SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SATRIA MEDIKA NOMOR: ..../SK-DIR/RSSM/.../2019 ..../SK-DIR/RSSM/.../2019 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI RUMAH SAKIT SATRIA MEDIKA DIREKTUR RS SATRIA MEDIKA
Menimbang
:
1.
Bahwa dalam rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat di RS Satria Medika, perlu adanya dukungan untuk profesi komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dalam menjalankan aktivitasnya membantu direktur dalam bidang perencanaan, pemantauan dan pembinaan tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
2.
Bahwa untuk mewujudkan butir 1 diatas, perlu adanya adanya komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) yang diatur dan ditetapkan dengan keputusan direktur RS Satria Medika.
Mengingat
:
1.
Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit.
2.
Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang perumahsakitan Pasal 40 tentang Akreditasi Rumah Sakit dan pasal 25 tentang Perizinan Rumah Sakit. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 131/Menkes/SK/II/2004 131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistim Sist im Kesehatan Nasional. SK Direktur PT Husni Medika Nomor: .../SK-DIR/HM/.../2018 tentang Struktur Organisasi RS Satria Medika
3. 4. 5.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RS SATRIA MEDIKA TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
Pertama : Membentuk Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) RS Satria Medika dengan susunan sebagaimana tercantum dalam lampiran putusan ini. Kedua
: Tim bertugas membantu Direktur RS Satria Medika dalam mempersiapkanakreditasi Rumah Sakit. Tim PPI dan yang terkait dalam hal tersebut sesuai dengan ketentuan komisi akreditasi rumah sakit.
Ketiga
: Segala biaya yang timbul akibat di keluarkan surat keputusan ini dibebankan kepada RS Satria Medika.
Keempat : Keputusan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan catatan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan Pada Tanggal : Direktur
Dr. satriawan
: di Bekasi
Lampiran 1 Surat Keputusan Direktur RS Satria Medika Nomor :.../SK-DIR/RSSM/..../2018 Tanggal :....... 2018 SUSUNAN KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) RS SATRIA MEDIKA
Penanggung Jawab : DR. SATRIAWAN KOMITE PPI IPCO : DR. YUGA KHARISMAWAN IPCN : AFRINISA ANTENARSARI IPCLN 1. Perawat R. IGD : RESTU BALA 2. Bidan R. VK : TRI HANDAYANI 3. Perawat Ranap Lt 2 : CLARISTA RAHAJENG CIKITA 4. PerawatPoli Klinik : ALFI REVIERA 5. Perawat R. OK : BAGUS ARYA WICAKSANA 6. Perawat HD : RULI IBRAHIM 7. Perawat ICU : EKO SYAHPUTRA 8. PerawatPerinatologi : NURUL HUMAIRAH 9. Petugas Lab : IQNA ATHOORIA 10. Petugas Farmasi : LARASATI KARTIKA 11. Petugas Gizi : FITRI NURYANI 12. PetugasRadiologi : RIKA DWI 13. Petugas K3RS : EKO SYAHPUTRA 14. PetugasKamarJenazah : RACHMAN MOH. HIDAYAT
:
Lampiran 2 Surat Keputusan Direktur RS Satria Medika Nomor : Tanggal :
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) RS SATRIA MEDIKA
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI. 2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI RS agar kebijakan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit. 3. Membuat SPO PPI 4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut. 5. Membuat pelaporan surveilans. 6. Bekerja sama dengan tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau KLB infeksi nosokomial. 7. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan pengendalian infeksi. 8. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya dalam PPI 9. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPL. 10. Mengindentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI. 11. Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi kebijakan. 12. Menerima laporan dari tim PPI dan membuat laporan kepada direktur. 13. Berkoordinasi dengan unit terkait lain. 14. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang rasional di rumah sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya terhadap antibiotic dan menyebar - luaskan data resistensi antibiotika 15. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). 16. Turut menyusun kebijakan kesehatan clinical governance dan patient safety. 17. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodic mengkaji kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai dengan kebijakan manajemen RS. 18. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara memproses alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI. 19. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila di perlukan karena potensial menyebarkan infeksi.
20. Melakukan pengawasan terhadap tindakan - tindakan yang menyimpang dari standar prosedur atau monitoring surveillance proses. 21. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksi bila ada KLB di RS dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB IPCO (Infection Prevention and Contol Officer)
1. 2. 3. 4.
Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilens. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman pathogen dan polaresistensi antibiotika. Bekerja sama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilens infeksi dan mendeteksi serta menyelidiki KLB. 5. Membimbing dan mengajarkan pratek dan prosedur PPI yang berhubungan dengan prosedur terapy. 6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien. 7. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan dan pengendalian infeksi.
URAIAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB IPCN (Infection Prevention and Control Nurse)
1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi di lingkungan kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. 2. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kewaspadaan isolasi. 3. Melaksanakan surveillance infeksi dan melaporkan kepada Tim PPI. 4. Bersama Tim PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI di rumah sakit dan faslitas pelayanan kesehatan lainnya. 5. Melakukan Investigasi terhadap KLB dan bersama - sama Tim PPI memperbaiki kesalahan yang terjadi. 6. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya. 7. Bersama Tim menganjurkan prosedur isolasi dan member konsultasi tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang di perlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit. 8. Audit pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk terhadap limbah, laundry, gizi dan lain – lainnya dengan menggunakan daftar tilik. 9. Memonitor kesehatan lingkungan. 10. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang rasional. 11. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi surveillance infeksi yang terjadi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. 12. Membuat laporan surveillance dan melaporkan kepada Tim PPI.
13. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI. 14. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPL. 15. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPI RS. 16. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesahatan, pengunjung dan keluarga tentang topic infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi. 17. Sebagai coordinator antara departemen atau unit dalam mendeteksi, mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit.
RUMAH SAKIT SATRIA MEDIKA URAIAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilens setiap pasien di unit rawat inap masing - masing, kemudian menyerahkannya kepada IPCN ketika pasien pulang. 2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit rawatnya masing - masing. 3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi nosokomial pada pasien. 4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan bagi di jalankan bila belum paham. 5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan Standar Isolasi.