SOP evaluasi kinerja dan hasil evaluasi kinerjaFull description
yyy
FREEFull description
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Full description
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
sop
sop
UMAFull description
EVALUASI KINERJA No.Dok:
UPT PUSKESMAS AJUNG
Terbitan:
UPT Puskesmas Ajung Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Ajung
No. Rev:
SOP
Tanggal mulai berlaku: Halaman
dr. Titis sulistyowati NIP: 19690331 200604 2 003
1. Pengertian
Evaluasi kinerja merupakan kegiatan yang terikat dengan waktu untuk mengkaji secara sistematis dan objektif, relevansi, kinerja, dan keberhasilan dari program yang sedang berjalan atau program yang telah selesai. Evaluasi dilakukan secara selektif untuk menjawab pertanyaan spesifik, yang akan dijadikan pedoman bagi pengambil keputusan atau manajer, serta untuk menyediakan informasi apakah asumsi atau teori yang melatar belakangi suatu program adalah valid, apakah program berhasil atau tidak berhasil dan mengapa. Evaluasi biasanya bertujuan untuk memastikan atau menilai apakah suatu program itu relevan, dirancang dengan baik, efisien, efektif, memberi dampak positif, dan dapat berkesinambungan (sustain), atau bahkan dikembangkan
2. Tujuan
1. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang kebijakan, strategi an pelaksanaan program atau kegiatan berkait dengan intervensi program yang sedang berjalan maupun intervensi di masa mendatang. 2. Menunjukkan akuntabilitas pelaksanaan dan hasil kinerja program/kegiatan kepada pihak yang berkepentingan. Memperhatian pengertian dan tujuan diatas, maka evaluasi perlu dilakukan pada setiap fungsi manajemen, untuk menjamin suatu kegiatan benar-benar dibutuhkan serta tepat untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
3. Kebijakan 4. Referensi
Permenkes RI No. 128 tahun 2004, seperti Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Program Pemberantasan Penyakit (P2), Program Gizi, Kesehatan Lingkungan dll.
EVALUASI KINERJA No. Dokumen
SOP
:
No. Revisi Tanggal Terbit
: :
Halaman
: 2/2
5. Prosedur : 1. Penetapan indicator 2. pengukuran dan standar pelaksanaan kegiatan 3. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan 4. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata (riel) 5. Pembandingan hasil ukur dengan standar 6. Merancang dan melakukan tindakan koreksi, bila memang diperlukan 6. Unit Terkait