Sop Muskulo (Tennis Elbow)

DOKUMEN LEVEL

KODE

STANDAR

SOP LAB FT

OPERATING

MUSKULOSKELETAL - 05

PROSEDUR JUDUL

TANGGAL DIKELUARKAN

PRAKTIK FT PADA TENNIS ELBOW AREA

JULI 2012 No. REVISI :

PROSES BELAJAR MENGAJAR DI LAB

1. TUJUAN •

Mempe Memperla rlanc ncar ar pros proses es pelak pelaksa sanaa naan n prakti praktik k labo labora rator torium ium tenta tentang ng Penatalaksanaan Fisioterapi pada kasus Tennis Elbow

•

Menjamin terpenuhinya baku mutu standar layanan

2. RUAN RUANG G LING LINGKU KUP P

Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus Tennis Elbow, dilakukan mulai pada fase akut hingga pasien mampu melakukan aktifitas fungsional.

3. ACUAN

•

Caroly rolyn n

Kisne sner

and

Lynn ynn

Allen llen

Golby olby,,

Therape Therapeuti utic c

Exeris Exerise, e,

Fifth h Edit Editio ion, n, F.A F.A Davi David d Comp Compan any y Foundat Foundation ions s and tenich tenichque ques, s, Fift Philadelphia, 2007. •

Butler, DS, Mobilization of the nervous system, Churchill Livingstone, Lodon, 1991.

•

Cook CE, Osthopaedic Manual Therapy, Pearson Prentice Hall, New Jersey, 2007

•

Goodmann & Boissaunnault, Pathology implication for physiotherapy. WB Saunders co, London, 2000.

•

Helting D & Kessler RM, Management of common musculoskeletal disorder, Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia, 2006.

•

Meadows JTS, Orthopaedic Differential Diagnosis in Physisal therapy, Mc Graw-Hill, NY, 1999.

•

Crosbi Crosbie, e, J. (1993). (1993). Key Issues Issues in Muscul Musculoske oskelet letal al Physio Physiothe therap rapy. y. London: Butterworth-Heinemann.

•

Dokumen World Confederation for Physical Therapy (WCPT), 2007.

•

Guide Guide to Phys Physica icall Ther Therap apist ist Prak Praktic tice e Amer America ican n Phys Physica icall Ther Therapy apy Association, Association, 2001. 2001.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.







•

Kaplan, n, PE. PE. Peterson, Peterson, DH & Kapla

Musculoskelet Musculoskeletal al Pain and Disability Disability .

California: Appleton & Lange,1989. •

Salter, RB. Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System. Sydney: William & Wilkins, 1983.

•

Kessler Kessler,, RM. Management Management of Common Common Musculoskele Musculoskeletal tal Disorders: Disorders: Physical Therapy Principles and Methods. Philadelphia: Harper & Row.

1983. •

Refshauge, Refshauge, K. Musculoskele Musculoskeletal tal Physiotherap Physiotherapy y Clinical Clinical Science Science and Practice, Melbourne: Butterworth-Heinemann, 1995.

•

Clarkson, HM. Musculoskeletal Assessment Joint Range of Motion and Manual Muscle Strength. Baltimore: Williams & Wilkins, 1989.

•

Birnba Birnbaum, um, JS. The Musculoskele New York York:: Grun Grune e & Musculoskeletal tal Manual. Manual. New Stratton, 1986.

•

Low, J. Electro Therapy Explained Principles and Practice . Melbourne: Melbourne: Butterworth-Heinemann, 2000.

•

Bahrens Bahrens,, BJ. Phys Physic ical al Agent Agents s Theo Theory ry and and Pract Practic ice e the the Physi Physica cal l Therapist Assistant. Philadelphia: FA Davis Company, 1996.

•

Cameron, Cameron, MH. Physical Agents in Rehabilitations from research to Practice. Philadelphia: WB Saunders Company, 1999.

4. DEFINISI Pena Penatal talaks aksana anaan an fisiot fisioter erapi api pada pada kasus kasus tennis tennis elbo elbow w adal adalah ah selur seluruh uh

proses fisioterapi fisioterapi yang meliputi anamnesis, menghimpun data sekunder (catata (catatan n medis medis dan klinis), klinis), penguku pengukuran ran tanda tanda vital, vital, inspeks inspeksi, i, palpasi, palpasi, pemer pemeriks iksaa aan n

gerak gerak,,

peme pemerik riksa saan an fung fungsi, si, pemer pemeriks iksaan aan/te /tes s

spes spesifi ifik, k,

pengukuran, penentuan diagnosa fisioterapi, perumusan tujuan fisioterapi, penentuan penentuan modalitas alternatif fisioterapi, penentuan modalitas terpilih, pelaksanaan terapi, edukasi, evaluasi dan dokumentasi pada kasus tennis elbow.

5. PROSEDUR 5.1. Tanggung Jawab dan Wewenang

5.1.1. Ketua Program Program Studi sebagai sebagai penanggung penanggung jawab jawab pembelajaran. pembelajaran. 5.1. 5.1.2. 2. Dose Dosen n mata mata kuli kuliah ah FT Musk Muskul ulos oske kele leta tall bert bertan angg ggun ung g jawa jawab b terhadap terhadap pengelo pengelolaan laan keterca ketercapaia paian n prosedur prosedur Penatal Penatalaks aksanaa anaan n







Penat Penatala alaks ksan anaa aan n fisiot fisioter erapi api pada pada kasus kasus tennis tennis elbo elbow w seca secara ra objektif di laboratorium. 5.2. Pelaksanaan

5.2.1. Persiapan alat •

Skenario kasus tennis elbow

•

Bed lengkap

•

Blan lanko

lap laporan

statu atus

klin linis

untu ntuk

menc encatat tat

semua

penatalaksanaan fisioterapi •

•

Tensi meter dan stetoskop Arloji/stopwatch Arloji/stopwatch

•

Goniometer

•

Gambar VAS

•

Pita ukur/met-line

•

Verban elastis ukuran 15 cm

•

Mesin ultra sound

•

Handuk/perlak

•

Es batu

•

Thermometer

•

Us gelly

•

Tissue

5.2.2. 5.2.2. Persiap Persiapan an pasien pasien dan praktika praktikan n Selu Seluru ruh h maha mahasi sisw swa a diba dibagi gi 2, satu satu maha mahasi sisw swa a seba sebaga gaii praktikan dan satu mahasiswa berperan sebagai pasien Berikan satu skenario kasus tennis elbow kepada mahasiswa yang berperan sebagai pasien Pasien mempelajari scenario tersebut, sementara itu praktikan mempersiapkan instrumen pemeriksaan fisioterapi. 5.2.3. Anamnesis Ucapkan salam dan perkenalkan diri •

•

•

• •

Tanyakan data diri pasien

•

Tanyakan keluhan pasien

•

Tanyakan letak keluhannya

•

Tanyakan sejak kapan keluhan tersebut dirasakan

•

Tanyakan penyebab keluhannya

•

Tanyakan Tanyakan faktor-faktor faktor-faktor yang memperberat memperberat dan meringankan keluhan







5.2. 5.2.4. 4.

Meng Menghi himp mpun un data data seku sekund nder er Tanyakan catatan klinisnya • •

Tanyakan hasil pemeriksaan laboratoriumnya

•

Tanyakan hasil pemeriksaan foto rongennya

•

Tanyakan obat-obatan yang telah diterima/dikonsumsi

Catat semua data yang didapat 5.2. 5.2.5. 5. Anamn namnes esis is sis sisti tim m Tanyakan penyakit lain yang diderita •

•

Tanyak Tanyakan an kemungki kemungkinan nan adanya adanya keluhan keluhan pada pada sistim sistim tubuh tubuh yang lain Catat hasil pemeriksaan anamnesis sistim tersebut 5.2.6. 5.2.6. Penguku Pengukuran ran Vital Vital sign sign Sampaikan Sampaikan maksud/tujuan maksud/tujuan melakukan melakukan pengukuran pengukuran tensi, frekuensi denyut nadi dan frekuensi pernafasan kepada pasien. •

•

5.2.6.1. Pengukuran tensi Bebaskan lengan atas pasien dari pakaian • •

•

•

•

•

•

•

Posi Posisi si pasi pasien en dudu duduk k atau atau tidu tidurr tele telent ntan ang, g, leng lengan an pasien abduksi 30-40 derajat shoulder dan supinasi lengan bawah. Pasang mancet pada lengan atas pasien dengan batas bawah setinggi 2 cm di atas fossa cubiti Raba adanya denyut a.brachialis di sisi medial fossa cubiti Pasang stetoskop di telinga, dan membran stetoskop (besar) di area yang teraba denyut a.brachialis Kenc Kencang angka kan n peng penganc ancin ing g kemud kemudian ian pomp pompa a mancet mancet seca secara ra cepa cepatt hing hingga ga hing hingga ga 180 180 s/d s/d 200 200 mmHg mmHg (sam (sampa paii tida tidak k terd terden enga garr buny bunyii deny denyut utan an mela melalu luii stetoskop) Kendorkan Kendorkan pengancing pengancing secara perlahan (kecepatan (kecepatan turun tidak melebihi 3 mmHg/detik) sambil dengarkan systole dan diastolenya Sampaikan hasil pengukuran kepada pasien

Catat hasil pengukuran tersebut 5.2.6.2. 5.2.6.2. Penguk Pengukuran uran denyut denyut nadi nadi Siapkan jam tangan/stopwatch •

•

•

Raba dengan tiga jari adanya denyut a.radialis pada sisi radial pergelangan tangan bagian ventral Hitung jumlah denyut dalam satu menit atau selama 15 detik x 4. Sampaikan hasil pengukuran kepada pasien

•

Catat hasil pengukuran tersebut

•

•







•

Sambil mengamati gerakan dada/perut, hitung jumlah pernafasan dalam satu menit Sampaikan hasil pengukuran kepada pasien

•

Catat hasil pengukuran tersebut

•

5.2.7. Inspeksi 5.2. 5.2.7. 7.1. 1. Insp Inspek eksi si stat statis is Amati apakah apakah terpasang terpasang verban verban elastic elastic • •

•

•

•

Amati apakah siku dalam posisi tersangga tersangga kainatau arm sling atau semi fleksi Amati lengan bawah sisi cidera apakah tampak lebih besar disbanding sisi sehat Amati lengan cidera apakah ada perbedaan perbedaan tropic dibanding lengan sisi sehat Catat hasil pemeriksaan

5.2.7 5.2.7.2. .2. Insp Inspeks eksii dina dinamis mis Pasien diminta menggerakkan siku sisi cidera • •

•

5.2.8.

Amati ekspresi ekspresi wajah pasien apakah pasien tampak menahan nyeri atau tidak Catat hasil pemeriksaan

Palpasi •

Raba Raba daerah daerah cidera/k cidera/kelu eluhan han dengan dengan punggu punggung ng tangan tangan dan banding ingkan

dengan gan

sisi isi

seh sehat

apakah

ada

kenaika ikan

temperature atau tidak •

Tekan daerah keluhan dengan tiga jari (tekanan menggunakan ujung jari bagian palmar) untuk mengetahui adanya nyeri tekan

•

Teka Tekan n daer daerah ah antara antara epico epicondy ndylu lus s later laterali alis s dan olecr olecrano anon n dengan dengan satu jari (tekanan (tekanan menggunak menggunakan an ujung ujung jari bagian bagian palmar) untuk mengetahui adanya pitting oedem

•

Catat hasil pemeriksaan

5.2. 5.2.9. 9. Peme Pemeri riks ksaa aan n gera gerak k 5.2.9.1. Pemeriksaan gerak aktif •

Pasien diminta menggerakan kedua siku (sisi sehat dan sakit) sakit) secara secara bersamaa bersamaan n ke arah fleksi dan ekstensi ekstensi sejauh mungkin, kemudian kembali ke posisi semula.

•

Amati sejauh mana LGSnya dan bandingkan bandingkan dengan sisi sisi seha sehatt sert serta a tany tanyak akan an apak apakah ah ada ada nyer nyerii saat saat bergerak

•

Catat hasil pengukuran apakah ada keterbatasan gerak







supinasi supinasi sejauh mungkin, mungkin, kemudian kembali ke posisi posisi semula. •


•

Catat hasil pengukuran apakah ada keterbatasan gerak atau tidak serta ada nyeri gerak atau tidak

•

Pasien Pasien diminta diminta menggera menggerakan kan sendi sendi wrist wrist (sisi (sisi sehat sehat dan sakit) secara bersamaan ke arah palmar fleksi dan dorso dorso fleksi fleksi sejauh sejauh mungkin, mungkin,

kemudia kemudian n kembali kembali ke

posisi semula. •


•


•

Pasien diminta menggerakan sendi wrist (sisi sehat dan sakit) sakit) seca secara ra bersam bersamaa aan n ke arah arah ulnar ulnar devias deviasii dan dan radial radial deviasi deviasi sejauh sejauh mungkin, mungkin, kemudian kemudian kembal kembalii ke posisi semula.

•


•


5.2.9.2. Pemeriksaan gerak pasif •

Posi Posisi si pasi pasien en dudu duduk k di tepi tepi bed, bed, posi posisi si prak prakti tika kan n berada di samping pasien, shoulder posisi adduksi.

•

Atur pegangan sbb: satu tangan praktikan praktikan menyangga siku sisi yang sakit, tangan yang lain mengerakan siku ke arah fleksi dan ekstensi dengann pegangan pada pergelangan tangan.

•

•

Rasakan end feelnya dan amati sejauh mana LGSnya Atur pegangan sbb: satu tangan praktikan menyangga menyangga









•

•

Rasakan end feelnya dan amati sejauh mana LGSnya Atur pegangan sbb: satu tangan praktikan menyangga menyangga siku

sisi yang yang sakit, sakit, tangan tangan yang yang lain menger mengeraka akan n

pergelangan tangan ke arah palmar fleksi dan dorso fleksi dengan pegangan pada bagian palmar tangan, shoulder dalam posisi fleksi 90 derajat. •

•

Rasakan end feelnya dan amati sejauh mana LGSnya Atur pegangan sbb: satu tangan praktikan menyangga menyangga siku

sisi yang yang sakit, sakit, tangan tangan yang yang lain menger mengeraka akan n

pergelangan tangan ke arah ulnar deviasi dan palmar devi devias asii

deng dengan an pegan peganga gan n pada pada bagia bagian n palm palmar ar

tangan, shoulder dalam posisi fleksi 90 derajat. •

Rasakan end feelnya dan amati sejauh mana LGSnya

•

Catat Catat hasil hasil peng penguku ukuran ran apaka apakah h ada ada kete keterba rbatas tasan an gerak, perubahan endfeel serta nyeri gerak.

5.2.9. 5.2.9.3. 3. Pemer Pemeriks iksaa aan n gerak gerak isome isometri trik k •

Posi Posisi si pasi pasien en dudu duduk k di tepi tepi bed/ bed/st stoo ool, l, shou should lder er adduksi, elbow fleksi 90 derajat.

•

•

Posisi praktikan di samping pasien Atur pegangan pegangan sbb.: sbb.: satu tangan tangan praktikan praktikan menyangga menyangga siku siku

sisi sisi yang sehat sehat,, tangan tangan yang yang lain menaha menahan n

gerakan fleksi dan ekstensi pasien pada daerah 1/3 distal lengan bawah. •

Isomet Isometrik rik otot otot biceps biceps brac brachii hii

sisi sisi sehat sehat : Pasien Pasien

dimint diminta a memfle memfleks ksika ikan n sikun sikunya ya,, prak praktik tikan an membe memberi ri tahanan sehingga siku tidak bisa menekuk. •

Isomet Isometrik rik otot otot

trice triceps ps brach brachii ii sisi sehat sehat : Pasi Pasien en

diminta mengekstensikan sikunya, praktikan memberi







•

Isometrik otot triceps brachii sisi sakit : Pasien diminta mengekstensikan mengekstensikan sikunya, praktikan praktikan memberi tahanan sehingga siku tidak bisa ekstensi.

•

Rasakan seberapa besar kekuatan ototnya.

•

Isometrik otot pronator teres sisi sehat: Pasien diminta mempronasikan mempronasikan lengan bawahnya, praktikan memberi tahanan sehingga siku tidak bergerak.

•

Isomet Isometrik rik otot otot supin supinat ator or sisi sisi seha sehat: t: Pasie Pasien n dimint diminta a mensupinasikan lengan bawahnya, praktikan memberi tahanan sehingga siku tidak bergerak.

•


•

Isometrik otot pronator teres sisi sakit: Pasien diminta mempronasikan mempronasikan lengan bawahnya, praktikan memberi tahanan sehingga siku tidak bergerak.

•

Isomet Isometrik rik otot otot supin supinat ator or sisi sisi sakit sakit:: Pasie Pasien n dimint diminta a mensupinasikan lengan bawahnya, praktikan memberi tahanan sehingga siku tidak bergerak.

•


•

Isometrik otot extensor carpi radiali (brevis & longus) sisi sehat: sehat: Pasien Pasien diminta diminta mengger menggerakan akan dorsi fleksi fleksi wrist dengan posisi menggenggam, praktikan memberi tahanan sehingga wrist tidak bergerak.

•

Isometrik otot flexor carpi radialis, flexor carpi ulnaris dan dan palm palmar aris is long longus us sisi sisi seha sehat: t: Pasi Pasien en dimi dimint nta a memfleksikan wristnya dengan posisi menggenggam, prak prakti tika kan n

memb member erii

taha tahana nan n

sehi sehing ngga ga siku siku tida tidak k

bergerak. •








II. Origo m. ekstensort carpi radialis brevis (90%) Palpasi Palpasi pada pada epicond epicondylus ylus

laterali lateralis s humeri humeri (teno (teno

osseal) III. Tenomuscular ekstensort carpi radialis brevis (1%) Palpasi pada persendian humero-radialis IV. Muscle belly ekstensort carpi radialis brevis (8%)

•

Rasakan seberapa besar kekuatan ototnya

•

Ukur tingkat nyerinya dengan VAS dan tentukan tipe tennis elbownya.

•

Isometrik otot flexor carpi radialis, flexor carpi ulnaris dan palmari palmaris s longus longus sisi sisi yang sakit: Pasien diminta diminta memfleksikan wristnya dengan posisi menggenggam, prak prakti tika kan n

memb member erii

taha tahana nan n

sehi sehing ngga ga siku siku tida tidak k

bergerak. •

5.2.10.


Spesific test •

Pasi Pasive ve stretc stretchi hing ng palma palmarr fleks fleksii dan dan ulnar ulnar devia deviasi si:: Posi Posisik sikan an shou shoulde lderr fleksi fleksi 90 dera derajat jat,, siku siku sisi sisi sakit sakit pasien ekstensi penuh, wrist palmar fleksi dan ulnar deviasi, deviasi, jari-jari tangan menggenggam, pronasi lengan bawah, satu tangan praktikan menyangga pada siku, tangan yang lain mengulur ke arah palmar fleksi dan ulnar deviasi wrist.

•

Hasil Hasil tes positi positiff jika jika pasi pasien en meras merasak akan an nyeri nyeri yang yang hebat pada daerah lateral siku.







•

Pasien Pasien dimin diminta ta menga mengana nalog logika ikan n tingka tingkatt nyeri nyeri yang yang dirasakan saat diam dengan skala 10 cm.

•

Catat hasil pengukurannya

5.2.11.2. Pengukuran nyeri tekan •

Tunjukkan blanko VAS ke pasien dan beri penjelasan tata cara penggunaannya

•

Lakukan penekanan dengan 3 jari (dengan ujung jari bagia bagian n palma palmar) r) pada pada temp tempat at yang yang dikelu dikeluha han n nyeri, nyeri, pada saat yang sama pasien diminta menganalogikan tingka tingkatt nyeri nyeri yang yang dirasa dirasaka kan n saat saat diteka ditekan n terseb tersebut ut dengan skala 10 cm

•


5.2.11.3. Pengukuran nyeri gerak •

Tunjukkan blanko VAS ke pasien dan beri penjelasan tata cara penggunaannya

•

Pasien diminta menggerakan sendi sikunya ke arah ditemu ditemukan kannya nya nyeri nyeri gera gerak k

serta serta menga mengana nalog logika ikan n

tingkat tingkat nyeri nyeri yang yang dirasak dirasakan an saat saat berger bergerak ak tersebu tersebutt dengan skala 10 cm •


5.2.11.4. 5.2.11.4. Pengukuran Pengukuran LGS •

Letakan goniometer goniometer di samping luar siku dengan aksis pada epicondylus lateralis humeri, tangkai statis sejajar dengan aksis panjang humerus dan tangkai dinamis sejajar dengan aksis panjang dari radius.

•

LGS LGS flek fleksi si elbo elbow w : Pasi Pasien en dimi dimint nta a meng mengge gera raka kan n sikunya ke arah fleksi semaksimal mungkin (tangkai dinamis goniometer ikut bergerak) dan baca LGS yang







dinamis sejajar dengan stick/pensil yang digenggam. Baca Baca LGS LGS yang yang dicap dicapai ai di gonio goniome meter ter (LGS (LGS aktif aktif)) kemudian terapis menambah gerakan tersebut sebatas rasa nyeri (LGS pasif) dan baca LGS yang dicapai di goniometer. •

LGS deviasi wrist: Posisi pasien duduk , lengan bawah dilet diletak akan an di meja. meja. Leta Letakan kan aksis aksis goni goniome ometer ter pada pada puncak puncak os capitat capitatum, um, tangkai tangkai statis statis sejajar sejajar dengan dengan garis tengah dorsum lengan bawah, tangkai dinamis sejajar dengan aksis panjang dari metacarpal metacarpal III. Baca LGS yang dicapai di goniometer (LGS aktif) kemudian terap terapis is menamb menambah ah gerak gerakan an terse tersebut but sebat sebatas as rasa rasa nyer nyerii (LGS (LGS pasi pasif) f) dan dan baca baca LGS LGS yang yang dica dicapa paii di goniometer.

•

LGS Palmar-dorso fleksi wrist: Posisi pasien duduk , leng lengan an bawa bawah h dile dileta taka kan n di meja meja.. Letak etakan an aksi aksis s goniomet goniometer er pada pada process processus us styloid styloideus eus ulna, ulna, tangka tangkaii statis sejajar dengan aksis panjang dari ulna, tangkai dinamis sejajar dengan aksis panjang dari metacarpal v. Baca LGS yang dicapai di goniometer (LGS aktif) kemudian terapis menambah gerakan tersebut sebatas rasa nyeri (LGS pasif) dan baca LGS yang dicapai di goniometer.

•

Catat hasil pengukuran LGS tersebut dengan metoda ISOM.

5.2.11.5. 5.2.11.5. Anthropometri Anthropometri •

Penguku Pengukuran ran panjan panjang g lengan lengan : ukur panjan panjang g lengan lengan denga dengan n pita pita ukur ukur dari dari tube tuberos rosita itas s major major humer humerii s/d prose prosesus sus stiloy stiloydeu deus s ulna ulna atau atau radiu radius s pada pada posis posisii









5.2.12. 5.2.12. Diagnosa Diagnosa fisioter fisioterapi api Berdasarkan Berdasarkan temuan dari pemeriksaan dan pengukuran, pengukuran, rumuskan rumuskan problematik fisioterapinya secara spesifik meliputi level: 5.2.11.1. Impairment Tuli Tulisk skan an diag diagno nosa sa di leve levell ini ini seca secara ra spes spesif ifik ik yang yang mencakup: problem level impairment 5.2.11.2. Keterbatasan fungsi Tulis Tulislah lah diag diagnos nosa a di level level ini ini seca secara ra singk singkat at dan dan jelas jelas denga dengan n suatu suatu kalim kalimat at yang yang mewaki mewakilili gang ganggu guan an fungs fungsii paling dasar pada AKS yang melibatkan sendi lutut. 5.2.11.3. Restriksi partisipasi Hanya diisi bilamana pasien merasa ada gangguan dalam menjalankan peran sesuai status sosialnya. Bila tidak ada gangguan, tulislah dengan istilah dbn (yang berarti dalam batas normal). 5.2.12. 5.2.12. Tujuan Tujuan fisiote fisioterapi rapi Rumuskan tujuan fisioterapi untuk fase akut dan sub akut/kronis sesuai dengan diagnose yang telah dibuat. 5.2.13. 5.2.13. Modalita Modalitas s alter alternati natif f Rumu Rumusk skan an

semu semua a

moda modali lita tas s

yang yang

dapa dapatt

digu diguna naka kan n

untuk ntuk

meng mengat atas asii prob proble lema mati tik k yang yang dite ditemu muka kan. n. Dise Disesu suai aika kan n deng dengan an







diberika diberikan n kompres kompres dingin/e dingin/es s 6 menit menit secara secara interval interval untuk

vasokontriksi

dan

mengurangi

nyeri.

diberi rik kan elst elstis is perb perban an atau atau elbo elbow w Compression: dibe decker untuk menekan/menghind menekan/menghindari ari odem. Elevation: ditinggikan/ganjal bantal setinggi 20 cm dengan dosis setiap 2 jam dielevasikan, 1 jam diistirahatkan (venous return). •

Transve Transverse rse frictio friction n posisi posisi terulur terulur sub maksimal maksimal yang yang ringan tapi sering (2-3 kali sehari).

5.2.15.2. 5.2.15.2. Fase sub akut/kronis (1-3 minggu cedera) •

Terapi rapi

ultr ltra

sound

(US):

Persia rsiap pan

alat: at:

Cek

kelengkapan kelengkapan dan fungsi alat, tentukan dosis terapinya. Pelaksanakan terapi : Menjelaskan tujuan terapi dan efek efek yang yang akan akan diras dirasak akan an kepa kepada da pasie pasien. n. Pasi Pasien en posisi posisi tidur tidur telentan telentang g dengan dengan lengan lengan lurus, lurus, telapak telapak tangan menghadap ke bawah, disangga/dialas handuk atau perlak. •

Dosis: FITT: Frekwensi 2-3 x per minggu. Intensitas 1,5-2,0 -2,0 watt watt/c /cm2 m2.. Time Time 6 meni menitt (lua (luas s area area 6 cm2 cm2 deng denga an

diam diamet eter er head ead

cont contin inuo uous us..

Arah Arah

gera gerak k

tran transd sduc ucer er 1 tran transd sduc ucer er

cm). cm). Tipe ipe long longit itud udio iona nall

tendon atau otot. •

Deep Deep transv transvers erse e frict friction ion:: Posi Posisi si pasie pasien n telent telentan ang g







•

Strengthening exercise (2-3 x per minggu), endurance otot (3-5x per minggu) : Holten method.

•

Function Functional al exercis exercise: e: Membuka Membuka dan menutup menutup handle handle pintu, menyisir, mandi dengan gayung, memeras dll.

•

Upaya preventif: Melakukan tahap pemanasan secara baik baik dan dan bena benarr sebe sebelu lum m mela melaku kuka kan n lati latiha han n yang yang sebenar sebenarnya/ nya/inti inti misalnya misalnya dengan dengan gerakan gerakan-ger -geraka akan n ringan dan stretching, penggunaan elbow decker.

5.12.16.Edukasi pasien/keluarga •

Berikan penjelasan kepada pasien/keluarga perihal terjadinya keluhan/problematik tennis elbow tersebut.

•

Berikan Berikan penjela penjelasan san kepada kepada pasien pasien/kel /keluar uarga ga perihal perihal manfaat manfaat pembe pemberia rian n modal modalita itas s fisiot fisioter erap apii untuk untuk mengat mengatasi asi keluh keluhan an// problematic tennis elbow tersebut.

•

Berikan penjelasan penjelasan kepada pasien/keluarga pasien/keluarga perihal akibat yang terjadi bilamana modalitas fisioterapi untuk mengatasi keluhan/ problematic tennis elbow tersebut tidak diberikan/dilaksanakan.

•

Berika ikan

penje njelas lasan

kepada

pasie asien n/ke /keluar uarga

perih rihal

gerakan/aktifitas yang belum boleh dilakukan sebelum diijinkan oleh dokter/fisioterapis. 5.2.17 5.2.17.. Evalu Evaluas asii







disyahkan oleh

Pengampu MK

Ka Lab

Kaprogdi

Tgl, ………..

Tgl, ………..

Tgl, ………..

Sop Muskulo (Tennis Elbow)

Recommend Documents