ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR PENGANALIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN NILAI RASIO KEUANGAN
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Jurusan Manajemen Informatika Program Studi Komputerisasi Akuntansi Jenjang Studi S1
Oleh : ROBBY LIGSCA SIREGAR 0102910565
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Nusantara Jakarta 1996
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR PENGANALIS LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN NILAI RASIO KEUANGAN
Oleh
Robby Ligsca Siregar 0102910565
Disetujui,
Pembimbing 1.
Pembimbing 2,
Ir, H, Imam Djajono, MM.
Nelly, SKom, MM.
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Bina Nusantara Jakarta 1996
ABSTRAK
JUDUL
: Analisis da d an pe p erancangan s is istem pa p akar p en enganalis la l aporan keuangan berdasarkan nilai rasio keuangan
PENYUS YUSUN
: Robby Ligsca Siregar - 0102 1029105 10565
PEMBIMBING
1. Ir, H, IMAM DJAJONO, MM. 2. NELLY, SKom, MM.
Kegiatan analisis laporan keuangan yang memiliki arti strategis bagi kelanjutan hidup perusahaan merupakan suatu kegiatan yang rumit dan kompleks. Para pelaku dari kegiatan ini dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas dalam bidang manaje manajemen men keuanga keuangan n dan bisnis bisnis untuk untuk dapat dapat mengha menghasil silkan kan keputu keputusan san yang yang dapat dapat menjadikan kinerja dan keadaan perusahaan menjadi lebih baik lagi. Keberadaan para pakar analisis keuangan hanya tersedia sedikit dan bila ada mahal harganya. Peranan Peranan teknologi teknologi informatik informatikaa untuk mengemulasi mengemulasikan kan keahlian keahlian dalam analisis analisis keuangan keuangan berdasarkan berdasarkan nilai rasio keuangan keuangan menjadi menjadi salah salah satu alternatif alternatif yang dapat menyebarluaskan tersedianya ahli dalam analisis keuangan. Teknologi yang digunakan adalah metodologi pembangunan dan pengembangan perangkat lunak sistem pakar.
iv + 58 halaman; 21 gambar; 7 tabel; 13 halaman lampiran. Kata kunci : sistem pakar, analisis, nilai rasio keuangan. KATA PENGANTAR
Puji semesta alam hanya bagi Allah SWT karena dengan rahmat dan ijin-Nya, maka skripsi ini, yang dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan jenjang studi strata satu pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Nusantara, dapat penulis kerjakan dan selesai pada waktunya. Bahwa banyak kekurangan dan jauh dari sempurna ada pada tulisan ini, penulis telah telah menyad menyadari arinya nya,, oleh oleh sebab sebab itu bimbing bimbingan, an, saran saran dan kritik kritik yang yang memban membangun gun penulis harapkan untuk menyempurnakannya. Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis sampaikan kepada banyaknya pihak yang telah membantu dalam penyelelesaian skripsi ini, utamanya kepada :
1. Ibu Ir. Th. Widia Widia S, MM., Ketua Sekolah Sekolah Tinggi Tinggi Manajemen Manajemen Informati Informatika ka dan Komputer Bina Nusantara, Jakarta. 2. Bapak Bapak Ir. H. Imam Imam Djajon Djajono, o, MM dan Ibu Nelly, Nelly, SKom, SKom, MM, selak selaku u dosen pembimbing yang telah memberikan banyak bantuan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 3. Bapak Imam Imam Satria Yudha, Yudha, B.Acc., MBA, praktisi praktisi dan pengamat ekonomi ekonomi yang telah memberikan waktu dan tenaga untuk mengarahkan materi dan teknik anal analis isis is rasi rasio o keua keuanga ngan n hing hingga ga dapat dapat dire direpr pres esen enta tasi sika kan n pada pada prot protot otip ipee perangkat lunak sistem pakar ini. 4. Dosen Dosen dan pengajar STMIK STMIK Bina Nusantara Nusantara yang telah telah memberikan memberikan pelajaran pelajaran dan bimbingan selama masa perkuliahan. 5. Orangtua Orangtua dan keluarga yang memberikan memberikan motivasi motivasi dan semangat semangat hingga skripsi skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. RekanRekan-rek rekan an dan para sahaba sahabatt yang yang banyak banyak memberi memberikan kan bantuan bantuan teknis teknis dan moril. 7. Semua pihak pihak yang tidak bisa bisa penulis sebutkan sebutkan satu-per satu-persatu. satu.
Akhir kalam, penulis mengharapkan, bahwa apa yang ada dalam skripsi ini dapat berma bermanfaa nfaatt di kemudi kemudian an hari hari sebagai sebagai bahan bahan kepust kepustakaa akaan n ataupu ataupun n hal lainny lainnyaa yang yang membangun.
Jakarta, 17 Desember 1996 Penulis,
Robby Ligsca Siregar
DAFTAR ISI
BAB 1 - PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang.
1
1.2 Ruang Lingkup.
2
1.3 Tujuan dan Manfaat.
3
1.4 Metodologi Penelitian
4
1.5 Sistematika Penulisan.
5
BAB 2 - LANDASAN TEORI
7
2.1 Konsep Laporan Keuangan.
7
2.2 Analisis Laporan Keuangan.
9
2.3 Teknologi Sistem Informasi Dan Aplikasinya.
12
2.4 Konsep Sistem Pakar.
18
BAB 3 - PERANCANGAN SISTEM PAKAR
28
3.1 Analisis Rasio Keuangan Dalam Sistem Pakar.
28
3.2 Pengelompokan Ukuran Rasio.
29
3.3 Rancangan Perangkat Lunak.
36
i
BAB 4 - IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR
56
4.1 Implementasi.
56
4.2 Mekanisme Kerja Perangkat Lunak
57
BAB 5 - KESIMPULAN DAN SARAN
60
5.1 Kesimpulan.
60
5.2 Saran.
61
DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Laporan keuangan, dalam kehidupan masyarakat dunia usaha, merupakan status dan gambar gambaran an dari dari keadaan keadaan perusa perusahaa haan n yang yang mengel mengeluar uarkann kannya. ya. NilaiNilai-nil nilai ai besert besertaa atribut yang ditampilkan dalam sebuah laporan keuangan dapat disebut sebagai hasil dari dari kinerj kinerjaa perusa perusahaan haan yang yang telah telah direnc direncana anakan, kan, dijala dijalankan nkan dan dieval dievaluas uasii sejak sejak perusahaan tersebut berdiri. Tujuan akhir dari adanya laporan keuangan bagi manajemen perusahaan itu sendiri adalah untuk menentukan langkah dan kebijaksanaan perusahaan di masa mendatang baik yang bersifat temporer, yaitu untuk mengendalikan situasi yang kurang kurang mengunt menguntungk ungkan an bagi perusa perusahaa haan, n, atau atau untuk untuk hal-ha hal-hall yang yang bersif bersifat at jangka jangka panjang yang akan banyak merubah struktur perusahaan tersebut. Laporan keuangan juga dapat dikatakan sebagai sebuah fakta bagi pihak-pihak yang berkepentingan atas sebuah perusahaan tetapi berada di luar lingkungan manajemen perusahaan itu, seperti (calon) investor, pemerintah, asosiasi profesional serta pihak lainnya. Dalam operasionalnya operasionalnya,, sebuah sebuah laporan laporan keuangan keuangan dikeluarkan dikeluarkan oleh departemen departemen akuntansi akuntansi tetapi tetapi untuk penentuan penentuan kebijaksana kebijaksanaan an perusahaan, perusahaan, maka laporan laporan tersebut tersebut merupakan bahan utama bagi manajer atau direktur keuangan dalam membuat rencana, usulan atau keputusan strategis yang akan diambil dan dijalankan. Sebuah keputusan atau atau kebija kebijaksa ksanaa naan n yang yang dihasi dihasilka lkan n akan akan selal selalu u dibuat dibuat untuk untuk menjad menjadika ikan n keadaa keadaan n perusahaan bertambah baik dan solid, dengan adanya sasaran seperti ini, maka seorang dire direkt ktur ur atau atau mana manaje jerr keua keuang ngan an memi memili liki ki tangg tanggun ung g jawa jawab b yang yang amat amat besa besarr atas atas kelangsungan hidup perusahaan. 1
2
Jika dihubungkan dengan tugas direktur atau manajer keuangan yang membuat suat suatu u keput keputus usan an yang yang bers bersif ifat at stra strate tegi giss dan dan berpe berpenga ngaru ruh h banya banyak k pada pada stru strukt ktur ur perusahaan, maka analisis sebuah laporan keuangan merupakan pekerjaan yang cukup sulit, sulit, kesala kesalahan han dalam dalam interp interpret retasi asi ataupu ataupun n perhit perhitunga ungan n dapat dapat menyeb menyebabk abkan an suatu suatu langkah mundur bagi hidup perusahaan. Walaupun laporan keuangan hanya sebagai salah salah satu satu bahan bahan dalam dalam pengam pengambil bilan an keputus keputusan, an, disamp disamping ing pengala pengalaman man,, intuis intuisi, i, perti pertimba mbanga ngan n sepiha sepihak k dan tingka tingkatt penilai penilaian an atas atas kondis kondisii yang yang sedang sedang terjad terjadii yang yang dimiliki oleh seorang direktur atau manajer keuangan, tetapi justru bahan inilah yang paling esensial dalam meramu sebuah keputusan dikarenakan alasan-alasan seperti yang disebutkan sebelumnya.
1.2 Ruang Lingkup.
Batasan tulisan ini adalah mengenai pembuatan prototipe perangkat lunak yang menjad menjadii alat alat bantu bantu dalam dalam melakuk melakukan an analis analisis is lapora laporan n keuanga keuangan. n. Secara Secara spesif spesifik, ik, perangkat lunak yang dibuat merupakan sebuah perangkat lunak sistem pakar penganalis laporan keuangan berdasarkan nilai rasio keuangan, yaitu sebuah perangkat lunak yang menghasilkan nilai ukuran perusahaan dilihat dari beberapa sudut pandang yang didasari dari dari teoriteori-teo teori ri perhit perhitunga ungan n rasio rasio keuanga keuangan. n. Dari Dari nilainilai-nil nilai ai yang yang diukur diukur itu lalu lalu ditambahkan dengan beberapa prosedur tanya jawab terhadap pengguna sebagai langkah analisis dan diagnosis, maka sistem akan memberikan saran untuk melakukan suatu langkah kebijakan manajemen keuangan perusahaan melalui sebuah pendekatan analisis rasio keuangan tersebut. Teori-t Teori-teor eorii rasio rasio keuanga keuangan n yang yang diguna digunakan kan sebagai sebagai refere referensi nsi perhit perhitunga ungan, n, pen penguk gukur uran an dan dan penil penilai aian an pada pada peran perangka gkatt lunak lunak sist sistem em paka pakarr yang yang akan akan dibua dibuatt
3
dikelompokan menjadi tiga bagian utama, yaitu ukuran kinerja, ukuran efisiensi operasi dan ukuran kebijakan keuangan. Selain itu, bentuk laporan keuangan yang menjadi objek analisis analisis adalah adalah merupakan merupakan laporan yang dikeluarkan dikeluarkan oleh perusahaan perusahaan dengan bidang usaha selain jasa atau dengan kata lain, perusahaan yang memiliki produk secara fisik, seperti perusahaan manufaktur atau dagang.
1.3 Tujuan dan Manfaat.
Tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk menghasilkan sebuah perangkat lunak sistem pakar yang dapat memberikan bantuan dalam melakukan pekerjaan analisis untuk menghasilka menghasilkan n sebuah sebuah kebijakan kebijakan atau keputusan keputusan manajerial manajerial berdasarkan berdasarkan perhitungan perhitungan teori-teori rasio keuangan atas laporan keuangan dasar. Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari adanya tulisan ini, antara lain : - Meni Mening ngka katn tnya ya fung fungsi si dan dan fleks fleksib ibil ilit itas as komp komput uter er seba sebagai gai hasi hasill tekn teknol olog ogii informatika dalam kegiatan pengambilan keputusan strategis perusahaan pada bidang manajemen keuangan. - Memb Member erik ikan an kemu kemuda daha han n bagi bagi piha pihak k mana manaje jeme men n peru perusa saha haan an,, khus khusus usny nyaa direktur atau manajer keuangan untuk merencanakan dan merumuskan suatu langkah manajemen berupa kebijakan keuangan baik yang bersifat antisipasif ataupun ataupun projek projektif tif yang yang didasa didasari ri atas atas pengola pengolahan han dan analis analisis is data data lapora laporan n keuangan perusahaan. - Adanya Adanya usaha-usa usaha-usaha ha pengembanga pengembangan n perangkat perangkat lunak lunak aplikasi aplikasi yang yang berorient berorientasi asi pada kebutuhan manajemen perusahaan dan memiliki fungsi yang membantu penggu penggunan nanya ya dalam dalam melakuk melakukan an pengam pengambil bilan an keputu keputusan san serta serta cocok cocok untuk untuk corak dunia usaha di Indonesia.
4
education ion tool tool yang - Sebagai educat yang dapat dapat menamb menambah ah wawasa wawasan n analis analisis is lapora laporan n keuangan bagi para pengambil keputusan bidang keuangan baru.
1.4 Metodologi Penelitian.
Secara umum, metodologi penelitian yang digunakan dalam pembuatan tulisan ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : - Pene Peneli liti tian an Pus Pusta taka ka..
Penelitian model ini dilakukan dengan cara mendapatkan daftar pustaka yang berhu berhubung bungan an dengan dengan tema tema tulisa tulisan, n, sepert sepertii litera literatur tur mengen mengenai ai manaje manajemen men keuangan, teori-teori rasio keuangan dan manajemen pengolahan data laporan keuangan keuangan serta pustaka-pustaka pustaka-pustaka mengenai sistem sistem informasi informasi dan kecerdasan kecerdasan buata buatan. n. Untuk Untuk tekni tekniss pemrog pemrogram raman an yang yang berhubu berhubunga ngan n dengan dengan pembua pembuatan tan sist sistem em pakar, pakar, penuli penuliss juga juga mendapa mendapatka tkan n pustak pustaka-pu a-pusta staka ka yang yang membaha membahass mengenai hal-hal tersebut. - Pene Peneli liti tian an Lapa Lapang ngan an..
Pada bentuk penelitian ini, kegiatan kegiatan yang banyak dilakukan penulis adalah mengumpulkan data aktual mengenai laporan keuangan yang telah diterbitkan oleh berbagai macam perusahaan dan mengklasifikasikannya menurut besar dan jenis jenis kegiat kegiatan an perusa perusahaa haan n terseb tersebut. ut. Kebany Kebanyaka akan n data data yang yang dipero diperoleh leh penulis bersumber dari Badan Pusat Statistik, surat kabar dan majalah ekonomi keuangan serta beberapa data berasal dari prospektus penawaran saham. - Pene Peneli liti tian an Labo Labora rato tori rium um..
5
Perancangan, pembuatan, implementasi dan evalusai perangkat lunak sistem pakar dilakukan pada metodologi penelitian ini dan dikerjakan setelah kedua metodologi penelitian yang disebutkan sebelumnya selesai dilaksanakan.
1.5 Sistematika Penulisan. - BAB BAB 1 - PEND PENDAH AHUL ULUA UAN. N.
Menjelaskan mengenai latar belakang, batasan, tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dari pembuatan tulisan serta menerangkan metoda-metoda penelitian yang digunakan dalam pembuatannya. - BAB BAB 2 - LAN LANDA DASA SAN N TEO TEORI RI..
Memperlihatkan teori-teori yang menjadi dasar dari objek tulisan, yaitu berisi teori-teori manajemen keuangan sebagai muatan utamanya. Secara mendalam, teori teori yang yang dibaha dibahass adalah adalah mengena mengenaii konsep konsep penilai penilaian an sebua sebuah h perusa perusahaa haan n didasari dari hasil analisis laporan keuangan secara rasio keuangan. Bahasan menge mengena naii teor teori-t i-teo eori ri yang yang mend menduku ukung ng pada pada pemb pembua uata tan n pera perangk ngkat at luna lunak k aplikasi sistem pakar juga dipaparkan pada bab ini. - BAB 3 - PERANCANGAN SISTEM PAKAR. Isi Isi bab ini berkis berkisar ar pada pada bagaim bagaimana ana sebuah sebuah perang perangkat kat lunak lunak sist sistem em pakar pakar penganalis laporan keuangan dapat dibangun berdasarkan hubungannya dengan teori-teori manajemen keuangan yang telah dibahas sebelumnya. - BAB 4 - IMPLEME IMPLEMENTA NTASI SI DAN DAN EVALUA EVALUASI SI SISTE SISTEM M PAKAR. PAKAR.
Memapa Memaparka rkan n konsep konsep penguna pengunaan an perang perangkat kat lunak lunak sist sistem em pakar pakar yang yang telah telah dirancang dan dibuat serta menjelaskan hal-hal dan metoda apa saja yang harus dilaku dilakukan kan untuk untuk mendap mendapatk atkan an kemamp kemampuan uan maksim maksimal al dari dari perangk perangkat at lunak lunak
6
ters terseb ebut ut dala dalam m fung fungsi siny nyaa seba sebaga gaii alat alat bant bantu u anal analis isis is lapo lapora ran n keuan keuanga gan n berdasarkan rasio keuangan. - BAB BAB 5 - KESI KESIMP MPUL ULAN AN DAN DAN SAR SARAN. AN.
Mengur Menguraik aikan an kesimp kesimpula ulan n hasil hasil penelit penelitian ian dan membua membuatt predik prediksi si mengena mengenaii kemungkinan timbulnya masalah baru yang berpeluang besar terjadi serta saran untuk melakukan langkah langkah penyempurna penyempurnaan an dan pengembangan pengembangan hasil penelitian penelitian yang bertema seperti apa yang ditulis dalam skripsi ini.
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Laporan Keuangan.
Seperti sebuah buku laporan prestasi sekolah bagi seorang murid atau sebuah transkip nilai akademik bagi seorang mahasiswa, sebuah laporan keuangan juga dapat dikatakan memiliki fungsi sebagai laporan prestasi historis bagi sebuah perusahaan. Hal ini tepat jika merujuk seperti pada apa yang didefinisikan oleh Weston dan Copeland (1995, p24), bahwa laporan keuangan merupakan pelaporan prestasi historis dari sebuah perusahaan dan memberikan dasar bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi untuk membuat projeksi dan peramalan bagi masa depan perusahaan yang mengeluarkannya. Laporan Laporan keuangan keuangan harus dibuat menurut aturan-aturan aturan-aturan yang telah disepakati disepakati oleh berbagai macam pihak yang terkait dalam penerbitan laporan keuangan, seperti asosiasi profesional, birokrasi pemerintah, institusi pendidikan dan badan lainnya. Keharusan ini dipertimbangkan sebagai bahasa untuk mencapai konsistensi dan komparabilitas dari sebuah laporan keuangan dimana walaupun setiap perusahaan memiliki beragam cara untuk mengolah data akuntansi dan keuangannya tapi penyajian nilai akhir atas laporan keuangan yang diterbitkan harus dapat dimengerti oleh semua individu atau institusi yang yang memili memiliki ki kepent kepenting ingan an di dalamn dalamnya. ya. Dengan Dengan adanya adanya bahasa bahasa yang yang sama sama dalam dalam membaca membaca sebuah sebuah laporan laporan keuangan, keuangan, maka diharapkan diharapkan bahwa perhitungan perhitungan nilai-nilai nilai-nilai ekonom ekonomis is untuk untuk menguk mengukur ur projek projeksi si atau atau perkir perkiraan aan kinerj kinerjany anyaa di masa masa mendat mendatang ang terhad terhadap ap sebua sebuah h perusa perusahaa haan n adalah adalah sama sama bagi bagi semua semua pihak, pihak, dengan dengan asumsi asumsi bahwa pengunaan pengunaan pertimbanga pertimbangan n yang subjektif subjektif dari pihak-pihak pihak-pihak terkait telah telah diminimalkan diminimalkan (Weston dan Copeland, 1995). 7
8
Laporan keuangan diklasifikasikan menjadi dua, yaitu laporan keuangan dasar dan laporan laporan keuangan keuangan turunan turunan (perluasan) (perluasan).. Laporan Laporan keuangan keuangan dasar terdiri dari Laporan Rugi Laba, Neraca dan Laporan Arus Kas sedangkan laporan keuangan turunan di antaranya adalah seperti Laporan Rekonsiliasi Laba Bersih.
2.1.1 Laporan Rugi Laba.
Weston dan Copeland (1995) serta Munawir (1992) mendefinisikan Laporan Rugi Laba sebagai bentuk laporan yang mengukur arus dari pendapatan dan beban (biaya) selama masa periode (akuntansi) tertentu yang biasanya berlangsung satu tahun. Nilai akhir yang dideskripsikan pada laporan ini merupakan sebuah nilai yang menunjukan apakah sebuah perusahaan mendapatkan laba atau mengalami kerugian pada periode akuntansi seperti yang disebutkan pada kepala laporan.
2.1.2 Neraca.
Neraca adalah sebuah laporan keuangan yang menjabarkan struktur hak-hak dan kewajiban sebuah perusahaan sampai saat dimana laporan tersebut dikeluarkan (Weston et al., al. , 1995). Dalam definisi akuntansi, neraca akan selalu merujuk pada nilai yang berim berimbang bang antara antara hak dengan dengan kewaji kewajiban ban oleh oleh karena karena itu itu bentuk bentuk neraca neraca merupa merupakan kan sebuah laporan dua kolom dimana sisi kiri mengungkapkan rincian hak atau aktiva dan sisi kanan merincikan kewajiban atau bagaimana aktiva diperoleh perusahaan. Tidak jauh jauh dari dari defini definisi si terseb tersebut, ut, Munawi Munawirr (1992, (1992, p13), p13), menyeb menyebut ut neraca neraca sebaga sebagaii lapora laporan n sist sistema ematis tis mengena mengenaii aktiva aktiva,, hutang hutang dan kewaji kewajiban ban dari dari suatu suatu perusa perusahaan haan pada pada saat saat tertentu.
9
2.1.3 Laporan Arus Kas.
Pada dua bentuk laporan keuangan dasar sebelumnya, yaitu Laporan Rugi Laba dan Neraca, keduanya tidak mengungkapkan bagaimana perubahan nilai kas perusahaan dapat dapat terj terjadi adi.. Untuk Untuk itu, itu, dala dalam m stan standa darr konve konvens nsii akun akunta tans nsii dewa dewasa sa ini, ini, arus arus kas kas perus perusaha ahaan an untuk untuk satu satu period periodee akunta akuntansi nsi yang yang telah telah berakh berakhir ir harus harus dilapor dilaporkan kan dan dikelo dikelompo mpokan kan sebaga sebagaii lapora laporan n keuanga keuangan n dasar dasar dibawa dibawah h judul judul Laporan Laporan Arus Arus Kas (Weston et al., al., 1995).
2.2 Analisis Laporan Keuangan.
Tindak Tindakan an manaje manajemen men dalam dalam mengel mengelola ola bisini bisiniss perusa perusahaan haan selalu selalu meliba melibatka tkan n banyak unsur dan hal yang dinamis, hal ini mengakibatkan pengadaan data terbaru dalam lingkungan bisnis dan tindakan pengambilan keputusan menjadi prosedur yang dilakukan dengan frekuensi tinggi. Merujuk pada kondisi perusahaan yang dicerminkan dari laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan, biasanya seorang pengambil keputusan bidang keuangan akan lebih mempertimbangkan dan memfokuskan hal-hal yang prospektif bagi perusahaan untuk dilihat dan dinilai. Bila hal tersebut akan menjadikan perusahaan lebih baik dan dengan dengan mengga menggaris risbaw bawahi ahi bahwa bahwa perusa perusahaa haan n mampu mampu untuk untuk melakuk melakukann annya ya secara secara finansial, maka sebuah usulan kemungkinan besar akan diungkapkan sebagai sebuah target dan rencana kerja perusahaan. Dalam melihat dan menilai hal-hal prospektif seperti yang disebutkan di atas, diperlukan kemampuan analisis yang baik dari seorang pengambil keputusan. Walau secara secara teoritis teoritis seseorang seseorang dapat mencapai kemampuan yang sama dalam melakukan melakukan analisis laporan keuangan tetapi pada hakekatnya banyak hal yang dapat membedakan
10
apakah individu tersebut merupakan seorang yang ahli atau bukan, misalnya dengan melihat seberapa banyak waktu yang dibutuhkan seseorang untuk menghasilkan sebuah keputusan atau dengan melihat pada tingkat kompleksitas data yang dijadikan bahan analisis oleh seseorang. Dan yang faktor paling menentukan untuk membentuk keahlian seseor seseorang ang biasan biasanya ya lebih lebih banyak banyak pada pada kayany kayanyaa pengala pengalaman man dan pendid pendidika ikan n yang yang menambah wawasan orang tersebut sehingga saat melakukan suatu analisis keuangan, seseorang dapat melihat lebih banyak instrumen analisis dibandingkan orang lain.
2.2.1 Konsep Analisis Laporan Keuangan.
Hal utama utama yang yang harus harus diperh diperhati atikan kan dalam dalam analis analisis is lapora laporan n keuanga keuangan n adalah adalah penentuan tujuan analisis, yaitu hal-hal apa saja yang ingin dicapai dengan adanya analisis laporan keuangan. Setelah adanya penetapan tujuan analisis ini, maka langkah selanjutnya adalah membuat serangkaian atau seperangkat prosedur analisis yang dapat mengarahkan hasil analisis pada tujuan analisis dengan menggunakan instrumen yang tersedia dan hasil yang didapat adalah berupa sebuah kebijakan atau keputusan level atas yang bersifat manajerial. Konsep di atas dapat dijabarkan dalam sebuah contoh kasus seperti berikut ini. Bila seorang pengambil keputusan bidang keuangan menetapkan tujuan analisis laporan keuan keuanga gan n untuk untuk mene menent ntuk ukan an sebe sebera rapa pa besa besarr modal modal ekst ekster ernal nal dibu dibutu tuhk hkan an untu untuk k mendapatkan kenaikan laba operasi periode akuntansi mendatang sebesar x persen, maka maka dia dia tida tidak k akan akan mengg menggun unak akan an selu seluru ruh h inst instru rume men n anal analis isis is yang yang dia dia keta ketahu huii melain melainkan kan hanya hanya pada pada instr instrume umen n yang yang ada hubungan hubungannya nya dengan dengan pengadaa pengadaan n modal modal ekster eksternal nal dan perama peramalan lan rugi rugi laba laba perido peridode de mendat mendatang ang beriku berikutt analis analisis is keadaa keadaan n lingkungan bisnis dan ekonomi yang berlaku pada saat dia melakukan analisis.
11
2.2.2 Analisis Berdasarkan Rasio Keuangan.
Analisis berdasarkan rasio keuangan merupakan sebuah mekanisme analisis dan perhitungan rasio untuk mendapatkan suatu nilai ukuran tertentu yang nantinya akan diterjemahkan sebagai nilai perusahaan dan nilai rasio ini didapat dari pengungkapan nila nilaii yang yang ters tersaj ajii pada pada lapo lapora ran n keuan keuanga gan n dasa dasar. r. Dari Dari hasi hasill atau atau nila nilaii yang yang tela telah h diter diterje jema mahk hkan an ini, ini, maka maka seor seoran ang g penga pengamb mbil il kepu keputu tusa san n bidan bidang g keua keuang ngan an dapat dapat menyusun strategi manajemen keuangan bagi perusahaannya (Munawir, 1992). Harus diingat, bahwa sebelum melakukan perhitungan rasio keuangan, penentuan sebu sebuah ah stand standar ar perb perban andi ding ngan an diad diadak akan an terl terlebi ebih h
dahu dahulu lu,,
karen karenaa
sesu sesungg ngguh uhny nya, a,
perhitungan rasio keuangan sendiri akan efektif bila terdapat data serupa dari perusahaan lain dengan kelas yang sama untuk dijadikan perbandingan. Ini berarti, bahwa rasio keuangan berlaku efektif bila diadakan perbandingan bagi dua perusahaan atau lebih. Hal tersebut terjadi karena didasari oleh anggapan, bahwa beberapa kekuatan ekonomi dan bisnis mendasar akan memaksa seluruh perusahaan yang berada dalam jenis industri yang sama untuk menjalankan perilaku yang serupa (Weston et al., al., 1995, p236) Selain itu, standar yang digunakan juga harus mencakup pada kelas perusahaan yang yang seje sejeni niss denga dengan n atau atau tanp tanpaa meng mengaba abaik ikan an besa besarr keci keciln lnya ya peru perusa saha haan an yang yang ber bersa sang ngku kuta tan. n. Ini Ini dila dilaku kuka kan n untu untuk k meng menghi hind ndar arii keranc kerancua uan n perb perban andi ding ngan an yang yang dise diseba babk bkan an tida tidak k
adan adanya ya kesa kesama maan an pada pada kema kemamp mpua uan n
prod produk uksi si,,
akse aksess pasa pasar, r,
kompleksitas organisasi dan mekanisme operasional perusahaan tersebut. Maksud dari hal ini dapat diibaratkan dalam perbandingan dua buah mobil, bahwa jika ingin melihat siapa yang paling unggul, maka sebuah sedan 2.000 cc harus diperbandingkan dengan sedan 2.000 cc dari merek lain bukan dengan sebuah truk yang ber-cc 5.000.
12
Setelah Setelah memaparkan memaparkan pengertian-p pengertian-pengert engertian ian dasar mengenai laporan laporan keuangan keuangan dengan konsep analisisnya, maka berikut ini penulis akan memberikan beberapa konsep dasar seputar keberadaan keberadaan teknologi teknologi sistem sistem informasi informasi sehingga sehingga diharapkan diharapkan pembaca pembaca dapat mengerti korelasi antara analisis laporan keuangan dengan perangkat lunak sistem pakar.
2.3 Teknologi Sistem Informasi Dan Aplikasinya.
Penyed Penyediaa iaan n inform informasi asi atau atau data data baik baik untuk untuk kebutu kebutuhan han pengola pengolahan han inform informasi asi lanjutan atau untuk keperluan analisis suatu masalah memerlukan suatu mekanisme yang memadai supaya pengadaan informasi yang dilakukan dapat memenuhi kriteria minimal yang dibutuhkan untuk melakukan proses pengolahan informasi tersebut. Mekanisme yang dirancang dan dibuat ini nantinya akan mendukung dan menjadi bagian yang terintegrasi dalam proses operasional secara keseluruhan dari sebuah sistem dan disebut system. sebagai information system. Ada Ada bany banyak ak defi defini nisi si dari dari apa apa yang yang dise disebut but sist sistem em info inform rmas asii teta tetapi pi seca secara ra keselu keseluruh ruhan, an, semuan semuanya ya mengac mengacu u pada defini definisi si bentuk bentuk kegiat kegiatan an yang yang melakuk melakukan an pengadaan dan pengolahan informasi yang terdapat pada sebuah sistem dan informasi yang yang dihasi dihasilka lkan n untuk untuk selanj selanjutn utnya ya akan memberi memberikan kan kontrib kontriburs ursii pada terjad terjadiny inyaa pengambilan keputusan yang bersifat manajerial ataupun operasional. Begitu Begitu perlunya perlunya perencanaan perencanaan dan pelaksanaa pelaksanaan n sistem sistem informasi informasi dibuat sebaik mungkin, hal ini dikarenakan pentingnya mekanisme tersebut bagi kelangsungan strategi sist sistem em agar agar tujuan tujuan yang yang ingin ingin dicapai dicapai dari dari sebuah sebuah siste sistem m induk induk (organ (organisa isasi) si) dapat dapat terpenuhi. Kelumpuhan atau tidak efektifnya sistem informasi pada sebuah sistem induk akan akan member memberika ikan n konsek konsekwen wensi si yang yang negati negatiff bagi sist sistem, em, di antara antaranya nya adalah adalah tidak tidak
13
sinkr sinkronny onnyaa pelaks pelaksana anaan an fungsi fungsi-fu -fungs ngsii lain lain di dalam dalam siste sistem m dikare dikarenak nakan an kebutuh kebutuhan an informasi yang tidak atau kurang terpenuhi sedangkan informasi itu menjadi dasar bagi pelaksanaan suatu pekerjaan yang merupakan jalan untuk melakukan pencapaian tujuan organisasi. Sistem Sistem informasi informasi sendiri sendiri memiliki memiliki komponen-komp komponen-komponen onen yang menjadi menjadi elemen elemen pembentuknya, seperti yang didefinisikan oleh Burch dan Grudnitski (1986, pp37-40) serta serta Mulyadi Mulyadi (1993), (1993), elemen elemen tersebut tersebut adalah adalah masukan, masukan, keluaran, keluaran, model, model, teknologi, teknologi, basis basis data dan pengendalian pengendalian.. Bangunan Bangunan sistem sistem informasi informasi yang terdiri terdiri dari enam hal ini yang yang akan akan menj menjadi adi kekua kekuata tan n utam utamaa dari dari pros proses es sist sistem em infor informa masi si dala dalam m sebu sebuah ah organisasi.
2.3.1 Sistem Pembantu Pengambilan Keputusan.
Salah satu implementasi dari sistem informasi dengan menggunakan peralatan teknologi informatika adalah sistem pembantu pengambilan keputusan (decision (decision support system-DSS ) yang dalam perwujudan aktualnya adalah berupa perangkat lunak aplikasi terintegrasi dimana para pengambil keputusan dapat berinteraksi langsung di dalamnya. Perluasan kinerja sistem informasi, yang awalnya hanya berupa pengadaan informasi bagi keperluan operasional operasional sistem sistem ini, merupakan suatu suatu hasil hasil dari usaha-usaha usaha-usaha para praktisi di bidang teknologi informatika untuk memperbaiki metoda komunikasi yang efektif dan efisien dalam sebuah sistem (organisasi). Dengan Dengan kapasi kapasitas tas sebagai sebagai pembant pembantu u (prose (proses) s) pengamb pengambila ilan n keputus keputusan, an, maka maka sebuah perangkat lunak diharapkan memberikan andil yang berarti dalam memperlancar dan dan memp memper ermu muda dah h kegi kegiat atan an peng pengam ambi bila lan n kepu keputu tusa san n di anta antara rany nyaa denga dengan n cara cara pembu pembuata atan n antarm antarmuka uka penggun penggunaa dimana dimana seseor seseorang ang dapat dapat selalu selalu meliha melihatt inform informasi asi
14
terakh terakhir ir yang yang menjad menjadii bahan bahan pembua pembuatan tan keputu keputusan san atau atau membant membantu u dalam dalam proses proses pengawasan operasional dan lainnya. Karena sampai saat ini tidak ada konsensus mengenai apa yang dimaksud dengan decision support system system,, maka ada kesepakatan non formal dalam hal tersebut, bahwa sebuah sebuah objek objek (peran (perangka gkatt lunak) lunak) dikrit dikriteri eriaka akan n sebaga sebagaii DSS dikare dikarenaka nakan n memili memiliki ki karakteristik dan kemampuan sebagai berikut seperti apa yang didefinisikan oleh Turban (1993, p88) : - Adan Adanya ya kema kemamp mpua uan n
untu untuk k
meli meliba batk tkan an pert pertim imba bang ngan an pera perasa saan an deng dengan an
pengolahan informasi pada sebuah situasi tidak terstruktur hingga dapat diambil satu atau beberapa keputusan yang bersifat manajerial. - Mend Menduk ukung ung pada pada bentu bentuk k kerj kerjaa kese keselu luru ruha han n leve levell mana manaje jeri rial, al, dari dari ekse eksekut kutif if hingga manajer operasional dan dari kerja individual hingga kelompok. - Menduk Mendukung ung pada proses proses pengambi pengambilan lan keputus keputusan an yang berkaita berkaitan n secara secara acak acak maup maupun un
seca secara ra
beru beruru ruta tan n
dan dan
dapa dapatt
meng mengan anti tisi sipa pasi si
berb berbag agai ai
mode modell
pengambilan keputusan. - Mudah untuk digunakan digunakan dan dan dikembangka dikembangkan n menurut menurut kebutuhan kebutuhan manajer manajerial. ial. - Bersifat Bersifat adanya dominasi dominasi manusia manusia terhadap terhadap mesin mesin (komputer) (komputer).. - Memi Memili liki ki kara karakt kter er untu untuk k lebi lebih h meme mement ntin ingk gkan an terc tercapa apain inya ya tuju tujuan an peker pekerja jaan an (efektifitas) dibandingkan efisiensi. - Memiliki Memiliki kemampuan kemampuan untuk untuk melakuk melakukan an pemodelan pemodelan pengambilan pengambilan keputusan. keputusan.
2.3.2 Kecerdasan Buatan.
Peneli Peneliti tian an dan percob percobaan aan mula-mu mula-mula la mengena mengenaii adanya adanya kemungk kemungkina inan n untuk untuk membuat mesin supaya dapat berperilaku seperti manusia telah dimulai sejak dekade 50-
15
an, di antaranya diawali oleh seorang ahli matematika berkebangsaan Inggris bernama Alan Turing yang mengadakan percobaan dengan sebutan “ Imitation Game”, Game”, dimana tuju tujuan an perc percob obaa aan n ini ini adal adalah ah untu untuk k meng menguk ukur ur sebe sebera rapa pa jauh jauh sese seseor oran ang g dapa dapatt membedakan apakah ia sedang berkomunikasi dengan sebuah mesin (komputer) atau seorang manusia (Luger dan Stubblefield, 1993, pp10-13). Sejak saat itulah muncul bidang baru yang menjadi bagian tersendiri dalam bidang teknologi informatika yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial (artificial intelligence). intelligence ). Ketert Ketertari arikan kan para para peneli peneliti ti pada bidang baru baru ini bukan tanpa tanpa sebab. sebab. Ide awal awal sesungguhnya bersumber pada pengkajian bahwa komputer sebagai alat bantu dapat lebih lebih sempur sempurna na dalam dalam melakuk melakukan an bebera beberapa pa pekerj pekerjaan aan yang yang spesif spesifik ik diband dibanding ingkan kan manusia, misalnya pada kecepatan kalkulasi, presisi ketelitian dan tingginya tingkat konsent konsentras rasii dalam dalam melakuk melakukan an tugastugas-tug tugas as yang yang diberi diberikan. kan. Hal ini menimb menimbulk ulkan an pemikiran, bahwa bila ditambahkan beberapa kemampuan lainnya, maka sebuah mesin (komputer) dapat pula menjadi alat bantu pemecahan masalah yang dapat dipercaya dan diandalkan. Rich dan Knight (1991, p3) memberikan catatan mengenai definisi kecerdasan bua buata tan, n, bahwa bahwa tidak tidak ada ada isti istila lah h yang yang cukup cukup tepa tepatt untu untuk k memb member erik ikan an penje penjela lasa san n mengenai kecerdasan buatan dikarenakan kompleksitas bidang ini yang menyangkut denga dengan n bany banyak ak bida bidang ng ilmu ilmu penge pengeta tahu huan an teta tetapi pi deng dengan an pende pendeka kata tan n lain lain mere mereka ka meny menyeb ebut ut kece kecerd rdas asan an buat buatan an seba sebaga gaii usah usaha-u a-usa saha ha baga bagaim iman anaa
memb membua uatt
mesi mesin n
(komputer) dapat berpikir sama baiknya seperti yang dapat dilakukan oleh manusia.
2.3.3 Sistem Pakar.
16
Sistem pakar merupakan salah satu bentuk aplikasi yang dihasilkan dari penelitian di bidang bidang kecerd kecerdasa asan n buatan. buatan. Fenome Fenomena na dari dari pemiki pemikiran ran bahwa bahwa mesin mesin dapat dapat dibuat dibuat berperilaku seperti manusia banyak melandasi perkembangan sub bidang ini. Dalam Artificial Intelligence, structures and strategies for complex bukunya yang berjudul “ Artificial problem solving ”, Luger dan Stubblefield (1993) mendefinisikan sistem pakar sebagai usahausaha-usa usaha ha penday pendayagu agunaa naan n komput komputer er untuk untuk membant membantu u pelaks pelaksana anaan an pemecah pemecahan an masalah yang spesifik dalam bidang tertentu dengan cara mengadaptasi kemampuan seseorang yang dianggap ahli pada bidang tersebut ke dalam sebuah sistem. Sebuah perangkat lunak sistem pakar memiliki beberapa karakter khusus yang membedakannya dari model perangkat lunak lain. Karakter tersebut mencakup pada bentu bentuk-be k-bentu ntuk k fungsi fungsi yang yang membuat membuat sistem sistem pakar pakar dapat dapat bekerj bekerjaa sebagai sebagai alat alat bantu bantu analisis dan diagnosis, di antaranya adalah adanya fungsi pemrosesan simbolik, fungsi pustaka pengetahuan yang spesifik atas suatu bidang permasalahan dan fungsi pencarian jawaban atas suatu masalah yang diberikan menurut aturan-aturan tertentu.
2.3.4 Emulasi Keahlian Sebagai Kebutuhan.
Mengapa sebuah keahlian dibutuhkan dan mengapa spesialisasi sebuah bidang ilmu pengetahuan memerlukan waktu yang lama dalam pembentukannya? Pertanyaan seperti ini akan mengawali sebuah diskusi panjang mengenai masalah sumber daya manusia beserta ornamen yang berhubungan di dalamnya. Keinginan manusia untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntutnya untuk terus menggali dan mengeksplorasi metoda pendidikan yang dapat menghasilkan individu-individu yang mandiri agar menjadi pionir dalam bidang-bidang tertentu yang spesifik. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan tenaga-tenaga terlatih dan
17
terdidik yang profesional untuk melakukan riset dan penelitian pada bidang-bidang yang ditekuni oleh individu tersebut. Tapi pada prakteknya, jumlah kebutuhan tenaga itu berbanding terbalik dengan jumlah yang tersedia. Ini dapat diartikan bahwa walaupun telah banyak orang yang masuk dalam proses sistem pembentukan keahlian, misalnya dengan masuk pada intitusi pendidikan tinggi, akan tetapi sedikit sekali yang mampu melewati saringan alami untuk dapat disebut sebagai seorang ahli. Saringan alami di sini antara lain berupa bentuk kegiatan nyata pasca sistem pembentukan keahlian yang dapat berarti dunia kerja pada profesi dan bidang ilmu pengetahuan yang ditekuni seseorang. Dengan perkembangan teknologi informatika yang telah cukup maju, kebutuhan mendesak dalam pengadaan tenaga ahli atau pakar pada suatu bidang yang spesifik dapat ditutupi dengan cara mengemulasikan keahlian seseorang dalam sebuah perangkat lunak aplikasi dan hasilnya biasa disebut sebagai perangkat lunak sistem pakar. Dengan perangkat lunak aplikasi ini, maka diharapkan bahwa kekurangan atau ketiadaan akan seoran seorang g ahli ahli dalam dalam suatu suatu bidang bidang pengeta pengetahuan huan akan dapat dapat digant digantika ikan n dengan dengan cara cara berinterkasi dengan komputer dimana perangkat lunak yang dijalankan oleh komputer terseb tersebut ut akan melaku melakukan kan emulas emulasii prosed prosedur ur perlak perlakuan uan seoran seorang g ahli ahli terhad terhadap ap sebuah sebuah masalah pada bidang tertentu.
2.4 Konsep Sistem Pakar.
Pembangunan sebuah sistem pakar tidak jauh berbeda jauh dengan pembuatan perangkat lunak aplikasi lainnya, hanya saja ada hal-hal yang menjadi tahapan dan komponen dasar yang terdapat pada pembuatan sebuah perangkat lunak sistem pakar tapi tidak dimiliki pada pembuatan perangkat lunak aplikasi lainnya.
18
2.4.1 Tahapan Dan Komponen.
Tahapan dalam pembuatan sistem pakar terdiri dari lima bagian, yaitu : - Identifikasi . Menent Menentukan ukan jangka jangkauan uan permas permasala alahan han yang yang akan akan dikaji dikaji dan dimuat dimuat sebagai sebagai tema sistem pakar. Jangkauan permasalahan harus spesifik sifatnya, ini berarti ruang masalah yang dijadikan objek analisis dan diagnosis oleh sistem pakar harus sekecil mungkin tapi memiliki tingkat kedalaman yang cukup tinggi. Dalam tahap ini, seorang ahli sudah dapat berperan untuk memberikan batas batas lingkungan masalah kepada sistem tapi hanya dalam bentuk konsep saja. - Konseptualisasi . Perancangan mekanisme pengendalian dalam hubungannya dengan penurunan keahlian kepada sistem ada dalam tahap ini. - Formalisasi . Bentuk konsep dari keahlian yang diberikan kepada sistem dikonversikan ke dalam format yang formal dengan menghubungkan seluruh unsur yang harus diadakan dan pembuat sistem memilih alat pembangunan sistem pakar yang sesuai untuk memulai pembangunan sistem. - Implementasi . Pembua Pembuatt siste sistem m mulai mulai menter menterjem jemahk ahkan an rancang rancangan an formal formal ke dalam dalam bahasa bahasa komputer hingga membentuk sebuah perangkat lunak aplikasi sistem pakar. - Pengujian . Pengujian dilakukan untuk memberikan masukan sejauh mana sistem pakar yang dibuat dapat bekerja dengan efektif.
19
Seda Sedang ngka kan n kompon komponen en dasa dasarr yang yang memb memben entu tuk k sebu sebuah ah sist sistem em paka pakar, r, adal adalah ah antarm antarmuka uka penggun penggunaa (user interface interface)) sebaga sebagaii media media komuni komunikas kasii intera interakti ktiff antara antara pengguna pengguna dengan sistem, sistem, mesin kesimpulan kesimpulan (inference (inference engine) engine) sebagai “naluri” dari knowledge base) base) sebagai sist sistem em dan basis basis penget pengetahua ahuan n (knowledge sebagai “otak” “otak” dari dari siste sistem m pakar. pakar. Hubungan ketiga komponen tersebut dijelaskan seperti berikut ini.
2.4.1.1 Antarmuka Pengguna ( User Interface).
Antarm Antarmuka uka pengguna pengguna pada pada sist sistem em pakar pakar berfun berfungsi gsi sama sama sepert sepertii pada pada sist sistem em aplikasi lainnya, yaitu sebagai saluran atau media komunikasi antara seorang pengguna denga dengan n sist sistem em mela melalu luii sebu sebuah ah pera perala lata tan n pera perant ntar araa yang yang memu memungk ngkin inka kan n adan adanya ya perlakuan interaktif dari pengguna kepada sistem. Dalam sebuah perangkat lunak sistem pakar pakar,, komuni komunikas kasii merupak merupakan an hal esensi esensial al untuk untuk mendap mendapatk atkan an suatu suatu penyel penyelesa esaian ian masa masala lah, h, kare karena na resp respon on dari dari pengg penggun unaa akan akan menj menjadi adi pandu panduan an bagi bagi sist sistem em untuk untuk menentukan ruas masalah dan bagaimana langkah penyelesaian yang dapat diambil. Kualitas dari sebuah antarmuka (interface (interface), ), pada sebuah sistem, jika dilihat dari sudut pengguna, ditentukan oleh bagaimana seseorang dapat melihat dan merasakan serta mengerti apa yang diinginkan oleh sistem saat ber-“komunikasi” (Turban, 1993) sehingga perlakuan yang pasti untuk dikerjakan dapat diketahui oleh pengguna tersebut.
2.4.1.2 Mesin Kesimpulan ( Inference Engine).
Mesin kesimpulan, merupakan komponen yang bersifat pengendali respon, atau pada manusia dapat disamakan dengan panca indera. Komponen ini mengumpulkan, mengklasifikasikan dan membuat “penalaran” atas suatu kejadian yang dalam sistem pakar adalah berupa respon pengguna. Model penalaran ini, setelah dicocokan dengan
20
“peng “penget etah ahuan uan”” yang yang dimi dimili liki ki,, maka maka sebu sebuah ah sist sistem em paka pakarr akan akan dapat dapat berus berusaha aha memberikan suatu alternatif penyelesaian yang terbaik yang mungkin dapat diberikan kepada pengguna.
2.4.1.3 Basis Pengetahuan ( Knowledge Base).
Elemen atau komponen terpenting dan terbesar serta menjadi kekuatan utama dari sebuah perancangan sistem pakar adalah bagian basis pengetahuan dan pada bagian ini pula pula nilai-n nilai-nila ilaii respon respon dari dari sebuah sebuah sist sistem em pakar pakar ditemp ditempatk atkan. an. Umumny Umumnya, a, sebuah sebuah perangkat lunak sistem pakar mendapatkan basis data pengetahuan dari seseorang yang disebut sebagai pakar. Kemampuan pakar tersebut dipindahkan melalui sebuah prosedur yang melibatkan pihak pembuat sistem dengan ahli yang akan memberikan “ilmu”-nya kepada komputer.
Gambar berikut ini merupakan ilustrasi dari hubungan antara ketiga komponen utama pembentuk sistem pakar yang telah diterangkan sebelumnya.
U s e r
U s e r I n te r f a c e
F akta-fakta k e ja d i a n
K n o w le d g e B a s e
F a s ilit a s Penerangan
K n o w le d g e E n g in e e r P e r o le h a n pengetahuan
Aksiyang d ir e k o m e n d a s ik a n
I n fe r e n c e E n g i n e E x p e r t
R u a n g k e r ja
L in g k u n g a n K o n s u lta s i
P e n y a r in g a n Pen getahuan
L in in g k u n g a n P e m b a n g u n a n
Gambar 1 - Hubungan komponen pembangunan sistem pakar.
21
Ada sebuah kekurangan yang amat menonjol dari setiap pembangunan sebuah sistem pakar sampai saat ini, yaitu adanya ketidakmampuan mesin untuk dapat belajar dari apa yang sudah ada. Dengan terdapatnya kekurangan ini, maka pengetahuan yang telah ditransfer ditransfer dalam bentuk coding sebuah sebuah progra program m harus harus selal selalu u diperb diperbaru aruii agar agar terdapat penambahan kemampuan analisis dan diagnosis pada saat sistem pakar tersebut dalam menjalankan fungsinya mengemulasikan metodologi dan performa seorang ahli dalam memberikan solusi suatu masalah.
2.4.2 Representasi Pengetahuan ( Knowledge Representation).
Saat membangun sebuah sistem pakar, seorang pembuat sistem, untuk selanjutnya dise disebut but pemr pemrogr ogram, am, haru haruss dapat dapat meme memeta taka kan n kema kemamp mpua uan n seor seoran ang g pakar pakar yang yang dikum dikumpul pulka kan n ke dalam dalam basi basiss penge pengeta tahu huan an menj menjad adii dere dereta tan n pros prosed edur ur yang yang akan akan memberi memberikan kan solusi solusi bagi suatu suatu masala masalah h yang yang telah telah diteta ditetapkan pkan.. Langka Langkah h pemrog pemrogram ram dalam memetakan pengetahuan ini dinamakan sebagai knowledge representation (Luger et al., al., pp352-355). Fungsi sesungguhnya dari representasi pengetahuan adalah untuk mewakili atau melambangkan setiap aturan dengan hal-hal terkait di dalamnya, yang bersumber dari seorang pakar, agar dapat diterjemahkan oleh pembuat sistem pakar ke dalam bentuk yang yang dapat dapat didokum didokument entasi asikan kan secara secara bahasa bahasa pemrogr pemrograma aman n pada pada siste sistem m komput komputer. er. Representasi pengetahuan juga akan menjelaskan bagaimana model penalaran dilakukan oleh sistem untuk membangun opini atau anggapan yang dapat dijelaskan. Model ini terdiri dari dua macam, yaitu penalaran menuju jawaban solusi ( forward forward rules) rules) dan penalaran menuju pencarian sebab (backward (backward rules). rules).
22
Ada beberapa metoda yang dugunakan untuk merepresentasikan pengetahuan pada pembangunan pembangunan sebuah sistem sistem pakar, Mylopoulo Mylopouloss dan Levesque Levesque (Luger et (Luger et al., al., p353) membaginya ke dalam empat kategori skema, yaitu : - Logikal. Metoda Metoda ini menggunakan pengekspresian pengekspresian dalam format logika logika formal formal pada reperesntasi pengetahuannya. - Prosedural . Repres Represent entasi asi penget pengetahua ahuan n dibuat dibuat sebaga sebagaii sebuah sebuah kesatu kesatuan an instru instruksi ksi dalam dalam menggambarkan pemberian solusi optimal pada suatu masalah. - Jaringan . Repres Represent entasi asi pengeta pengetahua huan n dibagi dibagi-ba -bagi gi ke dalam dalam sub-su sub-sub b repres represent entasi asi yang yang disebut sebagai simpul (node (node)) dimana satu dengan lainnya saling berhubungan hing hingga ga memb memben entu tuk k
suat suatu u
jari jaring ngan an yang yang leng lengka kap p
pada pada suat suatu u
bida bidang ng
permasalahan. - Terstruktur . Perluasan dari metoda skema jaringan, dimana pada setiap simpul, sistem dapat menga mengana nali lisi siss sub sub masa masala lah h seca secara ra lebi lebih h komp komple leks ks sehi sehing ngga ga repr repres esen enta tasi si pengetahuannya dapat menjadi besar sekali.
2.4.3 Konsep Heuristik.
Heuristik merupakan istilah di dalam bidang kecerdasan buatan yang menjelaskan bagaimana dan dengan cara apa sebuah sistem pada komputer berusaha memberikan solusi terbaiknya untuk memecahkan sebuah masalah yang ada. Fungsi heuristik inilah yang yang menjad menjadii tulang tulang punggung punggung dari dari mekani mekanisme sme kerja kerja sistem sistem pakar pakar karena karena dengan dengan
23
adany adanyaa meto metoda da penc pencar aria ian n jawa jawaban ban yang yang tepa tepat, t, maka maka sebu sebuah ah sist sistem em pakar pakar dapa dapatt memberikan sebuah solusi optimal atas suatu permasalahan. Mekanisme sesungguhnya dari dari heurist heuristik ik adalah adalah melakuk melakukan an bentuk bentuk pencari pencarian an sehing sehingga ga seaka seakan-a n-akan kan sist sistem em melakukan penalaran yang paling efisien dengan melihat nilai-nilai pertimbangan yang paling menguntungkan yang mungkin dapat dicapai. Sebagai contoh kasus, dalam permainan tic-tac-toe, tic-tac-toe, sistem tidak mencari seluruh solusi solusi kemenangan kemenangan melalui melalui pendeteksia pendeteksian n semua semua kemungkinan kemungkinan tetapi tetapi cukup mencari kemenangan dengan melihat baris kotak permainan dimana terdapat dua logam yang bergandengan. Atau dalam permainan catur, sistem tidak selalu berkonsentrasi pada cara menjatuhkan raja lawan tetapi dapat pula dengan cara memakan buah perwira atau bidak terlebih terlebih dahulu. dahulu. Bila dianalogikan dianalogikan secara secara sederhana, sederhana, dengan merujuk merujuk pada pendapat Rich dan Knight (1991), heuristik dapat digambarkan sebagai cara menulis surat yang efisien dalam penggunaan kata-kata tanpa kehilangan maksud dan tujuan penulisan surat tersebut. Heuristik pada kecerdasan buatan akan selalu dikaitkan dengan teknik pencarian (pernyataan akhir) kepada simbol penyelesaian masalah. Simbol ini berupa nilai solusi optimal yang paling mungkin dapat diberikan oleh sebuah sistem pakar, sebagaimana manu manusi siaa yang yang menc mencar arii jawab jawaban an atas atas pert pertan anya yaan an “men “menga gapa pa”” dan dan “bag “bagai aima mana” na”,, berdasarkan aturan-aturan dan pengetahuan tertentu. Dalam Dalam kecerd kecerdasa asan n buatan buatan,, konsep konsep pencar pencarian ian dibagi dibagi menjad menjadii dua model model dasar, dasar, yaitu yaitu pencar pencarian ian meleba melebarr (breadth-first breadth-first search) search) dan pencarian ke dalam (depth-first (depth-first search). search). Penjelasan dari dua model pencarian ini adalah sebagai berikut. - Breadth-first Search .
24
Model Model ini melakuk melakukan an pencar pencarian ian jawaba jawaban n pemeca pemecahan han masala masalah h dengan dengan cara cara mempro memproses ses simbo simbol-s l-simb imbol ol yang yang sedera sederajat jat terleb terlebih ih dahulu dahulu baru baru kemudi kemudian an menuju pada tingkatan yang lebih dalam. - Depth-first Search . Pencarian jawaban pada model ini dilakukan dengan cara memproses sebuah simbol hingga menuju pada turunannya (akar) yang terakhir, setelah selesai baru kemudian kembali ke awal untuk memproses simbol berikutnya.
Turban Turban (1993, (1993, p463), p463), member memberika ikan n koment komentarn arnya ya mengena mengenaii perban perbandin dingan gan dua bentuk dasar pencarian ini, bahwa depth-first search akan memberikan jaminan akan adany adanyaa “jaw “jawab aban an”” dari dari sebu sebuah ah ruas ruas perma permasa sala laha han n yang yang diber diberik ikan an akan akan teta tetapi pi membutuhkan proses yang lebih panjang dan lama dibandingkan model breadth-first search. search. Alasan atas hal ini adalah dikarenakan depth-first search lebih menitikberatkan pada bagaimana memaksimalkan pengetahuan atas suatu bidang permasalahan hingga samp sampai ai pada pada yang yang pali paling ng terk terkec ecil il seda sedang ngka kan n mode modell breadth-first breadth-first search lebih beror berorien ientas tasii pada pada ruas ruas yang yang dapat dapat dicapai dicapai dari dari sebuah sebuah bidang bidang penget pengetahu ahuan an yang yang dijadikan topik dalam sistem pakar. Gambar 2 dan Gambar 3 berikut ini, merupakan ilustrasi dari mekanisme dua
model dasar bentuk pencarian yang telah dikemukakan sebelumnya.
25
S i m p u l A k a r 1
2
3
5
6
7
4
8
9
10
Simpul P e r n y a ta a n
Search. Gambar 2 - Ilustrasi Breadth-first Ilustrasi Breadth-first Search.
S i m p u l A k a r 1
2
8
3
4
5
6
7
11
9
12
10
13 S i m p u l P e rn y a t a a n
Search. Gambar 3 - Ilustrasi Depth-first Ilustrasi Depth-first Search.
14
15
16
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PAKAR
3.1 Analisis Laporan Keuangan Dalam Sistem Pakar.
Konsep kecerdasan buatan, termasuk sistem pakar sebagai salah satu bagian di dalamnya, telah membuat filosofi di bidang teknologi informatika semakin berkembang, yaitu dari konsep komputer sebagai alat bantu pemrosesan data hingga menjadi alat bantu diagnosis dan analisis pada bidang ilmu yang spesifik. Implem Implement entasi asi siste sistem m pakar pakar juga juga telah telah berkem berkemban bang g sedemi sedemikia kian n rupa rupa hingga hingga merambah pada pekerjaan diagnosis yang amat khusus, misalnya menentukan apakah sebuah sebuah polis polis layak untuk diterbitkan diterbitkan pada kasus-kasu kasus-kasuss sulit sulit yang langka (asuransi (asuransi- Nippon Life), mendeteksi adanya penyimpangan Letter penyimpangan Letter of Credit dengan Credit dengan dokumen yang menyertainya dan merekomendasikan tindakan yang harus diambil (perbankan-Bank of Ameri America), ca), membant membantu u pemant pemantaua auan n daftar daftar rekeni rekening ng yang yang bebas bebas diguna digunakan kan oleh oleh para para pialang saham tanpa otorisasi terlebih dahulu (pialang saham-Bear, Strearns & Co), membantu pengambilan keputusan mengenai otorisasi pinjaman pemegang kartu kredit dikaitkan dengan batas pinjaman normal (penyelanggara kartu kredit-American Express) dan aplikasi-aplikasi lainnya yang telah digunakan selama ini. Dalam Dalam manaje manajemen men keuanga keuangan, n, implem implement entasi asi siste sistem m pakar pakar dapat dapat dibuat dibuat untuk untuk melaku melakukan kan berbag berbagai ai analis analisis, is, salah salah satu satu di antara antaranya nya adalah adalah membant membantu u manaje manajemen men dalam dalam menger mengerjak jakan an anali analisis sis lapora laporan n keuanga keuangan n untuk untuk menent menentukan ukan kebija kebijakan kan atau atau tindakan manajerial yang harus diambil.
3.2 Pengelompokan Ukuran Rasio.
26
27
Sebelu Sebelum m menera menerangk ngkan an bagaim bagaimana ana peranc perancanga angan n perangk perangkat at lunak lunak sist sistem em pakar pakar penganalis penganalis laporan keuangan berdasarkan berdasarkan nilai rasio keuangan ini dilakukan, dilakukan, maka penul penulis is akan akan menjab menjabark arkan an terleb terlebih ih dahulu dahulu bagaim bagaimana ana analis analisis is rasio rasio keuanga keuangan n akan akan disatukan ke dalam sistem pakar. Analisis rasio keuangan dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu ukuran kinerja ( performance), performance), ukuran ukuran efisie efisiensi nsi operasi operasi (operating operating efficiency efficiency)) dan ukuran ukuran kebija kebijakan kan keuan keuanga gan n ( financ financial ial policy policy), dima dimana na masi masing ng-m -mas asin ing g kelo kelomp mpok ok memi memili liki ki tuju tujuan an pengukuran tersendiri yang sesungguhnya berkaitan satu dengan lainnya jika dilihat dari sebuah hubungan keuangan. Pengel Pengelomp ompokan okan pertam pertama, a, yaitu yaitu rasio rasio yang yang menguku mengukurr kinerj kinerja, a, mencer mencermin minkan kan keputusan-keputusan strategis, operasi dan pembiayaan dari perusahaan. Kelompok ini masih masih dibagi dibagi menjad menjadii tiga tiga sub kelomp kelompok ok anali analisis sis,, yaitu yaitu rasio rasio profit profitabi abilit litas, as, rasio rasio per pertu tumb mbuh uhan an
dan ukura ukuran n
peni penila laia ian. n.
Rasi Rasio o
prof profit itab abil ilit itas as mengu menguku kurr
efekt efektiv ivit itas as
manajemen berkenaan dengan hasil pemgembalian atas penjualan dan investasi. Rasio per pertu tumb mbuh uhan an meng menguku ukurr
kema kemamp mpuan uan peru perusa saha haan an untu untuk k
memp memper erta taha hanka nkan n
posi posisi si
ekonomisnya dalam pertumbuhan perekonomian dimana dia beroperasi. Yang terakhir, ukuran penilaian, mengukur kemampuan manajemen untuk mencapai nilai-nilai pasar yang melebihi nilai pengeluaran kas. Seluruh pengelompokan rasio ini memiliki lagi fungsi-fungsi turunannya yang secara khusus mengukur hal-hal yang spesifik dari apa yang ada pada sebuah laporan keuangan. Pengelompokan rasio yang kedua, merupakan kumpulan kumpulan perhitungan perhitungan rasio yang mengukur sejauh mana perusahaan dapat melakukan melakukan efisiensi terhadap operasinya dan yang terakhir, merupakan kelompok besar rasio yang mengukur hal-hal yang berhubungan dengan kekuatan perusahaan dalam likuiditasnya yang dihubungkan dengan kebijakan keuangan yang dilakukan perusahaan. Untuk lebih
28
lengkapnya, Tabel 1 berikut ini menyajikan pengelompokan pengunaan rasio dalam analisis keuangan secara terstruktur. Tabel 1 - Pengelompokan pengukuran dalam analisis rasio keuangan. Kin erja
Rasio P r o babilit as
NOI /P en jualan NOI/Tot NOI/Tot al Aktiva NOI/Total Modal NI/Penjualan NI/Ekuitas (ROI) Perubahan NOI/Perubahan Total Modal Perubahan NI/Perubahan Ekuitas
Rasio P er t um buh an
P en jualan NOI Laba Bersih Laba per Saham Dividen per Saham
Uk ur an P en ilaian
Harga/Laba Nilai Pasar Ekuitas/Nilai Buku Ekuitas
E f isien si si Op er asi
M an ajem en Ak ti tiv a dan I n v eett aassi
HP P/ P/P er er sediaan Periode Penagihan Rata-rata Penjualan/ Penjualan/Aktiva Aktiva Tet ap Penjualan/Total Modal Penjualan/ Penjualan/To To tal Aktiva Perubahan To tal Modal/T Modal/T ot al Modal
M an ajem en Beban
M arjin Ko t o r Beban Beban Pemasaran/Penjualan Biaya Ten aga Kerja/Penjualan Kerja/Penjualan Tingkat Pertumbuhan Karyawan Beban Pensiun per Karyawan Beban Beban Pengembangan/Penjual Pengembangan/Penjualan an
Kebijak an Kuan gan
Rasio L ev er age
T o t al Ak t iv a/Nilai Buk u Ek uit as IBD/Total Modal EBIT/Beban Bunga EBIT+Beban EBIT+Beban 'Lease'/Beb 'Lease'/Beban an T etap IBD/Dana dari Operasi
Rasio L ik uidit as
Rasio L an car Rasio Cepat Kenaikan Laba Ditahan+Penyusutan/Investasi
NOI = Laba Operasi Bersih; NI = Laba Bersih; EBIT = Laba sebelum Bunga dan Pajak; IBD = Hutang berbeban Bunga.
Dengan adanya pembagian atau pengelompokan ini, maka dalam rancangan sistem pakar yang dibuat, penulis akan memasukan mekanisme perhitungan rasio berdasarkan kelompoknya dan menyimpan nilai-nilainya sebagai bahan analisis dan diagnosis yang akan dilakukan oleh sistem pakar.
29
Berikut ini penjelasan tujuan dan satuan ukuran dari masing-masing pengukuran Tabell 1. Tanda * menunj rasio rasio seperti seperti yang tersusun tersusun pada Tabe menunjuk uk pada pada satuan satuan ukuran ukuran
persentase, ** menunjuk pada satuan perbandingan (kali) dan tanda *** merupakan penunjuk pada satuan lainnya yang dapat berupa nilai uang atau hari.
- NOI/Penjualan* , merupakan rasio paling utama yang biasa digunakan dalam menentukan nilai sebuah perusahaan dan bertujuan mengukur arus kas sebelum pengurangan beban bunga dan pajak penghasilan. Return n on Invest Investmen ment t (ROI) NOI/Total Aktiva*, dise - NOI/Total disebut but juga juga Retur (ROI) tujuannya tujuannya mengukur penggunaan total sumber daya oleh perusahaan. - NOI/To mengukur kur pengg penggun unaa aan n tota totall moda modall ekon ekonom omis is yang yang NOI/Total tal Modal* Modal*, mengu digunakan oleh perusahaan. Profit margin - NI/Penjualan* , disebut juga sebagai marjin laba atas penjualan ( Profit on Sales) Sales) dan rasio ini mengukur kekuatan meraih laba dalam penjualannya. - NI/Ekuitas* , disebut juga Return on Equity (ROE), mengukur mengukur pengembalian pengembalian nilai buku kepada pemodal (pemilik perusahaan). Perubah bahan an - Peru
NOI/P NOI/Per erub ubaha ahan n
Total Total
Modal* Modal* ,
rasi rasio o
inkr inkrem emen enta tasl sl
dari dari
NOI/Total Modal. - Perubahan NI/Perubahan Ekuitas* , rasio inkremental dari NI/Ekuitas. - Penjualan* , NOI*, Laba Ber Bersih* sih*, Laba Laba per Saham* dan Dividen Dividen per bukan n meru merupa pakan kan perh perhit itung ungan an rasi rasio o teta tetapi pi beru berupa pa nila nilaii ting tingkat kat Saham* , buka pertumbuha pertumbuhan n atau penurunan penurunan (inkrementa (inkremental/dekr l/dekrementa emental) l) antara antara nilai nilai periode periode sekara sekarang ng dengan dengan yang yang sebelu sebelumny mnya. a. Perhit Perhitunga ungan n ini didapat didapat dengan dengan cara cara
30
mengurangi nilai pos periode sekarang dengan yang sebelumnya dan hasilnya dibagi dengan nilai periode sebelumnya. - Harga Harga Pasar Pasar per Saham/L Saham/Laba aba per Saham** Saham** , disebut juga sebagai Price Earnings Earnings Ratio, nilai nilai rasio rasio ini mencer mencermin minkan kan tinggi tinggi tingka tingkatt pertum pertumbuha buhan n perusahaan. Harga a Pasar Pasar per per Saham Saham/N /Nila ilaii Bu Buku ku Eku Ekuita itas** s** , meng - Harg menguku ukurr nila nilaii yang yang
diberi diberikan kan pasar pasar keuanga keuangan n kepada kepada manaje manajemen men dan organi organisas sasii perusa perusahaa haan n sebagai perusahaan yang terus tumbuh. - HPP/Persediaan** , rasio ini mengukur percepatan perputaran persediaan. Rata-rata*** , mengukur - Periode Penagihan Rata-rata*** mengukur seberapa seberapa cepat pengembalian pengembalian
piutang piutang dapat diterima, diterima, rasio ini didapat dengan cara membagi nilai penjualan penjualan tahunan dengan 365 untuk menentukan penjualan harian rata-rata lalu hasilnya menjadi pembagi terhadap nilai piutang yang nantinya akan menghasilkan nilai dalam satuan waktu (hari). - Penjualan/Aktiva Tetap** , mengukur perputaran aktiva tetap. - Penjual Penjualan/T an/Total otal mence mencerm rmin inkan kan
Modal** Modal**,
seja sejauh uh
mana mana
meng engukur peru perusa saha haan an
perputaran mela melakuk kukan an
total
aktiva
efis efisie iens nsii
dan dan
terh terhad adap ap
aktivanya. - Penjualan/Total Aktiva** , mengukur perputaran total modal. - Peru Perubah bahan an Total Total Moda Modal/T l/Tota otall
Modal Modal* *,
rasi rasio o
ini meng menguk ukur ur tingk ingkat at
pertumbuhan atau penurunan penggunaan modal bagi aktivitas perusahaan. Margin, rasio yang - Marjin Laba Kotor* , disebut juga sebagai Gross Profit Margin, menguk mengukur ur tinggi tinggi rendah rendahnya nya tingkat tingkat pengend pengendali alian an biaya biaya manufa manufaktu kturr pada pada perusahaan.
31
Pemasaran/Penjualan* an* , sama dengan marjin laba kotor tetapi dilihat - Beban Pemasaran/Penjual
dari sudut beban-beban pemasaran. - Biaya Tenaga Kerja/Penjualan* , disebut juga Labor juga Labor Cost Ratio, Ratio, sama dengan marjin laba kotor tetapi dilihat dari beban-beban tenaga kerja. Tingkat Pertumbu Pertumbuhan han Karyaw Karyawan* an* , mencer - Tingkat mencermin minkan kan tingka tingkatt pertum pertumbuha buhan n
oper operas asii peru perusa saha haan an dima dimana na sema semaki kin n ting tinggi gi nila nilain inya ya maki makin n tingg tinggii pula pula pertu pertumbu mbuhan han operas operasiny inyaa walaupu walaupun n belum belum tentu tentu dimpul dimpulkan kan bahwa bahwa operasi operasi perusahaan sudah cukup efisien. Pengembangan/Penjualan* alan* , nilai rasio ini mewakili seberapa besar - Beban Pengembangan/Penju
intensitas perusahaan dalam melakukan inovasi produk. Rasio ini harus melihat jen jenis is indu indust stri ri yang yang dige digelu luti ti perus perusaha ahaan an,, kare karena na untuk untuk bebe bebera rapa pa bida bidang ng manufaktur, riset dan pengembangan merupakan hal penting yang mendapat porsi pembiayaan cukup besar, misalnya industri otomotif dan pesawat terbang. - Total Aktiva/Nilai Buku Ekuitas** , disebut sebagai faktor leverage dimana tuju tujuan anny nyaa mengu menguku kurr seber seberap apaa besa besarr inve invest stas asii ekuit ekuitas as peme pemegan gang g saha saham m diperbesar oleh penggunaan hutang dalam membiayai total modal perusahaan dan merupakan rasio kunci dalam menganalisis ROE. IBD/Total tal Modal* Modal*, dise - IBD/To disebu butt juga juga seba sebaga gaii rasi rasio o huta hutang ng berb berbeb eban an bung bungaa
( Interest-bea Interest-bearing ring Debt Ratio) berfun berfungsi gsi untuk untuk menguku mengukurr porsi porsi pembia pembiayaa yaan n modal dengan hutang yang didapat dari luar perusahaan. Bagi sebagian analis, besar besar nilai nilai IBD harus harus ditent ditentuka ukan n menuru menurutt nilai nilai pasarn pasarnya ya tetapi tetapi sebagi sebagian an menganggap cukup dengan nilai buku saja, penulis memilih pendapat kedua deng dengan an
angg anggap apan an
bahw bahwaa
sifa sifatt
subj subjek ekti tiff
dari dari
mana manaje jeme men n
peru perusa saha haan an
32
memberikan memberikan pertimbangan pertimbangan pengungkapan pengungkapan nilai-nilai nilai-nilai yang ada pada laporan laporan keuangan yang diterbitkan cukup layak setelah diperiksa oleh auditor. - EBIT/Beban Bunga** , rasio ini mengukur seberapa besar laba perusahaan dapat turun tanpa kehilangan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga (Interest kewajibannya, rasio dibut juga dengan nama rasio penutupan bunga Interest Coverage Ratio). Ratio). - EBIT+Beban ‘Lease’ / Beban Tetap** , hampir sama dengan rasio penutupan bunga tapi nilai EBIT dijumlahkan lagi dengan total biaya sewa (lease (lease), ), rasio Fixed Charge Ratio). Ratio). ini disebut rasio penutupan beban tetap ( Fixed - IBD/Dana dari Operasi** , rasio ini merupakan perhitungan baru yang muncul dikarenakan dikarenakan adanya penekanan penekanan pada kewajiban kewajiban untuk melampirkan melampirkan laporan laporan arus kas sebagai laporan keuangan dasar. Rasio ini akan mengukur berapa lama kewajiban berbeban bunga dapat dilunasi dari laba yang dihasilkan operasi perusahaan. - Rasio Lancar** , rasio ini paling sering digunakan untuk analisis bagi pihak kreditur jangka pendek karena fungsinya yang mengukur kemampuan sebuah perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. - Rasio Cepat** , merupakan perluasan dari rasio lancar, dimana dalam rasio ini, persediaan yang dianggap sebagai aktiva tidak likuid pada saat likuidasi, tidak diperhitungkan. - Kenaikan Laba Ditahan+Penyusutan / Investasi* , mengukur berapa besar arus kas yang tersedia untuk membiayai investasi.
3.3 Rancangan Perangkat Lunak.
33
Pembang Pembanguna unan n sebuah sebuah perang perangkat kat lunak lunak sist sistem em pakar pakar agak agak berlai berlainan nan sepert sepertii umumny umumnyaa pembuat pembuatan an perang perangkat kat lunak lunak aplika aplikasi si lainny lainnya, a, hal ini disebab disebabkan kan adanya adanya mekanisme yang membutuhkan kaidah-kaidah tidak lazim yang terlibat dalam sebuah pemba pembangun ngunan an perang perangkat kat lunak lunak aplika aplikasi si umumny umumnya. a. Kaidah Kaidah terseb tersebut ut diadaka diadakan n untuk untuk menjadikan sistem berfungsi seperti yang diharapkan, yaitu mampu membuat sebuah pem pemec ecah ahan an atau atau solu solusi si optim optimal al atas atas perm permas asal alaha ahan n yang yang diber diberik ikan an peng penggun gunan anya ya sebagaimana seorang ahli yang profesional melayani kliennya. Berikut ini deskripsi umum dari prototipe perangkat lunak sistem pakar yang dibuat penulis.
3.3.1 Rancangan Antarmuka Pengguna.
Dalam Dalam melaku melakukan kan peranc perancanga angan n antarm antarmuka uka penggun penggunaa dan pembua pembuatan tan coding perangkat lunak sistem pakar ini, penulis menggunakan bahasa pemrograman generasi ke empat dengan translator yang dipakai adalah Microsoft Visual BASIC versi 4 yang berjalan pada sistem operasi Microsoft Windows ‘95. Seperti umumnya perangkat lunak yang berjalan dalam sistem operasi Windows ’95, sistem pakar akan ini memiliki kerja yang bersifat event-driven dan diakses dengan cara menyediakan menu utama pada menubar dan submenu pada setiap menu utama. Menu utama dikelompokan menjadi lima bagian, yaitu : - Pilihan, menyediakan menu yang bersifat opsional dan memiliki fungsi utilitas. - Konfigurasi , merupakan tempat memasukan data awal yang harus ada. - Analisis, menu ini melakukan fungsi utama dari perangkat lunak sistem pakar. - Jendela, tempat mengatur jendela yang sedang dibuka.
34
- Bantuan, berfungsi berfungsi sebagai buku panduan yang terintegras terintegrasii dengan perangkat lunak.
Deng Dengan an adan adanya ya penge pengelo lomp mpok okan an menu menu menur menurut ut fung fungsi siny nya, a, maka maka seor seorang ang pengguna yang baru sama sekali dalam mencoba sistem pakar ini akan merasa mudah untuk untuk mencoba mencobanya nya dan dengan dengan ditera diterapka pkanny nnyaa antarm antarmuka uka berbas berbasis iskan kan grafi grafiss (GUIGraphical Graphical User Interface Interface), ), maka maka penggun penggunaa dihara diharapka pkan n dapat dapat menyim menyimpulk pulkan an suatu suatu bentuk interaksi yang dapat dilakukan pada sistem, ini dikarenakan kelebihan sistem berbasiskan grafik yang dapat menampilkan simbol pada layar terminal (komputer) yang cender cenderung ung lebih lebih mudah mudah untuk untuk diterj diterjemah emahkan kan oleh oleh seoran seorang g penggun penggunaa diband dibanding ingkan kan antarmuka berbasiskan teks yang menggambarkan suatu pekerjaan dengan rangkaian kata-kata. Gambar-gambar Gambar-gambar berikut ini merupakan merupakan sebagian sebagian rancangan rancangan user interface dari prototipe perangkat lunak sistem pakar yang dibuat penulis.
35
Interface. Gambar 4 - Rancangan Main User Interface.
Gambar 5 - Rancangan dialog jenis usaha perusahaan.
36
Gambar 6 - Rancangan dialog data perusahaan.
Gambar 7 - Rancangan dialog pengisian data laporan keuangan.
37
Gambar 8 - Rancangan dialog pengisian data rasio standar industri.
3.3.2 Rancangan Basis Data Sistem Pakar.
Data laporan keuangan dan rasio standar industri pada prototipe sistem pakar yang database file). file). Ini direncanakan dibuat ini disimpan dalam sebuah berkas basis data ((database untuk memudahkan pekerjaan analisis di kemudian hari sehingga seorang pengguna tidak perlu melakukan proses tanya jawab dalam memasukan data laporan keuangan dan rasio standar industri bila ia ingin melakukan analisis laporan keuangan berdasarkan nilai rasio keuangan tersebut. Untuk data perusahaan dan jenis bidang usaha perusahaan juga diperlakukan sebagaimana halnya data laporan keuangan dan rasio standar industri, dengan demikian, berkas basis data akan dapat bertambah besar kapasitasnya.
38
Manipu Manipulas lasii data data yang yang dapat dapat diberl diberlaku akukan kan oleh oleh protot prototipe ipe sist sistem em pakar pakar untuk untuk mengatur data yang telah disebutkan adalah “menambah”, “merubah” dan “menghapus” yang dilakukan melalui kegiatan interaksi dengan sistem melalui antarmuka pengguna interface) seperti terlihat pada gambar-gambar sebelumnya. Untuk lebih jelasnya (user interface) mengenai struktur berkas basis data yang dirancang pada prototipe sistem pakar ini, maka berikut ini merupakan daftar table dan field pada field pada berkas basis data yang diberi nama “Berkas Basis Data IFSA ”. Tabel 2 - Struktur basis data tabel “Jenis Usaha”. Name Type Kode Text N am a Text Keterangan Memo Flag Yes/No Nama tabel : Jenis Usaha
Size 10 50 1
PrimaryKey
:1
Fields
: Kode, Ascending
Fungsi
: Menyimpan data segemen bidang usaha perusahaan
Tabel 3 - Struktur basis data tabel “Tabel Perusahaan”. Name Type Kode Text N am a Text Bidang Text Tahun Berdiri Date/Time Status Number (Byte) Flag Text Nama tabel : Tabel Perusahaan
PrimaryKey
:1
Fields
: Kode, Ascending
Fungsi
: Menyimpan nama dan atribut perusahaan
Tabel 4 - Struktur basis data tabel “Tabel Laporan Keuangan”.
Size 10 35 10 8 1 50
39
Name Type Kode Perusahaan Text Periode Text Pendapatan Currency Harga Pokok Penjualan Currency Beban Pejualan Currency Pendapatan Lain Currency Beban Lain Currency Beban Bunga Currency Beban Pajak Currency Laba Bersih Currency Kas Currency Piutang Currency Persediaan Currency Beban Dibayar Dimuka Currency Total Aktiva Lancar Currency Properti Currency Akumulasi Penyusutan Currency Aktiva Lainnya Currency Total Aktiva Tetap Currency Hutang Jangka Panjang Dibayar Currency Wesel Bayar Currency Hutang Currency Kewajiban Harus Dibayar Currency Total Kewajiban Lancar Currency Hutang Jangka Panjang Currency Kewajiban Lainnya Currency Pajak Ditangguhkan Currency Total Kewajiban Currency Modal Saham Currency Saham Perbendaharaan Currency Laba Ditahan Currency Penyesuaian Kurs Currency Total Ekuitas Currency Total Balance Currency Nilai Pasar per Saham Currency Nilai Buku per Saham Currency Laba per Saham Currency Deviden per Saham Currency Nilai Pasar Ekuitas Currency Beban Riset Produk Currency Flag Yes/No Nama tabel : Tabel Laporan Keuangan
PrimaryKey
:2
Size 10 4 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
8 8 8 8 8 8 1
40
Fields
: Kode Perusahaan , Ascending Periode , Ascending
Fungsi
: Menyimpan da data la lapora oran ke keuanga ngan per perusa usahaan dan per periode ode
41
Tabel 5 - Struktur basis data tabel “Tabel Standar Industri”. Name Type Kode Jenis Usaha Text Periode Text NOI/Penjualan Number (Byte) NOI/Total Aktiva Number (Byte) NOI/Total Modal Number (Byte) NI/Penjualan Number (Byte) NI/Ekuitas (ROE) Number (Byte) Delta NOI/Delta Total Modal Number (Byte) Delta NI/Delta Ekuitas Number (Byte) Penjualan Number (Byte) NO I Number (Byte) Laba Bersih Number (Byte) Laba per Saham Number (Byte) Deviden per Saham Number (Byte) Harga/Laba Number (Byte) Nilai Psr Ekuit./Nilai Buku Ekuit. Number (Byte) HPP/Persediaan Number (Byte) Periode Penagihan Number (Byte) Penjualan/Aktiva Tetap Number (Byte) Penjualan/Total Modal Number (Byte) Penjualan/Total Aktiva Number (Byte) Delta Total Modal/Total Modal Number (Byte) Laba Kotor/Penjualan Number (Byte) Bbn Pemasaran & Adm/Penjualan Number (Byte) Beban Riset/Penjualan Number (Byte) Total Aktiva/Nilai Buku Ekuitas Number (Byte)
Size 10 4
1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Tabel 5 (lanjutan) - Struktur basis data tabel “Tabel Standar Industri”. Name Type Size IBD/Total Modal Number (Byte) 4 EBIT/Beban Bunga Number (Byte) 4 Rasio Lancar Number (Byte) 4 Rasio Cepat Number (Byte) 4 Flag Yes/No 1 Nama tabel : Tabel Standar Industri
PrimaryKey
:2
Fields
: Kode Jenis Usaha, Ascending Periode , Ascending
42
Fungsi
: Menyimpan da data ra rasio industri per bidan dang us usaha dan periode
Tabel 6 - Struktur basis data tabel “Tabel Basis Pengetahuan - Aturan”. Name Type Size Kode Aturan Number (Long) 4 Pertanyaan Text 255 Respon Number (Long) 4 Analisis Number (Long) 4 Flag Yes/No 1 Nama tabel : Tabel Basis Pengetahuan - Aturan
PrimaryKey
:1
Fields
: Kode Aturan, Ascending
Fungsi
: Menyimpan da data ba basis aturan da dan pertanyaan (manual (manual )
43
Tabel 7 - Struktur basis data tabel “Tabel Basis Pengetahuan - Respon”. Name Type Size Kode Respon Number (Long) 4 Arah Aturan Number (Long) 4 Jawaban Text 255 Solusi Memo Flag Yes/No 1 Nama tabel : Tabel Basis Pengetahuan - Respon
PrimaryKey
:1
Fields
: Kode Respon , Ascending
Fungsi
: Me Menyimpan da data si simbol re respon da dan pe pernyataan ak akhir (manual (manual )
3.3.3 Rancangan Sistem Pakar.
Rancan Rancangan gan logika logika sist sistem em pakar pakar didapat didapat dari dari proses proses perole perolehan han penget pengetahua ahuan n knowledge acquisitio acquisition n), yaitu (knowledge yaitu sebuah sebuah prosed prosedur ur dalam dalam pembang pembanguna unan n siste sistem m pakar, pakar, dimana seorang pembuat sistem melakukan representasi dari keahlian yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat dijabarkan dan dibuatkan suatu aritmatika dan logika secara terkom terkomput puteri erisas sasi. i. GambarGambar-gam gambar bar pada halama halaman n Lampir Lampiran an merupak merupakan an bebera beberapa pa decision tree yang mengilustrasikan representasi pengetahuan yang telah dilakukan oleh penulis. Seperti diketahui bahwa pola utama dari sistem pakar adalah mengatur perilaku aturan yang akan dihubungkan dengan simbol-simbol pernyataan. Dalam pembuatan prototipe sistem pakar ini, penulis telah merancang suatu mekanisme pengendalian basis aturan yang tidak dimiliki oleh Visual BASIC dengan mengemulasikan kemampuan translator pemrograman sistem pakar VP Expert. Model dari rancangan logika ini, dapat digambarkan seperti berikut ini.
44
A tu ra n A w a l A tu r a n = 1 A tu r a n = A m b ilA t u ra n ( R e s p o n )
T a b e l A tu ra n
R e s p o n = A m b ilR e s p o n ( A t u ra n )
" K e y P r e s s in g E v e n t " P e m r o s e s a n s im b o l - s im b o l b a s is p e n g e t a h u a n d a n p e n g a t u r a n h e u r is t ik
T abel R espo n
A tu ra n = N a m a F u n g s iR a s io
T e r ja w a b = tru e
F u n g s i K a lk u la s i R a s io
P e r n y a t a a n A k h i r
Gambar 9, Rancangan mekanisme sistem pakar.
Penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut : - Lang Langka kah h awal awal adal adalah ah meng meng-‘ -‘as assi sign gn’’ Aturan sebagai sebagai variabel variabel pengendali pengendali perilaku aturan dengan kode awal. - Nilai Aturan akan memicu pengaksesan pengaksesan daftar kemungkinan jawaban dari perilaku aturan yang terdapat pada tabel “Tabel Basis Pengetahuan - Aturan ” Tabell Basi Basiss dima dimana na fiel field d “Respon” menjadi acuan pembuka tabel “Tabe Pengetahuan - Respon ”, yaitu pada field “Kode Respon”. Kesemua langkah
ini secara implementasi pemrograman dikumpulkan pada fungsi yang bernama “AmbilRespon() ” (lihat Lampiran 6) dengan variabel parameter pengarahnya (driver parameter variable) variable) adalah Aturan (a = AmbilRespon(Aturan) ) dan nilai nilai balikn baliknya ya akan akan ditamp ditampung ung ke dalam dalam variab variabel el Respon sebagai sebagai variabel variabel pengendali respon dan bertipe long integer . Dari langkah ini, maka sistem akan
45
mendapatkan definisi (simbol-simbol pernyataan) kemungkinan jawaban dari aturan yang telah diarahkan. - Daftar record record respon respon merupakan suatu daftar kemungkinan jawaban yang dapat dipilih oleh pengguna sistem dan ini dapat berarti suatu langkah perilaku aturan state). Untuk berikutnya atau dapat juga berarti suatu pernyataan akhir goal ( goal state). membedakan hal ini, maka penulis memberikan pengendalian pada field “Arah Aturan” pada tabel “Tabel Basis Pengetahuan - Respon ”, yaitu bila nilai
field ini adalah 0, maka respon yang terjadi merupakan suatu pernyataan akhir dan selain itu merupakan suatu langkah pengendalian perilaku aturan yang bar baru. u. Semua emua lang langka kah h ini terku erkump mpul ul pada pada fung fungssi yang ang
dibe diberri nam nama
“AmbilAturan() ” (lihat Lampiran 4) dimana fungsi ini memiliki parameter Respon dan nilai balik yang dihasilkan adalah Aturan bertipe long integer .
- Karena Karena selain selain melakuk melakukan an tanya jawab, jawab, sistem sistem juga juga melaku melakukan kan perbandi perbandingan ngan rasio (ingat, bahwa analisis rasio keuangan akan efektif bila digunakan sebuah perbandingan) terhadap rasio standar industri, maka untuk mendapatkan nilai dan perilaku aturan yang dipicu oleh hasil perbandingan rasio tersebut, penulis membuatkan membuatkan masing-mas masing-masing ing fungsi perhitungan perhitungan setiap setiap rasio rasio yang nantinya nantinya akan memberikan nilai balik kepada nilai Aturan (lihat Lampiran 4-6). Setiap fungsi ini di dalamnya akan mengakses tabel yang berisi data laporan keuangan dan data rasio industri dan dari kalkulasi ini, maka fungsi akan menghasilkan nilai berupa variabel bertipe long integer . Untuk membedakan, bahwa aturan yang harus dijalankan merupakan suatu analsis perbandingan rasio dan bukan merupakan suatu pertanyaan, maka, penulis telah merancang pengendalian hal ini, ini, yait yaitu u terd terdapa apatt pada pada isi isi dari dari fiel field d “Respon” pada tabel “Tabel Tabel Basis Basis
46
Pengetahuan - Aturan ”, dimana bila nilai ini berisi 0, maka perilaku aturan
selanjutnya adalah sebuah analisis perbandingan rasio dan bukan merupakan suatu pertanyaan. Field “Analisis ” akan memicu pemanggilan fungsi analisis perbandingan rasio (lihat Lampiran 4-6) dan hasilnya disimpan pada variabel Aturan.
- Bila sebuah sebuah nilai nilai pernyata pernyataan an akhir akhir ditemukan, ditemukan, dimana dimana ini terjadi terjadi bila bila nilai nilai field field “Arah “Arah Aturan Aturan”” pada pada “Tabel “Tabel Basis Basis Penget Pengetahua ahuan n - Respon Respon”” adalah adalah 0, maka maka variabel flag variabel flag pengendali pengendali mekanisme perulangan sistem pakar, Terjawab , akan true. Nilai true dari Terjawab akan memicu tampilnya jendela di-‘ set ’ menjadi true. yang memuat hasil analisis yaitu isi dari field “ Solusi” pada tabel “Tabel Basis Pengetahuan - Respon ”.
Gambar 9 (halaman 51) beserta penjelasannya merupakan penerangan bagaimana
basis aturan, mesin kesimpulan dan pola heuristik dibentuk pada prototipe sistem pakar pen pengan ganal alis is lapo lapora ran n keua keuang ngan an ini ini dan dan seka sekali ligu guss menj menjad adii impl impleme ement ntas asii dari dari teor teorii hubungan komponen pembangunan sistem pakar yang diilustrasikan pada Gambar 1 sebelumnya (halaman 22). Untu Untuk k basi basiss peng penget etah ahuan uan,, sist sistem em mend mendap apat atka kann nnya ya dari dari pros proses es perol peroleh ehan an pengetahuan yang penjabarannya berupa nilai-nilai pada field “Pertanyaan ” pada tabel “Basis Pengetahuan - Aturan ” dan field “Jawaban ” serta field “Solusi” pada tabel “Basis kesemuany anyaa diisik diisikan an melalu melaluii pemeta pemetaan an secara secara Basis Pengetah Pengetahuan uan - Respon Respon ” dan kesemu manual dengan menggunakan perangkat lunak database lunak database Microsoft Access. Model penalaran yang diimplementasikan untuk dikenakan pada pola heuristik pro prottotip otipee
ini ini
adal adalah ah
beru berupa pa
model odel
pen penalar alaran an
menuj enuju u
solu olusi
yang ang
secar ecaraa
47
pengilust pengilustrasia rasiannya nnya tidak dapat terlihat terlihat secara secara coding dikarenakan dikarenakan basis basis pengetahuan pengetahuan ditemp ditempatk atkan an pada pada sebuah sebuah databa database se file file, tapi tapi bila bila disi disima mak k dari dari hasi hasill repr repres esen enta tasi si pengetahuan yang terdapat pada decision tree hal ini dapat terlihat jelas. Karena alat pembangunan sistem yang penulis gunakan merupakan suatu bahasa event-driven, maka pemro pemrogram graman an yang yang memili memiliki ki pola pola event-driven, maka ada ada perb perbed edaa aan n yang yang cukup cukup mencolok bila dibandingkan alat pembangunaan yang khusus untuk merancang sistem pakar, seperti VP Expert atau Prolog. Hal yang amat berbeda ini dapat dilihat dari penerapan peletakan simbol-simbol pernyataan dan pola pengaturan yang secara jelas harus harus didekl dideklara arasik sikan an pada Prolog Prolog dan VP Expert Expert tetapi tetapi tidak tidak didapa didapati ti pada pada Visual Visual BASIC. Tapi karena kelebihan fasilitas yang ada pada Visual BASIC, maka tahapan deklarasi deklarasi ini dapat digantikan digantikan dengan cara menggantikan menggantikan peletakannya peletakannya pada sebuah sebuah berkas basis data atau variabel global dan penulis memilih alternatif pertama dengan pertimbangan bila semakin leluasa basis pengetahuan (dan aturannya) dapat dirubah maka semakin mudah pengguna dapat menambah kemampuan analisis dan diagnosis prototipe sistem pakar penganalis laporan keuangan ini. Selain hal tersebut, pada Prolog dan VP Expert, translator translator mengeksekus mengeksekusii coding dengan cara mengolah daftar basis pengetahuan dalam sebuah perulangan (yang tidak terlihat oleh pemrogram) hingga ditemu ditemukan kannya nya sebuah sebuah simbol simbol pernya pernyataa taan n akhir akhir tetapi tetapi pada pada Visual Visual BASIC BASIC dengan dengan kelebihan even-driven-nya, even-driven-nya, maka proses perulangan ini tidak perlu dibuat karena adanya pengaturan eksekusi program menurut aksi pengguna terhadap layar melalui penekanan keyboard atau mouse mouse clicki clicking ng . Oleh Oleh kare karena na itu, itu, penu penuli liss mele meleta taka kan n algo algori ritm tmaa event (Gambar 9). pengendalian perilaku Aturan pada key-pressing event (Gambar Dengan merujuk pada materi yang dijadikan tema dalam prototipe sistem pakar ini, ini, maka maka penulis penulis menekan menekankan kan perole perolehan han penget pengetahu ahuan an yang yang mendal mendalam am mengena mengenaii
48
analisis laporan keuangan berdasarkan nilai rasio keuangan, dengan ini berarti model pencarian yang melandasi perancangan prototipe adalah konsep pencarian solusi yang mengan mengandal dalkan kan pada pada kedala kedalaman man kemamp kemampuan uan seoran seorang g pakar pakar sehing sehingga ga repere reperesen sentas tasii pengetahuan pengetahuan yang dijalankan dijalankan menghasilka menghasilkan n suatu suatu pola pemetaan pengetahuan yang hasilnya adalah struktur tabel “Tabel Basis Pengetahuan - Aturan ” dan “Tabel Basis Pengeta Pengetahuan huan - Respon Respon”, selain selain hal tersebut, pertimbangan pertimbangan penulis lainnya, lainnya, adalah
kriteria konsep analisis laporan keuangan yang memiliki prosedur untuk menganalisis setiap perbandingan nilai rasio secara penurunan. Pada Pada bab sela selanj njut utny nya, a, penu penuli liss akan akan mengu mengula las, s, bagai bagaima mana na hasi hasill ranca rancang ngan an prototipe sistem pakar ini diimplementasikan.
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR
4.1 Implementasi.
Prototipe perangkat lunak sistem pakar ini sebenarnya belum dibuat untuk bidang jenis usaha secara menyeluruh melainkan hanya pada perusahaan kelompok manufaktur dan perdagangan, hal ini dikarenakan adanya perbedaan mencolok dari perusahaan yang memproduksi jasa pada laporan keuangannya sehingga bila seorang pengguna ingin memasukan data laporan keuangan dari perusahaan jenis ini akan mengalami kesulitan untuk menempatkan beberapa pos laporan keuangan ke dalam basis data sistem pakar. Sampai saat sistem telah siap diimplementasikan, penulis belum menemukan suatu atur aturan an baku baku yang yang bera berasa sall dari dari stan standa darr konv konvens ensii akunt akuntan ansi si Indo Indone nesi siaa yang yang ada ada menyebutkan bahwa Laporan Arus Kas merupakan suatu bentuk laporan keuangan dasar yang harus diterbitkan dan diberitakan kepada publik. Hal ini menjadi halangan penulis untuk mengadakan prosedur knowledge prosedur knowledge aquisition dan merancang mekanisme interaksi yang yang memungk memungkink inkan an sistem sistem mengan menganali alisi siss bentuk bentuk lapora laporan n keuang keuangan an dasar dasar terseb tersebut. ut. Ketiadaan standar ini akan lebih menyempitkan “pengetahuan” yang didapat oleh sistem dikarenakan kemampuan analisis yang seharusnya ada telah dibatasi oleh ruas domain, dalam hal ini adalah model analisis rasio keuangan, yang model penggunaannya secara aktual aktual tidak tidak mengada mengadakan kan faktafakta-fak fakta ta atau atau kejadi kejadian an analis analisis is lapora laporan n keuanga keuangan n pada pada Laporan Arus Kas tersebut. Analis Analisis is rasio rasio keuanga keuangan, n, pada prakte praktekny knyaa merupak merupakan an sebuah sebuah perangk perangkat at kerja kerja analis analisis is yang yang harus harus digabun digabungka gkan n dengan dengan perang perangkat kat anali analisis sis lainny lainnyaa untuk untuk dapat dapat menghasilkan sebuah kebijakan bidang keuangan yang benar-benar layak untuk diambil. 49
50
Banyaknya unsur pertimbangan dari si pengambil keputusan membuat prosedur ini akan mengalami hal-hal yang lebih bersifat subjektif bila tidak mengabaikan semua yang yang melata melatarbe rbelak lakang angii kepenti kepentinga ngan n dan tujuan tujuan analis analisis is lapora laporan n keuanga keuangan. n. Dengan Dengan meruju merujuk k kembal kembalii pada pada apa yang yang didefi didefinis nisika ikan n sebaga sebagaii sebuah sebuah perangk perangkat at decision support support system system, maka maka protot prototipe ipe perang perangkat kat lunak lunak sistem sistem pakar pakar penganal penganalis is lapora laporan n keuangan keuangan ini memang diciptakan diciptakan untuk menjadi alat bantu sehingga sehingga hasil yang didapat bukan merupakan suatu jawaban absolut bagi seseorang yang menggunakannya.
4.2 Mekanisme Kerja Perangkat Lunak.
Karena hal utama yang menjadi bahan analisis dari sistem pakar yang dirancang adalah adalah lapora laporan n keuang keuangan, an, maka maka sist sistem em harus harus dibuat dibuat untuk untuk meneri menerima ma seluru seluruh h data data laporan keuangan yang dibutuhkan sebagai langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengguna. Dari langkah ini, pengguna harus mengisi nilai-nilai rasio standar industri menurut tahu dan jenis bidang usaha. Dengan dimasukannya nilai-nilai tersebut, sistem telah dapat memulai analisisnya, yaitu dengan menghitung dan menyimpan nilai-nilai rasio keuangan yang berasal dari laporan keuangan yang telah diisikan oleh pengguna. Yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini adalah, sistem harus mencegah aktivitas analisis bila pengguna tidak memberikan data rasio standar industri, mengingat bahwa analis analisis is rasio rasio keuanga keuangan n hanya hanya efekti efektiff bila bila ada lapora laporan n keuanga keuangan n lainny lainnyaa sebagai sebagai pembanding atau sebuah nilai standar rasio pada bidang industri tertentu. Data perusahaan dan jenis atau bidang usaha perusahaan harus dikonfigurasikan terlebih dahulu sebelum memulai semua kegiatan, jadi menu pengisian data laporan keuanga keuangan n dan anali analisis sis lapora laporan n keuanga keuangan n tidak tidak akan akan aktif aktif bila bila sist sistem em tidak tidak pernah pernah mendapat data perusahaan dan jenis usaha perusahaan yang akan dianalisis.
51
Setelah semua prosedur dasar dilakukan, maka pengguna dapat menjalankan menu analisis sistem pakar, dimana menu ini akan melakukan perhitungan rasio dan hasilnya akan diperbandingkan dengan nilai rasio standar industri yang telah dimasukan. Setelah itu konfirmasi analisis harus dilakukan untuk memulai prosedur tersebut yang isinya merupakan sebuah prosedur tanya jawab antara pengguna dengan sistem pakar. Pembentukan daftar interaksi antara penguna dengan sistem pakar, yang berupa daftar pertanyaan, dibuat setelah sistem mengadakan perhitungan rasio keuangan dan diperbandingkan dengan nilai rasio standar industri. Nilai-nilai yang diperbandingkan akan membangkitkan komponen prosedur analisis sistem, misalnya bila hasil analisis profit yang lebih rendah dibandingkan rasio standar industri dan rasio pos rasio margin profit yang asset turnover yang turnover yang juga lebih rendah, maka keadaan ini akan memicu daftar pertanyaan mengenai rasio Retur rasio Return n on Equity. Equity. Dari serangkaian pertanyaan yang akan dijawab oleh pengguna, maka sistem akan “membentuk” opini sampai pada batasan optimalnya, yaitu berupa saran atau komentar untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk perawatan berkas basis data, penulis telah menyiapkan dua buah fungsi yang diletakan pada menu “Pilihan”, yang pertama adalah untuk melakukan indexing yang yang akan akan berfun berfungsi gsi untuk untuk memper mempercep cepat at akses akses data data dan yang yang kedua kedua adalah adalah untuk untuk backup berkas basis data. melakukan backup berkas Dengan penjabaran mekanisme perangkat lunak di atas, maka Gambar 10 berikut ini adalah skema mekanisme sistem pakar dalam d alam bentuk ilustrasi.
52
B id a n g U s a h a
P e ru s a h a a n
L a p o ra n K e u a n g a n
R a s io I n d u s tr i
T a h a p a n K o n f ig u r a s i T a h a p a n A n a l is is
B a s is P e n g e ta h u a n
P ro s e s A n a lis i s "P a k a r"
B a s is A tu r a n
H a s i l A n a l is i s " P a k a r "
Gambar 10, Implementasi rancangan mekanisme sistem pakar.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.
Walaupu Walaupun n analis analisis is rasio rasio keuanga keuangan n merupak merupakan an suatu suatu alat alat yang yang bergun bergunaa dalam dalam melakukan penilaian pada sebuah perusahaan yang dilihat dari laporan keuangan yang dikeluarkannya, namun metoda ini tidak terhindar dari berbagai keterbatasan dan harus digunakan secara hati-hati dan bijaksana. Rasio yang disusun dari data akuntansi ini dapat merupakan sebuah manipulasi penafsiran yang berbeda tapi masih berada pada metoda metoda standar standar konvensi konvensi akuntansi dari pihak yang melakukanny melakukannya. a. Sebagai Sebagai kasus, kasus, dua bua buah h perus perusah ahaa aan n mungk mungkin in meng menggu gunak nakan an mode modell yang yang berbe berbeda da dalam dalam mela melakuk kukan an penilaian terhadap persediannya dan ini akan berpengaruh pada laba yang didapat, baik lebih tinggi maupun kurang atau berjumlah material maupun tidak. Keadaan ini akan dapat menimbulkan tidak efektifnya penggunaan standar rasio perbandingan bahkan bila perusahaan yang dinilai saat itu menggunakan periode akuntansi yang tidak normal dan produ produkti ktivit vitas as operasi operasional onalnya nya amat amat dipenga dipengaruh ruhii oleh oleh kegiat kegiatan an musima musiman, n, maka maka akan terlihat jelas sekali mengapa analisis rasio keuangan menjadi hal yang amat subjektif. Untuk menutupi masalah ini, hal yang paling mungkin dapat dilakukan agar subjektifitas yang yang ada dapat dapat berkur berkurang ang adalah adalah dengan dengan cara cara mereko merekonsi nsilia liasi si atas atas berbag berbagai ai bentuk bentuk perbedaan pokok yang terjadi dalam pengolahan dan penyajian data laporan keuangan. Lebih lanjut, keberadaan hasil rasio keuangan belum tentu mencerminkan hal yang sebenarnya terjadi, hal ini dapat dicontohkan bila sebuah perusahaan memiliki nilai-nilai yang superior pada rasio keuangannya, dapat saja merupakan hasil sebuah perhitungan dan penyajian laporan keuangan yang tidak normal dan konsisten, keadaan ini harus 53
54
ditanggulan ditanggulangi gi dengan cara mendapatkan mendapatkan dan mengembangkan mengembangkan informasi selalu dari pihak pertama mengenai kegiatan operasi dan manajemen perusahaan yang dianalisis untuk menguji nilai rasio keuangan yang ada. Secara Secara keseluruhan keseluruhan,, faktor-fakto faktor-faktorr kemampuan kemampuan analisis analisis yang diemulasi diemulasikan kan pada prototipe perangkat lunak sistem pakar ini belum cukup untuk menanggulangi hal-hal yang disebutkan disebutkan sebelumnya sebelumnya dikarenakan dikarenakan kompleksit kompleksitasny asnyaa nilai-nilai nilai-nilai pertimbanga pertimbangan n yang yang dapat dapat dilakuk dilakukan an oleh oleh seoran seorang g anali analiss keuang keuangan an yang yang ahli ahli adalah adalah amat amat banyak banyak seda sedangk ngkan an kesed kesedia iaan an wakt waktu u yang yang terb terbat atas as meru merupa paka kan n halan halangan gan terb terbes esar ar untuk untuk melakukan penyempurnaannya akan tetapi sebagai sebuah pemenuhan kebutuhan alat education tool bagi pihak bantu bantu analis analisis is dan education pihak intern internal al sebua sebuah h perusa perusahaan haan,, penulis penulis menganggapnya sebagai suatu hal yang sudah cukup memenuhi syarat.
5.2 Saran.
Dengan mempertimbangkan hal-hal yang berkenaan dengan kebutuhan instrumen analis analisis is dan perkem perkembang bangan an serta serta perubah perubahan an dinami dinamiss dari dari kegiata kegiatan n anali analisis sis lapora laporan n keuangan secara menyeluruh, maka ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk dapat menyempurnakan protipe perangkat lunak sistem pakar ini di masa mendatang, antara lain : - Inst Instru rume men n anal analis isis is yang yang bers bersif ifat at ekon ekonom omii mikr mikro o dan dan makr makro o yang yang dapa dapatt diguna digunakan kan sebagai sebagai bahan bahan pertim pertimban bangan gan sist sistem em pakar pakar bisa bisa ditamb ditambahk ahkan, an, misalnya dengan memasukan faktor analisis hubungan kegiatan perdagangan bebas dengan pola indutri dan distribusi suatu produk atau jasa dari suatu perus perusaha ahaan an hingga hingga pengaru pengaruhny hnyaa dapat dapat terjadi terjadi pada pada lapora laporan n keuanga keuangan n yang yang dikeluarkan dikeluarkan perusahaan perusahaan tersebut. tersebut. Instrumen Instrumen ini dapat saling terkait terkait dengan
55
model model demogr demografi afiss dan keuntu keuntungan ngan kompar komparati atiff yang yang dimili dimiliki ki suatu suatu negara negara dalam perdagangan bebasnya. - Model Model pengemba pengembangan ngan analisi analisiss rasio keuanga keuangan n lebih lebih lanjut lanjut dapat dapat ditambah ditambahkan kan deng dengan an memp memper erhat hatik ikan an mode modell rasi rasio o yang yang suda sudah h ada, ada, misa misaln lnya ya denga dengan n memasukan model rasio keuangan yang dikembangkan dan digunakan oleh konglomerasi Du Pont atau analis Edward Altman. - Pemi Pemisa saha han n jeni jeniss bida bidang ng usah usahaa dapa dapatt diti ditingk ngkat atka kan n hingg hinggaa meny menyen entu tuh h pada pada kelompok usaha yang memproduksi jasa seperti bank, lembaga keuangan non bank, bank, yayasa yayasan n pendidi pendidikan kan,, asuran asuransi si atau atau lainny lainnyaa dengan dengan memper memperhat hatika ikan n keberadaan faktor-faktor analisis rasio non produksi. - Satu Satu atau beberapa beberapa alat alat bantu grafik grafik sebagai sebagai pemandu pemandu analis analisis is di luar kinerj kinerjaa anali analisis sis yang yang dapat dapat dilakuk dilakukan an oleh oleh sist sistem em pakar pakar dapat dapat ditamb ditambahk ahkan an untuk untuk menggambarkan tren inkremental dan dekremental nilai rasio yang nantinya akan diperbandingkan dengan rasio standar industri menurut aturan beberapa periode, misalnya untuk 5 tahunan atau 10 tahunan.
Secara Secara garis besar, untuk dapat menjadikan menjadikan protipe perangkat lunak sistem sistem pakar penganalis laporan keuangan berdasarkan nilai rasio keuangan ini bisa diaplikasikan secara umum, efektif dan komersil masih diperlukan beberapa langkah lebih lanjut, seperti melewati prosedur pemeriksaan kualitas user interface interface,, relevansi dan integrasi antara fungsi perangkat lunak dengan ruas masalah yang dijadikan topik sistem pakar dan nilai utilitas dari perangkat lunak ini sendiri.
56
DAFTAR PUSTAKA
1986. Information System Theory and Practice 4th Burch, John dan Gary Grudnitski . 1986. Information Edition. John Willey and Sons, New York. Luger, George F dan William A. Stubblefield Stubblefield . 1993. Artificial Intelligence: Structures
and strategies for complex problem solving . The Benjamin/Cumming Pub. Com. Inc., California. Construction. Martin, James. 1990. Information Engineering , Book III - Design and Construction. Prentice-Hall Inc., New Jersey. Mulyadi . 1993. Sistem Akuntansi Edisi 3. STIE YKPN, Yogyakarta.
1992. Analisis Laporan Keuangan. Keuangan. Liberty, Yogyakarta. Munawir, Slamet . 1992. Analisis 1991. Artificial Intelligence 2nd Edition. McGraw-Hill, Rich, Elaine dan Kevin Knight . 1991. Artificial New York. Turban, Efraim . 1993. Decision Support and Expert System: Management Support
System 3rd Edition. Macmillan, New York. Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland . 1995. Manajemen Keuangan Edisi 9. Bina
Rupa Aksara, Jakarta.
RIWAYAT HIDUP
N am a
:
Robby Ligsca Siregar
NIM
:
0102910565
Alamat
:
Jl. H. Mochtar Raya-84, 03/06, Jakarta 15156.
Kelahiran
:
Sumedang, 2 November 1972.
Agama
:
Islam
Telepon
:
021 584 9329
Pendidikan
:
- SD Hang Tuah IV, Jakarta - 1985. - SMPN 19, Jakarta - 1988. - SMAN 70, Jakarta - 1991. - STMIK Bina Nusantara, Jakarta - sekarang.
Pekerjaan
:
Geosys Intipiranti, 1995-Sekarang.
Lain-lain
:
Ketua Himpunan Mahasiwa Jurusan Komputerisasi Akuntansi, STMIK Bina Nusantara 1993-1994.
R a s i o N O I/ P e n j u a l a n L e b i h k e c i l / a b n o rm a l
L e b i h b e s a r /s u p e r i o r N o rm a l
P r o s e d u r P e n j u a la n B a ik
T id a k B a ik
K o n tro l P e n j ua l an B a ik
A n =3
A n =2
T id a k B a ik A n=2
A n=8
A n=19
Gambar L1 , Decision Tree Analisis NOI per Penjualan (An=1)
Keterangan : An=2 : Analisis NOI per Aktiva An=3 : Analisis NOI per Modal An=8 : Analisis pertumbuhan penjualan An=19 : Analisis Penjualan per Aktiva
Lampiran - 1
R a s i o N O I / T o t a l A k t iv a L e b i h k e c i l /a b n o r m a l
L e b i h b e s a r / s u p e r i o r N o rm a l
A n =3
A n=8
An=4
Gambar L2, Decision Tree Analisis NOI per Total Aktiva (An=2)
An=3 : Analisis NOI per Modal An=4 : Analisis NI per Penjualan An=8 : Analisis pertumbuhan penjualan
Lampiran - 2
R a s i o N O I / To t al M o d a l
L e b i h k e c i l / b e s a r a ta u a b n o r m a l / s u p e ri o r
N o rm a l
T i n g k a t I n f l a s i < P e r tu m b u h a n Y a
A n=8
T id a k
A k s e s k e l em b a g a k e u a n g a n M udah
T ida k
An=15
M u d a h m e n d a p a t k re d i t
A n=13
Y a
A n =8
T ida k
A n=21
Gambar L3, Decision Tree Analisis NOI per Total Modal (An=3)
An=8 : Analisis Pertumbuhan Penjualan An=13 : Analisis Harga Pasar Saham Saham per Laba Saham Saham An=15 : Analisis Analisis HPP per Persediaan Persediaan An=21 : Analisis Analisis Marjin Marjin Kotor
Lampiran - 3
L e b i h k e c i l /b e s a r atau a b n o r m a l /s u p e ri o r
R a s i o N I/ To ta l M o d a l
N o rm a l
I n d u s t ri P a d a t M o d a l Y a
A n=18
A n=5 Tidak
A n=5
Gambar L4, Decision Tree Analisis NI per Penjualan (An=4)
An=18 : Analisis Penjualan per Total Modal An=5 : Analisis Analisis NI per Ekuitas Ekuitas
Lampiran - 4
S e da n g E k s p an s i U s a h a L e b i h k e c i l /a b n o r m a l
L e b i h b e s a r /s u p e r i o r Normal
S e d a ng E k s p a n s i U s a h a Y a
A n=8
An=12
T id a k
B e re n c a n a E k s p a n s i
A n=9 Y a
T ida k
P e n a m b a ha n M o d a l A n=8 Y a
T id a k
D i v e rs i f i k a s i U s a h a
A n=21 Y a
A n=12
T ida k
A n=8
Gambar L5 , Decision Tree Analisis NI per Ekuitas (An=5)
An=8
: Analisis Pertumbuhan Penjualan
An=9
: Analisis Pertumbuhan NOI
An=12 : Analisis Analisis Pertumbuhan Dividen Saham Saham An=13 : Analisis Analisis Dividen Dividen Saham Saham An=21 : Analisis Analisis Marjin Marjin Kotor
Lampiran - 5
L e b i h k e c i l /b e s a r atau a b n o r m a l /s u p e ri o r
R a s i o D e l t a N O I / D e l ta T o t a l M o d a l
A n = 17
N o rm a l
A n=7
Gambar L6 , Decision Tree Analisis Delta NOI per Delta Total Modal (An=6)
An=7
: Analisis Delta NI per Delta Ekuitas
An=17 : Analisis Penjualan per per Aktiva Tetap
Lampiran - 6
R a s i o D e l t a N I/ D e l t a E k u i t a s L e b i h k e c i l / b e s a r atau a b n o r m a l /s u p e ri o r
N o rm a l
P e m b e l i an s a h a m tre s u ri Y a
An=8
T id a k
N i l a i s a h a m > n i l a i p a s a r Y a
T id a k
A n=13
An=21
An=14
Gambar L7, Decision Tree Analisis Delta NI per Delta Ekuitas (An=7)
An=8
: Analisis Pertumbuhan Penjualan
An=13 : Analisis Harga Pasar Saham Saham per Laba Saham Saham An=14 : Analisis Nilai Nilai Pasar Ekuitas per Nilai Nilai Buku Ekuitas Ekuitas An=21 : Analisis Analisis Marjin Marjin Kotor
Lampiran - 7
C a k u p a n d i s t ri b u s i L e b i h k e c i l / b e s a r atau a b n o r m a l / s u p e r i o r
N o rm a l
C a k u p a n d i s tr i b u s i Lokal
A n = 22 R e g io n a l
P r o s e s d i s t r ib u s i Langsung
D i s t ri b u s i t e rp u s a t
L e w a t P e r a n ta r a
Y a
Tid ak
P e r a n t a ra l e b i h d a r i 1 p i h a k
An=16 Y a
P r o s e s d i s t ri b u s i
Tid ak Langs ung
An=22
Antarregional
L e w a t P e ra n ta r a
Y a
T id a k
An=16 A n=16
P e r a n ta r a l e b i h d a r i 1 p i h a k Y a
A n=22
An=22
A n=16
Tida k
A n = 16
Gambar L8, Decision Tree Analisis Marjin Kotor (An=21)
An=16 : Analisis Periode Penagihan Penagihan Rata-rata An=22 : Analisis Beban Pemasaran per Penjualan
Lampiran - 8
Algoritma program, implementasi dari Gambar 9 : Private Sub Picture1_KeyPress(KeyAscii As Integer) Dim a As Byte
If Not CekKunciAngka(KeyAscii) Then KeyAscii = 0 'Cek penekanan tombol keyboard apaka h termasuk kunci angka ("0"-"9")
If KeyAscii > 0 Then If Respon > 0 Then 'Jika re spon bukan 0 maka respon berupa aturan lanjutan atau goal (terjawab=true) Set tRS = "Select * from " & tblRespon & " where Kode=" & Str(Respon) & " order by Respon ASC" 'Buka 'Buka tabel jawaban tRS.MoveLast a = tRS.RecordCount 'Hitung jumlah jumlah kemungkinan jawaban yan g tersedia tRS.MoveFirst
Picture1.Print "(R) : " For a = 0 To tRS.RecordCount - 1 'Tampilkan kemungkinan jawaban Picture1.Print Picture1.Print Trim(Str(a)); Trim(Str(a)); ". "; tRS!Jawaban.Value;” tRS!Jawaban.Value;” “; Next Picture1.Print
'Cek penekanan kunci angka apakah sesuai dengan jumlah pilihan jawaban If Asc(KeyAscii) <= Chr(a) Then tRS.AbsolutePosition tRS.AbsolutePosition = Val(Asc(KeyAscii)) 'Set posisi rekord sesuai pilihan user
'Validasi penekanan kunci jawaban If tRS!Respon.Value tRS!Respon.Value = 0 Then 'Bila nilai field 'Respon' 'Respon' adalah 0 maka hasil respon adalah sebuah solusi/saran/komentar Terjawab = True 'Set flag var untuk menampilkan hasil analisis Picture1.Print "(S)" Picture1.Print AmbilSolusi(tRS!Solusi.Value) Else 'Bila nilai field field 'Respon' selain 0 maka ada langkah selanjutnya untuk analisis Aturan = AmbilAturan(Respon) 'Lakukan analisis berikutnya End If Else 'Jika respon 0 maka program harus menghitung nilai dari rasio keuangan dan me ng-'generate' aturan Analisis = AmbilRespon(Aturan) AmbilRespon(Aturan) Select Case Analisis 'Daftar perhitungan rasio dan pengaturan perilaku aturan berdasarkan hasil rasio Case 1 Aturan = AnalisisNOIperPenjualan() AnalisisNOIperPenjualan() Case 2 Aturan = AnalisisNOIperAktiva() AnalisisNOIperAktiva() Case 3 Aturan = AnalisisNOIperModal() AnalisisNOIperModal() Case 4 Aturan = AnalisisNIperPenjualan() AnalisisNIperPenjualan() Case 5 Aturan = AnalisisNIperEkuitas() AnalisisNIperEkuitas() Case 6 Aturan = AnalisisDltNOIperDltM AnalisisDltNOIperDltModal() odal()
Lampiran - 9
Case 7 Aturan = AnalisisDltNIperDltEkui AnalisisDltNIperDltEkuitas() tas() Case 8 Aturan = AnalisisPertumPenjualan() AnalisisPertumPenjualan() Case 9 Aturan = AnalisisPertumNOI() AnalisisPertumNOI() Case 10 Aturan = AnalisisPertumNI() AnalisisPertumNI() Case 11 Aturan = AnalisisPertumNS() AnalisisPertumNS() Case 12 Aturan = AnalisisPertumDividen() AnalisisPertumDividen() Case 13 Aturan = AnalisisHargaperLabaSaham() Case 14 Aturan = AnalisisPasarperBukuEkuitas() AnalisisPasarperBukuEkuitas() Case 15 Aturan = AnalisisHPPperPersediaan() AnalisisHPPperPersediaan() Case 16 Aturan = AnalisisPenagihan() Case 17 Aturan = AnalisisPenjualanperAktivaTetap() AnalisisPenjualanperAktivaTetap() Case 18 Aturan = AnalisisPenjualanperModal() AnalisisPenjualanperModal() Case 19 Aturan = AnalisisPenjualanperAktiva() AnalisisPenjualanperAktiva() Case 20 Aturan = AnalisisDltModalperModal() AnalisisDltModalperModal() Case 21 Aturan = AnalisisMarjinKotor() AnalisisMarjinKotor() Case 22 Aturan = AnalisisPemasaranperPenjualan() Case 23 Aturan = AnalisisKerjaperPenjualan() AnalisisKerjaperPenjualan() Case 24 Aturan = AnalisisTumbuhKaryawan() Case 25 Aturan = AnalisisPensiun() AnalisisPensiun() Case 26 Aturan = AnalisisPengembangan() Case 27 Aturan = AnalisisAktivaperBukuEkuitas() AnalisisAktivaperBukuEkuitas() Case 28 Aturan = AnalisisIBDperModal() AnalisisIBDperModal() Case 29 Aturan = AnalisisEBITperBunga() AnalisisEBITperBunga() Case 30 Aturan = AnalisisEBITplusLeaseperTetap() AnalisisEBITplusLeaseperTetap() Case 31
Lampiran - 10
Aturan = AnalisisIBDperOperasi() AnalisisIBDperOperasi() Case 32 Aturan = AnalisisLancar() Case 33 Aturan = AnalisisCepat() Case 34 Aturan = AnalisisNaikLbDitahanplusSusutperInvetasi() AnalisisNaikLbDitahanplusSusutperInvetasi() End Select End If End If
If Terjawab Then 'Jika respon menghasilkan solusi DetilAnalisisForm.Show DetilAnalisisForm.Show 1 'Tampilkan jendela hasil analisis Unload Me Else Respon = AmbilRespon(Aturan) 'Lanjutkan analisis dengan menjalankan perilaku aturan yang baru End If End Sub
Lampiran - 11
Gambar L9, Rancangan dialog data retrieval analisis retrieval analisis sistem pakar
Gambar L10, Rancangan dialog analisis sistem pakar
Lampiran - 12
Gambar L11, Rancangan dialog hasil analisis sistem pakar
Lampiran - 13