Pekerjaan Lokasi Tahun Anggaran
: Pembangunan Rumah Pompa : :
I. TAHAP AWAL - Mobilisasi Peralatan - Pembersihan Lokasi - Pembuatan Direksi Keet, Barak Kerja dan Gudang - Pengukuran dan Penentuan Peil Bangunan - Memasukan Bahan / Material II. TAHAP PELAKSANAAN 1 Pekerjaan Galian dan Urugan Pekerjaan ini terdiri dari : 1. Galian tanah pondasi 2. Urugan Tanah bekas galian 3. Urugan tanah dibawah lantai dan pemadatan 4. Urugan pasir dibawah pondasi 5. Urugan pasir dibawah lantai Sebelum pekerjaan galian dilaksanakan, terlebih dahulu di pasang bauplank, agar penggalian yang dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja, pekerjaan ini dilakukan dengan tenaga peralatan manual, tanah yang digali dibuang pada tempat yang tidak dapat menggangu untuk tahapan pekerjaan selanjutnya. 2 Pekerjaan Pasangan Pekerjaan ini terdiri dari : 1. Pasang Batu Kosong 2. Pekerjaan Batu Belah / Gunung 3. Pasang Dinding Batu Bata Transram 4. Pasang Dinding Batu Bata 5. Plesteran Dinding 6. Acian Dinding Bahan yang digunakan pada pekerjaan ini adalah : Semen, yang digunakan adalah Portlan semen (PC) Jenis I menurut NI -8 Tahun 1972 dan memenuhi S-400. Pasir, harus berupa pasir pasang butiran – butiran yang tajam dan beraneka ragam, kecuali untuk pekerjaan plesteran harus butiran yang halus dan tidak mengandung lumpur lebih dari 5%. Batu Belah / Gunung, yang digunakan keras dan tidak kropos, mempunyai 3 bidang dan diameter batu minimal 15 cm. Batu Bata, yaitu bata cetak ukuran 11 x 15 x 25 Cm, dengan campuran Sesua Spesifikasi
Pekerjaan Batu Kosong dipasang sebelum dilaksanakan Pasangan Pondasi Jalur, dengan ketebalan 20 cm, dan ditimbun dengan pasir di celah – celah batu dan disiram dengan air, sebelum Batu kosong dipasang terlebih dahulu diurug pasir setebal 10 cm, selanjutnya Pekerjaan pasangan batu
pondasi jalur dengan campuran 1pc : 4psr, hubungan pondasi jalur dengan sloof dipasang angker, Pasangan Dinding Bata Trasram dipasang dengan adukan 1pc : 3psr, dipasang diatas sloof setinggi 20 cm sebagai pasangan kedap air dan selanjutnya Pasangan Dinding Bata dengan campuran 1pc : 4psr semua dinding bata yang dipasang tidak dipersipakan memikul beban, dalam pelaksanaan pemasangan bata tidak diperkenankan lebih dari 2 m1, lapis bata yang satu dengan diatasnya harus berbeda sentengah panjang bata dan pada pengakhiran sambungan dibuat bertangga menurun dan tidak tigak bergigi untuk menghindari retak. Setelah bidang dinding yang telah selesai pasangan bata, Plesteran untuk semua bidang dinding campuran 1pc : 3psr dengan ketebalan 1 – 1,5 cm, sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu bidang yang akan diplester dibersihkan dan disiram dengan air, teknik perataan plesteran dengan memakai mistar kayu yang digerakan secara vertical dan horizontal. Acian Dinding dikerjakan setelah pekerjaan plesteran selesai dan umur plesteran telah cukup selama kurang lebih 7 hari. 3 Pekerjaan Beton Bertulang Pekerjaan ini terdiri dari : 1. Kolom Beton 2. Balok Latai 3. Sloof Beton 4. Ring Balok Bahan yang digunakan pada pekerjaan ini adalah : Semen, yang digunakan adalah Portlan semen (PC) Jenis I menurut NI -8 Tahun 1972 dan memenuhi S-400. Pasir, harus berupa pasir pasang butiran – butiran yang tajam dan beraneka ragam dan tidak mengandung lumpur lebih dari 5%. Kerikil, yang digunakan keras dan tidak kropos, mempunyai 3 bidang dan diameter batu minimal 20 mm’ dengan kandungan lumpur tidak lebih 1%. Baja Tulangan, harus bersih dari karat, digunakan mutu U-24 untuk diameter kurang dari 13 mm, penampang harus bulat dan memenuhi persyaratan NI-2 (PBI 1988). Kawat Beton, adalah dari baja lunak diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40mm, kawat pengikat beton harus memenuhi syarat – syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBI 1988). Air, yang digunakan tidak boleh mengandung minyak, asam akali, garam dan bah an – bahan organic lainnya.
Beton yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu dengan perbandingan campuran 1pc : 2psr : 3krl, dikerjakan setelah pekerjaan baja tulangan selesai dirakit dan telah dipasang bekesting / mall, pencampuran harus betul – betul tercampur merata dengan menggunakan alat pencampur beton dan pemadatan beton memakai alat penggetar, bekesting / mall dibuka setelah umur beton telah cukup minimal 28 hari, beton harus selalu dibasahi sebelum mencapai umur beton yang ditentukan, namun terhadap bekesting / mall pada bagian vertical bias dibuka setelah 3 hari, urutan pelaksanaan pekerjaan beton yaitu dimulai dengan Beton Sloof 15/20 Cm, dipasang diatas pasangan Batu pondasi, Kolom Beton 20/20 Cm, dipasang disetiap sudut atau pertumuan pasangan bata, Balok Latai 12/12 Cm dipasang sebagai pilar di teras bagian depan, Ring Balok 20/15 Cm. sebagai pengunci dikerjakan setelah pasangan bata selesai dipasang seluruhnya. 4 Pekerjaan Metsel / Beton Pekerjaan ini terdiri dari : 1. Cor Beton Lantai 2. Lantai Keramik 40 x 40 Cm
Bahan yang digunakan pada pekerjaan ini adalah : Semen, yang digunakan adalah Portlan semen (PC) Jenis I menurut NI -8 Tahun 1972 dan memenuhi S-400. Pasir, harus berupa pasir pasang butiran – butiran yang tajam dan beraneka ragam dan tidak mengandung lumpur lebih dari 5%. Kerikil, yang digunakan keras dan tidak kropos, mempunyai 3 bidang dan diameter batu minimal 20 mm’ dengan kandungan lumpur tidak lebih 1%. Bahan Keramik, Kualitas dalam negeri, mempunyai ukuran yang tepat dengan pinggiran – pinggiran yang tajam dan utuh, warna harus rata
Cor Beton Lantai dengan campuran 1pc : 3psr : 5krl, dikerjakan untuk semua lantai ruangan dalam dan lantai selasar, sebelum di cor beton tumbuk, diurug dahulu dengan pasir setebal 10 cm, disiram dengan air dan dipadat, sebelum di cor semua pipa – pipa air dan saluran – saluran lainnya sudah harus terpasang. Pekerjaan Keramik Lantai uk. 40 x 40 cm (polos) dipasang pada lantai ruangan dalam dan selasar, Keramik 20 x 20 cm (anti slip) dipasang pada lantai WC/KM, keramik lantai kamar mandi dibuat kemiringan 1% kearah pembuangan air (floor drain) Keramik 20 x 20 Cm (polos) dipasang pada dinding Ruangan inap, dinding dapur dan dinding WC/KM + bak air, 5 Pekerjaan Pintu, jendela, Ventilasi dan Penggantung Pekerjaan ini terdiri dari : 1. Kosen Pintu, Jendela dan Ventilasi 2. Pintu Panel 3. Bingkai Jendela dan Ventilasi Bahan yang digunakan pada pekerjaan ini adalah : Kayu untuk kosen, jenis kayu Sesuai Spesifikasi, ukuran 5/14 Cm, harus kering tidak cacat Papan untuk Pintu, Jendela dan Ventilasi, jenis kayu klas II, harus kering tidak cacat. Kosen /Pintu PVC, digunakan untuk KM/WC Kaca 5mm, untuk Jendela dan ventilasi
Kosen Pintu,Jendela/Ventilasi, sebaiknya dibuat sebelum pasangan dinding dilaksanakan atau minimal kosen dipasang bersamaan dengan pasangan dinding, kosen dibuat kokoh dan siku alangkah baiknya di skor dahulu, pada sisi yang berhubungan dengan tembok dibuat alur / sponing dan dipasang angker. Pintu Panel dan Bingkai Jendela/Ventilasi, dibuat kokoh dan siku, yang perlu diperhatikan penyusutan kayu, dipasang setelah pekerjaan dinding termasuk plesteran dan acian selesai dikerjakan dan kaca dipasang setelah pekerjaan selesai seluruhnya.
6 Pekerjaan Atap Plate Beton Pekerjaan ini terdiri dari : 1. Pembuatan Bekisting 2. Pemasangan Tiang Penyangga 3. Pekerjaan Pembesian 4. Pekerjaan Pengecoran 5. Pelepasan Bekisting
Bahan yang digunakan pada pekerjaan ini adalah : Besi Beton , jenis kayu Kelas III (Peranca), ukuran 8/12 Cm, harus kering tidak cacat Triplek 4 mm Kayu Dolken & Beton Kekuatan K225/ Sesuai Spesifikasi Teknis
8 Pekerjaaan Instalasi Listrik Pekerjaan ini terdiri dari : 1. Penyambungan 2. Pemasangan Instalasi 3. Pemasangan aksesoris Bahan yang digunakan pada pekerjaan ini adalah : Pipa PVC, ukuran 5/8 Kabel Listrik, Aksesoris Listrik
Pemasangan dan pemyerahan armature lampu sesuai yang telah ditentukan dari pengawalan sampai titik – titik cahaya lampu, saklar, stop kontak, termasuk perlengkapan dalam dan luar gedung. Pemasangan dan penyerahan panel – panel listrik termasuk perlengkapannya, pemasangan dan penyerahan instalasi faeder dari panel utama ke panel distributor di dalam dan di luar gedung , pembuatanrencana kerja, jadwal kerja, gambar pelaksanaan, gambar revisi serta pengetesan seluruh instalasi dan mendapat surat dari PLN instalasi harus dibuat untuk tegangan (voltage) sesuai kondisi. 9 Pekerjaaan Finishing Pekerjaan ini terdiri dari : 1. Finishing Dinding 2. Finishing Kosen 3. Finishing daun pintu panel Bahan yang digunakan pada pekerjaan ini adalah : Cat Tembok Cat Minyak Minyak cat Politur / vernis Meni kayu
Pekerjaan finishing adalah pekerjaan akhir dari pekerjaan konstruksi, sehingga pekerjaan ini memerlukan keahlian khusus dalam pelaksanaannya, Finishing Dinding / Plafon, menggunakan cat tembok sebelum dikerjakan dipastikan bahwa permukaan bidang yang akan di cat harus bersih dan rata dikerjakan dengan 3 kali pengecatan 1 x cat dasar dan 2 x cat penutup, untuk tahapan pengecatan terlebih dahulu pengecatan plafon baru pengecatan dinding. Finishing Kosen, pintu, jendela dan ventilasi, menggunakan politur / vernis, bidang kayu yang akan dicat dibersihkan dulu dan diamplas dengan kertas pasir agar permukaan benar – benar bersih dari debu/kotoran dan licin. Fisnishing Profil dan Listplank, menggunakan cat minyak, tahapan pelaksanaan sama dengan pelaksanaan pekerjaan finishing kayu. Warna cat yang akan digunakan sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
11 Lain - Lain Dalam Pelaksanaan pekerjaan ini harus memenuhi ketentuan2 sebagai berikut : 1. Sesuai ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Bestek. 2. Semua bahan / material yang didatangkan harus disetujui / diterima oleh Direksi Pekerjaan. 3. Setiap pelaksanaan bagian pekerjaan harus sepengetahuan atau persetujuan Direksi Lapangan. 4. Hasil pekerjaan sesuai kualitas dan kuantitas telah dicapai. 5. Perubahan-perubahan yang ditetapkan oleh Pemberi Tugas pada waktu penunjukan pekerjaan dan selama pekerjaan sedang berjalan. III. AKHIR PELAKSANAAN Setelah Pekerjaan selesai seluruhnya, bahan – bahan / material sisa harus dibersihkan dan dibakar atau dibuang keluar dari lokasi pekerjaan, selama masih masa pemeliharaan kontraktor bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan pekerjaan tersebut sampai dengan masa pemeliharaan berakhir dan dilaksanakan penyerahan ke dua.
-
Konstruksi Pintu Air
Perencanaan konstruksi pintu air meliputi: perhitungan schotbalk , bidang geser penahan schotbalk , pintu Air, engsel, angker, dinding dan lantai. Berikut ini diberikan gambar makro konstruksi pintu air .` .` -
Schotbalk
Schotbalk adalah konstruksi yang terdiri dari profil baja yang disusun melintang saluran/kanal dan berfungsi untuk membendung air pada saat perbaikan pintu gerbang ataupun pada saat pembersihan kolam dari lumpur. Untuk mencegah kebocoran, maka diantara balok schotbalk diisi schotbalk diisi dengan tanah lempung dan kapur, karena sifat tanah lempung yang tidak tembus air. Direncanakan menggunakan profil baja mempertimbangkan tekanan air yang dibendung.
IWF
Atau
Sesua
Spesifikasi
dengan
Lebar bidang geser bidang dinding geser yang menahan schotbalk pada schotbalk pada saat membendung air yang sekaligus untuk menentukan jarak antara celah schotbalk. celah schotbalk. Direncanakan bangunan pintu air memakai jenis pintu air. Faktor yang menjadi pertimbangan pemilihan pintu air air dibanding pintu gerbang gerbang lainnya antara lain adalah adalah :
Relatif lebih mudah dalam pengoperasiannya Dimensi relatif lebih kecil, sehingga ekonomis dalam bahan
Langkah-langkah perhitungan perhitungan dimensi pintu Air adalah sebagai berikut :
Ukuran tinggi pintu air ditentukan sesuai dengan kedalaman air, tinggi sponning dan tinggi jagaan ( freeboard freeboard ), ), sehingga tinggi pintu gerbang di tiap saluran berbeda karena ketinggian air yang harus ditahan oleh pintu gerbang juga berbeda. Lebar pintu Air diperhitungkan terhadap faktor lebar saluran yang ditentukan, tebal pintu air, dan sudut kemiringan pintu air terhadap garis melintang tegak lurus saluran. Untuk menentukan pembebanan pada pintu air yaitu dengan membagi tinggi pintu air menjadi beberapa segmen secara grafis dengan panjang yang sama, sesuai dengan tekanan hidrostatik yang diterima pintu air.
PEKERJAAN KONSTRUKSI BETON Pembesian Adalah penyiapan rangka bangunan sebelum dilakukan pengecoran, rangka yang dimaksud adalah tulangan baja. Pembuatan rangka ini disesuaikan dengan kebutuhan kekuatan bangunan. Pada umumnya tulangan mencapai luas 10 % dari luas penampang struktur.
Sementara pada pekerjaan di Lamunti, pekerjaan pembesian menggunakan besi polos Ø 10 mm, yang dirangkai dengan jarak rata – rata (10 cm x 10 cm) yang luasannya disesuaikan dengan ukuran lebar pintu. Setelah rangkaian besi selesai, kemudian besi diletakkan di atas cetakan beton yang telah dilapisi plastik PE kemudian untuk mempertahankan posisi tulangan di tengah-tengah badan cetakan maka dipasang beton decking dengan ukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm. Pengecoran Pengecoran berarti memasukkan campuran semen ke dalam cetakan yang telah disediakan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
Pengecoran dilakukan setelah besi terpasang dan cetakan dikunci. Mutu beton yang digunakan (fc) 22.5 Mpa (K.225) Pada saat pengecoran perlu dilakukan penusukan pada beton agar tidak terdapat rongga-rongga beton. Setelah pekerjaan pengecoran, kemudian dilakukan perawatan beton dengan selalu membasahi permukaan beton yang terbuka. Apabila beton mencapai umur kering (7 (7 hari) maka cetakan dibuka dengan mengendurkan kunci baut pada sisi 4 (sisi fleksibel) kemudian pelat precast dikeluarkan secara perlahan. Tahapan produksi tersebut diulang terus menerus sampai jumlah precast yang dibutuhkan terpenuhi. Penjelasan mengenai bahan Mutu beton Beton merupakan campuran semen portland, air, agregat kasar, dan agregat halus. Mutu beton yang digunakan adalah 22.5 Mpa (K.225) untuk pelat precast segmental yang didapat dengan takaran campuran adalah 1 PC : 2 Pasir : 3 Krikil : 0.5 air. Selain itu, beton yang digunakan harus merupakan beton yang sejenis untuk menjaga kualitas beton yang merata. Air Air yang dipergunakan untuk mencampur semen dengan agregat adalah air yang bersih dari kotoran, seperti: lemak, minyak, garam, lumpur, dan bahan organik lainnya yang dapat berpengaruh terhadap mutu dan stabilitas beton. Air yang akan digunakan harus mendapat persetujuan dari pengawas. Agregat halus Agregat halus yang akan digunakan harus bersih, bergradasi baik, dan berasal dari pasir alam. Agregat halus harus disetujui oleh konsultan pengawas sebelum digunakan. Agregat kasar Agregat kasar merupakan material alam yang diproduksi melalui proses pemecahan menggunak an mesin pecah sehingga menghasilkan kerikil bergradasi merata. Butiran harus bersih dan tajam sehingga menghasilkan pengikatan yang lebih kuat dengan semen. Agregat kasar harus bersih dari bahan organik dan non organik seperti potongan kayu, sampah plastik, dan kotoran lain yang dapat mengganggu. Kontraktor harus mendapat persetujuan konsultan pengawas mengenai agregat kasar yang akan digunakan.
Pelaksanaan pekerjaan pelat precast segmental Pelaksanaan pekerjaan produksi pelat precast segmental dilakukan sebelum pekerjaan konstruksi bangunan kontrol/pintu air dilaksanakan. Tahapan pekerjaan sebagai berikut:
Produksi cetakan (formwork)
Pemotongan besi dan perangkaian besi tulangan
Produksi decking ukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm
Mencampur material menjadi beton
Melapisi cetakan dengan plastik PE
Memasang besi ke dalam cetakan, kemudian pasang decking di bawah tulangan besi.
Kunci cetakan sesuai dengan kebutuhan lebar saluran
Pengecoran, tusuk-tusuk adukan agar beton merata
Perawatan beton basah menjadi kering.
Produksi pelat precast dilakukan dalam jumlah banyak, sesuai kebutuhan di lapangan Pekerjaan Besi Tulangan Lingkup kerja Pekerjaan besi tulangan merupakan seluruh pekerjaan pembesian untuk betun bertulang. Pekerjaan pembesian dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan gambar teknis desain. Besi tulangan merupakan elemen penahan tarik yang bekerja sama dengan beton membentuk struktur beton bertulang. Besi tulangan yang digunakan adalah Ø 10 mm polos mutu U-24 dengan kekuatan tarik ijin = 1400 kg/cm2 (fy = 140 Mpa).. Hubungan antar besi diikat dengan kawat tali diameter 0.9 mm. Penyimpanan material Material besi tulangan yang belum digunakan harus disimpan ditempat yang terlindung oleh pengaruh cuaca. Bantalan penyimpanan besi dari balok kayu dengan tinggi 30 cm diatas muka tanah. Besi harus terhindar dari lumpur atau kotoran lainnya yang dapat menyebabkan korosi. Pelaksanaan pekerjaan Pelaksanaan pekerjaan besi tulangan adalah meliputi pemotongan besi sesuai dengan gambar teknis desain. Kemudian perangkaian besi tulangan dengan pengikatan kawat tali diameter 0.9 mm. Apabila besi telah siap maka besi tulangan tersebut diletakan pada cetakan beton (formwork) dan diberi ganjalan dari beton decking ukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm dengan mutu beton sama. Pemadatan dan perataan. Pekerjaan badan bangunan kontrol selesai.............
Makassar, 07 September 2013 P E N A W A R, CV. ..................................
............................
Direktur