Kimia Lingkungan All about chemistry and Environmental
SNI Udara Ambien
No.
1.
Nomor SNI
Judul
Ruang Lingkup
SNI 19‑7119.1‑ 2005
Udara ambien – Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer
Standar ini digunakan untuk penentuan amoniak di udara ambien menggunakan spektrofotometer dengan metode indofenol. Lingkup pengujian meliputi : a. cara pengambilan contoh uji gas amoniak dengan menggunakan larutan penjerap. b. Cara perhitungan volum contoh uji gas yang dijerap. c. Cara penentuan gas amoniak di udara ambien menggunakan metoda indofenol secara spektrofotometri pada panjang gelombang 630 nm dengan 3 kisaran konsentrasi 20 μg/Nm 3 sampai 700 μg/Nm (0,025 ppm sampai 1 ppm).
2.
SNI 19‑7119.2‑ 2005
Udara ambien – Bagian 2: Cara uji kadar nitogen oksida (NO2) dengan metoda Griess Saltman menggunakan spektrofotometer
Standar ini digunakan untuk penentuan nitogen dioksida di udara ambien mengunakan metode Griess Sal쑔man Lingkup pengujian meliputi: a) cara pengambilan contoh gas nitrogen dioksida mengunakan larutan penjerap b) cara perhitungan contoh uji gas yang dijerap c) cara penentuan gas nitrogen dioksida ,NO2 di udara ambein mengunakan metoda Griess Sal쑔man secara spektrofotometri pada panjang gelombang 550 nm dengan kisaran konsentrasi 0,005 ppm sampai 5 pmm udara atau 0,01 μg/L sampai dengan 10 μg/L
3.
SNI 19‑7119.3‑ 2005
Udara ambien – Bagian 3: Cara uji partikel tersuspensi total menggunakan peralatan high volume air sampler (HVAS) dengan metoda gravimetri
Standar ini digunakan untuk penentuan partikel tersuspensi total menggunakan Alat High volume air Sampler Lingkup pengujian meliputi: a. cara pengambilan contoh uji dalam jumlah volum udara yang besar di atmosfer, dengan nilai rata‑rata laju alir pompa vakum 3 1,13 sampai 1,70 m /menit. Dengan laju alir ini maka diperoleh partikel tersuspensi kurang dari 100 μm (diameter ekivalen) yang dapat dikumpulkan. Adapun untuk efesiensi partikel berukuran lebih besar dari 20 μm akan berkurang sesuai dengan kenaikan ukuran partikel, sudut dari angin, atap sampler, dan kenaikan kecepatan. b. Penggunaan filter serat kaca dapat mengumpulkan partikel dengan kisaran diameter 100 μm sampai 0,1 μm (efesiensi 99,95 % untuk ukuran partikel 0,3 μm) c. Jumlah minimum partikel yang terdeteksi oleh metode ini adalah 3 mg (tingkat kepercayaan 95%). Pada saat alat dioperasikan dengan laju alir rata‑rata 1,7 3 m /menit selama 24 jam,maka berat massa yang didapatkan 3 antara 1 sampai 2 μg/m .
4.
SNI 19‑7119.4‑ 2005
Udara ambien – Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda destruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom
Standar ini digunakan untuk pentuan timbal di udara ambien dengan mengunakan spektrofotometer serapan atom Lingkup pengujian ini meliputi: a) persiapan contoh uji untuk analisa Pb dengan cara destruksi basah dari partikel tersuspensi total (TSP) diukur dengan alat (HVAS) b) pemerisaan contoh uji Pb dari TSP dengan metode spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 283,3 nm c) pada perhitungan konsentrasi Pb diudara ambien.
5.
SNI 19‑7119.5‑ 2005
Udara ambien – Bagian 5: Cara uji kadar sulfat indeks dengan media PbO2 candle secara turbidimetri menggunakan spektrofotometer
Standar ini digunakan untuk penetuan kadar sulfat indeks diudara ambien dengan media PbO2 candiae secara turbidimetri mengunakan spektrofotometer Lingkup pengujian meliputi: a) cara pengambilan contoh uji gas SO2 dengan mengunakan media PbO2 candle – b) cara analisis ion SO3 dan 2‑ SO4 yang terdapat dalam PbO2 candle secara turbidimetri mengunakan alat spektrofotometer.
6.
SNI 19‑7119.6‑ 2005
Udara ambien – Bagian 6: Penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien
Satandar ini digunakan untuk mentukan titik pengambilan contoh uji kualitas udara ambien yang meliputi: a) pemilihan lokasi pengambilan contoh uji pemantuan kualitas udara ambien b) penempatan peralatan pengambil contoh uji pemantauan kualitas udara ambien sesaat dan kontinyu.
7.
SNI 19‑7119.7‑ 2005
Udara ambien – Bagian 7: Cara uji kadar sulfur dioksida (SO 2) dengan metoda pararosanilin menggunakan spektrofotometer
Standar ini digunakan untuk penentuan sulfur dioksida (SO2 ) di udara ambien mengunakan spektrofotometer dengan mengunakan metode pararosanilin Lingkup pengujian meliputi: a) cara pengambilan contoh uji gas sulfur dioksida dengan mengunakan larutan penyerap. b) Cara penghitungan volume contoh uji gas yang dijerap c) Cara penentuan gas sulfur dioksida di udara ambien dengan metoda pararosanilin mengunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm dengan kisaran konsentrasi 0,01 ppm sampai 0,4 ppm udara atau 3 3 25μg/m sampai 1000μg/m
8.
SNI 19‑7119.8‑ 2005
Udara ambien – Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer
Standar ini digunakan untuk pentuan oksidan di udara ambien mengunakan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) Lingkup pengujian meliputi: a) cara pengambilan contoh uji oksidan dengan mengunakan larutan penjerap b) cara perhitungan volum contoh uji gas yang dijerap c) cara pentuan oksidan diudara ambien mengunakan metoda neutral buffer kalium iodida secara spektrofotometri pada panjang gelombang 352 nm,dengan kisran konsentrasi 0,01 ppm‑ sampai 10 3 ppm (19,6μg/Nm – 3 19620μg/Nm sebagai ozon)
9.
SNI 19‑7119.9‑ 2005
Udara ambien – Bagian 9: Penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara roadside
Standar ini digunakan untuk menentukan titik pengambilan contoh uji kualitas udara ambien roadside yang meliputi: a) pemilihan lokasi pengambilan contoh uji pemantuan kualitas udara ambien dengan kriteria roadside b) penempatan peralatan pengambil contoh uji pemantuan kulitas udara ambien kriteria roadside
10.
SNI 7119.13:2009
Udara ambien – Bagian 13: Cara uji hidrokarbon (HC) menggunakan hydrocarbon analyzer dengan detektor ionisasi nyala (Flame Ionization Detector/FID)
Standar ini digunakan untuk penentuan kadar hidrokarbon (HC) meliputi hidrokarbon total (THC), hidrokarbon mentana (MHC) dan hidrokarbon non metana (NMHC) udara ambien menggunakan hydrokarbon analyzer dengan detektor ionisasi nyala (flame ionization detector,FID) Lingkup pengujian meliputi cara pengumpulan gas HC dengan kantong pengumpul (Tedlar bag) dan pengukuran contoh uji HC udara ambien dengan kisaran pengukuran 0 ppm – 50 ppm,dengan limit deteksi alat 0,02 ppm.
-5%
-10%
-41%
-31%
-25%
Rp211.500 BELI SEKARANG
11 thoughts on “SNI
Udara Ambien”
susan mambu | 22/03/2011 pukul 11:38 PM mohon informasi: apakah ada standard kualitas udara untuk metana? atau baku mutu udara untuk metana? kalau ada,apakah sudah di KEPMEN kan??????? terima kasih. Balas
novie | 23/03/2011 pukul 5:15 PM Setelah bertanya‑tanya ama teman, saat ini baku mutu untuk metana belum ada. Yang ada yach total HC yang dihitung sebagai metana. Balas pinturizky | 16/02/2012 pukul 9:12 AM SNI itu hanya untuk metode saja yah? kalau untuk menganalisa hasil sampel udara ambien lihat acuannya dimana? bagaimana cara menganalisa hasil pengujian dengan baku mutu yang sudah ditetapkan? apakah kalau setiap parameter di bawah baku mutu itu selalu dikatakan memiliki hasil yang bagus? maaf, saya belum berpengalaman untuk analisa udara ambien, lebih sering menganalisa air.. mohon bantuannya, terima kasih.. Balas novie | 16/02/2012 pukul 10:15 AM tidak hanya metode tapi bagian bawahnya ada pengendalian mutu. Kalau dilakukan sesuai SNI tsb, Insya Allah hasilnya valid. Kalau di bawah baku mutu selalu dikatakan memiliki hasil yang bagus ? Itu mah harapan klien, tapi kalau kenyataan di atas baku mutu gimana ? Yang penting sampling dan analisanya benar maka hasilnya benar. Bisa aza loh, hasil di bawah baku mutu karena sampling dan atau analisa engga benar. Untuk analisa udara ambien emang sulit dibanding ama analisa air. Balas pinturizky | 16/02/2012 pukul 10:18 AM hoo.. i see.. terima kasih
hery saputra | 26/01/2016 pukul 3:07 AM SNI hanya acuan dasar mekanisme system pengerjaan. itu persi saya. Kalau unt UA sudah ada regulasi acuan baku mutunya terkait dg ketetapan permenLHnya bang!! Tepat.a di ppri 41/1999, kep 50 menlh 1996 Mencakup baku mutu unt UA Menurut saya sebagai team leader lapangan laboratorium lingkungan hidup ya klo hasil di bawah baku mutu di katakan bagus akan tetapi hasil yg di dapat bagus sesuai dg kaidah2 pengambilan sampelnya sesuai dg SOP.a begitu sepengetahuan saya apa bila ada yg kurang mohon di tambahkan thnks Balas dayuboyz | 28/05/2012 pukul 1:57 PM Wah,,mantaph,,trims,,berguna utk penelitianku Balas
wiwiek marwijatie | 09/08/2014 pukul 10:09 AM untuk uji kadar nitrous oxide udara ambien apa sdh ada sni nya Balas novie | 19/09/2014 pukul 7:19 PM Kayaknya belum ada. Balas desi | 19/11/2014 pukul 6:57 PM untuk SNI parameter CO bagaimana gan? Balas novie | 26/12/2014 pukul 1:00 PM SNI 7119.10:2011 Udara ambien – Bagian 10: Cara uji kadar karbon monoksida (CO) menggunakan metode Non Dispersive Infra Red (NDIR) Balas
Blog di WordPress.com.