LAPORAN PRAKTIKUM SPEKTROFOTOMETER
KELOMPOK 5 1. Flamy Puspa Nugraheni (20133010036) 2. Dian Lutfiani (20133010046) 3. Fajrin Nur Hidayatullah (20133010029) 4. Octariza Dwi Cahyono (20133010030) 5. Fajar Ahmad Fauzi (20133010032) 6. Muhammad Muhammad Nasrullah (20133010033) 7. Bayu Setiawan (20133010041)
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2015
1. Nama Alat Merk/Typ e
: Spektrofotometer : Eppendorf Ecom 6122
2. Spesifikasi
3. Fungsi Spektrofotometer
berfungsi
untuk
mengukur
absorbansi
dengan
cara
melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.
4. Data Teknik Eppendorf ECOM 6122
Power supply, dapat diubah Konsumsi daya Penting Kontrol temperatur
: 100 V, 120 V, 220 V, 240 V +15% bis -10% 50/60 Hz ± 5%, VDE, FTZ, GSE, dan UL : 26 VA : untuk 230 V, ubah ke 220 V : Penahan kuvet dapat menginkubasi pada 25, 30 dan 37°C. Pemanasan dan pendinginan menggunakan elemen peltier. Rentang suhu : 15 hingga 35 °C Akurasi suhu : ±0.2°C
Sumber cahaya
Jangkauan photometric
Photometer Drift Presisi jangka pendek Kelembaban udara Interface Berat Dimensi
Presisi suhu : ±0.1°C Suhu berubah seiring waktu (pada rentang suhu 25°C) Dari 25 ke 30 °C < 5 menit Dari 30 ke 37 °C < 5 menit Dari 25 ke 37 °C < 8 menit Dari 30 ke 25 °C < 7 menit Dari 37 ke 30 °C < 7 menit Dari 37 ke 25 °C < 10 menit : Sumber radiasi : lampu halogen tungsten (Daya tahan: ± 1000 jam ) Penerima radiasi : photodiode silikon 5 filter : 340, 405, 495, 546 dan 578 nm : A = -0.1 hingga 2.2 (340 nm) A = -0.1 hingga 2.5 (405 hingga 578 nm) Resolusi : A = 0.001 Impresisi : A = -0.1 hingga 0.2 < ±0.002 A A = 0.2 hingga 2.0 < 1% A = 2.0 hingga 2.5 < 2 % Ketidak akuratan : A = -0.1 hingga 0.2 < ±0.002 A A = 0.2 hingga 2.0 < ±1% A = 2.0 hingga 2.5 < ±2 % : Anwarmzeit 15 min. Drift ist innerhalb von 15 min. <1% des jeweilegen nebbereiches : Dengan pengukuran kinetik (1 menit) < 1 mA : 25 sampai 75 % : Koneksi printer : interface centronic EDP RS-232c interface : ±4.2 kg : L = 300 mm, B = 250 mm, H = 120 mm
5. Konsep Dasar Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube. Benda bercahaya seperti matahari atau bohlam listrik memancarkan spektrum yang lebar terdiri atas panjang gelombang. Panjang gelombang yang dikaitkan dengan cahaya tampak itu mampu mempengaruhi selaput pelangi mata manusia dan karenanya menimbulkan kesan subyektif akan ketampakan (vision). Dalam analisis secara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan, yaitu daerah UV (200
–
380 nm), daerah visible (380
700 nm), daerah inframerah (700
–
3000 nm)
–
(Khopkar 1990). Menurut Cairns (2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna terbentuk.
Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar sumber cahaya yang digunakan. Diantaranya adalah sebagai berikut: a. Spektrofotometri Visible (Spektro Vis)
Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah
cahaya
tampak
(visible).
Cahaya
visible
termasuk
spektrum
elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau, apapun.. selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut termasuk ke dalam sinar tampak (visible). Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah lampu Tungsten. Tungsten yang dikenal juga dengan nama Wolfram merupakan unsur kimia dengan simbol W dan no atom 74. Tungsten mempunyai titik didih yang tertinggi (3422 ºC) dibanding logam lainnya. karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu. Sample yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memilii warna. Hal ini menjadi kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible. Oleh karena itu, untuk sample yang tidak memiliki warna harus terlebih dulu dibuat berwarna dengan menggunakan reagent spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna. Reagent yang digunakan harus betul-betul spesifik hanya bereaksi dengan analat yang akan dianalisa. Selain itu juga produk senyawa berwarna yang dihasilkan harus benar-benar stabil. Salah satu contohnya adalah pada analisa kadar protein terlarut (soluble protein). Protein terlarut dalam larutan tidak memiliki warna. Oleh karena itu, larutan ini harus dibuat berwarna agar dapat dianalisa. Reagent yang biasa digunakan adalah reagent Folin.
Saat protein terlarut direaksikan dengan Folin dalam suasana sedikit basa, ikatan peptide pada protein akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna biru yang dapat dideteksi pada panjang gelombang sekitar 578 nm. Semakin tinggi intensitas warna biru menandakan banyaknya senyawa kompleks yang terbentuk yang berarti semakin besar konsentrasi protein terlarut dalam sample.
b. Spektrofotometri UV (ultraviolet) c. Spektrofotometri UV-Vis d. Spektrofotometri IR (Infra Red)
Beer Lambert Law. Juga dikenal sebagai hukum Beer Beer atau Hukum Lambert Bouguer, itu mengidentifikasi hubungan antara konsentrasi sampel dan intensitas cahaya ditularkan melalui itu. Berkenaan dengan hukum disebutkan, ada dua konsep implisit: transmitansi [T] dan absorbansi [A]. Transmitansi [T] adalah sebagian kecil dari cahaya yang terkait dari di tentukan panjang gelombang melewati sampel.
It = Intensitas radiasi yang ditransmisikan Io = Intensitas radiasi insiden Persentase transmitansi [T%] dapat dinyatakan oleh persamaan berikut:
Konsentrasi molekul menyerap cahaya dalam sampel sebanding dengan absorbansi [A] dari sampel itu. Sekarang dinyatakan secara matematis sebagai berikut:
A
= Absorbansi diukur
ε
= Molekul absorbansi coeffisien [liter /mol/cm]
l
= Jarak dari lintasan yang dilalui oleh cahaya dalam sampel
c
= KonsentrasiContoh[mol /liter]
6. Blok Diagram
Cara Kerja :
Cara kerja spektrofotometer dimulai dengan dihasilkannya cahaya monokromatik dari sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet (tempat sampel/sel). Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun yang diserap oleh larutan akan dibaca oleh detektor yang kemudian menyampaikan ke layar / Display. Larutan yang akan diamati melalui spektrofotometer harus memiliki warna tertentu. Hal ini dilakukan supaya zat di dalam larutan lebih mudah menyerap energi cahaya yang diberikan. Secara kuantitatif, besarnya energi yang diserap oleh zat akan identik dengan jumlah zat di dalam larutan tersebut. Secara kualitatif, panjang gelombang dimana energi dapat diserap akan menunjukkan jenis zatnya.
7. Cara Pengoperasian a. Kalibrasi
Kalibrasi
yang
dimaksud
ini
adalah
men-setting
blank
alat
spektrofotometer, sebelum digunakan untuk analisis. Secara umum sbb: 1.
Nyalakan alat spektrofotometer
2.
Isi kuvet dengan larutan blanko (aquades)
3.
Diseting/diatur panjang gelombang untuk kalibrasi.
4.
keterangan: 0%T itu diukur saat kuvet dalam keadaan kosong. 100%T
itu diukur saat kuvet dalam keadaan terisi larutan.
5.
Kuvet berisi larutan blanko dimasukkan ke spektrofotometer
6.
Lalu tekan tombol 0 ABS 100%T, tunggu sampai keluar kondisi setting
blank (dalam bentuk teks)
b. Pengukuran Tegangan pada Alat
Nama Alat
: Spektrofotometer
Merk / Type
: Eppendorf Ecom 6122
Prinsip Kerja Diagram Eppendorf Ecom 6122
1. CPU Sebagai kontrol dari sistem kerja spektrofotometer 2. Receiver Sebagai penerima atau deteksi cahayanya. 3. Power Supply Power Supply ON kemudian Fan Motor hidup sebagai pendingin. 4. Temperatur Control Temp control ini dilengkapi dengan sensor PT-100 seba gai sensor suhunya dengan elemen peltier sebagai penghasil panas dan dingin. Temp sensor untuk mengatur suhu , blok ini digunakan untuk menginkubasi serum dengan syarat suhu yang ditentukan. 5. Filter Control Terdapat motor yang digunakan untuk memilih jenis panjang gelombang dari sample yang diinginkan.Bentuk motor itu sendiri di design berbentuk lingkaran yang dipasang kaca dengan panjang gelombang tertentu. 6. Lampu Suplai Lampu ini digunakan sebagai sumber cahaya 7. Mixer Control Digunakan untuk mencampur sample dengan reagen menggunakan motor DC menggunakan tegangan min plus- min plus (Negatif-Positif)
c. Pengukuran Sampel Menggunakan Spektrofotometer
Untuk memasukkan 31 parameter, tekan tombol parameter lalu masukkan parameter berikut : 1. Method Name
: Diisikan nama senyawa yang akan kita ukur, misal: Hb
2. EDP Number : Diisikan nomor pemilihan menu, missal :011 3. Unit : Diisi satuan yang digunakan, missal : mg/dl 4. R1 Volume : Diisi volume standart yang kita gunakan, misalnya pada data teknik GLU tertera R1 : 1000 µl, maka R1 volume dapat kita isi 1000 µl tapi pada percobaan kali ini kita menggunakan separuhnya yaitu 500 µl atau separuh dari data yang tertera dalam data teknik 5. Sample Volume : Diisi banyaknya volume sample yang akan kita gunakan menurut data teknik. Jika R1 volume kita bagi dua atau setengahnya, maka sample yang kita gunakan juga setengahnya. Dalam percobaan kali ini sample volume yang tertera yaitu 100 µl, maka yang kami gunakan yaitu 50 µl 6. R2 Volume : Diisikan volume R2 yang tertera pada data teknik jika ada. Jika tidak ada maka diisi nol 7. R3 Volume : Diisikan volume R2 yang tertera pada data teknik jika ada. Jika tidak ada maka diisi nol 8. Measuring Procedure
End Point : Ciri – cirinya mempunyai inkubasi pada waktu dan suhu tertentu selain itu akan terjadi perubahan warna pada sample 2Point Determinant perubahan warna
: Ada absorban (A1, A2
) dan tidak ada
⋯
Kinetic : Adanya inkubasi 1, 2, 3 dan tidak ada perubahan warna 9. Blank : Diisi data blanko yang ada pada data teknik. Dapat diisi none; RB,SB ; atau RB + SB. Pada percobaan kali ini kita menggunakan RB 10. Incubation Time1 : Diisi waktu inkubasi yang kita inginkan, misalnya 5menit 11. Incubation Time2 : Diisi waktu inkubasi yang kedua jika ada, jika tidak ada dapat dilewati 12. Incubation Time3 : Diisi waktu inkubasi yang ketiga jika ada, jika tidak ada dapat dilewati 13. Measuring Time : Diisi total waktu dari inkubasi 14. Reaction Direction : Ada dua, yaitu rising dan falling. Sedangkan pada percobaan kali ini kita menggunakan rising 15. Wafe Length : Diisi panjang gelombang yang tertera pada data teknik yaitu 546 16. Calibration : Jika ada kalibrasi maka diisi ON, jika tidak ada maka diisi OFF
17. Factor : Diisi factor kalibrasi jika ada yaitu 1. Jika tidak ada maka diisi 0 18. Number of Standart : Diisi jika ada pada data teknik 19. Standart 1 Consentrasion : Diisi jika ada pada data teknik 20. Standart 2 Consentrasion : Diisi jika ada pada data teknik 21. Standart 3 Consentrasion : Diisi jika ada pada data teknik 22. Standart 4 Consentrasion : Diisi jika ada pada data teknik 23. Standart 5 Consentrasion : Diisi jika ada pada data teknik 24. Standart 6 Consentrasion : Diisi jika ada pada data teknik 25. Number Standart Determinant: Diisi jika metode yang kita gunakan determinant 26. Adjusment Factor : Diisi 1 atau 0, pada percobaan diisi dengan 1 27. Adjusment Constant : Diisi 1 atau 0, pada percobaan diisi dengan 0 28. Dilution Limit : Diisi angka yang tertera pada data yang terdapat pada measuring, yaitu 400 29. Normal Value Upper Limit : Terdapat pada Expected Value pada data di ambil batas atas yaitu 115 30. Normal Value Lower Limit : Terdapat pada Expected Value pada data di ambil batas bawah yaitu 75 31. Temperature : Diisi temperature yang digunakan yang tertera pada data yaitu 37º C d. Hasil Pengukuran
Nama Alat
: Spektrofotometer
Merk / Type
: Eppendorf Ecom 6122
Voltage Selection
: Ge-Ge = 9,5 VAC dan Bn-Bn =15,5 VAC
Fan Motor
: 12,4 VDC
Temperatur Control
: 0,25 VDC
-
Sensor (PT 100)
: Rs-Gr = 0 VDC dan Ge-Gr = 0,25 VDC
-
Peltier
:0
-
Temp Control
:0
Lampu
: rl-rt = 5,8 VDC
Filter Motor
: OFF = 0 dam ON = 6,6 VDC
Mixer Motor
: 3,8 VDC
8. Trouble Shooting
MASALAH Lampu sumber menyala-up.
PROBLALE PENYEBAB tidak
Rendah pembacaan dalam meter atau di galvanometer.
Stabil indikasi tersebut.
pengukur
Filamen rusak. Sekering keselamatan terbakar. Ada resistensi di filamen lampu. Tegangan adalah keliru. Lampu Sumber rusak. Photocell ini kotor atau rusak. Rangkaian penguatan rusak.
SOLUSI Mengganti lampu. Mengganti lampu. Mengganti lampu. Tinjau tegangan. Periksa sumber pakan. Mengganti lampu. Bersihkan atau ganti fotosel.
Mengubah atau memperbaiki rangkaian penguatan. Tegangan Lampu Sumber Sesuaikan tegangan. adalah rendah. The stabilizer dioda zener Ganti dioda Zener. rusak.
9. Maintenance Visual pemeriksaan peralatan
Frekuensi : Setiap enam bulan Spektrofotometer harus diperiksa secara visual untuk memverifikasi bahwa tempat dan integritas komponen perusahaan diselenggarakan sesuai dengan spesifikasi pabrik. Aspek yang paling penting yang dikutip berikutnya: a) Periksa bahwa struktur meja kerja pendukung spektrofotometer berada dalam kondisi baik. b) Uji struktur umum spektrofotometer. Pastikan tombol atau switch kontrol dan penutup mekanik dipasang dengan kuat dan bahwa label identifikasi alat jelas c) Pastikan bahwa aksesoris bersih, tidak menunjukkan retak dan mendukung fungsional optimal alat. d) Konfirmasikan bahwa bagian penyesuaian mekanik (mur, sekrup, baut, dll) disesuaikan dan berada dalam kondisi baik. e) Periksa apakah konektor listrik tidak memiliki retak at au pecah. f) Pastikan kabel tidak menunjukkan tanda-tanda splicing. g) Periksa kabel pengaman perangkat dan terminal bebas dari debu, kotoran atau korosi. Menunjukkan tanda-tanda kerusakan.
h)
Periksa bahwa sistem grounding (internal dan eksternal) adalah standar, dari jenis yang disetujui, fungsional.
i) Pastikan bahwa sirkuit switch atau interrupters, kotak sekering dan indikator bebas dari debu, kotoran dan korosi. j) Periksa komponen listrik eksternal untuk tanda-tanda overheating.
Pemeliharaan Umum
-
Pembersihan tumpahan
Dalam kasus kebocoran pada pemegang sampel, tumpahan harus dibersihkan sesuai dengan prosedur berikut: a. Matikan spektrofotometer dan lepaskan kabel dari jala listrik. b. Gunakan alat suntik untuk membersihkan pemegang sampel. c. Menyerap cairan sebanyak yang mungkin dapat diekstraksi. d. Keringkan pemegang sampel dengan cotton bud obat. e. Gunakan kertas lensa atau sepotong kain bersih bertekstur lembut
untuk membersihkan jendela fotosel. f.
Bersihkan bagian luar dari instrumen dengan sepotong kain dibasahi dengan air suling. Termasuk layar, kontrol dan keyboard dalam pembersihan.
-
Perubahan baterai
Berbagai model spektrofotometer menggunakan baterai untuk menghafal data yang berhubungan dengan analisis, seperti tanggal dan waktu. Prosedur untuk mengubah baterai serupa dalam berbagai peralatan.Mengikuti prosedur ini dianjurkan: a. Pastikan bahwa indikasi baterai rendah muncul di layar instrumen. b. Matikan spektrofotometer. c. Lepaskan kabel listrik. d. Membuka kompartemen baterai dan keluarkan baterai usang. e. Bersihkan titik kontak listrik. f. Pasang baterai baru dengan spesifikasi yang sama seperti aslinya. g. Tutup kompartemen. h. Hubungkan kembali peralatan. i.
Sesuaikan informasi tanggal dan waktu.
-
Perubahan bohlam/lampu
Bola lampu adalah konsumsi dengan umur produktif yang terbatas. Ini harus meramalkan bahwa pada suatu titik waktu, maka akan diperlukan untuk menggantinya. Kemungkinan besar akan terbakar, atau penguapan dan cahaya yang dipancarkan tidak akan lagi memenuhi spesifikasi proses spektrofotometri. Lampu langkah perubahan berbeda untuk setiap model dan salah satu harus selalu mengikuti instruksi dari pabriknya. Langkah-langkah umum adalah sebagai berikut: a. Pastikan bahwa bola lampu tidak berfungsi atau bahwa ada beberapa indikasi flaw. Dalam peralatan modern, tanda akan muncul di layar atau kode kesalahan. Dalam peralatan tua, cahaya hanya tidak akan bekerja lagi. b. Matikan spektrofotometer. c. Lepaskan kabel. d. Buka sekrup mengamankan bagian atas kompartemen lampu. e. Buka sekrup menjaga mekanisme lampu tetap. f. Buka sekrup pengikat kabel sambungan listrik ke lampu (dalam beberapa peralatan, ini mungkin tidak diperlukan, sebagai dasar perakitan memiliki mekanisme kontak langsung ke terminal kontak lampu). g. Pasang lampu baru dengan karakteristik yang sama seperti aslinya. Gunakan sarung tangan untuk menghindari terdapat sidik jari pada permukaan lampu. h. Hubungkan kembali kabel listrik ke pakan lampu. i.
Pasang kembali sekrup menjaga lampu di tempat.
j.
Pasang kembali sekrup penutup kompartemen lampu.
k. Hubungkan kembali spektrofotometer. l.
Hidupkan peralatan dan melaksanakan prosedur kalibrasi ulang peralatan yang ditetapkan oleh produsen.
-
Preventive Maintenance
Pemeliharaan preventif spektrofotometer harus sesuai dengan rutinitas dan frekuensi yang direkomendasikan oleh produsen. Serangkaian rutinitas dasar yang dapat dilakukan di laboratorium disajikan berikutnya: 1. Bersihkan spektrofotometer secara eksternal, termasuk, layar kontrol atau pengukuran meter. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sepotong kain halus dan dibasahi dengan air suling.
2. Periksa dan bersihkan kabel listrik. 3. Pastikan lampu yang bersih dan dalam kondisi baik. Jika tidak berfungsi,
pasang lampu
baru dengan spesifikasi yang sama seperti aslinya. Dalam
spektrofotometer modern, lampu terdeteksi secara otomatis oleh perangkat lunak yang mengontrol dan fungsi dari peralatan sehingga mudah untuk menentukan
kapan
perlu
mengganti
lampu.
Mengubah
lampu
dan
melaksanakan penyesuaian berikutnya setelah rekomendasi pabrikan. 4. Periksa sekering perlindungan. Sebelum membuka kompartemen di mana
sekering ditempatkan, periksa spektrofotometer dimatikan dan periksa bahwa kontak yang bersih dan dalam kondisi baik. Jika perlu, ganti dengan yang baru dengan karakteristik yang sama seperti yang direkomendasikan oleh produsen. 5. Taruh instrumen dalam konfigurasi operasional. 6. Aktifkan "pada" saklar dan memungkinkan untuk pemanasan selama lima (5)
menit. 7. Melakukan tes saat "on" dan posisi "off". 8. Kalibrasi panel depan spektrofotometer sesuai dengan instruksi dari
pabriknya. 9. Ukur sensitivitas peralatan itu. 10. Melakukan tes sesuai dengan hukum Beer. 11. Kembali spektrofotometer ke konfigurasi awal jika kalibrasi telah berhasil
diselesaikan.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna, Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak berwarna, maka larutan tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi larutan yang berwarna. Kecuali apabila diukur dengan menggunakan lampu UV. Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Hal ini dikarenakan pada panjang gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang tersebut, perubahan absorbansi untuk tiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar. Selain itu disekitar panjang gelombang maksimal, akan terbentuk kurva absorbansi yang datar sehingga hukum Lambert-Beer
dapat
terpenuhi.
Dan
apabila
dilakukan
pengukuran
ulang,
tingkat
kesalahannya akan kecil sekali. Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban Spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan dan cahaya yang diabsorbsi. Hal ini bergantung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorb oleh benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu perlu
dilakukan
kalibrasi
panjang
gelombang
dan
absorban
pada
spektrofotometer agar pengukuran yang di dapatkan lebih teliti.
10. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa alat spektrofotometer dengan Merk Eppendorf Ecom 6122 masih berfungsi dengan baik. Spektrofotometer berfungsi untuk mengukur
absorbansi
dengan
cara
melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.
DAFTAR PUSTAKA
http://yazhid28bashar.blogspot.com/2013/04/makalah-spektrofotometer.html http://depe22.blogspot.com/2012/05/makalah-spektrofotometer.html https://wanibesak.wordpress.com/2011/07/04/pengertian-dasar spektrofotometer-vis-uv-uv-vis/ http://biosmlabindustri.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html