TUGAS GENETIKA SILSILAH KELUARGA
“
”
DISUSUN OLEH :
Nama : Baiq Ami Arsitha Arsitha Widyani NIM : E1A014002 Prodi : Pendidikan Biologi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Genetika tentang “Silsilah Keluarga” ini. Tugas ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Genetika. Selain itu tugas ini juga disusun untuk dapat dapat digunakan sebagai pembelajaran bagi penulis. Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan tugas ini. Semoga tugas ini bermanfaat bagi penulis dan pembelajaran Mata Kuliah Genetika.
Mataram, Juli 2016
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2 C. Tujuan........................................................................................................................ 2 D. Manfaat ...................................................................................................................... 2 BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................................... 3 A. Kajian Teoritis ........................................................................................................... 3 B. Kajian Empiris ........................................................................................................... 3 C. Konsep Pemikiran ..................................................................................................... 4 BAB III PENDEKATAN PENULISAN ....................................................................... 10 A. Alat dan Bahan .......................................................................................................... B. Prosedur Kerja ........................................................................................................... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil........................................................................................................................... B. Pembahasan ............................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sifat-sifat pada manusia diwariskan kepada keturunannya mengikuti pola pewarisan tertentu, baik sifat-sifat fisik, dan psikologis. Silsilah keluarga biasa dipakai untuk menyelidiki sifat genetis pada manusia dan hewan. Silsilah merupakan alat yang paling banyak digunakan bagi peneliti dan gambaran pewarisan sifat-sifat manusia. Secara tradisional, wanita dilukiskan dengan
lingkaran atau dengan simbol ♀, laki -laki dilukiskan dengan bujur sangkar atau dengan simbol ♂. Silsilah yang lengkap umumnya dimiliki oleh suatu keluarga besar kerajaan, bangsawan, untuk tujuan tertentu saja yang non-genetis. Adanya sifat – sifat yang ada pada tetua, menjadikan keturunannya memiliki sifat – sifat itu. Namun pada keturunannya merupakan perpaduan dari dua sifat yang berbeda. Adanya perkawinan membuat keanekaragaman tiap generasi. Pada tugas ini, yang pertama dilakukan adalah survey tentang penurunan sifat pada beberapa generasi. Manusia begitu mulianya sehingga tidak mungkin bagi kita mengadakan percobaan genetika berupa menyilangkan manusia sama seperti Gregor Mendel menyilangkan kacang kapri. Pengetahuan tentang pewarsan sifat pada manusia diperoleh bukan dari silangan manusia, melainkan dari silsilah atau bagan keturunan yang dibuat manusia. Apabila dalam silsilah tersebut didapati pola-pola pewarisan yang Mendelian, maka kita dapat merunutkannya lebih mudah. Secara kebetulan, penyakit genetika yang diwariskan secara Mendelian pertama kali ditemukan pada keluarga kerajaan inggris, yaitu keluarga dari keturunan Ratu Victoria. Penyakit yang diturunkan oleh keluarga kerajaan ini adalah penyakit hemophilia, yaitu penyakit kelainan genetis yang disebabkan karena kegagalan system darah untuk membekukan darah pada waktu luka. Jika demikian maka akan terjadi pendarahan terus-menerus dan menyebabkan kematian karena penderita tersebut kehabisan darah. Asal usul penyakit ini diduga
4
dari Ratu Victoria (Ratu Inggris abad ke 18) atau dari salah seorang ibu bapaknya. Kelainan mutasi ini kemudian diwariskan secara turun-temurun menurut garis ibu. Penderita dilarang keras untuk melakukan kegiatan yang menyebabkan luka, termasuk khitan
B. Rumusan Masalah
1.
Apa itu silsilah keluarga?
2. Apakah ada hubungan antara parental/orang tua (P), keturunan pertama (F1), keturunan kedua (F2), dan keturunan ketiga (F3) serta keturunan keempat (F4) dalam silsilah keluarga ? 3. Bagaimana suatu sifat dan penyakit dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya ?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
Tujuan umum a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah GENETIKA.
Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui silsilah keluarga. b. Untuk mengetahui adanya hubungan antara parental/orang tua (P), keturunan pertama (F1), keturunan kedua (F2), dan keturunan ketiga (F3) serta keturunan keempat (F4) dalam silsilah keluarga. c. Untuk mengetahui suatu sifat dan penyakit yang dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui silsiah keluarga. 2. Dapat mengetahui hubungan antara orang tua dengan keturunannya. 3. Dapat mengetahui sifat dan penyakit yang diturunkan sehingga dapat melakukan pencegahan.
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis
Genetika disebut juga ilmu keturunan. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat, bagaimana sifat keturunan (hereditas) itu diwariskan dari generasi ke generasi, serta variasi-variasi yang mungkin timbul di dalamnya atau yang menyertainya. Pewarisan sifat tersebut dapat terjadi melalui proses seksual. Genetika berusaha menjelaskan material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik), bagaimana informasi tersebut diekspresikan (ekspresi genetik), dan bagaimana informasi tersebut dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan genetik) (Anonim.2012). Pada manusia, apabila kita ingin menyelidiki genetika ciri tertentu biasanya kita harus menggantungkan pengamatan kita tentang cara pewarisan ciri tersebut, dari satu generasi ke generasi lainnya, atau mempelajari penyakit – penyakit yang diwariskan di antara keluarga penderita. Tetapi, kebanyakan penyakit yang diwariskan secara sederhana sangat jarang terjadi. Penyakit – penyakit keluarga yang umum terdapat biasanya tidak mengikuti cara – cara pewarisan yang sederhana. Penderita dalam silsilah keluarga disebut propositus apabila ia laki – laki dan proposita apabila wanita. Pada gambar silsilah keluarga, letaknya propositus atau proposita ditunjukkan dengan anak panah ( Hartono, 2003 : 102 ). Ketidakmampuan
untuk
memanipulasi
pola
perkawinan
manusia
menyebabkan ahli genetika harus menganalisis hasil dari perkawinan yang telah terjadi. Sebanyak mungkin informasi dikumpulkan mengenai sejarah suatu keluarga untuk suatu sifat tertentu, dan informasi ini disusun menjadi sebuah pohon keluarga yang menggambarkan hubungan timbal – balik antara orang tua dan anak dari generasi ke generasi – silsilah keluarga. Silsilah tidak hanya membantu kita memahami masa lalu, tetapi juga membantu kita memprediksi masa depan. Analisis silsilah menjadi permasalahan yang lebih serius ketika alel
6
yang bersangkutan menyebabkan penyakit herediter yang menimbulkan cacat atau kematian dan bukan variasi manusia yang tidak berbahaya seperti garis rambut dan konfigurasi kuping. Akan tetapi, untuk kelainan yang diwarisi sebagai sifat – sifat Mendelian yang sederhana, teknik analisis silsilah yang sama ini juga berlaku ( Campbell, 2002 : 269 – 270 ). B. Kajian Empiris
Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang apa yang diturunkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya dan bagaimana cara pewarisan/penurunan tersebut. Ilmu ini mempelajari pewarisan sifat (Inggris:trait) yang dimiliki satu individu ke individu lainnya. Istilah lain untuk ilmu ini adalah hereditas dan ilmu pewarisan. Secara umum, genetika berusaha menjelaskan material apa saja yang membawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik), bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan bagaimana informasi itu ditransmisikan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan genetik). Gagasan tentang hereditas (pewarisan) dapat ditelusur kembali sampai 6000 tahun yang lalu dari batu bertulis di Chaldea, yang melukiskan silsilah pewarisan sifat-sifat pada bulu kuda. Mengenai hereditas pada manusia, disebutkan adanya penyakit darah hemofili di dalam Talmud kira-kira 1500 tahun yang lalu. Walaupun ada catatan sejarah yang menarik ini, dasar mengenai konsepsi (pembuahan) dan keterangan mengenai pewarisan sebagian besar tetap bersifat spekulatif, sampai waktu yang relatif lama. Di dalam kenyataan, masyarakat primitif masih memandang bahwa hubungan kelamin tidak ada hubungannya sama sekali dengan terjadinya kehamilan dan kelahiran (Anonim, 2008). Beberapa jenis kanker dapat diturunkan secara genetik oleh orang tua kepada anaknya, hal ini dapat diketahui berdasarkan analisis pedigree (silsilah keluarga). Indivudu yang mempunyai sejarah keluarga yang pernah menderita kanker akan mempunyai resiko yang lebih tinggi terserang kanker dibandingkan individu yang tidak mempunyai sejarah keluarga terserang kanker. Munculnya kanker dapat dipicu oleh beberapa faktor seperti zat kimia dan radiasi. Faktorfaktor pencetus kanker ini memberikan pengaruhnya pada suatu kelompok gen
7
yang disebut gen kanker (oncogene). Oncogene secara normal melakukan fungsi seluler yang umumnya berkaitan dengan pengaturan pembelahan sel. Tetapi beberapa faktor pemicu dapat mengubah fungsi oncogene yang menyebabkan pembelahan sel terjadi secara tidak normal dan terus-menerus yang pada akhirnya membentuk tumor/kanker.
Salah satu cara yang dapat mengubah
oncogene menjadi keadaan yang menyebabkan kanker adalah melalui mutasi. Mutasi pada oncogene dapat terjadi secara spontan atau diinduksi oleh lingkungan seperti senyawa kimia, sinar UV. Gen kanker yang telah mengalami mutasi ini diwariskan secara genetik oleh orang tua pada keturunannya (Anonim, 2008). C. Konsep Pemikiran
Dari penjelasan landasan teori dan landasan empiris tersebut di atas saya mengambil kesimpulan bahwa ada hubungan antara parental/orang tua (P), keturunan pertama (F1), dan keturunan kedua (F2) dalam silsilah suatu keluarga, baik itu berupa ciri – ciri fisik dan penyakit yang di derita atau dibawa oleh Parental (P) kepada keturunan pertama (F1) dan keturunan kedua (F2).
8
BAB III PENDEKATAN PENULISAN A. Alat dan Bahan
Data genetis (misalnya golongan darah, ujung lidah membulat atau tidak, dan telinga menempel) dari mahasiswa dan keluarganya. B. Prosedur Kerja
1. Membuat silsilah keluarga berdasarkan data keluarga (buyut, kakek/nenek, Ayah/Ibu, saudara sekandung, bila mungkin lebih lengkap). 2. Menyusun makalah dengan mengambil data dan informasi dari keluarga, serta menanyakan dan mendengarkan cerita anggota keluarga yang masih hidup mengenai anggota keluarga yang sudah meninggal.
9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL GENERASI I
Tabel 1. Ciri-ciri fisiologi generasi pertama bapak dari empat generasi berikutnya
Generasi 1 dari bapak No
Ciri-ciri fisiologis
Buyut dari kakek
Buyut dari nenek
Buyut laki
Buyut laki
Buyut perempuan
1
Nama
Lalu
Baiq
Muhammad
Selamah
Buyut perempuan
Amaq Yunan
Inaq Yunan
Nasir 2
Warna bola mata
Coklat
Hitam
Hitam
-
3
Jenis rambut
Ikal
Lurus
Lurus
-
5
Warna rambut
Hitam
Hitam
Hitam
-
6
Kulit
Sawo
-
Sawo matang
Putih
matang 7
Hidung
Sedang
Sedang
Sedang
-
8
Telinga
-
-
Menggantung
-
10
Bulu tangan
Banyak
Jarang
Banyak
Jarang
11
Jenis telunjuk
-
-
-
-
12
Alis
Tebal
Tebal
Tebal
-
13
Lesung pipi
-
-
-
-
14
Dahi
Rata
Rata
Rata
Rata
15
Leher
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
16
Golongan darah
-
-
-
-
17
Suara
Sedang
Halus
Keras
-
10
18
Sidik jari
-
-
-
-
19
Penyakit
-
-
-
-
Tabel 2. Ciri-ciri fisiologi generasi pertama ibu dari empat generasi berikutnya
Generasi 1 dari ibu No
Ciri-ciri
Buyut dari kakek
Buyut dari nenek
fisiologis
Buyut laki
Buyut laki
Buyut perempuan
1
Nama
Kasari
Nurminah
Buyut perempuan
Hasan
Aqikah
Anwar Hitam
Hitam
Hitam
Hitam
3
Warna bola mata Jenis rambut
Lurus
Lurus
Lurus
Keriting
5
Warna rambut
Hitam
Hitam
Hitam
Coklat
6
Kulit
Sawo
Sawo matang
Sawo
Sawo
matang
matang
2
matang 7
Hidung
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
8
Telinga
-
Menempel
-
-
10
Bulu tangan
Banyak
Jarang
Sedikit
Sedikit
11
Jenis telunjuk
-
-
-
-
12
Alis
Tebal
Tebal
Tebal
Tebal
13
Lesung pipi
-
-
-
-
14
Dahi
Rata
Rata
Rata
Rata
15
Leher
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
16
Golongan darah
-
-
-
-
17
Suara
Halus
Keras
Halus
Keras
18
Sidik jari
-
-
-
-
19
Penyakit
Muntah
-
-
-
darah
11
Generasi II
Tabel 3. Ciri-ciri fisiologis generasi kedua (saudara kakek dari bapak) dari empat keturunan berikutnya Generasi ke dua No
1
Ciri-ciri
Saudara-saudara kakek dari bapak
fisiologis
Saudara 1
kakek
Saudara
(anak ke 1)
(anak ke 2)
(anak ke 3)
(anak ke 4)
H. Bustamin
H.
H. Agus
Baiq.
Nama
Hasan
3
Usman
Saudara
4
Mrianah
Sedang
Sedang
Besar
Sedang
Hitam
Coklat
Coklat
Hitam
Lurus
Ikal
Lurus
Ikal
Hitam
Hitam
Hitam
Hitam
6
Bentuk mata Warna mata Jenis rambut Warna rambut Kulit
Sawo matang
Sawo matang
Sawo matang
Sawo matang
7
Hidung
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
8
Telinga
Menggantung
Menggantung
Menggantung
Menggantung
9
Tubuh
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
10
Bulu tangan Jenis telunjuk Alis
Jarang
Jarang
Jarang
Jarang
Pendek
Pendek
Panjang
Panjang
Tipis
Tipis
Tipis
Tipis
-
-
-
-
-
-
-
-
15
Lesung pipi Golongan darah Suara
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
16
Sidik jari
-
-
-
-
2 3 4 5
11 12 13 14
12
Tabel 4. Ciri-ciri fisiologis generasi kedua (saudara nenek dari bapak) dari empat keturunan berikutnya Generasi kedua No
Ciri-ciri fisiologis
Nenek dari bapak
1
Nama
Nenek (anak ke 1) Baiq. Almah
2
Bentuk mata
Sedang
3
Warna mata
Hitam
4
Jenis rambut
Lurus
5
Warna rambut
Hitam
6
Kulit
Sawo matang
7
Hidung
Sedang
8
Telinga
Menggantung
9
Tubuh
Sedang
10
Bulu tangan
Jarang
11
Jenis telunjuk
Panjang
12
Alis
Tebal
13
Lesung pipi
-
14
Golongan darah
-
15
Suara
Sedang
16
Sidik jari
-
17
Penyakit
Hipertensi
13
Tabel 5. Ciri-ciri fisiologis generasi kedua (saudara kakek dari ibu) dari empat keturunan berikutnya Generasi ke dua No
Ciri-ciri fisiologis
Saudara-saudara kakek dari ibu Kakek
Saudara
(Anak ke 1)
(Anak ke 2)
1
Nama
Badaraen
Jumawar
2
Bentuk mata
Besar
Sedang
3
Warna mata
Hitam
Hitam
4
Jenis rambut
Ikal
Keriting
5
Warna rambut
Hitam
Hitam
6
Kulit
Sawo matang
Putih
7
Hidung
Sedang
Sedang
8
Telinga
Menggantung
Menggantung
9
Tubuh
Tinggi
Tinggi
10
Bulu tangan
Jarang
Jarang
11
Jenis telunjuk
Panjang
Pendek
12
Alis
Tipis
Tipis
13
Lesung pipi
-
-
14
Golongan darah
-
-
15
Suara
Halus
Halus
16
Sidik jari
-
-
Tabel 6. Ciri-ciri fisiologis generasi kedua (saudara nenek dari ibu) dari empat keturunan berikutnya Generasi ke dua Ciri-ciri Saudara-saudara nenek dari ibu No
fisiolog
Saudara Saudara
Saudara
Saudara
Saudara Saudara
Nenek
is
1
2
3
4
5
6
(anak
(Anak
(Anak
(Anak ke (Anak ke
(Anak
(Anak ke ke 7)
14
ke 1)
ke 2)
3)
4)
ke 5)
6)
1
Nama
Saknah
Sahmin
Jaminah
Salimah
Jumadil
Ruminah
Almah
2
Bentuk
Besar
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Hitam
Hitam
Hitam
Hitam
Hitam
Hitam
Hitam
Ikal
Ikal
Ikal
Ikal
Ikal
Ikal
Ikal
Hitam
Hitam
Hitam
Hitam
Hitam
Hitam
Hitam
Sawo
Sawo
Sawo
Sawo
Sawo
Sawo
Sawo
matang
matang
matang
matang
matang
matang
matang
mata 3
Warna mata
4
Jenis rambut
5
Warna rambut
6
Kulit
7
Hidung
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
8
Telinga
Mengg
Mengg
Menggan
Menggan
Mengg
Menggan
Mengg
antung
antung
tung
tung
antung
tung
antung
9
Tubuh
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
10
Bulu
Jarang
Jarang
Jarang
Jarang
Jarang
Jarang
Jarang
Pendek
Pendek
Pendek
Pendek
Pendek
Pendek
Panjang
tangan 11
Jenis telunju k
12
Alis
Tipis
Tipis
Tipis
Tipis
Tipis
Tipis
Tipis
13
Lesung
-
-
-
-
-
-
-
Gol.dar -
-
-
-
-
-
-
pipi 14
ah 15
Suara
Halus
Halus
Halus
Halus
Halus
Halus
Halus
16
Sidik
-
-
-
-
-
-
-
jari
15
Generasi III Tabel 7. Ciri-ciri fisiologis generasi ketiga keluarga bapak dari empat keturunan berikutnya Generasi ketiga No
Bapak (anak ke 1)
Ciri-ciri fisiologis
1
Nama
Lalu Arjuna
2
Bentuk mata
Sedang
3
Warna mata
Coklat
4
Jenis rambut
Ikal
5
Warna rambut
Hitam
6
Kulit
Sawo matang
7
Hidung
Sedang
8
Telinga
Menggantung
9
Tubuh
Sedang
10
Bulu tangan
Jarang
11
Jenis telunjuk
Pendek
12
Alis
Sedang
13
Lesung pipi
-
14
Golongan darah
A
15
Suara
Keras
16
Sidik jari
-
Tabel 8. Ciri-ciri fisiologis generasi ketiga keluarga ibu dari empat keturunan berikutnya Generasi ke tiga No
1
Ciri-ciri
Saudara-saudara ibu
fisiologis
Saudara 1
Saudara 2
Ibu
(anak ke 1)
(anak ke 2)
(anak ke 3)
Haeriah
Harpiadi
Haeniah
Nama
16
Bentuk mata Warna mata
Sedang
Sedang
Sedang
Hitam
Hitam
Coklat
Keriting
Keriting
Keriting
Hitam
Hitam
Coklat
6
Jenis rambut Warna rambut Kulit
Sawo matang
Sawo matang
Sawo matang
7
Hidung
Sedang
Sedang
Sedang
8
Telinga
Menempel
Menempel
Menggantung
9
Tubuh
Sedang
Sedang
Sedang
10
Bulu tangan
Jarang
Jarang
Jarang
11
Pendek
Pendek
Pendek
12
Jenis telunjuk Alis
Tipis
Tipis
Tipis
13
Lesung pipi
-
-
-
14
-
-
B
15
Golongan darah Suara
Sedang
Sedang
Sedang
16
Sidik jari
-
-
-
2 3 4 5
Generasi IV Tabel 9. Ciri-ciri fisiologis generasi keempat/saudara sendiri dari empat keturunan berikutnya Generasi ke empat No
1
Ciri-ciri fisiologis
Nama
Saudara-saudara dari diri sendiri (mahasiswa) Saudara 1
Saya
(anak ke 1)
(anak ke 2)
Lalu
Yusvian
Baiq
Arjuandi
Widyani
Ami
2
Warna mata
Coklat
Coklat
3
Jenis rambut
Lurus
Gelombang
4
Warna rambut
Hitam
Hitam
Arsitha
17
5
Kulit
Sawo matang
Sawo matang
6
Hidung
Sedang
Sedang
7
Telinga
Menggantung
Menggantung
8
Tubuh
Sedang
Sedang
9
Bulu tangan
Jarang
Jarang
10
Jenis telunjuk
Panjang
Pendek
11
Alis
Tipis
Tipis
12
Lesung pipi
-
-
13
Golongan darah
B
A
14
Suara
Keras
Sedang
15
Sidik jari
-
Loop
18
Pohon/peta silsilah keluarga 1
A
3
2
B
C
D
8
7
5
6
F
G
H
I
J
K
L
a b
e
c
d
f
19
M
N
Keterangan : =
Laki-laki
=
Perempuan
=
Laki-laki muntah darah
=
Perempuan muntah darah
= Meninggal
Generasi I 1. L. Moh. Nasir 2. Baiq. Selamah
Generasi II
Generasi III
Generasi IV
a. H. Bustamin
a. Lalu Arjuna
a. Baiq. Ami
b. H. Hasan
b. Haeriah
Usman
3. Amaq Yunan 4. Inaq Yunan 5. Kasari 6. Nurminah 7. Hasan Anwar 8. Aqikah
c. H. Agus
Arsitha Wdyani
c. Harpiadi
b. Lalu Yusvian
d. Haeniah
Arjuandi
d. Baiq. Marianah e. Bq. Almah f. Badaraen g. Jumawar h. Saknah i.
Sahnim
j.
Jaminah
k. Salimah l.
Jumadil
m. Ruminah n. Almah
20
B. PEMBAHASAN
Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang apa yang diturunkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya dan bagaimana cara pewarisan/penurunan tersebut. Ilmu ini mempelajari pewarisan sifat (Inggris:trait) yang dimiliki satu individu ke individu lainnya. Silsilah keluarga biasa dipakai untuk menyelidiki sifat genetis pada manusia dan hewan. Pada manusia, apabila kita ingin menyelidiki genetika ciri tertentu biasanya dilakukan dengan pengamatan tentang cara pewarisan ciri tersebut, dari satu generasi ke generasi lainnya, atau mempelajari penyakit – penyakit yang diwariskan di antara keluarga penderita. Pedigree merupakan silsilah atau asal-usul suatu keluarga. Pedigree ini berfungsi untuk mengetahui bagaimana timbulnya penyakit dengan adanya kejadian berulang yang dialami oleh lebih dari satu orang yang masih memiliki hubungan saudara satu sama lain. Dari hasil pengamatan pohon silsilah keluarga dapat di ketahui bahwa perkawinannya dengan pola program Slsilah keluarga (Pedigree) dengan ciri-ciri yang telah dipaparkan bahwa hal yang paling banyak dilihat/dominan adalah bentuk mata, jenis rambut, hidung, jari telunjuk, bulu tangan,dan alis. Jika dilihat dan lebih diteliti lagi ternyata ciri-ciri dominan lebih banyak daripada yang resesif pada generasi I sampai III. Ini dikarenakan pada generasi I dari Bapak maupun Ibu rata-rata memiliki kesamaan ciri-ciri tertentu. Sifat-sifat yang diwariskan dari generasi ke generasi pada tiap-tiap individu memilki persamaan dalam segi psikis dan fisiknya. Dalam hal ini yang bepengaruh adalah gen yang dipengaruhi oleh seks dapat terletak pada autosom ataupun pada bagian homolog dari kromosom seks. Gen ini dinyatakan oleh ekspresi dominan atau relatif oleh alel dari lokus yang dipengaruhi oleh seks berubah pada individu, terutama perbedaan lingkungan internal yang disebabkan oleh hormon-hormon seks. Di dalam silsilah keluarga ini terjadi perkawinan yang outbreeding (perkawinan antar organisme yang tidak memiliki hubungan keluarga), terlihat dengan tidak adanya kemiripan pada orang tua Ibu dengan Bapak. Baik Ibu
21
dengan Bapak, ditakutkan jika terjadi perkawinan inbreeding adalah akan menghasilkan individu yang memiliki karakter yang sama, sehingga tidak ada variasi genetik dan karaker sama sekali, jadi akan mengakibatkan tidak terlahirnya individu yang lebih baik dari sebelumnya, karena apabila individu yang melakukan perkawinan inbreeding sama-sama memiliki penyakit turunan yang berbahaya, maka akan diturunkan pula pada generasi seterusnya. Setiap perpaduan antara dua individu akan menghasilkan keturunan yang memiliki golongan darah yang sama atau perpaduan keduanya. Golongan darah yang dikenal saat ini adalah A, B, AB, dan O. karena generasi ke I dan ke II tidak diketahui golongan darah, maka data yang diperoleh golongan darah hanya pada generasi ke III dan IV. dari Bapak bergolongan
darah
Dari data golongan darah yang ada dimulai A dan
Ibu bergolongan
darah B. Setelah
di
silangkan, maka salah satu turunannya (fenotipe F1) memiliki golongan darah A dan B. Setelah dilakukan tes atau uji darah maka anak pertama bergolongan darah B dan anak kedua (saya) bergolongan darah A. persilangan yang terjadi dari data yang didapat tersebut adalah Bapak I AIO dan Ibu IBIO, sehingga salah satu keturunannya bergolongan darah A dan satunya lagi B. Kemudian, untuk data genetis berupa ujung lidah menggulung atau tidak yang di simbolkan (R), yaitu dominan (RR) untuk lidah datar atau tidak dapat menggulung dan resesif (rr) untuk lidah yang dapat menggulung. Bapak dan Ibu memiliki ujung lidah yang dominan atau tidak dapat menggulung (RR). Akan tetapi pada keturunannya memiliki ujung lidah yang resesif atau dapat menggulung (rr). Hal tersebut mungkin didapatkan dari generasi sebelumnya yang tidak di ketahui atau tampaknya sifat resesif pada anak. Data genetis untuk kuping telinga yang di simbolkan (E), yaitu telinga yang
tidak
menempel
(menggantung)/dominan
(EE)
dan
telinga
yang
menempel/resesif (ee). Dari generasi I sampai generasi IV dari data yang didapat kebanyakan anggota keluarga memiliki telinga yang menggantung (EE), begitu juga dengan Bapak dan Ibu memiliki cuping telinga yang menggantung/dominan (EE) sehingga semua keturunanya memiliki cuping telinga yang menggantung
22
yaitu dominan (EE). Dan terdapat satu orang yang memiliki telinga menempel dari generasi I dari ibu, yakni buyut perempuan. Sedangkan data genetis untuk bulu tangan dari generasi I sampai IV memiliki bulu tangan yang jarang. Baik dari Bapak maupun dari Ibu memiliki bulu tangan yang jarang sehingga keturunannya 100% dikatakan memiliki bulu tangan yang jarang. Dan pada telunjuk pendek dari generasi ke- I, generasi ke-II, generasi keIII dan generasi ke- IV beberapa memiliki telunjuk yang pendek jika dibandingkan dengan jari manis dan ada pula yang mewarisi telunjuk yang panjang jika dibandingkan dengan jari manis . Warna kulit lebih dominan pada penurunan warna sawo matang dari pada putih yang hanya dimilki oleh satu orang saja. Pigmentasi pada kulit manusia dikendalikan oleh paling sedikit tiga gen yang diwarisi
secara
terpisah
(bisa
saja
lebih
banyak,
tetapi
kita
akan
menyederhanakannya). Misalnya pada sisilah keluarga di atas pasti ada anggota keluarga yang mempunyai warna kulit gelap, beberapa orang mempunyai warna kulit terang, dan lebih banyak yang berwarna sedang (sawo matang). Fenotif juga tergantung dari pada lingkungan seperti halnya pada manusia , nutrisi mempengaruhi tinggi, latihan fisik mengubah bentuk badan, berjemur akan menggelapkan kulit, dan pengalaman akan memperbaiki penampilan pada tes intelegensia. Jenis rambut dari generasi I sampai III dari Bapak kebanyakan memiliki rambut yang ikal dibandingkan dengan yang lurus yang hanya dimiliki oleh beberapa orang saja. Sedangkan jenis rambut dari generasi I sampai generasi III dari Ibu sebagian memiliki rambut keriting dan sebagian lagi memiliki rambut ikal dan terjadi penurunan rambut yang mudah beruban mulai dari generasi I nenek dari ibu diturunkan ke generasi II, ke generasi III pada hampir semua keturunannya. Dari data mengenai jenis rambut dan warna rambut, Bapak memiliki rambut yang ikal dan hitam sedangkan Ibu memiliki rambut yang keriting dan agak kecoklatan jika dibandingkan dengan Bapak. Keturunan yang dihasilkan adalah pada anak pertama memiliki rambut ikal dan hitam, sedangkan pada anak kedua (saya) memiliki rambut yang keriting dan coklat.
23
Dari hasil pengamatan warna mata pada generasi I sampai III dari Ibu kebanyakan memiliki mata berwarna hitam. Dari generasi I sampai III dari Bapak, kebanyakan memiliki warna mata hitam dan beberapa memiliki warna mata coklat termasuk Bapak. Bapak memiliki warna mata coklat dan Ibu memiliki warna mata hitam. Dari data tersebut seharusnya dihasilkan keturunan yang memiliki warna mata coklat dan hitam, akan tetapi pada kedua anaknya (keturunan) semuanya memiliki warna mata coklat. Didalam hasil pengamatan ada satu penyakit yang berasal dari keluarga Ibu yaitu penyakit muntah darah, penyakit muntah darah ini sudah terekspresi pada generasi ke I dari Ibu mengalami penyakit muntah darah dan diturunkan ke generasi ke II, namun pada generasi III sampai saat ini tidak ada yang terekspresi penyakit muntah darah. Sedangkan pada keluaraga Bapak menunjukkan adanya penyakit hipertensi. Penyakit hipertensi ini mulai nampak pada generasi II (Ibu dari bapak) namun penyakit hipertensi ini tidak terekspresi pada generasi III (Bapak). Hipertensi di sini termasuk hipertensi pada penderita yang didapatkan penyebab yang nyata untuk hipertensinya. Hipertensi ini mulai ada pada umur setengah tua dan karena badan yang terlalu gemuk. Dari data diatas dapat dilihat bahwa pada proses ini terjadi pembelahan mitosis karena sifat dari induknya walaupun terjadinya adalah pembelahan meiosis ada yang membawa separuh sifat dari Ibu dan separuh sifat Bapak. Sifatsifat pada manusia diwariskan kepada keturunannya mengikuti pola pewarisan tertentu. Sifat-sifat tersebut dapat meliputi fisik, fisiologis, dan psikologis.
24
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Silsilah genetik adalah ilmu menganalisis DNA untuk tujuan silsilah. Pada silsilah keluarga diatas telah menunjukkan bahwa kami semua batang daripada satu moyang laki-laki dan perempuan.
Setiap sifat yang ada pada setiap tetua selalu diwariskan kepada keturunannya. Sifat yang diturunkan tetua selalu menghasilkan sifat yang sama pada keturunannya walaupun sifatnya tidak sama persis dengan tetuanya. Sifat yang diwariskan kepada keturunannya selalu mengikuti pola-pola tertentu, baik berupa fisik maupun psikologi. Jika perkawinan dua tetua memiliki sifat yang bebeda, maka keturunanya akan mengikuti salah satu dari tetuanya. Jika perkawinan dua tetua memiliki sifat yang sama, baik dominan ataupun resesif maka turunannya akan sama sifatnya dari kedua tetuanya. Disini terjadi pembelahan Mitosis walaupun prosesnya memakai pembelahan Meosis.
Sifat fisik yang dominan hampir selalu muncul pada keturunannya.
Tetua yang memiliki suatu sifat tertentu yang diturunkan pada tetua sebelumnya, akan mewariskannya juga pada keturunannya. Contohnya pada pengamatan golongan darah, golongan darah diturunkan juga oleh tetua kepada keturunannya sesuai dengan genotif-genotif yang dimiliki oleh kedua tetua yang menurunkannya.
B. Saran
-
25
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Genetika. Diakses dari : http://www.wikipedia.com/genetika.html (pada hari Senin 20 Juni 2016 pukul 16.00 WITA) Anonim. 2014. Laporan Praktikum Genetika. Diakses dari : http://rsbku.blogspot.com/2014/02/laporanp-raktikum-genetikamenyusun.html (pada Senin 20 Juni 2016 pukul 16.00 WITA) Anonim. 2013. Laporan Praktikum Genetika. Diakses dari: http://annisanurulilmi7.blogspot.com/2013/07/laporan-praktikum genetikaanalisis.html (pada Sabtu 25 Juni 2016 pukul 17.00 WITA) Anonim. 2014.Simbol Silsilah Keluarga. Diakses dari : http://www.scribd.com/doc/46541369/SIMBOLSILSILAH-KELUARGA (pada Sabtu 25 Juni 2016 pukul 17.00 WITA) Campbell, A.N. dkk. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Hartono. 2003. Dasar – Dasar Genetika Kedokteran. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press. Suryo.1984.Genetika strata 1. Yogyakarta:UGM.
26