Laporan ini berisi tentang tata cara serta hasil pengujian aspal yang disusun untuk melengkapi tugas matakuliah teknik perkerasan jalanFull description
Cara Pengujian Core Drill AspalFull description
tentang pengujian kadar nitrit dalam laboratorium dengan metode N.E.D SPEKTROFOTOMETRI
dfgjFull description
pengujian penetrasi aspalFull description
Deskripsi lengkap
asadda
Sni–03 6894 2002 Kadar Aspal Centrifuge ExtractorFull description
asaddaDeskripsi lengkap
telepon sni
SNIFull description
SNI 06-2438-1991
METODE METODE PENGUJIAN PENGUJIAN KA DAR ASPAL BAB I DESKRIPSI 1.1 Maksu Maksu d d an Tujuan 1.1.1 1.1.1 Maksu d Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan pengujian kadar aspal dari bahan-bahan yang mengandung aspal. 1.1.2 1.1.2 Tuju an Tujuan metode ini adalah mendapatkan nilai kadar aspal dari bahan-bahan yang mengandung aspal. 1.2 Ruang Lingk up Pengujian ini dilakukan terhadap bahan-bahan yang mengandung aspal. Hasil pengujian ini dapat dilakukan untuk pengendalian mutu bahan aspal yang akan digunakan, sekaligus bahan masukan perencana dan pelaksana pembangunan jalan. 1.3 Pengertian beberapa pengertian dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Kadar aspal adalah perbandingan antara berat aspal dengan berat total bahan yang mengandung aspal dikali 100%. 2) Filtrat adalah bagian larutan yang jernih dari pekerjaan (proses) penyaringan. BAB II CARA PELAKSANAAN
2.1 Peralatan Peralatan Peralatan yang dipergunakan adalah sebagai berikut : 1) Gooch crucible adalah cawan porselin berdiameter atas 44 mm, mengecil ke bawah berdiameter dasar sekurang-kurangnya 36 mm dengan tinggi bagian dalam crucible 28 mm; 2) Alas asbes dengan panjang serat kira-kira kira-kira 1 cm, yang yang telah dicuci dengan asam (HCI); 3) Tabung penyaring berdiameter dalam 40-42 mm; mm; 4) Labu penyaring; 250 ml atau 500 ml yang berdinding tebal; 5) Tabung karet karet untuk menahan cawan Gooch; 6) Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi memanasi sampai (110 ± o 5) C; 7) Pembakar gas; 8) Pompa hampa udara (vacuum pump); 9) Neraca analitik kapasitas (200 ± 0,001) gram; 10) Desikator; 11) Cawan penguap porselin; 12) Saringan diatome; 13) Gelas arloji (wacth glass);
SNI 06-2438-1991
2.2 Persiapan Benda Uji Benda uji adalah contoh yang mengandung aspal yang telah dikeringkan dibawah suhu penguapan air sekurang-kurangnya 2 gram. Apabila contoh aspal tersebut keras tumbuklah sekurang-kurangnya 4 gram sampai halus dan ambillah 2 gram sebagai benda uji. 2.3 Cara Pengujian Urutan proses dalam pengujian ini adalah sebagai berikut : 1) Timbanglah bejana berkapasitas 150 ml; 2) Masukkan benda uji ke dalam bejana tersebut dan tuangkan 100 ml trichlor ethylen sedikit demi sedikit sambil diaduk sehingga bitumen larut; 3) Tutup bejana dengan gelas arloji selama 15 menit; 4) Persiapan cawah Gooch; (1) Masukkan tabung penyaring dalam mulut labu penyaring dan; (2) Masukkan cawan Gooch ke dalam tabung penyaring; (3) Hubungkan labu penyaring dengan pompa hampa udara; (4) Isi cawan Gooch dengan suspensi asbes dalam air; (5) Isaplah dengan pompa hampa udara, hingga terbentuk lapisan halus asbes pada dasar cawan Gooch; (6) Angkat dan bakarlah cawan Gooch dengan pembakar gas; (7) Dinginkan cawan Gooch dalam desikator; (8) Timbang (9) Ulangi pekerjaan no (6) s/d (8) sampai mendapatkan asbes kering sebanyak (0,5 ± 1) gram; (10) Masukkan cawan Gooch tersebut ke dalam tabung penyaring; (11) Tuangkan larutan bitumen dan trichlor ethylen ke dalam cawan Gooch yang telah dipersiapkan; (12) Isaplah dengan pompa hampa udara perlahan-lahan hingga terbentuk endapan pada dasar cawan Gooch; (13) Bersihkan sisa-sisa endapan dalam bejana dengan trichlor ethylen dan pindahkan seluruhnya ke dalam cawan Gooch sampai fitrat menjadi jernih; (14) Isaplah dengan pompa hampa udara sampai endapan tampak kering; (15) Pindahkan cawan Gooch dari tabung penyaring; (16) Cucilah bagian bawah dengan trichlor ethylen untuk menghilangkan sisa filtrat yang menempel; (17) Masukkan ke dalam oven pada suhu (110 ± 10)oC selama 20 menit untuk menghilangkan sisa-sisa trichlor ethylen; (18) Timbanglah setelah didinginkan dalam desikator (b). 5) Keringkan bejana tersebut dalam oven pada (110 ± 10)oC dan timbanglah sampai berat tetap; tambahkan berat tersebut (H) sebagai koreksi kepada endapan yang tertinggal dalam cawan Gooch; 6) Bila diperlukan penentuan kadar mineral, maka cawan Gooch dipijarkan sehingga menjadi cerah, kemudian timbanglah setelah didinginkan dalam desikator o(C); 7) Apabila dalam cawan Gooch terdapat mineral karbonat, tambahkan beberapa tetes ammonia karbonat; keringkan pada suhu (110 ± 10)oC di dalam desikator; 8) Masukkan filtrat dari labu penyaring dalam cawan dan cucilah labu dengan trichlor ethylen kemudian masukkan larutan tersebut ke dalam cawan;
SNI 06-2438-1991 9) Uapkan trichlor ethylen dalam cawan tersebut hingga kering, kemudian pijarkan sisa trichlor ethylen dalam cawan hingga tidak nampak lagi titik hitam atau titik pijar; 10) Timbanglah segera setelah didinginkan dalam desikator; 11) Penambahan berat cawan diperhitungkan sebagai koreksi terhadap berat endapan yang tidak tertahan dalam cawan Gooch. 2.4 Perhitu ngan dalam perhitungan selain dihitung kadar bitumen, dapat juga dihitung kadar bahan mineral dan sisanya. Cara perhitungannya adalah sebagai berikut : Aspal :
X
=
(
A − B
Bahan Mineral :
+ D
)
x
A
X
=
(100(%)
C + D A
x
(100(%)
Sisa = 100 – ( X+Y) (%) Keterangan : A = berat benda uji bebas air; B = berat endapan; C = berat endapan setelah dipijarkan; D = berat total koreksi;
D=B+H–C atau D = B + H –J 2.5 Lapor an kadar bitumen dilaporkan dalam prosen, demikian pula kadar mineral atau sisanya juga dilaporkan dalam prosen.
SNI 06-2438-1991 LAMPIRAN B LAIN-LAIN
GAMBAR 1 ALA T PENYARING ASPAL
SNI 06-2438-1991 LAMPIRAN B LAIN-LAIN CONTOH ISIAN FORMULIR
(Nama Instansi/Jawatan) Prt No. : Contoh dari : Jenis contoh : AC 80/106
Terima tanggal Dikerjakan tgl. Selesai tgl
: : :
Pemeriksa 1. Tuti
:
25-1-1990 27-1-1990 27-1-1990
PENGUJIAN KELARUTAN DALAM C2 HCL3/KADAR ASPAL Pembukaan contoh