HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG PAP SMEAR DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH UTARA KEDIRI
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
NOVIA RAHAYU INDARWATI NIM. 0502200065
KaryaTulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MALANG JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI 2008
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG PAP SMEAR DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH UTARA KEDIRI
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
NOVIA RAHAYU INDARWATI NIM. 0502200065
KaryaTulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Ahli Madya Kebidanan
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MALANG JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI 2008
LEMBAR PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG PAP SMEAR DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH UTARA KEDIRI
Oleh :
NOVIA RAHAYU INDARWATI NIM. 0502200065 Telah disetujui untuk diseminarkan
Pembimbing I :
Susanti Pratamaningtyas, S. ST NIP. 140 364 912
Tanggal :
Pembimbing II :
Siti Asiyah, S. Kep. Ners NIP. 140 333 471
Tanggal :
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG PAP SMEAR DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH UTARA KEDIRI Oleh :
NOVIA RAHAYU INDARWATI NIM. 0502200065 Telah dipertahankan di depan Team Penguji pada tanggal 24 April 2008 Susunan Team Penguji
L A WIJAYANTI, S. Kp, M. Kep, Sp. Mat NIP. 140 178 692
(..............................)
TEMU BUDIARTI, S. Pd, M. Kes NIP. 140 059 353
(..............................)
SUSANTI PRATAMANINGTYAS, S. ST NIP. 140 364 912
(..............................)
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Tanggal Mengetahui Ketua Program Studi Kebidanan Kediri
TEMU BUDIARTI, S. Pd, M. Kes NIP. 140 059 353
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh sebutan Profesional Ahli Madya Kebidanan di suatu Politeknik Kesehatan, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Dan apabila terdapat karya maupun pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, selain dari daftar pustaka, saya bersedia menerima sanksi dari institusi.
Kediri, Agustus 2008
Novia Rahayu indarwati 0502200065
LEMBAR PERSEMBAHAN
Ketahuilah........................ Sesungguhnya didalam kesabaran ada kemenangan Didalam kesusahan ada kesenangan Dan didalam kesulitan ada kemudahan ( HR. Bukhori dan Muslim)
Karya tulis ini aku persembahkan untuk : ¸ Ayahandaku WIDODO dan ibundaku MARTILAH, terimakasih atas bimbingan, doa, kesabaran dan kasih sayang yang telah diberikan sehingga aku dapat menjalani semua ini. ¸ Adikku OELAN dan seluruh keluarga besarku yang dengan rela hati mendengarkan keluh kesahku dan senantiasa memberiku semangat hingga aku bisa melewati masa-masa yang sulit. ¸ Dosen-dosen Prodi Kebidanan Kediri yang telah memberikan ilmu, bimbingan, dan nasehatnya. ¸ Seseorang yang berarti dalam hidupku “ MOE.... ” kesabaranmu dan kesetiaanmu menjadi jalan dan semangat dalam menggapai semua ini. ¸ Teman-teman BOUGE 4 ATAS “ Poo3, A(-), Kupied ”, terimakasih atas semua lelucon dan kegilaannya selama ini. ¸ MiORi ’05........
Begitu banyak aral yang melintang mencoba menghalangi perjalanan kita.... Begitu banyak cobaan yang datang.................. Kadang terlintas dalam benak untuk menghentikan perjalanan ini, namun jika tidak dengan perjalanan ini angan dan impian tak mungkin dapat kita gapai.........
¸ Mas-mas rental dan menyelesaikan semua ini. ¸ Almamaterku........
fotocopyan
yang
telah
membantu
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul : ” Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Pap Smear Di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri” Terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1.
Ibu Temu Budiarti, S. Pd. M. Kes selaku Ketua Prodi Kebidanan Kediri
2.
Bapak Koekoeh Hardjito, S. Kep. Ners, M. Kes. selaku Koordinator Karya Tulis Ilmiah.
3.
Ibu Susanti Pratamaningtyas, SST Selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan dan bimbingan demi lebih sempurnanya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4.
Ibu Siti Asiyah, S. Kep. Ners selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan demi lebih sempurnanya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5.
Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal penelitian ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
6.
Serta semua teman-teman angkatan 2005.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempunaan, penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharap adanya kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan tersusunnya Karya Tulis Ilmiah ini, sekiranya dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Kediri, Agustus 2008
Penulis
DAFTAR ISI Halaman Halaman ........................................................................................................... i Lembar Persetujuan..........................................................................................
ii
Lembar Pengesahan .........................................................................................
iii
Pernyataan keaslian .........................................................................................
iv
Abstrak ............................................................................................................
v
Lembar Persembahan ......................................................................................
vi
Kata Pengantar ................................................................................................
vii
Daftar Isi .........................................................................................................
ix
Daftar Gambar .................................................................................................
xi
Daftar Tabel ....................................................................................................
xii
Daftar Lampiran ..............................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang .....................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ................................................................
3
1.3
Tujuan Penelitian .................................................................
4
1.4
Manfaat Penelitian ...............................................................
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Konsep Pendidikan ..............................................................
6
2.2
Konsep Pengetahuan ............................................................
9
2.3
Konsep Pap Smear ...............................................................
11
2.4
Kerangka Konsep ................................................................. 17
2.5
Hipotesa
.................................................................... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Desain Penelitian
..................................................... 19
3.2
Populasi, Sampel dan Sampling ...........................................
3.3
Kriteria Sampel
..................................................... 20
3.4
Variabel Penelitian
..................................................... 21
3.5
Definisi Variabel
..................................................... 21
3.6
Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................
24
3.7
Teknik Pengumpulan Data....................................................
24
3.8
Alat Ukur
..................................................... 24
3.9
Teknik Analisa Data
..................................................... 24
3.10
Etika Penelitian
..................................................... 26
19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian .........................................................................
27
4.2 Pembahasan ...............................................................................
30
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ...............................................................................
34
5.2 Saran ..........................................................................................
34
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep .....................................................................
17
Gambar 4.1 Diagram distribusi tingkat pendidikan WUS di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri tahun 2008 .....................................
27
Gambar 4.2 Diagram distribusi tingkat pengetahuan WUS tentang Pap Smear tahun 2008 ................................................................
28
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Pemeriksaan Pap Smear .........................................................
16
Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional .............................................................
23
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2
Surat Balasan
Lampiran 3
Informasi Penelitian
Lampiran 4
Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 5
Kisi-kisi Angket
Lampiran 6
Lembar Angket
Lampiran 7
Tabulasi Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Lampiran 8
Tabulasi Berdasarkan Pengetahuan
Lampiran 9
Tabulasi Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan
Lampiran 10 Tabel Distribusi z Lampiran 11 Jadwal Penelitian Karya Tulis Ilmiah
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG PAP SMEAR DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH UTARA KEDIRI
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
NOVIA RAHAYU INDARWATI NIM. 0502200065 i diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI 2008
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pentingnya pap smear pada wanita yang sudah melalui hubungan seksual memang tidak dihiraukan. Tetapi tidak banyak wanita yang sadar tentang kepentingan ini. Kebanyakan wanita tidak menganggap pap smear salah satu pemeriksaan yang benar-benar penting dalam kehidupannya. (Ismail, T. 1998) Kanker leher rahim (kanker serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim / serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina). Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 3555 tahun. 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju dalam rahim. (Ismail, T. 1998) Kanker serviks mempunyai insiden yang tertinggi di negara berkembang dan di Indonesia khususnya. Frekuensi relatif di Indonesia pada tahun 2001 adalah 27% berdasarkan data patologik di RSCM adalah kanker serviks dan 62% diantaranya dengan stadium lanjut (stadium II-III) dan itu merupakan penyakit kematian terbanyak diantara kematian kanker ginekologik yaitu 66%. (Muchlis, R. 2002) Angka kematian di negara maju yang diakibatkan oleh kanker serviks relatif rendah ini diakibatkan masyarakat terutama kaum perempuan sadar akan hal ini dan telah melakukan deteksi dini dengan cara pap smear. Hanya
dengan deteksi dini, biasanya kanker tersebut ditemukan dan bisa langsung diobati dengan hasil yang cukup memuaskan. (Muchlis, R. 2002) Untuk menanggulangi kanker leher rahim yang harus dilaksanakan adalah upaya pendidikan kesehatan agar paham pentingnya pemeriksaan dini dan bersedia melaksanakan pemeriksaan ini secara berkala. Salah satunya yaitu pemeriksaan pap smear. (Muchlis, R. 2002) Pap smear adalah pemeriksaan mikroskopik terhadap sel-sel yang diperoleh dari asupan serviks. Pap smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus serviks secara akurat dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Akibatnya, angka kematian perempuan akibat kanker serviks pun akan bisa menurun sampai lebih dari 50%. (Yohanes, R. 2007) Meskipun pap smear tidak dengan sendirinya (tidak secara otomatis) mencegah kanker, pemeriksaan ini hanya cara kita untuk mendeteksi adanya perubahan-perubahan yang bersifat prakanker. Apabila kelainan ini diterapi, kanker biasanya tidak akan berkembang. Sehingga, dengan melakukan suatu pap smear, dan berbagai terapi lanjutan yang diperlukan, sebenarnya melakukan tindakan pencegahan terhadap kanker. (Evennet, K. 2003) Berdasarkan Survei Social Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2003 jumlah penduduk usia 10 tahun keatas yang tamat SLTP hanya 36,21% sedangkan yang masih buta huruf sebanyak 9,07%. (khasanah_nakita, 2007), sedangkan dari 1328 penderita kanker serviks 40% adalah berpendidikan SD. (Faisal, Y. 2005)
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kediri penderita kanker serviks yang dirawat di Rumah Sakit / klinik swasta pada tahun 2004 sebanyak 165 orang dan pada tahun 2005 meningkat menjadi 170 orang. Sedangkan data yang telah diambil dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) cabang Kediri tahun 2007, dari 200 wanita yang telah mengikuti pap smear terdapat 6 wanita yang menunjukkan gejala kanker serviks dengan rincian, 2 wanita dari Kecamatan Mojoroto, 4 wanita dari Kecamatan kota, dan 2 wanita dari Kecamatan Pesantren. Dan berdasarkan studi pendahuluan yang diambil dari Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri pada tanggal 18 April 2008, dari 13 WUS yang berkunjung di KIA Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri, 9 WUS diantaranya belum tahu tentang pap smear dan 4 WUS lainnya sudah mengerti tentang pap smear. Berdasarkan data dan paparan diatas, penulis tertarik untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan WUS dengan pengetahuan WUS tentang pap smear di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan permasalahan yaitu “Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan WUS dengan pengetahuan WUS tentang pap smear di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri?”
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1
Tujuan umum Mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan WUS dengan pengetahuan WUS tentang pap smear di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri.
1.3.2
Tujuan khusus 1. Mengidentifikasi tingkat pendidikan WUS di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri. 2. Mengidentifikasi pengetahuan WUS tentang pap smear di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri. 3 Menganalisa
hubungan
tingkat
pendidikan
WUS
denganpengetahuan WUS tentang pap smear.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1
Bagi peneliti Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman dan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi peneliti dalam memberikan pelayanan kesehatan.
1.4.2
Bagi institusi Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah informasi bagi mahasiswa agar dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya.
1.4.3
Bagi puskesmas Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pengetahuan WUS tentang pap smear sehingga dapat digunakan untuk peningkatan jumlah peserta pap smear.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pendidikan 2.1.1
Pengertian Pendidikan Pendidikan adalah segala upaya yang dilaksanakan untuk mempengaruhi orang baik individu, kelompok, ataupun masyarakat sehingga mereka melaksanakan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. (Soekidjo, N. 2003)
2.1.2
Tingkatan Pendidikan Ada beberapa tingkatan pendidikan 2.1.2.1
Pendidikan dasar 1. Sekolah Dasar (SD/Madrasah Ibtidaiyah) 2. SekolahMenengah Pertama(SMP/MadrasahTsanawiyah)
2.1.2.2
Pendidikan menengah 1. Sekolah Menengah Umum (SMU dan Kejuruan) 2. Madrasah Aliyah
2.1.2.3
Pendidikan tinggi 1. Akademi 2. Institut 3. Sekolah Tinggi 4. Universitas
(Hasbullah, 2001)
2.1.3
Unsur-unsur pendidikan 2.1.3.1
Input Sasaran pendidikan, yaitu: individu, kelompok, masyarakat.
2.1.3.2
Pendidik Yaitu pelaku pendidikan.
2.1.3.3
Proses Yaitu upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang.
2.1.3.4
Output Yaitu melakukan apa yang diharapkan / perilaku.
(Soekidjo, N. 2003) 2.1.4
Tujuan pendidikan 2.1.4.1
Menanamkan pengetahuan / pengertian, pendapat dan konsep-konsep.
2.1.4.2
Mengubah sikap dan persepsi.
2.1.4.3
Menanamkan tingkah laku / kebiasaan yang baru.
(Soekidjo, N. 2003) 2.1.5
Faktor yang mempengaruhi pendidikan Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut Hasbullah (2001) adalah sebagai berikut :
2.1.5.1
Ideologi Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan.
2.1.5.2
Sosial ekonomi Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
2.1.5.3
Sosial budaya Masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya.
2.1.5.4
Perkembangan IPTEK Perkembangan IPTEK menutut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan agar tidak kalah dengan negara maju.
2.1.5.5
Psikologi Konseptual
pendidikan
merupakan
alat
untuk
mengembangkan kepribadian individu agar lebih bernilai. 2.1.6
Hubungan pendidikan dan pengetahuan Menurut Gumiarti, dkk (2002), tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi tingkat penerimaan dan pemahaman terhadap suatu objek atau materi yang dimanifestasikan dalam bentuk penngetahuan. Semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang akan mempengaruhi tingkat penguasaan terhadap materi yang harus dikuasai sesuai dengan
tujuan dan sasaran. Pengetahuan yang adekuat, akan membuat seseorang mampu mengambil keputusan dalam setiap tindakan yang akan dilakukan.
2.2 Konsep Pengetahuan 2.2.2
Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. (Soekidjo, N. 2003)
2.2.3
Tingkatan Pengetahuan 2.2.3.3
Tahu (know) Tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2.2.3.4
Memahami (comprehension) Kemampuan seseorang menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.
2.2.3.5
Aplikasi (aplication) Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
2.2.3.6
Analisis (analysis) Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
2.2.3.7
Sintesis (synthesis) Kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagianbagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
2.2.3.8
Evaluasi (evaluation) Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
(Soekidjo, N. 2003) 2.2.4
Yang Mempengaruhi Pengetahuan 2.2.4.3
Umur Makin tua seseorang makin konstruktif dalam menggunakan koping terhadap masalah yang dihadapi. (Nursalam. 2003)
2.2.4.4
Pekerjaan Seseorang yang bekerja, tingkat pengetahuan akan lebih luas dari seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja seseorang
akan
mempunyai
pengalaman. (Soekidjo, N. 2003).
banyak
informasi
dan
2.2.4.5
Pendidikan Pada umumnya semakin tinggi pendidikan maka akan semakin baik pula tingkat pengetahuannya menurut yang diikuti (Notoatmodjo) agar seseorang dapat melakukan suatu prosedur dengan baik harus sudah ada tingkat pengetahuan aplikasi. (Nursalam. 2003)
2.2.5
Skor yang digunakan untuk mempermudah dan mengkatagorikan jenjang atau peringkat dalam penelitian biasanya dituliskan dalam prosentase yaitu : 1.
Baik bila didapatkan hasil 76-100%
2. Cukup bila didapatkan hasil 56-75% 3.
Kurang bila didapatkan hasil 40-55%
4. Tidak baik bila didapatkan hasil <40% (Suharsimi, A. 1998)
2.3 Konsep Pap Smear 2.3.2 Pengertian Pap Smear Pap smear adalah pengamatan sel yang dieksfoliasi dari genetalia wanita (Muchlis, R. 2002). Pap smear adalah suatu tes hasil asupan mulut rahim guna mendeteksi berbagai penyakit pada rahim wanita, khususnya kanker rahim (Erik, T. 2005). Pap smear adalah suatu pemeriksaan mikroskopik terhadap selsel yang diperoleh dari asupan serviks (Ismail, T. 1998).
Pap smear adalah pemeriksaan untuk melihat sel-sel leher rahim dimana sampel diambil melalui vagina kemudian diusapkan pada kaca benda, kemudian diwarnai, lalu dilihat di bawah mikroskop (Yohanes, R. 2007) Pap smear adalah metode screening ginekologi, dicetuskan oleh Georgios Papanikolaou untuk menemukan proses-proses premalignant dan malignant di ectocervic, dan infeksi dalam endoservik dan endometrium. (Yohanes, R. 2007) 2.3.3
Tujuan Pap Smear 2.3.3.1
Menemukan sel abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker termasuk infeksi HIV. (Muchlis, R. 2002)
2.3.3.2 Untuk mendeteksi kanker serviks yang disebabkan oleh Human Papillomavirus atau HPV. (Yohanes, R. 2007) 2.3.4
Manfaat Pap Smear Manfaat pap smear ialah : 2.3.4.1 Mengetahui adanya radang pada serviks dan tingkatan radang. 2.3.4.2 Mengetahui adanya kelainan degeneratif pada serviks. 2.3.4.3 Mengetahui ada tidaknya tanda-tanda keganasan (kanker) pada serviks. 2.3.4.4 Mengetahui penyakit radang baik oleh parasit, bakteri, maupun jamur.
2.3.4.5 Menentukan pola penanganan dan pengobatan penyakit tersebut. (Erik, T. 2005) 2.3.5
Keuntungan Pap Smear 2.3.5.1
Tidak mahal
2.3.5.2
Tidak sakit
2.3.5.3
Mudah pelaksanaannya
2.3.5.4
Cepat waktu, waktu yang diperlukan hanya 5 menit saja
2.3.5.5
Akurat dan bisa dipercaya
(Friedman. 1998) 2.3.6
Bahan Bahan yang diambil untuk pemeriksaan pap smear adalah usapan / sekret / lendir/ pulasan yang mengandung sel-sel dinding rahim yang diambil dengan mengapus sekret permukaan porsio serviks sekitar orifisium uteri eksternum dengan menggunakan alat khusus yaitu spatula ayre, diputar melingkar 360° kemudian dioleskan pada kaca objek lalu dimasukkan dalam cairan alkohol 95% ditunggu kurang lebih 30 menit selanjutnya sediaan apus dikirim ke laborat sitologis. (Erik, T. 2005).
2.3.7
Persiapan Melakukan Pap smear Beberapa hal yang dianjurkan sebelum melaksanakan pap smear adalah :
2.3.7.1 Berpuasa, tidak melakukan hubungan minimal 3 hari sebelum tes. 2.3.7.2
Tidak sedang menggunakan obat minum (oral) atau pervagina dalam jangka waktu minimal 3 hari sebelumnya.
2.3.7.3
Pil KB tidak perlu diberhentikan.
2.3.7.4
Tidak dalam keadaan atau sedang haid / menstruasi.
(Erik, T. 2005) 2.3.8
Syarat Pengambilan Tes Pap smear 2.3.8.1
Sediaan sebaiknya diambil sesudah haid.
2.3.8.2
Pada peradangan berat pengambilan sediaan ditunda sampai pengobatan selesai.
2.3.8.3
Pasien dilarang mencuci atau memakai pengobatan melalui vagina 48 jam sebelum pengambilan sediaan.
(Muchlis, R. 2002) 2.3.9
Frekuensi Pemeriksaan Pap smear 2.3.9.1
Menurut Karen Evennet, 2003 a. Semua wanita yang berusia 20-60 tahun harus melakukan pap smear paling tidak setiap 5 tahun. b. 6 bulan setelah pertama kali melakukan hubungan seksual. c. 6-12 bulan setelah pap smear pertama. d. 3 tahun sekali untuk pap smear selanjutnya setelah test ke dua.
2.3.9.2
Menurut WHO dalam FKUI a. Skrining pada setiap wanita sekali dalam hidupnya pada wanita berumur 35-40 tahun. b. Kalau fasilitas tersedia, lakukan setiap 10 tahun pada wanita berumur 35-55 tahun. c. Kalau fasilitas tersedia lebih, maka lakukan setiap 5 tahun pada wanita berumur 35-55 tahun. d. Ideal atau jadwal yang optimal, setiap 3 tahun pada wanita yang berumur 35-60 tahun.
2.3.9.3
Menurut American College of Obstetricians and Ginecologist Pemeriksaan pada wanita yang aktif secara seksial atau sudah mencapai usia 18 tahun, untuk melakukan pemeriksaan setiap tahun setelah 3x berturut-turut atau lebih menunjukkan hasil yang normal, maka tes berikutnya tergantung saran dari dokter masing-masing.
2.3.10 Hasil Pemeriksaan Pap smear / Pap’s Test Untuk mengartikan hasil dari pemeriksaan pap smear, maka berikut disampaikan dalam tabel berikut :
Tabel 2.1 Hasil Pemeriksaan Pap Smear Kls
Interpretasi
0
Tidak terbaca, test harus segera diulang
1
Normal
2
Radang
ringan/
berat
dengan
penyakit
diketahui secara pasti ataupun belum pasti 3
Radang dengan tanda pra kanker
4
Dicurigai ada kanker
5
Dipastikan ada kanker
(Erik, T. 2005)
yang
2.4 Kerangka Konsep
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : - Usia - Pekerjaan - Pendidikan Pendidikan WUS : - Pendidikan dasar (SD dan SMP) - Pendidikan menengah (SMA) - Pendidikan tinggi
Pengetahuan WUS
Pengetahuan : • Tahu • Paham • Aplikasi • Analisa • Sintesis • Evaluasi
PAP SMEAR
Pengetahuan : Baik : 76-100% Cukup : 56-75% Kurang baik :40-55% Tidak baik : <40%
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Pap Smear
Keterangan : = diteliti = tidak diteliti
2.5 Hipotesa
Ada hubungan antara tingkat pendidikan WUS terhadap pengetahuan WUS tentang pap smear di Puskesmas Kota Wilayah Utara.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan. (Nursalam. 2003) Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi yang bersifat Analitik Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran / observasi data variabel independen dan dependen dinilai secara stimultan pada satu saat, jadi tidak ada follow up. (Nursalam. 2003)
3.2 Populasi, Sampel dan Sampling 3.2.1
Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. (Suharsimi, A. 2006) Populasi dalam penelitian ini seluruh wanita usia subur di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri.
3.2.2
Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Nursalam. 2003) Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah wanita usia subur yang berkunjung di KIA Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri.
3.2.3
Sampling Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi. (Nursalam. 2003) Dalam penelitian ini menggunakan teknik Accidental Sampling yaitu dilakukan dengan mengambil responden yang kebetulan ada atau tersedia yaitu wanita usia subur yang sudah menikah yang berkunjung pada saat penelitian di KIA Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri.
3.3 Kriteria Sampel 3.3.1 Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. (Nursalam. 2003) Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 1. WUS bersedia menjadi responden di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri. 2. WUS yang berkunjung di KIA Puskesmas Kota Wilayah Utara yang berpendidikan dasar, menengah dan tinggi. 3.3.2
Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab. (Nursalam. 2003) Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : WUS yang mengundurkan diri menjadi responden.
3.4 Variabel Penelitian Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). (Nursalam. 2003) 3.4.1
Variabel Independen (bebas) Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain. (Nursalam. 2003) Dalam penelitian ini variabel independennya (bebas) adalah tingkat pendidikan WUS.
3.4.2 Variabel Dependen (terikat) Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain. (Nursalam. 2003) Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah pengetahuan WUS tentang pap smear.
3.5 Definisi Variabel 3.5.1
Definisi Konsep 1. Pendidikan adalah segala upaya yang dilaksanakan untuk mempengaruhi
orang,
baik
individu,
kelompok,
ataupun
masyarakat sehingga mereka melaksanakan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. (Notoatmodjo. 2003)
2. Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan
terhadap
suatu
objek
tertentu.
(Notoadmodjo. 2003) 3.
Pemeriksaan pap smear adalah suatu test hasil asupan mulut rahim guna mendeteksi berbagai penyakit pada rahim wanita, khususnya kanker rahim (Erik, T. 2005)
3.5.2
Definisi Operasional Table 3.1 Definisi Operasional
No 1.
Variabel
Definisi Operasional
Parameter
Indepen-
Jenjang pendidikan yang 1. Pendidikan dasar (SD/Madrasah
den :
pernah ditempuh
Tingkat
skala
Alat ukur
ordinal
Angket
1. SD atau sederajat, SMP atau sederajat = 1
Ibtidaiyah, SMP/Madrasah
2. SMA atau sederajat = 2
Tsanawiyah) 2. Pendidikan menengah (SMU dan
pendidikanWUS
Skor
3. PT = 3
kejuruan, Madrasah Aliyah) 3. Pendidikan Tinggi (Akademi, Institut, Sekolah Tinggi, Universitas) 2.
Dependen : Tingkat
Hasil tahu yang dimiliki pengeta tentang pemeriksaan pap
Jawaban WUS tentang Pap Smear
ordinal
Angket
Skor 1 untuk jawaban yang sesuai dengan kunci jawaban.
huan WUS tentang smear
Skor 0 untuk jawaban yang tidak
Pap smear
sesuai dengan kunci jawaban. Kriteria Pengetahuan : Baik : 76-100% Cukup : 56-75% Kurang baik : 40-55% Tidak baik : <40% (Suharsimi, A. 1998)
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian a. Lokasi penelitian di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri. b. Waktu penelitian pada tanggal 13-20 Juli 2008.
3.7 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan angket, setiap angket telah disediakan alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden. Setelah angket diisi angket ditarik kembali oleh peneliti lalu dilakukan analisa data.
3.8 Alat Ukur Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang terdiri dari beberapa pertanyaan untuk memperoleh suatu data mengenai pengetahuan WUS tentang pap smear.
3.9 Teknik Analisa Data 3.9.1
Dari hasil penelitian yaitu dengan cara pengisian angket, untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan WUS terhadap pengetahuan WUS tentang pemeriksaan pap smear yang diuji dengan uji korelasi tata jenjang yaitu : 6 ∑ bi ρ = 1− n ( n 2 − 1) 2
ρ = Koefisien tata jenjang bi = Difference atau beda antara jenjang setiap subjek n = Banyaknya subyek Keterangan : 1. Jika ρ hitung ≥ dari harga ρ tabel maka ada hubungan tingkat pendidikan WUS terhadap tingkat pengetahuan WUS tentang pap smear. 2. Jika ρ hitung < dari harga ρ tabel maka tidak ada hubungan tingkat pendidikan WUS terhadap tingkat pengetahuan WUS tentang pap smear. 3.9.2
Kemudian peneliti mengkatagorikan pengetahuan dan pendidikan yang diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Untuk tingkat pendidikan terbagi dalam : - SD atau sederajat, SMP atau sederajat - SMA atau sederajat - PT 2. Untuk tingkat pengetahuan : - Baik
: 76-100%
- Cukup
: 56-75%
- Kurang baik
: 40-55%
- Tidak baik
: <40%
3.10 Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat rekomendasi dari Ketua Program Studi Kebidanan Kediri. Setelah mendapat persetujuan barulah melakukan penelitian dengan menekankan etika penelitian antara lain: 3.10.1 Lembar persetujuan menjadi responden Lembar ini di berikan kepada subyek yang akan diteliti. Jika responden bersedia diteliti, maka harus menandatangani persetujuan tersebut. Jika menolak diteliti maka tidak akan memaksa dan tetap akan menghormati hak-haknya. 3.10.2 Tanpa nama dan rahasia Setiap responden mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan, oleh karena itu peneliti tidak tercantumkan nama responden hanya memberi kode.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan wanita usia subur tentang pap smear berdasarkan pengumpulan data yang dilaksanakan pada tanggal 14 Juli s/d 18 Juli 2008 di KIA Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri dengan jumlah responden 49 orang dengan menggunakan data primer.
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1
Pendidikan
10,2% 32,6%
57,2%
SD/SMP SMU PT
Sumber: Penelitian tanggal 14-18 Juli 2008 Gambar 4.1 Diagram distribusi tingkat pendidikan WUS di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri tahun 2008
Berdasarkan gambar 4.1 sebagian besar WUS yang berkunjung di KIA Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri berpendidikan SMA sebanyak 28 orang (57,1%). 4.1.2 Pengetahuan 14,3% 12,2% 55,1% Baik
18,4%
Cukup Kurang baik Tidak baik
Sumber: Penelitian tanggal 14-18 Juli 2008 Gambar 4.2 Diagram distribusi tingkat pengetahuan WUS tentang Pap Smear tahun 2008. Berdasarkan gambar 4.2 pengetahuan WUS tentang Pap Smear baik yaitu 27 orang ( 55,1%). 4.1.3 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan WUS tentang Pap Smear Dari data yang diperoleh, dimasukkan dalam tabel kerja atau tabel perhitungan untuk mencari angka indeks korelasi spearman. Setelah seluruh jumlah bi2, hasilnya dimasukkan dalam rumus spearman.
ρ = 1−
6 ∑ bi n ( n 2 − 1)
= 1−
6 x 4182 49( 49 2 − 1)
2
= 1−
25092 117600
= 1 – 0,21 = 0,79 Karena n > 30 maka dimasukkan dalam rumus z, yaitu: z = r n −1 t = 0,79 49 − 1 t = 0,79 48 t = 0,79 x 6,92 t = 5,46 Dari analisa data dengan uji spearman yang kemudian dimasukkan dalam rumus z dan didapatkan hasil z
hitung
= 5,46, dan
taraf signifikansi 5% dengan melihat tabel didapatkan nilai z 1,96. Jadi disini z hitung > z
tabel
tabel
=
yaitu 5,46 > 1,96 sehingga H1 diterima
“Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan wanita usia subur tentang pap smear”. Hasil rho adalah 0,79 ini menunjukkan angka positif, maka koefisien korelasinya positif maka ada korelasi sejajar searah yaitu makin tinggi tingkat pendidikan makin tinggi pengetahuan WUS tentang pap smear.
4.2 Pembahasan 4.2.1
Tingkat Pendidikan Wanita Usia Subur Berdasarkan penelitian yang dilakukan di KIA Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri pada tanggal 14 Juli s/d 18 Juli 2008 didapatkan berpendidikan SD/SMP sebanyak 32,6%, berpendidikan SMA sebanyak 57,1% dan 10,2% berpendidikan PT. Dari data tersebut, terdapat 28 responden (57,1%) berpendidikan SMA yaitu jenjang pendidikan formal yang berupa pendidikan menengah hal ini disebabkan oleh letak geografis desa yang strategis yaitu berada di Kota Wilayah Utara sehingga mempengaruhi wanita usia subur yang berkunjung di KIA Puskesmas Kota Wilayah Utara untuk menempuh pendidikan yang cukup tinggi yaitu berpendidikan SMA. Selain hal itu, keadaan sosial ekonomi yang sebagian besar menengah keatas membuat penduduk menganggap pendidikan sangat penting. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Hasbullah (2001), bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan seseorang diantaranya ideologi, sosial ekonomi, sosial budaya, perkembangan IPTEK dan psikologi.
4.2.2
Pengetahuan WUS tentang Pap Smear Berdasarkan penelitian yang dilakukan di KIA Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri pada tanggal 14 Juli s/d 18 Juli 2008, didapatkan 55,1% memiliki pengetahuan baik, 18,3% memiliki pengetahuan yang
cukup, 12,2% memiliki pengetahuan kurang baik dan pengetahuan tidak baik dengan prosentase 14,3%. Dari data tersebut, 27 responden (55,1%) berpengetahuan baik, hal ini disebabkan karena mereka sudah mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima dalam hal ini mengenai pap smear (Soekidjo, N. 2003). Pengetahuan baik yang dimiliki oleh wanita usia subur disebabkan karena mereka mengembangkan dirinya dengan mendapat informasi dari luar misalnya melalui interaksi sosial seperti arisan, pengajian dan pertemuan-pertemuan antar warga, misalnya dengan cara WUS yang telah melakukan pap smear berbagi pengalaman dengan mereka yang belum pernah melakukan pap smear. Tetapi masih adanya WUS yang memiliki pengetahuan kurang dan tidak baik tentang pap smear bukan berarti mereka tidak pernah mendapatkan informasi mengenai pap smear, terkadang mungkin mereka tidak memperhatikan informasi yang diberikan sehingga pengetahuan mereka ada yang kurang bahkan tidak baik. Akan tetapi banyak
pula
faktor
yang
mempengaruhi
keberhasilan
suatu
penyuluhan, apakah itu dari penyuluh, sasaran atau dalam proses penyuluhan itu sendiri (Nasrul E. 1998). Misalnya dari cara penyampaian materi dan tata bahasa yang digunakan oleh penyuluh kurang dimengerti oleh sasaran sehingga informasi yang diberikan tidak bisa diterima dengan baik oleh WUS.
4.2.3
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan WUS tentang Pap Smear Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan WUS maka semakin tinggi pula pengetahuan WUS tersebut. Menurut teori semakin tinggi pendidikan semakin baik cara menerima informasi juga akan semakin banyak informasi yang didapat akan semakin tinggi pula pengetahuannya. (Soekidjo, N. 2001) Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi penerimaan dan
pemahaman
terhadap
suatu
objek
atau
materi
yang
dimanifestasikan dalam bentuk pengetahuan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, akan mempengaruhi tingkat penguasaan terhadap materi yang harus dikuasai sesuai dengan tujuan dan sasaran. Pengetahuan yang adekuat, akan membuat seseorang mampu mengambil keputusan dalam tindakan yang akan dilakukan. Dengan
pendidikan
seseorang
dapat
mengembangkan
kepribadian agar lebih bernilai (Hasbullah, 2001), sehingga WUS akan mengembangkan dirinya dengan membaca dan mendapat informasi dari luar yang dapat memperbanyak pengetahuan dan wawasannya. WUS akan mempunyai pandangan dan pengetahuan yang luas juga persepsinya terhadap pentingnya suatu hal. Dalam
hal
ini
pengetahuan
WUS
baik
karena
WUS
mengembangkan dirinya dengan mendapatkan informasi dari luar misalnya melalui interaksi sosial seperti arisan, pengajian dan
pertemuan-pertemuan antar warga misalnya dengan cara WUS yang telah melakukan pap smear berbagi pengalaman dengan mereka yang belum pernah melakukan pap smear.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Pap Smear di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri.” Dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 5.1.1 Tingkat pendidikan WUS terbanyak yang berkunjung di KIA Puskesmas Kota Wilayah Utara adalah SMA yaitu sebanyak 57,1%. 5.1.2 Pengetahuan tentang pap smear pada WUS yang berkunjung di KIA Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri yang terbanyak adalah pengetahuan baik yaitu sebanyak 55,1%. 5.1.3 Ada hubungan antara tingkat pendidikan WUS dengan pengetahuan WUS tentang pap smear dengan hasil Zhitung > Ztabel yaitu 5,46 > 1,96.
5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti memberi saran : 5.2.1 Bagi tempat penelitian Diharapkan kepada tenaga kesehatan terutama bidan dapat memberikan informasi kepada WUS mengenai pap smear sehingga WUS dapat melakukan pap smear sehingga kanker serviks dapat terdeteksi.
5.2.2 Bagi institusi pendidikan diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah informasi bagi mahasiswa sehingga dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Erik, T. 2005. Kanker, Antioksidan Dan Terapi Komplementer. Jakarta: Gramedia. Evennett, Karen. 2003. Pap Smear Apa Yang Perlu Anda Ketahui. Jakarta: Arcan. Effendi, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Faisal, Y. 2005. Penyakit Kandungan Myoma, Kanker Rahim/Leher rahim Dan Indung Telur, Kista, Serta Gangguan Lainnya. Jakarta: Pustaka Populer. Gumiarti, dkk. 2002. Hubungan Antara Pendidikan, Umur, Jumlah Anak Dan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perkembangan Motorik Pada Anak Usia 1-3 Tahun (Toddler) di Desa Kumuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Jurnal Kesehatan (The Journal Of Health) Vol. 3 No. 1 Hal 1-54, Mei 2005. Malang: Politeknik Kesehatan Malang. Hasbullah. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Pustaka Populer Obor. Ismail, T. 1998 http://www.prodia.co.id/infoterkini/isi_rahim.2005.html accessed on monday, April 7th 2008 16.15 pm) Muchlis, R. 2002. Deteksi Dini Kanker. Jakarta: FKUI. Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Soekidjo, N. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. . 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian. Bandung: alfabeta Suharsimi, A. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta. Yohanes, R. 2007 http://id.wikipedia.org/wiki/pap_smear accessed on monday, April 7th 2008 16.00 pm)
. http://www.suarakarya_online.com/news.html?id=114114. 2007 accessed on Monday, April 7th 2008 16.45 pm
. http://khasanah_nakita.com accessed on monday, April 8th 2008 17.00 pm
Lampiran 3 INFORMASI PENELITIAN
Dengan hormat, dengan ini saya : Nama : Novia Rahayu Indarwati NIM : 0502200065 Selaku mahasiswa Politeknik Kesehatan Malang Jurusan Kebidanan Program Studi Kebidanan Kediri mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pendidikan Wanita Usia Subur (WUS) Dengan Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Pap Smear Di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan WUS dengan pengetahuan WUS tentang pap smear di Puskesmas Kota Wilayah Utara. Saya mengharap dukungan dan kesediaan Saudara untuk menjadi responden. Demikian informasi penelitian yang dapat Saya sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, Saya ucapkan terima kasih.
Kediri, juli 2008 Peneliti
Novia Rahayu Indarwati 050220006
Lampiran 4
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Dengan ini saya : Nama : ................................. Umur : ....... tahun
Menyatakan bersedia berperan serta dalam penelitian yang dilakukan oleh Saudari Novia Rahayu Indarwati dengan judul “Hubungan Tingkat Pendidikan Wanita Usia Subur (WUS) Dengan Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Pap Smear Di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri”. Oleh karena itu Saya bersedia mengisi angket. Sebelum mengisi angket, saya diberi hak untuk membaca petunjuk pengisian angket dan bertanya apabila ada kesulitan dalam pengisian angket tersebut. Saya mengetahui bahwa peneliti akan menjamin kerahasiaan identitas Saya dan menggunakan data yang diperoleh hanya untuk kepentingan penelitian semata. Demikian pernyataan ini Saya buat secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun.
Kediri, Juli 2008 Responden (.............................) Kode Responden : ......
Lampiran 5
KISI-KISI ANGKET
Hubungan Tingkat Pendidikan Wanita Usia Subur (WUS) Dengan Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Pap Smear
No.
Sub Bab
No Pertanyaan
Jawaban yang Benar
1.
Pengertian
1, 2
A, B
2.
Manfaat
3, 4
C, B
3.
Keuntungan
5, 6
A, C
4.
Tujuan
7
D
5.
Syarat
8, 9, 10
D, B, B
6.
Frekuensi
11, 12
A, C
Lampiran 6
ANGKET “Hubungan Tingkat Pendidikan Wanita Usia Subur (WUS) Dengan Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Pap Smear Di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri”.
Tanggal Pengkajian :
Kode Responden :
Umur : Pendidikan Terakhir : Di bawah ini ada 12 pertanyaan, jika menurut anda benar berilah tanda silang (x) pada jawaban yang anda pilih. Jawaban diisi sendiri sendiri dan tidak boleh diwakilkan. PERTANYAAN : 1.
Di bawah ini yang merupakan pengertian dari pap smear adalah 1. Suatu pemeriksaan mulut rahim guna mendeteksi kanker rahim. 2. Suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit kanker payudara. 3. Suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui penyakit kanker darah. 4. Suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui penyakit demam berdarah
2.
Pap smear merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada 1. Pria 2. Wanita 3. Pria dan wanita 4. Anak-anak
3.
Manfaat dari pap smear adalah 1. Untuk mengobati kanker 2. Untuk mendeteksi keganasan (kanker) pada payudara 3. Untuk mendeteksi dini adanya keganasan (kanker) pada rahim 4. Untuk mendeteksi dini penyakit demam berdarah
4.
Mengetahui adanya radang pada rahim merupakan manfaat dari 1. Cek darah 2. Pap smear 3. Transfusi darah 4. Semua benar
5.
Keuntungan pap smear adalah 1. Tidak mahal, tidak sakit dan akurat serta bisa dipercaya 2. Dapat mendeteksi kanker payudara 3. Dapat mengobati kanker darah 4. Dapat mengobati penyakit demam berdarah
6.
Keuntungan pap smear salah satunya adalah memerlukan waktu yang singkat yaitu 1. 5 jam 2. 1 jam 3. 5 menit 4. 30 menit
7.
Tujuan dari pap smear adalah 1. Menemukan sel-sel yang abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi penyakit demam berdarah 2. Menemukan sel-sel yang abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker payudara 3. Menemukan sel-sel yang abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker darah 4. Menemukan sel-sel yang abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker rahim
8.
syarat dari pap smear adalah 1. Wanita yang berumur >65 tahun 2. Pada peradangan pelaksanaan pemeriksaan pap smear tetap dilakukan 3. Wanita yang belum menikah dan belum pernah mempunyai anak 4. Tidak boleh melakukan hubungan seksual minimal 3 hari sebelum tes
9.
Beberapa hal yang dianjurkan sebelum melaksanakan pemeriksaan pap smear salah satunya adalah 1. Melakukan hubungan seksual 2. Tidak boleh memakai pengobatan melalui alat kelamin 3. Memakai pengobatan melalui alat kelamin 4. Semua benar
10.
Syarat pengambilan pemeriksaan pap smear adalah 1. Sebelum pemeriksaan pap smear dilakukan boleh melakukan hubungan seksual 2. Tidak sedang haid 3. Dalam keadaan haid 4. Semua benar
11.
Pada wanita yang aktif berhubungan seksual melaksanakan pemeriksaan pap smear dengan frekuensi 1. 3 kali dalam 5 tahun 2. 1 kali dalam 2 tahun 3. 1 kali dalam 3 tahun 4. 1 kali dalam 4 tahun
12.
Pemeriksaan pap smear dilakukan pada 1. Wanita yang belum pernah berhubungan seksual dan belum mempunyai anak 2. Wanita yang berumur > 65 tahun 3. Wanita yang sudah menikah 4. Anak-anak
Lampiran 7
TABULASI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
NO
KODE RESPONDEN
TINGKAT PENDIDIKAN
SCORE
1
001
PT
3
2
002
PT
3
3
003
PT
3
4
004
PT
3
5
005
PT
3
6
006
SD
1
7
007
SD
1
8
008
SD
1
9
009
SD
1
10
010
SD
1
11
011
SD
1
12
012
SMP
1
13
013
SMP
1
14
014
SMP
1
15
015
SMP
1
16
016
SMP
1
17
017
SMP
1 1
18
018
SMP 1
19
019
SMP
20
020
SMP
1
21
021
SMP
1
22
022
SMA
2
23
023
SMA
2
24
024
SMA
2
25
025
SMA
2
26
026
SMA
2
27
027
SMA
2
28
028
SMA
2
29
029
SMA
2
30
030
SMA
2
31
031
SMA
2
32
032
SMA
2
33
033
SMA
2
34
034
SMA
2
35
035
SMA
2
36
036
SMA
2
37
037
SMA
2
38
038
SMA
2
39
039
SMA
2
40
040
SMA
2
41
041
SMA
2
42
042
SMA
2
43
043
SMA
2
44
044
SMA
2
45
045
SMA
2
46
046
SMA
2
47
047
SMA
2
48
048
SMA
2
49
049
SMA
2
Lampiran 8
TABULASI BERDASARKAN PENGETAHUAN TENTANG PAPSMEAR Nomor Soal
Kode Responden
total Score
Kriteria
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11
12
001
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
002
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
003
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
004
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
4
Baik
005
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
4
Baik
006
1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1
1
6
2
Cukup
007
1
0
0
4
1
Tidak Baik
008
1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0
0
7
3
Cukup
009
0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0
1
6
2
Cukup
010
1
1
4
1
Tidak Baik
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
011
0
0
1
1
1
Tidak Baik
012
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
0
8
3
Cukup
013
0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0
1
6
2
Cukup
014
1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1
1
8
3
Cukup
0
0
0
0
0
0
0
0
0
015
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
B aik
016
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
TidakBaik
017
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
018
1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0
1
7
3
Cukup
1
Tidak Baik
019
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
020
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
4
1
Tidak Baik
021
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
1
Tidak Baik
022
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
1
9
3
Cukup
023
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
10
4
Baik
024
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
10
4
Baik
025
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
026
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
027
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
10
4
Baik
028
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
1
9
3
Cukup
029
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
030
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
031
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
032
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
033
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
034
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
035
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
9
3
C ukup
036
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
037
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
038
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
039
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
040
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
041
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
042
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
043
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
11
4
Baik
044
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
6
2
Kurang baik
045
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
1
9
3
Cukup
046
1
1
0
6
2
Kurang baik
047
1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0
1
7
3
Cukup
1
1
1
0
0
1
0
0
0
048
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
6
2
Kurang baik
049
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
10
4
Baik
Lampiran 9
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan WUS tentang Pap Smear
No. Resp
X Pendidikan
Rank
Y Pengetahuan
Rank
b
b2
01
3
3
4
14
-11
121
02
3
3
4
14
-11
121
03
3
3
4
14
-11
121
04
3
3
4
14
-11
121
05
3
3
4
14
-11
121
06
1
41,5
2
40
1,5
2,25
07
1
41,5
1
46
-4,5
20,25
08
1
41,5
3
32
9,5
90,25
09
1
41,5
2
40
1,5
2,25
10
1
41,5
1
46
-4,5
20,25
11
1
41,5
1
46
-4,5
20,25
12
1
41,5
3
32
9,5
90,25
13
1
41,5
2
40
1,5
2,25
14
1
41,5
3
32
9,5
0,25
15
1
41,5
4
14
27,5
210,25
16
1
41,5
1
46
-4,5
20,25
17
1
41,5
4
14
27,5
18
1
41,5
3
32
9,5
90,25
19
1
41,5
1
46
-4,5
20,25
20
1
41,5
1
46
-4,5
20,25
21
1
41,5
1
46
-4,5
20,25
22
2
19,5
3
32
-12,5
156,25
23
2
19,5
4
14
5,5
30,25
24
2
19,5
4
14
5,5
30,25
25
2
19,5
4
14
5,5
30,25
26
2
19,5
4
14
5,5
30,25
27
2
19,5
4
14
5,5
30,25
28
2
19,5
3
32
-12,5
156,25
29
2
19,5
4
14
5,5
30,25
30
2
19,5
4
14
5,5
30,25
31
2
19,5
4
14
5,5
30,25
32
2
19,5
4
14
5,5
30,25
33
2
19,5
4
14
5,5
30,25
34
2
19,5
4
14
5,5
30,25
35
2
19,5
3
32
-12,5
156,25
10,25
36
2
19,5
4
14
5,5
30,25
37
2
19,5
4
14
5,5
30,25
38
2
19,5
4
14
5,5
30,25
39
2
19,5
4
14
5,5
30,25
40
2
19,5
4
14
5,5
0,25
41
2
19,5
4
14
5,5
0,25
42
2
19,5
4
14
5,5
30,25
43
2
19,5
4
14
5,5
30,25
44
2
19,5
2
40
-20,5
420,25
45
2
19,5
3
32
-12,5
156,25
46
2
19,5
2
40
-20,5
420,25
47
2
19,5
3
32
-12,5
156,25
48
2
19,5
2
40
-20,5
420,25
49
2
19,5
4
14
5,5
30,25
Jumlah
4182