PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
SOP
No. Dukumen
:
No. Revisi
:
Tanggal Terbit
:
Halaman
: Kepala UPT PUSKESMAS BUGUL KIDUL
KOTA PASURUAN
dr. Ika Septa Lestari NIP : 198309242010012021
1. Pengertian 2. Tujuan
Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari ≥ 140 mmHg atau diastolik ≥ 90 mmHg. Sebagai acuan dalam penatalaksanakan hipertensi dan mencegah terjadinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita hipertensi yang datang di Puskesmas Bugul Kidul.
3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur/ Langkahlangkah
1. Petugas melakukan pengukuran tekanan darah dan mencatat dalam buku status pasien. 2. Dokter melalkukan anamnesis terhadap pasien. a. Keluhan pasien : sakit / nyeri kepala, gelisah, jantung berdebar – debar, pusing, leher kaku, penglihatan kabur, dan rasa sakit di dada. b. Faktor resiko hipertensi Faktor resiko yang tidak dapat di modifikasi : umur, jenis kelamin, riwayat hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam keluarga. Faktor yang dapat dimodifikasi : riwayat pola makan (konsumsi garam berlebihan), konsumsi alkohol berlebihan, aktivitas fisik kurang, kebiasaan merokok, obesitas, dyslipidemia, diabetus mellitus, psikososial dan stress. 3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik. a. Melakukan pemeriksaan kesadaran. b. Melakukan pemeriksaan thorax : pulmonal dancor. c. Melakukan pemeriksaan ekstremitas : akral dan oedema ekstremitas. 4. Dokter melakukan analisa diagnosis terhadap hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik. Diagnosis hipertensi ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Klasifikasi tekanan darah berdasarkan Joint National Committee VII (JNC VII) sebagai berikut : Klasifikasi Normal Pre-Hipertensi Hipertensi stage-1 Hipertensi stage-2
UPT. PUSKESMAS BUGUL KIDUL
TD Sistolik < 120 mmHg 120-139 mmHg 140-159 mmHg ≥160 mmHg
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI SOP
No. Dukumen
:
No. Revisi
:
TD Diastolik < 80 mmHg 80-89 mmHg 80-99 mmHg ≥100 mmHg
Kepala UPT PUSKESMAS BUGUL KIDUL dr. Ika Septa Lestari NIP : 198309242010012021
Tanggal Terbit
:
Halaman
:
5. Dokter melakukan tata laksana kepada pasien. Penatalaksanaan peningkatan tekanan darah dapatdi kontrol dengan perubahan gata hidup seperti tersesebut di bawah : Modifikasi
Rekomendasi
Penurunan berat badan
Jaga berat badan ideal (BMI : 18,5 – 24,9 kg/m2)
Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH)
Diet kaya buah, sayuran, produk rendah lema dengan jumlahl emak total dan lemak jenuh yang rendah
Pembatasan intake natrium
Kurangi hingga < 100 mmol per hari (2 g natriumatau 1 sendok teh garam perhari)
Aktivitas fisik aerobik
Aktivitas fisik aerobik yang teratur (misal: jalan cepat) 30 menit sehari, hampir setiap hari dalam seminggu
Pembatasan konsumsi alkohol
Laki-laki dibatasi hingga < 2 kali perhari Wanita dan orang yang lebih kurus dibatasi hingga < 1 kali perhari
Adapun algoritma tatalaksana hipertensi adalah sebagai berikut :
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
UPT. PUSKESMAS BUGUL KIDUL
SOP
No. Dukumen
:
No. Revisi
:
Tanggal Terbit
:
Halaman
:
Kepala UPT PUSKESMAS BUGUL KIDUL dr. Ika Septa Lestari NIP : 198309242010012021
Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang. Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk mengoptimalkan hasil pengobatan. a. Hipertensi tanpa compelling indication. - Hipertensi stage-1 dapat diberikan diuretik (HCT 12.5-50 mg/hari, furosemid 2 x 20-80 mg/hari), atau pemberian penghambat ACE (captopril 2 x 25-100 mg/hari atau enalapril 12 x 2,5-40 mg/hari), penyekat reseptor beta (atenolol 25-100 mg/hari dosis tunggal), penghambat kalsium (diltiazemextended release 1 x 180-420 mg/hari, amlodipin 1x2, 5-10 mg/hari, atau nifedipin long acting 30-60 mg/hari) atau kombinasi. - Hipertensi stage-2. Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2 minggu, dapat diberikan kombinasi 2 obat, biasanya golongan diuretik, tiazid dan penghambat ACE atau antagonis reseptor AII (losartan 1-2 x 25-100 mg/hari) atau penyekat reseptor beta atau penghambat kalsium. - Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontra indikasi dari masing-masing anti hipertensi diatas. Sebaiknya pilih obat hipertensi yang diminum sekali sehari atau maksimum 2 kali sehari. b. Hipertensi compelling indication (lihat tabel) Bila target tidak tercapai maka dilakukan optimalisasi dosis atau ditambahkan obat lain sampai target tekanan darah tercapai (kondisi untuk merujuk ke Spesialis). Daftar hipertensi dengan compelling indication : Indikasi khusus Diuret ik √
Gagal jantung Pasca infark miokard akut Risiko tinggi penyakit koroner DM Penyakit ginjal kronik Pencegahan stroke berulang
Obat yang direkomendasikan B AC AR CC AntagonisAldost B Ei B B eron √ √ √ √ √ √ √
√
√
√
√
√
√ √
√
√ √ √
√
√
PENATALAKSANAAN DIABETES MELLITUS UPT. PUSKESMAS BUGUL KIDUL
SOP
No. Dukumen
:
No. Revisi
:
Tanggal Terbit
:
Halaman
:
Kepala UPT PUSKESMAS BUGUL KIDUL dr. Ika Septa Lestari NIP : 198309242010012021
6. Melakukan rujukan jika memenuhi kebijakan kriteria rujukan. Kriteria rujukan: a. Hipertensi dengan komplikasi b. Resistensi hipertensi c. Krisis hipertensi (hipertensi emergensi dan urgensi) 7. Dokter menulis dokumen rekam medis pasien. 6. Bagan Alir
Pengukuran tekanan darah dan mencatat dalam buku status pasien
Melakukan anamnesis
Melakukan pemeriksaan fisik
Analisa diagnosis
Konseling dan terapi Rujukan
7. Unit Terkait
Dokumentasi rekam medis pasien 1. Emergency R. Obat 2. Poli Umum
8. Rekaman Historis perubahan No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai diberlakukan.