STANDAR PELAYANAN PADA INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD PALEMBANG BARI (Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI Nomor: 445/250/RSUD/2013 Tentang Penetapan Standar Pelayanan di RSUD Palembang BARI)
A. PENDAHULUAN RSUD Palembang BARI merupakan rumah sakit type B yang memiliki tugas melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah di bidang pelayanan kesehatan
yaitu
penyembuhan, pendidikan
menyelenggarakan
pelayanan
pemulihan,pencegahan,
dan
pelatihan
bagi
kesehatan
pelayanan
institusi
dalam
upaya
dan
tempat
kesehatan.
Selain
rujukan,
sekolah
melaksanakan pelayanan medis, pelayanan keperawatan, pelayanan rujukan serta penunjang medis dan non medis, RSUD Palembang BARI juga berfungsi merumuskan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan, penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
dibidang
pelayanan
mendukung kesehatan,
menyusun rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan, pengelolaan keuangan dan akuntansi, pengelolaan urusan kepegawaian, hubungan masyarakat, perlengkapan dan umum serta rumah tangga dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. B. STANDAR PELAYANAN Jenis pelayanan : Pelayanan Instalasi Bedah Sentral NO. 1.
KOMPONEN
URAIAN
Dasar Hukum
Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan Undang – Undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik Undang-undang Republik Indonesia Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
1
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 1994 tentang pedoman kerja Rumah Sakit Umum Daerah. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
436
Menkes/SK/IV/1993
tentang
berlakunyastandar pelayanan rumah sakit dan standar pelayanan medik rumah sakit Keputusan Walikota Palembang Nomor 5 Tahun 2004
tentang
pelaksanaan
peraturan
Daerah
Nomor 3 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI Peraturan Walikota Palembang Nomor 57 Tahun 2014 tentang Biaya Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI 2.
Persyaratan Pelayanan
Pasien telah menandatangani surat inform consent dan menyelesaikan persyaratan administrasi di ruang perawatan Pasien telah menandatangani surat izin untuk operasi
3.
Sistem, mekanisme, dan prosedur
1. Pasien
sebelumnya
telah
mendapatkan
persetujuan tertulis dari dokter di Poliklinik atau IGD untuk dilakukan operasi. 2. Setelah mendapatkan jadwal operasi, pasien masuk ke ruang perawatan. 3. Untuk sifatnya
kasus cyto,
pasien pasien
gawat
darurat
dilakukan
yang
tindakan
operasi segera. 4. Untuk kasus pasien kebidanan melalui IGD ke
2
bagian PONEK, dan ditindak lanjuti sesuai kondisi pasien, 5. Pasien dilakukan tindakan operasi di Instalasi Bedah Sentral 6. Pelayanan tindakan sesudah operasi : - Setelah
pasien
dilakukan
tindakan
pembedahan, kemudian dikirim keruang pulih / Recovery Room (RR) - Pasien tetap di monitor ±30 menit sesudah operasi dan dicek lagi vital sign nya - Apabila pasien sudah sadar/pulih dan bisa diajak berkomunikasi, lalu pasien tersebut dapat dikirim keruang rawat inap. - Apabila pasien telah pulih sepenuhnya, petugas menelpon ke ruangan rawat inap agar perawat dapat menjemput pasien di RR untuk dikirim ke ruangan rawat inap. - Sebelum diserahkan ke perawat ruangan, pasien dicek kembali vital sign nya seperti : tensi, nadi, dan suhu. - Lalu pasien dapat dibawa ke ruangan rawat inap. 4.
Jangka waktu penyelesaian
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Palembang
BARI
Nomor
800/312/RSUD/2014
tentang Pemberlakuan Standar Pelayanan Minimal Waktu tunggu operasi efektif : Tidak lebih dari 2 (dua) hari 5.
Biaya/tarif
Berdasarkan Peraturan Walikota Palembang Nomor 57
Tahun
2014
tentang
Biaya
Pelayanan
Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI 6.
Produk pelayanan
Pelayanan Instalasi Bedah Sentral
3
7.
8.
Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas
Kompetensi Pelaksana
-
Ruangan operasi Meja operasi Lampu operasi Mesin monitor pasien Mesin anastesi Mesin suction Mesin choter Alat instrument lengkap untuk section caesaria. Satu set jas operasi lengkap Ruang pemulihan : Bed pasien, alat monitor, oksigen otomatis dll
-
Dokter spesialis bedah (Ka.Instalasi)
-
Dokter spesialis anastesi
-
Operator terdiri dari: dokter spesialis kebidanan,
-
dokter spesialis mata, dokter spesialis bedah, dokter spesialis bedah orthopedic, dokter spesialis bedah digestif, dokter spesialis bedah syaraf. -
Perawat anastesi : DIII Keperawatan anastesi dan DIV Keperawatan anastesi
9.
Pengawasan internal
-
Perawat : DIII Keperawatan
-
Dilaksanakan oleh SPI (Satuan Pengawas Internal) terdiri dari : 1. Kepala SPI 2. Sekretaris SPI 3. Penanggung jawab Administrasi Umum dan 4. Kepegawaian 5. Penanggung jawab administrasi Pelayanan
-
Pelaksanaan tugas rutin dengan instruksi dari Direktur
-
Pelaksanaan audit meliputi : 1. perencanaan audit 2. pelaksanaan audit lapangan 3. evaluasi temuan data dan informasi 4. pengkomunikasian hasil audit 5. rekomendasi tindak lanjut 6. pemantauan pelaksanaan tindak lanjut.
4
10.
Penanganan pengaduan, saran, dan masukan
Pengaduan
Pengaduan secara lisan dapat disampaikan melalui loket pengaduan
Rekapitulasi pengaduan ditindak lanjuti secara tertulis kepada Direktur secara berjenjang.
Masukan dan Saran
Saran dan masukan secara tertulis dapat disampaikan melalui kotak saran yang tersedia di masing-masing unit pelayanan, selain itu juga dapat melalui website RSUD Palembang BARI yang dapat diakses kapan saja oleh seluruh masyarakat melalui media internet
Saran dan masukan yang sifatnya lisan dapat disampaikan melalui unit pengaduan atau dapat juga melalui costumer service/front office RSUD Palembang BARI
Saran
dan
disampaikan
masukan melalui
secara kotak
tertulis saran
yang
disetiap
ruangan dan dapat melalui SMS online RSUD Palembang BARI ke nomor 0811 7118989
11.
Jumlah pelaksana
-
Dokter Spesialis Bedah Umum : 3 orang
-
Dokter spesialis anastesi : 2 orang
-
Operator terdiri dari: dokter spesialis kebidanan (4 orang), dokter spesialis mata (2 orang), dokter spesialis bedah (3 orang), dokter spesialis bedah orthopedic (1 orang, dokter spesialis bedah digestif (1 orang), dokter spesialis syaraf (1 orang), dokter spesialis bedah plastik (1 orang).
-
Perawat anastesi : 3 orang
-
Perawat pelaksana : 19 orang
5