PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI 1
UNTUK KEPENTINGAN MILITER
Oleh : Drs. Ibnu Fatah, MSc.2
Pendahuluan
Pesatnya Pesatnya perkembangan perkembangan ilmu pengetahuan pengetahuan dan teknologi teknologi di bidang informasi informasi ditandai ditandai dengan munculnya sistem komputer yang dapat mengumpulkan, mengumpulkan, mengolah mengolah dan menya menyaji jikan kan info inform rmas asii geogr geograf afii secar secaraa cepa cepat, t, akur akurat at dan muta mutakh khir ir,, yang yang dapat dapat disine disinergi rgikan kan dengan dengan tahapan tahapan kegiata kegiatan n sepert sepertii persia persiapan, pan, perenc perencanaa anaan, n, pelaks pelaksanaa anaan, n, pengawasan dan pengendalian. Sistem komputer semacam ini dikenal dengan istilah Sistem Informasi Geografi (SIG). Negara-negara maju telah memanfaatkan sistem ini untuk berbagai keperluan, termasuk untuk keperluan militer. Sedangkan di Indonesia, TNI sampai saat ini masih mengkaji dan mengembangkannya untuk keperluan otomatisasi data personil, teritorial dan simula simulasi si tempur tempur.. Dittop Dittopad ad sebagai sebagai salah salah satu satu Balakp Balakpus us TNI AD berkep berkepent enting ingan an langsung dalam pengkajian dan pengembangan SIG bagi kepentingan militer, khususnya yang berkaitan dengan penyajian informasi geografi, yaitu medan dan cuaca. Di kalangan militer, militer, informasi informasi geografi geografi tersebut tersebut bersama-sam bersama-samaa dengan informasi informasi intelijen intelijen lainnya lainnya merupa merupakan kan hal yang sangat sangat diperl diperlukan ukan bagi kegiat kegiatan an perenca perencanaa naan, n, pelaks pelaksana anaan an dan evaluasi suatu operasi militer. “… geography and the character of the ground bear a close and ever present relation to warfare. They have a decisive influence on the engagement, both to its course and to its planning and exploitation. Geographic information in but a part of the overall requir requireme ement nt for intell intellige igence nce by the the milita military, ry, along along with with strate strategi gicc and econom economic ic intellig intelligence ence to assess assess the intentions intentions of potential potential enemies and intellig intelligence ence about an 3 enemy’s capabilities and equipment”.
Makalah ini memberikan gambaran sekilas tentang Sistem Informasi Geografi (SIG) dan kemungkinan kemungkinan pemanfaatann pemanfaatannya ya (potential (potential uses) untuk kepentingan kepentingan militer. militer. Pembah Pembahas asan anny nyaa meli meliput putii penj penjel elas asan an singk singkat at tent tentan ang g Sist Sistem em Info Inform rmas asii Geogr Geograf afi, i, gambar gambaran an sekila sekilass tentan tentang g aplika aplikasi si SIG untuk untuk kepent kepenting ingan an milite militerr serta serta tahaptahap-tah tahap ap pelaksanaan penyusunan SIG. Sedangkan sistematika penyajiannya adalah Pendahuluan, Sistem Informasi Geografi, Pemanfaatan SIG untuk kepentingan Militer, dan Penutup.
Sistem Informasi Geografi (SIG)
1
Makalah seminar sehari di Sepatop Pusdiktop Cimahi Bandung tanggal 12 Desember 2000. Perwira Pertama Topografi TNI AD. 3 Lihat Puniard dalam Moss, Lyons dan Perret “Military Geographic Information”. 2
2 Sist Sistem em Info Inform rmas asii Geogr Geograf afii (SIG (SIG)) adal adalah ah suat suatu u konf konfig igur uras asii sist sistem em yang yang mengorganisir perangkat keras, perangkat lunak, data serta manajemen dan analisis data sehingga sehingga diperoleh diperoleh informasi yang berkaitan berkaitan dengan aspek keruangan keruangan sesuai dengan keperluannya. Dari pengertian SIG diatas dapat disimpulkan bahwa SIG terdiri dari lima komponen yakni hardware, software, data, prosedur atau tata cara dan brainware atau sumberdaya manusia (SDM). Kelima komponen ini harus ada dalam setiap kegiatan operasionalisasi SIG. Selama Selama tiga dasawarsa terakhir, terakhir, SIG berkembang pesat dan terus dikembangkan dikembangkan oleh negara-negara maju. Dan seiring dengan semakin mudahnya interface yang dipakai, SIG makin popular. Berbagai sektor kegiatan telah memanfaatkan SIG, seperti sektor transp transport ortasi asi,, pertam pertambang bangan, an, pendid pendidika ikan, n, market marketing ing dan bankin banking, g, lingku lingkungan ngan hidup, hidup, penanganan bencana alam, militer dan sebagainya. Tentunya SIG mempunyai beberapa aspek keunggulan yang menarik yang mendorong banyak orang untuk memanfaatkannya. Keunggulan SIG antara lain; a. Data disusun secara integral dengan melibatkan data spasial beserta keterangannya (atribut) dimana databasenya dapat dimanipulasi dan diupdate dengan cepat, mudah dan teratur. b. Analisa data dapat dilaksanakan secara cepat dan interaktif sehingga memungkinkan memungkinkan adanya elternati elternatif-alt f-alternat ernatif if pemecahan pemecahan dalam rangka pengambilan pengambilan suatu keputusan. c. Mana Manaje jeme men n data data mudah mudah sert sertaa penye penyeba bara ran n infor informa masi si rel relat atif if lebi lebih h cepat cepat dan dan tepa tepatt melalui jarring komunikasi digital. d. Ters Tersed edia ianya nya pili pilihan han jeni jeniss dan bent bentuk uk outp output ut graf grafis is,, pet petaa dan dan teks teks.. e. Peny Penyiimpana panan n dat data das dasar maup maupun un info inforrmasi masi lebi lebih h hem hemat temp tempat at,, kom kompak, pak, dan dan lebih aman. Disamp Disamping ing aspek aspek keunggu keunggulan lannya, nya, SIG juga juga mempuny mempunyai ai bebera beberapa pa kelema kelemahan han antara lain; investasi pada tahap awal pembangunannya sangat besar, pembangunan dan pemeliharaan data dan informasi memerlukan personel yang terlatih, serta ketergantungan yang besar terhadap perkembangan teknologi komputer dan informatika. Sebagai gambaran, investasi awal bagi penyusunan database menghabiskan hampir 85% dari total biaya keseluruhan.4 Investasi awal ini meliputi pembelian hardware, software, pelatihan SDM serta pengalihan data analog menjadi data digital. Untuk itu, penting dilakukannya cost-benefit analisis dalam rangka implementasi SIG.5 Umumnya dalam rangka implementasi implementasinya, nya, pilihan adopsi SIG dibedakan dibedakan menjadi dua, yakni turn key sistem (kustomisasi SIG) dan pembangunan sistem sendiri. Pilihan pertama lebih kecil resikonya dan lebih murah biayanya. Sela Selain in itu, itu, terd terdap apat at juga juga bebe bebera rapa pa kend kendal alaa lain lain yang yang perl perlu u dian dianti tisi sipa pasi si pemecahannya. Sejak kegiatan pengumpulan hingga penyajian data geografi, jelas diperlukan sumberdaya yang tidak kecil, terutama biaya. Belum lagi, jika data geografi tersebut telah mempunyai nilai tambah (added value) karena dioleh guna maksud dan tujuan tertentu. Di masa mendatang, jelas terdapat kecenderungan semakin komersialnya 4 5
Lihat Peter F Dale and John D McLaughlin “Land Information Management”. Lihat Clarke “GIS specification, evaluation, and implementation” implementation” halaman 477-487.
C:\my document\fth\armand_bdg
3 data data atau atau inform informasi asi geograf geografii karena karena nilai nilai tambah tambah (added value) akibat pengolahan pengolahan inform informasi asi geogra geografi fi tadi. tadi. Adalah Adalah sangat sangat masuk masuk akal jika jika invest investasi asi mahal mahal yang telah telah dikeluarkan perlu diimbangi dengan input balik yang wajar. Isyu sentral lainnya adalah aspek legal dari kepemilikan data. Untuk itu, perlu dipikirkan peraturan yang mengatur tentang hal ini dan untunglah sekarang telah dirintis program IDSN (Infrastruktur Data Spasial Nasional) yang diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan yang timbul berkaitan dengan pemanfaatan dan pengelolaan informasi keruangan. Bakosurtanal telah ditunjuk sebagai koordinatornya dan sekaligus sebagai simpul pusat jaring SIGNAS. Dittopad dan lembaga-lembaga Surta lain yang berkepentingan dengan pengelolaan data keruangan bertindak sebagai simpul-simpulnya. Perkembangan SIG
Sejarah Sejarah perkembangan perkembangan SIG tidak dapat dilepaskan dilepaskan dari pengembangan pengembangan Canadian Geograp Geographic hic Inform Informati ation on System System (CSIG (CSIG)) di era tahun tahun 1960-an 1960-an yang yang didesa didesain in untuk untuk menangani pengelolaan informasi sumber alam. Dalam waktu yang hampir bersamaan, juga dilakukan hal yang sama di negara bagian Minnesota AS. Kemudian, seiring dengan semakin majunya teknologi komputer yang ditandai dengan kecepatan prosesor yang makin tinggi dan kapasitas memori yang semakin besar, metode dan aplikasi SIG juga berkembang. Berbagai jenis software SIG terus dikembangkan sehingga semakin mudah untuk dioperasiona dioperasionalkan, lkan, command command line interface interface (CLI) (CLI) cenderung cenderung digantikan digantikan dengan graphical user interface (GUI) berbasis windows. Para pengguna SIG, atau bahkan yang baru mengenal SIG tidak lagi harus menghafal dan mengetikkan perintah operasi, tetapi cukup meng-klik icon/gambar. Dan hingga hingga saat saat ini, ini, terli terlihat hat kecende kecenderun rungan gan bahwa bahwa teknol teknologi ogi SIG ini terus terus berkembang. Negara-negara maju kemudian sepakat untuk membuat satu agenda global guna memberi arah perkembangan teknologi ini. Berbagai forum pertemuan dan asosiasi professional SIG dimanfaatkan untuk menyusun standar internasional, sehingga diharapkan data exchange dan interoperability system lebih mudah dilakukan. Impian mewujudkan open GIS telah GIS telah dicanangkan. Aplikasi SIG pun telah merambah ke berbagai sektor kegiatan. Di negara-negara maju maju sepert sepertii Amerik Amerikaa Serika Serikat, t, Inggri Inggris, s, Peranci Perancis, s, Beland Belandaa dan negara negara-ne -negar garaa NATO NATO lainnya, selain untuk keperluan non militer, SIG telah diintegrasikan dengan teknologi militer seperti GPS, wahana satelit, simulasi pesawat tempur dan sistem komunikasi. Sementara Sementara di Indonesia Indonesia pengembangan pengembangan SIG lebih banyak dilakukan dilakukan guna kepentingan kepentingan non militer. Perkembangan aplikasi SIG untuk kepentingan militer di Indonesia baru pada tahap Libang seperti dilakukan oleh Dittopad. Sedangan di kalangan sipil aplikasinya sudah lebih luas dan dilakukan oleh berbagai institusi Pemerintah dan swasta. Melihat kecenderungan seperti digambarkan di atas, jelas terlihat bahwa prospek pengembangan SIG dimasa depan sangat baik. Teknologi SIG dapat diintegrasikan dengan teknologi inderaja dengan berbagai tujuan aplikasi. SIG dapat digunakan untuk mempercepat pembuatan dan revisi peta dengan misalnya menempatkan pada wahana bergerak seperti laboratorium kecil yang y ang mobil. Ssehingga impian membuat dan merivisi
C:\my document\fth\armand_bdg
4 peta yang sesuai dengan kondisi mutakhir terwujud. SIG dapat juga diintegrasikan dengan teknologi GPS atau dengan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) yang menggunakan radar, satelit maupun pesawat pengintai. Pemanfatan Sistem Informasi Geografi Untuk Militer
Di kalangan militer, pemanfaatan SIG guna kepentingan militer telah melahirkan satu disiplin ilmu (kajian baru) dan istilah baru yakni Military Geographic Information (MGI).6 MGI ini terdir terdirii atas atas 3 (tiga) (tiga) sub-ko sub-kompo mponen nen,, yakni yakni analis analisaa medan medan (terrain analysis), analysis), inform informasi asi tentan tentang g infras infrastr trukt uktur ur dan inform informasi asi tentan tentang g kondisi kondisi lingku lingkungan ngan (environment conditions). conditions). Ini berarti bahwa, MGI mensyaratkan adanya kemampuan untuk untuk melaks melaksanak anakan an analis analisaa medan medan secara secara intera interakti ktiff serta serta kemamp kemampuan uan menanga menangani ni informasi tentang infrastruktur dan kondisi lingkungan dengan ban tuan komputer. Analisa medan diartikan sebagai the process of collecting, analyzing, and storing geographical information on the natural and man-made features of the terrain and its interpretation in combination with other relevant factors to provide information and advice about the effects of the terrain on military operations. Oleh US Army Corps of Enginee Engineerin ring g obyek obyek analis analisaa medan medan melipu meliputi ti bahan/m bahan/mate ateria riall alam, alam, aliran aliran permuk permukaan, aan, material permukaan tanah serta penumbuhan. Sehingga secara ringkas dapat disimpulkan bahwa MGI adalah suatu sistem informasi yang secara cepat dan tepat dapat digunakan untuk menganalisa dan menyajikan secara visual potensi territorial serta tingkat daya dukung/daya rintang medan, hingga berfungsi sebagai sarana bantu dalam penyusunan alternatif langkah/gerakan serta sebagai sarana pemantauan perkembangan. Saat ini telah dikembangkan di negara maju beberapa model aplikasi SIG dalam bidang militer. Proses pembuatan model dan pelaksanaan analisis data geografinya memakai software SIG yang telah dikustomisasi. Model-model aplikasinya antara lain; 7 a. Lind Lindun ung g tem tembak bak dan dan lindun ndung g tinjau njau,, deng dengan an sof softwar ware 3D dan dan anal analiisa tut tutupan upan lahan, lahan, data data digita digitall tinggi tinggi medan medan (DTM) (DTM) dan data data vegetas vegetasii dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk menentukan posisi yang terlindung dari tembakan/tinjauan dan sapuan radar lawan. b. Observasi dan medan tembakan, dengan metode yang sama, dapat pula ditentukan posisi-posisi darimana pasukan kita dapat secara optimal memperoleh kemampuan tinjauan terhadap gerak lawan serta mengasai medan dengan tembakan kita. c. Rint Rintan anga gan n dan dan jal jalan an pen pende dekat kat,, deng dengan an dat dataa rin rinta tang ngan an (al (alam am maup maupun un bua buata tan) n),, data data mengenai jenis dan kondisi tanah serta data lereng dapat diperoleh bahan bagi penentuan jalan-jalan pendekat ke posisi lkawan. Tentu saja criteria yang dikenakan pada parameter yang bersangkutan disesuaikan dengan jenis pasukan yang dikerahkan. d. Mobilitas lintas medan, dengan data dan criteria tertentu, dapat pula dikembangkan peta-peta mobilitas lintas medan bagi berbagai jenis kesenjataan.
6 7
Lihat Moss, Lyons dan Perrett “Military Geographic Information” halaman 80-100. Lihat Pranoto Asmoro “Suatu konsepsi bagi pengembangan sarana komando yang tanggap dan tangguh”.
C:\my document\fth\armand_bdg
5 e. Temp Tempat at ped pedar arat atan an hel helii dan dan pene penerj rjun unan an pas pasuk ukan an,, data data lere lereng ng dapa dapatt dik dikom ombi binas nasik ikan an dengan dengan data data vegeta vegetasi, si, jenis jenis tanah, tanah, jaring jaringan an jalan jalan dan listri listrik k tegang tegangan an tinggi tinggi untuk untuk menentukan daerah-daerah pendaratan/penerjunan. Terhadap model ditentukan criteria seperti lereng maksimal yang dapat ditolerir, jenis vegetasi seperti rumput atau perdu, jarak maksimal terhadap jaringan jalan dan sasaran, jarak minimal terhadap lintasan kabel listrik serta ukuran minimal daerah pendaratan/penerjunan. f. Visu Visual alis isas asii meda medan n secar secaraa 3D, ben benta tang ng alam alam dapa dapatt diti ditinj njau au dari dari ber berba baga gaii posis posisi, i, sudut dan ketinggian sehingga lebih realistis bagi kepentingan perencanaan dan briefing pasukan. g. Dete Deteks ksii sama samara ran n dan dan disl dislok okas asii pasu pasuka kan, n, den dengan gan syst system em pen pengi ginde ndera raan an jauh jauh ter terte tent ntu u dapat digunakan untuk membedakan membedakan vegetasi asli dengan vegetasi buatan pada samaran samaran instalasi atau system senjata. Begitu juga dengan perobahan posisi lawan dapat dideteksi secara temporal melalui citra penginderaan jauh. h. Iden Identi tifi fika kasi si lokas lokasii fasi fasili lita tas, s, denga dengan n mene menera rapk pkan an bebe bebera rapa pa krite kriteri riaa tert terten entu tu,, SIG SIG dapat digunakan untuk menentukan lokasi fasilitas (mako, barak pasukan, dsb.) yang tepat dan sesuai. Sebagai gambaran konkret, berikut adalah tahapan-tahapan pekerjaan penyusunan SIG pada umumnya dan beberapa contoh model aplikasi sederhana yang telah dilakukan oleh Dittopad. Dittopad. Model-model Model-model aplikasi aplikasi ini masih terus dikembangkan dikembangkan dan disempurnak disempurnakan an sesuai dengan perkembangan kelengkapan basis data serta software yang dipakai. a. Taha Tahap p pero perole leha han/ n/ak akui uisi sisi si dat dataa dasa dasarr dan dan pemb pemben entu tuka kan n basi basiss data data.. 1) Pene Penent ntua uan n wila wilaya yah h dan dan mod model el basi basiss dat dataa yang yang akan akan dib diben entu tuk. k. 2) Peng Pengam ambi bila lan n data data : teri terist stri rial al,, airb airbor orne ne dan dan spac spaceb ebor orne ne.. 3) Peng Pengal alih ihan an dat data ana anallog menj menjad adii dat dataa dig digiital. tal. 4) Peny Penyus usun unan an basi basiss data data spas spasia iall (top (topol olog ogy y bui build ldin ing) g).. 5) Peme Pemeli liha hara raan an basis basis data data beru berupa pa kore koreks ksi, i, pemb pembah ahar arua uan n dan dan upda updati ting ng.. 6) Pembuatan basis data atribut. 7) Penyimpanan ba basis da data. b.
Tahap penentuan model analisa. 1) Pene Penent ntua uan n kri krite teri riaa dar darii info inform rmas asii yan yang g dii diing ngin inka kan n 2) Penen nentuan par parameter ya yang be berpengar garuh 3) Peny Penyam amaa aan n form format at dari dari masi masing ng-m -mas asin ing g para parame mete ter r 4) Pene Penent ntua uan n bobo bobott dar darii mas masiing-m ng-mas asiing par param amet eter er 5) Penen Penentu tuan an mod model el anali analisa sa (Bo (Bool olea ean, n, Ove Overl rlay ay,, Buff Buffer erin ing, g, Tra Traci cing ng pat path, h, dan dan sebagainya).
c.
Tahap pengakhiran 1) Peny Penyus usun unan an prod produk uk akhi akhirr lapo lapora ran n dan dan lay lay out out peta peta.. 2) Peny Penyim impa pana nan n pro produ duk k akh akhir ir (sof (softt copy copy dan dan har hard d cop copy) y).. 3) Peny Penyeb ebar aran an prod produk uk SIG SIG mel melal alui ui ber berbaga bagaii med mediia.
C:\my document\fth\armand_bdg
6 Model aplikasi yang telah dilakukan antara lain; a. Penentuan daerah rawan sosial, proses penentuan daerah rawan sosial sesungguhnya hal yang tidak sederhanan, karena melibatkan parameter sosial-ekonomi yang sulit dikuantitatifkan, namun dapat dilakukan melalui pendekatan parameter jumlah penduduk, kepadatan penduduk menurut agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan serta penggunaan lahan dan jaringan jalan serta fasilitas umum. b. Penentuan lokasi/ daerah pendaratan pasukan amfibi, proses penentuannya juga melalui pendekatan sederhana mengingat jenis dan tingkat kedetailan basis data yang ada. Parameter yang digunakan antara lain tingkat kedalaman laut/ bathymetri, kontur daerah pantai pendaratan, jalan pendekat, rintangan medan, penggunaan lahan dan jarak dari pemukiman. c. Penentu ntuan lokasi asi/daerah pener nerjuna unan pasuka ukan Linud, begitu juga dengan penentuan daerah atau lokasi penerjunan pasukan Linud merupakan hal yang spesifik, namun dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut; tutupan lahan, bentuk morfologi, kekerasan tanah, kemiringan lereng dan jalan pendekat, dan daerah pemukiman. Penutup
Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) militer dapat dipastikan mampu mendukung pelaksanaan tugas satuan TNI AD, karena sistem ini menyediakan informasi geografi (bac (baca: a: khusu khususn snya ya meda medan n dan dan cuaca cuaca)) yang yang dipe diperl rluk ukan an bagi bagi taha tahapa pan n pere perenc ncan anaan aan,, pelaksanaan dan evaluasi suatu operasi. Pemanfaatan SIG secara interaktif dapat menjadi alat bantu (tool) (tool) bagi unsur pimpinan dalam proses pengambilan keputusan (decision support system). system). Sistem Sistem ini juga juga berfun berfungsi gsi untuk untuk mening meningkat katkan kan ‘sadar ‘sadar medan’ medan’ bagi bagi personel pasukan (impro (improves ves situas situasion ional al awaren awareness ess)) dan dan memp memper erce cepa patt pros proses es 8 pengambilan keputusan (decreases battle decision cycle time). time). Papara Paparan n aplika aplikasi si Sistem Sistem Inform Informasi asi Geograf Geografii untuk untuk kepent kepenting ingan an Milite Militerr ini disampaikan disampaikan sebagai bahan kajian bagi satuan satuan di lingkungan TNI AD, khususnya khususnya dalam memanfaatkan teknologi SIG S IG (Sistem Informasi Geografi).
8
Lihat John Day “GIS decision support system for electronic battlefield”, battlefield”, ESRI.
C:\my document\fth\armand_bdg