibat dorongan (thrust) atau pergerakan (movements) 2. Pemasangan Pemasangan sambungan penahan, kecuali diperintahkan oleh direksi harus sesuai dengan petunjuk pabrik. Pipa yang berdekatan dikedua ujung fitting seperti tee, cross, bend dan reducer pada umumnya harus disambung tanpa pemotongan sehingga tidak mengurangi pengarah sambungan penahan. Penyedia Barang/Jasa harus mengukur sambungan dengan pipa guna memastikan kebutuhan diatas. Tambahan sambungan penahan harus dipasang pada sambungan dengan fitting tersebut bila pipa dipotong untuk penyesuaiannya atau untuk menjaga alinyamen pada fitting tersebut sesuai perintah direksi.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Semua sambungan flexible dan coupling harus dipasang dengan benar pada jalur dan ketinggian sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Ujung flange atau coupling sambungan tersebut harus dibersihkan sebelum pemasangan. Semua ujung flange harus dipasang dan dikencangkan sebagaimana telah ditentukan. Penyambungan coupling harus sesuai dengan petunjuk pabrik. 2. Sambungan Flexible Semua sambungan flexible harus dipasang dibawah tanah untuk penyambungan pipa yang terpendam dan pipa yang terbungkus dalam bangunan beton. Tekukan, kontraksi, ekspansi ataupun transformasi lainnya pada sambungan tersebut harus dihindari sebelum pemasangan. Perhatian perlu diperhatikan selama transportasi, penurunan dan pemasangan guna menghindari kemungkinan terjadinya transformasi yang disebutkan tadi pada sambungan flexible. Oleh karenanya, Penyedia Barang/Jasa tidak boleh melepas rusuk (ribs), pelindung atau perlengkapan lain yang disertakan pada sambungan sebebelum pekerjaan penyambungan selesai. 3. Sleeve Coupling Semua sleeve coupling harus dipasang dan memberi jarak bersih 3,0 cm atau sesuai standar pabrik antara dua ujung pipa yang akan dipasangkan oleh sambungan tersebut. 9.5.8.5 Pemasangan Galvanized Iron Pip e A. Umum Singkatan GIP yang digunakan dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar berarti Galvanized Iron Pipe.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
rusak/cacat harus diletakan terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi yang menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun menolaknya. 3. Pembersihan Pipa dan Fitting Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak, lemak sebelum dipasang. Bila ada profil pengaku badan (stiffeners) guna melindungi pipa, semua profil pengaku tersebut harus disingkirkan sampai bersih demikian pula benda asing lainnya dalam pipa. 4. Perletakan Pipa Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan pada jalur. Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa. Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan. Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi. 5. Pemotongan Pipa Pemotongan pipa untuk menyisipkan ”Tee”, ”Bend” atau ”Valve” atau tujuan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
1. Umum Pengelasan pipa galvanized di lapangan harus disesuaikan dengan persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada standar ataupun pedoman (code) berikut ini. a. Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures’ Association (WSP) b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus dilebarkan dan dibuat lebih dalam agar memungkinkan pengelasan sebagaimana diminta. Jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi yang sesuai, harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi. Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setiap sambungan, dengan cara pengujian radiografi kecuali ditentukan lain. Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan sambungan dengan las tumpul tunggal (singgle-welded butt joint) atau las-tumpul ganda (double-welded butt joint) sesuai yang ditentukan 2. Juru Las (Welder ) Penyedia Barang/Jasa harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las yang diusulkan untuk persetujuan Direksi. Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan oleh
Review Disain SPAM Sistem Petanu
joint). Bentuk dan ukuran celah yang terbentuk oleh alur menyudut tersebut, harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang disetujui oleh Direksi. 5. Pengelasan Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari debu, tanah dan karat dengan menyikat dan mengasah (grinding). Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung pipa, harus dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang ditentukan. “Fitting” tidak boleh dipotong di lapangan. Atas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama pekerjaan pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari bagian dasar ke bagian atas pinggiran pipa. Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Penyedia Barang/Jasa harus memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa perlindungan atau persetujuan dari Direksi. Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada sempalan yang berlebihan, tumpang tindih dan ketidak rataan. E. Pengujian Tanpa Merusak Pada Pengelasan di Lapangan 1. Umum Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak Sambungan dengan pengelasan setelah pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan dilapangan harus diuji dengan cara uji cairan penembus dengan
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa secara amatan. Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan ditolaknya hasil pengelasan dan Penyedia Barang/Jasa harus mengelas dan menguji kembali atas biayanya sendiri. Adanya lubang (pit) di permukaan Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mm atau lebih Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman lebih dari 0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm dan lebih dari ketebalan dinding. Adanya tumpang tindih (overlap) Adanya penguatan berlebihan Ketebalan Dinding (mm)
Maximum Reinforcement (mm)
12,1 atau lebih kecil
3,2
Lebih besar dari 12,7
4,8
Butiran yang tidak merata (unven beads), dan Adanya kerusakan akibat nyala (are strike) 3. Uji Cairan Penembus Dengan Warna Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan terakhir dan prosedur pelaksanaan harus memenuhi rekomendasi pabrik. Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji ulang atas biaya Penyedia Barang/Jasa sendiri. Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan warna, bila kemampuan pengelasan Penyedia Barang/Jasa dapat diterima atas dasar pengujian yang diserahkan oleh perusahaan pemeriksa yang independen
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Lapisan Pertama Meni besi, total minimum ketebalan lapisan keying, 35 microns. Lapisan Kedua Cat dasar, total minimum ketebalan lapisan kerin«, 25 microns. Lapisan Ketiga Dua lapis cat akhir, masing-masing 20 microns. Lapisan pertama harus memenuhi "JIS K5622, Red-Lead Anticorrosive Paint. Class 2" atau "JIS K5523 Lead Suboxide Anticorrosive Paint. Class 2" atau yang setara. Lapisan pertama, kedua dan ketiga, jika mungkin haruslah produk dari pabrik yang sama sebagaimana pula lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik. Produk tersebut haruslah produk terdaftar. Semua penopang, angker dan perlengkapan lainnya harus dicat sebagaimana ditentukan untuk pipa dan "fitting", yang mana mereka terpisah 2. Pipa baja yang terendam Lapisan pelindung digunakan ada pipa baja yang akan dipendam, dalam proyek terdiri dari : "Head-Shrinkable Sleeve" atau "Sheet System" (untuk sambungan dengan pengelasan) ° "Epoxy Lining" atau "Coal Tar Epoxy Lining System" (untuk "Sleeve Coupling ), dan Petrolatum Corrosin Protective Tape S ' Nsteni" (untuk sambungan expansi) (expansion joints). Spesifikasi ini mencakup hanya hal-hal yang bersifat dasar dan hal-hal yang tak dapat dihindarkan. Semua rincian cara pemasangan sebagaimana yang ditunjukkan/direkomendasikan oleh pabrik.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
harus disingkirkan dengan alat pembersih yang memadai, dan setiap permukaan pipa akan ditutup dengan "sleeve" harus dihaluskan terlebih dahulu. Pemanasan Pendahuluan Pada Pipa Area yang akan ditutupi dengan "wrapping", harus dipanasi dahulu dengan pembakar (burner) sampai kurang lebih 60 derajat, dan "wrapping" harus diletakkan ditempatnya untuk menutupi daerah sambungan, setelah menyingkirkan lapisan pemisah dari "wrapping". Panjang tumpang tindih antara lapisan dari pabrik dan lapisan yang dipasang di lapangan harus lebih besar dari 50 mm. Pemanasan dan Pengerutan "Sleeve" Pemanasan "sleeve" harus dilakukan dengan pembakar yang disetujui oleh Direksi. mulai dari bagian tengah "sleeve". Udara yang berada di antara "sleeve" dan pipa, harus disingkirkan seluruh secara perlahan dan pastil. Pengerutan akan berlanjut secara merata, sampai sifat adhesive "sleeve" timbul. Head – Shrinkable Sheet Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa Penanganan komponen terdahulu (a) dan i) "Head-Shrinkable Sleeve". Kata "Sleeve" harus dibaca "sheet",
Review Disain SPAM Sistem Petanu
tenaga kerja, peralatan dan perkakas harus ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa. Penyedia Barang/Jasa harus memasukan data teknis dan contoh (sample) bahan pelapisan tersebut untuk persetujuan Direksi. Pelapisan Epoxy Satu (1) lapisan dari cairan epoxy primer -
Satu (I) atau lebih lapisan cairan finish coat. Pelapisan Coal Tar Epoxy - Satu (1) lapisan "epoxy primer', - Dua (2) lapisan "epoxy finish coat" c. Pipa Pelindung Korosi Petrolatum Semua sambungan "expansion" harus dilindungi dengan pelindung korosi "petrolatum" Bahan harus disediakan oleh Penyedia Barang/Jasa. Penyedia Barang/Jasa harus melaksanakan pekerjaan pemasangan di bawah pengawasan instruktur yang ditugaskan oleh pemasok bahan. Penyedia Barang/Jasa harus memasukan data teknis dan contoh (sample) bahan tersebut besarnya dengan data pengalaman instruktur yang akan ditugaskan oleh pabrik, untuk persetujuan Direksi. Pembungkusan pita pelindung oleh bahan tersebui, harus dilanjutkan ke bagian beton tidak kurang dari 15 cm sesuai dengan petunjuk dari pabrik. Permukaan yang akan dilapisi dengan pelindung korosi "petrolatum" harus dibersihkan. Karat, kotoran dan debu, air, minyak dan lemak harus disingkirkan seluruhnya dari permukaan yang akan dilapisi. Setelah membersihkan permukaan, permukaan tersebut harus ditutup -
Review Disain SPAM Sistem Petanu
1. Bahan yang digunakan Pipa dan accesories Beton selubung 2. Spesifikasi Teknis Pipa dan accesories, sesuai standar yang berlaku Beton selubung, sesuai standar spesifikasi beton bertulang kedap air Nomor : SK SNI S – 36 – 1990 - 03 9.5.9 Pengujian Hidrostatis dan Desinfeksi 9.5.9.1 Umum Setelah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, "valve", bangunan khusus jembatan pipa, penembusan pipa (pipe driving), perlintasan pipa dan perlengkapan lainnya, harus dilakukan pengujian pada jalur pipa tersebut sesuai dengan spesifikasi ini. Pengujian tekanan air (hydrostatic-pressure test) pada jalur pipa dilakukan dengan tujuan untuk meyakinkan/menjamin bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan balk, kuat dan tidak bocor serta biok-blok penahan (thrus block permanen) sanggup menahan tekanan sesuai dengan tekanan kerja pipa. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengulian tekanan air dan pengujian kebocoran. Peralatan meter yang diperlukan untuk penguatan tekanan dan kebocoran harus disediakan oleh Penyedia Barang/Jasa. Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air. Penyedia Barang/Jasa dapat menggunakan sumber air yang ada tanpa biaya atau menyediakan sumber air tersendiri dengan biaya sendiri. Pengisian air ini dilakukan dengan pemompaan (an electric piston
Review Disain SPAM Sistem Petanu
5. Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan yang diizinkan untuk katup atau hidran bila batas tekanan pengujian termasuk pada gate valves atau hidran. Catatan : Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan menyebar ke semua arah melebihi tekanan yang diizinkan 6. Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diizinkan bila batas tekanan bagian yang diuji dari bagian uji termasuk pada saat katup tertutup, baik untuk gate valves atau katup buterfly. B. Tekanan Udara Setiap bagian pipa yabg dipasang katup harus diisi dengan a ir perlahan-lahan dan ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi dari titik te rendah dari jalur pipa atau bagian yang diuji dan dikoreksi terhadap evaluasi alat ukur pengujian, harus d ilakukan dengan cara menyambungkan pompa ke pipa. Katup-katup tidak boleh dioperasikan baik dalam keadaan tertutup pada tekanan differensial melebihi tekanan yang diizinkan. Cara ini berguna untuk menstabilkan uji tekan sebelum uji kebocoran. C. Pelepasan Udara Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang seluruhnya dari katup dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak dipasang pada semua tit ik tertinggi, Penyedia Barang/Jasa harus memasang katup cock pada titik tersebut diatas sehingga udara dapat dikeluarkan bersamaan pada saat pipa diisi air. Setelah semua udara dikeluarkan, katup cock harus ditutup dan uji tekan dilaksanakan. Pada akhir uji tekan cock harus dilepas dan disumbat atau tinggalkan ditempat sesuai dengan permintaan pemilik.
Review Disain SPAM Sistem Petanu
L
SD P 133200
Dimana : L S D P gauge
: : : :
Kebocoran yang diizinkan, dalam gallon/jam Panjang pipa uji, dalam feet Diameter pipa nominal, dalam inch Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam pound/inch atau
Dalam satuan metrik : Lm
SD P 2816
Dimana : Lm : Kebocoran yang diizinkan, dalam liter/jam S : Panjang pipa uji, dalam meter D : Diameter pipa nominal, dalam inch P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam bar Formula berdasar pada kebocoran yang diizinkan dari 11,65 gpd per mil, dengan diameter nominal D = 1 inch dan tekanan P = 150 psi 2. Kebocoran yang diizinkan dengan variasi tekanan ditunjukkan pada tabel di bawah
Review Disain SPAM Sistem Petanu
Tabel 6.21 Bocoran yang diizinkan untuk setiap 1000 ft (305 m) panjang pipa * gph † Tekanan uji rata-rata psi (bar)
Diameter Normal Pipa (inch) 3
4
6
8
10
12
450 (31)
0,48
0 ,64
0,95
1,27
1.59
1.91
400 (28)
0,45
0 .64
0.90
1.20
1.50
350 (24)
0.42
0 .60
0.84
1.12
300 (21)
0.39
0 .56
0.78
1.04
275 (19)
0.37
0 .52
0.75
250 (17)
0.36
0 .50
0.71
225 (16)
0.34
0 .47
200 (14)
0.32
275 (12)
0.30
150 (10) 125 (9) 100 (7)
0.23
14
16
18
20
24
30
36
2.23
2.55
2 .87
3.18
3.82
4.78
5.73
1.80
2.10
2.40
2 .70
3.00
3.60
4.50
1.40
1.69
1.97
2.22
2 .53
2.81
3.37
1.30
1.56
1.82
2.08
2 .34
2.60
3.12
1.00
1.24
1.49
1.74
1.99
2 .24
2.49
1.95
1.19
1.42
1.66
1.90
2 .14
2.37
0.68
1.90
1.13
1.35
1.58
1.80
2 .03
0 .45
0.64
1.85
1.06
1.28
1.48
1.70
0 .59
0.59
1.80
0.99
1.19
1.39
1.59
0.28
0 .55
0.55
1.74
0.92
1.10
1.29
1.47
1 .66
0.25
0.50
0.50
1.67
0.84
1.01
1.18
1.34
1.51
0.45
0.45
1.60
0.75
1.90
1.05
1.20
1.35
1.50
42
48
54
6.69
7.64
8 .00
5.41
6.31
7.21
8 .11
4.21
5.06
5.90
6.74
7 .58
3.90
4.68
4.46
6.24
7 .02
2.99
3.73
4.48
5.23
5.98
6 .72
2.85
3.56
4.27
4.99
5.70
6 .41
2.25
2.70
3.38
4.05
4.73
5.41
6 .03
1 .91
2.12
2.55
3.19
3.82
4.46
5.09
5 .73
1 .79
1.98
2.38
2.98
3.58
4.17
4.77
5 .36
1.84
2.21
2.76
3.31
3.86
4.41
4 .97
1.68
2.01
2.52
3.02
3.53
4.03
4.53
1.80
2.25
2.70
3.15
3.60
4.05
Semua bagian jaringan yang diuji, dengan berbagai diameter, ` kebocoran yang diizinkan akan merupakan jumlah kebocoran dari setiap pipa †
Untuk memperoleh kebocoran dalam liter/jam. Kalikan dengan 3,785
IX - 159
Review Disain SPAM Sistem Petanu
3. Pada pengujian terhadap dudukan katup tertutup, penambahan kebocoran sebesar 0,0012 lt/jam dari ukuran katup nominal dapat diizinkan. 4. Bila hidran pada bagian uji pengujian harus dilakukan pada hidran tertutup. C. Penerimaan Hasil Pemasangan Penerimaan harus ditentukan sesuai dengan tingkat kebocoran yang di izinkan. Bila pada suatu uji pipa ternyata mengeluarkan bocoran yang lebih besar dari pada yang disyaratkan pada butir 10.3.3., Penyedia Barang/Jasa akan menentukan lokasi kebocoran dan melakukan perbaikan seperlunya sampai kebocoran sesuai persyaratan yang diizinkan, dan atas biaya sendiri. 9.5.9.4 Penggelontoran Pipa Air untuk penggelontoran akan disediakan oleh Pemilik atas b eban biava Penyedia Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa harus membersihkan semua pipa yang terpasang dengan Penggelontoran memakai air bersih sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. Penggelontoran dilakukan dengan membuka / menguras cabang pembuang (drainase branch), mulai dari hulu dan secara bertahap ke arah hilir. Jangka waktu pengurasan cabang pembuang akan diperintahkan oleh Direksi. Penyedia Barang/Jasa harus dengan segera menentukan lokasi dan memperbaiki apabila ditemukan kebocoran selama penggelontoran, sebagaimana diperintahkan Direksi, walaupun hasil pengujian yang disebutkan di atas disetujui oleh Direksi. 9.5.9.5 Desinfeksi Sebelum berfungsi dalam sistem layanan. dan sebelum dinyata kan selesai oleh Direks i, semua
Review Disain SPAM Sistem Petanu
IX - 161