Sistem K3 di Instalasi Laundry RS (Kesmas, stase K3) BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Bela!an"
Keseha Kesehatan tan kerja kerja adalah adalah merupa merupakan kan bagian bagian dari dari kesehat kesehatan an masyarak masyarakat at atau atau aplika aplikasi si kesehat kesehatan an masyarakat didalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungannya. Kesehatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan perusahaan tersebut, melalui usaha-usaha preventif, promotif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan akibat kerja atau lingkungan kerja. Kesehatan kerja ini merupakan terjemahan dari “ Occupational Health” yang cenderung diartikan sebagai lapangan kesehatan yang mengurusi masalah-masalah kesehat kesehatan an secara secara menyelur menyeluruh uh bagi bagi masyar masyarakat akat pekerja pekerja.. Menyelu Menyeluruh ruh dalam dalam arti arti usahausaha-usa usaha ha preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif, higine, penyesuaian faktor manusia terhadap pekerjaannya dan sebagainya (Notoadmojo, 2!2". #ujuan akhir dari kesehatan kerja ini adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. #ujuan ini dapat tecapai, apabila didukung oleh lingkungan kerja yang memenuhi syaratsyarat kesehatan kerja. $ingkungan kerja yang mendukung terciptanya tenaga kerja yang sehat dan produktif antara lain% suhu ruangan yang nyaman, penerangan atau pencahayaan yang cukup, bebas b ebas dari debu, sikap badan yang baik, alat-alat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh atau anggotanya (ergonomic " dan sebagainya (Notoadmojo, 2!2". &asar hukum sistem managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K'" tercantum dalam undangundang keselamatan kerja no.! tahun !) tentang keselamatan kerja. &alam undang-undang no.2' tahun !2 tentang kesehatan, pasal 2' dinyatakan bah*a K' harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karya*an paling sedikit sepuluh orang. +ika memperhatikan isi dari pasal diatas maka jelaslah rumah sakit, termasuk kedalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja dirumah sakit, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung rumah sakit sehingga sudah sudah seharu seharusny snyaa pihak pihak pengel pengelola ola rumah rumah sakit sakit menerap menerapkan kan upaya-up upaya-upaya aya K' di rumah rumah sakit sakit.. nstalasi laundry merupakan bagian dari rumah sakit yang mempunyai resiko penularan penyakit infeksi dan juga terdapat beberapa resiko bahaya yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit (&epkes , 2". &ari &ari berb berbag agai ai pote potens nsii baha bahay ya ters terseb ebut ut,, maka aka perl perlu u upay upayaa untu untuk k meng mengen enda dali lika kan n dan dan meminimalisirkan dan bila mungkin meniadakannya. leh karena itu perlu diadakannya sistem K' di instalasi laundry agar penyelenggaraan K' tersebut lebih efektif, efisien dan terpadu.
BAB II #IN$AUAN KEPUS#AKAAN KEPUS#AKAAN %1
Keselamatan dan Kese&atan Ker'a
%11 Deinisi
Kesehatan kerja adalah merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau aplikasi kesehatan masyarakat didalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungannya (Notoadmojo, 2!2". Keselamatan kesehatan kerja adalah merupakan multidisplin ilmu yang terfokus pada penerapan prinsip alamiah dalam memahami adanya risiko yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan manusia dalam lingkungan industri ataupun ataupun lingkungan diluar industri, selain selain itu keselamatan dan kesehatan kerja merupakan profesionalisme dari berbagai disiplin ilmu yaitu fisika, kimia, biologi biologi dan ilmu perilaku yang diaplikasikan dalam manufaktur, transportasi, penyimpanan dan penanganan bahan berbahaya (/01/ 2'". %1% #u'uan
Kesehatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antar pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya baik fisik maupun psikis dalam hal carametode kerja, proses kerja dan kondisi yang bertujuan untuk % (&epkes , 23" !. Memelihara Memelihara dan meningk meningkatkan atkan derajat derajat kesehatan kesehatan kerja kerja masyarakat masyarakat pekerja pekerja di semua semua lapangan kerja setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya. 2. Mencegah Mencegah timbulnya timbulnya gangguan gangguan kesehatan kesehatan padamasyarak padamasyarakat at pekerja pekerja yang diakibat diakibatkan kan oleh keadaankondisi lingkungan kerjanya '. Memberi Memberi pekerjaan pekerjaan dan perlindu perlindungan ngan bagi pekerja pekerja di dalam dalam pekerjaan pekerjaannya nya dan kemungkina kemungkina bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.
Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkunga pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya. %% Dasar Hu!um
&asar /ukum dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (&epkes , 2"4
a. 5ndang- undang no.! tahun !) 4 “ Tentang Keselamatan Kerja” b. 5ndang-undang no. 2' tahun !2 4 “Tentang kesehatan; bahwa K3 harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit sepuluh orang” c. 5ndang- undang no '3 tahun 2 4 “Kewajiban engelola untuk menyelenggarakan upaya kesehatan kerja, untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan, serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan”! d. 5ndang-undang no. 66 pasal 6 ayat ! tahun 2 “ "kreditasi #umah $akit” e. Kepmenkes no. 6'2 tahun 2) 4 “edoman Tentang Keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit” f. Kepmenkes no. !2' tahun 26 4 “ ersyaratan Kesehatan %ingkungan rumah sakit” %3 ana'emen K3 di RS
Menurut 5ndang-undang nomor 2' tahun !2 tentang kesehatan, dinyatakan bah*a upaya K' harus dilaksanakan di semua tempat kerja khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan mudah terjangkit penyakit. +ika berdasarkan isi tersebut, maka rumah sakit termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap pelaku langsung yang bekerja di rumah sakit, namun juga pengunjung yang berobat kerumah sakit (Kepmenkes , 2)" Manajemen K' di 0 adalah 0uatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk membudayakan K' di 0. 5paya K' di 0 menyangkut tenaga kerja, carametode kerja, alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. 5paya ini meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Kinerja setiap petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan resultante dari tiga komponen K' yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja (Kepmenkes , 2)".
7rogram K' di rumah sakit (K'0" bertujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan serta meningkatkan produktifitas pekerja, melindungi keselamatan pasien, pengunjung, dan masyarakat serta lingkungan sekitar rumah sakit (&epkes , 2". 7rogram K'0 yang harus diterapkan adalah (&epkes , 2" !. 7engembangan Kebijakan Kesehatan dan keselamatan kerja di rumah 0akit (K'0" 2. 7embudayaan perilaku kesehatan dan keselamatan kerja di umah sakit (K'0" '. 7engembangan 0umber &aya Manusia (0&M" K'0 6. 7engembangan 7edoman dan 07 K'0 8. 7emantauan dan evaluasi kesehatan lingkungan tempat kerja 3. 7elayanan kesehatan kerja ). 7elayanan Keselamatn kerja 9. 7engembangan program pemeliharaan pengelolaan limbah padat, cair dan gas . 7engelolaan jasa, bahan beracun berbahaya dan barang berbahaya !. 7engembangan Manajemen tanggap darurat !!. 7engumpulan, pengolahan, dokumentasi data dan pelaporan kegiatan K' !2. evie* program tahunan !. 0tandar 7elayanan Keselamatan dan kesehatan di rumah sakit (K'0". 1dapun bentuk pelayanan kesehatan kerja yang perlu dilakuan, sebagai berikut4 (Kepmenkes , 2!" 2. Melakukan 7emeriksaan Kesehatan sebelum kerja bagi pekerja '. Melaksanakan pendidikan dan penyuluhanpelatihan tentang kesehatan kerja dan memberikan bantuan kepada pekerja di umah 0akit dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental terhadap pekerjaannya. 6. Melakukan pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus sesuai dengan pajanan di rumah sakit. 8. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani" dan kemampuan fisik pekerja 3. Memberikan pengobatan dan pera*atan serta rehabilitasi bagi pekerja yang menderita sakit.
). Melakukan pemeriksaan kesehatan khusus pada pekerja umah 0akit yang akan pensiun atau pindah kerja 9. Melakukan koordinasi dengan tim panitia pencegahan dan pengendalian infeksi mengenai penularan infeksi terhadap pekerja dan pasien . Melakukan kegiatan surveilans kesehatan kerja !. Melaksanakan 7emantauan lingkungan kerja dan ergonomi yang berkaitan dengan kesehatan kerja (pemantauanpengukuran terhadap faktor fisik, kimia, biologi, psikososial dan ergonomi" !!. Membuat evaluasi, pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan kerja yang disampaikan kepada direktur rumah sakit dan unit teknis di *ilayah kerja rumah sakit !. 0tandar K' 0arana, 7rasarana, dan 7eralatan di umah 0akit 0arana didefinisikan sebagai segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi oleh mata maupun teraba panca indera dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien dan umumnya merupakan bagian dari suatu bangunan gedung (pintu, lantai, dinding, tiang, kolong gedung, jendela" ataupun bangunan itu sendiri. 0edangakan prasarana adalah seluruh jaringaninstansi yang membuat suatu sarana bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan, antara lain % instalasi air bersih dan air kotor, instalasi listrik, gas medis, komunikasi, dan pengkondisian udara, dan lain-lain (&epkes , 2". '.
7engelolaan +asa dan :arang :erbahaya
:arang :erbahaya dan :eracun (:'" adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. a"
Kategori :'
Memancarkan radiasi, Mudah meledak, Mudah menyala atau terbakar, ksidator, acun, Korosif, Karsinogenik, ritasi, #eratogenik, Mutagenic, 1rus listrik. b"
7rinsip dasar pencegahan dan pengendalian :'
(!" dentifikasi semua :' dan instalasi yang akan ditangani untuk mengenal ciri-ciri dan karakteristiknya. (2" ;valuasi, untuk menentukan langkah-langkah atau tindakan yang diperlukan sesuai sifat dan karakteristik dari bahan atau instalasi yang ditangani sekaligus memprediksi risiko yang mungk in terjadi apabila kecelakaan terjadi
('" 7engendalian sebagai alternatif berdasarkan identifikasi dan evaluasi yang dilakukan meliputi pengendalian operasional, pengendalian organisasi administrasi, inspeksi dan pemeliharaan sarana prosedur dan proses kerja yang aman, pembatasan keberadaan :' di tempat kerja sesuai jumlah ambang. (6" 5ntuk mengurangi resiko karena penanganan bahan berbahaya c"
7engadaan +asa dan :ahan :erbahaya
umah sakit harus melakukan seleksi rekanan berdasarkan barang yang diperlukan. ekanan yang akan diseleksi diminta memberikan proposal berikut company pro&ile. nformasi yang diperlukan menyangkut spesifikasi lengkap dari material atau produk, ka pabilitas rekanan, harga, pelayanan, persyaratan K' dan lingkungan serta informasi lain yang dibutuhkan oleh rumah sakit. 0etiap unit kerjainstalasisatker yang menggunakan, menyimpan, mengelola :' harus menginformasikan kepada instalasi logistic sebagai unit pengadaan b arang setiap kali mengajukan permintaan bah*a barang yang diminta termasuk jenis :'. 5ntuk memudahkan melakukan proses seleksi, dibuat form seleksi yang memuat kriteria *ajib yang harus dipenuh i oleh rekanan serta sistem penilaian untuk masing-masing criteria yang ditentukan. 0tandar 0&M K' di umah 0akit Kriteria tenaga K' a"
umah 0akit Kelas 1
(!" 0'02 K' minimal ! orang yang mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K' 0 (2" 02 kesehatan minimal ! orang yang mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K' 0 ('" &okter 0pesialis Kedokteran kupasi (0pk" dan 02 Kedokteran kupasi minimal ! orang yang mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K' 0 (6" #enaga Kesehatan Masyarakat K' & dan 0! minimal 2 orang yang mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K' 0 (8" &okterdokter gigi spesialis dan dokter umumdokter gigi minimal ! orang dengan sertifikasi K' dan mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K' 0 (3" #enaga paramedis dengan sertifikasi dalam bidang K' (informal" yang mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K' 0 ()" #enaga paramedis yang mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K' 0 minimal 2 orang
(9" #anaga teknis lainnya dengan sertifikasi K' (informal" mendapat pelatihan khusus terakreditasi mengenai K' 0 minimal ! orang (" #enaga teknis lainnya mendapat pelatihan khusus terakreditasi mengenai K' 0 minimal 2 orang b"
umah 0akit Kelas :
(!" 02 kesehatan minimal ! orang yang mendapat pelatihan khusus terakreditasi mengenai K' 0 (2" #enaga Kesehatan Masyarakat K' & dan 0! minimal ! orang yang mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K' 0 ('" &okterdokter gigi spesialis dan dokter umumdokter gigi minimal ! orang dengan sertifikasi K' dan mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K' 0 (6" #enaga paramedis dengan sertifikasi dalam bidang K' (informal" yang mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K' 0 minimal ! orang (8" #enaga paramedis yang mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K' 0 minimal ! orang (3" #anaga teknis lainnya dengan sertifikasi K' (informal" mendapat pelatihan khusus terakreditasi mengenai K' 0 minimal ! orang ()" #enaga teknis lainnya mendapat pelatihan khusus terakreditasi mengenai K' 0 minimal ! orang c"
umah 0akit kelas <
(!" #enaga Kesehatan Masyarakat K' & dan 0! minimal ! orang yang mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K' 0 (2" &okterdokter gigi spesialis dan dokter umumdokter gigi minimal ! orang dengan sertifikasi K' dan mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K' 0 ('" #enaga paramedis yang mendapat pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai K' 0 minimal ! orang (6" #enaga teknis lainnya mendapat pelatihan khusus terakreditasi mengenai K' 0 minimal ! orang 6. a"
7embinaan, 7enga*asan, 7encatatan, dan 7elaporan 7embinaan dan penga*asan
7embinaan dan penga*asan dilakukan melalui sistem berjenjang. 7embinaan dan penga*asan tertinggi dilakukan oleh &epartemen Kesehatan. 7embinaan dapat dilaksanakan antara lain dengan melalui pelatihan, penyuluhan, bimbingan teknis, dan temu konsultasi. 7enga*asan pelaksanaan 0tandar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit dibedakan dalam dua macam, yakni penga*asan internal, yang dilakukan oleh pimpinan langsung rumah sakit yang bersangkutan, dan penga*asan eksternal, yang dilakukan oleh Menteri kesehatan dan &inas Kesehatan setempat, sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing. b"
7encatatan dan pelaporan
7encatatan dan pelaporan adalah pendokumentasian kegiatan K' secara tertulis dari masing-masing unit kerja rumah sakit dan kegiatan K'0 secara keseluruhan yang dilakukan oleh organisasi K'0, yang dikumpulkan dan dilaporkan diinformasikan oleh organisasi K'0, ke &irektur umah 0akit dan unit teknis terkait di *ilayah umah 0akit. #ujuan kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan k' adalah menghimpun dan menyediakan data dan informasi kegiatan K', mendokumentasikan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan K'4 mencatat dan melaporkan setiap kejadiankasus K', dan menyusun dan melaksanakan pelaporan kegiatan K'. 7elaporan terdiri dari4 pelaporan berkala (bulanan, semester, dan tahunan" dilakukan sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan dan pelaporan sesaatinsidentil, yaitu pelaporan yang dilakukan se*aktu-*aktu pada saat kejadian atau terjadi kasus yang berkaitan dengan K'. 0asaran kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan k' adalah mencatat dan melaporkan pelaksanaan seluruh kegiatan K', yang tercakup di dalam % (!" 7rogram K', termasuk penanggulangan kebakaran dan kesehatan lingkungan rumah sakit. (2" Kejadiankasus yang berkaitan dengan K' serta upaya penanggulangan dan tindak lanjutnya. %* Sistem ana'emen K3 di RS
!. 7engertian Manajemen K' 0 Manajemen K' 0 merupakan upaya terpadu dari seluruh 0&M 0, pasien, serta pengunjung atau pengantar orang sakit untuk menciptakan lingkungan kerja 0 yang sehat, aman dan nyaman termasuk pemukiman masyarakat sekitarnya (Kepmenkes , 2)". !. 0istem Manajemen K' 0 0MK' adalah bagian dari sistem manajemen yang meliputi% struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, prosedur, sumber daya, dan tanggungja*ab organisasi. #ujuan dari 0MK' 0 adalah menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat supaya tenaga kerja produktif disamping dalam rangka akreditasi rumah sakit itu sendiri. 7rinsip yang digunakan dalam 0MK' adalah "#'( )"nticipation, #ecognition, '*aluation dan (ontrol+ dari metode kerja, pekerjaan dan lingkungan kerja (Kepmenkes , 2)".
!. $angkah manajemen% !"
Komitmen dan Kebijakan
Komitmen di*ujudkan dalam bentuk kebijakan ( policy" tertulis, jelas dan mudah dimengerti serta diketahui oleh seluruh karya*an 0. Manajemen 0 mengidentifikasi dan menyediakan semua sumber daya esensial seperti pendanaan, tenaga K' dan sarana untuk terlaksananya program K' di 0. Kebijakan K' di 0 di*ujudkan dalam bentuk *adah K' 0 dalam struktur organisasi 0. 5ntuk melaksanakan komitmen dan kebijakan K' 0, perlu disusun strategi antara lain % a"
1dvokasi sosialisasi program K' 0.
b"
Menetapkan tujuan yang jelas.
c"
rganisasi dan penugasan yang jelas.
d"
Meningkatkan 0&M profesional di bidang K' 0 pada setiap unit kerja di lingkungan 0.
e"
0umberdaya yang harus didukung oleh manajemen puncak
f"
Kajian risiko (risk assessment+ secara kualitatif dan kuantitatif
g"
Membuat program kerja K' 0 yang mengutamakan upaya peningkatan dan pencegahan.
h"
Monitoring dan evaluasi secara internal dan eksternal secara berkala.
2"
7erencanaan
0 harus membuat perencanaan yang efektif agar tercapai keberhasilan penerapan sistem manajemen K' dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur. 7erencanaan meliputi% a". dentifikasi sumber bahaya, penilaian dan pen gendalian faktor risiko. dentifikasi sumber bahaya yang ada di 0 berguna untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan tolok ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan dan 71K (penyakit akibat kerja". 0edangkan penilaian faktor risiko merupakan proses untuk menentukan ada tidaknya risiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan. 7engendalian faktor risiko di 0 dilaksanakan melalui 6 tingkatan yakni menghilangkan bahaya, menggantikan sumber risiko dengan sarana atau peralatan lain yang tingkat risikonya lebih rendah bahkan tidak ada risiko sama sekali, administrasi, dan alat pelindung pribadi (177".
b". Membuat peraturan. 7eraturan yang dibuat tersebut merupakan 0tandar perasional 7rosedur yang harus dilaksanakan, dievaluasi, diperbaharui, serta harus dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada karya*an dan pihak yang terkait. a"
Menentukan tujuan (sasaran dan jangka *aktu pencapaian"
b" ndikator kinerja yang harus diukur sebagai dasar penilaian kinerja K' dan sekaligus merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian 0MK' 0. c"
7rogram K' ditetapkan, dilaksanakan, dimonitoring, dievaluasi dan dicatat serta dilaporkan.
'"
7engorganisasian
7elaksanaan K' di 0 sangat tergantung dari rasa tanggung ja*ab manajemen dan petugas, terhadap tugas dan ke*ajiban masing-masing serta kerja sama dalam pelaksanaan K'. #anggung ja*ab ini harus ditanamkan melalui adanya aturan yang jelas. 7ola pembagian tanggung ja*ab, penyuluhan kepada semua petugas, bimbingan dan latihan serta penegakkan disiplin. a"
#ugas pokok unit pelaksana K' 0
!" Memberi rekomendasi dan pertimbangan kepada direktur 0 mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan K'. 2"
Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan prosedur.
'"
Membuat program K' 0
b"
=ungsi unit pelaksana K' 0
!" Mengumpulkan dan mengolah seluruh data dan informasi serta permasalahan yang berhubungan dengan K'. 2" Membantu direktur 0 mengadakan dan meningkatkan upaya promosi K', pelatihan dan penelitian K' di 0. '"
7enga*asan terhadap pelaksanaan program K'.
6"
Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif.
8"
Koordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi anggota K'0.
3" Memberi nasehat tentang manajemen k' di tempat kerja, kontrol bahaya, mengeluarkan peraturan dan inisiatif pencegahan. )"
nvestigasi dan melaporkan kecelakaan, dan merekomendasikan sesuai kegiatannya.
:erpartisipasi dalam perencanaan pembelian peralatan baru, pembangunan gedung dan proses. %+ Instalasi lundry
$aundry rumah sakit adalah tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan disinfektan, mesin uap (steam boiler", pengering, meja dan meja setrika (=erdianto, 2!". !. 5rutan Kegiatan 7etugas laundry a Pen"am-ilan linen !tr
$inen kotor diambil dari masing-masing ruangan pera*atan, 7oli ra*at jalan, ruang operasi dan 5>& - Pemisa&an Linen -edasar!an 'enis ndanya . Prses Pen.u.ian dPrses /en"erin"an men""una!an mesin /en"erin" /a!aian (mesintum-ler) e Prses inis&in" Prses Pendistri-usian
2. 7roses pencucian 1 Pre0as&2lus&Brea!Pen.u.ian a0al
$inen dimasukkan dalam mesin cuci, lalu petugas menambahkan kimia laundry detergen dan alkali dan memberikan emulsi apabila terdapat noda darah atau minyaklemak. ?at kimia ini ditambahkan menggunakan sendok takaran. % ain0as&Suds 0as&Pen.u.ian
7ada proses ini mesin cuci bekerja secara otomatis bedasarkan program yang diinginkan. 3 Rinse2illPem-ilasan
7embilasan adalah untuk menghilngkan kimia laundry dari permukaan dan dalam serat-serat kain sehingga kain akan terbebas dari pengaruh kimia laundry yang dapat membuat serat kain menjadi kakukeras. * Surin"Penetralan
0ouringpenetralan dapat dilakukan bersamaan saat p embilasan atau dapat dilakukan sendiri setelah pembilasan selesai. + Stenin"Pelem-utan
0oftener adalah kimia laundry yang difungsikan untuk melembutkan kain dan memberikan aroma pada hasil pencucian >ambar 2.! 7engeringan pakaian 7roses pengeringan menggunakan mesin pengering pakaian (mesin tumbler" @ linen yang masih belum begitu kering (lembab" dikeluarkan dari mesin cuci dengan tangan ke dalam troli @ didorong ke mesin pengeringan. 0etelah sampai di mesin pengering, linen yang ada di troli dimasukkan lagi ke dalam. @ 0etelah mesin tumbler bekerja sesuai *aktu yang ditentukan, @ petugas mengecek apakah linen sudah benar-benar kering atau belum. @ 7ada saat ini tangan petugas terpapar dengan panas kain dan udara di dalam mesin Mesin tumbler @ 7roses pengeringan dengan mengunakan mesin tumbler, @ tumbler adalah mesin yang sistim kerjanya sama d engan mesin cuci hanya pada mesin tumbler mediannya adalah udara panas yang dimasukkan dalam drum yang berputar berisikan linen lembab setelah dicuci, @ udara panas tersebut akan membaut linen menjadi kering. +ad*al kerja harian
Ba"an Alur Ke"iatan Petu"as Laundry % Sistem ana'emen K3 di Instalasi Lundry Ruma& Sa!it
0tandar 7elayanan Keselamatan dan kesehatan di rumah sakit (K'0". 1dapun bentuk pelayanan kesehatan kerja yang perlu dilakuan, sebagai berikut4 (=erdianto, 2!". !. Melakukan 7emeriksaan Kesehatan sebelum kerja bagi pekerja 2. Melaksanakan pendidikan dan penyuluhanpelatihan tentang kesehatan kerja dan memberikan bantuan kepada pekerja di umah 0akit dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental terhadap pekerjaannya. '. Melakukan pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus sesuai dengan pajanan di rumah sakit. 6. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani" dan kemampuan fisik pekerja 8. Memberikan pengobatan dan pera*atan serta rehabilitasi bagi pekerja yang menderita sakit.
3. Melakukan pemeriksaan kesehatan khusus pada pekerja umah 0akit yang akan pensiun atau pindah kerja ). Melakukan koordinasi dengan tim panitia pencegahan dan pengendalian infeksi mengenai penularan infeksi terhadap pekerja dan pasien 9. Melakukan kegiatan surveilans kesehatan kerja . Melaksanakan 7emantauan lingkungan kerja dan ergonomi yang berkaitan dengan kesehatan kerja (pemantauanpengukuran terhadap faktor fisik, kimia, biologi, psikososial dan ergonomi" !. Membuat evaluasi, pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan kerja yang disampaikan kepada direktur rumah sakit dan unit teknis di *ilayah kerja rumah sakit $angkah manajemen sistem K' di rumah sakit di instalasi loundry % !. Komitmen dan Kebijakan Komitmen di*ujudkan dalam bentuk kebijakan ( policy" tertulis, jelas dan mudah dimengerti serta diketahui oleh seluruh karya*an 0. Manajemen 0 mengidentifikasi dan menyediakan semua sumber daya esensial seperti pendanaan, tenaga K' dan sarana untuk terlaksananya program K' di 0. Kebijakan K' di 0 di*ujudkan dalam bentuk *adah K' 0 dalam struktur organisasi 0. 5ntuk melaksanakan komitmen dan kebijakan K' 0, perlu disusun strategi antara lain % i"
1dvokasi sosialisasi program K' 0.
j"
Menetapkan tujuan yang jelas.
k"
rganisasi dan penugasan yang jelas.
l"
Meningkatkan 0&M profesional di bidang K' 0 pada setiap unit kerja di lingkungan 0.
m" 0umberdaya yang harus didukung oleh manajemen puncak n"
Kajian risiko (risk assessment+ secara kualitatif dan kuantitatif •
p"
o" Membuat program kerja K' 0 yang mengutamakan upaya peningkatan dan pencegahan. Monitoring dan evaluasi secara internal dan eksternal secara berkala.
!. 7erencanaan
0 harus membuat perencanaan yang efektif agar tercapai keberhasilan penerapan sistem manajemen K' dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur. 7erencanaan meliputi% a" dentifikasi sumber bahaya, penilaian dan pen gendalian faktor risiko. dentifikasi sumber bahaya yang ada di 0 berguna untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan tolok ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan dan 71K (penyakit akibat kerja". 0edangkan penilaian faktor risiko merupakan proses untuk menentukan ada tidaknya risiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan. 7engendalian faktor risiko di 0 dilaksanakan melalui 6 tingkatan yakni menghilangkan bahaya, menggantikan sumber risiko dengan sarana atau peralatan lain yang tingkat risikonya lebih rendah bahkan tidak ada risiko sama sekali, administrasi, dan alat pelindung pribadi (177". b". Membuat peraturan. 7eraturan yang dibuat tersebut merupakan 0tandar perasional 7rosedur yang harus dilaksanakan, dievaluasi, diperbaharui, serta harus dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada karya*an dan pihak yang terkait. c". Menentukan tujuan (sasaran dan jangka *aktu pencapaian" d". ndikator kinerja yang harus diukur sebagai dasar penilaian kinerja K' dan sekaligus merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian 0MK' 0. e". 7rogram K' ditetapkan, dilaksanakan, dimonitoring, dievaluasi dan dicatat serta dilaporkan. !. 7engorganisasian 7elaksanaan K' di 0 sangat tergantung dari rasa tanggung ja*ab manajemen dan petugas, terhadap tugas dan ke*ajiban masing-masing serta kerja sama dalam pelaksanaan K'. #anggung ja*ab ini harus ditanamkan melalui adanya aturan yang jelas. 7ola pembagian tanggung ja*ab, penyuluhan kepada semua petugas, bimbingan dan latihan serta penegakkan disiplin. a". #ugas pokok unit pelaksana K' 0 !. Memberi rekomendasi dan pertimbangan kepada direktur 0 mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan K'. 2. Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan prosedur. '. Membuat program K' 0 b". =ungsi unit pelaksana K' 0 !". Mengumpulkan dan mengolah seluruh data dan informasi serta permasalahan yang berhubungan dengan K'.
2". Membantu direktur 0 mengadakan dan meningkatkan upaya promosi K', pelatihan dan penelitian K' di 0. '". 7enga*asan terhadap pelaksanaan program K'. 6". Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif. 8". Koordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi anggota K'0. 3". Memberi nasehat tentang manajemen k' di tempat kerja, kontrol bahaya, mengeluarkan peraturan dan inisiatif pencegahan. )". nvestigasi dan melaporkan kecelakaan, dan merekomendasikan sesuai kegiatannya. % 4 Identii!asi -a&ayaan.aman di Instalasi Lundry Ruma& sa!it
!. :ahaya biologi (debu dari serat linen yang mengandung virus", 2. :ahaya fisik (kebisingan mesin cuci, suhu panas faktor risiko", '. :ahaya kimia (detergen, desinfektan dan pe*angi", 6. :ahaya ergonomic (posisi kerja berdiri selama proses kerja sampai selesai",
Hal hal yang harus diperhatikan %
!. Menangani binatu terkontaminasi sesedikit mungkin dengan agitasi minimal. -
Kontaminasi laundry
7otensi :ahaya 4
!. Menangani cucian terkontaminasi sedikit mungkin dengan agitasi minimal. 2. /indari kontaminasi cucian di lokasi penggunaan. +angan menyusun atau bilas cucian di lokasi di mana ia digunakan !. $etakkan cucian basah yang terkontaminasi di tempat yang anti bocor, berikan *arna, kode atau label yang sesuai di lokasi atau tempat yang digunakan. !. 0etiap mencuci cucian basah yang terkontaminasi dan menyajikan kemungkinan *ajar rendam-through atau kebocoran dari kantong atau *adah, cucian harus ditempatkan dan diangkut dalam kantong atau *adah yang mencegah rendam-melalui dan atau kebocoran cairan ke eksterior !.
unakan tas merah atau tas ditandai dengan simbol :iohaAard, jika fasilitas di mana barang barang yang dicuci tidak menggunakan tindakan pencega han universal untuk semua cucian. 5ntuk informasi lebih lanjut tentang persyaratan pelabelan melihat% •
7elabelan #abel 7ersyaratan. (&iambil dari 7atogen melalui darah dan jangka panjang 7ekerja 7era*atan dokumen 0/1 '!'!".
•
cucian tas yang terkontaminasi tidak boleh diletakkan dekat dengan tubuh atau diperas saat pengangkutan untuk menghindari tusukan dari jarum suntik yang tidak dibuang.
•
0iklus binatu normal harus digunakan sesuai dengan rekomendasi mesin cuci dan deterjen produsen.
•
7edoman 7engendalian nfeksi di $ingkungan Kesehatan-7era*atan =asilitas. 7usat 7engendalian dan 7encegahan 7enyakit (<&<" dan nfeksi Kesehatan 7engendalian 7raktek Komite 7enasehat (/<71<". Morbiditas and Mortality Beekly eport (MMB"
!. 1lat 7elindung (17" 7otensi bahaya4 7aparan yang ditularkan melalui darah patogen melalui kontak dengan cucian terkontaminasi dengan tidak memakai 17 yang sesuai.
Kemungkinan 0olusi4 •
•
umah sakit harus memastikan bah*a karya*an yang memiliki kontak dengan cucian terkontaminasi mengenakan 17 yang tepat seperti yang dibahas dalam 7atogen melalui darah 0tandard yang ditentukan ketika menangani dan atau menyortir cucian terkontaminasi. umah sakit harus memastikan karya*an memakai 17 yang sesuai seperti sarung tangan, baju, pelindung *ajah, masker ketika menyortir cucian terkontaminasi.
•
7enggunaan sarung tangan tebal ketika menyortir cucian yang terkontaminasi dapat memberikan perlindungan tambahan bagi karya*an.
•
0arung tangan utilitas dapat didekontaminasi untuk digunakan kembali jika integritas sarung tangan tidak terganggu.
•
•
Namun, sarung tangan tersebut harus dibuang jika retak, mengelupas, robek, tertusuk, menunjukkan tanda-tanda lain dari kerusakan, atau ketika tidak berfungsi sebagaimana semestinya. &isposable (sarung tangan pakai tidak akan dicuci atau didekontaminasi untuk re-gunakan.
!. 7enanganan :enda tajam 7otensi bahaya4 7aparan yang ditularkan melalui darah patogen dari cucian terkontaminasi yang berisi benda tajam. Kemungkinan 0olusi4 0ebuah keselamatan dan program kesehatan yang meliputi prosedur untuk pembuangan yang tepat dan penanganan benda tajam dan mengikuti praktek yang diperlukan diuraikan dalam 0tandar 7atogen yang ditularkan melalui darah. +arum yang terkontaminasi dan benda tajam tidak akan membungkuk, recapped atau dihapus. #idak ada geser atau melanggar diijinkan. !.
0harps
0olusi4 Badah jarum harus tersedia, dan di dekat daerah di mana jarum dapat ditemukan, termasuk binatu.
!. :erbahaya Kimia 7otensi :ahaya4 :erlabel kimia. - Muncrat saat menuangkan dari *adah ke *adah yang lebih besar yang lebih kecil. - 0abun dan deterjen dapat menyebabkan reaksi alergi dan dermatitis. - Kulit rusak dari sabun atau deterjen iritasi dapat memberikan jalan untuk infeksi atau cedera jika terkena bahaya kimia atau biologi. - +angan bercampur larutan pembersih yang mengandung amonia dan klorin. Ketika dicampur bersama bahan kimia ini membentuk gas mematikan. 0olusi 4 Menerapkan program tertulis yang memenuhi persyaratan 0tandar Ko munikasi :ahaya (/<0" untuk menyediakan pelatihan pekerja, label peringatan, dan akses ke M0&0 (M0&0". 7elayanan Medis dan 7ertolongan 7ertama% &imana mata atau tubuh seseorang dapat terkena bahan korosif merugikan, sehingga diperlukan fasilitas yang cocok u ntuk membasahi cepat atau pembilasan mata dan tubuh dalam area kerja untuk penggunaan darurat !. 1lergi lateks 7otensi bahaya 47aparan pekerja alergi lateks mengenak an sarung tangan lateks, sambil menangani atau menyortir cucian terkontaminasi. 0olusi4 - >unakan sarung tangan lateks cocok untuk karya*an-sensitif% - 7engusaha harus menyediakan sarung tangan tepat ketika paparan darah atau bahan yang berpotensi menular lainnya (7M" - 1lternatif harus mudah diakses oleh karya*an yang alergi terhadap sarung tangan biasanya disediakan !. Mengangkat Mendorong 7otensi bahaya4 :erlebihan mencapai mendorong dan atau mengangkat cucian berat basah dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal pekerjaan terkait seperti strain dan keseleo ke belakang atau daerah bahu. 0olusi4 Menilai area cuci untuk stres ergonomis dan mengidentifikasi dan mengatasi cara untuk mengurangi stres seperti% -
>unakan teknik mengangkat yang benar%
/indari mengangkat benda besar atau canggung tertimbang.
/indari mengangkat mencapai atau bekerja di atas ketinggian bahu. /indari postur tubuh, seperti memutar sambil mengangkat. 1ngkat barang dekat dengan tubuh. :atasi berat barang yang akan diangkat. -
>unakan alat bantu mekanis untuk mengurangi kebutuhan untuk mengangkat, seperti%
0pring-$oaded 7latform $aundry untuk membantu mengangkat cucian berat basah, dan menjaga binatu pada tingkat kerja seragam nyaman.
31 Kesim/ulan
!. umah sakit merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. 0emakin luas pelayanan kesehatan dan fungsi rumah sakit tersebut, maka akan semakin komplek peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan. Kerumitan tersebut menyebabkan rumah sakit mempunyai potensi bahaya yang sangat besar, tidak hanya bagi pasien dan tenaga medis, tetapi juga pengunjung rumah sakit. 2. $aundry rumah sakit adalah tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan disinfektan, mesin uap (steam boiler", pengering, meja dan meja setrika. nstalasi laundry merupakan bagian dari rumah sakit yang mempunyai resiko penularan penyakit infeksi dan juga terdapat beberapa resiko bahaya yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit khususnya di bagian laundry.&ari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk mengendalikan dan meminimalisirkan dan bila mungkin meniadakannya. '. #ujuan Manajemen K' di nstalasi $aundry adalah melindungi petugas 0 khususnya bagaian instalasi laundry dari risiko 7enyakit 1kibat Kerja serta dapat meningkatkan produktivitas dan citra 0, :aik di mata konsumen maupun pemerintah. 3% Saran
!. Keberhasilan pelaksanaan K'0 sangat tergantung dari komitmen tertulis dan kebijakan pihak direksi oleh karena itu pihak direksi harus paha m tentang kegiatan K'0
2)
2. 7elaksanaan K'0 juga dilakukan pada instansi laundry. leh karena itu, diperlukan adanya sosialisasi K' terhadap petugas di instalasi laundry agar memperkecil resiko berbahaya yang didapat. DA2#AR PUS#AKA
1marudin, 23. engawasan Kesehatan dan %ingkungan Kerja, +akarta. http%tiarasalsabilatoniputri.files.*ordpress.com2!2'kesehatan-kerja-!.ppt &epkes, .., 23, edoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja nstalasi -armasi #umah $akit )K3.-#$+, +akarta &epkes, .., 2, $tandar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di #umah $akit )K3.-#$+, +akarta =erdianto, /engki. 2!!. /ermatitis Kontak ritan ada etugas %aundry #umah $akit 0 )$tudy Kasus engelolaan enyakit "kibat Kerja+! +akarta. http%***.slideshare.netCo#amasavedfilesD sEtitleFdermatitis-kontak-iritan-pada-petugas-laundry-rumah-sakitGuserEloginFhengkiferdianto.
shaH, 2!. $istem 1anajemen Keselamatan 2 Kesehatan Kerja )$1K3+ )ermenakerO!4561'67889++akaratahttp%bocahbancar.files.*ordpress.com2!2materitraining-smk'-by-mr-ishaH-pd-2!-sept-2!2.pptI Keputusan Menteri Kesehatan .. No. 6'2Menkes0KJ2), edoman 1anajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja )K3+ di #umah $akit , +akarta Keputusan Menteri Kesehatan .. No. !9)Menkes0KJ2!, $tandar 1anajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja )K3+ di #umah $akit, +akarta Keputusan Menteri Kesehatan .. No. !26Menkes0K26, ersyaratan Kesehatan %ingkungan di #umah $akit , +akarta ccupational /ealth and 0afety 1gency for /ealthcare in :<, 2'.:uide 'rgonomic &or Hospital %aundries! :ritish