laporan kasus kkm ilmu kesehatan mata - hifemaDeskripsi lengkap
hifema
Full description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
Deskripsi lengkap
ASKEP hifemaDeskripsi lengkap
hifemaFull description
Deskripsi lengkap
mataDeskripsi lengkap
-Full description
Full description
SOPDeskripsi lengkap
pkmFull description
SELFFull description
HIFEMA No. Dokumen : SOP/C/VII/II. No. Revisi
SOP
:
Tanggal Terbit : 28 februari 2017 Halaman
: 1/2
UPTD KESEHATAN
drg. Achmad Muchtar,M.Kes
PUSKESMAS BEJI
NIP. 196410251992031006
KABUPATEN PASURUAN 1. Pengertian
/2017
Hifema adalah terdapatnya akumulasi darah pada bilik mata depan. Dapat terjadi akibat trauma atau terjadi spontan. Bisa disertai dengan abrasi kronis, iritis, midriasis, atau gangguan struktur lain pada mata akibat trauma penyebabnya.
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penatalaksanaan Hifema
3. Kebijakan
1.
Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Beji Nomor : 440/
2.
Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Beji Nomor : 440/
4. Referensi
1.
/424.072.20/2017 tentang standar layanan klinis.
/424.072.20/2017: tentang jenis pelayanan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
2.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015, tentang akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama.
3.
Standar Puskesmas, bidang bina pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur, 2013
5. Alat dan Bahan
1. Alat : a. Senter b. Alat tulis c. Rekam medis d. Tensi meter e. Stetoskop f.
Termometer
g. Snellen chart 2. Bahan : 6. Langkah-langkah
1. Petugas melakukan pengkajian awal pasien (sesuai SOP). 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien. Pada mata didapatkan visus umumnya turun, tampak darah di bilik mata depan; 3. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik; 4. Petugas memulai penatalaksanaan dengan : a. Non Medikamentosa KIE dengan pembatasan aktifitas fisik, pelindung mata. KIE kemungkinan pasien perlu dirawat atau bed rest dan posisi tidur dengan elevasi kepala. b. Medikamentosa analgesik yang tidak mengandung NSAID c. Segera rujuk segera setelah penanganan awal 5. Petugas mencatat di rekam medis pasien.