Sistem Termoregulasi Tubuh
Suhu tubuh manusia dipertahankan hampir menetap (homoetermis (homoetermis)) oleh suatu sistem pengatur tubuh (thermoregulatory system) system) (Suma’mur, (Suma’mur, 2009). 2009). Sistem Sistem pengaturan pengaturan suhu suhu diatur diatur oleh hypotalamus yang ada pada otak. Hipotalamus berperan dalam merespon panas dan dingin yang berfungsi sebagai tempat menerima informasi suhu tubuh untuk dapat dikirimkan ke kulit, otot dan organ lainnya sehingga suhu tubuh tetap normal (Ladou, 20!). Selain itu dalam menyeim menyeimbang bangkan kan metabol metabolism ismee tubuh, tubuh, hipotal hipotalamu amuss memili memiliki ki pusat pusat termor termoregul egulato atorr yang merupakan saraf pada area preoptik yang terdapat hipotalamus posterior yang berfungsi sebagai termostat. "ermostat "ermostat hipotalamus memiliki titik kontrol yang disesuaikan untuk mempertahankan suhu tubuh. #ika suhu tubuh berada di ba$ah atau di atas titik ini maka pusat akan menyalakan impuls impuls untuk untuk menahan menahan panas panas atau atau mening meningkat katkan kan panas panas (%ibso (%ibson, n, 99&). 99&). Hipotal Hipotalamu amuss akan akan meresp merespon on suhu suhu tubuh tubuh dengan dengan pembent pembentukan ukan dan pengel pengeluar uaran an panas panas dari dari organ organ'or 'organ gan tubuh tubuh terutama terutama kulit. kulit. Suhu tubuh menerminkan menerminkan keseimbangan keseimbangan antara pembentukan pembentukan dan pengeluaran pengeluaran panas dengan mekanisme homeostatik. alam mempertahankan kandungan panas total yang konstan sehingga suhu inti stabil, pemasukan panas ke tubuh yang harus seimbang dengan pengeluaran panas.
pemasukan panas ter*adi melalui panas yang berasal dari lingkungan eksternal dan produksi panas dari dalam tubuh. alam mempertahankan suhu tubuh, biasanya panas yang dihasilkan lebih banyak daripada yang diperlukan sehingga panas yang berlebih harus dieliminasi dari tubuh. +roduksi panas di dalam tubuh bergantung dari kegiatan fisik tubuh, makanan, pengaruh dari berbagai bahan kimia$i dan gangguan pada sistem pengaturan panas (Suma’mur, 2009). +engel +engeluar uaran an panas panas ter*ad ter*adii melalu melaluii pengura penguranga ngan n panas panas permuk permukaan aan tubuh tubuh yang yang terpapa terpaparr ke lingkungan eksternal. eseimbangan pemasukan dan pengeluaran *uga dapat dipengaruhi oleh *umlah panas internal yang diproduksi yaitu seperti olahraga yang sangat meningkatkan produksi panas dan perubahan suhu lingkungan eksternal yang mempengaruhi tingkat penambahan atau pengurangan panas antara tubuh dengan lingkungan (Sher$ood, 2 00). +roses panas yang masuk dan keluar dari tubuh akan menun*ukan dera*at suhu inti tubuh pada saat tubuh terpapar suhu lingkungan. Suhu inti tubuh merupakan perpaduan dari panas tubuh yang dikeluarkan melalui organ' organ tubuh. Suhu inti adalah penerminan kandungan panas total tubuh. Suhu inti tubuh berasal dari organ'organ dada, abdomen dan toraks, sistem saraf pusat, serta otot rangka yang umumnya relati relatiff konsta konstan n sekit sekitar ar !-, / (00 ) (Sheer (Sheer$oo $ood, d, 200). 200). Suhu Suhu tubuh tubuh akan diperl diperliha ihatkan tkan °
°
melalui beberapa organ yang dapat diukur temperaturnya. 1rgan yang dapat diukur seara langsung yaitu oral dengan suhu normal !,'!-,2 /, rectal dengan suhu normal !,'!-, / dan telinga dengan suhu normal !,'!-, / (Sloane, 2003). alam kondisi basal, hati memproduksi 204 panas tubuh5 otak, &45 *antung, 245 dan sisanya adalah otot (Sheer$ood, 200). +enurunan suhu ter*adi seara berangsur'angsur dari dalam hingga ke luar bagian tubuh, tetapi suhu tubuh ber6ariasi setiap harinya (7urnside dan "homas., 99&). alam keadaan normal suhu tubuh memiliki 6ariasi yang disebabkan oleh *am biologis yaitu sekitar / (, ) selama siang hari, dengan tingkat terendah ter*adi di pagi hari sebelum bangun (0.00'0-.00 pagi) dan titik tertinggi ter*adi di sore hari (-.00'9.00 sore) (Sheer$ood, 200). Hal tersebut membuat suhu tubuh tidak selalu sama setiap $aktunya. +engeluaran panas dari dalam tubuh melalui organ'organ tubuh menu*u ke lingkungan dapat dilakukan melalui mekanisme yang berbeda'beda dikarenakan proses pertukaran dan media yang berbeda'beda pula sesuai dengan akti6itas dan kondisi lingkungan. Suhu tubuh akan men*alar ke seluruh tubuh untuk dapat menyeimbangi dengan suhu lingkungan dan sebagian besar panas dilepaskan oleh kulit. Suhu semakin menurun ketika men*alar dari organ dalam menu*u ke kulit. alam keadaan suhu dingin, panas tubuh tidak keluar seara maksimal karena suhu lingkungan akan mengurangi pengeluaran panas tubuh. +engurangan panas tubuh yang keluar disertai dengan penurunkan suhu tubuh hingga mele$ati batas normal yaitu !-, /. alam mempertahankan panas tubuh, terdapat 6asokonstriksi pembuluh darah perifer akibat stimulasi simpatis yang akan mengurangi aliran darah dan pengeluaran panas melalui kulit serta menahan darah hangat pada bagian tubuh. °
°
°
°
°
°
2.3 Respon Tubuh terhadap Suhu Dingin
ingin adalah bahaya fisik yang dapat mengganggu fisiologis suhu tubuh seseorang. Sebuah penelitian menun*ukan bah$a dengan suhu dingin / di ruang control room u*ang 7, 33,34 peker*a mengalami penurunan suhu tubuh dengan rata'rata penurunan 0,&& / (8ugroho, 2009). +ada sebuah kasus di ontana, seorang pria mengeluh kedinginan karena suhu tubuhnya menurun hingga 29,! / dengan paparan suhu dingin ,! / (//, 200-). +ada kasus yang ter*adi di :ndia Selatan, suhu lingkungan yang dingin *uga mengakibatkan penurunan suhu tubuh hingga 2,! / (;nand dkk ., 203). ekanisme pengatur suhu tidak 004 efektif sehingga suhu inti tubuh akan mengalami penurunan *ika tubuh terpapar suhu dingin. +aparan suhu dingin pada tubuh akan memberikan dampak berupa perubahan fisiologis pada tubuh.
°
°
°
°
2.4 Aklimatisasi terhadap Suhu Dingin
"ubuh manusia dapat menyesuaikan dirinya dengan temperatur luar *ika perubahan temperatur luar tidak melebihi !&4 untuk kondisi dingin (aristi, 200). +erbedaan suhu di dalam dengan suhu di luar tempat ker*a tidak boleh melebihi & / (Suma’mur, 2009). "ubuh akan mengalami aklimatisasi bila suhu lingkungan berada di ba$ah suhu nyaman beker*a. ;klimatisasi merupakan penyesuaian fisiologis tubuh terhadap suatu lingkungan baru. "ubuh yang terpapar suhu dingin akan kehilangan panas dalam tubuhnya yang ditandai dengan menggigil. ;klimatisasi pada suhu dingin ditandai dengan adanya penurunan suhu di bagian rectal dan esophageal (arino dkk ., 99). ;pabila produksi panas ukup mampu mempertahankan suhu tubuh maka ter*adi adaptasi metabolik. ;daptasi metabolik merupakan peningkatan terhadap respon termogenik dengan peningkatan dan penurunan progresif dalam produksi panas hingga menapai tingkat metabolisme yang sama karena pengulangan paparan dingin. ;pabila produksi panas dalam tubuh tidak mampu mempertahankan suhu tubuh maka akan ter*adi adaptasi insulati6e. ;daptasi insulti6e yaitu peningkatan aliran darah otot untuk meretribusi panas tubuh menu*u kulit sehingga mengalami peningkatan 6asokontriksi perifer pada kulit. Hal tersebut bertu*uan untuk dapat meningkatkan isolasi *aringan permukaan tubuh. ;klimatisasi pada suhu dingin paling epat ter*adi selama dua minggu dengan paparan 20 / kurang dari satu hari yang dipengaruhi dengan kondisi fisik yang baik dan kemampuan aklimatisasi tubuh (Sa$ka dkk., 200). +aparan berulang akan meningkatkan toleransi terhadap dingin. ;pabila peker*a tidak mampu beradaptasi dengan suhu dingin dengan mengalami penurunan suhu tubuh menapai di ba$ah & maka kemampuan hipotalamus untuk mengatur suhu tubuh hilang dan akan mengganggu $alaupun setelahnya suhu tubuh hanya turun 93 (%uyton, 99&). °
°
°
°