Pada pasien stroke yang mendapat pertolongan kurang dari 6 jam akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Golden period stroke 3-6 3-6 jam, dikarenakan kemungkinan daerah di sekitar otak yang yang mengalami iskemik masih dapat diselamatkan. Pendekatan terapi fase akut stroke dengan restorasi aliran darah otak dan menghilangkan sumbatan/clots dan menghentikan kerusakan seluler yang berkaitan dengan iskemik/ hipoksia. Terapi Terapi obat pada fase akut stroke difokuskan untuk memperbaiki aliran darah otak serta menghentikan kerusakan sel dan jaringan otak yang berkaitan dengan iskemik. Periode aktu yang sering disebut therapeutic indo ini berkisar !"-"# jam, tetapi sering ditekankan antara 36 jam. Golden time mengharuskan indi$idu yang mengalami stroke akut sesegera mungkin dibaa ke %&. Pasien yang sampai di %& '6( '6( menit sejak onset memiliki memiliki kesempatan dan hasil terbaik untuk terapi $askularisasi.
2. Pemberian terapi stroke
&erangan stroke menyebabkan kematian jaringan otak pada tempat yang aliran darahnya terputus dan penurunan aliran darah ke bagian sekeliling jaringan otak. )agian otak yang mengalami penurunan aliran darah disebut daerah penumbra iskemik. Target utama teraoi stroke akut adalah untuk menyelamatkan daerah penumbra, diharapkan agar kerusakan jaringan otak tidak meluas dan meminimalkan efek pasca stroke.
3. Gejala klinis herniasi uncal *ilatasi pupil anisokor • %efle+ cahaya negati$e • elumpuhan gerak bola mata penekanan .0 • 1emiplegi kontralateral • Pada beberapa kasus terdapat kernohan2s notch yaitu kompresi pada pedunculus serebri •
•
mesencephali0 kontralateral karena pergeseran otak. esi pada otak meleati midline shift. )ila berlanjut dapat terjadi gangguan batang otak sebagai disfungsi rosto-kaudal, mulai dari pons dan medulla oblongata.
4. Fungsi pemeriksaan doll’s eye (oculocephalic rele!"
Pemeriksaan ini hanya dikerjakan jika tidak ada fraktur atau stabilnya tulang leher secara jelas. %espon tes ini ditimbulkan dengan membuat gerakan cepat dengan memindahkan posisi kepala dari posisi ditengah ke 4(5 pada kedua sisi. *iamati gerakan bola mata yang berlaanan dari gerakan kepala. ungsi pemeriksaan untuk menentukan lesi pada nuclear atau supranuclear. 7ika kerusakan pada pusat batang otak, maka gerakan refle+ gerakan mata berkurang/ hilang. 7ika kerusakan pada kortikal maka dapat ditemukan gerakan refle+ gerakan mata.
#. Pemberian aspilet
8spirin bekerja dengan menghambat en9im siklooksigenase. 1ambatan en9im siklooksigenase terjadi pada sel trombosit maupun pada dinding pembuluh darah sehingga pembentukan PG" prostasiklin0 dan tromboksan akan terganggu. &iklooksigenase trombosit lebih peka terhadap blockade aspirin dibandingkan dengan dinding pembuluh darah. :aka pemberian dosis rendah akan menghambat siklooksigenase trombosit secara selektif dengan menghambat pembentukan tromboksan tetapi tidak/ kurang menghambat siklooksigenase pembuluh darah, sehingga
prostasiklin tetap dibentuk. &ehingga pemberian aspirin dosis rendah mempunyai efek antiagregrasi trombosit. Pemberian aspirin dosis tinggi menyebabkan hambatan terhadap PG" prostasiklin0 yang dapat menyebabkan $asokonstiksi dan tidak mempunyai efek antiagregrasi.
$. Perbaikan motoris pada pasien stroke
Pada onset stroke infark, terdapat daerah mati pada otak, yang kehilangan fungsinya. &elain itu disekitar daerah infark terdapat daerah insufisiensi supplay darah yang disebut daerah penumbra. 8kibat infark bagian otak, daerah penumbra juga kehilangan fungsinya, tetapi sel-sel otak pada daerah ini tidak mati. &etelah peraatan, supplay darah otak akan kembali membaik, begitu pula dengan daerah penumbra yang berfungsi kembali sehingga fungsi motorik dan sensorik secara bertahap akan tampak perbaikan.
