SNI 03-3437-1994
TATA CARA PEMBUATAN PEMBUATAN RENCANA STABILISASI TANAH DENGAN DENGAN KAPUR KA PUR UNTU UNTUK K JAL AN BAB I DESKRIPSI
1.1. 1.1. Maksu Maksu d dan Tujuan 1.1.1. Maksud Tata cara perencanaan stabilisasi tanah dengan kapur dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan bagi para perencana, pelaksana, pengawas lapangan dan pihak-pihak lain yang terkait dalam stabilisasi tanah dengan kapur untuk jalan. 1.1.2. Tujuan Tujuan tata cara ini adalah untuk mendapatkan komposisi dan mutu stabilisasi tanah dengan kapur sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta mencegah kegagalan dalam pelaksanaan di lapangan dalam pekerjaan konstruksi jalan. 1.2. 1.2.
Ruang Lin gku p Tata cara ini meliputi tentang persyaratan, ketentuan bahan, peralatan laboratorium, perencanaan campuran, dan cara pengerjaan pembuatan rencana stabilisasi tanah dengan kapur untuk teknik jalan.
1.3.
Pengertian Yang dimaksud dengan : 1) stabilisasi tanah tanah dengan kapur adalah campuran tanah dengan kapur dan air dengan komposisi tertentu sehingga tanah tersebut mempunyai sifat lebih baik dari tanah semula. 2) lempung ekspansif adalah lempung yang mempunyai sifat ekpansifitas. ekpansifita s.
BAB II PERSYARATAN-PERSYARATAN
2.1. Bahan Persyaratan bahan, sebagai berikut : 1) tanah (1) stabilisasi tanah tanah dengan kapur dapat dapat digunakan digunakan untuk tanah lempung lempung terutama tanah ekspansif. (2) perencana campuran campuran harus disesuaikan dengan dengan variabilitas material di lokasi pelaksanaan. 2) kapur kapur yang digunakan untuk bahan stabilisasi adalah : (1) kapur kapu r kembang : CaO (2) kapur padam : Ca (OH) 2 1
SNI 03-3437-1994
2.2. 2.2. Peralatan Peralatan Labor atori um Peralatan laboratorium yanmg diperlukan untuk pengujian persyaratan dan telah dikalibrasi sesuai ketentuan yang berlaku.
harus
memenuhi
BAB III KETENTUAN – K ETENTUAN ETENTUAN
3.1. Bahan Bahan yang digunakan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1) tanah Tanah yang akan distabilisasi harus dihancurkan terlebih dahulu dari gumpalan gumpalan dalam kondisi yang kering udara dan lolos saringan ASTM N0.4. 2) kapur Kapur yang dugunakan untuk bahan stabilisasi harus memenuhi ketentuan sesuai dengan tabel 1. Tabel 1 Ketentu an kapur Kapur Kapur Kembang Kapur Padam (CaO) Ca (OH)2
Unsur Magnesium dan Kalsium Oksida
> 92 %
> 95 %
Karbondioksida
<3% < 10 %
Kehalusan butir
-
<5% <7% < 12 % (2 micron)
3) air Air yang digunakan harus bersih, tidak mengandung mengandung asam, alkali, bahan organik, minyak, sulfat dan khlorida di atas nilai yang diijinkan, sesuai dengan tabel 2. Tabel 2 Ketentu an Air No 1 2 3 4 5
Macam Pengujian pH Bahan organik Minyak mineral Ion sulfat (Na2SO4) Ion khlor (NaCL)
Nilai ijin 4,5 – 8,5 Maks 2000 ppm < 2 % berat kapur < 10.000 ppm < 20.000 ppm
Cara Pengujian AASHTO T 26 – 79 AASHTO T 26 – 79 SNI 06-2502-1991 06-2502-1991 SNI 06-2426-1991 SNI 06-2431-1991
3.2. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam tata cara ini adalah sebagai berikut : 1) saringan ASTM No.4 2) peralatan klasifikasi tanah sesuai dengan dengan : (1) berat jenis jenis (SNI 1964-1990-F) 1964-1990-F) (2) batas cair cair (SNI (SNI 1967-1990-F) 1967-1990-F) 2
SNI 03-3437-1994 (3) pemadatan (SNI 1742-1989-F) (4) hydrometer (AASHTO T-88-81) 3) alat pengaduk 4) kuat tekan bebas (AASHTO T-208-70) 5) CBR (SNI 1744-1989-F) 3.3. 3.3. Kadar Air Tanah Jika kadar air tanah lebih besar dari 50 %, harus digunakan kapur kembang (CaO). 3.4. Perencanaan Perencanaan harus memenuhi hal-hal berikut : 1) perencanaan dilakukan di laboratorium untuk mendapatkan kadar kapur yang menghasilkan menghasilkan kekuatan campuran maksimum. 2) kriteria kekuatan kekuatan stabilisasi tanah tanah dengan kapur kapur harus sesuai sesuai dengan tabel tabel 3. Tabel Tabel 3 Kekuatan Kekuatan stabilis asi tanah tanah dengan kapur kapur Kuat tekan bebas (kPa)
CBR %
Lapis pondasi atas (LPA) 7 hari
2200
80
Lapis pondasi bawah (LPB) 7 hari
600
20
3) kriteria untuk perbaikan tanah pondasi disesuaikan dengan keperluan menurut ketentuan yang berlaku, yaitu : : untuk tanah kohesif - Kuat tekan bebas : untuk tanah berbutir - CBR 3.5. 3.5. Perencanaan Perencanaan Jum lah kapur Dalam Dalam Campuran Perencanaan jumlah kapur dalam campuran harus memenuhi ketentuan berikut : 1) jumlah kapur yang digunakan dalam campuran adalah 2 % sampai 15 % dihitung terhadap berat kering tanah. 2) untuk memperoleh kadar air optimum dan kepadatan maksimum dari masingmasing persentase kapur tersebut, harus dilakukan rangkaian percobaan pemadatan di laboratorium dengan berbagai persentase kapur 3) pada setiap kadar air optimum dan kepadatan maksimum untuk pemeriksaan kuat tekan bebas atau CBR dibuat benda uji campuran masing-masing masing-masing 3 buah. 4) efisiensi alat di di laboratorium laboratorium adalah 100 %. %.
3
SNI 03-3437-1994 BAB IV CARA PENGERJAAN
Lakukan perencanaan stabilisasi tanah dengan kapur, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) lakukan pengujian pengujian klasifikasi tanah, pemadatan pemadatan sesuai SNI 1742-1989-F, kuat tekan bebas sesuai AASHTO T-88-81, serta nilai CBR sesuai SNI 1744-1989-F dari tanah yang direncanakan direncanakan akan distabilisasi. 2) buat campuran tanah dengan kapur sesuai komposisi yang direncanakan, dibungkus dalam kantong plastik sebelum dibuat benda uji untuk menghindari perubahan kadar air. 3) lakukan pengujian pengujian klasifikasi tanah tanah kapur dan pemadatan pemadatan standar untuk mendapatkan mendapatkan kadar air optimum dan kepadatan maksimum. 4) siapkan benda uji untuk kuat tekan bebas masing-masing 3 contoh untuk setiap campuran pada setiap masa pemeraman yang dilakukan pada kadar air optimum dan kepadatan maksimum. 5) laksanakan pemeraman pemeraman benda uji untuk kuat tekan bebas dengan cara dibungkus, disimpan pada lemari pemeraman pada temperatur ruangan yang t etap. 6) lakukan pengujian pengujian kuat tekan tekan bebas sesuai dengan metode metode pengujian yang yang berlaku. 7) siapkan benda uji campuran untuk CBR sesuai SNI 1744-1989-F pada penumbukan 56 pukulan. 8) lakukan pengujian CBR sesuai SNI 1744-1989-F setelah masa pemeraman 3 hari dibungkus dengan kantong plastik serta rendaman 4 hari. 9) gambarkan grafik grafik hubungan antara antara persentase campuran campuran dan nilai nilai rata-rata kuat tekan bebas atau CBR untuk menentukan kadar kapur yang memenuhi nilai kuat tekan bebas dan CBR yang memenuhi ketentuan yang berlaku.
4
SNI 03-3437-1994
LAMPIRAN A DAFTAR ISTILAH
pengerasan bahan karena berkurangnya kadar air
:
hidrasi
alat pengaduk
:
mixer
masa pemeraman
:
curing time
kapur kembang (CaO) yang bereaksi dengan cepat
:
quick time
kapur padam Ca (OH 2) lempung ekspansif
:
lempung yang mempunyai sifat ekspansifitas, yaitu : 1. monmorilonite 2. illite 3. kaolinite dengan sifat ekspansifitas berurut dari no.1 menuju no.3 enunjukan dari besar ke kecil.
CBR
:
: California Bearing Ratio.
yang dipakai untuk reaksi kimia
5
SNI 03-3437-1994
LAMPIRAN B Contoh perhitungan jumlah kapur yang digunakan : berat contoh tanah untuk pemadatan = 2,5 kg kadar air optimum = 33,6 % berat kering tanah = 100 / 133,6 x 2,5 kg = 1,871 kg bila kadar kapur 15 %, dapat dihitung dalam berat sebesar = 15 % x 1,871 kg = 0,28064 kg = 280,64 gr
Gambar 1 Grafik hubungan hub ungan antara CBR CBR dan kadar kapur umur 7 hari untuk c ontoh t anah anah kepasiran kepasiran
Gambar Gambar 2 Grafik Grafik h ubungan antara kuat kuat tekan bebas bebas dan kadar kapur kapur umu r 7 hari untuk contoh tanah tanah kohesif
6