Jumat, 13 November 2015 Asuhan Kebidanan Pelepasan Implant
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “M” AKSEPTOR LAMA KB IMPLANT
DI BPM DIANA ERNAWATI, Amd. Keb PARENGAN MADURAN
Dosen Pembimbing
Luluk Yuliati, S.SiT
Disusun Oleh
Ainurika Saidah 1206.060
AKADEMI KEBIDANAN DELIMA PERSADA GRESIK TAHUN AKADEMIK 2014/2015
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan kebidanan pada Ny “M” Akseptor Lama KB Implant di BPM Diana Ernawati, Amd. Keb Parengan Maduran disusun oleh Nama
: Ainurika Saidah
NIM
: 1206.060
Telah disetujui dan disahkan pada Hari
:
Tanggal
:
Mahasiswa
Ainurika Saidah
Mengetahui, Pembimbing Akademik
Luluk Yuliati, S.SiT
Pembimbing Lahan
Diana Ernawati, Amd. Keb
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny “M” Akseptor Lama KB Implant di BPM Diana Ernawati, Amd. Keb. Penulis mengucapkan terima kasih kepada 1. Sri Utami, S.ST., M.Kes selaku direktur Akademi Kebidanan Delima Persada Gresik. 2. Luluk Yuliati, S.SiT selaku pembimbing akademik Akademi Kebidanan Delima Persada Gresik. 3. Diana Ernawati, Amd. Keb selaku pembimbing lahan. 4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan asuhan kebidanan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih ada kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga laporan ini bermanfaat untuk semua pihak.
Gresik, 14 Januari 2015
Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Implan merupakan salah satu metode kontrasepsi yang diinsersikan pada bagian subdermal yang hanya mengandung progestin dengan masa kerja panjang, dosis rendah dan reversible untuk wanita. Mekanisme kerja implan dapat mencegah kehamilan dan dapat membuat lendir serviks semakin kental, mengganggu mobilitas tuba dan spermatozoa. Sehingga produksi keseimbangan hormon estrogen, progesteron dan gonadotropin dapat terganggu. Keuntungan menggunakan metode ini adalah perlindungan tinggi hingga 5 tahun, pengembalian kesuburan yang cepat, tidak memerlukan pemeriksaan dalam dan tidak mengganggu ASI. Efek samping yang ditimbulkan antara lain dapat menyebabkan nyeri kepala, peningkatan berat badan, nyeri payudara dan mual. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud implan? 2. Apa saja jenis implan? 3. Bagaimana mekanisme kerja implan? 4. Apa saja indikasi dan kontraindikasi implan? 5. Bagaimana konseling pemasangan implan? 6. Bagaimana pemasangan dan pelepasan implan? 1.3 Tujuan Mengetahui pengertian, jenis mekanisme kerja, indikasi dan kontraindikasi, konseling pemasangan implan dan pemasangan serta pelepasan implan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telut dengan sel sperma (Suratun. 2002). Implan adalah metode kontrasepsi hormon yang efektif tidak permanen dan dapat mencegah terjadinya kehamilan antara tiga hingga lima tahun. Metode ini dikembangkan oleh The Population Council yaitu suatu organisasi internasional yang didirikan tahun 1952 untuk mengembangkan teknologi kontrasepsi (Biran Affandi, dkk. 2011). 2.2 Jenis kontrasepsi implan 1. Norplant Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3-4 cm dengan diameter 2-4 mm yang di isi dengan 36 mg levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun. 2. Implanon Terdiri dari 1 batang putih lembut dengan panjang kira-kira 40 mm dan diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg ketodegestrel dan lama kerjanya 3 tahun. 3. Jendena atau indoplant Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg levonogestrel dengan lama kerjanya 3 tahun (Saifuddin. 2006). 2.3 Mekanisme kerja implan Sebagaimana progestin yang lain, cara kerja implan adalah 1.
Membuat lendir serviks semakin kental sehingga mengganggu penetrasi spermatozoa untuk masuk lebih dalam lagi
2. Mengganggu mobilitas tuba, sehingga tranport sperma maupun telur terganggu 3. Mengganggu kapasitas spermatozoa sehingga kemampuan membuahi menurun 4. Mengganggu pemasakan endometrium sehingga mengganggu implantasi telur yang akan dibuahi 5.
Mengganggu keseimbangan hormon estrogen, progesteron dan gonadotropin sehingga menghambat ovulasi (Hidayati. 2009).
2.4 Keuntungan kontrasepsi implan
1. Daya guna tinggi 2. Perlindungan jangka panjang 3. Pengembalian kesuburan yang cepat 4. Tidak memerlukan periksa dalam 5. Bebas dari pengaruh estrogen 6. Tidak mengganggu kegiatan senggama 7. Tidak mengganggu ASI 8. Hanya kembali apabila ada keluhan 9. Dapat dicabut setiap saat 10. Mengurangi jumlah darah menstruasi 11. Memperbaiki kadar Hb dalam darah (Evrett. 2007). 2.5 Efek samping Pada kebanyakan pasien dapat menyebabkan perubahan pola menstruasi berupa spoting (perdarahan bercak), hiperpigmentasi, serta amenorea (Saifuddin. 2006). Timbulnya masalah seperti 1. Nyeri kepala 2. Perubahan berat badan 3. Perubahan suasana hati 4. Nyeri payudara 5. Perasaan mual 6. Jerawat (Affandi, dkk. 2011). 2.6 Indikasi pemasangan implan 1. Usia reproduktif 2. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang 3. Ibu menyusui 4. Pasca keguguran 5. Pasca persalinan 6. Tidak menginginkan hamil lagi, tetapi tidak mau kontap 7. Wanita dengan kontraindikasi estrogen 8. Sering lupa minum pil (Hidayati. 2009). 2.7 Kontraindikasi pemasangan implan
1. Hamil atau diduga hamil 2. Perdarahan pervaginam tanpa sebab yang jelas 3. Kanker payudara atau riwayat kanker 4. Tidak dapat menerima perubahan menstruasi yang terjadi 5. Diabetes mellitus 6. Gangguan toleransi glukosa (Hidayati. 2009). 2.8 Waktu pemasangan Kapsul implan dapat dipasang setiap saat selama siklus menstruasi, bila sudah dipastikan tidak hamil. Waktu yang optimal yaitu 1. Selama menstruasi (7 hari pertama) 2. Pasca persalinan (3-4 minggu) bila tidak menyusui 3. Pasca keguguran (segera atau 7 hari pertama) 4. Sedang menyusui bayinya eksklusif 5. Memakai KB alamiah (sebelum hari 7 siklus haid) 6. Pil kombinasi, setelah pil aktif terakhir (ke-21 dan 7 hari berikutnya) 7. Pil progestin, hari terakhir 8. Suntik, jadwal suntik berikutnya 9.
AKDR, bila sudah dicabut sebelum hari 7 siklus haid dan bila terpasang setiap saat 7 hari sebelum pencabutan (Affandi. 2011).
2.9 Macam-macam metode pelepasan implan Ada beberapa macam metode pelepasan implan diantaranya 1. Pop out (Darney, Klaise dan Walker) Merupakan tehnik pilihan bila memungkinkan karena tidak traumatis, sekalipun tidak selalu mudah untuk mengerjakannya. Dorong ujung proksimal kapsul ke arah distal dengan ibu jari sehingga mendekati lubang insisi, sementara jari telunjuk menahan bagian tengah kapsul sehingga ujung distal kapsul menekan kulit. 2. Cara standart Jepit ujung distal kapsul dengan klem mosquito, sampai kira-kira 0,5-1 cm dari ujung klemnya. Masuk dibawah kulit melalui lubang insisi, putar pegangan klem pada posisi 1800 di sekitar sumbu utamanyamengarah ke bahu akseptor. Bersihkan jaringan-jaringan yang menmpel
di sekeliling klem dan kapsul dengan skalpel sam pai kapsul bersih. Tangkap ujung kapsul yang sudah terlihat dengan klem. Lepaskan klem mosquito dan keluarkan kapsul dengan klem 3. Cara U Buat insisi memanjang selebar 4 mm proksimal dari ujung distal kapsul diantara kapsul ketiga ke 3 dan ke 4. Kapsul yang akan dicabut difiksasi dengan meletakkan jari telunjuk tangan kiri sejajar di samping kapsul. Kapsul dipegang dengan klem ±5 mm dari ujumg distalnya. Kemudisn klem diputar ke arah pangkal lengan atas sehingga kapsul terlihat di bawah lubang insisi dan dapat dibersihkan dengan skalpel
BAB 3 TINJAUAN KASUS
Tanggal : 14 Januari 2015 I.
Jam: 08.25 WIB
PENGKAJIAN DATA
A. Data Subyektif 1. Biodata Nama : Ny “M”
Nama Suami : Tn “W”
Umur : 36 tahun
Umur
: 40 tahun
Suku
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
: Jawa
Agama : Islam Pendidikan: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
Pekerjaan
: Swasta
: Swasta
Alamat : Pelang wot 2. Keluhan Utama Ibu mengatakan ingin melepas implannya karena sudah waktunya dilepas. Ibu sudah memasang implan 3 tahun. 3. Riwayat Kesehatan Pasien Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti DM, hipertensi, TB paru, asma, hepatitis dan HIV/ AIDS. 4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu Kompl Ha mil ke
Usia keha mila n
Jenis persa linan
Bayi
ikasi
Tem
Peno
pat
long
persa
persa
Ib
Ba
B/
linan
linan
u
yi
P
B
B
1.
2.
Ater
Spt-
m
B
Ater
Spt-
m
B
Bida BPS
BPS
n
Bida n
-
-
-
-
Um ur/ Jk
2,
9
9/
thn/
48
♀
3,
4
1/
thn/
Nifas
Kead
Lak
aan
tasi
Bai Baik
k
Baik
Bai k
♀
51
5. Riwayat Menstruasi Menarche : 14 tahun
Dismenorhea : Terkadang
Siklus : 30 hari
Keteraturan
: Tidak teratur
Lama : 6 hari
Sifat Darah
: Merah segar
Banyak
: 2-3x ganti pembalut
6. Riwayat Seksual Ibu melakukan hubungan seksual 1 minggu sekali 7. Riwayat Ginekologi Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit pada alat kandungannya 8. Riwayat Kontrasepsi Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulanan dan implan 9. Pengetahuan Ibu tentang KB Ibu mengatakan sudah mengetahui informasi mengenai KB Implan B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum Keadaan Umum TTV
: Baik
TD: 110/80 mmHg
Kesadaran
: Composmentis
BB: 45 kg
N: 82x/ menit
TB: 155 cm
S: 36,70 C RR: 21x/ menit 2. Pemeriksaan Fisik a.
Kepala: bersih, ketombe (-), rontok (-), benjolan abnormal (-), n yeri tekan (-)
b. Muka: bersih, anemis (-), ikterus (-), Oedema (-) c.
Mata: anemis (-), ikterus (-), strabismus (-)
d. Hidung: bersih, keluaran (-), polip (-), PCH (-), nyeri tekan (-) e.
Telinga: bersih, simetris, nyeri tekan (-)
f.
Leher: bersih, tidak ada massa, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis.
g.
Dada: bersih, simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, denyut jantung 82x/ menit, teratur, sonor
h.
Mammae: bersih, simetris, puting susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
i.
Ketiak: bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
j.
Abdomen: bersih, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak acites, terdengar bising usus
k.
Punggung: simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
l.
Genetalia: bersih, tidak varices, tidak ada condyloma, tidak oedema, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan
m. Anus: bersih, tidak ada haemoroid n.
Ekstremitas Atas: simetris, tidak ada oedema, pergerakan bebas, teraba kapsul implan 2 batang di lengan kiri, tidak oedema, tidak ada nyeri tekan
o. Ekstremitas Bawah: tidak oedema, pergerakan bebas, tidak oedema, tidak varices, refleks patella kanan/ kiri +/+ C. Pemeriksaan Penunjang Tidak dikaji II.
INTREPRETASI DATA
Diagnosa: Ny. “M” akseptor lama KB Implan Masalah: tidak ada Kebutuhan
: persiapan alat dan bahan : konseling pra tindakan : informed consent : pencabutan implan : konseling pasca tindakan
III.
IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL Potensial terjadi infeksi
IV.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA Tidak ada
V.
MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
Tujuan: setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 1 jam diharapkan ibu mengerti penjelasan bidan dan implan dapat segera di lepas KH
: ibu kooperatif : ibu mengerti mengenai apa yang dijelaskan bidan : implan sudah dicabut 2 batang
Intervensi 1. Lakukan persiapan alat dan bahan pencabutan implan R/ implan dapat segera dicabut 2. Lakukan konseling pra pencabutan serta informed concent R/ ibu mengerti mengenai tindakan yang akan dilakukan 3. Lakukan pencabutan kapsul implan R/ kapsul dapat segera di keluarkan 4. Lakukan konseling pasca tindakan R/ inu mengerti mengenai apa yang dilakukan pasca pencabutan implan VI.
IMPLEMENTASI Tanggal
: 14 Januari 2015
Jam : 08.40 WIB
1. Melakukan persiapan alat dan bahan pencabutan implan antara lain a.
Meja periksa
b. Penyangga lengan c.
Sabun untuk cuci tangan
d. Kain penutup steril e.
Bengkok
f.
Handscoon steril
g. Larutan antiseptik h. Anastesi lokal i.
Spuit/ nedle
j.
Skapel
k. Klem U dan lurus l.
Band aid
m. Kassa pembalut
2.
Melakukan konseling pra pencabutan implan untuk mengetahui alasan pencabutan apakah ibu menginginkan anak lagi, apakah ibu ingin mengatur jarak atau membatasi kelahiran, menerangkan prosedur pencabutan dan melakukan informed concent
3. Melakukan pencabutan kapsul implan a.
Mempersilahkan ibu untuk mencuci seluruh lengan dan tangan dengan sabun dan air sampai bersih. Keringkan
b. Memberi alas bersih di tempat tidur klien dengan kain bersih yang kering c.
Mempersilahkan klien berbaring dengan lengan atas yang ada kapsul implan dan letakkan pada tangan penyangga
d.
Meraba kedua kapsul untuk menentukan lokasinya, untuk menentukan tempat insisi raba ujung kedua kapsul dekat lipatan siku
e.
Memastikan posisi kapsul membuat tanda dengan spidol pada kedua ujung
f.
Menyiapkan tempat, alat dan membuka bungkus steril tanpa menyentuh alat-alat di dalamnya
g. Memakai handscoon steril h. Mengatur alat dan bahan sehingga mudah dicapai i.
Mengoleskan larutan antiseptik pada area kapsul dan sekitarnya dengan gerakan melingkar ±3-5 cm
j.
Memasang duk steril berlubang pada lengan atas bagian bawah
k. Meraba kembali untuk memastikan kembali lokasi kapsul implan l.
Melakukan anastesi inrakutan pada tempat insisi sehingga timbul gelembung kecil
m. Menentukan lokasi insisi diantara kedua kapsul ±3 mm dari ujung kapsul dekat siku n. Mengidentifikasi lokasi penjepitan batang implan sekitar 3 mm dari ujung kapsul dan melakukan insisi vertikal pada kulit 3 mm dari ujung kapsul o. Menjepit batang kapsul pada 3 mm dari ujung kapsul dengan menggunakan klem U dan pastikan jepitan ini mencakup seluruh lingkar batang kapsul p.
Mengangkat klem U untuk mempresentasikan ujung kapsul dengan baik kemudian menusukkan ujung klem fiksasi pada jaringan ikat meliputi ujung kap sul
q.
Sambil mempertahankan ujung kapsul dengan klem fiksasi, membersihkan jaringan ikat yang melingkupi ujung kapsul sehingga bagian tersebut dapat dibebaskan dan tampak dengan jelas
r.
Menjepit ujung kapsul yang sudah dijepit sehingga seluruh batang kapsul dapat dikeluarkan. Letakkan pada bengkok
s.
Ulangi pada kapsul kedua
t.
Merapatkan bekas fiksasi pada kulit. Tutup dengan plester
u. Menutup plester dengan kassa gulung untuk menjaga kebersihan luka dan hematoma v. Memberitahu bahwa tindakan telah selesai 4.
Melakukan konseling pasca pencabutan. Memberitahukan kemungkinan memar, bengkak dan kemerahan di daerah pencabutan selama beberapa hari. Menjaga luka tetap kering ±48 jam dan menhindari pekerjaan berat
VII.
EVALUASI
Tanggal
: 15 Januari 2015
jam : 09.25 WIB
S
: ibu lega karena implan sudah dicabut
O
: kapsul sudah terlepas 2 batang
A
: Ny “M” akseptor lama KB implan
P
: menganjurkan ibu untuk kembali 5 hari lagi
: menganjurkan ibu untuk menjaga luka tetap kering dan kurangi kerja
berat
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. “ M” di BPM Diana Ernawati, Amd. Keb Parengan Maduran Lamongan dapat ditarik kesimpulan 1.
Dalam melakukan pengkajian diperlukan ketelitian dan peran serta ibu agar di dapatkan data yang dapat menunjang diagnosa
2.
Dalam menegakkan diagnosa pada dasarnya mengacu pada tinjauan teori adanya perubahan dan kesenjangan dengan tinjauan teori tentang ibu
3.
Dalam melakukan pemasangan atau pencabutan kapsul implan diperlukan kesterilan untuk menghindari terjadinya infeksi
5.2 Saran Dalam setiap melakukan tindakan sebaiknya memperhatikan kesterilan alat dan bahan yang digunakan
DAFTAR PUSTAKA
Everett, Suzana. 2007. Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduktif. Jakarta: EGC. Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tehnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta: Salemba Medika. Suratun, dkk. 2002. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Medika. Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Affandi, Biran, dkk. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Diposting oleh Ainurika Saidah, Amd. Keb di 19.38.00 Reaksi: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Tidak ada komentar: Posting Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Posting Komentar (Atom)
About
Ainurika Saidah, Amd. Keb Lihat profil lengkapku
Subscribe To Postingan Komentar
Followers
Blog Archive
► 2016 (28) ▼ 2015 (7) ► Desember (5) ▼ November (2) Asuhan Kebidanan Pelepasan Implant Asuhan Kebidanan IUD o o
My Blog List About Snag a button Video of the Day
Flickr Images Pages - Menu
Beranda
Recent News Recent News