No
No SNI
JUDUL
RUANG LINGKUP
1
SNI 02-2406-1991
Tata Cara Perencanaan Drainase Perkotaan
2
SNI 03 - 2415-1991
Metode Perhitungan Debit Banjir.
3
SNI 03 - 2526-1991
Metode Pemilihan Lokasi Pos Duga Air di Sungai.
4
SNI 03- 2402-1991
Tata Cara Perencanaan Umum Irigasi Tambak Udang.
Tata cara ini digunakan agar pelaksanaan Irigasi Tambak Udang dalam mema-sok air baku berhasil dengan baik sesuai dengan keperluan budidaya udang.
5
SNI 03- 2414-1991
Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran Terbuka.
6
SNI 03-0090-1999
Spesifikasi Bronjong Kawat
Metode ini digunakan untuk menghitung debit sungai dan saluran terbuka yang tidak terpengaruh arus balik atau aliran lahar pada saat muka air rendah sampai tinggi, yang masih tertampung di dalam alur sungai atau saluran terbuka. Standar ini menetapkan dimensi bronjong kawat dan persyaratan bahan baku, syarat mutu, pengambilan contoh, syarat lulus uji, pengemasan dan syarat penandaan bronjong kawat.
7
SNI 03-0675-1989
8
SNI 03-1724 -1989
Spesifikasi Ukuran Kusen Pintu Kayu, Kusen Jendela Kayu, Daun Pintu Kayu Untuk Bangunan Rumah dan Gedung Tata Cara Perencanaann Hidrologi dan Hidraulik untuk Bangunan di Sungai.
9
SNI 03-1725-1989
Tata Cara Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya.
10
SNI 03-1726-2002
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung.
Umum
Tata cara ini digunakan untuk memperoleh hasil perencanaan drainase perkotaan yang dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan teknik perencanaan Metode ini digunakan dalam menentukan debit banjir rencana yang andal dan terpercaya dalam perencanaan bangunan air. Metode ini digunakan dalam pemilihan lokasi pos duga air di sungai yang tidak terpengaruh oleh aliran yang dapat mempengaruhi kecermatan hubungan antara tinggi muka air dan debit dengan memperhatikan jenis tipe dan ukuran bangunan pos duga air yang akan dipakai.
Spesifikasi ini bertujuan untuk mewujudkan pembuatan, pemasangan, dan pengawasan pelaksanaan yang optimal
Tata cara ini digunakan dalam mendesain Bangunan disungai (bangunan pemanfaatan, konservasi dan silang) agar memenuhi persyaratan persyaratan hidrologi dan hidraulik, dan bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan keandalan bangunan di sungai dan sungainya sendiri. Tata Cara ini digunakan dalam menen-tukan beban-beban gaya-gaya untuk perhitungan tegangan-tegangan yang terjadi pada setiap bagian jembatan jalan raya. Penggunaan pedoman ini dimaksudkan untuk mencapai perenca-naan ekonomis sesuai kondisi setempat, tingkat keperluan, kemampuan pelaksanaan dan syarat teknis lainnya, sehingga proses perencanaan menjadi efektif. Tata cara ini digunakan untuk menentukan syarat-syarat perencanaan struktur gedung secara umum dan untuk penentuan pengaruh gempa rencana untuk strukturstruktur bangunan rumah dan gedung
11
SNI 03-1727-1989
Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung
Tata cara ini digunakan untuk memberikan beban yang diijinkan untuk rumah dan gedung, termasuk beban-beban hidup untuk atap miring, gedung parkir bertingkat dan landasan helikopter pada atap gedung tinggi dimana parameter-parameter pesawat helikopter yang dimuat praktis sudah mencakup semua jenis pesawat yang biasa dioperasikan. Termasuk reduksi beban hidup untuk perencanaan balok induk dan portal serta peninjauan gempa, yang pemakaiannya optional, bukan keharusan, terlebih bila reduksi tersebut membahayakan konstruksi atau unsur konstruksi yang ditinjau.
12
SNI 03-1728-1989
Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung
Tata cara ini digunakan untuk memberikan landasan dalam membuat peraturan-peraturan mendirikan bangunan di masing-masing daerah, dengan tujuan menyeragamkan bentuk dan isi dari peraturan-peraturan bangunan yang akan dipergunakan di seluruh kota-kota di Indonesia
13
SNI 03-1729-2002
Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung
Tata cara ini digunakan untuk mengarahkan terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan baja yang memenuhi ketentuan minimum serta mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman, nyaman dan ekonomi
14
SNI 03-1730-1991 (2002)
Tata Cara Perencanaan Sekolah Menengah Umum
Tata cara ini mencakup : " perencanaan arsitektur, struktur / konstruksi dan utilitas gedung; " Sistem pendidikan sekolah menengah umum; " Perubahan sistem pendidikan sekolah menengah umum; " Pembakuan gedung sekolah menengah umum.
15
SNI 03-1731-1989
Tata Cara Keamanan Bendungan.
Tata cara ini digunakan dalam melaksanakan kegiatan desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta penghapusan bendungan dengan tujuan untuk menjamin keamanan bendungan dan lingkungannya.
16
SNI 03-1732-1989
Tata Cara Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Analisa Metode Komponen
Tata Cara ini merupakan dasar dalam menentukan tebal perkerasan lentur yang dibutuhkan untuk suatu jalan raya.
17
SNI 03-1733-1989
Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota.
Tata cara ini bertujuan untuk menghasilkan suatu lingkungan perumahan yang fungsional sekurangkurangnya bagi masyarakat penghuni
18
SNI 03-1734-1989
Tata Cara Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang Untuk Rumah dan Gedung
Tata cara ini digunakan untuk mempersingkat waktu perencanaan berbagai bentuk struktur yang umum dan menjamin syarat-syarat perencanaan tahan gempa untuk rumah dan gedung yang berlaku
19
SNI 03-17351989(2000)
Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung.
Tata cara ini digunakan dalam merencanakan bangunan dan lingkungannya khususnya dalam hal pencegahan terhadap bahaya kebakaran meliputi pengamanan dan penyelamatan terhadap jiwa, harta benda dan kelangsungan fungsi bangunan
20
SNI 03-1736-1989
Tata Cara Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebaka-ran pada Bangunan Rumah dan Gedung
Tata cara ini digunakan untuk perencanaan struktur bangunan terhadap pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung
21
SNI 03-1737-1989
Tata Cara Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (LASTON) untuk Jalan Raya
Tata cara ini dimaksudkan untuk mendapatkan suatu permukaan atau lapis antara pada perkerasan jalan raya yang mampu memberikan sumbangan daya dukung yang terukur serta berfungsi sebagai lapisan kedap air yang dapat melindungi konstruksi di bawahnya.
22
SNI 03-1738-1989
Metode Pengujian CBR Lapangan
Metode ini digunakan untuk mengetahui nilai CBR (California Bearing Ratio) langsung di tempat (in place) atau bila diperlukan dapat dilakukan dengan mengambil contoh tanah asli dengan cetakan CBR (undisturb).
23
SNI 03-1739-1989
Metode Pengujian Jalar Api Pada Permukaan Bahan Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Rumah dan Gedung.
Metode ini digunakan untuk menentukan mutu bahan bangunan dalam kelompok sukar terbakar (semi noncombustible), menahan api (fire retardant), agak menahan api (semi fire retardant) dan mudah terbakar (easilytible)
Gedung
11
SNI 03-1727-1989
Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung
Tata cara ini digunakan untuk memberikan beban yang diijinkan untuk rumah dan gedung, termasuk beban-beban hidup untuk atap miring, gedung parkir bertingkat dan landasan helikopter pada atap gedung tinggi dimana parameter-parameter pesawat helikopter yang dimuat praktis sudah mencakup semua jenis pesawat yang biasa dioperasikan. Termasuk reduksi beban hidup untuk perencanaan balok induk dan portal serta peninjauan gempa, yang pemakaiannya optional, bukan keharusan, terlebih bila reduksi tersebut membahayakan konstruksi atau unsur konstruksi yang ditinjau.
12
SNI 03-1728-1989
Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung
Tata cara ini digunakan untuk memberikan landasan dalam membuat peraturan-peraturan mendirikan bangunan di masing-masing daerah, dengan tujuan menyeragamkan bentuk dan isi dari peraturan-peraturan bangunan yang akan dipergunakan di seluruh kota-kota di Indonesia
13
SNI 03-1729-2002
Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung
Tata cara ini digunakan untuk mengarahkan terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan baja yang memenuhi ketentuan minimum serta mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman, nyaman dan ekonomi
14
SNI 03-1730-1991 (2002)
Tata Cara Perencanaan Sekolah Menengah Umum
Tata cara ini mencakup : " perencanaan arsitektur, struktur / konstruksi dan utilitas gedung; " Sistem pendidikan sekolah menengah umum; " Perubahan sistem pendidikan sekolah menengah umum; " Pembakuan gedung sekolah menengah umum.
15
SNI 03-1731-1989
Tata Cara Keamanan Bendungan.
Tata cara ini digunakan dalam melaksanakan kegiatan desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta penghapusan bendungan dengan tujuan untuk menjamin keamanan bendungan dan lingkungannya.
16
SNI 03-1732-1989
Tata Cara Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Analisa Metode Komponen
Tata Cara ini merupakan dasar dalam menentukan tebal perkerasan lentur yang dibutuhkan untuk suatu jalan raya.
17
SNI 03-1733-1989
Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota.
Tata cara ini bertujuan untuk menghasilkan suatu lingkungan perumahan yang fungsional sekurangkurangnya bagi masyarakat penghuni
18
SNI 03-1734-1989
Tata Cara Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang Untuk Rumah dan Gedung
Tata cara ini digunakan untuk mempersingkat waktu perencanaan berbagai bentuk struktur yang umum dan menjamin syarat-syarat perencanaan tahan gempa untuk rumah dan gedung yang berlaku
19
SNI 03-17351989(2000)
Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung.
Tata cara ini digunakan dalam merencanakan bangunan dan lingkungannya khususnya dalam hal pencegahan terhadap bahaya kebakaran meliputi pengamanan dan penyelamatan terhadap jiwa, harta benda dan kelangsungan fungsi bangunan
20
SNI 03-1736-1989
Tata Cara Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebaka-ran pada Bangunan Rumah dan Gedung
Tata cara ini digunakan untuk perencanaan struktur bangunan terhadap pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung
21
SNI 03-1737-1989
Tata Cara Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (LASTON) untuk Jalan Raya
Tata cara ini dimaksudkan untuk mendapatkan suatu permukaan atau lapis antara pada perkerasan jalan raya yang mampu memberikan sumbangan daya dukung yang terukur serta berfungsi sebagai lapisan kedap air yang dapat melindungi konstruksi di bawahnya.
22
SNI 03-1738-1989
Metode Pengujian CBR Lapangan
Metode ini digunakan untuk mengetahui nilai CBR (California Bearing Ratio) langsung di tempat (in place) atau bila diperlukan dapat dilakukan dengan mengambil contoh tanah asli dengan cetakan CBR (undisturb).
23
SNI 03-1739-1989
Metode Pengujian Jalar Api Pada Permukaan Bahan Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Rumah dan Gedung.
Metode ini digunakan untuk menentukan mutu bahan bangunan dalam kelompok sukar terbakar (semi noncombustible), menahan api (fire retardant), agak menahan api (semi fire retardant) dan mudah terbakar (easilytible)
Gedung
24
SNI 03-1740-1989
Metode Pengujian Bakar Bahan Bangunan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung
Metode ini digunakan untuk menentukan sifat bahan bangunan yang tidak terbakar dan yang dapat terbakar pada bangunan rumah dan gedung
25
SNI 03-1741-1989
Metode Pengujian Tahan Api Komponen Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung
Metode ini digunakan untuk menentukan klasifikasi ketahanan api dari komponen bangunan yang dinyatakan dalam satuan waktu 1/2 jam, 1 jam, 2 jam dan 3 jam
26
SNI 03-1742-1989
Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah
27
SNI 03-1743-1989
Metode Pengujian Kepadatan Berat untuk Tanah
Metode ini digunakan untuk menentukan hubungan kadar air dan berat isi tanah dengan cara memadatkan tanah di dalam cetakan silinder berukuran tertentu menggunakan alat penumbuk 2,5 kg (5,5 lb) dan tinggi jatuh 30 cm (12 inci). Metode ini digunakan untuk menentukan hubungan kadar air dan berat isi tanah dengan memadatkan tanah di dalam cetakan silinder berukuran tertentu menggunakan alat penumbuk 4,5 kg (10 lb) dan tinggi j atuh 45,7 cm (18 inci).
28
SNI 03-1744-1989
Metode Pengujian CBR Laboratorium
Metode ini digunakan untuk menentukan CBR (California Bearing Ratio) tanah dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu.
29
SNI 03-1745-1989
Tata Cara Pemasangan Sistem Hidran untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung.
30
SNI 03-1746-2000
Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sarana Jalan Keluar untuk Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Gedung
Tata cara ini digunakan sebagai panduan dalam pemasangan sistem hidran untuk memberikan persyaratan minimum pada pemasangan sistem hidran dalam upaya pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung Digunakan untuk pemasangan alat bantu evakuasi dalam upaya penyelamatan manusia dan meningkatkan keamanan terhadap bahaya kebakaran
31
SNI 03-1747-1989
Spesifikasi Konstruksi Jem-batan Tipe Balok T Bentang s/d 25 meter untuk BM 70.
Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, teknis dan detail gambar Ren-cana Jembatan Balok "T" kelas Beban BM 70 (70 % pembebanan BM)
32
SNI 03-1748-1989
Spesifikasi Konstruksi Jem-batan Tipe Balok T Bentang s/d 25 meter untuk BM 100
Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, penjelasan teknis dan detail gambar Rencana Jembatan Balok "T" kelas Beban B.M 100 (100% pembe-banan BM ).
33
SNI 03-1962-1990
Tata Cara Perencanaan Penanggulangan Longsoran
Tata cara ini digunakan untuk penanganan longsoran setempat pada khususnya dan meliputi daerah yang luas pada umumnya.
34
SNI 03-1963-1990
Tata Cara Dasar Koordinasi Modular untuk Perancangan Bangunan Rumah dan Gedung
Tata cara ini digunakan sebagai pegangan dasar dalam merencana rumah dan gedung menggunakan koordinasi modular. Tujuannya untuk mewujudkan rencana teknis bangunan rumah dan gedung yang optimal
35
SNI 03-1964-1990
Metode Pengujian Berat Jenis Tanah
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya berat jenis (specific gravity ) tanah
36
SNI 03-1965-1990
Metode Pengujian Kadar Air Tanah
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar air (water content) yang terdapat di dalam tanah.
37
SNI 03-1965.1-2000
Metode Pengujian Kadar Air Tanah dengan Alat Speedy
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar air tanah menggunakan alat speedy
38
SNI 03-1966-1990
Metode Tanah
Plastis
Metode ini digunakan untuk menentukan batas plastis tanah dalam perencanaan jalan.
39
SNI 03-1967-1990
Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat Casagrande
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya batas cair tanah menggunakan alat Casagrande
40
SNI 03-1968-1990
Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar
Metode ini digunakan untuk menen-tukan pembagian butir (gradasi) agregat halus dan agregat kasar menggunakan saringan.
41
SNI 03-1969-1990
Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar
Metode ini digunakan untuk menentukan berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu dari agregat halus serta angka penyerapan dari agregat kasar.
42
SNI 03-1970-1990
Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus
Metode ini digunakan untuk menentukan berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu, dan angka penyerapan dari pada agregat halus.
Pengujian
Batas
43
SNI 03-1971-1990
Metode Pengujian Kadar Air Agregat
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar agregat.
44
SNI 03-1972-1990
Metode Pengujian Slump Beton
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya slump beton (concrete slump ).
45
SNI 03-1973-1990
Metode Pengujian Berat Isi Beton
Metode ini digunakan untuk menentukan berat isi (unit weight) beton segar (fresh concrete) serta banyaknya semen per meter kubik beton.
46
SNI 03-1974-1990
Metode Pengujian Kuat Tekan Beton
Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan (compressive Strength) beton dengan benda uji berbentuk silinder yang dibuat dan dimatangkan (curring) di laboratorium maupun di lapangan.
47
SNI 03-1975-1990
Metode Mempersiapkan Contoh Tanah dan Tanah mengandung Agregat
48
SNI 03-1976-1990
Metode Koreksi untuk Pengujian Pemadatan Tanah yang Mengandung Butir Kasar
49
SNI 03-1977-1990
Spesifikasi Koordinasi Modular Bangunan Rumah dan Gedung
Metode ini digunakan dalam mempersiapkan contoh tanah dan tanah mengandung agregat secara kering untuk memperoleh benda uji sebagai penyiapan pengujian selanjutnya. Metode ini digunakan untuk mengoreksi nilai kepadatan maksimum yang didapat dari pengujian pemadatan yang dilakukan berdasarkan: SNI 03-1743-1989 dan SNI 031741-1989, yaitu jika bahan berbutir kasar yang tertahan saringan No. 4 berbeda dengan pengujian kepadatan di lapangan Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana teknis, pelaksana, produsen bahan bangunan, komponen bangunan, dan elemen bangunan, untuk memilih dimensi modul arah horisontal dan vertikal untuk bangunan rumah dan gedung. Tujuannya untuk menghemat bahan, komponen dan elemen bangunan serta waktu pemasangan dan penggunaan tenaga kerja.
50
SNI 03-1978-1990
Spesifikasi Ukuran Terpilih Untuk Bangunan Rumah dan Gedung
Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana teknis, pelaksana, produsen bahan bangunan, komponen bangunan, dan elemen bangunan, untuk memilih ukuran arah horisontal dan vertikal bangunan rumah dan gedung. Tujuannya untuk menghemat bahan, komponen dan elemen bangunan serta waktu pemasangan dan penggunaan tenaga kerja
51
SNI 03-1979-1990
Spesifikasi Matra Rumah dan Gedung
Ruang
Untuk
Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan mengenai acuan matra ruang minimum dalam perencanaan teknis rumah tinggal sesuai dengan ukuran modular. Tujuannya efisiensi penggunaan ruang dan bahan bangunan.
52
SNI 03-2393-1991
Tata Cara Pelaksanaan Semen Pada Batuan
Injeksi
Tata cara ini digunakan dalam pelaksanaan injeksi semen pada batu yang bertujuan untuk memperkecil kelulusan air dan meningkatkan kekuatan batu sebagai upaya dalam perbaikan batu pondasi suatu bangunan.
53
SNI 03-2394-1991
Tata Cara Perencanaan dan Perancangan Bangunan Kedokteran Nuklir di Rumah Sakit
Tata cara ini digunakan untuk merencanakan dan merancang bangunan radiasi khususnya untuk bangunan kedokteran nuklir
54
SNI 03-2395-1991
Tata Cara Perencanaan dan Perancangan Bangunan Radiologi di Rumah Sakit
Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan perancangan untuk bangunan radiologi di rumah sakit
55
SNI 03-2396-1991
Tata Cara Perancangan Penerangan Alami Siang Hari Untuk Rumah dan Gedung
Tata cara ini digunakan untuk memberikan dasar-dasar ilmiah yang secara praktis dapat digunakan sebagai pedoman dalam merancang sistem penerangan alami siang hari di dalam ruangan
56
SNI 03-2396-2001
Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada Bangunan Gedung
" Standar tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan gedung ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi para perancang dan pelaksana pembangunan gedung di dalam merancang sistem pencahayaan alami siang hari, dan bertujuan agar diperoleh sistem pencahayaan alami siang hari yang sesuai dengan syarat kesehatan, kenyamanan dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku. " Standar ini mencakup persyaratan minimal sistem pencahayaan alami siang hari dalam bangunan gedung.
57
SNI 03-2397-1991
Tata Cara Perencanaan Sederhana Tahan Angin.
Rumah
Tata cara ini digunakan sebagai dasar perancangan rumah sederhana yang tidak ber-tingkat secara praktis untuk memberi jaminan keselamatan bagi masyarakat penghuni rumah sederhana di daerah rawan angin
58
SNI 03-2398-2002
Tata Cara Perencanaan Tangki Septik Dengan Sistem Resapan
59
SNI 03-2399-2002
Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum
Tata cara ini memuat istilah dan definisi, persyaratan tangki septik dan sistem resapan yang berlaku bagi pembuangan air limbah rumah tangga untuk daerah air tanah rendah dan jumlah pemakai maksimal 10 Kepala keluarga (1 KK = 5 jw) Tata cara ini meliputi istilah dan definisih, persyaratan yang berlaku untuk sarana ruangan MCK yang terletak di lokasi permukiman padat, dengan beban pemakai maksimum 200 orang. MCK umum dapat merupakan satu kesatuan bang unan atau terpisah-pisah untuk mandi, cuci dan kakus.
60
SNI 03-2400-1991
Tata Cara Perencanaan Umum Krib di Sungai.
Tata cara Ini digunakan untuk menanggulangi kerusakan Sungai akibat arus dan dapat melestarikan bangunan di sungai.
61
SNI 03-2401-1991
Tata Cara Bendung.
Umum
Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan desain bendung yang memenuhi persyaratan hidraulik dan struktur serta persyaratan pelaksanaan secara benar dan aman sesuai pola pembangunan berwawasan lingkungan.
62
SNI 03-2403-1991
Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci untuk Permukaan Jalan
Tata cara ini bertujuan untuk menda-patkan hasil lapis perkerasan blok beton terkunci yang memenuhi syarat sebagai lapis perkerasan.
63
SNI 03-2404-1991
Tata Cara Pencegahan Rayap Pada Pembuatan Bangunan Rumah dan Gedung
Tata cara ini bertujuan untuk melindungi bangunan rumah dan gedung yang akan didirikan terhadap serangan rayap, agar keseragaman dan upaya efektifitas dapat tercapai
64
SNI 03-2405-1991
Tata Cara Penanggulangan Rayap Pada Bangunan Rumah dan Gedung dengan Termitisida
Tata cara ini digunakan sebagai acuan dalam perlakuan penanggulangan rayap, untuk melindungi bangunan rumah dan gedung
65
SNI 03-2407-1991
Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung
Tata cara ini memuat cara-cara pengecatan kayu yang berhubungan dengan udara luar dan penanggulangan kegagalan dalam pengecatan.
66
SNI 03-2408-1991
Tata Cara Pengecatan Logam
Tata cara ini merupakan petunjuk teknis cara pengecatan logam yang baik dan benar serta cara penanggulangannya bila terjadi kegagalan dalam pengecatan
67
SNI 03-2410-1994
Tata Cara Pengecatan Tembok Dengan Cat Emulsi
Dinding
Tata cara ini memuat cara pencatan pada dinding tembok dan penanggulangan kegagalan dalam pengecatan.
68
SNI 03-2411-1991
Metode Pengujian Lapangan Tentang Kelulusan Air Bertekanan
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai koefisien kelulusan air dan nilai Lugeon batu dan tanah.
69
SNI 03-2416-1991
Metode Pengujian Lendutan Perkerasan Lentur dengan Alat Benkelman Beam
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data lapangan yang akan digunakan dalam penilaian struktur perkerasan, peramalan perwujudan perkerasan, perencanaan teknik perkerasan atau lapis tambahan di atas perkerasan.
70
SNI 03-2417-1991
Metode Pengujian Keausan Agregat dengan Mesin Abrasi Los Angeles
Metode ini digunakan untuk mengetahui angka keausan yang dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus lolos saringan No.12 terhadap berat semula (%).
71
SNI 03-2435-1991
Metode Pengujian Laboratorium Tentang Kelulusan Air untuk Contoh Tanah
Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya koefisien kelulusan air dengan tekanan konstan pada contoh tanah.
Perencanaan
72
SNI 03-2436-1991
Metode Pencatatan dan Inter-pretasi Hasil Pemboran Inti
Metode ini digunakan dalam pencatatan dan interpretasi hasil pemboran inti untuk memperoleh data akurat sehingga dapat diinterpretasikan secara benar oleh ahli geologi teknik atau geoteknik.
73
SNI 03-2437-1991
Metode Pengujian Labora-torium untuk Menentukan Parameter Sifat Fisika Pada Contoh Batu.
Metode ini digunakan untuk mengetahui sifat-sifat fisika contoh batu, antara lain yaitu kepadatan asli, kadar air asli, kepadatan jenuh, penyerapan kepadatan kering, derajat kejenuhan, porositas, berat jenis semu, berat jenis sebenarnya dan angka pori berdasarkan hasil pengkajian dan perhitungan laboratorium.
74
SNI 03-2439-1991
Metode Pengujian Kelekatan Agregat terhadap Aspal
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya angka kelekatan agregat terhadap aspal.
75
SNI 03-2442-1991
Spesifikasi Kurb Beton untuk Jalan
Spesifikasi ini digunakan dalam memilih bentuk dan ukuran kurb beton arah horizontal dan vertikal serta penempatannya di lapangan.
76
SNI 03-2443-1991
Spesifikasi Trotoar
77
SNI 03-2444-2002
Spesifikasi Bukaan Pemisah Jalur
Spesifikasi ini digunakan dalam peren-canaan teknis, pelaksanaan, dan pengawasan lapangan dalam menentukan dimensi, kemiringan, elevasi, dan bentuk trotoar. Spesifikasi ini digunakan bagi perencana-an teknis, pelaksana, dan pengawas lapang-an dalam hal penggunaan pemisah jalur yang ada kaitannya dengan kelancaran arus lalulin-tas terutama pada jalan-jalan perkotaan yang jenis kendaraannya sangat bervariasi.
78
SNI 03-2445-1991
Spesifikasi Ukuran Kayu Untuk Bangunan Rumah dan Gedung
Spesifikasi ini digunakan untuk menentukan ukuran kayu gergajian di pasaran sehingga memudahkan dalam pengerjaan dan menghemat pemakaian kayu bagi pemakai
79
SNI 03-2446-1991
Spesifikasi Bangunan Pengaman Tepi Jalan
80
SNI 03-2447-1991
Spesifikasi Rumah Tumbuh Rangka Beratap dengan Komponen Beton.
Spesifikasi ini digunakan dalam membuat bangunan pengaman tepi jalan agar kenda-raan tidak keluar dari jalurnya, dan menghin dari kemungkinan terjadinya tabrakan frontal antara sesama kendaraan dari arah berlawanan Spesifikasi ini digunakan dalam pembangunan rumah tumbuh di atas tanah matang dengan tujuan untuk membuat rumah tumbuh rangka beratap tanpa dinding pengisi yang akan dikembangkan sesuai kebutuhan
81
SNI 03-2448-1991
Spesifikasi Komponen Pracetak Untuk Rumah Rangka Beratap.
Beton Tumbuh
Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana, produsen dan pelaksanan dalam merencanakan, memproduksi komponen dan melaksanakan bangunan. Tujuannya untuk keseragaman mutu, penghematan bahan, biaya dan waktu pelaksanaan.
82
SNI 03-2449-1991
Spesifikasi Kuda-kuda Kayu Balok Paku Tipe 15/6
83
SNI 03-2450-1991
Spesifikasi Kuda-kuda Kayu Balok Paku Tipe 30/6
84
SNI 03-2451-1991
85
SNI 03-2452-1991
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 10 meter dengan Pondasi Tiang Pancang Spesifikasi Rumah Tumbuh Rangka Beratap RTRB Kayu
Spesifikasi ini digunakan dalam merencana, memproduksi dan melaksanakan di lapangan yang bertujuan untuk menghasilkan mutu kuda-kuda yang sama, menghemat bahan, tenaga dan waktu, mudah dalam perencanaan dan pelaksanaan Spesifikasi ini digunakan dalam merencana, memproduksi dan melaksanakan di lapangan yang bertujuan untuk menghasilkan mutu kuda-kuda yang sama, menghemat bahan, tenaga dan waktu, mudah dalam perencanaan dan pelaksanaan Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 10 m.
86
SNI 03-2453-2002
Tata Cara Perencanaan Teknik Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan Pekarangan
Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana, produsen dan pelaksana dalam merencanakan, memproduksi komponen dan melaksanakan bangunan. Tujuannya untuk keseragaman mutu, penghematan bahan, biaya dan waktu pelaksanaan Tata cara ini digunakan sebagai acuan dalam merencanakan teknik sumur resapan air hujan serta persyaratannya, antara lain mengurangi limpasan permukaan yang sangat berlebihan dan sekaligus untuk menambah potensi air tanah
87
SNI 03-2455-1991
Metode Pengujian Triaxial A
88
SNI 03-2457-1991
Metode Pengujian Agregat Beton Penahan Radiasi
89
SNI 03-2458-1991
Metode Pengujian Pengam-bilan Contoh untuk Campuran Beton Segar
Metode ini digunakan untuk mendapatkan contoh beton segar yang dapat mewakili seluruh adukan beton
90
SNI 03-2460-1991
Spesifikasi Abu Terbang Sebagai Bahan Tambahan Untuk Campuran Beton
91
SNI 03-2461-2002
Spesifikasi Agregat Ringan Beton Ringan Struktur
Tujuan spesifikasi ini adalah untuk memberikan persyaratan mutu abu terbang sebagai bahan tambahan dalam campuran beton sehingga didapatkan sifat-sifat khusus dari beton Standar ini dimaksudkan utk digunakan sebagai pegangan bagi produsen perencana dan pelaksanaan pekerjaan beton dlm menilai mutu agregat ringan yang memenuhi persyaratan. Spesifikasi ini mencakup ketentuan mengenai agregat ringan yang digunakan dlm pembuatan beton struktural dgn pertimbangan utamanya adl ringannya bobot dan tingginya kekuatan, yg meliputi persyuaratan mengenai komposisi kimia, sifat fisis serta penggantian pasir alam. Nilai dinyatakan dalam satuan metrik yang digunakan sebagai standar.
92
SNI 03-2491-1991
Metode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton
1) Metode pengujian ini mencakup cara penentuan kuat tarik belah benda uji yang dicetak berbentuk silinder atau beton inti yang diperoleh dengan cara pengeboran termasuk ketentuan peralatan dan prosedur pengujiannya serta perhitungan kekuatan tarik belah; 2) Pengujian kuat tarik belah digunakan untuk mengevaluasi ketahanan geser dari komponen struktur yang terbuat dari beton yang menggunakan agregat ringan.
93
SNI 03-2492-1991
Metode Pengambilan dan Pengujian Beton Inti
94
SNI 03-2493-1991
Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium
Metode ini mencakup cara pengambilan beton inti, persiapan pengujian dan penentuan kuat tekannya; 2) Metode ini tidak memberikan panduan penentuan pemboran beton inti atau lokasi pengeboran; 3) Metode ini tidak dilengkapi prosedur interpretasi hasil kuat tekan beton inti.. Metode ini digunakan untuk pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium agar memenuhi syarat
95
SNI 03-2494-1991
Spesifikasi Agregat Penahan Radiasi
Beton
Spesifikasi ini bertujuan untuk menentukan klasifikasi dan persyaratan teknis agregat yang digunakan untuk keperluan beton penahan radiasi.
96
SNI 03-2495-1991
Spesifikasi Bahan Tambahan Untuk Beton
Spesifikasi ini memuat persyaratan mutu bahan tambahan yang digunakan sebagai bahan tambahan campuran beton, sehingga didapatkan sifat-sifat khusus dari beton yaitu kemudahan pengerjaan, pengerasan, kekedapan dan keawetan
97
SNI 03-2496-1991
Spesifikasi Bahan Tambahan Pembentuk Gelembung Udara Untuk Beton
Spesifikasi ini memuat persyaratan bahan tambahan pembentuk gelembung udara, yang digunakan sebagai bahan tambahan dalam campuran beton sehingga didapatkan sifat-sifat khusus dari beton
98
SNI 03-2527-1991
Metode ini bertujuan untuk menetapkan karakteristik akifer tertekan dan produktivitas suatu sumur.
99
SNI 03-2528-1991
Metode Pengujian Karakteris-tik Akifer Tertekan dengan Uji Pemompaan Jacob I. Metode Eksplorasi Awal Air Tanah dengan Cara Geolistrik Wenner.
100
SNI 03-2532-1991
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 11 m
101
SNI 03-2533-1991
102
SNI 03-2534-1991
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 11 meter dengan Pondasi Tiang Pancang Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 12 meter dengan Pondasi Tiang Pancang Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 13 meter dengan Pondasi Tiang
Untuk
untuk
Untuk
Metode ini digunakan sebagai acuan dalam uji geser trisumbu tekan terkonsolidasi tanpa drainase untuk tanah berkohesi Metode ini digunakan untuk menentukan mutu agregat yang akan digunakan untuk beton penahan radiasi
Metode ini digunakan dalam pengukuran tahanan jenis perlapisan batu atau tanah di bawah permukaan tanah dengan susunan elektroda Wenner.
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 12 m Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pe-mbangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 13 m
Pancang.
103
SNI 03-2535-1991
Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 14 meter dengan Pondasi Tiang Pancang Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 15 meter dengan Pondasi Tiang Pancang Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 16 meter dengan Pondasi Tiang Pancang Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 17 meter dengan Pondasi Tiang Pancang Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 18 meter dengan Pondasi Tiang Pancang Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 19 meter dengan Pondasi Tiang Pancang Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 20 meter dengan Pondasi Tiang Pancang Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 21 meter dengan Pondasi Tiang Pancang Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 22 meter dengan Pondasi Tiang Pancang Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 23 meter dengan Pondasi Tiang Pancang Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 24 meter dengan Pondasi Tiang Pancang Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 25 meter dengan Pondasi Tiang Pancang Metode Pengujian Konsolidasi Tanah Satu Dimensi.
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 14 m
104
SNI 03-2536-1991
105
SNI 03-2537-1991
106
SNI 03-2538-1991
107
SNI 03-2539-1991
108
SNI 03-2540-1991
109
SNI 03-2541-1991
110
SNI 03-2542-1991
111
SNI 03-2543-1991
112
SNI 03-2544-1991
113
SNI 03-2545-1991
114
SNI 03-2546-1991
115
SNI 03-2812-1992
116
SNI 03-2813-1992
Metode Pengujian Geser Langsung Tanah Terkonsolida- si dengan Drainase
117
SNI 03-2814-1992
Metode Pengujian Indek Kekuatan Batu dengan Beban Titik.
118
SNI 03-2815-1992
Metode Pengujian Triaxial B
Metode pengujian ini digunakan sebagai pegangan dan acuan dalam pengujian laboratorium triaksial tekan pada batu tanpa konsolidasi dan tanpa drainase (Triaksial B), hasil yang diperoleh adalah parameter kekuatan geser (sudut geser dalam, kohesi) dan modulus elastisitas batu (modulus young) Metode ini digunakan dalam uji konsolidasi satu dimensi pada benda uji tanah, yang bertujuan untuk mendapatkan parameter kompressibilitas dan kecepatan konsolidasi tanah. Metode ini digunakan dalam pengujian laboratorium geser dengan cara uji langsung terkonsolidasi dengan drainase pada benda uji tanah. Hasil yang diperoleh adalah parameter kekuatan geser tanah terganggu yang terkonsolidasi
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 15 m Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 16 m Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 17 m Spesifikasi ini bertujuan untuk memu-dahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 18 m Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 19 m Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 20 m Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 21 m Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunanjembatan serta penghematan pada jembatan sederhan bentang 22 m Spesifikasi ini bertujuan untuk memudah-kan perencanaan dan pelaksanaan pe-mbangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 23 m Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 24 m Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 25 m Metode ini digunakan dalam pengujian beban titik pada benda uji batu berben-tuk silinder, balok dan tak teratur. Tujuan untuk mendapatkan indek kekuatan batu dengan beban titik untuk menentukan klasifikasi batu secara cepat.
119
SNI 03-2816-1992
Metoda Pengujian kotoran organik dalam tanah dengan pembakaran.
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar bahan organik dalam tanah dengan pembakaran.
120
SNI 03-2816.1-1992
Metode Pengujian Kotoran Organik Dalam Pasir Untuk Campuran Mortar Dan Beton.
Metode ini digunakan dalam pekerjaan pengendalian mutu agregat.
121
SNI 03-2817-1992
Metode Pengujian Akifer Tertekan dengan Pemom-paan Papadopulos Cooper.
Metode ini digunakan untuk menetapkan karakteristik hidrolik akifer serta produktifitas suatu sumur, dengan memper-gunakan uji pemompaan Papadopulos-Cooper.
122
SNI 03-2818-1992
Metode Eksplorasi Air Tanah dengan Geolistrik Susunan Schlumberger.
123
SNI 03-2819-1992
Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran Terbuka dengan Alat Ukur Arus Tipe Baling-Baling.
Metode ini digunakan dalam pengukuran tahanan jenis pelapisan batu atau tanah di bawah permukaan tanah dengan susunan elektroda Schlumberger, khususnya untuk eksplorasi awal air tanah dengan geologi bawah permukaan dan menduga air tanahnya berdasarkan anomali tahapan jenis. Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya debit sungai/saluran terbuka dan lokasi yang tidak terpengaruh arus balik aliran lahar.
124
SNI 03-2820-1992
Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran Terbuka dengan Pelampung Permukaan.
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya debit sungai dan saluran terbuka yang tidak terpengaruh peninggian muka air langsung di lapangan.
125
SNI 03-2821-1992
Metode Perhitungan Evapotranspirasi Potensial Dengan Panci Penguapan Kelas A
Metode ini digunakan untuk menghitung besarnya Evapotranspirasi potensial menggunakan panci penguapan kelas A.
126
SNI 03-2822-1992
Metode Pembuatan Lengkung Debit dan Tabel Sungai / Saluran Terbuka dengan Analisa Grafis.
Metode ini digunakan untuk pembuatan lengkung debit sungai / saluran terbuka dengan analisis grafis untuk mendapatkan gambaran hubungan antara tinggi muka air dengan debit sungai / saluran terbuka.
127
SNI 03-2823-1992
Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Memakai Gelagar Sederhana Dengan Sistem Beban Titik Di Tengah.
Metode ini digunakan untuk memperoleh parameter kuat lentur dari hasil pengujian di Laboratorium.
128
SNI 03-2824-1992
Metode Pengujian Geser Langsung Batu.
Metode ini digunakan untuk memperoleh parameter kuat geser batu.
129
SNI 03-2825-1992
Metode Pengujian Uniaxial Batu
Tekan
Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya kuat tekan uniaxial suatu contoh batu dan untuk mengetahui nilai kuat tekan benda uji batu.
130
SNI 03-2826-1992
Metode Pengujian Modulus Elastisitas Batu pada Tekanan Sumbu Tunggal.
Metode ini digunakan dalam pengujian modulus elastis benda uji pada tekanan sumbu tunggal dan untuk mengetahui harga modulus elastisitas benda uji statik.
131
SNI 03-2827-1992
Metode Pengujian Lapangan dengan Alat Sondir
Metode ini digunakan untuk mendapatkan parameterparameter perlawanan konus (qc), perlawanan geser (rf), dari suatu lapisan tanah di lapangan
132
SNI 03-2828-1992
Metode Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Alat Konus Pasir
Metode ini digunakan untuk menentukan angka kepadatan lapangan dengan alat konus pasir
133
SNI 03-2829-1992
Metode perhitungan tiang pancang beton pada krib di sungai.
134
SNI 03-2830-1992
Metode Perhitungan Tinggi Muka Air Sungai Dengan Cara Pias Berdasarkan Rumus Manning.
Metode ini digunakan untuk mendesain tiang pancang beton pada krib di sungai yang aman dan berfungsi semestinya. Metode ini digunakan untuk menghitung tinggi muka air sungai sepanjang daerah hitungan tertentu dengan cara pias berdasarkan rumus Manning
135
SNI 03-2831-1992
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar bahan organik dalam tanah dengan pembakaran.
136
SNI 03-2832-1992
Metode Pengujian Kadar Bahan Organik Dalam Tanah Dengan Pembakaran Metode Pengujian untuk Mendapatkan Kepadatan Tanah Maksimum dengan Kadar Air optimum
137
SNI 03-2833-1992
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan Raya
Tata cara ini digunakan untuk mewujudkan rencana teknis jembatan Jalan Raya yang mempunyai ketahanan terhadap Gempa.
Kuat
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kepadatan tanah maksimum dengan kadar air optimum, untuk memperoleh kepadatan tanah basah maksimum dan selisih kadar kadar air secara cepat serta dipakai sebagai standar kualitas kepadatan di lapangan.
138
SNI 03-2834-1992 (2000)
Tata Cara Pembuatan Campuran Beton Normal
Rencana
Tata cara ini digunakan untuk merencanakan proporsi campuran beton tanpa menggunakan bahan tambahan dan bertujuan untuk mendapatkan proporsi campuran yang dapat menghasilkan mutu beton sesuai dengan rencana
139
SNI 03-2835-2002
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah
* Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun sebagai acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk bangunan gedung dan perumahan. * Pelaksana pembangunan gedung dan perumahan yang dimaksud adalah pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana, konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan. * Tata cara perhitungan ini, memuat indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan yang bersangkutan.
140
SNI 03-2836-2002
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi Batu Bel;ah untuk bangunan Sederhana
* Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun sebagai acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk bangunan gedung dan perumahan. Yang meliputi : 1) pekerjaan pembuatan pondasi batu kali, dalam berbagai komposisi spesi; 2) pemasangan anstamping / batu kosong; 3) pembuatan pondasi sumuran; 4) pembuatan tiang pancang. * Pelaksana pembangunan gedung dan perumahan yang dimaksud adalah pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana, konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan. * Tata cara perhitungan ini, memuat indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan yang bersangkutan.
141
SNI 03-2837-2002
Analisa Biaya Konstruksi (ABK) Bangunan gedung dan Perumahan Pekerjaan Plesteran.
* Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun sebagai acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk bangunan gedung dan perumahan. Yang meliputi : a) Pembuatan plesteran dalam berbagai ketebalan dan campuran; b) Pekerjaan berapen pondasi dan plesteran kedap air menggunakan tambahan bahan kimia. * Pelaksana pembangunan gedung dan perumahan yang dimaksud adalah pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana, konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan. * Tata cara perhitungan ini, memuat indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan yang bersangkutan.
142
SNI 03-2838-1992
Tata Cara Perencanaan Teluk Bis
Tata cara ini digunakan untuk menyera-gamkan bentuk, ukuran dan lokasi teluk bis, sehingga dapat menjamin kelancaran lalu lintas, keselamatan dan kenyamanan bagi pemakai jalan.
143
SNI 03-2839-2002
Analisa Biaya Konstruksi (ABK) Bangunan Gedung dan Perumahan Pekerjaan Langit-Langit.
* Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun sebagai acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk bangunan gedung dan perumahan. * Pelaksana pembangunan gedung dan perumahan yang dimaksud adalah pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana, konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan. * Tata cara perhitungan ini, memuat indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan yang bersangkutan.
144
SNI 03-2840-1992
Tata Cara Pengerjaan Lem-baran Asbes Semen Untuk Penutup Atap Pada Bangunan Rumah dan Gedung
Tata cara ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatip akibat debu yang ditimbulkan pada waktu pengerjaan pemasangan penutup atap
145
SNI 03-2841-1992
Tata Cara Pengerjaan Lem-baran Asbes Semen Untuk Dinding Pada Bangunan Rumah dan Gedung.
Tata cara ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatip akibat debu yang ditimbulkan pada waktu pengerjaan pemasangan dinding
146
SNI 03-2842-1992
Tata Cara Pelaksanaan Survai Titik Referensi Jalan
Tata cara ini digunakan untuk menda-patkan data mengenai lokasi jenis dan jarak antara titik-titik referensi pada suatu ruas jalan serta menentukan titik awal dan titik akhir dari ruas jalan tersebut yang akan digunakan pada survai-survai jalan berikutnya atau untuk keperluan lain dalam pembinaan jaringan jalan.
147
SNI 03-2843-1992
Tata Cara Pelaksanaan Kondisi Jalan Tanah / Kerikil
Survai
148
SNI 03-2844-1992
Tata Cara Pelaksanaan Kondisi Jalan Beraspal
Survai
Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan data jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi pada perkerasan, bahu, saluran samping dan lereng untuk segmen jalan tanah dan kerikil. Tata Cara ini digunakan untuk mendapatkan data jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi pada perkerasan, bahu, trotoar, saluran samping dan lereng pada jalan beraspal.
149
SNI 03-2845-1992
Tata Cara Perencanaan Susun Modular
Rumah
Tata cara ini bertujuan untuk memberikan landasan perencanaan desain agar dapat diperoleh suatu perancangan bangunan rumah susun yang optimal dan memenuhi syarat bagi kelayakan suatu hunian
150
SNI 03-2846-1992
Tata Cara Perencanaan Kepadatan Bangunan Ling-kungan Bangunan Rumah Susun Hunian
Tata cara ini digunakan dalam perencanaan penggunaan lahan secara optimum yang bertujuan untuk merencanakan kepadatan lingkungan perumahan rakyat
151
SNI 03-2847-1992
Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan struktur beton untuk bangunan gedung, atau struktur bangunan lain yang mempunyai kesamaan karakter dengan struktur bangunan gedung
152
SNI 03-2848-1992
Tata Cara Pembuatan Benda Uji Untuk Pengujian Labora-torium Mekanika Batuan
153
SNI 03-2849-1992
Tata Cara Pemetaan Geologi Teknik Lapangan.
Tata cara ini digunakan dalam pembuatan benda uji untuk pengujian laboratorium mekanika batuan dan untuk mendapatkan benda uji dengan bentuk dan dimensi yang benar, sesuai dengan persyaratan dan ketentuan tiap jenis pengujian laboratorium mekanika batuan yang akan dilakukan. Tata cara ini digunakan sebagai Pegangan dalam pelaksanaan pemetaan geologi untuk kepentingan teknik sipil dan memberikan gambaran cara memperoleh data geologi teknik untuk parameter perencanaan teknis.
154
SNI 03-2850-1992
Tata Cara Pemasangan Utilitas di Jalan
155
SNI 03-2851-1991
Tata Cara Perencanaan Bendung Penahan Sedimen.
Teknis
156
SNI 03-2852-1992
Tata Cara Pelaksanaan Asbuton Agregat (Lasbutag)
Lapis
Tata cara ini menjelaskan cara pelaksanaan/pemasangan yang memenuhi persyaratan-persyaratan, baik teknik maupun non teknik yang berkaitan dengan pemasangan utilitas di jalan. Tata Cara ini digunakan dalam pelak-sanaan pemantauan gerakan horisontal batuan dan bangunan dengan alat Inklinometer Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan cara pelaksanaan LASBUTAG agar diperoleh penggunaan bahan dan waktu yang efisien serta memenuhi mutu yang ditentukan.
157
SNI 03-2854-1992
Spesifikasi Kadar Ion Klorida Dalam Beton
Spesifikasi ini digunakan dalam merencanakan dan melaksanakan konstruksi beton untuk mencegah korosi tulangan dan pelapukan beton
158
SNI 03-2855-1992
Spesifikasi Modular
Susun
Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikan landasan ukuran dan batasan dalam usaha menentukan kebutuhan minimum dalam pembangunan rumah susun
159
SNI 03-2914-1992
Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Air
Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikan persyaratanpersyaratan teknis beton kedap air
160
SNI 03-2915-2002
Spesifikasi Beton Tahan Sulfat
" Spesifikasi ini memuat persyaratan minimum untuk beton yang berhubungan dengan lingkungan yang mengandung sulfat. " Spesifikasi ini dapat digunakan sebagai pegangan bagi para perencana dan pelaksana dalam merencanakan dan melaksanakan konstruksi beton yang dalam masa layannya berhubungan dengan lingkungan yang mengandung sulfat. " Spesifikasi ini bertujuan untuk mendapatkan beton yang mempunyai ketahanan dan keawetan terhadap sulfat.
161
SNI 03-2916-1992
Spesifikasi Sumur Gali Untuk Sumber Air Bersih
Spesifikasi ini bertujuan memberikan persyaratan teknis sumur gali sebagai sumber air baku untuk air bersih yang terlindung dari pencemaran
162
SNI 03-2917-1992
Spesifikasi Instalasi Air Minum Tipe Cikapayang 5
Spesifikasi ini bertujuan untuk men- dapatkan instalasi air bersih dengan kapasitas 5 Liter/detik
163
SNI 03-3233-1998
Tata Cara Pengawetan Kayu untuk Bangunan Rumah dan Gedung
Digunakan untuk meningkatkan keawetan kayu melalui pengawetan dengan cara pemulasan, pencelupan atau rendaman ke dalam larutan kimia
164
SNI 03-3241-1994
Tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Tata cara ini digunakan untuk menentukan lokasi tempat pembuangan akhir sampah
165
SNI 03-3242-1994
Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman
Tata cara ini digunakan untuk menentukan pengelolaan sampah di daerah permukiman.
166
SNI 03-3399-1994
Metode Pengujian Kuat Tarik Kayu di Laboratorium
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat tarik sejajar serat dan tegak lurus serat kayu
167
SNI 03-3400-1994
Metode Pengujian Kuat Geser Kayu di Laboratorium
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat geser sejajar serat kayu
168
SNI 03-3401-1994
Metode Pengujian Jenis dan Jumlah Hewan Bentos.
Metode ini digunakan untuk memperoleh jenis dan jumlah individu hewan Bentos pada suatu perairan.
169
SNI 03-3402-1994
Metode Pengujian Berat Isi Beton Ringan Struktural
Metode ini digunakan untuk menentukan berat isi dari beton ringan struktural
170
SNI 03-3403-1994
Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Inti Pemboran
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya nilai kuat tekan beton inti pemboran
171
SNI 03-3404-1994
Metode Pemasangan Inklinometer.
Metode ini digunakan untuk melaksanakan pemasangan inklinometer secara benar di lapangan, sehingga akan diperoleh data yang teliti dari daerah yang ditinjau.
172
SNI 03-3405-1994
Metode Pengujian Sifat Dispersif Tanah dengan Alat Pinhole.
Metode ini digunakan untuk mengetahui sifat dispersi tanah.
173
SNI 03-3406-1994
Metode Pengujian Lekang Batu.
Tahan
Metode ini digunakan untuk memperoleh indek tahan lekang batu.
174
SNI 03-3407-1994
Metode ini digunakan untuk memperoleh indek kekekalan agregat.
175
SNI 03-3408-1994
Metode pengujian Sifat Kekekalan Bentuk Agregat Terhadap Larutan Natrium Sulfat Dan Magnesium Sulfat. Metode Pengukuran Kecepa-tan Aliran pada Model Fisik dengan Alat Ukur Arus Tipe Baling-Baling.
176
SNI 03-3409-1994
177
SNI 03-3410-1994
Metode Pengukuran Kecepa-tan Aliran Pada Model Fisik Dengan Tabung Pitot. Metode Pengukuran Pola Aliran Pada Model Fisik.
178
SNI 03-3411-1994
Metode ini digunakan untuk menentukan kecepatan aliran pada model fisik dengan dasar tetap menggunakan tabung Pitot Metode ini digunakan untuk mengetahui pola aliran pada model fisik menggunakan zat pena dan pelampung pada model fisik Metode ini digunakan untuk mengetahui tinggi muka air pada model fisik
Satuan
Rumah
Sifat
Metode Pengukuran Tinggi Muka Air Pada Model Fisik
Metode ini digunakan untuk menentukan kecepatan aliran pada model fisik dengan dasar tetap menggunakan alat ukur arus tipe baling-baling.
179
SNI 03-3412-1994
Metode Perhitungan Debit Sungai Harian
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya debit sungai harian pada lokasi yang tidak terpengaruh oleh peninggian muka air atau aliran lahar.
180
SNI 03-3413-1994
Metode Pengukuran Debit Puncak Sungai dengan Cara Tidak Langsung.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya debit puncak sungai pada lokasi yang tidak terpengaruh oleh peninggian muka air atau aliran lahar.
181
SNI 03-3414-1994
Metode Pengambilan Contoh Muatan Sedimen Melayang di Sungai Dengan Cara Integ-rasi Kedalaman Berdasarkan Pembagian Debit
Metode ini digunakan untuk pengambilan contoh muatan sedimen layang di sungai untuk memperoleh contoh air yang mengandung muatan sedimen melayang di sungai
182
SNI 03-3416-1994
Metode Pengujian Partikel Ringan Dalam Agregat
Metode ini untuk menentukan besarnya kadar partikel ringan dalam agregat.
183
SNI 03-3417-1994
Metode Penentuan Posisi Titik Perum Menggunakan Alat Penyipat Ruang.
Metode ini digunakan untuk menentukan posisi titik perum di perairan pantai, sungai, danau, muara dan saluran navigasi menggunakan dua buah alat penyipat ruang
184
SNI 03-3418-1994
Metode Pengujian Kandungan Udara Pada Beton Segar.
Metode ini bertujuan untuk memperoleh nilai kandungan udara pada beton segar dalam persentase (%) volume.
185
SNI 03-3419-1994
Metode pengujian abrasi beton di Laboratorium.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya koefisien abrasi beton di Laboratorium yang akan dipakai sebagai pembanding dengan nilai abrasi pada bangunan air akibat aliran nilai sedimen.
186
SNI 03-3420-1994
Metode Pengujian Kuat Geser Langsung Tanah Tidak terkonsolidasi tanpa Drainase
Metode ini digunakan untuk memperoleh data parameter mengenai kuat geser langsung tanah yang tidak terkonsolidasi tanpa drainase.
187
SNI 03-3421-1994
Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Isolasi Ringan di Lapangan
Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan beton isolasi ringan di lapangan
188
SNI 03-3422-1994
Metode Tanah.
Susut
Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai nilai batas susut tanah pada klasifikasi tanah di lapangan.
189
SNI 03-3423-1994
Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah Dengan Alat Hidrometer.
Metode ini digunakan untuk memperoleh gradasi tanah pada klasifikasi tanah.
190
SNI 03-3424-1994
Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan.
Tata cara ini digunakan dalam merencanakan struktur Drainase permukaan jalan
191
SNI 03-3425-1994
Tata Cara Pelaksanaan Lapis Tipis Beton Aspal untuk Jalan Raya.
Tata cara ini bertujuan menyeragamkan cara pelaksanaan Lataston serta menghemat waktu pelaksanaan dan pemakaian bahan
192
SNI 03-3426-1994
Tata Cara Survai Kerataan Permukaan Perkerasan Jalan dengan Alat Ukur Kerataan NAASRA
Tata cara ini digunakan untuk pelaksanaan survai permukaan perkerasan jalan untuk mendapatkan keseragaman nilai kerataan.
193
SNI 03-3427-1994
Tata Cara Perencanaan Bangunan Kolam Renang
Teknik
Tata cara ini digunakan dalam merencanakan kolam renang untuk mendapatkan perencanaan teknis yang memenuhi ketentuan minimum
194
SNI 03-3428-1994
Tata Cara Perencanaan Teknik Jembatan Gantung untuk Pejalan Kaki.
Tata Cara ini digunakan untuk menetapkan dasar-dasar perencanaan teknik Jembatan Gantung untuk lalu lintas pejalan kaki.
195
SNI 03-3429-1994
Tata Cara Pelaksanaan Jembatan Gantung untuk Pejalan Kaki.
Tata Cara ini digunakan untuk menetapkan pelaksanaan teknik Jembatan Gantung untuk lalulintas pejalan kaki.
196
SNI 03-3430-1994
Tata Cara Perencanaan Dinding Struktur Pasangan Blok Beton Berongga Bertulang Untuk Bangunan Rumah dan Gedung
Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan bangunan yang menggunakan struktur pasangan blok beton berongga bertulang
197
SNI 03-3431-1994
Tata Cara Pemantauan Gera-kan Horizontal Batuan dan Bangunan Dengan Alat Inklinometer.
Tata Cara ini digunakan sebagai pegangan penghitungan dan pembuatan peta kemiringan lereng pada permukaan tanah atau batuan menggunakan rumus Horton.
198
SNI 03-3432-1994
Tata Cara Penetapan Banjir Desain dan Kapasitas Pelimpah Untuk Bendung.
Tata Cara ini digunakan untuk merencanakan pelindung tebing sungai dari pasangan batu agar tahan terhadap serangan arus dan hal-hal lain yang menyebabkan kerusakan tebing
Pengujian
Batas
199
SNI 03-3433-2002
Tata Cara Keramik
Pengecatan
Genteng
" Tata cara ini memuat persyaratan, ketentuan dan cara pengerjaan pengecatan genteng keramik, serta cara penanggulangan bila terjadi kegagalan; " Tata cara ini dapat digunakan sebagai pegangan bagi para pelaksana dalam melaksanakan pengecatan genteng keramik sebagai penutup atap pada bangunan gedung dan perumahan; " Tata cara ini bertujuan untuk mendapatkan hasil pengecatan yang mempunyai ketahanan dan keawetan terhadap cuaca.
200
SNI 03-3434-2002
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Kayu
* Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun sebagai acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk bangunan gedung dan perumahan. * Pelaksana pembangunan gedung dan perumahan yang dimaksud adalah pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana, konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan. * Tata cara perhitungan ini, memuat indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan yang bersangkutan.
201
SNI 03-3435-1994
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Langit-langit Untuk Bangunan dan Gedung
Tata cara ini bertujuan untuk memperoleh keseragaman dasar perhitungan harga satuan pekerjaan penutup langitlangit
202
SNI 03-3436-1994
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Atap Untuk Bangunan dan Gedung
Tata cara ini bertujuan untuk memperoleh keseragaman dasar perhitungan harga satuan pekerjaan penutup atap
203
SNI 03-3437-1994
Tata Cara Pembuatan Rencana Stabilisasi Tanah dengan Kapur untuk Jalan.
Tata Cara ini digunakan dalam pembuatan rencana komposisi dan mutu stabilisasi tanah dengan kapur sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
204
SNI 03-3438-1994
Tata Cara Pembuatan Rencana Stabilisasi Tanah dengan Semen Portland untuk Jalan.
Tata cara ini digunakan dalam pembuatan rencana komposisi dan mutu stabilisasi tanah dengan semen sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
205
SNI 03-3439-1994
Tata Cara Pelaksanaan Stabilisasi Tanah dengan kapur untuk Jalan
Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan hasil pelaksanaan stabilisasi tanah dengan kapur di lapangan yang sesuai dengan perencanaan.
206
SNI 03-3440-1994
Tata Cara Pelaksanaan Sta-bilisasi Tanah dengan Semen Portland untuk Jalan.
Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan hasil pelaksanaan stabilisasi tanah dengan semen di lapangan yang sesuai dengan perencanaan.
207
SNI 03-3441-1994
Tata Cara Perencanaan Teknik Pelindung Tebing Sungai Dari Pasangan batu.
208
SNI 03-3442-1994
Tata Cara Pemasangan Pisometer Pipa Terbuka Casagrande
209
SNI 03-3443-1994
Tata Cara Pemantauan Teka-nan Air Pori Dengan Pisome-ter Pipa Terbuka Casagrande
210
SNI 03-3444-1994
Tata cara perhitungan tinggi muka air sungai tampang ganda dengan cara pias berdasarkan rumus manning.
Tata cara ini digunakan untuk merencanakan pelindung tebing sungai dari pasangan batu agar tahan terhadap serangan arus dan hal-hal lain yang menyebabkan kerusakan tebing. Tata cara ini digunakan dalam pemasangan pisometer pipa terbuka Casagrande secara benar sehingga diperoleh data pengamatan yang cukup teliti tentang perilaku tekanan air por Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan cara dan prosedur pemantauan tekanan air pori untuk mendapatkan nilai air pori menggunakan pisometer pipa terbuka Casagrande. Tata cara ini digunakan dalam menghitung tinggi muka air sungai sepanjang daerah hitungan tertentu berdasarkan debit yang telah ditentukan.
211
SNI 03-3445-1994
Tata Cara Pemasangan Panel Beton Ringan Berserat.
Tata cara ini digunakan dalam pemasangan panel beton ringan berserat non struktural sesuai perencanaan yang mengacu pada koordinasi modular.
212
SNI 03-3446-1994
Tata Cara Perencanaan Teknis Pondasi Langsung Untuk Jembatan.
Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan perencanaan pondasi langsung untuk jembatan sehingga memenuhi tuntutan kekuatan, kemantapan, keawetan dan effisiensi.
213
SNI 03-3447-1994
Tata Cara Perencanaan Teknis Pondasi Sumuran Untuk Jembatan.
Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan perencanaan pondasi sumuran untuk jembatan sehingga memenuhi tuntutan kekuatan, kemantapan, keawetan dan effisiensi. Tata cara ini bertujuan untuk memperoleh keseragaman dalam pelaksanaan penyambungan tiang pancang beton pracetak serta mendapatkan mutu sambungan yang bersifat monolitik.
214
SNI 03-3448-1994
Tata Cara Penyambungan Tiang Pancang Beton Pracetak Penampang Persegi Dengan Sistem Monolit Bahan Epoxy
215
SNI 03-3449-2002
Spesifikasi Agregat Beton Penahan Radiasi
Spesifikasi ini digunakan sebagai acuan bagi produsen agregat / perencana dan pelaksana pekerjaan beton dalam menilai mutu agregat yang memenuhi persyaratan untuk keperluan beton penahan radiasi. Spesifikasi ini mencakup ketentuan mengenai klasifikasi dan persyaratan teknis agregat untuk pembuat beton penahan radiasi. Agregat untuk beton penahan radiasi ini meliputi, golongan agregat tertentu untuk beton penahan radiasi pengion, golongan agregat untuk beton penahan radiasi neutron dengan pertimbangan utama adalah komposisi atau berat jenis atau keduanya. Nilai dinyatakan dalam satuan metrik yang digunakan sebagai standar.
216
SNI 03-3449.1-2002
Tata Cara Perancangan Campuran Beton Ringan Dengan Agregat Ringan.
Tata cara pembuatan rancangan campuran beton ringan dengan agregat ringan ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai salah satu acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam merancang proporsi campuran beton ringan dengan menggunkan agregat ringan dengan tujuan untuk mendapatkan proporsi campuran bahan-bahan yang dapat menghasilkan beton ringan yang sesuai dengan rencana penggunaannya pada kontruksi struktural, struktural ringan dan sagat ringan. Tata cara ini meliputi persyaratan proporsi campuran, rancangan campuran, tugas penanggung jawab pembuatan rancangan campuran, bahan yang dipergunakan, pemilihan proporsi campuran beton ringan, perhitungan proporsi campuran, koreksi proporsi campuran dan prosedur pengerjaan pembuatan rancangan campuran beton ringan.
217
SNI 03-3452-1994
Tata Cara Pemasangan Pisometer Penumatik
218
SNI 03-3453-1994
Tata Cara Pemantauan Tekanan Air Pori Dengan Alat Pisometer Penumatik
Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pemasangan pisometer penumatik untuk memperoleh data pengamatan tentang perilaku tekanan air pori. Tata cara ini bertujuan untuk menyera-gamkan cara dan prosedur pemantauan tekanan air pori untuk mendapatkan nilai air pori menggunakan alat pisometer penumatik.
219
SNI 03-3454-1994
Tata Cara Pemasangan Instrumen Magnetis Untuk Mengukur Gerakan Vertikal Tanah.
Tata cara ini digunakan dalam pemasangan instrumen magnetis agar berfungsi dengan baik dan menghasilkan data gerakan tanah bagi keperluan pengawas lapangan
220
SNI 03-3455-1994
Tata Cara Pemantauan Gera-kan Vertikal Tanah Dengan Menggunakan Instrumen Magnetis.
Tata cara ini digunakan dalam melakukan pemantauan gerakan vertikal tanah.
221
SNI 03-3456-1994
Spesifikasi Bahan Celah Sambungan
Elastis Perapat
Spesifikasi ini dimaksudkan untuk memberikan persyaratan mutu bahan yang digunakan sebagai perapat celah sambungan antara komponen maupun pada elemen bangunan untuk penanggulangan kebocoran pada bangunan rumah dan gedung.
222
SNI 03-3637-1994
Metode Pengujian Berat Isi Tanah Berbutir Halus dengan Cetakan Benda Uji
Metode ini digunakan untuk menentukan berat isi tanah halus dengan cetakan benda uji.
223
SNI 03-3638-1994
Metode Pengujian Kuat Tekan Bebas Tanah Kohesif
Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan bebas tanah kohesif.
224
SNI 03-3639-2002
Metode Penentuan Kadar Parafin Lilin Dalam Aspal
Metode ini digunakan untuk memperoleh kadar parafin lilin dalam aspal berdasarkan pemisahan dengan pelarutpelarut tertentu.
225
SNI 03-3640-1994
Metode Pengujian Kadar Ber-aspal Dengan Cara Ekstraksi Menggunakan Alat Soklet
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar aspal dalam campuran beraspal dengan cara ekstraksi menggunakan alat soklet.
226
SNI 03-3641-1994
Metode Pengujian Kadar Air Aspal Emulsi.
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar air aspal emulsi.
227
SNI 03-3642-1994
Metode Pengujian Kadar Residu Aspal Emulsi Dengan Penyulingan.
Metode ini digunakan untuk mengetahui persentase kadar residu aspal emulsi
228
SNI 03-3643-1994
Metode Pengujian Aspal Tertahan Saringan No.20.
Emulsi
Metode ini digunakan untuk menentukan bagian aspal emulsi yang tertahan saringan No. 20.
229
SNI 03-3644-1994
Metode Pengujian Jenis Partikel Aspal Emulsi.
Muatan
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya partikel aspal emulsi.
230
SNI 03-3645-1994
231
SNI 03-3646-1994
Metode Pengujian Pelekatan Dan Ketahanan Aspal Emulsi Terhadap Air. Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Stadion
Metode ini digunakan untuk mengetahui persentase pelekatan aspal emulsi terhadap agregat dan ketahanan terhadap air. Tata cara ini digunakan dalam merencanakan bangunan stadion untuk mendapatkan peren-canaan teknis yang memenuhi ketentuan minimum
232
SNI 03-3647-1994
Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olah Raga
Tata cara ini digunakan dalam merencanakan gedung olah raga untuk mendapatkan perencanaan teknis yang memenuhi ketentuan minimum
233
SNI 03-3958-1995
Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu di Laboratorium
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat tekan kayu
234
SNI 03-3959-1995
Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu di Laboratorium
Metode ini digunakan untuk menentukan kuat lentur kayu
235
SNI 03-3960-1995
Metode Pengujian Modulus Elastisitas Lentur Kayu di Laboratorium
Metode ini digunakan elastisitas kayu
236
SNI 03-3961-1995
Metode Pengujian Kadar Sedimen Layang Secara Gra-vimetri Dengan Pengendapan
Metode ini digunakan untuk mengetahui kadar sedimen layang dalam air secara Gravimetri dengan pengendapan
237
SNI 03-3962-1995
Metode Pengujian Distribusi Butir Sedimen Layang Secara Gravimetri Dengan Ayakan
Metode ini digunakan untuk mengetahui distribusi butir sedimen layang dalam air secara gravimetri dengan ayakan
238
SNI 03-3965-1995
Metode pembuatan model fisik sungai dengan dasar tetap.
Metode ini digunakan untuk pembuatan model fisik sungai berdasarkan data dan skala yang ditentukan.
239
SNI 03-3966-1995
Metode Pengujian Kekakuan Tekan dan Kekakuan Geser Bantalan Karet Jembatan
Metode ini digunakan untuk menentukan kekakuan tekan dan kekakuan geser bantalan karet jembatan.
240
SNI 03-3967-2002
Metode Pengujian Regangan Tekan dan Tegangan Geser Bantalan Karet Jembatan
Metode ini untuk menentukan be-sarnya regangan tekan, dan tegangan geser bantalan karet jembatan .
241
SNI 03-3968-1995
Metode Pengukuran Kelulu-san Air pada Tanah Zone Tak Jenuh dengan Lubang Auger
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya nilai kelulusan air pada tanah zone tak jenuh.
242
SNI 03-3969-1995
Metode Pemboran Air Tanah Dengan Alat Bor Putar Sistem Sirkulasi Langsung
Metode ini digunakan untuk melaksanakan pembuatan suatu lubang bor yang baik untuk mendapatkan air tanah dengan alat bor putar, sistem sirkulasi langsung.
243
SNI 03-3970-1995
Metode Pengukuran Tinggi Muka Air Tanah Bebas di Sumur.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tinggi muka air tanah bebas sesaat di sumur.
244
SNI 03-3972-1995
Metode Pengujian Modulus Elastisitas Lentur Kayu Kons-truksi Berukuran Struktural
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai modulus elastisitas lentur dan kelas kuat kayu
245
SNI 03-3973-1995
Metode Pengujian Modulus Elastisitas Tekan dan Kuat Tekan Sejajar Serat Kayu Konstruksi Berukuran Struktural
Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan dan modulus elastisitas tekan kayu konstruksi yang dipakai untuk komponen struktur bangunan
246
SNI 03-3974-1995
Metode Pengujian Modulus Geser Kayu Konstruksi Berukuran Struktural
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai modulus geser dan kelas kuat kayu
247
SNI 03-3975-1995
Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu Konstruksi Berukuran Struktural
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat lentur dari kayu konstruksi berukuran struktural
248
SNI 03-3976-1995
Tata Cara Pengadukan Pengecoran Beton
Tata cara ini bertujuan untuk mendapatkan mutu pekerjaan beton sesuai dengan yang direncanakan
untuk
menentukan
modulus
249
SNI 03-3977-1995
Tata Cara Pembuatan Peta Kemiringan Lereng Menggu-nakan Rumus Horton.
250
SNI 03-3978-1995
Tata Cara Pelaksanaan Beton Aspal Campuran Dingin dengan Aspal Emulsi untuk Perkerasan Jalan
251
SNI 03-3979-1995
Tata Cara Pelaksanaan Laburan Aspal Satu Lapis (Burtu) untuk Permukaan Jalan.
Tata Cara ini digunakan untuk meyeragamkan pelaksanaan pelapisan perkerasan jalan dengan laburan aspal Satu Lapis agar diperoleh hasil yang memenuhi persyaratan dan ketentuan serta untuk menghemat waktu pelaksanaan dan pemakaian bahan.
252
SNI 03-3980-1995
Tata Cara Pelaksanaan Laburan Aspal Dua Lapis (Burda) untuk Permukaan Jalan.
Tata Cara ini digunakan untuk meyeragam-kan pelaksanaan pelapisan perkerasan jalan dengan laburan aspal Dua Lapis agar diperoleh hasil yang memenuhi persyaratan dan ketentuan serta untuk menghemat waktu pelaksanaan dan pemakaian bahan.
253
SNI 03-3981-1995
Tata Cara Perencanaan Saringan Pasir Lambat.
254
SNI 03-3982-1995
Tata Cara Pengoperasian dan Perawatan Instalasi Saringan Pasir Lambat.
Tata cara ini digunakan untuk men-dapatkan Instalasi Saringan Pasir Lambat yang dapat mengolah air baku menjadi air bersih. Tata cara ini digunakan untuk memperoleh lama masa operasi saringan yang optimum, kuantitas dan kualitas air olahan sesuai perencanaan
255
SNI 03-3984-1995
Spesifikasi Agregat Beton isolasi
Untuk
Spesifikasi ini mencakup ketentuan gradasi dan berat isi agregat ringan dan konduktifitas panas beton isolasi yang digunakan khusus untuk bagian dalam bangunan
256
SNI 03-3985-1995
Tata Cara Perencanaan Pemasangan Sistem-Deteksi Alarm untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung
Digunakan untuk memberikan persyaratan minimum pada pemasangan sistem deteksi dan alarm kebakaran sehingga bila terjadi kebakaran dapat diketahui secara cepat dan tepat
257
SNI 03-3989-1995
Instalasi Sprinkler Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung
Digunakan untuk memberikan persyaratan minimum pada pemasangan springkler dalam upaya pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung
258
SNI 03-3990-1995
Tata Cara Bangunan.
259
SNI 03-4137-1996
Metode Pengujian Tebal dan Panjang Rata-rata Agregat
Pedoman ini bertujuan untuk membentuk sistem yang baik dan aman tanpa menimbulkan bahaya bagi manusia dan benda lain yang berada di dalam, di luar atau di sekitar bangunan Metode ini digunakan untuk memperoleh bentuk agregat yang seragam
260
SNI 03-4141-1996
Metode Pengujian Gumpalan Lempung dan Butir-butir Mu-dah Pecah Dalam Agregat.
Metode ini digunakan untuk meng-hitung besarnya persentasi jumlah gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam agregat halus maupun kasar.
261
SNI 03-4142-1996
Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam Agregat Yang Lolos Saringan No. 200 (0,075 MM);
Metode ini digunakan untuk menghi-tung besarnya persentase jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan No. 200 (0,075 mm).
262
SNI 03-4143-1996
Metode Pengujian Susut Linier.
Metode ini digunakan untuk pengujian susut linier tanah.
263
SNI 03-4144-1996
Metode Pengujian Perubahan Volume Susut Tanah.
Metode ini digunakan untuk perubahan volume susut tanah.
264
SNI 03-4145-1996
Metode Pengujian Berat Jenis Sedimen Layang Dengan Piknometer
Metode ini digunakan untuk menentukan berat jenis sedimen layang
265
SNI 03-4146-1996
Metode Pengujian Kadar Nitrogen Total Sedimen Layang Dengan Alat Destilasi Kjeldahl Secara Titrasi
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar nitrogen total sedimen layang dalam air
266
SNI 03-4147-1996
Spesifikasi Kapur Untuk Stabilisasi Tanah
Spesifikasi ini mencakup mutu dan persyaratan kapur yang harus dipenuhi untuk pekerjaan stabilisasi tanah
267
SNI 03-4148-1996
Spesifikasi Tabung Dinding Tipis Untuk Pengambilan Contoh Tanah Berkohesi Tidak Terganggu.
Standar ini mencakup persyaratan Tabung Dinding tipis yang akan digunakan untuk pengambilan contoh tanah berkohesi tidak terganggu.
Instalasi
Instalasi
Ringan
Petir
Untuk
Tata cara ini digunakan sebagai pegangan dalam penghitungan dan pembua-tan peta kemiringan lereng pada permukaan tanah atau batuan menggunakan rumus Horton. Tata cara ini digunakan untuk menyeragamkan cara pelaksanaan campuran dingin dengan aspal emulsi agar diperoleh lapis perkerasan yang memenuhi persyaratan dan ketentuan serta dapat menghemat waktu pelaksanaan dan pemakaian bahan.
menentukan
besarnya
268
SNI 03-4148.1-2000
Tata Cara Pengambilan Contoh Tanah dengan Tabung Dinding Tipis
Tata cara ini mencakup prosedur penggunaan tabung logam dinding tipis dalam pengambilan contoh tanah tak terganggu untuk pengujian sifat fisik dan mekanik di laboratorium Metode ini digunakan untuk memperoleh kadar fosfat dalam sedimen melayang menggunakan alat spektrofotometer yang berguna bagi semua pihak yang lingkup tugasnya meliputi pengukuran kualitas sedimen
269
SNI 03-4151-1996
270
SNI 03-4152-1996
Metode Pengujian Kadar Fosfat Dalam Sedimen Mela-yang Dengan Asam Klorida Menggunakan Spektrofoto-meter Secara Amonium Molibdate Metode Pengujian Kadar Kalium Dalam Sedimen Mela-yang Dengan Asam Klorida Menggunakan Alat Spektrofo-tometer Serapan Atom
271
SNI 03-4153-1996
Metode pengujian penetrasi dengan SPT
Metode ini adalah untuk memperoleh jumlah pukulan terhadap penetrasi dari splitbarrel sampler dan untuk keperluan identifikasi tanah.
272
SNI 03-4154-1996
Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Dengan Balok Uji Sederhana Yang Dibebani Terpusat Langsung
Metode ini digunakan untuk memperoleh kuat lentur beton untuk keperluan perencanaan struktur
273
SNI 03-4155-1996
Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji Patahan Balok Bekas Uji Lentur
Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat tekan relatif sebagai pembanding terhadap kuat lentur guna keperluan perencanaan dan pengendalian mutu beton
274
SNI 03-4156-1996
Metode Pengujian Bliding dari Beton Segar
Metode ini digunakan untuk menentukan tingkat bliding dari beton segar untuk keperluan perencana dan pelaksana dalam pengendalian mutu beton
275
SNI 03-4164-1996
Metode Pengujian Kuat Tekan Dinding Pasangan Bata Merah diLaboratorium
Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat tekan dinding pasangan bata merah yang digunakan sebagai dinding struktural bagi keperluan perencana dan pelaksana
276
SNI 03-4165-1996
Metode Pengujian Kuat Lentur Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium
Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat lentur dinding pasangan bata merah yang digunakan sebagai dinding struktural bagi keperluan perencana dan pelaksana
277
SNI 03-4166-1996
Metode Pengujian Kuat Geser Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium
Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat geser dinding pasangan bata merah yang digunakan sebagai dinding struktural bagi keperluan perencana dan pelaksana
278
SNI 03-4168-1996
Metode Pengujian Hilang Pijar Bahan Belerang Untuk Kaping
Metode pengujian ini adalah untuk memperoleh nilai hilang pijar guna menentukan pemenuhan mutu bahan belerang untuk kaping guna meratakan bidang tekan benda uji
279
SNI 03-4169-1996
Metode Pengujian Modulus Elastisitas Statis dan Rasio Poison Beton Dengan Kompresor Ekstensometer
Metode ini digunakan untuk memdapatkan nilai modulus elastisitas dan rasio poison untuk keperluan perencanaan struktur beton
280
SNI 03-4426-1997
Metode Pengujian Ketahanan Agregat Dengan Alat Tumbuk
Metode ini digunakan untuk memperoleh besaran atau angka ketahanan agregat terhadap benturan atau tumbukan, sehingga berguna bagi perencana dalam memilih bahan yang bermutu.
281
SNI 03-4427-1997
Metode Pengujian Kekesatan Permukaan Perkerasan Jalan dengan Alat Pendulum
Metode ini digunakan untuk memperoleh besaran atau angka kekesatan permukaan perkerasan beraspal atau perkerasan beton semen yang sudah dipadatkan.
282
SNI 03-4428-1997
Metode Pengujian Agregat Halus Atau Pasir Yang Mengandung B ahan Plastis Dengan Cara Setara Pasir
283
SNI 03-4429-1997
Metode Pengujian Karet Spon Sebagai Bahan Pengisi Siar Muai Pada Konstruksi Beton
Metode ini digunakan untuk menyera-gamkan cara pengujian pasir atau agregat halus yang plastis dengan cara setara pasir yang bertujuan untuk mengetahui kualitas pasir atau agregat halus yang lolos saringan nomor 4 (4,76 mm). Metode ini digunakan untuk memperoleh data pada mutu karet spon siap pakai sebagai bahan pengisi siar muai konstruksi beton.
284
SNI 03-4430-1997
Metode Pengujian Kuat Tekan Elemen Struktur Beton Dengan Alat Palu Beton Tipe N dan NR
Metode ini digunakan untuk memperkira-kan nilai kuat tekan beton pada suatu elemen struktur untuk keperluan pengendalian mutu beton dan atau pengawas pelaksanaan pekerjaan
285
SNI 03-4431-1997
Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Normal Dengan Dua Titik Pembebanan
Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat lentur beton normal guna keperluan perencanaan dan pelaksanaan.
Metode ini digunakan untuk mengetahui kadar kalium dalam sedimen melayang yang berguna bagi semua pihak yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran kualitas sedimen
286
SNI 03-4432-1997
Spesifikasi Karet Spon Sebagai Bahan Pengisi Siar Muai Pada Perkerasan Beton dan Konstruksi Bangunan
287
SNI 03-4433-1997
Spesifikasi Beton Siap Pakai
288
SNI 03-4434-1997
Spesifikasi Tiang Pancang Beton Pracetak Untuk Ponda-si Jembatan, Ukuran (30x30, 35x35, 40x40) cm2 Panjang 10-20 meter Dengan Baja Tulangan Bj 24 dan BJ 40
Spesifikasi ini digunakan dalam membuat pondasi tiang pancang beton untuk pondasi jembatan yang bertujuan untuk memudahkan bagi perencana dan pelaksana pembangunan jembatan sehingga tercapai efisiensi waktu, bahan dan keseragaman mutu konstruksi.
289
SNI 03-4797-1998
Metode Pengujian Pemulihan Aspal Dengan Alat Penguap Putar.
Metode ini adalah untuk memisahkan aspal dari bahan pelarut, sehingga dapat digunakan kembali.
290
SNI 03-4798-1998
Spesifikasi Aspal Emulsi Kationik
Spesifikasi ini untuk mendapatkan mutu aspal emulsi kationik yang memenuhi persyaratan fisis untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jalan
291
SNI 03-4799-1998
Spesifikasi Aspal Cair Pengu-apan Sedang
Spesifikasi ini untuk mendapatkan mutu aspal cair penguapan sedang yang memenuhi persyaratan fisis untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jalan
292
SNI 03-4800-1998
Spesifikasi Aspal Cair Pengu-apan Cepat
Spesifikasi ini untuk mendapatkan mutu aspal yang memenuhi persyaratan fisis untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jalan
293
SNI 03-4801-1998
Metode Pengujian Bantalan Karet Untuk Perletakan Jembatan
Metode ini digunakan untuk pengujian bantalan karet jembatan yang polos maupun berlapis.
294
SNI 03-4802-1998
Metode Pengujian Kecepatan Pulsa Melalui Beton
Metode ini digunakan untuk menentukan kecepatan pulsa perambatan gelombang tekan dalam beton.
295
SNI 03-4803-1998
Metode Pengujian Angka Beton Yang Sudah Mengeras
Metode ini digunakan untuk menentukan angka pantul beton yang sudah mengeras menggunakan palu baja yang gerakannya dikendalikan oleh pegas .
296
SNI 03-4804-1998
Metode Pengujian Bobot Isi Rongga udara Dalam Agregat
Dan
Metode ini digunakan dalam menghitung bobot isi dan rongga udara dalam agregat
297
SNI 03-4805-1998
Metode Pengujian Kadar Semen Portland Dalam Beton Keras Yang Memakai Semen Hidrolik
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar semen portland dari beton keras menggunakan semen hidrolik
298
SNI 03-4806-1998
Metode Pengujian Kadar Semen Portland Dalam Beton Segar Dengan Cara Titrasi Volumetri
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar semen portland dalam beton segar menggunakan titrasi volumetri
299
SNI 03-4807-1998
Metode Pengujian Untuk Menentukan Suhu Beton Segar Semen Portland
Metode ini digunakan dalam menentukan suhu dari beton segar yang menggunakan semen portland
300
SNI 03-4808-1998
Metode ini digunakan dalam penentuan kadar air dalam beton segar dengan cara titrasi volumetri
301
SNI 03-4809-1998
302
SNI 03-4810-1998
Metode Pengujian Kadar Air Dalam Beton Segar Dengan Cara titrasi Volumetri Metode Pengujian Untuk Membandingkan Berbagai Beton Berdasarkan Kuat Lekat Yang Timbul Terhadap Tulangan Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Lapangan
303
SNI 03-4811-1998
Metode Pengujian Rangkak Pada Beton Yang Tertekan
Metode ini digunakan dalam menentukan rangkak pada beton yang dicetak dalam bentuk silinder dan dibebani dengan gaya tekan aksial sentris yang besarnya tetap secara terus menerus
304
SNI 03-4812-1998
Metode Pengujian Kuat Tarik Beton Secara Langsung
Metode ini digunakan dalam menentukan nilai kuat tarik beton untuk keperluan perencanaan komponen struktur berdasarkan penampang benda uji berdiameter 1500 mm
Pantul
Spesifikasi ini digunakan untuk menilai mutu karet spon dan bertujuan untuk mendapatkan mutu karet spon yang memenuhi persyaratan fisik yang digunakan sebagai bahan pengisi siar muai pada perkerasan beton dan konstruksi bangunan. Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu beton siap pakai yang akan diserahkan dalam bentuk beton segar dari produsen kepada konsumen yang bertujuan untuk mendapatkan mutu beton siap pakai yang memenuhi persyaratan teknis
Metode ini digunakan dalam menentukan perbandingan antara berbagai macam beton berdasarkan kuat lekat yang timbul terhadap baja tulangan Metode ini digunakan untuk membuat dan merawat benda uji di lapangan
305
SNI 03-4813-1998
Metode Pengujian Triaksial Untuk Tanah Kohesif Dalam Keadaan Tanpa Konsolidasi dan Drainase
Metode ini digunakan untuk menentukan kekuatan contoh uji berbentuk silinder dalam keadaan tanpa konsolidasi dan drainase dari tanah kohesif baik tidak terganggu, cetak ulang maupun yang dipadatkan pada kecepatan deformasi yang tetap dari beban kompresi dimana benda uji tersebut diberi tekanan cairan semua arah di dalam sel triaksial.
306
SNI 03-4814-1998
Spesifikasi Bahan Penutup Sambungan Beton Tipe Elastis Tuang Panas
Spesifikasi ini digunakan sebagai bahan penutup sambungan beton tipe elastis tuang panas yang digunakan untuk menutup celah sambungan pada jalan beton, jembatan, dan bangunan lainnya.
307
SNI 03-4815-1998
Spesifikasi ini membahas bahan pengisi siap pakai, ukuran dan toleransi, dan sifat fisik.
308
SNI 03-4816-1998
Spesifikasi Pengisi Siar Muai Siap Pakai Untuk Perkerasan Dan Bangunan Beton Spesifikasi Bantalan Karet Untuk Perletakan Jembatan
309
SNI 03-4817-1998
Spesifikasi Lembaran Bahan Penutup Untuk Perawatan Beton
Spesifikasi ini membahas bahan penutup berupa lembaran yang digunakan untuk menutup permukaan beton semen guna menghindari hilangnya air selama masa perawatan dan dalam material tipe pemantul putih, juga berfungsi untuk mengurangi naiknya temperatur beton yang permukaannya secara langsung terkena sinar matahari.
310
SNI 03-4818-1998
Spesifikasi Pipa Beton Berlubang Untuk Saluran Drainase Dalam Tanah
Spesifikasi ini digunakan untuk perencanaan pipa drainase dalam tanah untuk mendapatkan pipa beton berlubang yang memenuhi syarat ukuran sebagai pipa drainase.
311
SNI 03-4819-1998
Tata Cara Pembuatan Ekstrak Sedimen Untuk Pengujian Sifat Kimia Sedimen
Tata cara ini digunakan untuk pembuatan ekstrak sedimen untuk pengujian sifat kimia sedimen sehingga dapat diuji dengan standar pengujian air
312
SNI 03-4820-1998
Tata Cara Penggunaan Peralatan Untuk Penentuan Perubahan Panjang, Pasta, Mortar dan Beton Semen Yang Sudah Mengeras.
Tata cara ini digunakan dalam menyiapkan benda uji untuk menentukan perubahan panjang pada pasta, mortar dan beton semen yang sudah mengeras, serta peralatan yang digunakan untuk menentukan perubahan panjang tersebut, dan cara-cara penggunaannya.
313
SNI 03-6367-2000
Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Buangan, Saluran Pelua-pan dari Gorong-gorong
Spesifikasi ini meliputi pipa beton tidak bertulang yang digunakan sebagai pembuangan air kotoran, limbah pabrik, air luapan dan bangunan gorong-gorong
314
SNI 03-6368-2000
Spesifikasi Pipa Beton untuk Saluran Air Limbah, Saluran Air Hujan dan Gorong-Gorong
Spesifikasi ini meliputi pipa beton yang tidak bertulang untuk mengalirkan air limbah rumah tangga, limbah industri, air hujan dan untuk gorong-gorong
315
SNI 03-6369-2000
Tata Cara Pembuatan Kaping untuk Benda Uji Silinder Beton
Tata cara ini meliputi peralatan, bahan an prosedur untuk pembuatan kaping untuk silinder beton segar dengan semen murni, adukan semen dan silinder keras serta beton inti dengan adukan gypsum berkekuatan tinggi atau adukan belerang.
316
SNI 03-6370-2000
Tata Cara Evaluasi Batuan Yang digunakan untuk Pengendalian Erosi
Tata cara ini mencakup evaluasi batuan yang akan digunakan untuk pengendalian erosi
317
SNI 03-6371-2000
Tata Cara Pengklasifikasian Tanah Dengan Cara Unifikasi Tanah
318
SNI 03-6372-2000
Tata Cara Pengkondisian Kelengasan Kayu Dan Bahan Berkayu
Tata cara ini menguraikan sistem klasifikasi tanah mineral dan mineral organik untuk keperluan teknik. Klasifikasi ini berdasarkan hasil pengujian laboratorium tentang penentuan karakteristik ukuran butir, batas cair dan indeks plastisitas Tata cara ini mencakup prosedur untuk mengkondisikan dan menyeimbangkan tingkat kadar air konstan pada kayu dan bahan berkayu, bahan-bahan dan papan buatan (panel) yang mengandung serat keyu dan partikel kayu, serat barang-barang dari kayu yang menggunakan perekat.
Spesifikasi ini membahas persyaratan untuk bantalan karet jembatan, baik yang polos maupun yang berlapis dengan pelat penguat dan harus memiliki kemampuan untuk memuai dan menyusut akibat temperatur, berputar sudut, perubahan lawan lendut, rangkak dan susut.
319
SNI 03-6374-2000
Tata Cara Pemantauan Peneumatik
Pemasangan Sel Tekanan
dan Total
Tata cara ini mencakup pemasangan alat pengukur tekanan total dari jenis sel tekanan total peneumatik yang dipasang pada bangunan teknik sipil antara lain pada tubuh bendungan, dinding tembok penahan tanah, pondasi bangunan gedung dan lainnya
320
SNI 03-6376-2000
Tata Cara Pembuatan Sumur Uji dan Paritan Uji secara Manual
Tata cara ini mencakup cara-cara pelaksanaan pembuatan sumuran uji dan paritan uji secara manual di dalam t anah
321
SNI 03-6377-2000
Tata Cara Pencucian Sumur
322
SNI 03-6378-2000
Spesifikasi Kapur Hidrat keperluan Pasangan Bata.
untuk
Tata cara ini membahas tentang prosedur pekerjaan pencucian sumur, untuk menghilangkan atau melepaskan material halus seperti lanau, pasir halus dan lumpur pemboran yang melekat pada dinding sumur, selimut kerikil dan saringan Spesffikasi ini meliputi empat tipe kapur hidrat (tipe N, S, NA dan SA), tipe N dan S adalah cocok digunakan dalam adukan, pada siar dan plesteran semen, tambahan dinding dan sebagai bahan tambah untuk beton semen. Tipe NA dan SA adalah kapur hidrat mengandung "bahan pembentuk gelembung udara".
323
SNI 03-6379-2000
Spesifikasi dan Tata Pemasangan Perangkap Bau
Cara
Spesifikasi ini mengatur mengenai bahan dan pemasangan dari unit perangkap, pencegat dan pemisah
324
SNI 03-6380-2000
Spesifikasi Perbaikan Beton dengan Mortar Epoksi
Spesifikasi ini mencakup perbaikan cacat dalam beton semen portland yang telah mengeras dengan mortar epoksi yang dicampur pasir
325
SNI 03-6381-2000
Spesifikasi Cippoletti
Debit
Spesifikasi ini membahas tentang bentuk dan ukuran, fungsi, struktur dan persyaratan, kinerja dan debit persatuan lebar dari bangunan ukur debit cipoletti
326
SNI 03-6382-2000
Spesifikasi Hidran Kebakaran Tabung Basah
327
SNI 03-6383-2000
328
SNI 03-6384-2000
Spesifikasi Peralatan Pengolah Udara Individual sebagai Sistem Pengendalian Asap Terzona dalam Bangunan Gedung Spesifikasi Panel atau Papan Gypsum
Spesifikasi ini meliputi bermacam-macam tipe dan kelas hidran kebakaran tabung basah, untuk dipasang pada jaringan sistem pelayanan air minum di kawasan permukiman Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan-persyaratan peralatan pengolahan udara individual sebagai sistem pengendalian asap terzona di dalam bangunan gedung
329
SNI 03-6386-2000
Spesifikasi Tingkat Bunyi dan Waktu Dengung dalam Bangunan Gedung dan Perumahan (Kriteria Desain yang Direkomendasikan)
330
SNI 03-6387-2000
Spesifikasi Kapur Kembang untuk Bahan Bangunan
331
SNI 03-6388-2000
Spesifikasi Agregat Lapis Pondasi Bawah, Lapis Pondasi Atas dan Lapis Permukaan
Spesifikasi ini meliputi mutu dan gradasi campuran lempung berpasir, kerikil, batu atau slag hasil penyaringan, atau pasir, sirtu pecah yang terdiri atas kerikil, batu pecah atau slag dengan atau tanpa tanah pengikat atau kombinasi dari bahan tersebut untuk digunakan pada bahan lapis pondasi bawah, lapis pondasi, dan lapis permukaan
332
SNI 03-6395-2000
Spesifikasi Alat Ukur Debit Orifice
Spesifikasi ini memuat persyaratan-persyaratan dimensi, pemasangan, persyaratan umum dan ketentuan dari pelat orifice serta penyimpangan pengukuran debit dalam pipa dengan diameter dari 50 mm sampai 1200 mm dan bilangan Reynold untuk pipa kurang dari 3.150
333
SNI 03-6399-2000
Tata Cara Pengambilan Contoh Aspal
Tata cara ini digunakan untuk pengambilan contoh aspal di Pabrik, tempat penyimpanan atau saat pengiriman
334
SNI 03-6405-2000
Tata Cara Pengelasan Pipa Baja untuk Air di Lapangan
Tata cara ini memuat pengelasan di lapangan secara manual, semi otomatik dan otomatik dengan proses pengelasan busur logam pada pipa baja yang dibuat di pabrik
Bangunan
Ukur
Spesifikasi ini meliputi panel atau papan gipsum, penggunaannya dirancang untuk dinding, langit-langit atau dinding penyekat dan mempunyai permukaan yang dapat didekorasi Spesifikasi ini memberikan kriteria desain kondisi lingkungan akustik di dalam ruang hunian, digunakan untuk bunyi mantap atau seolah-olah mantap seperti bising yang berasal dari sistem tata udara dan lalu lintas kendaraan yang kontinu Spesifikasi ini meliputi semua jenis kapur kembang seperti kapur pecah, kapur butir, kapur bongkah, kapur gumpal dan kapur bubuk untuk bahan bangunan
335
SNI 03-6412-2000
Metode Pengujian Kadar Semen Dalam Campuran Segar SemenTanah Spesifikasi Timbangan yang digunakan pada pengujian bahan
Metode ini digunakan untuk penentuan kadar semen dalam contoh campuran segar tanah semen
336
SNI 03-6414-2002
337
SNI 03-6415-2000
Spesifikasi Proteksi untuk Bukaan pada Konstruksi Tahan Api
Spesifikasi ini mencakup persyaratan proteksi bukaan pada konstruksi tahan api yang dibuat untuk tempat penembusan sistem cerobong
338
SNI 03-6416.1-2000
Spesifikasi Bahan Sambungan pada Bendungan Beton Bagian 1 : Pemilihan Bahan Penahan Air
Spesifikasi ini mencakup penjelasan umum tentang sifatsifat, jenis-jenis sambungan, pemilihan jenis dan bahan, serta spesifikasi bahan penahan air untuk sambungan pada bendungan beton
339
SNI 03-6416.2-2000
Spesifikasi Bahan Sambu-ngan pada Bendungan Beton Bagian 2 : Pelaksanaan, Pemasangan Penahan Air untuk Sambungan
Spesifikasi ini mencakup penjelasan umum, jenis-jenis sambungan, persiapan dan pemasangan penahan air dari PVC dan karet logam, serta pertimbangan umum, campuran bitumen dan jenis penahan air permukaan, serta pengujian praktis penahan air untuk sambungan
340
SNI 03-6417-2000
Spesifikasi Semen-Tanah Bendungan Urugan
untuk
Spesifikasi ini membahas ketentuan-ketentuan sifat-sifat bahan dan uji laboratorium, konsep desain & pertimbangan, metode konstruksi&prosedur pengawasan konstruksi serta evaluasi kinerja
341
SNI 03-6418-2000
Spesifikasi Pengencer Graut untuk Beton dengan Agregat Praletak
Spesifikasi ini meliputi bahan pengencer graut yang digunakan untuk beton dengan agregat praletak
342
SNI 03-6419-2000
Spesifikasi Pipa PVC Bertekanan Berdiameter 110-315 mm untuk Air Bersih
Standar ini mencakup pipa PVC diameter 110 mm sampai 315 mm untuk air bersih, yang dibuat sesuai dengan ketentuan pada SNI yang berlaku
343
SNI 03-6420-2000
Spesifikasi Sistem Pengolahan Udara di Dapur dan Ruang Parkir sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam Bangunan
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan-persyaratan untuk jenis-jenis sistem pengolahan udara
344
SNI 03-6429-2000
Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Silinder dengan Cetakan Silinder di dalam Tempat Cetakan
Metode ini digunakan untuk penentuan kuat tekan benda uji silinder beton menggunakan teknik pemasangan cetakan uji pada pelat beton pada waktu pengecoran dan dibatasi untuk tebal beton dari 125 mm sampai 300 m
345
SNI 03-6430.1-2000
Metode Pengujian Kuat Tekan Graut untuk Beton dengan Agregat Praletak di Laboratorium
Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan graut semen hidrolik untuk beton dengan agregat praletak
346
SNI 03-6430.2-2000
Metode Pengujian Waktu Pengikatan Graut untuk Beton dengan Agregat Praletak di Laboratorium
Metode ini digunakan untuk penentuan waktu pengikatan campuran graut semen hidraulik yang dipakai untuk beton dengan agregat praletak memakai alat vicat. Metode ini digunakan untuk penentuan waktu pengikatan campuran graut semen hidraulik yang dipakai untuk beton dengan agregat praletak memakai alat vicat
347
SNI 03-6431-2000
Metode Pengujian Waktu Alir Beton Berserat dengan Kerucut Uji Slump yang Dibalik
Metode ini digunakan untuk penentuan waktu alir beton berserat menggunakan kerucut slump yang dibalik dapat dilakukan di Lapangan dan di Laboratorium dan dipakai untuk campuran beton segar yang mempunyai agregat kasar yang lolos saringan 1 ½ inchi, tidak dapat dipakai untuk beton yang mengalir bebas
348
SNI 03-6432-2000
Metode Pengujian Perubahan Panjang Beton Akibat Reaksi AlkaliBatuan Karbonat
349
SNI 03-6433-2000
Metode Pengujian Kerapatan, Penyerapan dan Rongga dalam Beton yang telah Mengeras
Metode ini digunakan untuk penentuan dengan cara pengukuran perubahan panjang prisma beton, kerantanan dari kombinasi semen agregat terhadap reaksi alkalikarbonat yang mengembang dengan melibatkan ion-ion hidroksida Metode ini mencakup penentuan kerapatan, persentase penyerapan dan persentase rongga dalam beton yang telah mengeras
350
SNI 03-6434-2000
Metode Pengujian Fisik Panel Gipsum dan Papan Gipsum
Metode ini digunakan untuk pengujian fisik dari panel dan papan gipsum
Spesifikasi ini meliputi persyaratan timbangan dan anak timbangan, yang digunakan untuk keperluan pengujian bahan-bahan konstruksi.
351
SNI 03-6435-2000
Metode Pengujian Kerataan Lantai Sistem Bilangan F
Kedataran dan Menggu-nakan
Metode ini digunakan untuk pengukuran profil permukaan lantai untuk memperoleh perkiraan karakteristik kedataran dan perataan permukaan lantai menggunakan sistem bilangan -F dalam satuan metrik (SI)
352
SNI 03-6436-2000
Metode Pengujian Sumur Injeksi dan Pemompaan untuk Penentuan Sifat Hidraulik untuk Sistem Akuifer (Prosedur Lapangan)
353
SNI 03-6438-2000
Metode Pengujian Bakteri Besi dalam Air dan Dalam Endapan yang Dibentuk oleh Air.
Metode ini digunakan untuk memilih lokasi sumur, pengendalian laju debit keluar atau laju debit injeksi dan pengukuran muka air untuk menganalisis sifat hidraulik suatu akuifer atau beberapa akuifer dan lapisan-lapisan pengukurannya Metode ini digunakan untuk penentuan bakteri besi dengan pemeriksaan menggunakan mikroskup juga dapat untuk mengidentifikasikan jenis bakteri yang terdapat dalam air dan endapan yang dibentuk oleh air
354
SNI 03-6439-2000
Metode Pengujian Ion Khlorida dalam Air
355
SNI 03-6440-2000
Metode Pengujian Kekuatan Aspal dengan Viskometer Pipa Kapiler Hampa
356
SNI 03-6442-2000
Metode Pengujian Sifat Reologi Aspal dengan Alat Reometer Geser Dinamis (RGD)
Metode ini digunakan untuk penentuan modulus geser dinamis dan sudut phase aspal dengan alat penguji geser dinamis menggunakan pelat uji pararel untuk aspal yang mempunyai nilai modulus geser dinamis dari 100 Pa sampai 10 Mpa pada suhu 5 sampai 85 C
357
SNI 03-6444-2000
Metode Pengujian untuk Potensial Setengah Sel Baja Tulangan yang Tidak Dilapisi Bahan Dielektrik dalam Beton.
Metode ini digunakan untuk pengujian estimasi potensial elektrikal setengah sel baja tulangan yang tidak dilapisi pada beton di Lapangan dan di Laboratorium, dengan tujuan untuk menentukan aktifitas korosi pada tulangan
358
SNI 03-6448-2000
Metode Pengujian Kuat Tarik Panel Kayu Struktural
Metde ini digunakan untuk penentuan sifat tarik panel struktural dan dipakai untuk kayu lapis, papan wapel, papan bahan serat teratur dan komposit venir, dan kayu lapis yang berbahan dasar kayu lainnya.
359
SNI 03-6450-2000
Metode Pengujian Bahan Termoplastik untuk Marka Jalan
Metode ini digunakan untuk pengujian bahan termoplastik untuk marka jalan antara lain kadar manik-manik kaca dan analisa saringan, daya pantul dan indeks kekuningan, kadar titanium dioksida (TiO2), kemampuan alir (% sisa) dengan pemanasan yang lebih lama
360
SNI 03-6451-2000
Metode Pengujian Kuat Adukan Semen Hidraulik.
Lentur
Metode ini digunakan untuk penentuan kuat lentur adukan semen hidrolik
361
SNI 03-6453-2000
Metode Pengujian Kelulusan Air untuk Lapisan Tanah Pondasi dengan Cara Pemompaan di Lapangan
Metode ini digunakan untuk pengujian kelulusan air untuk lapisan tanah pondasi menggunakan peralatan pompa di lapangan
362
SNI 03-6454-2000
Metode Sumur.
Ketegak-lurusan
Metode ini digunakan untuk pemeriksaan ketegaklurusan sumur
363
SNI 03-6455.1-2000
Metode Pengukuran Debit pada Saluran Terbuka dengan Bangunan ukur Parshall Flum dan Saniiri Flum
Metode ini meliputi pemilihan tipe flum, pemasangan, pemeliharaan, persyaratan umum dan ketentuan dari Parshall flum dan Saniiri Flum serta penyimpangan pada pengukuran debit untuk menentukan cara pengukuran debit pada saluran terbuka (khususnya saluran irigasi) pada kondisi aliran berubah lambat laun atau aliran langgeng/tuna, menggunakan Parshall Flum dan Saniiri Flum
364
SNI 03-6455.2-2000
Metode Pengukuran Debit pada Saluran Terbuka Bangunan ukur Ambang V-rata
Metode ini digunakan untuk pengukuran debit di sungai atau saluran buatan pada kondisi aliran katup atau berubah perlahan menggunakan Ambang V-rata
365
SNI 03-6455.3-2000
Metode Pengujian Aliran pada Saluran Terbuka dengan Bangunan Ukur Empat Persegi
Metode ini digunakan untuk pengukuran aliran sempurna pada saluran terbuka dengan bangunan ukur ambang lebar empat persegi
Pengujian
Metode pengujian ini mencakup penentuan ion klorida dalam air, air limbah dan air laut menggunakan filtrasi dengan merkuri, perak nitrat, dan metode elektroda selektif ion Metode ini digunakan untuk pengujian kekentalan aspal menggunakan viskometer pipa kapiler hampa pada suhu 60 C dan dapat digunakan untuk bahan-bahan lain yang memiliki kekentalan dalam rentang 0,036 poises hingga lebih dari 200.000 poises
366
SNI 03-6455.4-2000
Metode Pengukuran Debit pada Saluran Terbuka dengan Ambang Tajam Segi Tiga
367
SNI 03-6455.5-2000
Metode Pengukuran Debit Saluran Terbuka dengan Ambang Tajam Persegi Panjang
368
SNI 03-6456.1-2000
Metode ini membahas tentang metode pengendalian sungai selama pelaksanaan konstruksi bendungan untuk memberikan ruangan kerja yang bebas dari air dan aman terhadap banjir
369
SNI 03-6456.2-2000
Metode Pengontrolan Sungai selama Pelaksanaan Kons truksi Bendungan Bagian 1 : Pengendalian Sungai selama Pelaksanaan Konstruksi Bendungan Metode Pengontrolan Sungai Selama Pelaksanaan Kons-truksi Bendungan Bagian 2 : Penutupan Alir Sungai dan Bendungan Pengelak
370
SNI 03-6458-2000
Metode ini digunakan untuk penentuan kuat lentur tanahsemen menggunakan balok sederhana dengan pembebanan titik ketiga
371
SNI 03-6460.1-2000
Metode Pengujian Kuat Lentur Tanah Semen Menggunakan Balok Sederhana dengan Pembebanan Titik ke tiga Tata Cara Keamanan Pene-rowongan untuk Konstruksi Sipil Bagian 1 : Perencanaan dan Organisasi
372
SNI 03-6460.2-2000
Tata Cara Keamanan Pene-rowongan Bagian 2 : Bahaya Darurat dan Lingkungan Kerja
Tata cara ini digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan pekerjaan terowongan, terutama yang menggunakan peralatan mekanis dengan memperhatikan keselamatan dan keamanan kerja
373
SNI 03-6460.3-2000
Tata Cara Keamanan Penerowongan Bagian : 3 Komunikasi, Kebisingan dan Transportasi
Tata cara ini menguraikan dan memberikan rekomendasi supaya penerowongan dapat dilaksanakan dengan aman
374
SNI 03-6461-2000
Tata Cara Pemantauan Bervibrasi
Pemasangan dan Pisometer Kawat
Tata cara ini mencakup pemasangan dan pemantauan pisometer kawat bervibrasi yang meliputi pemasangan alat pisometer tipe kawat bervibrasi
375
SNI 03-6464-2000
Tata Cara Penanggulangan Keadaan Darurat untuk Bangunan
Tata cara ini mengatur prosedur yang direkomendasikan untuk keselamatan manusia atau penghuni saat terjadi keadaan darurat dalam bangunan gedung
376
SNI 03-6465-2000
Tata Cara Pengendalian Bendungan Urugan
377
SNI 03-6467.1-2000
Tata Cara Pengukuran Aliran Benda Cair pada Saluran Terbuka dengan Bangunan Ukur Ambang Lebar Horizontal dan Ujung Hulu Bulat.
Tata cara ini memuat pedoman untuk melaksanakan program mutu selama konstruksi di lokasi konstruksi bendungan urugan (tanah atau batu) terutama untuk material urugan Tata cara ini mencakup pengukuran aliran langgeng di sungai dan saluran terbuka menggunakan ambang lebar horizontal ujung hulu bulat
378
SNI 03-6467.2-2000
Tata Cara Pengukuran Aliran Air pada Saluran Terbuka secara Tidak Langsung dengan Metode Kemiringan Luas
Mutu
Metode ini digunakan untuk mengukur debit dan air limbah. Metode ini meliputi : bentuk dan ukuran, konstruksi, ambang tajam segi tiga, debit, batas pemakaian rongga udara, saluran masuk/pengarah, ambang pada aliran tidak sempurna, tabung pengukur muka air dan penghubung, kalibrasi dan prosedur Metode ini digunakan untuk mengukur debit air dan air limbah. Metode ini meliputi : penggunaan, gangguan dan peralatan, bentuk dan ukuran, kontraksi ambang, lokasi pengukuran tinggi muka air, debit dan batasan penerapan, rongga udara, saluran masuk/pengarah, aliran tidak sempurna, tabung pengukur dan penghubung, kalibrasi
Metode ini membahas tentang metode pengontrolan sungai selama pelaksanaan bendungan untuk memberikan ruangan kerja yang bebas dari air dan aman terhadap banjir. Metode ini mencakup penutupan alur sungai dan tipe-tipe bendungan pengelak yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi dan pengoperasiannya
Tata cara ini mencakup rekomendasi tentang petunjuk praktis mengenai penerowongan yang memenuhi syaratsyarat keamanan penerowongan, tidak termasuk rekomendasi tentang penerowongan dengan pemotongan dan penutupan ataupun penerowongan dengan pipa yang dibenamkan maupun yang diterapkan dalam konstruksi dengan tujuan penambangan
Tata cara ini meliputi perhitungan debit (laju volume aliran) air pada saluran terbuka atau sungai menggunakan karakteristik penampang yang representatif, kemiringan muka iar dan koefisien kekasaran saluran sebagai masukan pada perhitungan aliran berubah lambat laun
379
SNI 03-6468-2000
Tata Cara Perencanaan Campuran tinggi dengan Semen Portland dengan Abu Terbang
Tata cara ini digunakan untuk perencanaan campuran beton kekuatan tinggi dengan semen portland dan abu terbang dan dapat digunakan untuk menentukan proporsi campuran beton kekuatan tinggi dan untuk mengoptimasi proporsi campuran tersebut berdasarkan campuran coba
380
SNI 03-6469-2000
Tata Cara Produksi
Sumur
Tata cara ini membahas tentang ketentuan dan prosedur pengerjaan, pelaporan hasil pemboran dan pembangunan sumur produksi
381
SNI 03-6476-2000
Metode Penentuan Sifat Regangan Tekan Permanen Campuran Beraspal dengan Pengujian Rangkak Dinamis
Metode ini digunakan untuk penentuan akumulasi respon deformasi aksial campuran beraspal pada kondisi pengujian standar dapat dipakai untuk benda uji yang dipadatkan di Laboratorium atau benda uji contoh inti yang didapat dari lapisan beraspal
382
SNI 03-6477-2000
Metode Penentuan 10 % Kehalusan untuk Agregat
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai sepuluh persen kehalusan bahan agregat yang memberikan suatu ukuran relatif dari ketahanan suatu bahan agregat terhadap keremukan yang disebabkan oleh beban tekan yang meningkat secara berangsur-angsur, agregat diuji dalam keadaan kering dan dalam keadaan sudah direndam
383
SNI 03-6481-2000
Sistem Plambing
Standar sistem plambing ini berlaku bagi sistem plambing yang baru dan bagian dari padanya yang dipasang setelah standar ini dinyatakan efektif berlaku.
384
SNI 03-6570-2001
Instalasi Pompa yang Dipasang Tetap untuk Proteksi Kebakaran
Standar ini berhubungan dengan pemilihan dan instalasi pompa yang memasok air untuk proteksi kebakaran pada bangunan gedung. Hal-hal yang dipertimbangkan termasuk : Pasokan air, pelepasan, dan peralatan pelengkap, Pasokan daya, penggerak elektrik dan kontrol, turbin uap penggerak dan kontrol, uji serah terima dan pengoperasian standar ini tidak mencakup kapasitas sistem pasokan air dan persyaratan tekanan (lihat A.2.1.1) maupun persyaratan yang mencakup pemeriksaan berkala, pengujian dan pemeliharaan sistem pompa kebakaran. Standar ini juga tidak mencakup persyaratan untuk instalasi pengkabulan unit pompa kebakaran.
385
SNI 03-6571-2001
Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan Gedung
" Standar ini ditujukan untuk keselamatan jiwa dan perlindungan harta benda terhadap bahaya kebakaran. " Standar ini digunakan untuk perancangan, instalasi, pengujian, pengoperasian dan pemeliharaan dari sistem pengolah udara mekanik baru atau perbaikan yang juga digunakan sebagai sistem pengendalian asap. " Standar ini menetapkan kriterial minimal untuk perancangan sistem pengendalian asap, sehingga memungkinkan penghuni menyelamatkan diri dengan aman dari dalam bangunan, atau bila dikehendaki ke dalam daerah aman di dalam bangunan; " Tujuan dari standar ini adalah sebagai pedoman dalam menerapkan sistem yang menggunakan perbedaan tekanan dan aliran udara untuk menyempurnakan satu atau lebih.
386
SNI 03-6572-2001
Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung
" Standar "Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung" ini dimaksudkan sebagai pedoman minimal bagi semua pihak yang terlibat dalam perancangan, pembangunan dan pengelolaan gedung, dan bertujuan untuk memperoleh kenyamanan dan keamanan bagi tamu dan penghuni yang berada maupun yang menempati gedung tersebut. " Standar ini diberlakukan terhadap kinerja peralatan (equipment) dan komponen sesuai kriteria penggunaan energi yang efektif untuk instalasi baru dan penggantian peralatan dan komponen sistem ventilasi dan pengkondisian udara, tidak termasuk dalam standar ini peralatan refrigerasi yang tidak dipakai untuk ventilasi atau pengkondisian udara dalam gedung.
Pembangunan
387
SNI 03-6573-2001
Tata Cara Perancangan Sistem Transportasi Vertikal dalam Gedung (lif)
" Standar Tata cara perancangan sistem transportasi dalam gedung (Lif) ini dimaksudkan sebagai acuan bagi perencana, pelaksana dan pengelola bangunan gedung dalam penggunaan Lif kelengkapan-kelengkapannya. " Standar ini mencakup persyaratan minimal sistem transportasi dalam gedung (Lif) untuk dapat terwujudnya pemakaian Lif yang nyaman, aman dan handalan.
388
SNI 03-6574-2001
Tata Cara Perancangan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah dan Sistem Peringatan Bahaya pada Bangunan Gedung
" Standar pencahayaan darurat, tanda arah dan sistem peringatan bahaya pada bangunan gedung ini dimaksudkan sebagai standar minimal bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan gedung. " Dengan mengikuti standar ini diharapkan diperoleh bangunan gedung yang memenuhi syarat keamanan sesuai ketentuan yang berlaku untuk bangunan.
389
SNI 03-6575-2001
Tata Cara Perancangan Pencahayaan Buatan Bangunan Gedung
Sistem Pada
" Petunjuk teknis sistem pencahayaan buatan dimaksudkan untuk digunakan sebagai pegangan bagi para perancang dan pelaksana pembangunan gedung di dalam merancang sistem pencahayaan buatan dan sebagai pegangan bagi para pemilik / pengelola gedung di dalam mengoperasikan dan memelihara sistem pencahayaan buatan. " Agar diperoleh sistem pencahayaan buatan yang sesuai dengan syarat kesehatan, kenyamanan, dan memenuhi ketentuan yang berlaku untuk bangunan gedung. " Standar ini mencakup persyaratan minimal sistem pencahayaan buatan dalam bangunan gedung.
390
SNI 03-6652-2002
Tata Cara Perencanaan Proteksi Bangunan dan Peralatan terhadap Sambaran Petir
Standar ini emnetapkan suatu tata cara perencanaan proteksi bangunan dan peralatan instalasi SPP untuk bangunan gedung sampai ketinggian 60 m. Kasus berikut adalah di luar lingkup standar ini : a. Sistem rel kereta api; b. Sistem transmisi, distribusi, dan pembangkit listrik di luar bangunan; c. Sistem telekomunikasi di luar bangunan; d. Instalasi kendaraan, kapal laut, pesawat udara, dan lepas pantai.
391
SNI 03-6719-2002
Spesifikasi pipa baja bergelombang dengan lapis pelindung logam untuk pembuangan air dan drainase bawah tanah
Spesifikasi ini berlaku untuk pipa pembuangan air, drainase bawah tanah, gorong-gorong dan bukan untuk pipa air limbah rumah tangga atau pembuangan limbah industri; lembaran baja yang digunakan dalam pembuatan pipa memiliki lapis pelindung seng galvanis, aluminium atau campuran logam seng-alumunium. Spesifikasi ini tidaktermasuk ketentuan untuk dudukan pipa, timbunan kembali atau hubungan antara beban timbunan dan tebal lembaran pipa baja.
392
SNI 03-6720.1-2002
Geotekstil-Bagian 1 : Tata Cara Desain Geotekstil sebagai Filter dan Transisi dalam Bendungan Urugan
Standar ini mencakup tata cara desain geotekstil yang digunakan sebagai filter dan transisi dalam bendungan urugan dan meliputi uraian tentang penggunaan geotekstil secara umum, geotekstil sebagai filter dan transisi dalam bendungan urugan, prinsip-prinsip filtrasi, kriteria dan penggunaan geotekstil sebagai bidang permukaan geser.
393
SNI 03-6720.2-2002
Tata cara ini mencakup pengukuran diameter lubang dan permeabilitas geotekstil sebagai filter dan transisi dalam bendungan urugan untuk memenuhi persyaratan permeabilitas geotekstil sebagai filter
394
SNI 03-6720.3-2002
Geotekstil-Bagian 2 : Tata Cara Pengukuran Lubang dan Permeabilitas Geotekstil sebagai Filter dan Transisi dalam Bendungan Urugan Geotekstil-Bagian 3 : Tata Cara Pemasangan Geotekstil sebagai Filter dan Transisi dalam Bendungan Urugan
395
SNI 03-6721-2002
Metode pengujian kekentalan aspal cair dengan alat saybolt
Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan, cara pengujian kekentalan aspal cair dan aspal emulsi dengan alat saybolt. Lingkup pengujin mencakup : persiapan contoh uji, persiapan peralatan, cara uji, dan pelaporan.
Standar ini mencakup tata cara pemasangan geotekstil sebagai filter dan transisi dalam bendungan urugan dan meliputi permasalahan konstruksi geotekstil dan persyaratan kekuatan serta ketahanan geotekstil
396
SNI 03-6722-2002
Metode pengujian titik nyala aspal cair dengan alat tag open cup
Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan, cara pengujian titik nyala aspal cair dengan Tag Open Cup. Lingkup pengujin mencakup : persiapan contoh uji, persiapan peralatan, cara uji, dan pelaporan.
397
SNI 03-6723-2002
Spesifikasi bahan campuran beraspal
untuk
Spsifikasi ini memuat persyaratan teknis yang harus dipenuhi bahan pengisi tambahan yang dipakai pada campuran beraspal.
398
SNI 03-6728-2002
Metode Pengujian Aspal Emuls.
Penge-ndapan
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya persentase aspal emulsi yang mengendap (jenis anionik dan kationik dan tidak mengandung minyak).
399
SNI 03-6737-2002
Metode Perhitungan Sedimentasi Waduk.
Laju
Metode ini digunakan untuk meng-hitung besarnya laju sedimentasi waduk.
400
SNI 03-6747-2002
Tata Cara Perencanaan Teknis Pondasi Tiang untuk Jembatan
Tata cara ini digunakan dalam merencanakan suatu pondasi tiang untuk jembatan
401
SNI 03-6748-2002
Metode pengujian kekesatan permukaan jalan dengan MU-meter
Metode ini meliputi ketentuan teknik peralatan, dan cara pengujian perkerasan jalan beraspal, baik campuran panas atau dingin, dan perkerasan beton semen dalam keadaan basah.
402
SNI 03-6749-2002
Spesifikasi bahan lapis tipis aspal pasir (latasir)
Spesifikasi ini berisi persyaratan aspal dan agregat yang akan digunakan untuk lapis tipis aspal pasir.
403
SNI 03-6750-2002
Spesifikasi Bahan Laburan Aspal Satu Lapis (Burtu) Dan Bahan Laburan Aspal Dua Lapis (Burda)
Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu aspal dan agregat yang digunakan yang bertujuan untuk menjamin keseragaman dan keawetan laburan aspal satu lapis (BURTU) dan laburan dua lapis (BURDA).
404
SNI 03-6751-2002
Spesifikasi Bahan Lapis Penetrasi Makadam
Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu aspal dan mutu agregat yang akan digunakan yang bertujuan untuk menjamin keseragaman kekuatan dan keawetan lapis penetrasi makadam.
405
SNI 03-6752-2002
Metode Pengujian Kadar Air Dan Kadar Fraksi Ringan Dalam Campuran Perkerasan Beraspal
Metode ini membahas ketentuan persiapan dan tata cara pengujian kadar air dan kadar fraksi ringan dalam campuran perkerasan beraspal
406
SNI 03-6753-2002
Metode Pengujian Pengaruh Air Terhadap Kuat Tekan Campuran Beraspal Yang Dipadatkan
Metode ini berisi cara pengukuran penurunan kuat tekan yang disebabkan oleh penurunan kohesi karena pengaruh air pada campuran beraspal yang telah dipadatkan
407
SNI 03-6754-2002
Metode ini meliputi penentuan persentase rongga udara pada campuran perkerasan beraspal rapat dan terbuka yang dipadatkan
408
SNI 03-6755-2002
Metode Pengujian Rongga Udara Dalam Campuran Perkerasan Beraspal Gradasi Rapat Dan Terbuka Yang Dipadatkan Metode Pengujian Berat Jenis Nyata Campuran Beraspal Yang Dipadatkan Dengan Menggunakan Benda Uji Berlapiskan Parafin
409
SNI 03-6756-2002
Metode Pengujian untuk Menentukan Tingkat Kepa-datan Perkerasan Beraspal
Metode pengujian ini untuk menentukan tingkat kepadatan perkerasan beraspal yang dibandingkan terhadap benda uji standar dari material yang sama dan berada dalam toleransi perencanaan campuran
410
SNI 03-6757-2002
Metode Pengujian Berat Jenis Nyata Campuran Beraspal di Padatkan Menggunakan Benda Uji Kering Permukaan Jenuh
Metode pengujian ini meliputi penentuan berat jenis nyata campuran beraspal dipadatkan, prosedur dan untuk digunakan dalam menghitung berat volume campuran
411
SNI 03-6758-2002
Metode Pengujian Campuran Beraspal
Metode pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kuat tekan campuran aspal panas yang digunakan untuk Lapis permukaan dan lapis Pondasi Jalan
412
SNI 03-6759-2002
Tata Cara Perencanaan Teknis Konservasi Energi Pada Bangunan Rumah dan Gedung
pengisi
Awal
Kuat
Tekan
Metode ini meliputi penentuan berat jenis nyata campuran beraspal yang dipadatkan dan harus digunakan untuk benda uji yang mempunyai rongga udara terbuka atau saling berhubungan, atau mempunyai penyerapan air lebih dari 2 % terhadap isi. Berat jenis nyata dari campuran beraspal yang dipadatkan mungkin digunakan untuk menghitung satuan berat dari campuran itu
Tata cara ini digunakan untuk perencanaan bangunan gedung yang pengoperasian pemeliharaannya dapat menghemat energi
suatu dan
413
SNI 03-6760-2002
Metode Pengujian Pembebanan Lantai Beton Bertulang Pada Bangunan Bertingkat dengan Beban Air Metode Pengujian untuk Tiang Tunggal terhadap Beban Tarik Aksial Statis
414
SNI 03-6761-2002
415
SNI 03-6762-2002
Metode Pengujian pada Pondasi Tiang
416
SNI 03-6763-2002
Spesifikasi Tabung Baja Karbon Struktural yang Dibentuk Dalam Keadaan Panas dengan Dilas Tanpa Kampuh
Spesifikasi ini mencakup baja karbon yang dibentuk dalam keadaan panas dengan dilas dan tanpa kampuh untuk tabung baja karbon berbentuk bujur sangkar, bulat, empat persegi atau tabung struktur berbentuk khusus untuk konstruksi jembatan, bangunan gedung dan bangunan umu lainnya yang dilas, dipaku keeling atau baut
417
SNI 03-6764-2002
Spesifikasi Baja Struktural
1. Spesifikasi ini mencakup penampang baja karbon, pelat dan tulangan berkualitas struktural untuk digunakan dalam konstruksi baja dan bangunan dengan paku keling, baut atau las dan untuk tujuan struktural umum 2. Pemakai harus mnempertimbangkan persyaratan tambahan, seperti ukuran kehaluran austenitic dan persyaratan, charpy V Notch Impact, bila kelompok 4 atau 5 profil bersayap lebar disyaratkan untuk digunakan selain kolom atau batang tekan lainnya.
418
SNI 03-6767-2002
Spesifikasi Umum Sistem Ventilasi Mekanis dan Sistem Tata Udara sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam Bangunan (Damper Kebakaran)
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan umum yang berlaku untuk semua sistem pengolahan udara, termasuk sistem prakiraan tekanan udara tidak termasuk unit individual yang memiliki laju aliran udara kurang dari 1000 liter/detik dalam semua ruang tertutup
419
SNI 03-6768-2002
Spesifikasi Umum Sistem Pengolahan Udara sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam Bangunan
Spesifikasi ini menjelaskan sasran dari pengendalian asap dan persyaratan umum sistem pengolahan udara yang dapat digunakan untuk pengendalian asap.
420
SNI 03-6769-2002
Spesifikasi Sistem Pengola-han Udara Sentral Sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam Bangunan
Spesifikasi ini mencakup persyaratan mengenai sistem pengolahan udara sentral sebagai pengendali asap kebakaran dalam bangunan gedung dan dilakukan dengan dua cara yaitu : Pengendalian asap cara pembersihan dan Pengendalian asap terzona.
421
SNI 03-6770-2002
Metode Pengujian Cat Penghambat Api
Metode ini digunakan untuk menentukan secara kuantitatif sifat-sifat penghambat api pada bahan lapisan cat atau sistem lapisan cat pada kayu
422
SNI 03-6771-2002
Metode Pengujian Sifat Penyalaan Bahan Bangunan
423
SNI 03-6785-2002
Spesifikasi Pipa Resin Termoseting Bertekanan Berpenguat Fiber-Glass
Metode ini digunakan untuk menentukan sifat nyala pada suatu permukaan rata, kaku maupun semi kaku dari suatu bahan bangunan atau komposit yang diuji pada posisi tegak Spesifikasi ini meliputi pembuatan dan pengujian pipa resin termoseting bertekanan berpenguat fiberglass (RTRP) diameter 1 inch (25 mm) sampai 144 inch (3700 mm), pipa adukan plastik berpenguat fiberglass (RPMP) dan sistem penyambungannya untuk penggunaan dalam jaringan air baik di atas maupun di bawah permukaan tanah.
424
SNI 03-6787-2002
Metode Pengujian pH Tanah Dengan Alat pH Meter
Bahan
Lateral
Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai lendutan nyata, derajat pemulihan dan kapasitas nyata dari nilai setelah diberi beban uji Metode ini digunakan untuk menentukan response tiang atau tiang-tiang dalam kelompok tiang terhadap beban aksial tarik dan dapat digubnakan untuk semua kedalaman tiang. Metode ini digunakan untuk pengujian tiang vertical dan tiang miring, baik tiang pancang atau kelompok tiang untuk menentukan hubungan beban lendutan pada saat menerima bebanb lateral
Metode ini membahas pengertian, ketentuan-ketentuan, dan prosedur pengujian pH tanah sesuai penggunaannya meliputi: peralatan, bahan, cara pengujian dengan alat pH meter serta meliputi pengukuran pH tanah untuk keperluan pertanian, lingkungan dan sumber alam, kecuali korosi. Pengujian ini digunakan untuk menentukan derajat keasaman atau kebasaan tanah yang tersuspensi dalam air dan dalam larutan kalsium khlorida (CaCl2) 0,01 M
425
SNI 03-6788-2002
Metode Pengujian pH Bahan Gambut Dengan Alat pH Meter
Metode ini memuat pengertian, ketentuan-ketentuan, dan prosedur pengukuran pH secara elektrokimia dari bahan gambut. Pengujian ini digunakan untuk menentukan derajat keasaman atau kebasaan bahan gambut, yang tersuspensi dalam air dan dalam larutan kalsium khlorida (CaCl2) 0,01 M Metode ini mencakup cara pengukuran menggunakan teknik pendugaan stang baja untuk memperkirakan tebal endapan gambut di permukaan yang menutupi tanah mineral atau lapisan batuan dasar. Hasil pengukuran ini dapat digunakan untuk maksud energi, hortikultura, atau geoteknik. Metode ini mencakup tentang ketentuan dan cara pengerjaan penyiapan benda uji dari contoh tanah terganggu dengan ukuran butir kurang dari 75 mm untuk uji tanah di laboratorium. Metode ini meliputi ketentuan dan prosedur pengujian untuk mengetahui kadar semen dari semen tanah yang sudah mengeras, dengan cara Analisis Kimia di laboratorium yang dapat digunakan untuk kendali mutu pada waktu pelaksanaan konstruksi.
426
SNI 03-6789-2002
Metode Pengukuran Tebal Endapan Gambut
427
SNI 03-6790-2002
Metode Penyiapan Benda Uji dari contoh Tanah Terganggu
428
SNI 03-6791-2002
Metode Pengujian Kadar Semen pada Campuran Semen Tanah dengan Analisis Kimia
429
SNI 03-6792-2002
Metode Pengujian Kepadatan Tanah di Lapangan dengan cara Selongsong
Metode ini meliputi : 1. Pengujian kepadatan tanah di lapangan; 2. Penentuan kepadatan tanah tidak berkohesi, granular yang cara lainnya tidak praktis dan digunakan untuk tanah yang sebagian besar terdiri dari tanah berbutir kasar yang mengandung butiran halus maksimum 5 % dan ukuran butiran maksimum 19 mm;
430
SNI 03-6793-2002
Metode Pengujian Kadar Air, Kadar Abu dan Bahan Organik dari Tanah Gambut dan Tanah Organik Lainnya
Metode Pengujian ini meliputi penentuan kadar air, kadar abu dan bahan organik dalam tanah gambut serta tanah organik lainnya seperti lempung organik, lanau dan lumpur.
431
SNI 03-6794-2002
Metode Pengujian untuk Penentuan Kadar Serat dari contoh Gambut dengan Cara Kering di Laboratorium
Metode Pengujian ini : - Meliputi penentuan kadar serat dari contoh gambut (sesuai dengan pengertian klasifikasi gambut dalam ASTMD 4422), dapat pula digunakan untuk tanah organik bahan gambut. - Mengingat cukup sederhana serta pelaksanaannya tidak memerlukan peralatan yang rumit, maka disarankan untuk digunakan pada pekerjaan pendahuluan yang bersifat rutin, dimana jumlah contoh yang dibutuhkan untuk diuji cukup banyak serta kadar mineralnya rendah.
432
SNI 03-6795-2002
Metode Pengujian Untuk Menentukan Tanah Ekspansif
433
SNI 03-6796-2002
Metode Pengujian Untuk Menentukan Daya Dukung Tanah Dengan Beban Statis Pada Pondasi Dangkal.
Metode pengujian ini untuk menentukan tanah yang ekspansif dan untuk memperkirakan besarnya pengembangan. Metode pengujian ini untuk memperkirakan daya dukung tanah dengan cara uji pembebanan di lapangan, dan merupakan bagian dari prosedur penyelidikan tanah yang diperlukan untuk desain pondasi. Pekerjaan ini memberikan informasi tentang tanah hanya sampai kedalaman hingga sekitar dua kali diameter pelat dukung.
434
SNI 03-6797-2002
Tata Cara Klasifikasi Tanah Dan Campuran Tanah Agregat Untuk Konstruksi Jalan.
Tata cara ini menjelaskan prosedur untuk mengelompokkan tanah ke dalam tujuh kelompok berdasarkan distribusi ukuran butir, batas cair dan indeks plastis. Evaluasi sifat-sifat tanah yang berada dalam satu kelompok atau sub kelompok dilakukan menggunakan grup indek yaitu suatu nilai hitung menggunakan rumus empiris.
435
SNI 03-6798-2002
Tata Cara Pembuatan Dan Perawatan Benda Uji Kuat Tekan Dan Lentur Tanah Semen Di Laboratorium.
436
SNI 03-6799-2002
Spesifikasi Pipa Saluran Dari Tanah Lempung.
Tata cara ini meliputi prosedur pembuatan dan perawatan benda uji untuk pengujian kuat tekan dan lentur tanah semen di laboratorium dengan persyaratan bahan dan kondisi penge-tesan yang disyaratkan. Dan sesuai ASTM D 1632-87 (1994), SNI 03-3437-1994, dan SNI 03-34381994. Spesifikasi ini meliputi persyaratan pipa saluran yang dibuat dari tanah lempung, batu serpih, tanah lempung yang dibakar, atau campuran dari bahan tersebut lalu dibakar.
437
SNI 03-6800-2002
Metode Uji Kelulusan Hidraulik Khususnya Gambut Jenuh Air (Tinggi Tekan Tetap)
Metode ini digunakan untuk penentuan kelulusan hidraulik (permeabilitas) pada benda uji gambut dalam keadaan jenuh air (benda uji gambut berbentuk silinder untuk dengan kelulusan hidrauliknya lebih besar dari 1 x 10 -5 cm/detik Metode ini digunakan untuk mengevaluasi sifat, terasi, penetrasi air, kemampuan menahan air dari bahan gambut sesuai kondisi lapangan dalam keadaan jenuh air
438
SNI 03-6801-2002
Metode Pengujian Berat Volume Kapasitas Mengikat Air dan Kapasitas Udara Bahan Gambut Jenuh Air
439
SNI 03-6802-2002
Tata Cara Penyelidikan dan Pengambilan Contoh Uji Tanah dan Bahan Untuk Keperluan Teknik
Tata cara ini digunakan untuk identifikasi dan penentuan jenis tanah dan batuan serta penentuan jenis tanah dan batuan serta penentuan keberadaan air tanah baik secara horisontal maupun vertikal dalam suatu daerah penyelidikan serta penentuan karakteristik tanah dan batuan bawah permukaan dengan melakukan pengambilan contoh uji dan pengujian di Lapangan
440
SNI 03-6803-2002
Metode Pengujian Kadar Kapur dalam Tanah Stabili-sasi Kapur secara Titrasi
Metode ini digunakan untuk penentuan kadar kapur dalam % yang terdapat dalam tanah atau agregat yang telah diolah dengan kapur padam
441
SNI 03-6804-2002
Tata Cara Penyiapan Benda Uji Tanah yang di Graut Bahan Kimia di Laboratorium untuk mendapatkan Parameter Kuat Desain
Tata cara ini mencakup penyiapan benda uji tanah yang digraut dengan bahan kimia di laboratorium untuk digunakan pada uji laboratorium guna menentukan parameter kuat desain
442
SNI 03-6805-2002
Metode Pengujian Untuk Mengukur Nilai Kuat Tekan Beton Pada Umur Awal Dan Memproyeksikan Kekuatan Pada Umur Berikutnya
Metode ini mencakup : " prosedur untuk membuat, memelihara dan menguji benda uji beton keras pada umur awal. " benda uji dipelihara dalam kondisi perawatan standar dan diukur riwayat temperaturnya untuk digunakan dalam menghitung indeks kematangan yang dihubungkan dengan kenaikan kekuatannya " prosedur cara menggunakan hasil kuat tekan pada umur awal untuk memproyeksikan kekuatan potensial pada umur berikutnya
443
SNI 03-6806-2002
Tata Cara Perhitungan Beton Tidak Bertulang Struktural
Tata Cara Mencakup : " Beton tidak bertulang struktural untuk dinding basemen harus dikecualikan dari persyaratan-persyaratan standard ini untuk kondisi-kondisi lingkungan yang khusus sesuai SNI 03-2854-1992. " Perencanaan dan konstruksi pelat yang didukung oleh tanah, misalnya jalan setapak dan pelat di atas tanah, tidak harus mengikuti standar ini kecuali pelat yang meneruskan beban vertikal dari bagian struktur lain ke tanah. " Untuk struktur khusus, misalnya struktur pelengkung, struktur utilitas bawah tanah, dinding gravitasi, dan dinding pelindung, ketentuan dalam standar ini berlaku bila bersifat menentukan.
444
SNI 03-6807-2002
Metode Pengujian Kemam-puan Mempertahankan Air pada Campuran Graut untuk Beton Agregat Praletak di Laboratorium.
Metode Pengujian ini untuk menentukan kemampuan mempertahankan air dari campuran graut semen hidrolis segar untuk beton agregat praletak
445
SNI 03-6808-2002
Metode Pengujian Kekenta-lan Graut untuk Beton Agregat Praletak (Metode Pengujian Corong Alir)
Metode Pengujian ini : - Untuk digunakan di laboratorium dan lapangan, untuk menentukan waktu alir dari volume cairan graut semen hidrolis yang ditentukan melalui corong alir standar dan digunakan untuk beton agregat praletak ; dapat juga digunakan untuk graut lainnya - Menggunakan graut murni dan graut bercampur agregat halus lolos saringan ukuran 2,36 mm (No. D) - Dimaksudkan untuk penggunaan graut yang mempunyai waktu alir tidak lebih dari 35 detik.
446
SNI 03-6809-2002
Tata Cara Estimasi Kekuatan Beton dengan Metode Maturity
Tata cara ini mencakup : 1. Prosedur untuk mengestimasi kekuatan beton menggunakan metode maturity indeks maturity dinyatakan dengan faktor suhu waktu atau umur ekivalen pada suatu suhu yang disyaratkan; 2. Penurunan hubungan kekuatan maturity dari campuran beton di laboratorium dan pencatatan riwayat suhu beton yang akan disetimasi kekuatannya yang diperlukan untuk estimasi.
447
SNI 03-6810-2002
Metode Pengujian Kadar Bahan Padat Total Dan Bahan Anorganik Dalam Air Untuk Campuran Beton.
Metode ini membahas tentang ketentuan cara pengujian kadar bahan padat dalam air untuk campuran beton dan juga mencakup persiapan contoh uji, persiapan peralatan, cara uji dan pelaporan
448
SNI 03-6811-2002
Spesifikasi Bahan Pencampur untuk Beton Semprot
Spesifikasi ini membahas bahan-bahan yang akan ditambahkan pada campuran beton semprot dari semen portland untuk mengubah sifat campuran.
449
SNI 03-6812-2002
Spesifikasi ini meliputi anyaman kawat baja polos yang dilas untuk digunakan sebagai tulangan beton.
450
SNI 03-6813-2002
Spesifikasi Anyaman Kawat Baja Polos Yang Dilas Untuk Tulangan Beton Tata Cara Pembuatan Silinder dan Prisma Uji untuk Menen-tukan Kekuatan dan Densitas Beton Agregat Praletak di Laboratorium
451
SNI 03-6814-2002
Tata Cara Pelaksanaan Sambungan Mekanis untuk Tulangan Beton
Standar ini mencakup informasi dasar tentang tipe-tipe sambungan mekanis yang beredar di Indonesia sewaktu standar ini disusun, Diuraikan juga persyaratanpersyaratan perencanaan dan penggunaannya, termasuk kapabilitas dan tipe-tipe sambungan mekanis tertentu.
452
SNI 03-6815-2002
Tata Cara Mengevaluasi Hasil Uji Kekuatan Beton
Tata cara ini meliputi besarnya variasi kekuatan beton. Contoh uji beton tergantung pada mutu material, pembuatan dan kontrol dalam pengujiannya, perbedaan kekuatan dapat ditemukan dari dua penyebab utama yang berbeda. - perbedaan dalam perilaku kekuatan yang terbentuk dari campuran beton dan bahan penyusunnya perbedaan jelas dalam kekuatan yang disebabkan oleh perpaduan variasi dan pengujian
453
SNI 03-6816-2002
Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton
Tata cara ini mencakup pemisahan dan pembatasan tanggung jawab antara perencanaan struktur beton dan pembuat detail baja penulangan, perencanaan detail dan pendetailan penulangan beton untuk pabrikasi dan pemasangan batang-batang tulangan
454
SNI 03-6817-2002
Metode Pengujian Mutu Air untuk Digunakan dalam Beton
Metode ini mencakup pengujian meter air yang digunakan dalam campuran beton dengan cara : 1) menggunakan metode A dan metode B untuk keasaman dan kelindian; 2) bahan padat total dan bahan organik
455
SNI 03-6818-2002
Spesifikasi Bahan Kering Bersifat Semen, Cepat Mengeras, dalam Kemasan untuk Perbaikan Beton
Standar ini mencakup campuran kering bahan-bahan bersifat semen dari mortar atau beton yang cepat mengeras untuk perbaikan lapisan beton semen hidrolis dan struktur yang telah mengeras. Bahan-bahan yang mengandung senyawa organis seperti bitumen, epoksi resin, dan polyester tidak termasuk sebagai bahan pengikat
456
SNI 03-6819-2002
Spesifikasi Agregat Halus Untuk Campuran Perkerasan Beraspal
Spesifikasi ini digunakan untuk memperoleh susunan gradasi agregat halus.
457
SNI 03-6820-2002
Spesifikasi Agregat Halus Untuk Pekerjaan Adukan dan Plesteran Dengan Bahan Dasar Semen
Standar ini mencakup spesifikasi dari agregat halus yang akan digunakan untuk pekerjaan adukan dan plesteran dengan bahan dasar semen
458
SNI 03-6821-2002
Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Batu Cetak Beton Pasangan Dinding.
Spesifikasi ini mencakup ketentuan mengenai agregat ringan yang digunakan dalam pembuatan batu cetak beton ringan untuk untuk pasangan dinding dan persyaratan yang meliputi komposisi kimia dan sifat-sifat fisis agregat ringan.
459
SNI 03-6822-2002
Metode Pengujian Analisis Saringan Agregat Hasil Ekstraksi
Metode Pengujian ini mencakup prosedur untuk penentuan distribusi ukuran butir agregat halus dan kasar dari hasil ekstraksi campuran beraspal, menggunakan saringan dengan lubang persegi.
460
SNI 03-6823-2002
Metode Pengujian Susut Kering Mortar yang Mengandung Semen Portland
Metode ini digunakan untuk penentuan pengaruh semen portland pada susut kering mortar menggunakan pasir yang bergradasi standar, yang diakibatkan oleh kondisi suhu, kelembaban relatif, dan laju penguapan lingkungannya
Tata cara ini mencakup prosedur pembuatan silinder uji standar untuk menentukan kuat tekan dan densitas beton agregat praletak
461
SNI 03-6824-2002
Metode Pengujian Penentuan Kadar Semen dalam Agregat Bersemen Secara Titrasi
Metode pengujian ini meliputi prosedur untuk menentukan kadar semen berdasarkan netralisasi menerus suatu larutan dari benda uji dalam air berupa agregat yang telah bercampur semen untuk jangka waktu tertentu. Netralisasi ini dilakukan dengan jalan menambahkan larutan asam secukupnya untuk menetralkan OH yang secara menerus akan terbebaskan selama berlangsungnya proses hidrasi dari semen. Jumlah asam yang digunakan berbanding lurus dengan kadar semen dalam contoh yang diuji.
462
SNI 03-6825-2002
Metode Pengujian Kekuatan Tekan Mortar Semen Portland untuk Pekerjaan Sipil
Metode ini digunakan untuk menen-tukan nilai kekuatan tekan mortar pada umur tertentu yang digunakan untuk menentukan mutu semen portland.
463
SNI 03-6826-2002
Metode Pengujian Konsis-tensi Normal Semen Portland dengan Alat Vicat untuk Pekerjaan Sipil
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai konsistensi normal semen portland yang digunakan untuk mencantumkan mutu semen portland.
464
SNI 03-6827-2002
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai waktu ikat awal semen Portland yang digunakan untuk menentukan mutu semen Portland.
465
SNI 03-6829-2002
466
SNI 03-6830-2002
Metode Pengujian Waktu ikat Awal Semen Port land dengan Menggunakan Alat Vicat untuk Pekerjaan Sipil Metode Pengujian Kadar Residu Aspal Emulsi Dengan Cara Penguapan. Metode Pengujian Kerusakan Campuran Aspal Emulsi Dengan Semen.
467
SNI 03-6831-2002
Metode Pengujian Pelekatan Aspal Emulsi Terhadap Agregat M - 50.
468
SNI 03-6832-2002
Spesifikasi Aspal Emulsi
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya persentase pelekatan aspal emulsi terhadap agregat (aspal emulsi yang diuji adalah tipe lambat mengendap, tipe mengendap sedang) Spesifikasi ini menetapkan persyaratan teknis aspal emulsi anionik yang digunakan dalam konstruksi perkerasan jalan.
469
SNI 03-6833-2002
Metode Pengujian Kandungan Bahan An-Organik atau Abu dalam Aspal
Metode pengujian ini untuk menentukan kandungan bahan mineral dalam aspal padat, semi padat atau cair.
470
SNI 03-6834-2002
Metode Pengujian Konsistensi Aspal dengan cara Apung
471
SNI 03-6835-2002
Metode Pengujian Pengaruh Panas dan Udara terhadap Lapisan Tipis Aspal yang diputar
Metode Pengujian ini membahas ketentuan dan cara pengujian untuk menentukan konsistensi aspal dengan cara apung. Metode ini digunakan untuk mengukur pengaruh panas dan udara pada lapis tipis aspal semi padat yang diputar
472
SNI 03-6836-2002
Metode Penentuan Modulus Resilien Campuran Beraspal dengan cara Tarik Tak Langsung
Metode ini digunakan untuk penentuan modulus resilien campuran beraspal di Laboratorium dengan cara tarik tak langsung dengan pembebanan berulang
473
SNI 03-6837-2002
Tata Cara Mempercepat Pelapukan Aspal dengan menggunakan Tabung Pelapuk Bertekanan
Tata cara ini meliputi percepatan pelapukan (oksidasi) aspal oleh tekanan udara dan suhu yang ditingkatkan dalam tabung pelapuk bertekanan, dan dimaksudkan untuk mensimulasi proses pelapukan akibat oksidasi bahan pengikat aspal selama masa pelayanan
474
SNI 03-6838-2002
Tata Cara Penyiapan Contoh Uji Pemadatan Benda Uji Campuran Beraspal dengan Menggunakan Alat Pemadat Gyratori
Tata cara ini mencakup pemadatan benda uji campuran beraspal menggunakan alat pemadat Gyratori
475
SNI 03-6839-2002
Spesifikasi kayu awet perumahan dan gedung
untuk
Spesifikasi ini mencakup persyaratan dan ketentuan kayu dan bahan pengawet kayu, serta persyaratan kayu awet. Spesifikasi ini berlaku hanya untuk kayu yang akan digunakan untuk bangunan perumahan dan gedung, baik di bawah atap maupun di luar naungan atap, tetapi tidak berhubungan langsung dengan tanah.
476
SNI 03-6840-2002
Metode Pengujian Kuat Cabut Paku Di Laboratorium
Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji cabut paku, dengan benda uji kecil bebas cacat untuk jenis kayu kering udara dan hasilnya digunakan oleh perencana
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar residu aspal emulsi (aspal yang diuji jenis kationik dan anionik) Metodeini digunakan untuk menentukan besarnya persentase kerusakan campuran aspal emulsi dengan semen (aspal emulsi kationik dan anionik tipe lambat mengendap CSS dan SS)
477
SNI 03-6841-2002
Metode Pengujian Kuat Belah Kayu Di Laboratorium
Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji belah kayu tegak lurus serat, dengan benda uji kecil bebas cacat untuk jenis kayu kering udara dan hasilnya digunakan oleh perencana Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji kekerasan kayu dalam arah radial dan tangensial , dengan benda uji kecil bebas cacat untuk jenis kayu kering udara dan hasilnya digunakan oleh perencana.
478
SNI 03-6842-2002
Metode Pengujian Kekerasan Kayu Di Laboratorium
479
SNI 03-6843-2002
Metode Pengujian Susut Radial Dan Tangensial Kayu Di Laboratorium
480
SNI 03-6844-2002
Metode Pengujian Berat Jenis Kayu dan Bahan dari Kayu dengan cara Pengukuran
481
SNI 03-6845-2002
Metode Pengujian Berat Jenis Kayu Dan Bahan Dari Kayu Dengan Cara Pencelupan Dalam Air Raksa.
482
SNI 03-6846-2002
Metode Pengujian Berat Jenis Kayu Dan Bahan Dari Kayu Dengan Tabung Pengambang.
483
SNI 03-6847-2002
Metode Pengujian Berat Jenis Kayu Dan Bahan Dari Kayu Dengan Cara Pencelupan Dalam Air.
484
SNI 03-6848-2002
Metode Pengujian Berat Jenis Batang Kayu Dan Kayu Struktur Bangunan.
485
SNI 03-6849-2002
Metode Pengujian Berat Jenis Serpih Kayu.
Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara pengujian berat jenis serpih kayu berdasarkan volume basah dan berat kering oven.
486
SNI 03-6850-2002
Metode Pengujian Pengukuran Kadar Air Kayu dan Bahan Berkayu.
Metode ini digunakan untuk penentuan kadar air kayu, vinir dan bahan berkayu, termasuk didalamnya yang mengandung perekat dan bahan-bahan kimia aditif
487
SNI 03-6851-2002
Metode Pengujian Lentur Panel Kayu Struktural
Metode ini menentukan sifat lentur potongan panel atau panel struktural yang berukuran sampai dengan (122 x 244) cm2 meliputi kayu lapis, papan lapis, papan serat teratur, venir komposit dan lapisan kayu
488
SNI 03-6852-2002
Metode Perhitungan Karbonat Residu Dalam Air.
Natrium
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Natrium Karbonat Residu (NKR) dalam air.
489
SNI 03-6853-2002
Metode Perhitungan Perban-dingan Adsorpsi Natrium Dalam Air.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya angka perbandingan Adsorpsi Natrium (PAN) dalam air.
490
SNI 03-6854-2002
Metode Pengujian Kadar Besi (Fe) Dalam Air Secara Kolo-rimetri Dengan Thiocyanat
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar besi (Fe) dalam air
491
SNI 03-6855-2002
Metode Pengujian Kadar Mangan (Mn) Dalam Air Secara Kolorimetri Dengan Persulfat
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Mangan (Mn) dalam air
Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji susut arah radial dan tangensial, dengan benda uji kecil bebas cacat untuk jenis kayu kering udara dan hasilnya digunakan oleh perencana Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara pengujian berat jenis yang dilakukan dengan mengukur volume benda uji yang berbentuk teratur. Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara pengujian berat jenis yang dilakukan dengan mengukur volume dengan ketelitian yang tinggi dan tanpa pengeringan berbagai bentuk benda uji, kerapatan maupun kadar airnya. Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi baik secar umum maupun teknis serta cara pengujian perkiraan berat jenis yang dilakukan yang dilakukan dengan mengukur secara cepat berat jenis benda uji yang berbentuk memanjang dengan penampang melintang yang seragam dan diketahui kadar airnya, berat jenis ditentukan berdasarkan berat kering. Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara pengujian berat jenis yang dilakukan dengan mengukur volume dengan ketelitian yang tinggi dan tanpa pengeringan berbagai bentuk benda uji, kerapatan maupun kadar airnya. Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi baik secara umum maupun teknis serta cara pengujian berat jenis yang dilakukan dengan cara mengebor atau melubangi bagian struktur dari kayu yang sulit dilakukan dengan cara konvensional dengan perhitungan berdasarkan berat kering oven dan volume pada saat pengujian.
492
SNI 03-6856-2002
Metode Pengujian Kadar Nitrat Dalam Air Secara Kolorimetri Dengan Pereaksi Nessler
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Nitrat dalam air
493
SNI 03-6857-2002
Metode Pengujian Kadar Nitrit Dalam Air Secara Kolorimetri Dengan Pereaksi Gries Romeyer
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Nitrit dalam air
494
SNI 03-6858-2002
Metode Pengujian Kadar Bakteri Koli Total Dalam Air Dengan Saringan Membran.
Metode ini digunakan untuk mengetahui jumlah bakteri koli total dalam air
495
SNI 03-6859-2002
Metode Pengujian Angka Rasa Dalam Air
Metode ini membahas pengertian, ketentuan-ketentuan, cara uji dan laporan uji, dapat digunakan untuk menguji angka rasa dalam benda uji air yang memenuhi ketentuan yang di isyaratkan dalam pengujian ini dan tidak berlaku untuk benda uji air limbah.
496
SNI 03-6860-2002
Metode Pengujian Angka Bau Dalam Air
Metode Pengujian ini dapat digunakan untuk menganalisa angka bau dalam air alami sampai air limbah
497
SNI 03-6861.1-2002
Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan Bangunan Bukan Logam)
Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana, pelaksana, pengawas lapangan dan yang berkepentingan dalam hal memilih, memakai dan menilai mutu bahan bangunan bukan logam yang akan digunakan dalam perkerjaan konstruksi
498
SNI 03-6861.2-2002
Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan Bangunan Dari Besi/Baja)
Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana, pelaksana, pengawas lapangan dan yang berkepentingan dalam hal memilih, memakai dan menilai mutu bahan bangunan dari besi/baja yang akan digunakan dalam perkerjaan konstruksi
499
SNI 03-6861.3-2002
Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian C (Bahan Bangunan Dari Logam Bukan Besi)
Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana, pelaksana, pengawas lapangan dan yang berkepentingan dalam hal memilih, memakai dan menilai mutu bahan bangunan dari logam bukan besi yang akan digunakan dalam perkerjaan konstruksi
500
SNI 03-6862-2002
Spesifikasi Peralatan Pema-sangan Dinding Bata Dan Plesteran.
Standar ini mencakup spesifikasi peralatan yang diperlukan dalam pekerjaan pemasangan dinding bata.
501
SNI 03-6863-2002
Metode Pengambilan Contoh Dan Pengujian Abu Terbang Atau Pozolan Alam Sebagai Mineral Pencampur Dalam Beton Semen Portland
Metode ini mencakup prosedur pengambilan contoh dan pengujian abu terbang dan pozolan alam atau pozolan buatan yang digunakan sebagai mineral pencampur dalam beton semen portland. Prosedur tersebut mengikuti urutan sebagai berikut: analisis kimia dan pengujian fisik serta pengambilan contoh
502
SNI 03-6864-2002
Spesifikasi Kapur untuk Campuran Beraspal.
Spesifikasi ini meliputi persyaratan dan kekuatan kapur yang akan digunakan untuk mengurangi pengaruh air yang terdapat dalam campuran aspal.
503
SNI 03-6865-2002
Tata Cara Pelaksanaan Prog-ram Uji antar Laboratorium untuk Penentuan Presisi Metode Uji Bahan Konstruksi
Tata Cara ini mencakup merencanakan, melaksanakan, dan menganalisis hasil-hasil studi metode uji antar laboratorium.
504
SNI 03-6866-2002
Spesifikasi Saringan Anyaman Kawat untuk Keperluan Pengujian
Spesifikasi ini meliputi saringan yang terbuat dari anyaman kawat yang dipasang pada suatu bingkai untuk pengujian yang teliti dalam pengklasifika-sian material sesuai dengan ukuran butiran nominal
505
SNI 03-6867-2002
Spesifikasi Abu terbang Dan Pozolan Lainnya Untuk Digunakan Dengan Kapur
Spesifikasi ini mencakup abu terbang dan pozolan lainnya untuk digunakan bersama dengan kapur didalam adukan plastis, dan campuran lain yang berpengaruh terhadap reaksi sifat pozolan kapur.
506
SNI 03-6868-2002
Tata Cara Pengambilan contoh Uji Secara Acak untuk Bahan Konstruksi
Tata cara ini meliputi penentuan lokasi atau waktu yang tepat secara acak, dimana pengambilan contoh bahan untuk konstruksi dapat dilakukan. Prosedur yang tepat untuk mengamankan contoh uji seperti diskripsi alat pengambilan contoh uji, harus merujuk pada metode standar yang sesuai
507
SNI 03-6869-2002
Metode Pengambilan Contoh Bentuk, Ukuran dan Klasifikasi
Uji,
Metode ini digunakan untuk menentukan sifat-sifat ukuran dan bentuk agregat termasuk tanah lempung, lanau dan debu Cara uji ini mencakup cara uji kelulusan air di laboratorium untuk tanah berbutir halus yang mempunyai kelulusan air sedang sampai dengan rendah, misalnya tanah lanauan atau lempengan, baik contoh tanah tidak terganggu maupun contoh yang dipadatkan kembali.
508
SNI 03-6870-2002
Cara uji kelulusan air di laboratorium untuk tanah berbutir halus dengan tinggi tekan menurun
509
SNI 03-6871-2002
Cara uji kelulusan air di laboratorium untuk tanah berbutir kasar dengan tinggi tekan tetap
Cara uji ini meliputi penentuan koefisien kelulusan air dengan metode tinggi tekan tetap untuk aliran laminar dari air tanah yang melalui lapisan tanah berbutir kasar. Prosedur ini menetapkan koefisien kelulusan yang mewakili tanah berbutir kasar yang mungkin terjadi di dalam alam seperti timbunan atau apabila digunakan sebagai pondasi perkerasan. Untuk membatasi pengaruh konsolidasi selama pengujian, prosedur ini dibatasi untuk tanah berbutir kasar terganggu tidak lebih dari 10 % yang melewati
510
SNI 03-6872-2002
Cara uji kepadatan tanah dan batuan di lapangan dengan cara penggantian volume air pada sumur uji
o Cara uji ini mencakup penentuan kepadatan tanah dan batuan di lapangan dengan cara menghitung berat isi material yang menggunakan air dalam mengisi sumur uni untuk menentukan volume sumur uji; o Cara uji ini dipakai untuk menentukan berat isi material di lapangan yang dipadatkan pada konstruksi timbunan tanah, urugan jalan dan urugan bangunan. Untuk mengontrol konstruksi, metode ini dapat dipakai sebagai dasar untuk menilai material yang telah dipadatkan untuk mencapai berat isi tertentu atau prosentase berat isi maksimum yang telah ditentukan oleh cara uji di laboratorium; o Cara uji ini dapat digunakan untuk menentukan berat isi material di lapangan dari endapan tanah alami, agregat, campuran tanah, atau material lain yang serupa; o Cara uji ini mencakup dua prosedur yaitu prosedur - A (berat isi total material), dan prosedur - B (berat isi fraksi kontrol dan fraksi yang berbutir lebih besar).
511
SNI 03-6873-2002
Cara uji penentuan kepadatan secara cepat
persen-tase
Cara uji ini menjelaskan mengenai prosedur penentuan persentase kepadatan secara cepat dan variasinya terhadap kadar air optimum dari tanah untuk digunakan dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan kepadatan tanah di lapangan. Nilai dari persentase kepadatan didapatkan dari pembuatan kurva kepadatan yang mlealui tiga titik pada kadar air yang sama dari tanah di lapangan tanpa harus mengetahui nilai kadar airnya. Contoh tanah yang digunakan untuk pembuatan kurva kepadatan biasanya sama dengan contoh tanah yang digunakan pada uji kepadatan di lapangan.
512
SNI 03-6874-2002
Cara uji sifat dispersif tanah lempung dengan hidrometer ganda.
513
SNI 03-6876-2002
Cara uji kadar amoniak dalam air dengan elektrode selektif ion
Cara uji ini berkaitan dengan cara uji SNI 03-34231994,dengan contoh tanah yang sama untukmemperoleh indikasi karakteristik alami tanah dispersif. Cara uji ini hanya berlaku untuk tanah dengan indeks plastisitas lebih besar dari 4 dan lebih dari 12 % fraksi tanah lebih kecil dari 5mu. Standar ini menetapkan cara untuk menguji kadar amoniak, NH4-N terlarut dalam air dengan elektrode selektif ion. Standar ini digunakan untukmengukur kadar amoniak pada rentang kadar antara 0,03 mg/L NH3-N sampai dengan 1400 mg/L NH3-N dalam air minum, air permukaan, air limbah domestik dan air limbah industri, baik yang keruh maupun yang warna
514
SNI 03-6877-2002
Metode Pengujian Kadar Rongga Agregat Halus yang Tidak Dipadatkan
Metode ini adalah untukmenentukan kadar rongga agregat halus dalam keadaan lepas (tidak dipadatkan). Bila pengujian dilakukan pada agregat yang gradasinya diketahui, kadar rongga dapat menjadi indikator angularitas, bentuk butir dan tekstur permukaan relatif terhadap agregat halus lain dengan gradasi yang sama. Bila pengujian permukaan terhadap agregat halus sesuai gradasi yang akan digunakan di lapangan, kadar rongga merupakan indikator terhadap kemudahan pengerjaan suatu campuran.
515
SNI 03-6879-2002
Metode pengujian pH tanah untuk korosi logam
1. Metode ini meliputi penentuan pH tanah. Penggunaan utama pengujian ini adalah untuk melengkapi pengukuran tahapan jenis kelistrikan tanah, sehingga metode ini dapat mengidentifikasikan kondisi korosi logam dalam tanah dengan baik. 2. Standar ini tidak dimaksudkan untuk semua permasalahan keamanan yang berkaitan dengan penggunaannya. Merupakan tanggung jawab pengguna standar ini untuk menerapkan tindakan-tindakan yang sesuai dengan keamanan dan kesehatan, dan menentukan penerapan dari batas-batas yang harus ditaati sebelum menggunakan standar ini.
516
SNI 03-6880-2002
Spesifikasi beton struktural
Spesifikasi ini mencakup bahan dan proporsi beton, baja tulangan dan prategang, produksi pengecoran dan perawatan beton serta konstruksi cetakan. Ditetapkan pula perlakuan siar dan bagian-bagian tertanam, perbaikan permukaan beton, dan finising permukaan yang tercetak. Dalam beberapa pasal terpisah dibahas untuk konstruksi pelat dan finisingnya, beton arsitektural, beton masif, dan bahan beserta cara pelaksanaan konstruksi beton pasca tarik. Termasuk pula ketentuan mengenai pengujian, evaluasi dan penerimaan beton beserta strukturnya.
517
SNI 03-6881-2002
Tata Cara Evaluasi Besaran Izin Untuk Klasifikasi Mutu kayu Struktural
Tata cara ini mencakup cara pengambilan contoh dan cara analisis untuk penyelidikan populasi tertentu dari kayu struktural yang dipilih secara mekanis, yang meliputi metodologi statistik analisis dan penyajian serta cara penerapannya
518
SNI 03-6882-2002
Spesifikasi mortar untuk pekerjaan pasangan
Spesifikasi ini mencakup mortar yang digunakan dalam pekerjaan pasangan baik bertulang maupun tidak bertulang. Terdapat 4 (empat) tipe mortar yang tercakup dalam setiap spesifikasi berikut ini : 1) spesifikasi berdasarkan proporsi, dan spesifikasi berdasarkan sifat.
519
SNI 03-6883-2002
Spesifikasi toleransi untuk konstruksi dan bahan beton
Spesifikasi ini merupakan acuan bagi arsitek atau ahli teknik dalam menentukan toleransi untuk bahan dan konstruksi beton sebagaimana dicantumkan dalam spesifikasi proyek, kecuali tidak berlaku untuk : 1) struktur khusus seperti reaktor nuklir, kontainer berbentuk bulat dan silo-silo; 2) struktur prateken berbentuk bulat; 3) prosedur konstruksi khusus beton semprot. Spesifikasi ini mencantumkan daftar kendali sebagai petunjuk bagi arsitek atau ahli teknik dalam memilih persyaratan yang cocok antara spesifikasi teknis yang diperlukan dan persyaratan lain yang ada dalam spesifikasi proyek.
520
SNI 03-6884-2002
Metode pengujian analisis saringan bahan pengisi untuk perkerasan jalan
521
SNI 03-6885-2002
Metode pengujian noda aspal minyak
Metode ini meliputi ketentuan-ketentuan, cara uji dan laporan hasil uji dari analisis saringan bahan pengisi untuk perkerasan jalan. Lingkup pengujian mencakup : 1) persiapan benda uji, 2) persiapan peralatan, 3) cara uji, dan 4) pelaporan. Metode pengujian ini membahas ketentuan dan prosedur pengujian noda bahan-bahan aspal yang hanya berlaku untuk aspal yang dihasilkan dari petroleum dan seharusnya tidak digunakan terhadap aspal alam yang mengandung bahan tetap yang tidak larut dalam xylem.
522
SNI 03-6886-2002
Metode pengujian hubungan antara kadar air dan kepadatan pada campuran tanah - semen
1. Metode ini meliputi penujian untuk mendapatkan hubungan antara kadar airdan kepadatan pada campuran tanah-semen yang dipadatkan sebelum hidrasi semen; 2. Metode pengujian terdiri dari metode A dan volume dan metode B, menggunakan cetakan dengan volume 944 cm3 dan penumbuk sebesar 2,49 kgdengan tinggi jatuh 304,8 mm; 3. Metode A, digunakan untuk material tanah 100 % lewat saringan No. 4 (4,75 mm), metode B, digunakan untuk material tanah lewat saringan 19,00 mm tetapi ada sebagian yang tertahan pada saringan No. 4 (4,75 mm)
523
SNI 03-6887-2002
Metode pengujian kuat tekan bebas campuran tanah-semen
Metode pengujian ini meliputi pekerjaan pengujian untuk mendapatkan nilai kuat tekan benda uji campuran tanahsemen yang dicetak dalam cetakan silinder setelah benda uji tersebut diperam.
524
SNI 03-6888-2002
Tata cara pemeriksaan campuran aspal
pengolah
Tata cara ini memuat wewenang dan tugas-tugas pengawas di lokasi pengolah campuran beraspal. Tugastugas tersebut ditetapkan untuk menjamin pemenuhan pekerjaan kontraktor terhadap kontrak, pekerjaan dan sama sekali tidak untuk membebaskan kontraktor dari tanggung jawabnya dalam menghasilkan campuran yang sesuai dengan kontrak.
525
SNI 03-6889-2002
Tata Cara Agregat
Pengambilan
Contoh
526
SNI 03-6890-2002
Tata Cara Pengambilan Campuran Beraspal
Contoh
Tata cara ini meliputi pengambilan contoh (sampling) agregat kasar dan halus ini digunakan untuk tujuan : Penyelidikan pendahuluan sumber potensial Pengendalian produksi pada sumber persediaan Pengendalian pelaksanaan lapangan - Penerimaan atau penolakan bahan (material) Tata cara ini membahas tentang ketentuan cara pengambilan contoh campuran beraspal yang digunakan sebagai bahan perkerasan
527
SNI 03-6891-2002
Spesifikasi bahan pekerjaan pasangan
528
SNI 03-6893-2002
Metode pengujian berat maksimum campuran beraspal
529
graut
untuk
Spesifikasi ini menjelaskan dua jenis bahan graut halus dan kasar, untuk digunakan dalam pelaksanaan struktur pasangan berdasarkan spesifikasi berikut : a) persyaratan komposisi campuran, atau b) persyaratan kekuatan.
jenis
Metode pengujian ini membahas tentang ketentuan cara pengujian berat jenis maksimum campuran beraspal yang tidak dipadatkan. Lingkup pengujin mencakup : persiapan contoh uji, persiapan peralatan, cara uji, dan pelaporan.
SNI 03-6894-2002
Metode pengujian kadar aspal dan campuran beraspal dengan cara sentrifus
Metode pengujian ini membahas ketentuan cara uji pemisahan aspal dan penentuan kadar aspal dari campuran beraspal dengan cara sentrifus agregat yang diperoleh dengan cara ini dapat digunakan untuk pengujian analisa saringan menggunakan SNI 03-1968-1990.
530
SNI 03-6895-2002
Tata cara pemulihan aspal larutan dengan cara abson
dari
Tata cara ini meliputi ketentuan dan prosedur cara pemulihan aspal dari larutan yang berasal dari hasil ekstraksi dengan cara Abson.
531
SNI 03-6896-2002
Tata Cara Beton
Genteng
Tata cara ini memuat persyaratan bahan dan alat, pelaksanaan pengecatan genteng pada lokasi baru dan lama, cat tipe A yang memakai pelarut / pengencer organik dan cat tipe B yang memakai pelarut / pengencer air serta cara penanggulangan bila ada kegagalan.
Pengecatan
532
SNI 03-6897-2002
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding
* Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun sebagai acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk bangunan gedung dan perumahan. Yang meliputi : a) Pekerjaan pasangan bata merah berbagai ketebalan dan spesi; b) Pekerjaan pasangan conblock berbagai dimensi dan spesi; c) Pekerjaan pemasangan roster atau bata berongga; d) Pekerjaan pasangan anyaman bambu untuk dinding rumah sederhana. * Pelaksana pembangunan gedung dan perumahan yang dimaksud adalah pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana, konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan. * Tata cara perhitungan ini, memuat indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan yang bersangkutan.
533
SNI 03-6898-2002
Tata cara pelaksanaan pengambilan dan pengujian tekan beton inti.
dan kuat
Tata cara pelaksanaan pengambilan dan pengujian kuat tekan beton inti ini mencakup : 1) prosedur pengambilan beton inti; 2) prosedur pengujian kuat tekan beton inti; 3) perhitungan kuat tekan beton inti.
534
SNI 03-6966-2003
Spesifikasi Saluran air huijan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman
Spesifikais ini memuat mengenai bentuk dan ukuran, bahan serta konstruksi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman
535
SNI 03-6967-2003
Sistem jaringan dan geometri jalan perumahan - Persyaratan Umum
Standar ini menguraikan istilah dan definisi yang berhubungan dengan bidang perumahan dan prasarana jalan, dan menguraikan persyaratan umum maupun teknis yang harus dipenuhi dalam setiap perencanaan sistem jaringan jalan perumahan
536
SNI 03-6968-2003
Fasilitas tempat bermain di ruang terbuka lingkungan rumah susun sederhana - Spesifikasi
Spesifikasi ini mencakup uraian tentang bentuk dimensi, fungsi, struktur dan criteria dari komponen dan elemen fasilitas tempat bermain di runang terbuka untuk rumah susun sederhana campuran yang disediakan 5 lantai bagi anak usia 1-5 tahun dan usia 6-12 tahun, pada lingkungan rumah susunsederhana yang mempunyai KDB 50 % dan KLB 1,25 atau dengan kepadatan maksimum sama dengan 1.736 jiwa / Ha
537
SNI 03-6969-2003
Metode pengujian untuk pengukuran panjang beton inti hasil pengeboran
Metode ini meliputi penentuan panjang beton inti hasil pengeboran dari struktur beton
538
SNI 03-7565-2002
Spesifikasi Bahan Bangunan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung
Spesifikasi ini digunakan sebagai ketentuan teknis untuk pemilihan dan penggunaan bahan bangunan dalam upaya mengurangi resiko terhadap bahaya kebakaran, serta memperkecil resiko timbulnya kebakaran dan menyebarluasnya api
539
SNI 03-7566-2002
Metode Pengujian Proteksi Kebakaran Terhadap Pintu Kebakaran Pada Bangunan.
Metode ini digunakan untuk melaksanakan pengujian proteksi kebakaran terhadap pintu kebakaran pada bangunan
540
SNI 05-2418-1991
Metode ini digunakan untuk pengujian meter air dengan ukuran 13 mm - 40 mm
541
SNI 05-2419-1991
Metode Pengujian Meter Air Bersih (Ukuran 13 mm sampai dengan 40 mm). Metode Pengambilan Contoh Meter Air Bersih (Ukuran 13 mm sampai dengan 40 mm)
542
SNI 05-2547-1991
Spesifikasi Meter Air Bersih (Ukuran 13 mm sampai dengan 40 mm)
Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutu meter air yang digunakan untuk keperluan air bersih.
543
SNI 05-6375-2000
Tata Cara Pengambilan Contoh Air dari Saluran Tertutup
Tata cara ini mencakup tentang peralatan dan cara pengambilan contoh air dari saluran tertutup seperti aliran pada stasiun pembangkit, untuk analisis kimia, fisika, mikrobiologi dan radiologi
Metode ini digunakan untuk pengambilan contoh meter air dengan ukuran 13 mm - 40 mm
544
SNI 05-6437-2000
Metode Pengujian Kinerja Pompa dengan menggunakan Model
Metode ini digunakan untuk uji kinerja (termasuk uji kavitasi) menggunakan model pompa prototip dan untuk penentuan klasifikasi pompa sentrifugal berukuran besar, pompa aliran campur, pompa aliran aksial kecuali pompa untuk pembangkit tenaga
545
SNI 06- 2465-1991
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Kadmium dalam air dengan metode ekstraksi dengan alat spektrofotometer serapan atom
546
SNI 06-2412-1991
Metode Pengujian Kadar Kadmium dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Ektraksi. Metode Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air.
547
SNI 06-2413-2002
Metode Pengujian Kadar Padatan Dalam Air .
Metode ini digunakan untuk mengetahui sifat fisika air
548
SNI 06-2420-1991
Metode Pengujian Kelindian dalam Air dengan Titrimetrik.
Metode ini digunakan dalam menentukan kadar kelindian dalam air dengan cara titrasi asam basa dengan alat buret.
549
SNI 06-2421-1991
Metode Pengujian Kelindian dalam Air dengan Potensiometrik.
Metode ini digunakan dalam menentukan besarnya kadar kelindian dalam air dengan metode potensiometrik dengan alat pH meter.
550
SNI 06-2422-1991
Metode Pengujian Keasaman dalam Air dengan Titrimetrik.
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar keasaman dalam air dengan cara titrasi asam basa dengan alat buret atau alat titrasi lain.
551
SNI 06-2423-1991
Metode Pengujian Keasaman dalam Air dengan Potensiometrik
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar keasaman dalam air dengan Potensiometrik
552
SNI 06-2424-1991
Metode Pengujian Oksigen Terlarut dalam Air dengan Titrimetrik
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Oksigen dalam air dengan Titrimetrik.
553
SNI 06-2425-1991
Metode Pengujian Oksigen Terlarut dalam Air dengan Elektrokimia.
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Oksigen dalam air dengan Elektrometrik
554
SNI 06-2426-1991
Metode Pengujian Sulfat dalam Air dengan Alat Spektrofotometer.
Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya kadar sulfat dalam air dengan Spektrofotometer.
555
SNI 06-2427-1991
Metode Pengujian Kalium dalam Air dengan Alat Spek-trofotometer Serapan Atom.
Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya kadar Kalium dalam air dengan alat Spektrofotometer.
556
SNI 06-2428-1991
Metode Pengujian Natrium dalam Air dengan Alat Spek-trofotometer Serapan Atom
Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya kadar Natrium dalam air dengan alat Spektrofotometer.
557
SNI 06-2429-1991
Metode Pengujian Kalsium dalam Air dengan Titrimetrik EDTA.
Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya kadar Kalsium dalam air dengan Titrimetrik EDTA.
558
SNI 06-2430-1991
Metode Pengujian Magnesium dalam Air dengan Titrimetrik EDTA.
Metode ini digunakan untuk memper-oleh besarnya kadar Magnesium dalam air dengan Titrimetrik EDTA
559
SNI 06-2431-1991
Metode Pengujian Klorida dalam Air dengan Argento-metrik Mohr.
Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya kadar Klorida dalam air dengan Alat Argentometrik Mohr
560
SNI 06-2432-1991
Metode Pengujian Daktilitas Bahanbahan Aspal
Metode ini digunakan untuk menentukan daktilitas dari bahan-bahan aspal.
561
SNI 06-2433-1991
Metode ini digunakan untuk menentukan besaran t itik nyala dan titik bakar bahan aspal dengan cleveland open cup.
562
SNI 06-2434-1991
Metode Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar dengan cleveland Open Cup. Metode Pengujian Titik Lembek Aspal dan Ter
563
SNI 06-2438-1991
Metode Pengujian Kadar Aspal
Metode ini digunakan dalam pelaksanaan pengujian Kadar Aspal dari bahan-bahan yang mengandung aspal.
564
SNI 06-2440-1991
Metode Pengujian Kehilangan Berat Minyak dan Aspal dengan Cara A
565
SNI 06-2441-1991
Metode Pengujian Berat Jenis Aspal Padat
Metode ini digunakan dalam pelaksanaan pengujian kehilangan berat minyak dan aspal dengan cara pemanasan dan tebal tertentu yang dinyatakan dengan berat semula. Metode ini untuk menentukan berat jenis aspal padat dan ter dengan piknometer.
566
SNI 06-2456-1991
Metode Pengujian Penetrasi Bahan bahan Bitumen
Metode ini digunakan penetrasi bitumen.
Metode ini digunakan sebagai pegangan dalam pengambilan contoh air di lapangan untuk uji kualitas air.
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya titik lembek aspal dan ter yang berkisar 30 C s/d 200 C dengan cara Ring and Ball.
untuk
menentukan
besarnya
567
SNI 06-2459-1991
Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan Pekarangan
Tujuan dari spesifikasi ini adalah untuk digunakan dalam memilih, bentuk, ukuran, bahan bangunan dan konstruksi sumur resapan air hujan di lahan pekarangan.
568
SNI 06-2459-2002
Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan Pekarangan
Tujuan dari spesifikasi ini adalah untuk digunakan dalam memilih, bentuk, ukuran, bahan bangunan dan konstruksi sumur resapan air hujan di lahan pekarangan.
569
SNI 06-2462-1991
Metode Pengujian Kadar Merkuri dalam Air Atomisasi Dingin Alat Spektrofotometer Serapan Atom
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar kadar merkuri terlarut dan Merkuri total dalam air.
570
SNI 06-2463-1991
Metode Pengujian Kadar Arsen dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Secara PDDK Dalam Piridin.
571
SNI 06-2464-1991
572
SNI 06-2466-1991
573
SNI 06-2467-1991
574
SNI 06-2468-1991
575
SNI 06-2469-1991
Metode Pengujian Kadar Kadmium dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Tungku Karbon. Metode Pengujian Kadar Kadmium dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Langsung. Metode Pengujian Kadar Barium dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Langsung. Metode Pengujian Kadar Barium dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Tungku Karbon. Metode Pengujian Kadar Fenol dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Secara Aminoantipirin.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Arsen dalam air dengan metode Perak Dietil Ditio Karbamat (PDDK) dalam piridin dengan alat spektrofotometer Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Kadmium dalam air dengan metode atomisasi dengan tungku karbon alat spektrofotometer serapan atom.
576
SNI 06-2470-1991
Metode Pengujian Kadar Sulfida dalam Air dengan Alat Ion Selektif Meter
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Sulfida dalam air dengan metode elektroda dengan alat ion selektif
577
SNI 06-2471-1991
Metode Pengujian Kadar Kobal dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Secara Langsung.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Kobal dalam air dengan alat spektrofotometer serapan atom secara langsung.
578
SNI 06-2472-1991
Metode Pengujian Kadar Kobal dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Tungku Karbon
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Kobal dalam air dengan cara atomisasi dengan tungku karbon alat Spektrofotometer serapan atom.
579
SNI 06-2473-1991
Metode Pengujian Kadar Kobal dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Ekstraksi.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Kobal dalam air dengan cara ekstraksi dengan alat spektrofotometer serapan atom
580
SNI 06-2474-1991
Metode Pengujian Kadar Sianida dalam Air dengan Alat Ion Selektif Meter.
Metode ini digunakan untuk mengeta-hui besarnya kadar Sianida dalam air menggunakan metode elektroda dengan alat ion selektifmeter.
581
SNI 06-2475-1991
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Selenium dalam air menggunakan metode atomisasi tungku karbon dengan alat spektrofotometer serapan atom.
582
SNI 06-2476-1991
583
SNI 06-2477-1991
Metode Pengujian Kadar Sele -nium dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Tungku Karbon. Metode Pengujian Kadar Detergen dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Secara Biru Metilena. Metode Pengujian Kadar Silika dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Secara Molibdatsilikat.
584
SNI 06-2478-1991
Metode Pengujian Kadar Nitrogen Organik dalam Air dengan Alat Spektrofoto-meter Secara Makro Kjeldahl.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Nitrogen - organik dalam air secara makro Kjeldahl dengan alat spektrofotometer pada kisaran panjang gelombang 400-500 nm.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Kadmium dalam air dengan alat spektrofotmeter serapan atom secara langsung. Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar barium dalam air dengan alat spektrofotometer serapan atom secara langsung Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Barium dalam air dengan cara atomisasi tungku karbon dengan alat spektrofotometer serapan atom Metode ini digunakan untuk mengeta-hui besarnya kadar Fenol dalam air dengan metode Aminoantipirin dengan alat spektrofotometer
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar detergen dalam air secara biru metilena dengan alat spektrofotometer Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Silika dalam air secara molibdat silikat dengan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 410 nm.
585
SNI 06-2479-1991
Metode Pengujian Kadar Amonium dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Secara Nessler.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar amonium dalam air secara Nessler dengan alat spektrofotometer.
586
SNI 06-2480-1991
Metode Pengujian Kadar Nitrat dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Secara Brusin Sulfat.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Nitrat dalam air secara Brusin dengan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 410 nm.
587
SNI 06-2481-1991
Metode Pengujian Kadar Boron dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Secara Kurkumin.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Boron dalam air secara Kurkumin dengan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm.
588
SNI 06-2482-1991
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Fluorida dalam air secara Alizarin merah dengan alat spektrofotometer
589
SNI 06-2483-1991
Metode Pengujian Kadar Fluorida dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Secara Alizarin Merah. Metode Pengujian Kadar Ortofosfat dan Fosfat Total dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Secara Asam Askorbat.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Ortofosfat terlarut dan Fosfat total dalam air Vsecara asam Askorbat dengan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 880 nm.
590
SNI 06-2484-1991
Metode Pengujian Kadar Nitrit dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Secara Asam Sulfanilat.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Nitrit dalam air secara asam Sulfanilat dengan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 543 nm.
591
SNI 06-2485-1991
Metode Pengujian Laborato-rium Cepat Rambat Ultrasonik dan Konstanta Elastis Benda Uji Batu.
Metode ini digunakan untuk memperoleh parameter cepat rambat gelombang ultrasonik serta menentukan konstanta elastis batu.
592
SNI 06-2486-1991
Metode Pengujian Laborato-rium Kuat Tarik Benda Uji Batu dengan Cara Tidak Langsung.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan parameter kuat tarik dari hasil pengukuran di laboratorium secara cepat dan mudah
593
SNI 06-2487-1991
Metode Pengujian Lapangan Kekuatan Geser Baling pada tanah berkohesi.
Metode ini digunakan untuk memperoleh parameter kekuatan geser tanah lembek berkohesi yang jenuh air pada kondisi tanpa drainase.
594
SNI 06-2488-1991
Metode Pengujian Fraksi Aspal Cair dengan Cara Penyulingan
595
SNI 06-2489-1991
Metode Pengujian Campuran Aspal dengan Alat Marshall
Metode ini digunakan untuk memisahkan fraksi aspal cair berdasarkan perbedaan titik didih dengan cara penyulingan. Metode ini digunakan untuk pengujian campuran aspal dengan alat Marshall
596
SNI 06-2490-1991
Metode Pengujian Kadar Air Aspal dan Bahan yang mengandung Aspal
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar air aspal dan bahan yang mengandung aspal dengan cara penyulingan.
597
SNI 06-2497-1991
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Mangan dalam air dengan alat spektrofotometer serapan atom secara langsung.
598
SNI 06-2498-1991
599
SNI 06-2499-1991
Metode Pengujian Kadar Mangan dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Langsung. Metode Pengujian Kadar Mangan dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Ekstraksi. Metode Pengujian Kadar Mangan dalam Air dengan Alat Tungku Karbon Spekt-rofotometer Serapan Atom.
600
SNI 06-2500-1991
Metode Pengujian Kadar Seng dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Ekstraksi.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Seng dalam air secara ekstraksi dengan alat spektrofotometer serapan atom.
601
SNI 06-2501-1991
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Seng dalam air secara atomisasi tungku karbon dengan alat spektrofotometer serapan atom.
602
SNI 06-2502-1991
Metode Pengujian Kadar Seng dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Tungku Karbon. Metode Pengujian Kadar Minyak dan Lemak dalam Air Secara Gravimetri.
603
SNI 06-2503-1991
Metode Pengujian Kadar Kebutuhan Oksigen Bioki-miawi dalam Air.
Metode ini digunakan menentukan besarnya kadar Kebutuhan Oksigen Biokimiawi (KOB) dalam air berdasarkan selisih Oksigen terlarut sebelum dan sesudah pemeraman.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Mangan dalam air secara ekstraksi dengan alat spektrofotometer serapan atom. Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Mangan dalam air secara atomisasi dengan tungku karbon alat spektrofotometer serapan atom.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar minyak dan lemak dalam air secara gravimetri dengan alat neraca analitik.
604
SNI 06-2504-1991
Metode Pengujian Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi dalam Air dengan Alat Refluks Tertutup
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) dalam air dengan metode refluks tertutup dan cara titrimetrik
605
SNI 06-2505-1991
Metode Pengujian Kadar Karbon Organik Total dalam Air dengan Alat KOT-Meter Inframerah.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Karbon Organik Total (KOT) dalam air dengan pembakaran dan analisis inframerah.
606
SNI 06-2506-1991
Metode Pengujian Nilai Permanganat dalam Air Secara Asam.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya nilai Permanganat dalam air dengan metode oksidasi dalam suasana asam.
607
SNI 06-2507-1991
Metode Pengujian Kadar Seng dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Langsung.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Seng dalam air secara langsung dengan alat spektrofotometer serapan atom.
608
SNI 06-2508-1991
Metode Pengujian Kadar Pes-tisida Klor Organik dalam Air dengan Alat Kromatograf Gas.
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar pestisida Klororganik (BHC, PCB's, Dikloran, aldrin, Heptaklor, Epoksid Dieldrin, DDT, Endrin, Endosulfan, Methoksklor) dalam air secara kromatografi gas.
609
SNI 06-2509-1991
Metode Pengujian Kadar Pestisida Karbamat dalam Air dengan Alat Kromatograf Gas.
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar pestisida Karbamat (Sevin) dalam air secara kromatografi gas dengan alat kroma-tograf gas yang dilengkapi dengan Detektor Alkali Ionisasi Nyala (DAIN).
610
SNI 06-2510-1991
Metode Pengujian Kadar Pestisida Fosfat Organik dalam Air dengan Alat Kromatograf Gas.
611
SNI 06-2511-1991
Metode Pengujian Kadar Krom dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Langsung.
612
SNI 06-2512-1991
Metode Pengujian Kadar Krom dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Ekstraksi.
613
SNI 06-2513-1991
Metode Pengujian Kadar Krom dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Tungku Karbon.
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar pestisida fosfat-organik ( Diazinon, Dimethoate, Fosfamidon dan Fenintrotion ) dalam air secara kromatografi gas dengan alat kromatograf gas yang dilengkapi dengan detektor fotometrik nyala (DFN) pada filter optik 526 nm Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Krom dalam air secara langsung dengan alat spektrofotometer serapan atom (SSA) pada panjang gelombang 357,9 nm Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Krom dalam air secara ekstraksi dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang 357,9 nm. Metode ini digunakan untuk menge-tahui besarnya kadar Krom dalam air secara atomisasi tungku karbon dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 357,9 nm
614
SNI 06-2514-1991
Metode Pengujian Kadar Tembaga dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Sera-pan Atom Secara Langsung.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Tembaga dalam air secara langsung dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang 324,7 nm
615
SNI 06-2515-1991
Metode Pengujian Kadar Tembaga dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Sera-pan Atom Secara Ekstraksi.
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Tembaga dalam air secara ekstraksi dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang 324,7 nm.
616
SNI 06-2516-1991
Metode Pengujian Kadar Tembaga dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Tungku Karbon.
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Tembaga dalam air secara atomisasi tungku karbon dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 324,7 nm.
617
SNI 06-2517-1991
Metode Pengujian Kadar dalam Air dengan Spektrofotometer Serapan Secara Langsung.
Timbal Alat Atom
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Timbal dalam air secara langsung dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang 283,3 nm.
618
SNI 06-2518-1991
Metode Pengujian Kadar dalam Air dengan Spektrofotometer Serapan Secara Ekstraksi.
Timbal Alat Atom
Metode ini digunakan untuk menentukan be-sarnya kadar Timbal dalam air secara ekstraksi dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang 283,3 nm.
619
SNI 06-2519-1991
Metode Pengujian Kadar dalam Air dengan Spektrofotometer Serapan Secara Tungku Karbon.
Timbal Alat Atom
Metode pengujian ini untuk menentukan besarnya kadar Timbal (Pb) dalam air menggunakan alat Spektro-fotometer Serapan Atom Tungku Karbon
620
SNI 06-2520-1991
Metode Pengujian Kadar Nikel dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Langsung.
Metode ini digunakan untuk menentukan besar-nya kadar Nikel dalam air secara langsung dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang 232,0 nm. Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Nikel dalam air secara ekstraksi dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang 232,0 nm Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Nikel dalam air secara atomi-sasi tungku karbon dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 232,0 nm
621
SNI 06-2521-1991
Metode Pengujian Kadar Nikel dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Ekstraksi.
622
SNI 06-2522-1991
Metode Pengujian Kadar Nikel dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Tungku Karbon.
623
SNI 06-2523-1991
Metode Pengujian Kadar Besi dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Langsung.
624
SNI 06-2524-1991
Metode Pengujian Kadar Besi dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Ekstraksi.
625
SNI 06-2525-1991
Metode Pengujian Kadar Besi dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Tungku Karbon.
626
SNI 06-2548-1991
Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC Untuk Air Minum Dengan Jangka Sorong.
Metode ini digunakan untuk menentukan diameter pipa PVC menggunakan jangka sorong
627
SNI 06-2549-1991
Metode Pengujian Kekuatan Pipa PVC Untuk Air Minum Terhadap Tekanan Hidrostatik.
Metode ini digunakan untuk menentukan kekuatan pipa PVC terhadap tekanan hidrostatik
628
SNI 06-2550-1991
Metode Pengujian Ketebalan Dinding Pipa PVC Untuk Air Minum
Metode ini digunakan untuk menentukan ketebalan dinding pipa PVC
629
SNI 06-2551-1991
Metode Pengujian Bentuk dan Sifat Tampak Pipa PVC Untuk Air Minum
Metode ini digunakan untuk menguji bentuk dan sifat tampak pipa PVC untuk air minum
630
SNI 06-2552-1991
Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa PVC Untuk Air Minum
Metode ini digunakan untuk memperoleh contoh uji yang dapat mewakili
631
SNI 06-2553-1991
Metode Pengujian Perubahan Panjang Pipa PVC Untuk Air Minum Dengan Uji Tungku
Metode ini digunakan untuk menentukan perubahan panjang pipa PVC dengan uji tungku
632
SNI 06-2554-1991
Metode Pengujian Ketahanan Pipa PVC Untuk Air Minum Terhadap Metilen Khlorida
Metode ini digunakan untuk menentukan ketahanan pipa PVC terhadap metilen klorida
633
SNI 06-2555-1991
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar PVC pada pipa PVC dengan THF
634
SNI 06-2556-1991
635
SNI 06-2909-1992
Metode Pengujian Kadar PVC Pada Pipa PVC Untuk Air Minum Dengan THF Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC Untuk Air Minum Dengan Pita Meter Metode Pengujian Kadar Arsen dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom Tungku Karbon.
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Arsen dalam air dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom Tungku Karbon.
636
SNI 06-2910-1992
Metode Pengujian Kadar Magnesium dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom.
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Magnesium dalam air dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom.
637
SNI 06-2911-1992
Metode Pengujian Kadar Kalsium dalam Air dengan Alat Spektrofotometer Serapan Atom.
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Kalsium dalam air dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom.
638
SNI 06-2912-1992
Metode Pengujian Kadar Merkuri dalam Air dengan Alat Merkurimeter
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Merkuri dalam air dengan alat Merkurimeter.
639
SNI 06-2913 -1992
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Merkuri dalam air dengan alat Merkurimeter.
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Arsen dalam air dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom Secara Natrium Borohidrida.
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Besi dalam air secara langsung \dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang 248,3 nm. Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Besi dalam air secara Ekstraksi dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang 248,3 nm. Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya kadar Besi dalam air secara atomisasi tungku karbon dengan alat spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 248,3 nm
besarnya
Metode ini digunakan untuk menentukan diameter luar rata-rata pipa PVC
640
SNI 06-3415-1994
Metode Pengujian Kadar Sulfit Dalam Air Dengan Titrimetrik.
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar sulfit (SO3) dalam air dengan Titrimetrik.
641
SNI 06-3685.1-2000
Spesifikasi Cat Merah Timbal Siap pakai
Spesifikasi ini mencakup empat tipe cat merah timbal siap pakai yang berfungsi sebagai lapis dasar, atau lapis penutup atau lapis pemelihara permukaan rangka jembatan dan struktur baja lainnya
642
SNI 06-3822.1-2000
Spesifikasi Poli-Aluminium Khlorida Cair untuk Pengolahan Air
643
SNI 06-3956-1995
Metode Pengujian Jumlah Bakteri Koli Tinja Dalam Air Dengan Saringan Membran.
Spesifikasi ini menjelaskan polialumunium klorida cair untuk pengelolaan air beserta cara pengujian yang berkaitan Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya jumlah bakteri koli tinja dalam air dengan Saringan membran.
644
SNI 06-3957-1995
Metode Pengujian Jumlah Bakteri Koli Tinja Dalam Air Dengan Tabung Fermentasi.
Metode ini digunakan untuk mengetahui jumlah bakteri koli tinja dalam air dengan Tabung Fermentasi
645
SNI 06-3963-1995
Metode Pengujian Jenis Dan Jumlah Plankton Dalam Air
Metode ini digunakan untuk memperoleh komposisi jenis dan jumlah individu plankton dalam air.
646
SNI 06-3971-1995
Metode Pengujian Kadar Sulfit Dalam Air Dengan Alat Spektrofotometer.
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar sulfit (SO3) dalam air dengan alat Spektrofotometer.
647
SNI 06-4138-1996
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar besi (Fe) terlarut dalam air.
648
SNI 06-4139-1996
Metode Pengujian Besi Terlarut Dalam Air Dengan Alat Spektrofotometer Meng-gunakan Fenantrolin. Metode Pengujian Kadar Karbon Dioksida Agresif Dalam Air Secara Titrimetrik.
649
SNI 06-4140-1996
Metode Pengujian Produktivitas Primer Dalam Air Dengan Pengukuran Oksigen Terlarut
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya nilai produktivitas primer pada sumber air permukaan.
650
SNI 06-4157-1996
Metode pengujian kadar khlorofil a fitoplakton dalam air dengan spektrofotometer.
Metode ini untuk memperoleh kadar khlorofil a fitoplankton dalam air yang berguna bagi semua pihak yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran kualitas air.
651
SNI 06-4158-1999
Metode Pengujian Jumlah Total Bakteri Golongan Koli Dalam Air dengan Tabung Fermentasi
652
SNI 06-4159-1996
Metode pengujian kadar karbon kloroform ekstrak dalam air secara gravimetri.`
653
SNI 06-4160-1996
Metode pengujian kadar aluminium terlarut dalam air dengan alat spektrofotometer secara eriokromsianin-R.
Metode ini adalah untuk menguji jumlah total bakteri golongan koli dalam air yang berguna bagi semua pihak yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran kualitas air Metode ini adalah untuk memperoleh kadar karbon klorofom ekstrak dalam air yang berguna bagi semua pihak yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran kualitas air. Metode ini adalah untuk menguji kadar aluminium terlarut dalam air yang berguna bagi semua pihak yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran kualitas air.
654
SNI 06-4161-1996
Metode pengujian kadar kesadahan tootal dalam air dengan titrimetrik EDTA.
Metode ini adalah untuk memperoleh kesadahan total yang berguna bagi semua pihak yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran kualitas air.
655
SNI 06-4162-1996
Metode pengujian kadar perak dalam air dengan alat spektrofotometer serapan atom secara tungku karbon.
Metode ini adalah untuk memperoleh kadar perak dalam air yang berguna bagi semua pihak yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran kualitas air.
656
SNI 06-4163-1996
Metode ini adalah untuk memperoleh kadar aluminium dalam air yang berguna bagi semua pihak yang lingkup tugasnya meliputi penelitian dan pengukuran kualitas air.
657
SNI 06-4167-1996
Metode pengujian kadar aluminium dalam air dengan alat spektrofotometer secara tungku karbon. Metode Pengujian Kekentalan Cat Dengan Alat Viscometer Stometer
658
SNI 06-4170-1996
Spesifikasi Kalsium Khlorida untuk mempercepat penegrasan beton
Spesifikasi ini adalah untuk memberikan persyaratan teknis kalsium kholorida sebagai bahan pencampur untuk mempercepat pengerasan beton.
659
SNI 06-4821-1998
Metode Pengujian Dimensi Polietilen (PE) Untuk Air Minum
Metode ini membahas cara uji untuk menentukan diameter luar dan tebal dinding pipa PE
Pipa
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kadar Karbon Dioksida Agresif dalam air.
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kekentalan cat, guna keperluan pelaksanaan pengecatan di lapangan.
660
SNI 06-4822-1998
Metode Pengujian Kadar Mangan Dalam Air Dengan Spektrofotometer Secara Persulfat
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar Mangan (0,042-15) mg/L Mn dalam air baku dan air limbah spektrofotometer pada panjang gelombang 525 nm.
661
SNI 06-4823-1998
Metode pengujian kadar timah dalam air dengan alat spektrofotometer atom secara tungku karbon
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar timah pada daerah konsentrasi (20-300) g/L Sn spektrofotometer serapan atom dengan tungku karbon 224,6 nm.
662
SNI 06-4824-1998
Metode ini digunakan untuk menentukan kadar Klorin (0,011-4,0) mg/L Mn dalam air minum menggunakan sinar tampak pada panjang gelombang 515 nm.
663
SNI 06-4825-1998
Metode pengujian klorin bebas dalam air dengan Spektrofotometer sinar tampak secara dietil fenilindiamin (DFD) Spesifikasi Campuran Cat Marka Jalan Siap Pakai Warna Putih dan Kuning
664
SNI 06-4826-1998
665
SNI 06-4827-1998
666
SNI 06-4828-1998
667
SNI 06-4829-1998
668
SNI 06-6373-2000
Tata Cara Pemilihan Pemasangan Ven pada Plambing
669
SNI 06-6396-2000
Spesifikasi Soda Pengolahan Air Bersih
670
SNI 06-6397-2000
Spesifikasi Hijau Daun
671
SNI 06-6400-2000
Tata Cara Penentuan Koreksi Volume Aspal Terhadap Volume pada Temperatur Standar
672
SNI 06-6428-2000
Metode Pengujian Ketahanan Abrasi Permukaan Beton atau Mortar dengan Metode Pemotong Berputar
Metode ini digunakan untuk penentuan ketahanan baik untuk beton atau mortar terhadap abrasi
673
SNI 06-6430-2000
Metode Pengujian Ekspansi dan Bliding campuran graut segar untuk beton dengan agregat praletak di laboratorium.
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya ekspansi dan akumulasi air bliding pada permukaan campuran graut semen hidrolik yang dipakai untuk memproduksi beton dengan agregat praletak
674
SNI 06-6441-2000
Metode Pengujian Viskositas Aspal Minyak dengan Alat Brookfield Termosel
Metode ini mencakup prosedur pengukuran viskositas apparen aspal minyak pada temperatur 38 0 C sampai 260 0 C, menggunakan alat Brookfield Termosel
675
SNI 06-6443-2000
Metode Pengujian untuk Menentukan Daerah Lapisan Seng Paling Tipis dengan Cara Dreece Pada Besi atau Baja Digalvanis
Metode ini digunakan untuk penentuan daerah paling tipis dari lapisan seng yang ada pada besi atau baja dengan pencelupan pada tembaga sulfat untuk baja berbentuk tabung, baja berbentuk pipa pelindung kabel listrik kaku, baja cor, baja tempa dan struktur baja lainnya dan perangkat keras pada pekerjaan pertanian
Spesifikasi Cat Termoplastik Pemantul Warna Putih dan Warna Kuning Untuk Marka Jalan (Bentuk Padat ) Spesifikasi Campuran Cat Siap Pakai Berbahan Dasar Minyak
Spesifikasi Cincin Karet Sambungan Pipa Air Minum, Air Limbah dan Air Hujan Spesifikasi Pipa Polietilen (PE) dan Sambungannya Untuk Air Minum
Cat
dan sistem
Abu
untuk
Jembatan
Warna
Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis cat marka jalan yang siap pakai warna putih dan kuning dari jenis alkyd resin sebagai bahan untuk membuat marka jalan pada perkerasan aspal dan beton semen Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis cat termoplastik pemantul, berwarna putih dan warna kuning yang digunakan sebagai bahan untuk marka jalan. Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis campuran cat siap pakai berbahan dasar minyak warna putih dan warna lain dari jenis alkyd resin untuk digunakan sebagai lapis penutup pada permukaan kayu dan logam di dalam dan di luar ruangan. Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis tentang bentuk dasar, ukuran, bahan dan kekuatan Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis tentang bahan, ukuran, kekuatan hidrostatik, perubahan panjang dan densitas Tata cara ini mengatur mengenai pemilihan dan pemasangan perpipaan, pipa dan perlengkapannya untuk sistem ven juga mengatur diameter minimum pipa ven, panjang ven, macam-macam pipa tegak ven dan ven pipa tegak Standar ini meliputi penggunaan soda abu untuk pengolahan air dalam penyediaan air bersih dan air industri ini mencakup persyaratan umum, spesifikasi bahan, pengambilan contoh, pengemasan, pengiriman dan penandaan serta pengujian Spesifikasi ini mencakup dua tipe cat, tipe I dan II dari cat warna hijau daun yang digunakan sebagai lapis penutup akhir pada jembatan baja tipe II digunakan pada daerah yang bercurah hujan rendah karena dapat menghambat pengapuran pada pigmen dasar putih timbal karbonat yang tidak diharapkan Tata cara ini menyediakan tabel faktor koreksi volume aspal yang dapat mengkonversikan volume aspal pada berbagai temperatur ke volume temperatur standar, berlaku untuk berbagai jenis aspal kecuali aspal emulsi
676
SNI 06-6445-2000
Metode Pengujian Volume Bahan Padat pada Lapisan Cat Bening atau Berpigmen
Metode ini digunakan untuk menentukan volume bahan padat dalam berbagai jenis lapisan
677
SNI 06-6446.1-2000
Metode Pengujian Berat Jenis EpoksiResin dan Bahan Pengeras
Metode ini untuk menentukan berat jenis epoksi resin dan bahan pengeras
678
SNI 06-6446.2-2000
Metode Pengujian Viskositas EpoksiResin dan Bahan Pengeras
Metode ini digunakan untuk menentukan viskositas epoksi resin dan bahan pengeras dalam keadaan cair pada suhu kamar atau dilarutkan dalam pelarut
679
SNI 06-6452-2000
Metode Pengujian Cat sebagai Lapis Pelindung
Bitumen
Metode ini digunakan untuk pengambilan contoh uji dan pengujian cat emulsi bitumen yang digunakan sebagai cat pelindung dengan ketebalan yang cukup pada logam dan penutup atap
680
SNI 06-6472-2000
Tata Cara Penyiapan Contoh Uji Pencampuran Pembagian Cara Perempatan dan Peng-kondisian Campuran Beraspal di Laboratorium untuk Pengujian Berdasarkan Kinerja
Tata cara ini mencakup penyiapan contoh uji campuran, pembagian cara perempatan dan pengkondisian campuran beraspal di laboratorium sebelum pengujian berdasarkan kinerja
681
SNI 06-6875-2002
Cara uji kadar sulfida dalam air dengan iodometri
682
SNI 07-0242.1-2000
Spesifikasi Pipa Baja yang Dilas dan Tanpa Sambungan dengan Lapis Hitam dan Galvanis Panas
Standar ini merupakan cara untuk menguji kadar sulfida dalam air dengan cara iodometri serta sumber berasal dari air dan air limbah. Standar ini digunakan untuk menguji sulfida dalam contoh air yang kadarnya lebih besar dari 0,1 mg/L Spesifikasi ini meliputi pipa baja untuk pengguna umum yang dilas tanpa sambungan dengan lapisan hitam dan galvanis panas dalam ukuran tipikal 1/8 inci (3,175 mm) sampai 16 inci (406,40 mm), untuk tiga ukuran tipikal pipa baja dengan berat standar ujung polos, galvanis secara panas, dilas untuk penggunaan dengan hubungan tipe solder dalam penerapan umum
683
SNI 07-2529-1991
Metode Pengujian Kuat Tarik Baja Beton
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya nilai kuat tarik baja beton dan parameter lainnya yang dapat digunakan dalam pengendalian mutu baja.
684
SNI 07-6398-2000
Tata Cara Pelapisan Epoksi Cair untuk Bagian dalam dan Luar pada Perpipaan air dari Baja
685
SNI 07-6401-2000
Spesifikasi Kawat Baja dengan Proses Canay Dingin untuk Tulangan Beton
Standar ini mencakup bahan dan persyaratan pelaksanaan pada sisitem pelapisan epoksi cair, hal ini sesuai untuk digunakan pada air bersih dan akan melindungi perpipaan terhadap korosi pada bagian dalam dan luar pada pipa baja, bagian khusus, sambungan las, dan sambungan yang dipasang di bawah tanah atau atau terendam air, pada kondisi konstruksi normal. Sistem Pelapisan ini tidak digunakan bagi pipa yang belum ditekuk dan terpasang. Sistem pelapisan terdiri dari satu lapisan dasar berupa dua lapisan epoksi, dan satu atau lebih lapisan penutup berupa dua lapis epoksi. Lapisan penutup ini dapat menggunakan ter batu bara sebagai pelapis epoksi, atau menggunakan pelapis epoksi yang tidak mengandung ter batu bara, tetapi memenuhi persyaratan standar ini. Sistem pelapisan dapat terdiri dari dua atau lebih lapisan epoksi yang sama tanpa menggunakan lapisan daasar. Sisitem pelapisam harus disesuai kan dengan persyaratan kinerja dalam standar ini. Sistem pelapisan dapat dilakukan di pabrik atau di lapangan, sedangkan untuk pengelasan sambungan dan kerusakan permukaan dilakukan di lapangan. Sistem pelapisan ini pada umumnya dilakukan untuk perpipaan air bersih Spesifikasi ini meliputi kawat baja yang diproses dengan canay dingin, ditarik dan digalvanisasi untuk digunakan secara langsung, atau dalam bentuk jaring kawat baja yang dilas, sebagai tulangan beton, dengan ukuran diameter nominal tidak lebih kecil dari 2,03 mm
686
SNI 07-6402-2000
Spesifikasi Tabung Baja Karbon Struktural Berbentuk Bulat dan Lainnya yang Dibentuk Dalam Keadaan Dingin dengan Dilas Tanpa Kampuh
Spesifikasi ini mencakup baja karbon yang dibuat dalam keadaan dingin dengan dilas dan tanpa kampuh berbentuk bulat, bujursangkar, empat persegi atau tabung structural berbentuk khusus untuk konstruksi jembatan, bangunan gedung dan bangunan umum lainnya yang dilas, dipaku keling atau bulat
687
SNI 07-6403-2000
Spesifikasi Pelat Baja Karbon dengan Kuat Tarik Rendah dan Medium
Spesifikasi ini ditujukan untuk pelat baja karbon struktural bermutu A,B,C dan D
688
SNI 07-6404-2000
Spesifikasi Flensa Pipa Baja untuk Penyediaan Air Bersih Ukuran (110366) mm
Spesifikasi ini mencakup dua tipe flensa yang dapat digunakan saling tukar bila dimensi yang digunakan sesuai standar yang ditentukan
689
SNI 07-6892-2002
Spesifikasi pagar baja berlapis seng
kawat
Spesifikasi ini mencakup pagar anyaman kawat baja berlapis seng yang digunakan pada tanah pertanian, jalan kereta api, dan pagar sejenisnya yang mempunyai pola anyaman kawat horisontal dan vertikal atau lilitan yang membentuk pola segi empat terbuka. Spesifikasi ini meliputi berbagai desain anyaman, tiga jenis tingkat kekuatan tarik, dan klasifikasi berat pelapisan seng yang sesuai untuk pagar anyaman kawat.
690
SNI 12-6423-2000
Metode ini digunakan untuk menentukan kelulusan air dan potensi penyumbatan sistem tanah geotekstil dengan kondisi aliran satu arah
691
SNI 13-6424-2000
Metode Pengujian Potensi Penyumbatan Sistem Tanah Geotekstil dengan Menggunakan Rasio-Gradien Metode ini digunakan untuk menentukan kelulusan air dan potensi penyumbatan sistem tanah geotekstil dengan kondisi aliran satu arah
692
SNI 13-6425-2000
Metode Pengujian Pengembangan Tanah
693
SNI 13-6427-2000
Metode Pengujian Uji Basah dan Kering Campuran Tanah Semen Dipadatkan
Metode ini digunakan untuk menetapkan suatu indeks potensi pengembangan tanah yang dipadatkan apabila digenangi dengan air suling dan untuk mengontrol variabelvariabel yang mempengaruhi sifat-sifat pengembangan tanah Metode ini meliputi prosedur penentuan kehilangan campuran tanah semen, perubahan kadar air dan perubahan volume (kembang dan susut) yang disebabkan oleh proses pembasahan dan pengeringan berulang pada benda uji campuran tanah semen yang telah mengeras
694
SNI 13-6474-2000
Metode Uji Penentuan Indeks Kuat Tekan Bebas dari Tanah yang di Graut dengan Bahan Kimia
Metode ini mencakup metode uji untuk menentukan indeks kuat tekan-bebas jangka pendek atau tanah yang digraut dengan bahan kimia, menggunakan aplikasi kendali regangan terhadap beban uji
695
SNI 13-6717-2002
Tata Cara Penyiapan Benda Uji dari Contoh Agregat
Tata cara ini membahas ketentuan dan cara penyiapan benda uji agregat dari suatu contoh agregat benda uji yang dihasilkan mempunyai sifat sama dengan contohnya
696
SNI 15-2530-1991
Metode Pengujian Kehalusan Semen Portland
Metode ini digunakan untuk menentukan kehalusan semen portland dengan cara penyaringan.
697
SNI 15-2531-1991
Metode Pengujian Berat Jenis Semen Portland
Metode ini digunakan untuk menentukan berat isi semen portland.
698
SNI 15-4839-1998
Spesifikasi Manik-manik Kaca (Glass Bead) Untuk Marka Jalan
699
SNI 16-6421-2000
Spesifikasi Standar Termometer
Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis manik-manik kaca untuk dicampurkan di dalam cat, ditabur atau disemprotkan pada cat marka jalan sehingga mampu memantulkan cahaya. Spesifikasi ini mencakup termometer gelas berisi cairan dengan satuan derajat celsius atau fahrenheit yang sering digunakan pada metode pengujian untuk produk minyak bumi juga mencakup termometer skala pembanding yang rentangnya dapat diatur dalam satuan derajat celsius yang disyaratkan dalam metode pengujian
700
SNI 16-6485-2000
Spesifikasi Terak Besi Tanur Tinggi Granular untuk diguna-kan Dalam Beton dan Mortar
Spesifikasi ini meliputi tiga kelas kekuatan terak besi tanur tinggi granular halus sebagai bahan yang bersifat semen untuk digunakan pada beton dan mortar.
701
SNI 19-1746-2002
Metode Penentuan Posisi Titik Perum Menggunakan Dua Buah Sextant
Metode ini digunakan untuk menentukan posisi titik-titik perum di perairan lepas pantai dan muara sungai.
702
SNI 19-2454-2002
Tata Cara Pengelolaan Sampah Perkotaan
Tata cara ini digunakan untuk memperoleh pengelolaan sampah di daerah perkotaan
703
SNI 19-3964-1994
Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan.
anyaman
Indeks
Teknik
Metode ini mencakup 3 alternatif metode pengujian laboratorium untuk penentuan besarnya pengembangan atau penurunan tanah kohesif yang relatif tak terganggu atau yang dipadatkan
sistem
Metode ini digunaknan untuk mendapatkan besaran timbulan sampah yang digunakan untuk perencanaan dan pengelolaan sampah
704
SNI 19-3983-1995
Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Kota Kecil dan Sedang di Indonesia
Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikan kriteria perencanaan persampahan untuk kota sedang dan kota kecil di Indonesia.
705
SNI 19-4840-1998
Metode Pengujian Kadar Partikel Debu di Udara Secara Gravimetri dengan Menggunakan High Volume Air Sampler (HVS).
Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnya partikel debu di udara.
706
SNI 19-4841-1998
Metode Pengujian Kadar NOx diUdara dengan Menggunakan Alat Spektrofotometer
Metode ini digunakan untuk kandungan Gas NOx di Udara
memperoleh
besarnya
707
SNI 19-4842-1998
Metode Pengujian kandungan Gas O3 di Udara dengan Menggunakan Alat Spektrofotometer.
Metode ini digunakan untuk kandungan Gas O3 di Udara
memperoleh
besarnya
708
SNI 19-4843-1998
Metode Pengujian Kandu-ngan Gas Hidrokarbon (HC) di Udara dengan Alat Gas Kromatograp.
Metode ini digunakan untuk memperoleh kandungan Gas Hidrokarbon (HC) di Udara
besarnya
709
SNI 19-4844-1998
Metode Pengujian Konsen-trasi Hidrogen Sulfida (H2S) Dalam Udara dengan Alat Spektrofoto-meter.
Metode ini digunakan untuk mengukur Kandungan partikulat mengenai pencemaran udara oleh H2S.
710
SNI 19-4845-1998
Metode ini digunakan untuk kandungan Gas CO di udara.
711
SNI 19-6406-2000
Metode Pengujian Kandung-an Gas CO di Udara dengan Menggunakan NDIR Tata Cara Pengambilan Contoh Uji Kapur Hidrat
712
SNI 19-6407-2000
Tata Cara Pengambilan Contoh Uji, Pemeriksaan, Pengemasan dan Penandaan Batu Gamping, Kapur serta Produk Kapur
713
SNI 19-6408-2000
Tata Cara Penentuan Suku Bilangan yang Signifikan terhadap Nilai Batas yang Dipersyaratkan
Tata cara ini meliputi pengambilan contoh uji, pemeriksaan, penolakan, pengujian ulang, pengemasan dan penandaan batu gamping, kapur serta produk kapur yang digunakan dalam industri kimia, pertanian dan dalam industri pemrosesan Tata cara ini bertujuan untuk menjelaskan metode-metode untuk mengklarifika-sikan maksud dari nilai batas yang disyaratkan, dengan membandingkan nilai observasi atau nilai perhitungan dari sejumlah pengujian terhadap nilai batas yang disyaratkan untuk menentukan kesesuaiannya dengan spesifikasi
714
SNI 19-6409-2000
Tata Cara Pengambilan Contoh Limbah Tanpa Pemadatan dari Truk
715
SNI 19-6410-2000
Tata Cara Penimbunan Tanah untuk Bidang Resapan pada Pengolahan Air Limbah RT.
716
SNI 19-6411-2000
Tata Cara Pencatatan Pemeliharaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Fasilitas Pengolahan Sampah
Tata cara ini bertujuan untuk memberikan petunjuk bagi pengelola fasilitas pengolah sampah yang bertanggung jawab untuk membuat catatan kondisi kesehatan dan keselamatan para pekerja
717
SNI 19-6413-2000
Metode Pengujian Kepadatan Berat Isi Tanah di Lapangan dengan Balon Karet
Metode ini digunakan untuk penentuan kepadatan dan berat isi tanah hasil pemadatan di Lapangan atau lapisan tanah yang teguh menggunakan alat balon karet
718
SNI 19-6426-2000
Metode Pengujian Penguku-ran pH Pasta Tanah-Semen untuk Stabilisasi
719
SNI 19-6447-2000
Metode Pengujian Kinerja Pengolah Lumpur Aktif
Metode ini digunakan untuk pengukuran pH pasta tanahsemen untuk mendeteksi keberadaan bahan organik dalam tanah yang dapat mempengaruhi proses hidrasi semen portland Metode ini digunakan untuk memisahkan benda tersuspensi dan benda terlarut yang sukar mengendap menjadi hasil olahan lumpur yang yang mudah mengendap, dengan pencampuran air buangan dan lumpur aktif yang merupakan agregat mikro organik aerobik melalui absorpsi bio-kimia, oksidasi atau asimilasi
memperoleh
besarnya
Tata cara ini digunakan untuk pengambilan contoh uji kapur hidrat dari berbagai ban berjalan (konveyor), tempat pengiriman dan gudang penyimpanan
Tata cara ini mencakup beberapa metode untuk pengambilan contoh limbah dari truk, khusus untuk pengambilan contoh limbah tanpa pemadatan dari tumpukan limbah menggunakan beberapa macam peralatan pengambilan contoh Tata cara ini mencakup bidang perencanaan dan pelaksanaan sistem penimbunan tanah untuk bidang resapan pada pengolahan air limbah rumah tangga
720
SNI 19-6449-2000
Metode Pengujian Koagulasi Flokulasi dengan Cara jar
Metode ini digunakan untuk mengevaluasi pengolahan dalam rangka mengurangi bahan-bahan terlarut, koloid dan yang tidak dapat mengendap dalam air dengan memakai bahan kimia dalam proses koagulasi flokulasi yang dilanjutkan dengan pengendapan secara gravitasi
721
SNI 19-6457-2000
Metode Dasar Pengukuran Tubuh Manusia untuk Rancangan Teknologi
Metode ini meliputi suatu desteripsi ukuran-ukuran anthropometri yang dapat dipakai sebagai dasar pembandingan berbagai kelompok populasi. Hal ini dibutuhkan untuk menentukan pengertiannya pada desain geometri untuk tempat-tempat manusia bekerja dan tinggal
722
SNI 19-6459-2000
Tata Cara Pengontrolan Sedi-mentasi pada Waduk
723
SNI 19-6463-2000
Tata Cara Kalibrasi Manome-ter Bourdon dengan Alat Dead Weight Tester
724
SNI 19-6466-2000
Tata Cara Evaluasi Lapangan untuk Sistem Peresapan Pembuangan Air Limbah RT.
Tata cara ini menguraikan segi-segi utama tentang pengendalian sedimentasi pada waktu berhubungan dengan desain bendungan, pengelolaan, pemeliharaan bendungan, yang mencakup serahan sedimen, pengendapan sedimen, pengendalian sedimen, pengaruh sekunder Tata cara ini meliputi petunjuk pelaksanaan dalam melakukan kalibrasi alat pengukur tekanan (manometer) jenis Bourdon, manometer yang telah dikalibrasi akan memberikan koreksi terhadap pembacaan/pengukuran yang dilakukan Tata Cara ini mengatur tentang cara evaluasi lapangan untuk sistem peresapan pembuangan limbah air rumah tangga .
725
SNI 19-6470-2000
Tata Cara Perencanaan Udara Bertekanan untuk Jalan Keluar Kedap Api
726
SNI 19-6471.1-2000
Tata Cara Pengerukan Muara Sungai dan Pantai Bagian 1 : Survei Lokasi dan Investigasi
727
SNI 19-6471.2-2000
Tata Cara Pengerukan Muara Sungai dan Pantai Bagian 2 : Pertimbangan yang Mem-pengaruhi Pekerjaan Pengerukan
728
SNI 19-6471.3-2000
Tata Cara Pengerukan Muara Sungai dan Pantai Bagian 3 : Pemilihan Peralatan
729
SNI 19-6471.4-2002
Tata Cara Pengerukan Muara Sungai dan Pantai Bagian 4 : Pelaksanaan dan Pengawasan
730
SNI 19-6473-2000
Metode Uji Kelulusan Air dengan Perumusan Tinggi Tekan Air
731
SNI 19-6718-2002
Spesifikasi Damper Kebakaran
732
SNI 19-6738-2002
Metode Perhitungan Debit Andal Air Sungai Dgn Analisis Lengkung Kekerapan.
Metode ini digunakan untuk menghitung besarnya laju sedimentasi waduk.
733
SNI 19-6739-2002
Metode Pengujian Untuk Penentuan Kapasitas Jenis Dan Penaksiran Transmisivitas Pada Sumur Uji.
Metode ini untuk menentukan angka kapasitas jenis sumur uji dan menaksir angka transmisivitas pada sekitar tempat sumur uji tersebut.
Sistem Sarana
Tata cara ini mencakup tujuan, kriteria kinerja dan ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dalam sistem udara bertekanan untuk sarana jalan keluar kedap udara Tata cara ini meliputi ketentuan-ketentuan survei dan investigasi untuk keperluan kegiatan pengerukan muara sungai dan pantai yang dilakukan dengan bantuan wahana apung Tata cara ini digunakan untuk memberikan acuan tentang pemilihan jenis kapal keruk yang umum digunakan sesuai dengan persyaratan kemampuan alat dan modelnya, mobilisasi alat keruk dan kondisi setempat, serta pemeliharaan program kerja pengerukan dan pembiayaannya Tata cara ini digunakan untuk memberikan acuan tentang pemilihan jenis kapal keruk yang umumnya digunakan sesuai dengan persyaratan kemampuan alat dan metodenya, mobilisasi alat, kerukan dan kondisi setempat, serta pemeliharaan program kerja pengerukan dan pembiayaannya Tata cara ini bertujuan untuk menjaga kedalaman semula yang telah mengalami kedangkalan endapan dan dipergunakan dengan alat yang ringan dengan selang waktu beberapa minggu dan paling lama beberapa tahun. Metode ini meliputi petunjuk pelaksanaan praktis dalam melakukan pengujian kelulusan air dengan cara penurunan tinggi tekan air yang dilakukan di Laboratorium sehingga nilai kelulusan air (k) contoh tanah yang diuji dapat diketahui Spesifikasi ini memuat persyaratan bahan, rancangan, pembuatan, kinerja pengujian dan penandaan damper kebakaran yang dapat berbentuk persegi atau bulat, sudu penutup tunggal atau ganda dan mempunyai cara kerja engsel atau buka tutup tirai
734
SNI 19-6740-2002
Metode Pengujian Untuk Penentuan Transmisivitas Akuifer Tertekan Dengan Cara Pemulihan Theis.
Metode ini membahas prosedur analitis untuk penentuan transmi-sivitas akuifer tertekan dengan cara pemulihan theis (dari data pemulihan muka air sebagai akibat pemompaan atau injeksi yang berlaju tetap)
735
SNI 19-6741-2002
Metode Pengujian Untuk Penentuan Transmisivitas Akuifer Tertekan Dengan Cara Uji Kolom Air.
Metode ini membahas penentuan transmisivitas akuifer tertekan akibat suatu perubahan muka air di dalam sumur secara tiba-tiba
736
SNI 19-6742-2002
Metode Pengujian Kolom Air Di Lapangan Untuk Penentuan SifatSifat Hidraulik Akuifer.
Metode ini membahas Prosedur Lapangan untuk melakukan pengujian kolom air serta sifat hidraulik akuifer yang ada hubungannya dengan prosedur analitis
737
SNI 19-6743-2002
Metode Pengujian Sifat Hidraulik Akuifer Dengan Cara Theis.
Standar ini meliputi ketentua, cara pengerjaan, dan laporan. Penentuan sifat hidraulik yaitu transmisivitas T dan koefisien kandungan S dari akuifer tertekan tunggal, yang tersusun dari batuan atau media berbutir yang tak padu dan bersifat menerus, dengan cara analisis Jacob (yang merupakan modifikasi dari cara Theis) terhadap data uji pemompaan atau data uji penginjeksian di lapangan.
738
SNI 19-6744-2002
Tata Cara Pemilihan Metode Uji Sifat Hidraulik Akuifer Dengan Teknik Sumur.
739
SNI 19-6745-2002
Metode Penentuan Posisi Titik Perum Menggunakan Dua Buah Sextant.
Tata cara ini meliputi ketentuan, cara pemilihan, dan laporan. Pemilihan metode penentuan sifat hidraulik dari akuifer (yakni transmisivitas T dan koefisien kandungan S) dengan memakai data uji pemompaan dan data uji kolom air di lapangan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data kedalaman dan informasi tentang konfigurasi dasar perairan
740
SNI 19-6746-2002
Metode Penentuan Posisi Titik Perum Menggunakan Tris-ponder.
Metode ini digunakan untuk menentukan posisi titik-titik perum di perairan lepas pantai dan muara sungai.
741
SNI 19-6772-2002
Tata Cara Perencanaan Sistem Pemadam Api FM 200 (hfc-227ea)
742
SNI 19-6773-2002
Spesifikasi Unit Paket Instalasi Penjernihan Air Sistem Konvensional Dengan Struktur Baja
Tata cara ini memuat persyaratan yang harus dipenuhi sistem pemadam api dengan bahan HFC - 227 ea (FM200) yang digunakan pada ruang tertutup bangunan gedung dan berlaku untuk sistem catu tunggal dan sistem catu terdistribusi Spesifikasi ini berisikan penjelasan mengenai persyaratan teknis dari unit Paket Instalasi Penjernihan Air dengan sistem konvensional.
743
SNI 19-6774-2002
Tata Cara Perencanaan Unit Paket Instalasi Penjernihan Air
Tata cara ini digunakan untuk meren-canakan suatu unit paket Instalasi Penjernihan Air yang optimal
744
SNI 19-6775-2002
Tata Cara Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit Paket Instalasi Penjernihan Air Kapasitas 5 Liter/detik Ke atas.
Tata cara ini digunakan untuk peng-operasian dan pemeliharaan unit paket IPA agar diperoleh kontinuitas, kualitas dan kuantitas air hasil olahan yang sesuai dengan perencanaan
745
SNI 19-6776-2002
Tata Cara Pengawasan Pemasangan Unit Paket Instalasi Penjernihan Air
Tata cara ini digunakan untuk penga- wasan pelaksanaan pemasangan unit Instalasi Penjernihan Air yang sesuai dengan perencanaan
746
SNI 19-6777-2002
Metode Pengujian Kinerja Unit Paket Instalasi Penjernihan Air Kapasitas di Bawah 5 Liter per Detik
Metode ini digunakan untuk menentukan mutu dari Paket Unit Instalasi Penjernihan Air
747
SNI 19-6778-2002
Metode Pengujian Tekanan Internal Rendah Sambun-gan Mekanik Pipa Polietilena (PE)
748
SNI 19-6779-2002
Metode Pengujian Perubahan Panjang Pipa Polietilena (PE)
749
SNI 19-6780-2002
Metode Penentuan Densitas Referensi Polietilena (PE) Hitam dan PE tidak berwarna pada Pipa PE dan Sambungan
Cara pengujian ini pada sambungan fiting berulir dan pipa PE bertekanan dengan diameter nominal maksimal 63 mm dilaksanakan dua tahap yang berbeda antara tekanan external dan internal 0,01 Mpa dan 0,08 Mpa minimal 1 jam tidak bocor Met Periode ini mencakup : Menentukan perubahan panjang dari pipa polietilena baik low density (LDPE), medium density (MDPE), dan high density (HDPE) dengan uji rendam maupun uji oven dan menetapkan nilai maksimum perubahan panjang untuk semua pipa polietilena. Metode ini mencakup : Cara pengujian menentukan densitas referensi pipa PE serta sambungannya yang mengandung anti oksida atau stabiliser, juga dengan penambahan karbon hitam serta menentukan densitas nominal.