SISTEM KLASIFIKASI BARU UNTUK RESESI GINGIVA DAN PALATAL
( A A New Classification System for Gingival Gingival and Palatal Recession) Recession) Ashish Kumar, Sujata Surendra Masamatti
ABSTRAK :
Berbagai klasifikasi telah diusulkan untuk mengklasifikasikan resesi gingiva. Klasifikasi Miller dari resesi gingiva yang paling banyak diikuti. Dengan beragam kasus dalam praktek klinis seharihari, seringkali sulit untuk mengklasifikasikan banyak kasus resesi gingiva sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sistem klasifikasi ini. untuk mengusulkan system klasifikasi baru yang memberikan gambaran k!mprehensif dari defek resesi yang dapat digunakan untuk memasukkan kasus yang tidak dapat diklasifikasikan menurut klasifikasi ini. Sebuah sistem klasifikasi terpisah untuk resesi palatal ("#) juga diusulkan. Artikel ini menguraikan keterbatasan sistem klasifikasi saat ini dan juga ketidakmampuan untuk mengklasifikasikan "#. Sebuah sistem klasifikasi baru yang yang k!mpre k!mprehen hensif sif diusul diusulkan kan untuk untuk mengkla mengklasif sifika ikasik sikan an resesi resesi pada pada dasar dasar p!sisi p!sisi papill papillaa interdental dan resesi bukal $ lingual $ palatal.
Cemento-e o-enam namel el juncti junction, on, klasifikas klasifikasi, i, resesi resesi gingival, gingival, papilla papilla interdental interdental,, KAT KATA KUNCI KUNCI : Cement mucogingival junction. "%&DA'A& #esesi #esesi gingiva gingiva didefinisi didefinisikan kan sebagai *pergeseran *pergeseran jaringan marginal marginal apikal ke cemento-enamel junction junction (+%). -/0 1stilah 1stilah -resesi -resesi jaringan marginalmarginal- dianggap dianggap lebih akurat daripada -resesi gingiva,- karena jaringan marginal mungkin telah men2apai muk!sa alve!lar. 3,40 #esesi gingiva terjad terjadii pada pada sebagia sebagian n besar besar usia, usia, mulai mulai
usia usia a5al pada pada
beberap beberapaa p!pulas p!pulasi. i.
60
!e et al.
menyata menyatakan kan sebuah sebuah hip!te hip!tesis sis bah5a ada lebih lebih dari dari satu satu jenis jenis resesi resesi gingiva gingiva dan mungki mungkin n beberapa fakt!r yang menentukan inisiasi dan pengembangan lesi ini atas dasar terjadinya dan
1
A New Classification System System for Gingival and Palatal Recession
tingkat resesi gingiva dalam dua k!h!rt individual yang berpartisipasi dalam studi l!ngitudinal paralel di &!r5egia (/787/799) dan Sri anka (/7:;/77;), meliputi rentang usia dari /< tahun menjadi <; tahun. <0 Dalam studi lain dari /.;;4 anak, usia /< tahun, ditemukan bah5a tingkat tertinggi as!siasi dengan fakt!rfakt!r eti!l!gi l!kal adalah bah5a antara resesi dan lebar gingival berkeratin 80. Sebagian besar klasifikasi resesi gingiva tidak dapat menyampaikan semua inf!rmasi yang relevan terkait dengan resesi jaringan marginal. 1nf!rmasi ini penting untuk membentuk diagn!sis, pr!gn!sis, ren2ana pera5atan, dan juga k!munikasi antara klinisi. Selain itu, dengan berbagai ma2am kasus dengan presentasi klinis berbeda, tidak selalu memungkinkan untuk mengklasifikasikan semua defek resesi gingival berdasarkan system klasifikasi saat ini. #esesi palatal ("#) belum terklasifikasikan.
KLASIFIKASI RESESI GINGIVAL
Salah satu klasifikasi pertama diusulkan ialah !leh Sullivan dan Atkins. :0 Dasar untuk klasifikasi resesi gingiva adalah kedalaman dan lebar defek. %mpat kateg!ri ialah= Dalam lebar, dangkal luas, dalam sempit, dan dangkal sempit. Miller mengusulkan sistem klasifikasi pada tahun /79< >abel /0 dan kemungkinan merupakan yang paling banyak digunakan untuk menggambarkan resesi gingival. 90 ? Kelas 1= aringan resesi marginal tidak meluas hingga mucogingival junction (M@). >idak terdapat kehilangan tulang interdental atau jaringan lunak. ? Kelas 11= #esesi marginal meluas hingga atau diluar M@. >idak terdapat kehilangan tulang interdental atau jaringan lunak. ? Kelas 111= #esesi jaringan marginal meluas hingga atau diluar M@. Kehilangan tulang interdental atau jaringan lunak ialah dari apikal ke +%, tetapi k!r!nal hingga apikal perluasan dari resesi jaringan marginal. ? Kelas 1 = #esesi jaringan marginal meluas hingga atau diluar M@. Kehilangan tulang interdental meluas hingga level apikal hingga perluasan dari resesi jaringan marginal. 2
A New Classification System for Gingival and Palatal Recession
1ndeks untuk resesi gingiva
70
dan m!difikasi klasifikasi Miller
/;0
juga telah diusulkan
sebelumnya. "ada tahun /779 &!rdland dan >arn!5 //0 mengusulkan sistem klasifikasi mengenai ketingian papiler berdasarkan tiga anat!mi landmark (a) titik k!ntak interdental, (b) perluasan apikal dari fa2ial +% dan (2) perluasan k!r!nal dari pr!ksimal +%.
Table 1= >abel perbandingan dari klasifikasi Miller dengan klasifikasi yang diusulkan Klasifikasi Miller
Klas
1
=
#esesi
Klasifikasi ya! Di"s"lka
jaringan Klas
1
=
>idak
Klasifikasi
Pala#al
ya!
Di"s"lka terdapat "#1= >idak ada kehilangan
marginal tidak meluas hingga kehilangan tulang interdental tulang interdental atau M@. >idak ada kehilangan atau jaringan lunak= tulang
interdental
jaringan lunak.
atau
jaringan lunak.
Klas 1A = @ingival margin "#1A= pada
aspek
terletak tetapi
resesi
jaringan
fasial$lingual Marginal 4 mm dari +%
pada
apikal
k!r!nal
dari
dengan
kehadiran
gingiva
diantara
+% @ambar
resesi
jaringan
attached MarginalC 4 mm marginal dari +% @ambar
gingival dan M@ @ambar Klas 11 = #esesi
3b0. marginal Kelas
11=
jung
papilla "#11=
jung
papilla
meluas hingga atau di luar interdental berada antara titik interdental terletak antara titik M@. >idak ada kehilangan k!ntak interdental dan tingkat tulang
interdental
jaringan lunak
atau +%
midbu2ally
lingual.
Kehilangan
$
k!ntak interdental dan level
mid +% mid alatally= tulang "#11A=
#esesi
jaringan
interpr!ksimal terlihat pada marginal 4 mm dari +% radi!graf.
@ambar 8a0.
Kelas 11A= >idak ada resesi "#11B=
#esesi
jaringan
jaringan marginal pada aspek marginal C4 mm dari +% fasial $ lingual @ambar 4a0. 3
@ambar 8b0.
A New Classification System for Gingival and Palatal Recession
Kelas 11B= Margin gingiva pada
aspek
fasial$lingual
terletak apikal dari +% tetapi k!r!nal hingga M@ dengan kehadiran
attach
gingival
diantara gingival margin dan M@ @ambar 4b0. Kelas 11+= Margin gingiva pada aspek fasial $ lingual terletak pada apikal ke M@ dengan tidak adanya attach gingiva antara gingival margin Kelas
111=
#esesi
dan M@ @ambar 420. jaringan Kelas 111= jung papilla "#111=
jung
papilla
marginal meluas hingga atau interdental terletak pada atau
interdental terletak pada apikal
diluar
ke tingkat +% midpalatal=
M@.
Kehilangan Apikal hingga level +% mid-
tulang
interdental
atau !ucally
jaringan
lunak
dari Kehilangan
ialah
$
mid-lingual . "#111A=
resesi
jaringan
tulang Marginal 4 mm dari +%
apikal ke +%, tetapi k!r!nal interpr!ksimal terlihat pada @ambar :a0. hingga apikal perluasan dari radi!graf= resesi jaringan marginal.
"#111B=
resesi
Kelas 111A= Margin gingiva Marginal C 4 mm dari +% pada aspek fasial $ lingual @ambar :b0. terletak apikal ke +% tapi k!r!nal hingga M@ dengan attached gingiva hadir antara gingiva marginal dan M@ @ambar 6a0. Kelas 111B= Margin gingiva pada
aspek
fasial$lingual
terletak pada apikal ke M@ dengan tidak adanya attached
4
jaringan
A New Classification System for Gingival and Palatal Recession
gingiva
antara
gingiva
marginal dan M@ @ambar 6b0 Kelas 1 = #esesi jaringan marginal meluas hingga atau diluar
M@.
Kehilangan
tulang
interdental
meluas
hingga level apikal hingga perluasan dari resesi jaringan marginal. M@ Mu2!gingival jun2ti!nE +% +ement!enamel jun2ti!nE "# "alatal re2essi!n BATASAN
Klasifikasi Miller menggunakan kriteria diagn!sis dan pr!gn!sis untuk klasifikasi /30 .Meskipun klasifikasi Miller telah digunakan se2ara luas, ada keterbatasan yang perlu diperhatikan= /. >itik a2uan untuk klasifikasi adalah M@.
/30
Kesulitan dalam mengidentifikasi M@
men2iptakan kesulitan dalam mennentukan klasifikasi antara Kelas 1 dan 11.
/30
>idak
disebutkan kehadiran jaringan berkeratin. Sejumlah tertentu gingival berkeratin (dalam bentuk free gingival ) akan menjadi bukti pada gigi yang mengalami resesi gingivE resesi jaringan marginal tidak dapat meluas hingga atau di luar M@. "ada kasus seperti itu, kelas 11 tidak dapat menjadi kelas yang berbeda dan kelas 1 dan 11 akan me5akili satu kel!mp!k. /30 3. "ada resesi klas 111 dan 1 Miller, kehilangan tulang interdental dan jaringan lunak merupakan kriteria yang penting untuk mengkateg!rikan resesi.
umlah dan tipe
kehilangan tulang belum ditetapkan. Disebutkan klas 111 dan 1 Miller tidak menejlaskan dengan persis level dari papilla interdental dan jumlah kehilangan. @ambaran yang jelas dari keparahan resesi sulit untuk dilihat. 4. Kateg!ri klas 111 dan 1 klasifikasi Miller menyatakan resesi jaringan marginal meluas hingga atau di luar M@ dengan kehilangan tulang interdental atau jaringan lunak di apikal hingga +%. "ada kasus, yang memiliki kehilangan tulang interpr!ksimal dan resesi marginal tidak meluas hingga ke M@ tidak dapat diklasifikasikan baik di klas 1 karena tulang interpr!ksimal atau pada klas 111 karena margin gingival tidak meluas 5
A New Classification System for Gingival and Palatal Recession
hingga ke M@./30 Dua kasus tersebut telah ditampilkan pada gambar /a dan b. kasus ini menunjukkan tulang interdental $ kehilangan jaringan lunak, tetapi resesi fa2ial tidak meluas atau di luar M@. Kasus ini dalam arti sebenarnya tidak dapat diklasifikasikan sebagai Miller Klas 111. 6. Klasifikasi Miller tidak menjelaskan keterlibatan fasial (F) atau lingual () dari jaringan marginal. <. #esesi dari papilla interdental sendiri tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi Miller. 1a membutuhkan penggunaan system klasifikasi tambahan. 8. Klasifikasi dari resesi pada aspek palatal merupakan area perhatian yang berbeda. Kesulitan aplikasi dari kriteria Miller pada aspek palatal dari rahang atas beralasan bah5a tidak terdapat M@ pada aspek palatal. Gleh karena itu, klasifikasi dibutuhkan, dimana tipe spesifik dari resesi dan juga mengukur jumlah kehilangan. Klasifikaasi harus mampu menyampaikan status resesi gingiva dan tingkat keparahan dari k!ndisi aspek palatal. #esesi pada aspek palatal mengubah diagn!sis se2ara keseluruhan dan pr!gn!sis kasus. "era5atan muk!gingival dari estetika. :. Klasifikasi Miller
resesi mungkin diperlukan untuk alasan lain selain
90
memperkirakan pr!gn!sis dari penutupan akar yang mengikuti
pr!sedur grafting. Miller menyatakan bah5a /;;H penutupan akar dapat diantisipasi pada resesi klas 1 dan 11, penutupan akar parsial pada klas 111 dan tidak ada penutupan akar pada klas 1.90 "ini"rat! menyatakan bah5a antisipasi dari /;;H penutupan akar tidak berarti bah5a hal itu akan terjadi./30 "ersentase penutupan akar berkisar dari 7H hingga 7;H telah dilap!rkan !leh penulis lain pada resesi klas 1 dan 11 dengan menggunakan teknik yang berbeda./3/<0 'asil dari pera5atan bisa bergantung pada fakt!r pr!gn!sis lain dan kateg!risasi untuk memprediksi hasil dari penutupan akar pada klas 1 dan 11 ialah tidak tepat./30 Selain itu, klasifikasi yang telah diusulkan berdasarkan penilaian d ari level perlekatan klinis pada titi bukan dan interpr!ksimal./80 Mengingat keterbatasan di atas, sistem klasifikasi baru diusulkan dengan lebih rin2i, inf!rmatif dan jernih. Sistem klasifikasi ini didasarkan pada penggabungan kriteria tertentu dari klasifikasi Miller
90
dengan fitur tertentu dari klasifikasi &!rdland dan >am!5. Klasifikasi yang berbeda
dari resesi gingival pada aspek palatal juga telah dita5arkan.
6
A New Classification System for Gingival and Palatal Recession
KLASIFIKASI RESESI GINGIVA $ANG DIUSULKAN
Klasifikasi dapat di aplikasikan untuk permukaan fa2ial dan lingual gigi mandibular. #esesi papilla interdental juga dapat diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi baru ini. Klas 1 sesuai dengan resesi jaringan marginal dengan tidak ada kehilangan tulang interdental atau jaringan lunak. Klas 11 dan 111 setara dengan kehilangan tulang interdental $ jaringan lunak dengan $ tanpa resesi jaringan marginal >abel /0. •
Klas 1 = >idak terdapat kehilangan tulang interdental atau jaringan lunak. Subklasifikasi dibagi menjadi dua kateg!ri. Klas 1A = Margin gingival pada aspek F$ terdapat pada apikal pada +%, tetapa o 2!r!nal hingga M@1 dengan attached gingival yang ada di gingival margin dan o
M@ @ambar 3a0. Klas 1B = Margin gingival pada aspek F$ pada atau apikal ke M@ dengan ketidakhadiran attached gingival diantara marginal gingival dan M@ @ambar 3b0.
Salah satu subdivisi bisa pada aspek F atau atau keduanya (F dan )= •
Kelas 11= jung papilla interdental terletak di antara titik k!ntak interdental dan tingkat +% mid!uccally " mid-lingual . Kehilangan tulang interpr!ksimal terlihat pada radi!grafi. 1ni adalah subdiklasifikasikan ke dalam tiga kateg!ri= Kelas 11A= >idak ada resesi jaringan marginal pada aspek F $ @ambar 4a0 o o Kelas 11B= Margin gingiva pada aspek F $ terletak apikal ke +% tetapi k!r!nal ke M@ dengan adanya attached gingival diantara marginal gingival dan M@ o
@ambar 4b0. Kelas 11+= Margin gingiva pada aspek F $ aspek terletak pada atau apikal ke M@ dengan tidak adanya attached gingival antara gingiva marginal dan M@ @ambar 420.
Salah satu subdivisi bisa pada aspek F atau atau keduanya I(F dan ).
7
A New Classification System for Gingival and Palatal Recession
•
Kelas 111= jung papilla interdental terletak pada atau apikal ke tingkat +% mid-!u#al " mid-lingual . Kehilangan tulang interpr!ksimal terlihat pada radi!graf. Subklasifikasi dibagi menjadi dua kateg!ri= Kelas 111A= Margin gingiva pada aspek F $ terletak apikal ke +%, tapi k!r!nal o hingga M@ dengan adanya attached gingival antara marginal gingiva dan M@ o
@ambar 6a0. Klas 111B = gingival margin pada aspek F$ terletak pada atau apikal hingga M@ dengan ketidak hadiran attached gingival diantara marginal gingival dan M@ @ambar 6b0.
Salah satu subdivisi bisa pada aspek F atau atau keduanya (F dan ). MENANDAI PED%MAN & MARKING GUIDELINES
ika gigi menunjukkan resesi jaringan marginal hanya pada aspek fasial (F) atau lingual (), klas dari resesi harus diikuti dengan huruf F atau . Ketika gingival margin adalah k!r!nal +%, klinisi harus mendeteksi +% melalui ekspl!rasi taktil dengan ujung pr!be. jung pr!be dip!sisikan pada sudut 6< J ke gigi dan bergerak perlahan di ba5ah margin gingiva untuk mendeteksi +% dengan sensasi sentuhan. Sebagai 2!nt!h, jika mandibula gigi insisivus sentralis menunjukkan resesi hanya jaringan marginal pada aspek fasial tidak meluas ke M@ dan tidak ada kehilangan tulang interdental, ini harus diklasifikasikan sebagai Klas 1A (F). ika resesi jaringan marginal serupa juga mun2ul pada aspek lingual pada gigi yang sama, ia harus ditandai sebagai Klas 1A (F,). Semakin apikal tingkat dari interdental papilla pada aspek interpr!ksimal (mesial atau distal) akan menentukan kateg!ri dengan resesi yang akan diklasifikasikan pada sebuah kasus dimana tingkat yang berbeda dari resesi diamati pada aspek mesial dan distal dari gigi yang sama. "enggunaan level apikal dari interdental papilla untuk klasifikasi memberikan ide yang tepat untuk keparahan dari situasi. Berdasarkan klasifikasi yang baru, gambaran f!t! pada gambar /a akan mengklasifikasikannya sebagai Klas 11B (F) pada insisivius sentralis dan lateral rahang atas kanan. Klasifikasi Resesi Gi!i'al Pala#al
8
A New Classification System for Gingival and Palatal Recession
"!sisi dari interdental papilla tetap mengklasifikasikan resesi gingiva pada aspek palatal. Kriteria dari subklasifikasi telah dim!difikasi dan dik!mpensasi pada ketidakhadiran dari M@ >abel /0. "#1 sesuai dengan resesi jaringan marginal pada aspek palatal dengan tidak adanya kehilangan dari tulang interdental atau jaringan lunak. "#11 dan "#111 sesuai dengan kehilangan dari tulang interdental $ jaringan lunak dengan resesi jaringan marginal pada aspek palatal. Palatal Recession – 1
(Resesi Pala#al)1*
>idak ada kehilangan dari tulang interdental atau jaringan lunak. Subklasifikasi ini dibagi menjadi dua kateg!ri= "#1A = #esesi jaringan marginal 4mm dari +% @ambar
(Resesi Pala#al II*
jung papilla interdental terletak diantara titik k!ntak interdental dan level dari +% mid alatally. Kehilangan tulang interpr!ksimal dapat dilihat pada radi!graf. Subklasifikasi ini dibagi menjadi dua kateg!ri= "#11A = #esesi jaringan marginal 4 mm dari +% @ambar 8a0. "#11B = #esesi jaringan marginal C 4 mm dari +% @ambar 8b0. Palatal Recession-III
(Resesi Pala#al III*
jung dari interdental papilla terletak pada atau apikal gingga level dari +% mid-alatally. Kehilangan tulang interpr!ksimal dapat diamati pada radi!grafi. Subklasifikasi ini dibagi menjadi dua kateg!ri. "#111A = #esesi jaringan marginal 4 mm dari +% @ambar :a0. "#111B = #esesi jaringan marginal C 4 mm dari +% @ambar :b0.
9
A New Classification System for Gingival and Palatal Recession
Ga+bar 1: (a dan b) @ambaran klinis dengan resesi jaringan interdental dan marginal. #esesi
jaringan marginal tidak meluas ke mucogingival junction.
Ga+bar , (a) #epresentasi skematik dari klas 1A. (b) #epresentasi skematik dari klas 1B
10
A New Classification System for Gingival and Palatal Recession
Ga+bar -= (a) #epresantasi skematik dari klas 11A. (b) #epresentasi skematik dari klas 11B. (2)
#epresentasi skematik dari Klas 11+
11
A New Classification System for Gingival and Palatal Recession
MENANDAI PED%MAN ( MARKING GUIDELINES *
ika resesi jaringan marginaE 6 mm dengan tidak ada kehilangan dari tulang interdental hadir pada aspek palatal dari insisivus sentralis rahang atas, ditandai sebagai "#1B. ika resesi jaringan marginal pada aspek fasial dari insisivus sentralis maksilaris disepakati sebagai Klas 1 A dan aspek palatal disepakati sebagai "#1B, setelah itu ditandai sebagai Klas 1A (F) dan "# 1B terhadap gigi tersebut. Semakin ke apikal level dari interdental papilla pada aspek interpr!ksimal (mesial atau distal) akan menentukan kateg!ri di mana resesi harus diklasifikasikan pada kasus dengan level berbeda dari resesi diamati pada aspek mesial dan distal pada gigi yang sama. "enggunaan yang lebih dari level apikal
papilla interdental untuk
klasifikasi memberikan ide yang lebih tepat terhadap kep arahan dari situasi tersebut. Dia!ra+ S#a#"s Resesi
@rafik yang ditunjukkan pada >abel 3 dapat digunakan untuk menand ai kateg!ri resesi. >anda panah di tengah gigi pada papilla yang terlibat dapat menandai papilla.
PEMBA.ASAN
>ujuan dari klasifikasi ini adalah untuk menja5ab kesalahan yang terjadi pada system klasifikasi yang biasa digunakan untuk resesi dan termasuk membantu klinisi untuk mengklasifikasikan kasus tersebut, di mana ia tidak dapat mengkateg!rikannya pada kelas tertentu dengan beberapa klasifikasi berulang. "embatasan dari klasifikasi Miller menghasilkan penggambaran yang 2ukup dari k!ndisi klinis. @ambaran parsial menga2u pada kesalahan diagn!sis, pr!gn!sis dan ren2ana peng!batan.
12
A New Classification System for Gingival and Palatal Recession
Ga+bar /= (a) #epresentasi skematik dari klas 111A. (b) #epresentasi skematik dari Klas 111B.
Ga+bar 0: (a) #epresentasi skematik pada resesi palatal ("# 1A). (b) #epresentasi skematik
dari "#1B
Ga+bar : (a) #epresentasi skematik dari resesi palatal ("#11A). (b) #epresentasi skematik
dari "#11B 13
A New Classification System for Gingival and Palatal Recession
Ga+bar 2: (a*#epresentasi skematik dari resesi palatal ("#111A).
(b) #epresentasi dari
"#111B Kriteria yang disarankan dalam klasifikasi baru membantu untuk mengklasifikasikan sejumlah besar kasus yang tidak dapat jelas ditempatkan ke kateg!ri yang sesuai dengan sistem klasifikasi saat ini. Sistem klasifikasi yang diusulkan akan memberikan penggambaran resesi yang lebih luas. 'anya dengan menyebut kateg!ri akan menjelaskan p!sisi papilla interdental dan 5ajah $ lingual $ keterlibatan palatal. Kasuskasus dengan gambaran klinis bervariasi dapat dengan mudah diklasifikasikan, dan temuan dapat direkam dengan terperin2i dengan 2ara yang tepat. Kateg!risasi resesi ke dalam kel!mp!k tidak dapat memprediksi ren2ana peng!batan dan jumlah penutupan akar akhir. Tabel - : Dia!ra+ s#a#"s resesi
Meskipun Artikel landmark Miller tidak hanya menyarankan pr!gn!sis, tetapi juga menyatakan bah5a jumlah penutupan akar dapat ditentukan pra!perasi menggunakan pr!be peri!d!ntal. 90 'ip!tesis ini merupakan pernyataan !leh Miller yang belum divalidasi. /30 Miller berasumsi dalam klasifikasi, bah5a penutupan akar /;;H bisa diantisipasi pada Kelas 1 dan 11 hanya spekulatif dan tidak berarti bah5a penutupan /;;H akan terjadi. 14
/30
'asil dari berbagai studi
A New Classification System for Gingival and Palatal Recession
untuk Kelas 1 dan 11 pera5atan resesi memiliki kisaran dari 7H menjadi 7;H dari penutupan akar. /4,/60 "rediksi hasil dari penutupan akar di Kelas 1 dan 11 tidak benar dan tidak praktis. Menurut Miller,
90
penutupan akar parsial diharapkan dalam resesi Kelas 111, meskipun
penutupan akar lengkap telah di2apai di resesi Kelas 111 .
/:0
'asil berbagai penelitian, banyak
yang bertentangan dengan asumsi Miller, menunjukkan bah5a kateg!risasi dalam kel!mp!k tertentu tidak bisa menentukan pr!gn!sis dan ren2ana pera5atan. "ini"rat! menyatakan, -Antisipasi pr!gn!stik tertentu terhadap jumlah penutupan akar adalah pr!ses yang k!mpleks yang harus mempertimbangkan data dari studi yang dapat diandalkan dan tidak dapat ditarik dari pertimbangan te!ritis. -/30 Kesulitan dalam menentukan pr!gn!sis dan ren2ana pera5atan berdasarkan klasifikasi kateg!ri, berasal dari kenyataan bah5a pr!gn!sis tergantung pada banyak fakt!r selain gambaran klinis dari penyakit ini. #en2ana peng!batan dan jumlah penutupan akar tidak hanya tergantung pada k!ndisi klinis jaringan, tetapi juga pada pasien terkait fakt!r (misalnya, kebiasaan), gigi $ titik yang terkait (misalnya, kedalaman resesi, lebar), dan teknik yang berhubungan (misalnya, ada tidaknya insisi) fakt!r pr!gn!sis. /30 >erapi muk!gingiva merupsksn teknik yang sangat sensitif dan ketangkasan d!kter bedah juga dapat mempengaruhi tingkat penutupan akar. /30 Banyaknya interaksi dan fakt!r pr!gn!stik mempengaruhi persentase keseluruhan penutupan akar. Klasifikasi didasarkan pada ada $ tidaknya gambaran klinis yang spesifik dan tidak dapat menentukan sendiri jumlah penutupan akar. Keragaman fakt!r pr!gn!stik men2egah antisipasi dari presentase yang memungkinkan pada penutupan akar pada klasifikasi baru. Diagn!sis peri!d!ntal dan pemantauan mengandalkan parameter klinis pada sebagian besar./90 Klasifikasi penyakit harus dapat memberikan perbedaan klinis menguntungkan antara k!ndisi yang memiliki presentasi klinis yang sebanding. "enerapan klasifikasi yang lebih deskriptif dan rin2i membutuhkan pen2atatan parameter tambahan yang mungkin memerlukan 5aktu tambahan, tetapi gambaran klinis yang disajikan !leh rin2ian akan memiliki penafsiran yang lebih luas dari resesi yang akan lebih bermanfaat dan inf!rmatif bagi d!kter untuk k!munikasi dan untuk sampai pada diagn!sis yang tepat. Laktu tambahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan klasifikasi ini juga akan membantu dalam mengklasifikasikan kasus yang tidak dapat diklasifikasikan dan memberikan perbedaan klinis menguntungkan.
15
A New Classification System for Gingival and Palatal Recession
>ujuan dari met!de statistik adalah untuk memberikan penjelasan bukti ilmiah.
/70
Analisis
statistik adalah m!del matematika berdasarkan pengujian hip!tesis dan literature yang memberikan k!nfirmasi bah5a kesimpulan yang ditarik !leh penulis tidak dijelaskan dengan baik.
3;0
"em!delan data statistik dari penelitian peri!d!ntal membutuhkan perhatian khusus
karena beberapa pengukuran yang dilakukan untuk masingmasing subjek. 3/0 Berbagai met!de statistik untuk analisis data tersebut tersedia. terbukti berarti dalam penelitian medis.
3/0
330
"enggunaan met!de statistik 2anggih telah Se2ara k!mputasi met!de intensif telah
dikembangkan untuk efektifitas pem!delan k!mpleks set data bi!medis, ekspl!rasi data set untuk menemukan keterkaitan variabel dan pilih m!del yang sesuai statistik untuk analisis. 330 "enerapan klasifikasi baru ini selama pemeriksaan, diagn!sis, dan k!munikasi antara d!kter pasti akan lebih inf!rmatif, ekspresif dan akan memiliki nilai lebih klinis dan relevan. KESIMPULAN
Meskipun, berbagai sistem klasifikasi sedang digunakan dan masingmasing sistem memiliki keuntungan tersendiri. >idak ada sistem klasifikasi bisa lengkap dan bertahan selamanyaE dengan 5aktu dan yang terusmenerus gunakan maka akan disadari kelebihan dan kekurangan masing masing sistem. Klasifikasi ini merupakan langkah menuju menyempurnakan kelemahan yang ada klasifikasi saat ini. Sebuah usaha telah dibuat sehingga sistem baru dapat diterapkan pada lebih banyak jenis kasus untuk memberikan gambaran klinis yang lebih akurat dan rin2i.
16
A New Classification System for Gingival and Palatal Recession