Makalah Mata Kuliah Mesin Listrik I HUBUNGAN PADA TRANSFORMATOR TIGA FASA Rezon Arif Budiman (L2F008082) [email protected] Jurusan Teknik Elektro- Fakultas Teknik Undip, Semarang Abstrak…Full description
trafo 3 fasaFull description
MOTOR INDUKSIDeskripsi lengkap
Makalah Mata Kuliah Mesin Listrik I HUBUNGAN PADA TRANSFORMATOR TIGA FASA Rezon Arif Budiman (L2F008082) [email protected] Jurusan Teknik Elektro- Fakultas Teknik Undip, Semarang Abstrak Trafo ...Full description
teori motor induksi tiga fasaFull description
Full description
Kimia-Fisika
Nota Kursus 1Full description
pengereman motorDeskripsi lengkap
Pengantar Transportasi MigasFull description
prinsip kerja, bentuk gelombang keluaran serta jenis-jenis dai cycloconverterFull description
Sistem Tiga KomponenDeskripsi lengkap
Full description
Sebelumnya kita telah mengenal dan menggunakan sistem koordinat dalam pelajaran matematika. Sistem koordinat yang sering dipakai adalah sistem koordinat kartesius atau kartesian. Sistem koor…Deskripsi lengkap
Sistem 3 FasaDeskripsi lengkap
Sistem 3 Fasa
Full description
Makalah Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Tiga FasaFull description
SISTEM TIGA FASA FASA Energi listrik yang sudah kita nikmati seperti sekarang ini, yang dibangkitkan oleh pembangkit tenaga listrik baik pembangkit listrik tenaga air (PLTA, (PLTA, pembangkit listrik uap (PLT!, pembangkit listrik tenaga gas"uap (PLTG!, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLT (PLTP bumi bumi atau atau pemban pembangki gkitt lain lainnya nya,, dapa dapatt disal disalurk urkan an dan didi didist stri ribu busi sikan kan denga dengann menggunakan system tegangan tiga #asa yang seimbang atau bisa $uga dikenal dengan tegangan tiga #asa simetris% Sistem tegangan tiga #asa yang seimbang terdiri dari tegangan satu #asa yang mempunyai besar(magnitude dan arah (sudut&argument yang sama, namun antara satu dengan yang lainnya mempunyai beda #asa sebesar ')) dalam satuan (dera$at atau (&*+ dalam satuan (radian seperti pada gambar %', %, dan %*% Tegangan tiga #asa mempunyai tegangan tiga kali satu #asa, yang mana hubungan dari ketiga tersebut dapat dihubungakan seara -(star seperti gambar %' atau .(delta seperti gambar %% Sedangkan perbedaan ketiga #asa yang sebesar ')) dapat dilihat seperti gambar %* yang dikenal sebagai system yang mempunyai urutan #asa A/0 (urutan positi#, disamping itu $uga masih ada urutan #asa 0/A (urutan negati1e% Pemberian Pemberian notasi tegangan tiga #asa dari hubungan - adalah Ea, E b, E atau Ean, E bn, En, kita kita menyebut menyebutnya nya sebagai sebagai teganga tegangann #asa atau atau teganga tegangann #asa"ne #asa"netra trall dan pemberi pemberian an notasi notasi tegangan tegangan tiga #asa dari hubungan . adalah Eab, E b, E a, kita menyebutnya sebagai tegangan #asa #asa% Adapun untuk pemberian notasi arus tiga #asa dari hubungan - adalah Ia, I b, I , atau Ian, I bn, In, kita menyebutnya sebagai arus #asa atau arus #asa"netral #asa"netral dan pemberian notasi arus tiga #asa dari hubungan . adalah Iab, I b, Ia, kita menyabutnya sebagai arus #asa"#asa% 2ubungan - dan . tersebut diatas merupakan dari sisi pembangkit baik (generator sinkron sinkron tiga tiga #asa ataupu ataupunn trans#o trans#ormat rmatorny ornya a sedangk sedangkan an dari sisi beban beban (load (load dapat dapat $uga $uga terhubung - dan ., oleh karena itu bila dari sisi pembangkit terhubung - sedang sisi beban terhubung terhubung . atau sebaliknya, sebaliknya, maka hal tersebut tersebut perlu ditrans#ormasi ditrans#ormasi untuk sisi pembagkit yang mana hubungan antara tegangan . dan tegangan - harga magnitudenya dikalikan dengan 3* sehingga men$adi baik sisi pembangkit maupun sisi beban adalah ."., bila dikehendaki dari sisi beban yang dikon1ersi dari . ke - maka trans#ormasi beban . ke - harus dilakukan, sehingga baik sisi pembangkit atau beban men$adi -"-"-%% 4amun bila baik sisi pembangkit ataupun beban terhubung yang sama, yaitu -"-"- atau ." . maa hal ini tidak perlu megkon1ersi besarrny tegangan sisi pembangkit atau mentrans#ormasi nilai beban% 5an sebaliknya bila salah satu baik sisi pembangkit atau sisi beban tidak sama, misa -". -". atau ."-, maka maka perlu dirubah seperti halnya tersebut diatas% Sedangkan hubungan antara arus . dan arus -, magnitudenya dikalikan dengan 3* dan untuk sudut atau arah (argumentnya bisa mengikuti seara perhitungan, karena arus (' sama dengan (E tegngan dibagi dengan (6 impedansinya hanya sa$a yang perlu diketahui besarnya sudut untuk tegangan bisa menggunakan bisa mengunakan urutan A/0 atau 0/A%
Gambar %' 7on#i urasi hubun an -
Gambar % 7on#i urasi hubun an .
Gambar %* Te an an ti a #asa seimban
2.1 Hubungan Besar Tegangan ∆ dan Tegangan Y
2ubungan besar tegangan . (tegangan line to line dan tegangan - (tegangan #asa to neutral, yang mana harga magnitudenya dikalikan dengan 3*% 2al ini dapat dilihat pada gambar %8 yang menggunakan atau mere#rensi urutan A/0, adalah sebagai berikut9 :an ; : p=) : bn ; : p="') :n ; : =')
Gambar %8 phasor diagram tegangan line dan tegangan #asa 5imana 9
: p tegangan #asa to neutral9 :an, : bn, :n% :L tegangan line to line 9 : ab, : b, :a%
:L; 3* : p Tegangan line dapat dihitung dengan menggunakan hukum kirho## tegangan, seperti ontoh diba
merubah dari bentuk polar ke rectangular
; :p (' (")%? $),BCC ; :p ('%? @ $),BCC
merubah dari bentuk rectangular ke polar
; :p (3*=*) ; 3* :p (=*) Analog denga ara yang sama, dan dengan melihat gambar %8 b, didapatkan 9 :b ; :p (3* = ">) dan :a ; :p (3* = "') atau :a ; :p (3* ='?)