Surat Keputusan Bupati tentang Pembentukan Tim Pelaksana TB DOTS di RSUD Nganjuk
dfdgdtgd
TIM TIBFull description
sk kebijakanDeskripsi lengkap
spamFull description
box
..
box
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA NOMOR : 440/ B.V.SK.6.0010.07/ 436.6.3/ 2015
TENTANG
TIM KOLABORASI TB – HIV HIV UPTD PUSKESMAS SEMEMI
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA,
Menimbang
:
a.
bahwa dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat TB-HIV beserta Komplikasi dan mengurangi laju pertambahan infeksi TB-HIV;
b.
bahwa dalam rangka menurunkan jumlah kasus baru HIV serendah mungkin (Zero New Infektion), menurunkan tingkat diskriminasi, (Zero diskriminasi) menurunkan angka kematian HIV serendah mungkin (Zero AIDS Related Deaths);
c.
bahwa dalam rangka menurunkan angka prevalensi TB-HIV di wilayah Kec. Benowo khususnya dari Surabaya umumnya;
d.
bahwa dalam
rangka meningkatkan pengendalian TB-HIV
secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang setinggi – tingginya. tingginya.
Mengingat
:
1.
Undang – Undang
Nomor
40
Tahun
1991
tentang
Penanggulangan Wabah Penyakit; 2.
Undang – Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2013 tentang Penanggulangan TBC;
4.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV / AIDS;
5.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 81/ Menkes/
SK/
I/
2004
tentang
Pedoman
penyusunan
Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di tingkat Propinsi / Kabupaten / Kota serta Rumah Sakit; 6.
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 759/ KM.I/ 2010 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategi;
7.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 832/ Menkes/ SK/ X/ 2006 tentang Unit Pelayanan Kesehatan Bagi ODHA baik di Rumah Sakit maupun Satelitnya.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KEPUTUSAN SURABAYA
KEPALA
DINAS
TENTANG
KESEHATAN
KOTA
PEMBENTUKAN
TIM
KOLABORASI TB - HIV UPTD PUSKESMAS SEMEMI
KESATU
: Pelayanan komprehensif TB-HIV berkesinambungan di UPTD Puskesmas Sememi Kecamatan Benowo, maka perlu dibentuk Tim Kolaborasi TB- HIV UPTD Puskesmas Sememi yang beranggotakan 5 orang;
KEDUA
: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat kesalahan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Di tetapkan di Surabaya pada tanggal 1 Juli 2015
KEPALA DINAS KESEHATAN
drg.Febria Rachmanita,MA
Pembina Utama Muda NIP 196502281992032008
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA DINAS
KESEHATAN Nomor : 440/ B.V.SK.6.0010.07/ 436.6.3/ 2015 Tanggal : 1 JULI 2015
1. MEMBENTUK TIM KOLABORASI TB- HIV UPTD PUSKESMAS SEMEMI
No
1.
Nama Petugas
dr. Zaini
Jabatan
Dokter
Tupoksi
Koordinator Tim TB - HIV
Umum 2.
Luvita sari. R
Perawat
Pelayanan, pencatatan dan pelaporan program TB-HIV
3.
Sugeng Fantoro
Laboratorium Laboratorium
4.
Himatul Khoiroh
Perawat
Konselor
5.
Moh Yunus
Perawat
MK
2. BENTUK TUPOKSI TIM KOLABORASI REPRODUKSI UPTD PUSKESMAS SEMEMI
2.1 Koordinator TIM Kolaborasi TB-HIV :
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan Kolaborasi TB-HIV. b. Bertanggung jawab terhadap tersedianya sarana prasarana untuk kegiatan TBHIV. c. Bertanggung jawab terhadap tatalaksana pengobatan TB-HIV di puskesmas Sememi. d. Membuat dan mengatur penjadwalan dan
pembagian tugas kegiatan
penyuluhan terkait TB dan HIV ke seluruh staff yang kompeten. e. Melakukan rujukan atau berkoordinasi dengan dokter lain dalam hal melakukan rujukan pasien TB-HIV ke FKTL. f. Melakukan Monev secara berkala pelaksanaan kolaborasi TB-HIV bersama tim yang lainnya.
2.2 Pelayanan , pencatatan dan pelaporan program TB-HIV:
a. Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan dan pengobatan pasien TB-HIV b. Melakukan screening TB pada penderita HIV dan screening HIV pada penderita TBC. c. Melakukan penyuluhan terkait TB dan HIV secara berkala bekerjasama dengan staff lain sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh koordinator TB-HIV d. Melaporkan semua kelengkapan bahan habis pakai ke koordinator tim Kolaborasi TB-HIV. e. Bekerjasama/ berkoordinasi dengan PMO dalam pengawasan minum obat. f. Berkoordinasi dengan Konselor dan MK untuk penanganan lebhi lanjut penderita TB-HIV. g. Melakukan konsultasi dengan dokter terkait pasien TB-HIV yang may dirujuk. h. Melakukan pencatatan pelaporan hasil kegiatan TB dan melaporkan ke dinas kesehatan dengan sepengetahuan Kepala Puskesmas
2.3 Laboratorium
a. Melakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan Laboratorium pada pasien TB dan HIV berdasarkan permintaan dari dokter dan atau paramedis serta persetujuan pasien b. Mengisi form mencatat dan pelaporkan medis hasil TB-HIV . c. Menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium TB dan HIV kepada pasien untuk diberikan ke petugas kesehatan yang memintanya. d. Melakukan perhitungan dan pencatatan
reagen dan bahan habis pakai
laboratorium yang terkait pelayanan TB-HIV. e. Mengajukan permintaan reagen dan bahan habis pakai secara berkala ke GFK dan atau Dinas Kesehatan Kota Surabaya maupun Dinas kesehatan Porpinsi jawa timur dengan sepengetahuan kapus.
2.4 Konselor
a. Melakukan
kegiatan
HCT
terhadap
pasien
TB-HIV
dengan
selalu
memperhatikan prinsip 3C dan RR. b. Berkoordinasi dengan perawat TB serta PMO dalam pelaksanaan konseling bila diperlukan. c. Melaksanakan pencatatan hasil konseling dalam rekam medik pasien sesuai dengan pedoman yang berlaku.
d. Menerima Rujukan untuk konseling HIV dan pasien TB-HIV dari Puskesmas Sememi maupun dari Puskesmas lain atau dari LSM dan RS sekitar dengan memperhatikan alur yang sudah ditentukan. e. Membuat Rekapan dan laporan hasil kegiatan untuk dikirim ke DKK dengan sepengatahuan kapus
2.5 MK (Menejer Kasus)
a.
Melakukan pendampingan terhadap ODHA, dengan melibatkan LSM dan Kader HIV (bila diperlukan ) dengan sesuai perjanjian khusus yang sudah disepakati bersama.
b.
Melakukan penatalaksanaan rujukan
pasien serta pencatatan dan pelaporan
terhadap pasien TB-HIV (ODHA), yang dirujuk ke poli UPIPI/Rumah Sakit Dokter Soetomo atau FKTL lainnya. c.
Melakukan kunjungan rumah ke pasien ODHA dan atau bersama kader LKB melakukan perawatan luka di rumah pasien bila diperlukan.
f. Bekerjasama/ berkoordinasi dengan PMO dalam pengawasan minum obat.