2
MAKALAH ANATOMI MANUSIA TERAPAN
REGIO BAHU
Disusun Oleh :
Ahmad Faozan Isnaini (P27228014001)
Anisa Nur Baita (P27228014005)
Aprima Oktavia Sari (P27228014007)
Dhaim Ifa Khasanah Puji Rahayu (P27228014009)
Lutfita Ayu Pratiwi (P27228014027)
Nirma Listiana (P27228014032)
Nur Laili Munawaroh (P27228014034)
Nuraini Lina Santi (P27228014035)
Nurul Istiqomah (P27228014036)
Tanti Adiwijayanti (P27228014044)
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Menyelesaikan Mata Kuliah Anatomi Manusia Terapan
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN OKUPASI TERAPI
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan berkah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah anatomi manusia terapan mengenai "Regio Bahu".
Kami selaku kelompok I (pertama) menyusun makalah ini bertujuan untuk untuk memenuhi tugas sebagai persyaratan menyelesaikan mata kuliah anatomi manusia terapan yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah anatomi manusia terapan, yaitu Bapak Maharso Adhi Nughroho.
Terakhir, kami memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Selain itu, kami pun mengucapkan terimakasih kepada para penulis yang tulisannya kami kutip sebagai bahan rujukan. Kritik dan saran kami harapkan demi lebih tertatanya makalah bagi tugas yang akan datang, sehingga bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya, dan masyarakat luas pada umumnya. Sebelum dan sesudahnya kami sampaikan terimakasih.
Karanganyar, 15 November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
DAFTAR GAMBAR 3
BAB I PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 4
Rumusan Masalah 5
Tujuan 6
Manfaat 6
BAB II PEMBAHASAN 7
A. Tulang regio bahu 7
B. Otot regio bahu 11
C. Sendi regio bahu 20
BAB III PENUTUP 24
A. Kesimpulan 24
B. Penutup 24
DAFTAR PUSTAKA 25
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar 2.1.1 Os Scapula tampak posterior bagian kanan 8
Gambar 2.1.2 Os Scapula tampak anterior bagian kanan 9
Gambar 2.1.3 Os Claviculae tampak atas 10
Gambar 2.1.4 Os Claviculae tampak bawah 10
Gambar 2.2.1 M. Pectoralis Major 11
Gambar 2.2.2 M. Coracobrachialis 12
Gambar 2.2.3 M. Supraspinatus 12
Gambar 2.2.4 M. Infraspinatus 13
Gambar 2.2.5 M. Teres Minor 13
Gambar 2.2.6 M. Teres Major 14
Gambar 2.2.7 M. Deltoideus 14
Gambar 2.2.8 M. Subscapularis 15
Gambar 2.2.9 M. Latissimus Dorsi 15
Gambar 2.2.10 M. Rhomboideus Major 16
Gambar 2.2.11 M. Rhomboideus Minor 16
Gambar 2.2.12 M. Levator Scapulae 17
Gambar 2.2.13 M. Trapezius 17
Gambar 2.2.14 M. Serratus Anterior 18
Gambar 2.2.15 M. Subclavicus 19
Gambar 2.3.1 Sendi Sternoclavicular tampak depan 20
Gambar 2.3.2 Sendi Sternoclvicularis beserta ligamennya 21
Gambar 2.3.3 Sendi Acromioclavicular tampak depan 22
Gambar 2.3.4 Sendi Acromioclavicular beserta ligamennya 22
Gambar 2.3.5 Sendi Glenohumeral 23
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Anatomi berasal dari kata ANA dan TOMI. ANA berarti mengurai dan TOMI berarti memotong. ANATOMI berasal dari bahasa Yunani yang merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh manusia. Anatomi fokus pada struktur, tetapi struktur dan fungsi harus dipandang sebagai satu kesatuan.
Ilmu anatomi menjadi batu pijakan pokok yang utama bagi seluruh pendidikan profesi kesehatan yang melibatkan manusia. Meski muatan ilmu ini telah berkembang dengan pesat dari awal permulaannya, namun muatan dasar pengajaran tidak banyak mengalami perubahan. Dengan mempelajari struktur tubuh, kita akan tahu mengenai fungsi bagian tubuh yang bersangkutan, begitu juga sebaliknya. Selain itu, dengan mempelajari struktur tubuh, manusia akan lebih mudah memahami, menjelaskan, dan menangani suatu kondisi penyakit yang sedang terjadi.
Pada tugas makalah ini, kami akan membahas tentang ekstremitas atas khususnya regio bahu atau yang sering dikenal tentang shoulder girdle. Pada makalah ini, pembahasan anatomi kami ditinjau dari sudut osteologi, arthrologi, dan myologi. Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur tulang, arthrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang persendian, sedangkan myologi adalah ilmu yang mempelajari tentang otot.
Tulang berfungsi untuk menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh, selain itu yang paling penting adalah sebagai tempat melekatnya otot. Otot merupakan anggota gerak aktif, sedangkan tulang merupakan anggota gerak pasif. Dengan perantaraan otot maka tubuh kita bisa bergerak. Dengan kata lain otot adalah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi yang menimbulkan suatu gerakan. Otot saat bekerja menimbulkan suatu gerakan, dapat berperan sebagai otot antagonis (melawan gerakan) maupun sinergis (bekerja sama menghasilkan gerakan yang sejenis). Adanya otot antagonis, dimaksudkan untuk menstabilkan gerakan.
Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain disebut persendian. Pada ujung-ujung tulang terdapat tulang rawan yang merupakan bantalan sehingga tulang tidak langsung bertemu dengan tulang lain. Tulang-tulang pada persendian diikat oleh suatu bahan yang kuat dan lentur yang disebut ligamen. Ligamen juga berfungsi mencegah dislokasi.
Rumusan Masalah
Pada makalah ini kami akan menguraikan tentang tulang, otot, sendi, dan ligament yang ada pada ektremitas atas khususnya regio bahu. Adapun rumusan masalah yang akan kita paparkan yaitu :
Tulang apa saja yang menjadi penyusun regio bahu?
Otot apa saja yang berperan dalam system gerak pada regio bahu?
Sendi dan ligament apa saja yang terdapat pada region bahu?
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagi berikut:
Untuk mengetahui tulang yang menjadi penyusun region bahu,
Untuk mengetahui otot yang berperan dalam system gerak pada regio bahu,
Untuk mengetahui sendi dan ligament yang terdapat pada regio bahu.
Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
Agar mahasiswa pada khususnya dapat memahami materi mengenai regio bahu,
Agar mahasiswa pada khususnya mampu menganalisa suatu gerakan yang melibatkan regio bahu jika ditinjau dari tulang, otot dan sendi pada regio bahu.
BAB II
PEMBAHASAN
Tulang Regio Bahu
Os Scapulae
Scapula atau gelang bahu, merupakan tulang pipih atau tulang belikat terdapat di bagian punggung sebelah luar atas, bentuknya hampir segitiga.
Bagian atas mempunyai lekungan disebut incisura scapulae. Di bagian bawah incisura scapula terdapat angulus superior Di sebelah atasnya mempunyai tonjolan tulang yang di sebut trigonum spina scapula segaris dengan spina scapula. Sebelah atas spina skapula terdapat dataran melekuk yang di sebut fosa supraspinata dan bagian bawah terdapat dataran melekuk yang disebt fosa infraspinata. Ujung dari spina skapula di bagian bahu membentuk taju yang di sebut akromion dan berhubungan dengan klavikula dengan perantara persendian. Dibagian lateral batas luar atau margo bersudut axillaris terdapat di bawah acromion disebut tulang angulus lateralis. Dibagian bawah terdapat angulus inferior Di sebelah bawah medial dari akromion terdapat sebuah taju menyerupai paruh burung gagak yang disebut dengan proc. Coracoideus. Di sebelah bawahnya terdapat lekukan tempat kepala sendi yang di sebut cavitas glenoidalis.
Angulus acromialis merupakan bagian tulang yang mudah diraba, yang menunjukan tempat di mana pinggir lateral acromion melanjutkan diri menjadi spina scapula. Angulus lateral mempunyai cavitas glenoidalis. Pada pinggir atasnya terdapat tonjolan kecil, tuberositas supraglenoidalis. Dibawah cavitas glenoidalis terletak tuberositas infraglenoidali. Collum scapula terletak dekat cavitas glenoidalis.
Proc. Coracoideus terletak di atas cavitas glenoidali. Ia membengkok membentuk sudut siku siku dan ujungnya pipih. Bersama dengan aromion ia melindungi sendi yang terletak di bawah nya. Medial terhadap basis proc. Coracoideus pada pinggir atas scapul, terdapat incisura scapula.
Incisura scapulaeTrigonum spina scapulaeAcromionAngulus inferiorSpina scapulaeFossa infraspinataFossa supraspinataAngulus lateralis / axillaris
Incisura scapulae
Trigonum spina scapulae
Acromion
Angulus inferior
Spina scapulae
Fossa infraspinata
Fossa supraspinata
Angulus lateralis / axillaris
(Gambar 2.1.1 Os Scapula tampak posterior bagian kanan)
Collum scapulaeCavitas glenoidalisProc. coracoideusFacies subscapularis
Collum scapulae
Cavitas glenoidalis
Proc. coracoideus
Facies subscapularis
Cavitas glenoidalisProc. coracoideusCollum scapulaeTuberositas supraglenoidalisTuberositas infraglenoidalisc
Cavitas glenoidalis
Proc. coracoideus
Collum scapulae
Tuberositas supraglenoidalis
Tuberositas infraglenoidalisc
(Gambar 2.1.2 Os Scapula tampak anterior bagian kanan)
Os Claviculae
Clavicula merupakan tulang yang berbentuk huruf 'S', dan bisa juga disebut dengan tulang yang melengkung membentuk bagian anterior dari gelang bahu. Fungsi kavikula yaitu memberi kaitan kepada beberapa otot dari leher dan bahu, dengan demikian bekerja sebagai penompang lengan.
Mendekati sternum terdapat extremitas sternalis dan mendekati scapula terdapat extremitas acromialis. Pada extremitas sternalis kita temukan facies articularis sternalis yang berbentuk segitiga. Facies articularis acromialis hampir berbentuk oval, dekat extremitas sternalis pada permukaan bawah clavikula terdapat lekukan untuk ligamentum costo clavikularis. Tuberositas conoidea terletak dekat extremitas acromialis dan dekat pada Linea trapezoidea.
Extremitas acromialisExtremitas sternalisFacies articularis acromialisFacies articularis sternalis
Extremitas acromialis
Extremitas sternalis
Facies articularis acromialis
Facies articularis sternalis
(Gambar 2.1.3 Os Claviculae tampak atas)
Tuberositas conoideaLinea trapezoidea
Tuberositas conoidea
Linea trapezoidea
(Gambar 2.1.4 Os Claviculae tampak bawah)
Otot Regio Bahu
Otot pada shoulder gridle terbagi menjadi dua berdasarkan letak insersio nya, yaitu insersio di Os. Humerus dan insersio di gelang bahu. Otot pada shoulder gridle yang berinsersio di Os. Humerus terbagi lagi menjadi dua berdasarkan letak nya di ventral atau dorsal. Otot yang insersio nya terletak di ventral Os. Humerus adalah M. Pectoralis Major dan M. coracobrachialis. Sedangkan otot yang insersio nya terletak di dorsal Os. Humerus adalah M. Supraspinatus, M. Infraspinatus, M. Teres Minor, M. Teres Major, M. Deltoideus, M. subscapularis dan M. Latissimus Dorsi.
M. Pectoralis Major
(Gambar 2.2.1 M. Pectoralis Major)
Origo : (Pars Clavicularis) Margo anterior os clavicula
(Pars Sternalis) lateral os sternum (manubrium & corpus sterni)
(Pars Abdominis) Aponeurosis m. obliqus externus abdominis
Insertio: Crista tuberculi majoris humeri
Fungsi : Adduksi shoulder, horizontal adduksi shoulder
M. Coracobrachialis
(Gambar 2.2.2 M. Coracobrachialis )
Origo : proc coracoideus scapulae
Insertio: margo medialis humeri bagian tengah
Fungsi : fleksi shoulder, adduksi shoulder
M. Supraspinatus
(Gambar 2.2.3 M. Supraspinatus)
Origo : fossa supraspinata scapulae
Insertio: tuberculum majus humeri dan kapsul sendi glenohumeral
Fungsi : abduksi shoulder
M. Infraspinatus
(gambar 2.2.4 M. Infraspinatus)
Origo : fossa infraspinata humeri
Insertio: tuberculum majus humeri dan kapsul sendi glenohumeral
Fungsi : eksternal rotasi shoulder
M. Teres Minor
(Gambar 2.2.5 M. Teres Minor)
Origo : 2/3 margo lateral scapulae bagian superior
Insertio: bagian inferior tuberculum majus humeri
Fungsi : eksternal rotasi shoulder
M. Teres Major
(Gambar 2.2.6 M. Teres Major)
Origo : angulus inferior scapulae bagian posterior
Insertio: sulcus intertubercularis humeri bagian medial
Fungsi : ekstensi bahu, (membantu) internal rotasi bahu, adduksi bahu
M. Deltoideus
(Gambar 2.2.7 M. Deltoideus)
Origo : 1/3 bagian lateral os clavicula (pars anterior), acromion (pars medialis) dan spina scapulae bagian bawah (pars posterior)
Insertio: proc. deltoidea humeri
Fungsi : (pars anterior) fleksi shoulder dan (membantu m. pectoralis major) horizontal adduksi , (pars medialis) abduksi shoulder, (pars posterior) horizontal abduksi shoulder, ekstensi shoulder dan (membantu m. infraspinatus) eksternal rotasi shoulder.
M. Subscapularis
(Gambar 2.2.8 M. Subscapularis)
Origo : fossa subscapula (2/3 bagian medial)
Insertio: tuberculum minus humeri
Fungsi : internal rotasi shoulder
M. Latissimus Dorsi
(Gambar 2.2.9 M. Latissimus Dorsi)
Origo : proc spinosus vertebrae thoracalis VII – XII, vertebrae lumbalis dan vertebrae sacralis ; crista illiaca posterior ; angulus inferior scapulae
Insertio:crista tuberculi minus humeri (bagian proksimal)
Fungsi : Ekstensi shoulder
Otot-otot yang berinsersio di gelang bahu dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan letak origonya. Origo tersebut adalah origo di Collumna Vertebrae, di Cranium dan di Os Costae. Otot yang ber origo di Collumna Vertebrae antara lain : M. Rhomboideus Major, M. Rhomboideus Minor, M. Levator Scapulae dan M. Trapezius ( Pars Medial & Inferior ). Otot yang ber origo di Cranium adalah M. Trapezius ( Pars Superior ). Otot yang ber origo di Os Costae antara lain : M. Serratus Anterior dan M. Subclavius.
M. Rhomboideus Major
(Gambar 2.2.10 M. Rhomboideus Major)
Origo : proc. spinosus vertebrae thoracalis II – V
Insertio: margo vertebralis scapulae (antara trigonum spina scapulae dan angulus inferior scapulae)
Fungsi :adduksi dan medial rotasi os scapulae (retraksi shoulder)
M. Rhomboideus Minor
(Gambar 2.2.11 M. Rhomboideus Minor)
Origo : ligamentum nuchae, proc spinosus prominens & proc spinosus thoracalis I
Insertio: margo vertebralis (trigonum spina scapulae)
Fungsi : adduksi dan medial rotasi os scapulae (retraksi shoulder)
M. Levator Scapulae
(Gambar 2.2.12 M. Levator Scapulae)
Origo : proc transversus vertebrae cervicalis I – IV
Insertio: margo vertebralis scapulae (antara angulus superior dan trigonum spina scapulae)
Fungsi : elevasi os scapulae (elevasi shoulder)
M. Trapezius
(Gambar 2.2.13 M. Trapezius)
Origo : (pars superior) protuberantia eksternal & lig nuchae,
(pars medial) proc spinosus vertebrae thoracalis I – V & lig. supraspinosus
(pars inferior) proc spinosus vertebrae thoracalis VI – XII & ligament supraspinosus
Insertio: (pars superior) ekstremitas acromialis
(pars medial) acromion,
(pars inferior) spina scapulae
Fungsi : (pars superior) elevasi os scapula / elevasi shoulder
(pars medial) adduksi os scapula / retraksi shoulder
(pars inferior) depresi os scapula / depresi shoulder
M. Serratus Anterior
(Gambar 2.2.14 M. Serratus Anterior)
Origo : Permukaan luar bagian lateral os costa I – IX
Insertio: Margo vertebralis scapulae (angulus superior – angulus inferior) bagian anterior (costal surface)
Fungsi : Abduksi os scapulae
Rotasi lateral os scapulae
M. Subclavius
(Gambar 2.2.15 M. Subclavicus)
Origo : Margo superior bagian medial os costa I
Insertio: Margo inferior bagian lateral os clavicula
Fungsi : Menarik os clavicula ke inferior dan ke depan
Sendi Regio Bahu
Persambungan tulang atau persendian (artikulasi) adalah pertemuan 2 buah tulang atau beberapa tulang pada kerangka. Persendian yang terdapat pada regio bahu (shoulder gidler) diantaranya adalah :
Sendi SternoClavicular
Sendi sternoclavicularis terbentuk oleh os sternum tepatnya pada incisura clavicularis dan os clavicula pada ekstremitas sternalis, kedua tulang ini dihubungkan oleh discus artikularis. Diskus artikularis di sisi cranial melekat pada os clavicula dan bagian kaudal pada os sternum. Sendi ini merupakan modivikasi ball and socket joint yang memiliki 2 cavitas sendi. Sendi ini memungkinkan gerakan yaitu elevasi, depresi, protraksi, retraksi serta sirkumduksi.
(Gambar 2.3.1 sendi sternoclavicular tampak depan)
Ligamen yang memperkuat sendi sternoclavicular terdiri dari 4 ligamen, yaitu:
1. Ligamen sternoclavicular anterior yang menghubungkan os sternum dan os claviculae bagian anterior,
2. Ligamen sternoclavicular posterior yang menghubungkan os sternum dan os claviculae bagian posterior,
3. Ligamen interclavicularis yang menghubungkan antar os claviculae,
4. Ligamen costoclavicularis menghubungkan os costae dan os caviculae.
(Gambar 2.3.2 sendi sternoclvicularis beserta ligamennya)
Sendi AcromioClavicular
Sendi acromioclavicular dibentuk oleh acromion scapula yang bersendi dengan ujung distal clavicula (facies acromialis). Sendi acromioclavicular termasuk irregular joint dimana permukaan sendi pada acromion berbentuk konkaf dan pada ujung distal berbentuk konveks permukaan sendinya hampir rata. Gerakan sendi acromioclavicular adalah protraksi, retraksi dan rotasi saat gerakan rotasi scapula.
(Gambar 2.3.3 Sendi Acromioclavicular tampak depan)
Ligamen yang memperkuat sendi acromioclavicular yaitu lig. coracoclavicularis, lig. trapezoideum, lig. conoideum, lig. coracoacromialis dan lig. transversum scapulae superior.
(Gambar 2.3.4 Sendi Acromioclavicular beserta ligamennya)
Sendi Glenohumeral
Sendi glenohumeral terbentuk dari cavitas glenoidalis scapulae dan caput humeri yang membentuk sendi peluru pada bahu dan sendi ini termasuk sendi ball and socket joint. Sendi glenohumeral merupakan sendi yang paling bebas pada tubuh manusia. Pembatasan gerak ditentukan oleh otot yang mengelilinginya. Sendi ini mempunyai 3 derajat kebebasan pergerakan (abduksi-adduksi, fleksi-ekstensi dan rotasi).
(Gambar 2.3.5 Sendi Glenohumeral)
Ligamen yang memperkuat sendi glenohumeral yaitu ligamen coracohumeral yang meghubungkan proc coracoideus dengan caput humeri. Sendi ini tidak memiliki ligamentum yang kuat, sehingga lebih dipertahankan oleh kerja otot-otot yang meliputinya (sendi otot dependent).
Sendi Scapulothoracic
Sendi Scapulothoracic merupakan pertemuan antara os scapula dengan dinding thorax, yang dibatasi dengan otot subscapularis dn seratus anterior.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tubuh manusia memiliki alat gerak ekstremitas atas dan eksremitas bawah. Alat gerak ekstremitas atas salah satunya yaitu di regio bahu. Di regio bahu terdapat berbagai macam tulang, otot dan sendi yang membentuknya. Tulang yang menyususn regio bahu adalah tulang scapula dan tulang klavikula.
Otot yang menyususn regio bahu terbagi menjadi dua berdasarkan letak insersio nya, yaitu insersio di humerus dan insersio di gelang bahu. Otot yang ber insersio di humerus adalah M. Pectoralis Major, M. coracobrachialis., M. Supraspinatus, M. Infraspinatus, M. Teres Minor, M. Teres Major, M. Deltoideus, M. subscapularis dan M. Latissimus Dorsi. Otot-otot yang berinsersio di gelang bahu adalah M. Rhomboideus Major, M. Rhomboideus Minor, M. Levator Scapulae, M. Trapezius, M. Serratus Anterior dan M. Subclavius.
Sendi yang menyusun regio bahu antara lain sendi acromioclavicular, sendi sternoclavicular, sendi glenohumeral dan sendi Scapulothoracic.
Saran
Menurut kami, saran yang dapat kami berikan adalah sebaiknya referensi dari Bahasa Indonesia mengenai regio bahu pada khususnya diperbanyak agar mahasiswa tidak kewalahan dalam mencari referensi yang kebanyakan menggunakan bahasa asing.
DAFTAR PUSTAKA
Cantarella, Virginia. 1999. Bones And Muscls: An Illustrated Anatomy. New York: Wolf Fly.
Hazel, Gail. 1989. Muskoloskeletal Assessment: Joint Range Of Motion And Manual Muscle Strength. Baltimore: Williams & wilkins.
John N. Warfel. 1985. The Extremities Muscle And Motor Points fifth edition. Washington: Lea & Fibegar
Rohen, Yokoci. 1993. Anatomi Manusia.: Atlas Fotografik Anatomi Sistematik Dan Regional edisi ketiga (Alih Bahasa Adji Djarma). Jakarta: EGC.
Syaifuddin.2006.Anatomi Fisiologi.Jakarta:EGC.