DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
BAB I URAIAN UMUM Pasal 1 Lingkup Pekerjaan Ling Lingku kup p peke pekerj rjaa aan n Pemb Pemban angu guna nan n Derm Dermag aga a Kayu ayu Bari, ari, Nang Nanga a Kant Kantor or Papagarang adalah: a. Peke Pekerj rjaa aan n Pers Persia iapa pan n b. Peke Pekerj rjaa aan n Rekl Reklam amas asii c. Pekerj kerjaa aan n Derm Derma aga d. Pekerj kerjaa aan n r restle stle
dan dan
Pasal 2 Setting Out !. "ntu "ntuk k mene menemu muka kan n posi posisi si dan dan keti keting nggi gian an renc rencan ana a bang bangun unan an di lapa lapang ngan an pemboron pemborong g harus melakukan melakukan pengukuran pengukuran dilapangan secara secara teliti dan benar, sesu sesuai ai deng dengan an re#e re#ere rens nsii Benc Bench h $ark $ark atau atau titik titik teta tetap p dilap dilapan anga gan n sepe seperti rti ditunjukan dalam gambar atau atas petunjuk direksi. dir eksi. %. Pengu ngukura kuran n untuk ntuk pen penentu entuan an posi posis si dila dilak kukan ukan deng engan pera perala lata tan n yang mempunyai presesi tinggi dengan methode triangulasi dan hasilnya disampaikan ke Direksi untuk mendapatkan persetujuan. &. Dalam Dalam hal terdap terdapat at perbedaan perbedaan rencana rencana dalam gamba gambarr dan hasil hasil penguk pengukura uran n yang yang dilaksa dilaksanak nakan an dengan dengan kenya kenyataa taan n yang yang ada dilapan dilapangan gan,, maka maka sebelu sebelum m mela melanj njut utka kan n peke pekerj rjaa aan n yang ang mung mungki kin n dipe dipeng ngaru aruhi hi perb perbed edaa aan n ters terseb ebut ut.. Pemb Pembor oron ong g haru harus s mela melapo pork rkan an hal hal ini kepa kepada da Dire Direks ksii untu untuk k mend mendap apat atka kan n keputusan dan dinyatakan dalam Berita Berit a 'cara. 'cara. (. Kepu Keputu tusa san n akan akan hasi hasill peng penguk ukur uran an oleh oleh pemb pembor oron ong g akan akan dida didasa sark rkan an atas atas keamanan konstruksi konstruksi dan kelancaran operasional pengguna bangunan tersebut. Pasal 3 Patok-patok Referensi Bo!plank "an Pengukuran Pengukuran !. Direksi Direksi akan menetapka menetapkan n % )dua* )dua* Bench Bench $ark $ark sebaga sebagaii re#erensi re#erensi yang yang ditetapka ditetapkan n dilapangan. Bila Bench $ark belum ada maka pemborong berke+ajiban membuat Bench $ark sesuai dengan petunjuk Direksi. %. emua emua batas batas ketinggian ketinggian )ele-asi* dinyatakan dinyatakan dalam dalam satuan satuan matrik terhadap terhadap Lo+ Lo+ ater pring )L*. edangkan edangkan ukuran/ukura ukuran/ukuranya nya dinyatakan dinyatakan dalam matrik, kecuali kecuali bila dinyatakan dinyatakan lain. &. Pemb Pemboro orong ng harus harus atau atau +ajib +ajib membu membuat at bo+pla bo+plank nk dan memasan memasang g patok/ patok/pat patok ok pembantu, sebagai pedoman pelaksanaan pekerjan untuk menjamin ketelitian bentuk, posisi,arah ele-asi dan lain/lain,yang harus dipelihara keutuhan letak dan ketinggian selama pekerjaan berlangsung. (. ebelu ebelum m pekerj pekerjaa aan n dimulai dimulai patok/p patok/pato atok k pemban pembantu, tu, bou+pl bou+plank ank harus harus disetuj disetujui ui Direksi. Direksi. Patok/patok Patok/patok dan re#erensi re#erensi lainnya lainnya tidak boleh disingkarkan disingkarkan sebelum diperintahkan oleh Direksi. Spesifkasi Teknis
!
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
0. Pemboron Pemborong g harus mengada mengadakan kan pengamat pengamatan an pasang pasang surut selama selama pelaksanaan pelaksanaan pekerj pekerjaan aan . Penga Pengamat matan an pasang pasang surut surut boleh boleh mema memaka kaii peralat peralatan an otomat otomatis is )automatic tide gauge* atau dengan pemasangan palem dan diamati berkala secara1 manual,hasil nya akan ditempatkan ditempat yang aman. Pasal # Pekerjaan Persiapan !. Persi Persiap apan an lapan lapanga gan n "ntuk tempat kerja, penumpukan bahan/bahan, bangunan gudang, direksi keet dan lain/lain pemborong harus membersihkan membersihkan dan membena membenahi hi lapangan. %. Pener Penerang angan, an, pagar pagar dan dan tanda tanda pengam pengaman an Pemb Pemboro orong ng harus harus meny menyedia ediakan kan penrang penrangan an didaera didaerah h kerja, kerja, membu membuat at pagar pagar sementara disekeliling lokasi kerja dan menyediakan tanda 2tanda pengaman yang perlu. &. Bang Bangun unan an sem semen enta tara ra "ntu "ntuk k menj menjam amin in keam keaman anan an baha bahan n dan dan perle perleng ngka kapa pan n lain lain yang yang diang diangga gap p perlu,pemborong harus menyediakan gudang penyimpanan tertutup kuat dan aman dari resiko hilang atau rusak. Dan juga di+ajibkan menyediakan barak/ barak untuk pekerja. (. Kanto Kantorr direks direksii dan dan pemb pemboro orong ng a. Pemborong Pemborong harus menyed menyediakan iakan kantor direksi lapangan, lapangan, yang letaknya dekat dengan kantor pemborong. Kontruksi kantor bersi#at sementara, lantai dan ruang ruang dibuat dibuat dari dari beton beton rabat rabat ,dindin ,dinding g dari dari papan. papan. pembo pemboron rong g juga juga harus harus meny menyadia adiakan kan kantor kantor semen sementar tara a dengan dengan luas luas dan kualita kualitas s minimu minimum m sama sama dengan kantor direksi. b. Pemb Pembor oron ong g juga juga haru harus s meny menyed edia iaka kan n list listri rik k dan dan air air secu secuku kupn pny ya yang ang diperlukan kantor direksi c. Perlen Perlengka gkapan pan kantor kantor Pembo Pemboron rong g meny menyedi ediaka akan n perleng perlengkap kapan, an, kantor kantor pembo pemboron rong g dan kantor kantor direksi, antara lain masing masing adalah : Kursi meja tamu : ecukupnya Kurs Kursii dan dan meja meja rapa rapatt : ecu ecuku kupn pny ya Kursi dan meja tulis lis : ecukupnya Kotak P&K : e ecukupnya Papan tulis : atu buah Pemborong Pemborong di+ajibkan di+ajibkan menyedi menyediakan akan alat komunikas komunikasii agar hubungan hubungan antar direksi, kontraktor dan ite dapat berjalan dengan lancar d. Pembo Pemboron rong g bertan bertanggu ggung ng ja+ab ja+ab atas atas pera+a pera+atan tan kantor kantor dan perleng perlengkap kapan an perlengkapan kantor direksi. e. ete etela lah h peke pekerj rjaa aan n sele selesa saii selu seluru ruh h kant kantor or dan dan pera pera+ +atan atanny nya a haru harus s dipi dipind ndah ahka kan n dan dan pemb pembor oron ong g berk berke+ e+aj ajib iban an untu untuk k memb membon ongk gkar ar dan dan memindahkan memindahkan bila diminta direksi. • • • • •
Spesifkasi Teknis
%
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
Pasal $ %aera& 'erja "an (alan Masuk Pemborong akan diberikan daerah kerja untuki pelaksanaan pekerjaan ini. Lokasi tersebut dapat diperoleh dengan cara se+a 3pinjam berdasarkan ketentuan yang berlaku harus membatasi operasinya dilapangan yang betul betul diperlukan untukm pekerjaan tersebut. ata letak yang meliputi jalan masuk, lokasi penyimpanan bahan bang bangun unan an dan dan jalu jalurr pang pangan angk gkut utan an mate materi rial al dibu dibuat at oleh oleh pemb pembor oron ong g deng dengan an persetujuan direksi. Pasal ) Material !. $aterial $aterial yang dipakai dipakai dalam pekerja pekerjaan an pekerjaan pekerjaan ini diutamak diutamakan an produksi produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan teknis yang ditentukan. %. 4ika 4ika pemb pembor oron ong g meng mengaj ajuk ukan an baha bahan n lain lain yang yang akan akan digun digunak akan an selai selain n yang yang disyaratkan, maka mutunya minimal harus sama dengan yang disyaratkan dalam dokumen tender sebelum pemesanan bahan harus diberitahukan pada direksi yang ang meli melipu puti ti jeni jenis, s, k+al k+alit itas as dan dan k+an k+anti tita tas s baha bahan n yang ang dipe dipesa san n untu untuk k mendapatkan persetujuan. Pasal * 'o"e Stan"art Sertifikat "an Literature "ari Pa+rik Pembo Pemboron rong g harus harus meny menyedi ediaka akan n dilapan dilapangan gan antara antara lain 5oto 5oto copy copy persy persyarat aratan, an, standart bahan, katolog, rekomendasi dan serti#ikat dari pabrik dan in#ormasi lainya yg diperlukan untuk semua material yang diperlukan dalam proyek ini serta petunjuk pemasangan baran rang/b g/barang tersebut but harus mengiku ikuti pros rosedur yang direkomendasikan oleh pabrik. Pasal , Lalu Lintas Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan bahan bahan untuk keperluan pekerjaan, pekerjaan, pemborong pemborong harus berhati hati sedemikian sedemikian sehingga tidak menggangu menggangu kelancaran lalu lintas atau menimbulkan kerusakan terhadap jalan yang telah ada dan prasaran rana lain lainy ya. Bila ila mana terja rjadi kerus rusakan pemborong +ajib memperbaiki3mengganti. Pasal .ua/a Peker ekerja jaa an harus arus dib diberhe erhent ntik ikan an apa apabila bila cuac cuaca a mengakibatkan penurunan mutu suatu pekerjaan.
Spesifkasi Teknis
tida tidak k
mengi6 ngi6in ink kan
yang
&
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
Pasal 10 Peralatan Sure Pemborong harus menyediakan peralatan yang se+aktu +aktu akan dipakai oleh direksi dan sta#, alat alat tersebut harus dietujui ditreksi. elama pelaksanaan pekerjaan pemborong +ajib menyediakan operator dari peralatan tersebut dan setelah pekerjaan selesai seluruh peralatan tersebut akan di kembalikan kepada pemborong. 'lat/alat yang diperlukan minimal terdiri dari : % buah heodolit ild ! atau yang sejenis ! Buah Le-el ild N'% atau yang sejenis ! Buah roll meter 07 meter Pemborong harus menyediakan perahu )motor Boat* untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan )ur-ey*, pemborong bertanggung ja+ab atas semua atas peralatan sur-ey tersebut terhadap pera+atan, kerusakan3kehilangan. • • •
Spesifkasi Teknis
(
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
BAB II PRS4ARA5AN BA6AN-BA6AN Pasal 11 U7u7 !. emua bahan/bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus memenuhi ketentuen/ketentuan umum yang berlaku di 8ndonesia, mengenai bahan/bahan bangunan serta persyaratanya akan dicantumkan diba+ah ini %. Bila mana akibat satu dan lain hal bahan yang disyaratkan tidak dapat diperoleh, pemborong boleh mengajukan usul perubahan kepada direksi sepanjang mutunya paling tidak sama atau lebih tinggi apa yang disyaratkan. &. Direksi akan menilai dan memberikan persetujuanya secara tertulis sepanjang memenuhi persyaratan teknis dan pemborong di+ajibkan untuk sejauh mungkin mempergunakan produksi dalam negeri. Pasal 12 Ba&an Agregat Beton !. 'gregat halus atau pasir untuk pekerjaan beton dan adukan harus berbutir keras,
bersih dari kotoran/kotoran, 6at/6at kimia organic dan unnorganik dan yang dapat merugikan mutu beton atau baja tulangan dan bersudut tajam. usunan pembagian butir harus memenuhi persyaratan seperti table prosentase le+at saringan "k
!7 !77
0 ;;/!77
aringan mm %.0 !.% 7.9 <7/!77 07/;7 %0/90
7.& !7/&0
7.!0 %/!7
%. Prosentase berat #raksi butiran/butiran yang lebih halus dari 7.7=( mm, kotoran
atau Lumpur tidak boleh lebih dari 0 terhadap berat keseluruhan, kecuali ketentuan diatas, semua ketentuan mengenai agregat halus beton )pasir* pada PB8 !;;! harus dipenuhi . &. 'gregat kasar adalah batu pecah )spit* dengan ukuran ma>imum & ?m yang mempunyai bidang pecah minimal ( buah dan mempunyai bentuk lebih kurang seperti kubus. (. Batu pecah diperoleh dari batu yang keras sesuai dengan persyaratan PB8. Bersih serta bebas dari kotoran/kotoran yang dapat mempengaruhi kekuatan dan mutu beton maupun baja. Pembagian butir harus memenuhi ketentuan seperti table prosentase le+at saringan di ba+ah ini: "k
Spesifkasi Teknis
&7 !77
%0 ;0/!77
%7 /
aringan mm !0 &7/=7
!7 /
0 7/!7
%.0 7/0
0
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
0. Bila mana diperlukan pemborong harus mengadakan percampuran/percampuran
butir untuk memperoleh pembagian butir )griain si6e distribution* seperti yang disyaratkan pada butir ! dan butir ( pada pasal !0 Pasal 13 Baja 5ulangan !. Besi untuk tulang beton yang akan digunakan dalam pekerjaan ini adalah baja dengan mutu "/%( )minimum yield stress %(77 kg3cm %* dan "/&% )minimum yield stress &%77 kg3cm% * dengan diameter pengenal seperti ditetapkan pada gambar kerja. %. "ntuk baja tulangan dengan diameter lebih besar dari atau sama dengan !9 mm, harus dari jenis baja ulir )de#ormed bar* "/&% sedangkan diameter yang lebih kecil dapat dipakai baja polos "/%(. &. etiap pengiriman sejumlah besi tulangan ke proyek harus dalam keadaan baru dan disertai dengan serti#ikat dari pabrik pembuat dan bila direksi memandang perlu, contoh akan diuji ke laboratorim atas beban pemborong, jumlahnya akan ditentukan kemudian sesuai kebutuhan. (. Penyimpanan atau penumpukan harus sedemikian sehingga baja tulangan terhindar dari pengotoran/pengotoran minyak, udara lembab lingkungan yang dapat menyebabkan baja berkarat dan lain/lain pengaruh luar yang mempengaruhi mutunya, sebaiknya dapat ditutup terpal/ terpal sebelum dan sesudah pembongkaran. 0. Baja tulangan ditumpuk diatas balok/balok kayu agar tidak langsung berhubungan dengan tanah. Pasal 1# Se7en !. 4enis semen yang dipakai untuk beton dan adukan dalam pekerjaan ini adalah Portland semen type 8 yang memenuhi ketentuan dan syara/syarat dalam 88 77!&/
9
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
Bekisting !. Kayu yang dipakai untuk cetakan beton adalah kayu mutu klas 88 bila menurut kebutuhan PPK8 !;=7 'tau kayu lapis )ply+ood* ataupun kayu lokal yang memenuhi persyaratan. %. "kuran tebal papan bekisting minimal & cm. dan toleransi perbedaan tebal minimum adalah kurang lebih % mm. Bila untuk papan bekisting dipakai ply+ood tebal minimal !9 mm. Papan bekisting harus kering udara agar tidak menyusut pada +aktu dipakai. &. 'pabila kayu yang akan digunakan sesuai gambar, jenis dan ukurannya tidak dapat diperoleh dipasaran, maka pemborong boleh mengajukan usul perubahan kepada direksi dengan jenis dan ukuran kayu yang berbeda namun mutunya minimal sama atau lebih tinggi dari yang disyaratkan. Direksi akan menilai dan memberikan persetujuan secara tertulis. (. "ntuk konstruksi gelagar3rusuk/rusuk penguat dipakai kayu sejenis atau kayu yang lebih tinggi dengan ukuran yang lebih memadai sesuai perhitungan. Bilamana akan dipergunakan dolken, diameter minimal harus !% cm. lurus, tidak banyak cacat dan diameter terkecil pada salah satu ujungnya harus lebih besar dari !7 cm. 0. etelah umur beton dile+ati, maka harus dilakukan pembongkaran cetakan beton )bekisting* serta memotong stek tulangan yang muncul kepermukaan beton dan menutupnya dengan adukan beton. Pasal 1) Urugan $aterial urugan yang boleh digunakan adalah material yang memenuhi syarat besar butir rata/rata kurang dari %7 le+at saringan. "s tandard ie-e i6e @ inchi )%7 mm* A( )0 mm * A!7 )% mm * A(7 )7,(mm* A%77 )7,7=0 mm*
5iner By eight /!77 <7/!77 (0/!77 !7/<7. 7/%7
$aterial sirtu harus bersih dan tidak dibolehkan mengandung bahan/bahan organic,seperti sisa/sisa tanaman dan lain/lain. Butiran material sirtu cukup keras dan tidak mudah lapuk, serta mempunyai berat jenis minimal )s* adalah rata/ rata %,(. Pasal 1* Su7+er 7aterial Urugan "an 5ana& !. Pemborong harus bertanggung ja+ab atas supply seluruh material yang diperlukan sebagai bahan urugan atau tanah dalam pekerjaan ini, serta mencari lokasi/lokasi sumber material yang akan ditetapkan dangan petunjuk direksi.
Spesifkasi Teknis
=
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
%. Pemborong di+ajibkan mengambil beberapa sample dan memeriksa grainsi6e distribution dan mutu bahan urugan dan tanah tersebut untuk diajukan kepada direksi. &. Bila material urugan dan tanah tidak tersedia secara cukup disatu lokasi, maka direksi dapat menyetujui penggunaan material campuran dari beberapa lokasi. Dalam hal ini material/material tersebut harus dicampur terlebih dahulu untuk memenuhi persyaratan diatas sebelum dipakai. Pasal 1, Batu !. Batu yang akan dipakai untuk berbagai keperluan dalam pekerjaan ini haruslah batu pecah, )belah* yang ukurannya disesuaikan dengan keperluan atau gambar kerja. %. Batu yang diperlukan untuk konstruksi talud, batu pelindung atau )armor rock* harus dari batu yang bersi#at keras, speci#ic gra-ity )s* minimum %,9 ton3$&, tidak menunjukkan tanda lapuk, bentuk persegi panjang tak beratuan, bergradasi baik, dengan ukuran sesuai dengan persyaratan, berupa batu belah yang berasal dari batu kali atau batu gunung. Batu yang tidak bersudut sama sekali tidak boleh dipakai. &. "ntuk konstruksi pasangan batu kosong bentuk batu sedemikian rupa mengingat pasanganya tidak menggunakan perekat, sehingga celah/celah yang kosong dapat dan harus diisi dengan batu yang berukuran lebih kecil, dan disesuaikan dengan gambar desain atau gambar kerja.
Spesifkasi Teknis
<
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
BAB III P'R(AAN B5ON BR5ULAN8 Pasal 1 Lingkup pekerjaan Pekerjaan ini terdiri dari menyediakan semua peralatan kerja, tenaga kerja, alat/alat perlengkapan dan pelaksanaan untuk semua pekerjaan beton dan grouting yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan ketentuan dan persyaratan dalam kontrak. Persyaratan yang disebutkan berikut ini akan berlaku secara umum dan meliputi semua pekerjaan beton bertulang seperti balok, lantai, poer dan lain sebagainya, kecuali untuk pekerjaan/pekerjaan yang disyaratkan secara khusus. Pasal 20 Pekerjaan Bekisting "an Penangga "ntuk mendapatkan bentuk penampang dan ukuran dari beton seperti dalam gambar kerja )konstruksi*, maka bekisting harus dikerjakan dengan baik, harus rata, teliti dan kokoh. Bekisting untuk pekerjaan beton pada lantai, balok lantai, poer dan lain sebagainya dapat memakai kayu atau pelat baja besi. Pengerjaan bekisting harus sedemikian rupa sehingga hubungan antara papan bekisting terjamin rapat dan adukan tidak akan merembes keluar. Konstruksi dari bekisting, seperti sokong/sokongan perancah dan lain/lain yang memerlukan perhitungan harus diajukan ke direksi untuk disetujui. Diameter minimum dolken adalah !0 cm. dan jarak antara balok pendukung papan bekisting maksimum (7 cm. ebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari bekisting harus bersih dari kotoran dan kering dari air, agar mendapatkan mutu beton yang diharapkan sebagai jaminan bah+a bagian dalam bekisting bersih dan tidak ada genangan air digunakan kompresor. 5inishing beton bertulang dalam arti penambahan/penambahan sejauh mungkin dihindari perataan permukaan beton bila terpaksa harus dilakukan sesuai petunjuk direksi. Bekisting balok tidak boleh dibuka, sampai lantai diatasnya sudah selesai dicor dan telah mengeras. Pasal 21 Pekerjaan Baja 5ulangan !. ambar rencana kerja untuk baja tulangan, meliputi rencana pemotongan, pembengkokan sambungan, penghentian, dibuat oleh kontraktor dan diajukan kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan. emua detail harus memenuhi persyaratan seperti yang dicantumkan dalam gambar kerja dan syarat/syarat yang harusdiikuti menurut PB8 !;<;. %. Diameter/diameter pengenal harus sama seperti persyartan/persyaratan dalam gambar kerja dan jika diameter tersebut akan diganti, maka jumlah luas penampang persatuan lebar beton harus minimal sama dengan luas penampang rencana, sebelum melakukan perubahan/perubahan harus mendapatkan persetujuan direksi. Spesifkasi Teknis
;
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
&. emua pembengkokan tulangan harus dilakukan sebelum penyetelan3penempatan, dan diperkenankan membengkokan tulangan bila sudah ditempatkan kecuali apabila hal itu terpaksa dan sudah mendapat persetujuan direksi. (. ulangan harus ditempatkan dengan teliti pada posisi sesuai rencana dan harus dijaga jarak antara tulangan dengan begisting untuk mendapatkan tebal selimut )beton decking* minimal & cm, untuk bagian beton yang langsung berhubungan dengan air laut ataupun yang berhadapan dengan air3ha+a laut, sedangkan bagian lainya minimum %.0 cm. 0. ebelum melakukan pengecoran, semua tulangan harus terlebih dahulu diperiksa untuk memastikan penelitian tempatnya, kebersihan untuk mendapatkan perbaikan bilamana perlu. ulangan yang berkarat harus segera dibersihkan atau diganti bilamana dianggap direksi akan melemahkan konstruksi. 9. Pengecoran tidak diperkenankan apabila belum diperiksa dan disetujui oleh direksi. =. Khusus untuk tebal selimut beton, dudukan harus cukup kuat dan jaraknya sedemikian sehingga tulangan tidak melengkung dan beton penutup tidak kurang dari yang disyaratkan. oleransi yang diperkenankan untuk penyimpangan terhadap bidang hori6ontal adalah C 0 mm. Pasal 22 Pekerjaan Per/o+aan .a7puran Beton "an A"uka Beton Pekerjaan beton adalah pelaksanaanya harus memenuhi persyaratan/persyaratan yang termuat dalam KN8 !;<;, baik mengenai material local, pasir, semen dan baja maupun pelaksanaanya. !. $utu beton "ntuk beton bertulang kekuatan yang disyaratakan dalam pekerjaan ini adalah berdasarkan kekuatan karakteristik. Kekuatan karateristik beton &77 Kg3cm dengan pemakaian P? minimum (77 Kg untuk tiap ! $E beton, #actor air semen maksimum 7,(0 dan lump beton maksimum = cm, untuk ini pemborong harus membuat $i>ed Design dengan persetujuan direksi. %. Percobaan campuran ebelum pelaksanaan pembetonan, pemborong terlebih dahulu harus mengadakan percobaan campuran )$i>ed Design* untuk membuat mutu karakteristik beton seperti yang disyaratkan dan untuk mengetahui komposisi campuran beton )Pasir, semen dan batu pecah* lump yang diperkenankan adalah = cm. Dalam menentukan atau untuk mendapatkan mutu beton sesuai dengan karakteristik yang sudah ditentukan, harus dilakukan den#an menggunakan ukuran yang sudah tertentu, baik untuk material betonya maupun ukuran penggunaan air )ember tertentu* yang mana ukuran tersebut nantinya akan digunakan selama pelaksanaan konstruksi. Percobaan ini dilakukan sampai mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan karakteristik yang sudah ditentukan yaitu : K F K yarat ) K G %07 * Pekerjaan konstruksi pengecoran 3 beton boleh dilaksanakan tetapi kalau : K H K yarat ) K G %07 * Spesifkasi Teknis
!7
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
$aka percobaan ini harus terus dilakukan dengan komposisi lain, sampai mendapatkan mutu beton sesuai dengan yang disyaratkan. Bilamana kekuatan karakteristik telah dicapai dengan komposisi agregat tersebut diatas dan telah disetujui oleh direksi harus digunakan dalam pemakaian selanjutnya. egala perubahan dalam masa pelaksanaan terhadap campuran agregat yang telah disetujui harus mendapat persetujuan direksi. 4umlah sample harus disediakan oleh pemborong untuk tiap seri pengetesan atau percobaan adalah %7 ) Dua puluh* buah dan laboratorium tempat percobaan akan ditentukan direksi atau dengan persetujuan direksi. Pasal 23 Pekerjaan Penge/oran Beton !. Pekerjaan pengecoran beton harus dilaksanakan sekaligus dan harus dihindarkan adanya penghentian pengecoran )cold-joint * kecuali bila sudah diperhitungkan pada tempat yang aman sebelumnya sudah mendapat persetujuan direksi. Pemborong sudah mempersiapkan segala sesuatu )peralatan* untuk pengamanan, pelindung dan lain/lain yang dapat menjamin kontinuitas pengecoran. %. "ntuk mendapatkan campuran beton yang baik dan merata pemborong harus memakai mesin pengaduk. $esin pengaduk harus mempunyai kapasitas yang cukup untuk melayani -olume pekerjaan yang direncanakan. $esin pengaduk harus dibersihkan dengan air dan dihindarkan dari minyak sebelum dipakai. etiap campuran beton harus diaduk sehingga merata3homogen dan +aktu pengadukan minimum adalah % menit untuk setiap kali pencampuran. &. Bilamana perlu pemborong diperkenankan untuk menggunakan concrete pump. erobak/gerobak dorong untuk mengangkut adukan ketempat yang akan dicor. Pengangkutan beton tidak dibenarkan dengan ember. (. ebelum pengecoran di mulai, semua peralatan, material serta tenaga yang diperlukan sudah harus siap dan cukup untuk suatu tahap pengecoran sesuai dengan rencana yang sebelumnya disetujui direksi. ulangan jarak, bekisting dan lain/lain, harus dijaga dengan baik sebelum dan selama pelaksanaan pengecoran. 0. egera setelah beton dituangkan kedalam bekisting, adukan harus segera dipadatkan dengan concrete -ibrator yang jumlahnya harus mencukupi. Penggetaran dengan concrete -ibrator dapat dibantu dengan penyodokan, apabila dengan concrete -ibrator tidak mungkin dilakukan dan harus mendapatkan persetujuaan dari direksi terlebih dahulu. 9. Pengecoran harus menerus dan hanya boleh berhenti ditempat/tempat yang diperhitungkan aman dan telah direncanakan terlebih dahulu dan sebelumnya mendapatkan persetujuan dari direksi. Penghentian maksimum % jam. "ntuk menyambung suatu pengecoran, pengecoran sebelumnya harus dibersihkan permukaanya dibuat kasar dengan sikat baja agar sempurna sambungannya dan sebelum adukan beton dituangkan, permukaan yang akan disambung harus disiram dengan air semen dengan campuran !Pc. : 7,(0 air. =. elama +aktu pengerasan beton harus dilindungi dengan air bersih atau ditutup dengan karung/karung yang senantiasa dibasahi dengan air, terus menerus selama paling tidak !7 hari setelah pengecoran.
Spesifkasi Teknis
!!
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
<. 'pabila cuaca diragukan, sedangkan penga+as atau direksi menghendaki agar pengecoran tetap haru berlangsung, maka pihak pemborong harus menyediakan alat pelindung atau terpal yang cukup untuk melindungi tempat yang sudah3akan dicor. Pengecoran tidak di i6inkan selama hujan lebat atau ketika suhu udara naik diatas &% I ?. ;. "ntuk setiap 0 $& pengecoran, pemborong di+ajibkan mengambil contoh )sample* untuk pemeriksaan kekuatan tekan kubus, pemeriksaan slump test, dengan prosedur sebagaimana ditentukan dalam PB8 !;;!. lump yang diperkenankan dalam pelaksanaan adalah antara = cm. dan #actor air semen maksimum 7,(0. Pengambilan/pengambilan contoh diatas sesuai petunjuk direksi. Kubus/kubus dijaga agar dapat mengeras dengan baik. !7.$utu beton Kubus beton yang diambil selama pengecoran harus diuji kekuatan tekan karakteristik Di laboratorium yang dapat disetujui direksi dan hasilnya dilaporkan secara tertulis kepada direksi untuk die-aluasi. Bilamana hasil pengujian menunjukkan mutu beton kurang dari K yang disyaratkan )K/&77* maka pemborong di+ajibkan untuk mengajukan rencana dan mengadakan perkuatan3penyempurnaan konstruksi dengan biaya pemborong. !!. 'pabila hasil pemeriksaan menunjukkan bah+a mutu beton kurang dari nilai yang disyaratkan pemborong harus mengambil core/sample dari bagian/bagian konstruksi yang diragukan. 4umlah core sample untuk tiap sample untuk tiap pemeriksaan adalah tiga buah, dan selanjutnya akan diperiksa dilaboratorium dengan persetujuan direksi. Jasilnya akan die-aluasi direksi dan bila nilai yang diperoleh membahayakan konstruksi, harus dilakukan perbaikan konstruksi tersebut atas biaya pemborong. Pasal 2# Air 'erja !. "ntuk adukan, maka air yang dipakai harus bebas dari asam, garam, bahan alkali dan bahan organic yang dapat mengurangi mutu beton. %. Pengurangan air kerja harus mendapat persetujuan direksi. &. Bila akan dipakai air bukan berasal dari air minum dan mutunya meragukan, maka direksi dapat minta kepada pemborong untuk mengadakan penyelidikan air secara laboratoris dan penyelidikan tersebut atas tanggungan pemborong. Pasal 2$ Beton .etak !. Persyaratan umum yang berhubungan dengan beton bertulang biasa tetap berlaku, sedangkan persyaratan lain yang berhubungan dengan pekerjaan beton pra/cetak terdapat didalam pasal/pasal berikut. %. Pemborong harus menyerahkan usulan rencana/rencananya secara terperinci untuk pelaksanaan #abrikasi beton pracetak3precast, pera+atan dan kemudian pembongkaran serta pengangkutan dari tempat pencetakan elemen/elemen beton pra cetak. emua rencana tersebut harus mendapat persetujuan dari direksi. &. Pemborong harus menyediakan lapangan yang cukup luas dengan lantai beton yang kokoh dan rata tempat pekerjaan pembuatan beton pra cetak akan dilakukan. Spesifkasi Teknis
!%
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
(. lemen/elemen beton pra cetak3precast dengan pengecoran beton secara kontinu dengan suatu cara pelaksanaan dan peralatan yang memadai, yang sebelumnya mendapat persetujuan direksi. 0. "nsur beton pra cetak harus dicetak dengan toleransi ukuran C 0 mm dari ukuran yang telah ditetapkan dalam gambar. Lebih lanjut tidak ada permukaan balok atau lantai yang menyimpang lebih dari pinggir yang lurus sepanjang & m dan pada bagian tengah dari unsur tidak boleh menyimpang lebih dari !7 mm dari garis tengah. 9. ?etakan 3 bekisting harus dibuat kokoh, rapat pada sambungan/sambunganya, rapi dan benar, serta direncanakan sedemikian sehingga mudah untuk dibuka dan dipasang kembali. =. Bagian/bagian yang memerlukan ketelitian dan atau kerapian pada elemen beton pracetak harus dibuat dengan cetakan yang terdiri dari lembaran plat baja. ?etakan harus ditempatkan dengan betul untuk mencegah penonjolan atau penyimpangan bentuk hasil pengecoran. <. ?etakan pada bagian pinggiran/pinggiran dari beton pra cetak boleh dipindahkan setelah =% jam asalkan beton tersebut telah mengeras dan disetujui direksi. ;. Pemborong harus menyerahkan perhitungan rencana cetakannya dan gambar/ gambar kepada direksi untuk persetujuan. !7.Pada pertemuan atau sambungan konstruksi antara unsur pra cetak dan beton biasa. maka semua permukaan hori6ontal dan -ertical dari unit beton pra cetak harus dibersihkan dengan sikat ka+at untuk menyingkirkan semua benda dan kotoran atau bagian/bagian agregat yang menonjol. !!. etiap bagian3elemen beton pra cetak harus diberi tanda pengenal pada bagia atas permukaaan untuk menunjukkan nomor urut, lokasinya atau bagian mana dari struktur dermaga atau trestle dan tanggal pembuatan3pengecorannya. anda/tanda identitas ini harus sejalan dengan rencana penempatan. !%.Pemborong diminta untuk mengajukan rencana pengangkatan, pengangkutan, penurunan dan pengumpulan semua elemen beton pracetak dan selama masa pengerasan beton pra cetak harus dira+at sesuai persyaratan. Dalam masa tersebut beton pre cast tidak boleh dipindahkan kecuali dengan persetujuan direksi. !&."nit/unit beton pracetak harus diangkat tepat pada rencana titik angkat yang telah disetujui direksi. "nit beton pracetak dapat diangkat dari tempat pencetakan untuk menyimpan kalau kekuatan rata/rata dari paling sedikit & kubus yang dibuat dari bahan beton yang sama paling sedikit %,0 kali tegangan yang dihasilkan pada saat diangkat. !(."nit beton pracetak harus dikumpulkan dan disusun dengan cara yang telah disetujui direksi. Pengumpulan beton harus diatur sehingga sehingga unit/ unitnya dapat digunakan menurut umur. "nit/unit beton pracetak harus dilindungi dari matahari langsung. !0.Beton decking yang dimaksud adalah untuk pelindungan tulangan/tulangan terhadap bahaya karat. ebal selimut beton pracetak disyaratkan 0 cm., kecuali bagian bagian tertentu yang langsung terkena atau terpengaruh air laut minimal < cm. "ntuk menjamin hal ini perlu dibuat tahu tahu beton dengan ukuran 0>0 atau =>= cm. dibuat diatas tanah yang rata, didasari tripleks dan pada bagian atas tahu/tahu beton tersebut harus terpasang pengikat dari ka+at3 bindrat. !9.ebelum pengecoran beton pracetak dilakukan, permukaan plat baja agar diolesi #orm oil agar permukaannya sempurna dan mudah mengangkatnya. Spesifkasi Teknis
!&
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
!=."nit/unit beton pracetak baru boleh dipindahkan dari tempat pengumpulan ketempat pemasangannya bila telah berumur paling sedikit %! hari, atau betonnya telah mencapai tegangan minimal ) & contoh * ;0 dari tegangan pada usia beton %< hari. !<.Penempatan elemen/elemen beton pracetak pada tempat yang sebenarnya harus dengan memakai peralatan yang memadai sehingga elemen beton pracetak tidak mengalami gaya/gaya yang berlebihan yang dapat menyebabkan retak/retak rambut, serta agar dapat diletakkan dengan rapi dan rapat satu sama lainnya sehingga pengecoran beton diatasnya terjamin tidak bocor serta dapat dilakukan dengan baik. !;.ebelum dilakukan pengecoran beton ditempat, semua tulangan yang diperlukan harus sudah terpasang ditempatnya dengan kokoh. Bagian dalam bekisting, permukaan beton dan tulangan harus dibersihkan dari kotoran yang dapat menurunkan mutu beton, celah/celah diantara elemen/elemen beton pracetak dan lain/lain harus ditutup dengan baik, serta kemudian permukaan beton disiram dengan campuran air semen sampai merata.
Spesifkasi Teknis
!(
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
BAB I9 P'R(AAN PMAN.AN8AN %AN R'LAMASI Pasal 2) (enis "an Ukuran 5iang Pan/ang 4enis dan ukuran tiang pancang dipakai dari jenis pipa beton dengan ukuran %7 cm > %7 cm Pasal 2* 'etentuan "an Persaratan
!. oleransi itik Pancang a. iang pancang harus ditempatkan sebagaimana yang ditunjukkan dalam ambar. Penggeseran lateral kepala tiang pancang dari posisi yang ditentukan tidak boleh melampaui =0 mm dalam segala arah. b. Penyimpangan arah -ertikal atau kemiringan yang disyaratkan tidak boleh lebih melampaui %7 mm per meter )yaitu ! dalam 07*. c. Bila toleransi dilampaui, tiang harus diperbaiki, diperkuat dengan konstruksi tertentu, dicabut atau lain sebagainya sesuai dengan keputusan Direksi, dengan biaya Pemborong. %. Persyaratan Bahan a. Kayu Kayu untuk tiang pancang penahan beban )bukan cerucuk* dapat dia+etkan atau tidak dia+etkan, dan dapat dipangkas sampai membentuk penampang yang tegak lurus terhadap panjangnya atau berupa batang pohon lurus sesuai bentuk aslinya. elanjutnya semua kulit kayu harus dibuang. iang pancang kayu harus seluruhnya keras dan bebas dari kerusakan, mata kayu, bagian yang tidak keras atau akibat serangan serangga. Penga+etan harus sesuai dengan ''J $!&& / 7(. ?erucuk kayu harus terbuat dari jenis, diameter dan mutu yang ditunjukkan dalam ambar. b. Beton 4ika beton akan dicor di dalam air, seperti halnya dengan tiang beton cor langsung di tempat, maka beton harus dicor dengan cara tremi dan harus mempunyai slump yang tidak kurang dari !0 cm serta kadar semen minimum (77 kg per meter kubik beton. c. Baja ulangan Baja tulangan harus memenuhi ketentuan dari Bagian Baja ulangan d. iang Pancang Beton Prategang Pracetak iang pancang beton prategang pracetak harus memenuhi ketentuan dari Bagian Beton Prategang &. Persyaratan Kerja Pengajuan Kesiapan Kerja Pekerjaan Pemancangan ebelum memulai suatu pekerjaan pemancangan, Penyedia 4asa harus mengajukan kepada Direksi Pekerjaan hal/hal sebagai berikut : a. Program yang terinci untuk pekerjaan pemancangan. Spesifkasi Teknis
!0
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
b. Rincian metode yang diusulkan untuk pemancangan bersama dengan peralatan yang akan digunakan. c. Perhitungan rancangan, termasuk rumus penumbukan, yang menunjukkan kapasitas tiang pancang bilamana penumbukan menggunakan peralatan yang diusulkan oleh Penyedia 4asa. d. "sulan untuk pengujian pembebanan tiang pancang. "sulan ini mencakup metode pemberian beban, pengukuran beban dan penurunan serta penyajian data yang diusulkan. e. Persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan untuk pengajuan tersebut di atas harus diperoleh terlebih dahulu sebelum memulai setiap pekerjaan pemancangan. Pasal 2, Pelaksanaan Pekerjaan !. "mum iang pancang harus dirancang, dicor dan dira+at untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan sehingga tahan terhadap pengangkutan, penanganan, dan tekanan akibat pemancangan tanpa kerusakan. iang pancang segi empat harus mempunyai sudut/sudut yang ditumpulkan. Pipa pancang berongga )hollo+ piles* harus digunakan bilamana panjang tiang pancang yang luar biasa diperlukan. Baja tulangan harus disediakan untuk menahan tegangan yang terjadi akibat pengangkatan, penyusunan dan pengangkutan tiang pancang maupun tegangan yang terjadi akibat pemancangan dan beban/beban yang didukung. elimut beton tidak boleh kurang dari (7 mm dan bilamana tiang pancang terekspos terhadap air laut atau pengaruh korosi lainnya, selimut beton tidak boleh kurang dari 07 mm. %. Penyambungan Penyambungan tiang pancang harus dihindarkan bilamana memungkinkan. Bilamana perpanjangan tiang pancang tidak dapat dihindarkan, Penyedia 4asa harus menyerahkan metode penyambungan kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. idak ada penyambungan tiang pancang sampai metode penyambungan disetujui secara tertulis dari Direksi Pekerjaan. &. Perpanjangan iang Pancang Perpanjangan tiang pancang beton pracetak dilaksanakan dengan penyambungan tumpang tindih )o-erlap* baja tulangan. Beton pada kepala tiang pancang akan dipotong hingga baja tulangan yang tertinggal mempunyai panjang paling sedikit (7 kali diameter tulangan. Perpanjangan tiang pancang beton harus dilaksanakan dengan menggunakan baja tulangan yang sama )mutu dan diameternya* seperti pada tiang pancang yang akan diperpanjang. Baja spiral harus dibuat dengan tumpang tindih sepanjang % kali lingkaran penuh dan baja tulangan memanjang harus mempunyai tumpang tindih minimum (7 kali diameter.
Spesifkasi Teknis
!9
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
4ika perpanjangan melebihi !,07 m, acuan harus dibuat sedemikian hingga tinggi jatuh pengecoran beton tak melebihi !,07 m. ebelum pengecoran beton, kepala tiang pancang harus dibersihkan dari semua bahan lepas atau pecahan, dibasahi sampai merata dan diberi adukan semen yang tipis. $utu beton yang digunakan sekurang/kurangnya harus beton dengan #cM G &0 $pa atau K/(77. emen yang digunakan harus dari mutu yang sama dengan yang dipakai pada tiang panjang yang akan disambung, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan. 'cuan tidak boleh dibuka sekurang/kurangnya = hari setelah pengecoran. Perpanjangan tiang pancang akan dira+at dan dilindungi dengan cara yang sama seperti tiang pancang yang akan disambung. Bilamana tiang pancang akan diperpanjang setelah operasi pemancangan sedang berjalan, kepala tiang pancang direncanakan tertanam dalam pur )pile cap*, maka perpanjangan baja tulangan yang diperlukan harus seperti yang ditunjukkan dalam ambar. 4ika tidak disebutkan dalam ambar, maka panjang tumpang tindih baja tulangan harus (7 kali diameter untuk tulangan memanjang, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan. (. epatu tiang Pancang iang pancang harus dilengkapi dengan sepatu yang datar atau mempunyai sumbu yang sama )co-axial *, jika dipancang masuk ke dalam atau menembus jenis tanah seperti batu, kerikil kasar, tanah liat dengan berangkal, dan tanah jenis lainnya yang mungkin dapat merusak ujung tiang pancang beton. epatu tersebut dapat terbuat dari baja atau besi tuang. "ntuk tanah liat atau pasir yang seragam, sepatu tersebut dapat ditiadakan. Luas ujung sepatu harus sedemikian rupa sehingga tegangan dalam beton pada bagian tiang pancang ini masih dalam batas yang aman seperti yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. 0. Pembuatan dan Pera+atan iang pancang dibuat dan dira+at sesuai dengan ketentuan dari Bagian Beton dan Bagian Baja dari pesi#ikasi ini. aktu yang diijinkan untuk memindahkan tiang pancang harus ditentukan dengan menguji empat buah benda uji yang telah dibuat dari campuran yang sama dan dira+at dengan cara yang sama seperti tiang pancang tersebut. iang pancang tersebut dapat dipindahkan bilamana pengujian kuat tekan pada keempat benda uji menunjukkan kekuatan yang lebih besar dari tegangan yang terjadi pada tiang pancang yang dipindahkan, ditambah dampak dinamis yang diperkirakan dan dikalikan dengan #aktor keamanan, semuanya harus berdasarkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Ruas tiang pancang yang akan terekspos untuk pemandangan yaitu tiang/tiang rangka pendukung, harus diselesaikan sesuai dengan oleransi Kedudukan pada Bagian Beton. idak ada tiang pancang yang akan dipancang sebelum berumur paling sedikit %< hari atau telah mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan. 'cuan samping dapat dibuka %( jam setelah pengecoran beton, tetapi seluruh tiang pancang tidak boleh digeser dalam +aktu = hari setelah pengecoran beton, atau lebih lama sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Pera+atan harus dilaksanakan selama = hari setelah dicor dengan Spesifkasi Teknis
!=
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
mempertahankan tiang pancang dalam kondisi basah selama jangka +aktu tersebut. elama operasi pengangkatan, tiang pancang harus didukung pada titik seperempat panjangnya atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Bilamana tiang pancang tersebut akan dibuat !,0 m lebih panjang dari pada panjang yang disebutkan dalam ambar, Direksi Pekerjaan akan memerintahkan menggunakan baja tulangan dengan diameter yang lebih besar dan3atau memakai tiang pancang dengan ukuran yang lebih besar dari yang ditunjukkan dalam ambar. etiap tiang harus ditandai dengan tanggal pengecoran dan panjangnya, ditulis dengan jelas dekat dekat kepala tiang pancang. Penyedia 4asa dapat menggunakan semen yang cepat mengeras untuk membuat tiang pencang. Penyedia 4asa harus memberitahu secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan atas penggunaan jenis dan pabrik pembuat semen yang diusulkan. emen yang demikian tidak boleh digunakan sebelum disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Periode dan ketentuan perlindungan sebelum pemancangan harus sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. 9. Pengupasan Kepala iang Pancang Beton harus dikupas sampai pada ele-asi yang sedemikian sehingga beton yang tertinggal akan masuk ke dalam pur )pile cap* sedalam 07 mm sampai =0 mm atau sebagaimana ditunjukkan di dalam ambar. "ntuk tiang pancang beton bertulang, baja tulangan yang tertinggal setelah pengupasan harus cukup panjang sehingga dapat diikat ke dalam pile cap dengan baik seperti yang ditunjukkan dalam ambar. "ntuk tiang pancang beton prategang, ka+at prategang yang tertinggal setelah pengupasan harus dimasukkan ke dalam pile cap paling sedikit 977 mm. Penjangkaran ini harus dilengkapi, jika perlu, dengan baja tulangan yang di cor ke dalam bagian atas tiang pancang. ebagai alternati#, pengikatan dapat dihasilkan dengan baja tulangan lunak yang di cor ke dalam bagian atas dari tiang pancang pada saat pembuatan. Pengupasan tiang pancang beton harus dilakukan dengan hati/hati untuk mencegah pecahnya atau kerusakan lainnya pada sisa tiang pancang. etiap beton yang retak atau cacat harus dipotong dan diperbaiki dengan beton baru yang direkatkan sebagaimana mestinya dengan beton yang lama. isa bahan potongan tiang pancang, yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan, tidak perlu diamankan, harus dibuang sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan.
Pasal 2 Pekerjaan Pe7an/angan !. "mum iang pancang dapat dipancang dengan setiap jenis palu, asalkan tiang pancang tersebut dapat menembus masuk pada ke dalaman yang telah ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah ditentukan, tanpa kerusakan. 4ika ele-asi akhir kepala tiang pancang berada di ba+ah permukaan tanah asli, maka galian harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan agar dasar pondasi tidak terganggu oleh penggalian diluar batas/batas yang ditunjukkan dalam ambar. Spesifkasi Teknis
!<
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
Kepala tiang pancang baja harus dilindungi dengan bantalan topi atau mandrel dan kepala tiang kayu harus dilindungi dengan cincin besi tempa atau besi nonmagnetik sebagaimana yang disyaratkan dalam pesi#ikasi ini. Palu, topi baja, bantalan topi, katrol dan tiang pancang harus mempunyai sumbu yang sama dan harus terletak dengan tepat satu di atas lainnya. iang pancang termasuk tiang pancang miring harus dipancang secara sentris dan diarahkan dan dijaga dalam posisi yang tepat. emua pekerjaan pemancangan harus dihadiri oleh Direksi Pekerjaan atau +akilnya, dan palu pancang tidak boleh diganti dan dipindahkan dari kepala tiang pancang tanpa persetujuan dari Direksi Pekerjaan atau +akilnya. iang pancang harus dipancang sampai penetrasi maksimum atau penetrasi tertentu, sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, atau ditentukan dengan pengujian pembebanan sampai mencapai ke dalaman penetrasi akibat beban pengujian tidak kurang dari dua kali beban yang dirancang, yang diberikan menerus untuk sekurang/kurangnya 97 mm. Dalam hal tersebut, posisi akhir kepala tiang pancang tidak boleh lebih tinggi dari yang ditunjukkan dalam ambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan setelah pemancangan tiang pancang uji. Posisi tersebut dapat lebih tinggi jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan. 4ika ketentuan rancangan tidak dapat dipenuhi, maka Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan untuk menambah jumlah tiang pancang dalam kelompok tersebut sehingga beban yang dapat didukung setiap tiang pancang tidak melampaui kapasitas daya dukung yang aman, atau Direksi Pekerjaan dapat mengubah rancangan bangunan ba+ah jembatan bilamana dianggap perlu. 'lat pancang yang digunakan dapat dari jenis gra-itasi, uap atau diesel. "ntuk tiang pancang beton, umumnya digunakan jenis uap atau diesel. Berat palu pada jenis gra-itasi sebaiknya tidak kurang dari jumlah berat tiang beserta topi pancangnya, tetapi sama sekali tidak boleh kurang dari setengah jumlah berat tiang total beserta topi pancangnya ditambah 077 kg dan minimum %,% ton untuk tiang pancang beton. "ntuk tiang pancang baja, berat palu harus dua kali berat tiang total beserta topi pancangnya. inggi jatuh palu tidak boleh melampaui %,0 meter atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. 'lat pancang dengan jenis gra-itasi, uap atau diesel yang disetujui, harus mampu memasukkan tiang pancang tidak kurang dari & mm untuk setiap pukulan pada !0 cm dari akhir pemancangan dengan daya dukung yang diinginkan sebagaimana yang ditentukan dari rumus pemancangan yang disetujui, yang digunakan oleh Penyedia 4asa. nergi total alat pancang tidak boleh kurang dari ;=7 kgm per pukulan, kecuali untuk tiang pancang beton sebagaimana disyaratkan di ba+ah ini. 'lat pancang uap, angin atau diesel yang dipakai memancang tiang pancang beton harus mempunyai energi per pukulan, untuk setiap gerakan penuh dari pistonnya tidak kurang dari 9&0 kgm untuk setiap meter kubik beton tiang pancang tersebut. Penumbukan dengan gerakan tunggal )single acting* atau palu yang dijatuhkan harus dibatasi sampai !,% meter dan lebih baik ! meter. Penumbukan dengan tinggi jatuh yang lebih kecil harus digunakan bilamana terdapat kerusakan pada tiang pancang. ?ontoh/contoh berikut ini adalah kondisi yang dimaksud : !* 4ika terdapat lapisan tanah keras dekat permukaan tanah yang harus ditembus pada saat a+al pemancangan untuk tiang pancang yang panjangO Spesifkasi Teknis
!;
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
%* 4ika terdapat lapisan tanah lunak yang dalam sedemikian hingga penetrasi yang dalam terjadi pada setiap penumbukanO &* 4ika tiang pancang diperkirakan sekonyong/konyongnya akan mendapat penolakan akibat batu atau tanah yang benar/benar tak dapat ditembus lainnya. 4ika serangkaian penumbukan tiang pancang untuk !7 kali pukulan terakhir telah mencapai hasil yang memenuhi ketentuan, penumbukan ulangan harus dilaksanakan dengan hati/hati, dan pemancangan yang terus menerus setelah tiang pancang hampir berhenti penetrasi harus dicegah, terutama jika digunakan palu berukuran sedang. etiap perubahan yang mendadak dari kecepatan penetrasi yang tidak dapat dianggap sebagai perubahan biasa dari si#at alamiah tanah harus dicatat dan penyebabnya harus dapat diketahui, bila memungkinkan, sebelum pemancangan dilanjutkan. idak diperkenankan memancang tiang pancang dalam jarak 9 m dari beton yang berumur kurang dari = hari. Bilamana pemancangan dengan menggunakan palu yang memenuhi ketentuan minimum, tidak dapat memenuhi pesi#ikasi, maka Penyedia 4asa harus menyediakan palu yang lebih besar dan3atau menggunakan +ater jet atas biaya sendiri. %. Penghantar iang Pancang )Leads* Penghantar tiang pancang harus dibuat sedemikian hingga dapat memberikan kebebasan bergerak untuk palu dan penghantar ini harus diperkaku dengan tali atau palang yang kaku agar dapat memegang tiang pancang selama pemancangan. Kecuali jika tiang pancang dipancang dalam air, penghantar tiang pancang, sebaiknya mempunyai panjang yang cukup sehingga penggunaan bantalan topi tiang pancang panjang tidak diperlukan. Penghantar tiang pancang miring sebaiknya digunakan untuk pemancangan tiang pancang miring. &. Bantalan opi iang Pancang Panjang )Followers* Pemancangan tiang pancang dengan bantalan topi tiang pancang panjang sedapat mungkin harus dihindari, dan hanya akan dilakukan dengan persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. (. iang Pancang yang Naik 4ika tiang pancang mungkin naik akibat naiknya dasar tanah, maka ele-asi kepala tiang pancang harus diukur dalam inter-al +aktu dimana tiang pancang yang berdekatan sedang dipancang. iang pancang yang naik sebagai akibat pemancangan tiang pancang yang berdekatan, harus dipancang kembali sampai ke dalaman atau ketahanan semula, kecuali jika pengujian pemancangan kembali pada tiang pancang yang berdekatan menunjukkan bah+a pemancangan ulang ini tidak diperlukan. 0. Pemancangan dengan Pancar 'ir )Water Jet * Pemancangan dengan pancar air dilaksanakan hanya seijin Direksi Pekerjaan dan dengan cara yang sedemikian rupa hingga tidak mengurangi kapasitas daya dukung tiang pancang yang telah selesai dikerjakan, stabilitas tanah atau keamanan setiap struktur yang berdekatan. Banyaknya pancaran, -olume dan Spesifkasi Teknis
%7
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
tekanan air pada nosel semprot harus sekedar cukup untuk melonggarkan bahan yang berdekatan dengan tiang pancang, bukan untuk membongkar bahan tersebut. ekanan air harus 0 kg3cm % sampai !7 kg3cm% tergantung pada kepadatan tanah. Perlengkapan harus dibuat, jika diperlukan, untuk mengalirkan air yang tergenang pada permukaan tanah. ebelum penetrasi yang diperlukan tercapai, maka pancaran harus dihentikan dan tiang pancang dipancang dengan palu sampai penetrasi akhir. Lubang/lubang bekas pancaran di samping tiang pancang harus diisi dengan adukan semen setelah pemancangan selesai. 9. iang Pancang ang ?acat Prosedur pemancangan tidak mengijinkan tiang pancang mengalami tegangan yang berlebihan sehingga dapat mengakibatkan pengelupasan dan pecahnya beton, pembelahan, pecahnya dan kerusakan kayu, atau de#ormasi baja. $anipulasi tiang pancang dengan memaksa tiang pancang kembali ke posisi yang sebagaimana mestinya, menurut pendapat Direksi Pekerjaan, adalah keterlaluan, dan tak akan diijinkan. iang pancang yang cacat harus diperbaiki atas biaya Penyedia 4asa sebagaimana disyaratkan dan sebagaimana yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. 4ika pemancangan ulang untuk mengembalikan ke posisi semula tidak memungkinkan, tiang pancang harus dipancang sedekat mungkin dengan posisi semula, atau tiang pancang tambahan harus dipancang sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. =. ?atatan Pemancangan3Kalendering ebuah catatan yang detail dan akurat tentang pemancangan harus disimpan oleh Direksi Pekerjaan dan Penyedia 4asa harus membantu Direksi Pekerjaan dalam menyimpan catatan ini yang meliputi berikut ini : jumlah tiang pancang, posisi, jenis, ukuran, panjang aktual, tanggal pemancangan, panjang dalam pondasi telapak, penetrasi pada saat penumbukan terakhir, energi pukulan palu, panjang perpanjangan, panjang pemotongan dan panjang akhir yang dapat dibayar. <. Rumus Dinamis untuk Perkiraan Kapasitas iang Pancang Kapasitas daya dukung tiang pancang harus diperkirakan dengan menggunakan rumus dinamis )Jiley*. Penyedia 4asa dapat mengajukan rumus lain untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan
Pu
Pa
=
e f WH S + (C1 + C2 + C3)/2
x
W+
n
2
Wp
W + Wp
Pu =
N
dimana : Pu Pa e# n J
G G G G G G
kapasitas daya dukung batas )ton* kapasitas daya dukung yang diijinkan )ton* ##isiensi palu berat palu atau ram )ton* koe#isien restitusi tinggi jatuh palu )m*
Spesifkasi Teknis
%!
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
J ?! ?%
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
G G : :
%JM untuk palu diesel )JM G tinggi jatuh ram* Penetrasi tiang pancang pada saat penumbukan terakhir, atau Qset )m* ekanan sementara yang diijinkan untuk kepala tiang dan poer )m* ekanan sementara yang diijinkan untuk de#ormasi elastis dari batang tiang pancang )m* ?& : ekanan sementara yang diijinkan untuk gempa pada lapangan )m* N : 5aktor Keamanan Nilai ?! S ?% S ?& harus diukur selama pemancangan .
Catatan : untuk poin 7 dan 8 tidak dapat digunakan dalam spesifikasi ini. Pasal 30 Pekerjaan Rekla7asi !. "$"$ !* "raian a* Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan ele-asi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan. b* imbunan yang dicakup oleh ketentuan dalam eksi ini harus dibagi menjadi tiga jenis, yaitu imbunan Biasa, imbunan Pilihan, dan imbunan Pilihan Berbutir di atas tanah ra+a. c* imbunan pilihan harus digunakan untuk meningkatkan kapasitas daya dukung tanah dasar pada lapisan penopang )capping layer* dan jika diperlukan di daerah galian. imbunan pilihan dapat juga digunakan untuk stabilisasi lereng atau pekerjaan pelebaran timbunan jika diperlukan lereng yang lebih curam karena keterbatasan ruangan, dan untuk pekerjaan timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan adalah #aktor yang kritis. d* imbunan Pilihan Berbutir harus digunakan sebagai lapisan penopang )capping layer* pada tanah lunak yang mempunyai ?BR lapangan kurang % yang tidak dapat ditingkatkan dengan pemadatan atau stabilisasi, dan diatas tanah ra+a, daerah berair dan lokasi/lokasi serupa dimana bahan imbunan Pilihan dan Biasa tidak dapat dipadatkan dengan memuaskan. e* Baik imbunan Pilihan maupun imbunan Pilihan Berbutir harus digunakan untuk penimbunan kembali pada abutmen dan dinding penahan tanah serta daerah kritis lainnya yang memiliki jangkauan terbatas untuk pemadatan dengan alat sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau bilamana diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan. #* Pekerjaan yang tidak termasuk bahan timbunan yaitu bahan yang dipasang sebagai landasan untuk pipa atau saluran beton, maupun bahan drainase porous yang dipakai untuk drainase ba+ah permukaan Spesifkasi Teknis
%%
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
atau untuk mencegah hanyutnya partikel halus tanah akibat proses penyaringan. g* Pengukuran tambahan terhadap yang telah diuraikan dalam pesi#ikasi ini mungkin diperlukan, ditujukan terhadap dampak khusus lapangan termasuk konsolidasi dan stabilitas lereng. %* oleransi Dimensi a* le-asi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi dari % cm atau lebih rendah & cm dari yang ditentukan atau disetujui. b* eluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas. c* Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh ber-ariasi lebih dari !7 cm dari garis pro#il yang ditentukan. d* imbunan selain dari Lapisan Penopang di atas tanah lunak tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari %7 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari !7 cm. &* tandar Rujukan tandar Nasional 8ndonesia )N8* : N8 7&/!=((/!;<;: N8 7&/%<%!;;% N8/7&/9&=!/%777 N8 7&/9=;0/%77%: N8/7&/9=;=/%77% N8 !;99:%77<
:
N8 !;9=:%77< N8 !=(%:%77< N8 !=(&:%77< N8 &(%%:%77<
: : : :
$etode Pengujian ?BR Laboratorium. : $etode Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan 'lat Konus Pasir. : ata ?ara Pengklasi#ikasian anah dengan ?ara "ni#ikasi anah. $etode Pengujian untuk $enentukan anah kspansi# : ata ?ara Klasi#ikasi anah dan ?ampuran anah 'gregat untuk Konstruksi 4alan ?ara "ji Penentuan Batas Plastis dan 8ndeks Plastisitas anah. ?ara "ji Penentuan Batas ?air untuk anah. ?ara "ji Kepadatan Ringan untuk anah. ?ara "ji Kepadatan Berat untuk anah. ?ara "ji 'nalisis "kuran Butir anah.
%. B'J'N !* umber Bahan Bahan timbunan harus dipilih dari sumber bahan yang disetujui Direksi atau Konsultan Penga+as %* imbunan Biasa a* imbunan yang diklasi#ikasikan sebagai timbunan biasa harus terdiri dari bahan galian tanah atau bahan galian batu yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebagai bahan yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam pekerjaan permanen. b* Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi, yang diklasi#ikasikan sebagai '/=/9 menurut N8/7&/9=;=/%77% atau sebagai ?J menurut T"ni#ied atau ?asagrande oil ?lassi#ication ystemT. Bila penggunaan tanah yang berplastisitas tinggi tidak dapat Spesifkasi Teknis
%&
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
dihindarkan, bahan tersebut harus digunakan hanya pada bagian dasar dari timbunan atau pada penimbunan kembali yang tidak memerlukan daya dukung atau kekuatan geser yang tinggi. anah plastis seperti itu sama sekali tidak boleh digunakan pada &7 cm lapisan langsung di ba+ah bagian dasar perkerasan atau bahu jalan atau tanah dasar bahu jalan. ebagai tambahan, timbunan untuk lapisan ini bila diuji dengan N8 7&/!=((/!;<;, harus memiliki nilai ?BR tidak kurang dari karakteristik daya dukung tanah dasar yang diambil untuk rancangan dan ditunjukkan dalam gambar atau tidak kurang dari 9 jika tidak disebutkan lain )?BR setelah perendaman ( hari bila dipadatkan !77 kepadatan kering maksimum )$DD* seperti yang ditentukan oleh N8 7&/!=(%/!;<;*. c* anah sangat e>pansi-e yang memiliki nilai akti# lebih besar dari !,%0, atau derajat pengembangan yang diklasi#ikasikan oleh ''J %0< sebagai T-ery highT atau Te>tra highT tidak boleh digunakan sebagai bahan timbunan. Nilai akti# adalah perbandingan antara 8ndeks Plastisitas 3 P8 / )N8 7&/!;99/!;<;* dan persentase kadar lempung )N8 7&/&(%%/!;;(*. d* Bahan untuk timbunan biasa tidak boleh dari bahan galian tanah yang mempunyai si#at si#at sebagai berikut: a. anah yang mengadung organik seperti jenis tanah L, J dan Pt dalam sistem "? serta tanah yang mengandung daun 2 daunan, rumput/rumputan, akar, dan sampah. b. anah dengan kadar air alamiah sangat tinggi yang tidak praktis dikeringkan untuk memenuhi toleransi kadar air pada pemadatan )F$?S!*. c. anah yang mempunyai si#at kembang susut tinggi dan sangat tinggi dalam klasi#ikasi Uan Der $er+e dengan ciri ciri adanya retak memanjang sejajar tepi perkerasan jalan. &* imbunan Pilihan a* imbunan hanya boleh diklasi#ikasikan sebagai imbunan Pilihan atau imbunan Pilihan Berbutir bila digunakan pada lokasi atau untuk maksud dimana bahan/bahan ini telah ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan. eluruh timbunan lain yang digunakan harus dipandang sebagai timbunan. b* imbunan yang diklasi#ikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas untuk timbunan biasa dan sebagai tambahan harus memiliki si#at/si#at tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya, seperti diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Dalam segala hal, seluruh timbunan pilihan harus, bila diuji sesuai dengan N8 7&/!=((/ !;<;, memiliki ?BR paling sedikit !7 setelah ( hari perendaman bila dipadatkan sampai !77 kepadatan kering maksimum sesuai dengan N8 7&/!=(%/!;<;. c* Bahan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan kuat geser yang cukup, bilamana dilaksanakan dengan pemadatan kering normal, maka timbunan pilihan dapat berupa timbunan batu atau kerikil lempungan bergradasi baik atau lempung pasiran atau lempung berplastisitas rendah. 4enis bahan yang dipilih, dan disetujui oleh Spesifkasi Teknis
%(
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
Direksi Pekerjaan akan tergantung pada kecuraman dari lereng yang akan dibangun atau ditimbun, atau pada tekanan yang akan dipikul. (* imbunan Pilihan Berbutir di atas anah Ra+a Bahan timbunan pilihan di atas tanah ra+a dan untuk keadaan di mana penghamparan dalam kondisi jenuh atau banjir tidak dapat dihindarkan haruslah batu, pasir atau kerikil atau bahan berbutir bersih lainnya dengan 8nde> Plastisitas maksimum 9 )enam persen*. &. PNJ'$P'R'N D'N P$'D''N 8$B"N'N !* Penyiapan empat Kerja a* ebelum penghamparan timbunan pada setiap tempat, semua bahan yang tidak diperlukan harus dibuang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. b* Kecuali untuk daerah tanah lunak dan tidak sesuai atau tanah ra+a, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan seluruhnya )termasuk penggemburan dan pengeringan atau pembasahan bila diperlukan* sampai !0 cm bagian permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan untuk imbunan yang ditempatkan di atasnya. c* Bilamana timbunan akan dibangun di atas permukaan tanah dengan kelandaian lereng lebih dari !7, ditempatkan di atas permukaan lama atau pembangunan timbunan baru, maka lereng lama akan dipotong sampai tanah yang keras dan bertangga dengan lebar yang cukup sehingga memungkinkan peralatan pemadat dapat beroperasi. anggatangga tersebut tidak boleh mempunyai kelandaian lebih dari ( dan harus dibuatkan sedemikian dengan jarak -ertikal tidak lebih dari &7 cm untuk kelandaian yang kurang dari !0 dan tidak lebih dari 97 cm untuk kelandaian yang sama atau lebih besar dari !0. d* Dasar saluran yang ditimbun harus diratakan dan dilebarkan sedemikian hingga memungkinkan pengoperasian peralatan pemadat yang e#ekti#. %* Penghamparan imbunan a. imbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang disyaratkan dalam Pasal &.%.!.&*. Bilamana timbunan dihampar lebih dari satu lapis, lapisan/lapisan tersebut sedapat mungkin dibagi rata sehingga sama tebalnya. b. anah timbunan umumnya diangkut langsung dari lokasi sumber bahan ke permukaan yang telah disiapkan pada saat cuaca cerah dan disebarkan. Penumpukan tanah timbunan untuk persediaan biasanya tidak diperkenankan, terutama selama musim hujan. c. imbunan di atas atau pada selimut pasir atau bahan drainase porous, harus diperhatikan sedemikian rupa agar kedua bahan tersebut tidak tercampur. Dalam pembentukan drainase sumuran -ertikal diperlukan suatu pemisah yang menyolok di antara kedua bahan tersebut dengan memakai acuan sementara dari pelat baja tipis yang sedikit demi sedikit ditarik saat pengisian timbunan dan drainase porous dilaksanakan. d. Penimbunan kembali di atas pipa dan di belakang struktur harus dilaksanakan dengan sistematis dan secepat mungkin segera setelah Spesifkasi Teknis
%0
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
pemasangan pipa atau struktur. 'kan tetapi, sebelum penimbunan kembali, diperlukan +aktu pera+atan tidak kurang dari & jam setelah pemberian adukan pada sambungan pipa atau pengecoran struktur beton gra-ity, pemasangan pasangan batu gra-ity atau pasangan batu dengan mortar gra-ity. ebelum penimbunan kembali di sekitar struktur penahan tanah dari beton, pasangan batu atau pasangan batu dengan mortar, juga diperlukan +aktu pera+atan tidak kurang dari !( hari. e. Bilamana timbunan badan jalan akan diperlebar, lereng timbunan lama harus disiapkan dengan membuang seluruh tetumbuhan yang terdapat pada permukaan lereng dan harus dibuat bertangga )atau dibuat bergerigi* sehingga timbunan baru akan terkunci pada timbunan lama sedemikian sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan. elanjutnya timbunan yang diperlebar harus dihampar hori6ontal lapis demi lapis sampai dengan ele-asi tanah dasar, yang kemudian harus ditutup secepat mungkin dengan lapis pondasi ba+ah dan atas sampai ele-asi permukaan jalan lama sehingga bagian yang diperlebar dapat diman#aatkan oleh lalu lintas secepat mungkin, dengan demikian pembangunan dapat dilanjutkan ke sisi jalan lainnya bilamana diperlukan. #. Lapisan penopang di atas tanah lunak termasuk tanah ra+a harus dihampar sesegera mungkin dan tidak lebih dari tiga hari setelah persetujuan penggalian oleh Direksi Pekerjaan. Lapisan penopang dapat dihampar satu lapis atau beberapa lapis dengan tebal antara 7,0 sampai !,7 meter sesuai dengan kondisi lapangan dan sebagimana diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan. &* Pemadatan imbunan a. egera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis harus dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Direksi Pekerjaan sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan dalam Pasal &.%.(. b. Pemadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada dalam rentang & di ba+ah kadar air optimum sampai ! di atas kadar air optimum. Kadar air optimum harus dide#inisikan sebagai kadar air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh bilamana tanah dipadatkan sesuai dengan N8 7&/!=(%/!;<;. c. eluruh timbunan batu harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal %7 cm dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 0 cm serta mampu mengisi rongga/rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut. Lapis penutup ini harus dilaksanakan sampai mencapai kepadatan timbunan tanah yang disyaratkan dalam Pasal &.%.(.%* di ba+ah. d. etiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang disyaratkan, diuji kepadatannya dan harus diterima oleh Direksi Pekerjaan sebelum lapisan berikutnya dihampar. e. imbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat/alat konstruksi dapat dile+atkan di atas pekerjaan timbunan Spesifkasi Teknis
%9
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
dan lajur yang dile+ati harus terus menerus di-ariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut. #. Dalam membuat timbunan sampai pada atau di atas gorong/gorong dan bilamana disyaratkan dalam Kontrak sampai pada jembatan, Penyedia 4asa harus membuat timbunan tersebut sama tinggi pada kedua sisinya. 4ika kondisi/kondisi memerlukan penempatan timbunan kembali atau timbunan pada satu sisi jauh lebih tinggi dari sisi lainnya, penambahan bahan pada sisi yang lebih tinggi tidak boleh dilakukan sampai persetujuan diberikan oleh Direksi Pekerjaan dan tidak melakukan penimbunan sampai struktur tersebut telah berada di tempat dalam +aktu !( hari, dan pengujianpengujian yang dilakukan di laboratorium di ba+ah penga+asan Direksi Pekerjaan menetapkan bah+a struktur tersebut telah mencapai kekuatan yang cukup untuk menahan tekanan apapun yang ditimbulkan oleh metoda yang digunakan dan bahan yang dihampar tanpa adanya kerusakan atau regangan yang di luar #aktor keamanan. g. "ntuk menghindari gangguan terhadap pelaksanaan abutmen jembatan, tembok sayap dan gorong/gorong persegi, Penyedia 4asa harus, untuk tempat/tempat tertentu yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, menunda pekerjaan timbunan yang membentuk oprit dari setiap struktur semacam ini sampai saat ketika pelaksanaan selanjutnya boleh didahulukan untuk penyelesaian oprit tanpa resiko mengganggu atau merusak pekerjaan jembatan. Biaya untuk penundaan pekerjaan harus termasuk dalam harga satuan Kontrak untuk Qalian Biasa, Qimbunan Biasa, dan Qimbunan Pilihan. h. Bahan untuk timbunan pada tempat/tempat yang sulit dimasuki oleh alat pemadat normal harus dihampar dalam lapisan mendatar dengan tebal gembur tidak lebih dari !7 cm dan seluruhnya dipadatkan dengan menggunakan pemadat mekanis. i. imbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat mesin gilas, harus dihampar dalam lapisan hori6ontal dengan tebal gembur tidak lebih dari !7 cm dan dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis atau timbris )tamper* manual dengan berat statis minimum !7 kg. Pemadatan di ba+ah maupun di tepi pipa harus mendapat perhatian khusus untuk mencegah timbulnya rongga/rongga dan untuk menjamin bah+a pipa terdukung sepenuhnya.
(. 4'$8N'N $"" !* Pengendalian $utu Bahan a* 4umlah data pendukung hasil pengujian yang diperlukan untuk persetujuan a+al mutu bahan akan ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi bagaimanapun juga harus mencakup seluruh pengujian yang disyaratkan paling sedikit tiga contoh yang me+akili sumber bahan yang diusulkan, yang dipilih me+akili rentang mutu bahan yang mungkin terdapat pada sumber bahan.
Spesifkasi Teknis
%=
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
b* etelah persetujuan mutu bahan timbunan yang diusulkan, menurut pendapat Direksi Pekerjaan, pengujian mutu bahan dapat diulangi lagi agar perubahan bahan atau sumber bahannya dapat diamati. c* uatu program pengendalian pengujian mutu bahan rutin harus dilaksanakan untuk mengendalikan perubahan mutu bahan yang diba+a ke lapangan. 4umlah pengujian harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan tetapi untuk setiap !777 meter kubik bahan timbunan yang diperoleh dari setiap sumber bahan paling sedikit harus dilakukan suatu pengujian Nilai 'kti#. Direksi Pekerjaan setiap saat dapat memerintahkan dilakukannya uji ke/ekspansi#/an tanah sesuai N8 7&/ 9=;0/%77%. %* Ketentuan Kepadatan untuk imbunan anah a* Lapisan tanah yang lebih dalam dari &7 cm di ba+ah ele-asi tanah dasar harus dipadatkan sampai ;0 dari kepadatan kering maksimum yang ditentukan sesuai N8 7&/!=(%/!;<;. "ntuk tanah yang mengandung lebih dari !7 bahan yang tertahan pada ayakan !; mm, kepadatan kering maksimum yang diperoleh harus dikoreksi terhadap bahan yang berukuran lebih )o-ersi6e* tersebut sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. b* Lapisan tanah pada kedalaman &7 cm atau kurang dari ele-asi tanah dasar harus dipadatkan sampai dengan !77 dari kepadatan kering maksimum yang ditentukan sesuai dengan N8 7&/!=(%/!;<;. c* Pengujian kepadatan harus dilakukan pada setiap lapis timbunan yang dipadatkan sesuai dengan N8 7&/%<%!;;% dan bila hasil setiap pengujian menunjukkan kepadatan kurang dari yang disyaratkan maka Penyedia 4asa harus memperbaiki pekerjaan sesuai dengan Pasal &.%.!.< dari eksi ini. Pengujian harus dilakukan sampai kedalaman penuh pada lokasi yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi harus tidak boleh berselang lebih dari %77 m. "ntuk penimbunan kembali di sekitar struktur atau pada galian parit untuk gorong/gorong, paling sedikit harus dilaksanakan satu pengujian untuk satu lapis penimbunan kembali yang telah selesai dikerjakan. "ntuk timbunan, paling sedikit satu rangkaian pengujian bahan yang lengkap harus dilakukan untuk setiap !777 meter kubik bahan timbunan yang dihampar. &* Kriteria Pemadatan untuk imbunan Batu Penghamparan dan pemadatan timbunan batu harus dilaksanakan dengan menggunakan penggilas berkisi )grid* atau pemadat ber-ibrasi atau peralatan berat lainnya yang serupa. Pemadatan harus dilaksanakan dalam arah memanjang sepanjang timbunan, dimulai pada tepi luar dan bergerak ke arah sumbu jalan, dan harus dilanjutkan sampai tidak ada gerakan yang tampak di ba+ah peralatan berat. etiap lapis harus terdiri dari batu bergradasi menerus dan seluruh rongga pada permukaan harus terisi dengan pecahan/pecahan batu sebelum lapis berikutnya dihampar. Batu tidak boleh digunakan pada !0 cm lapisan teratas timbunan dan batu berdimensi lebih besar dari !7 cm tidak diperkenankan untuk disertakan dalam lapisan teratas ini. Pasal 31 Spesifkasi Teknis
%<
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
Pasangan Batu
!. "$"$ !* "raian a* Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam ambar atau seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, yang dibuat dari Pasangan Batu. Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan, galian, penyiapan pondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan pesi#ikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian, potongan dan dimensi seperti yang ditunjukkan dalam ambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan. b* "mumnya, pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan, gorong/gorong pelat, dan tembok kepala gorong/ gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar. Bilamana #ungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan, bukan sebagai penahan beban, seperti lapisan selokan, lubang penangkap, lantai gorong/gorong )spill+ay apron* atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau di sekitar ujung gorong/gorong, maka kelas pekerjaan di ba+ah Pasangan Batu )tone $asonry* dapat digunakan seperti Pasangan Batu dengan $ortar )$ortared tone+ork* atau pasangan batu kosong yang diisi )grouted rip rap*. %. B'J'N !* Batu a* Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang diketahui a+et. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau lemah. b* Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci bila dipasang bersama/sama. c* erkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus memiliki ketebalan yang tidak kurang dari !0 cm, lebar tidak kurang dari satu setengah kali tebalnya dan panjang yang tidak kurang dari satu setengah kali lebarnya. %* 'dukan 'dukan haruslah adukan semen dengan komposisi ! pc : & psr. &. PL'K'N''N P''N'N B'" !* Persiapan Pondasi a* Pondasi untuk struktur pasangan batu harus disiapkan sesuai dengan gambar rencana. b* erkecuali disyaratkan lain atau ditunjukkan pada ambar, dasar pondasi untuk struktur dinding penahan harus tegak lurus, atau bertangga yang juga tegak lurus terhadap muka dari dinding. "ntuk struktur lain, dasar pondasi harus mendatar atau bertangga yang juga horisontal. Spesifkasi Teknis
%;
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
c* Lapis landasan yang rembes air permea!le" dan kantung penyaring harus disediakan. d* Bilamana ditunjukkan dalam ambar, atau yang diminta lain oleh Direksi Pekerjaan, suatu pondasi beton mungkin diperlukan. Beton yang digunakan harus memenuhi ketentuan yang disyaratkan. %* Pemasangan Batu a* Landasan dari adukan baru paling sedikit & cm tebalnya harus dipasang pada pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing/ masing batu pada lapisan pertama. Batu besar pilihan harus digunakan untuk lapis dasar dan pada sudut/sudut. Perhatian harus diberikan untuk menghindarkan pengelompokkan batu yang berukuran sama. b* Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang. c* Batu harus ditangani sedemikian hingga tidak menggeser atau memindahkan batu yang telah terpasang. Peralatan yang cocok harus disediakan untuk mema/sang batu yang lebih besar dari ukuran yang dapat ditangani oleh dua orang. $enggelindingkan atau menggulingkan batu pada pekejaan yang baru dipasang tidak diperkenankan. &* Penempatan 'dukan a* ebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan dalam +aktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh. Landasan yang akan menerima setiap batu juga harus dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus disebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang. b* ebal dari landasan adukan harus pada rentang antara % cm sampai 0 cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bah+a seluruh rongga antara batu yang dipasang terisi penuh. c* Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu +aktu haruslah dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan baru yang belum mengeras. Bilamana batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai pengerasan a+al, maka batu tersebut harus dibongkar, dan adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan yang baru. (* Ketentuan Lubang ulingan dan Delatasi a* Dinding dari pasangan batu harus dilengkapi dengan lubang sulingan. Kecuali ditunjukkan lain pada ambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, lubang sulingan harus ditempatkan dengan jarak antara tidak lebih dari % m dari sumbu satu ke sumbu lainnya dan harus berdiameter 07 mm. b* Pada struktur panjang yang menerus seperti dinding penahan tanah, maka delatasi harus dibentuk untuk panjang struktur tidak lebih dari %7 m. Delatasi harus &7 mm lebarnya dan harus diteruskan sampai seluruh tinggi dinding. Batu yang digunakan untuk pembentukan sambungan Spesifkasi Teknis
&7
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
harus dipilih sedemikian rupa sehingga membentuk sambungan tegak yang bersih dengan dimensi yang disyaratkan di atas. c* imbunan di belakang delatasi haruslah dari bahan Drainase Porous berbutir kasar dengan gradasi menerus yang dipilih sedemikian hingga tanah yang ditahan tidak dapat hanyut jika mele+atinya, juga bahan Drainase Porous tidak hanyut mele+ati sambungan.
Spesifkasi Teknis
&!
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN DERMAGA KAYU BARI, NANGA KANTOR DAN PAPAGARANG
BAB 9 PRS4ARA5AN LAIN-LAIN %AN PRUBA6AN-PRUBA6AN Pasal #0 Persaratan Lain-Lain Pemborong di+ajibkan membuat gambar/gambar re-isi, bila diperlukan, dan gambar/gambar detail dari pekerjaan yang akan dilaksanakan. ambar/gambar tersebut diajuakan kepada Direksi untuk dan dibuat dalam rangkap dua, diserahkan kepada direksi. Pemborong +ajib membuat gambar pelaksanaan pekerjaan di lapangan )as built dra+ing* dan diserahkan kepada Direksi pada +aktu serah terima pertama hasil pekrjaan. Pengurusan ijin yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pemasangan 8nstalasi sementara untuk air dan listrik, bila diperlukan sampai ber#ungsi dengan baik serta seluruh biaya yang diperlukan dalah tanggungan pemborong. Pemborong dan Direksi tidak terlepas dari tanggung ja+ab terhadap hal/hl yang tidak diinginkan pada saat pelaksanaan pekerjaan. elama masa pelaksanaan kegiatan proyek, pihak pemborong harus memenuhi ke+ajibannya kepada pihak pelabuhan setempat untuk hal/hal sebagai berikut : !. $embayar uang Pas pelabuahan bagi semua tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan proyek selama untuk keoentingan pribadi masing/masing, kecuali pada areal kerja3lokasi kegiatan proyek. %. $embayar uang pas kendaraan, baik kendaraan roda dua, roda empat atau sejenis lainnya sesuai ketentuan yang berlaku, kecuali pada areal kerja3lokasi kegiatan proyek. &. $embangun pagar sementara pada batas lahan yang disediakan3diserahkan untuk sementara selama pelaksanaan proyek kepada pihak proyek3Pemborong pelaksanan. Pembuatan pagar sementara tersebut atas beban pemborong.Pagar sementara harus dibongkar kembali setelah pekerjaann selesai dan semua bekas bongkarannya harus dikeluarkan dari lokasi dimaksud ke tempat yang ditentukan oleh Direksi, atas beban pemborong. (. Lahan yang diserahkan kapada pemborong untuk lokasi kegiatan proyek, termasuk untuk lokasi Direksi Keet, Kantor Pemborong, gudang, bahan dan lapangan penumpukan dibebaskan dari ke+ajiban persyratan se+a tanah dan lapangan penumpukan oleh pihak Pemborong. 0. Ponton Pancang dan ponton/ponton transport yang beroperasi didaerah perairan pelabuhan selama jangka +aktu pelaksanaan proyek dibebaskan dari pungutan jasa kepelabuhan, kecuali apabila ponton tersebut bertambat dan pada dermaga3tambatan yang tidak diserahkan untuk kegiatan proyek.
Pasal #1 Spesifkasi Teknis
&%