SETTING EXPANSIO EXPANSION N GIPSUM TIPE III BERDASARKAN W : P RATIO
1. TUJUAN 1. Di akhir akhir prakti praktikum kum,, mahasiswa mahasiswa mampu mampu melakukan melakukan manipu manipulasi lasi gipsum gipsum
tipe III serta dapat mengukur dan mengamati perubahan setting perubahan setting expansion dengan tepat. 2. Di akhi akhirr prak prakti tiku kum, m, mahas ahasis iswa wa mamp mampu u meng menguk ukur ur dan dan meng mengam amat atii perubahan setting perubahan setting expansion dengan variasi perubahan rasio w : p
2.
CARA KERJA
2.1 2.1 Baha Bahan n 1. Gipsu ipsum m tip tipee III III ( stone) stone) (w : p 2!ml : 1""gr) 2. #ir $#% &. 'aselin 2.2 2.2 #lat #lat 1. %an %angkuk gkuk karet aret (bowl ) 2. patula &. Gelas uk ukur 4. Stopwatch . *imba imbang ngan an anal analit itik ik +. 'ibrator . -ksten stenso som meter eter 2.& ara ara /er0a /er0a 2.&. 2.&.1 1 $ers $ersia iap pan alat alat 1. #lat #lat dan baha bahan n ang ang akan digun digunak akan an untu untuk k prak praktik tikum um dipersiapkan terlebih dahulu
Gam Gambar 2.1 2.1 #lat lat untu untuk k prak raktiku tikum m meng engukur ukur setting ekspansi gipsum 2. Bagian dalam etakan ekstensometer ekstensometer diulasi diulasi dengan dengan vaselin seara merata
&. #lat u0i ekstensometer disiapkan, kemudian dial indikator pada posisi ang tepat dengan 0arum menun0ukkan ke angka nol 2.&.2
$enampuran gipsum 1. Bubuk gipsum tipe III ditimbang sebanak " gram dan air sebanak 13 ml di ukur dengan gelas ukur
Gambar 2.2 %engukur air 2. #ir ang telah diukur dimasukkan ke dalam mangkuk karet (bowl )
terlebih
dahulu,
kemudian
bubuk
gipsum
dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam mangkuk karet (bowl ) dan dibiarkan mengendap selama &" detik untuk menghilangkan gelembung udara
Gambar 2.& %enuang gipsum ke dalam bowl &. ampuran gipsum dan air diaduk sampai homogen menggunakan spatula dengan gerakan memutar selama 1 menit412" putaran, bersamaan dengan itu mangkuk diputar seara perlahan5lahan 3. #donan gipsum dituangkan ke dalam etakan di atas vibrator dan vibrator dihidupkan dengan keepatan rendah untuk menghilangkan udara ang ter0ebak, kemudian permukaan etakan diratakan
2.&.&
Gambar 2.3 %engaduk adonan gipsum di atas vibrator %engukur setting expansion 1. #donan gipsum dituangkan ke dalam etakan ekstensometer tanpa merubah posisi etakan pada 0arum dial indikator , kemudian permukaan diratakan dengan spatula gip
Gambar 2. %eletakkan adonan gipsum ke dalam etakan ekstensometer 2. $erubahan pan0ang etakan gipsum pada alat ekstensometer diukur setiap menit, kemudian melakukan pengamatan dan menatat ekspansi ang ter0adi pada penun0uk mirometer di dial indiator selama " menit
Gambar 2.+ %engamati setting ekspansi &. $erobaan pertama dilakukan menggunakan gipsum tipe III dengan (w : p 13 ml : " gram) seperti ang dian0urkan 3. $erobaan ang kedua dilakukan seperti di atas dengan mengurangi berat gipsum tipe III sebesar gram dari ang dian0urkan dan volume air tetap (w : p 13 ml : 3 gram) . $erobaan ang ketiga dilakukan seperti di atas dengan menambah berat gipsum tipe III sebesar gram dari ang dian0urkan dan volume air tetap (w : p 13 ml : gram)
3. HASIL PRAKTIKUM atatan : $ada saat melakukan praktikum, suhu ruang sebesar 2!6. $ada saat
melakukan praktikum, air ang di gunakan bersuhu 2!6. Dalam praktikum ini, kami melakukan perobaan mengenai setting expansion gipsum tipe III, dan melakukan perobaan dengan tiga rasio w : p ang berbeda, ang pertama 13 ml : " gram , ang kedua 13 ml : 3 gram, dan ang ketiga 13 ml : gram. Interval ang digunakan selama menit, sehingga penghitungan angka pada ekstensometer dilakukan setiap menit. /ami melakukan penghitungan selama " menit, dan memperoleh angka akhir pada ekstensometer perobaan pertama sebesar 22, perobaan kedua sebesar 1!, dan perobaan ketiga sebesar 12. *abel &.1 Data 7asil $erobaan Setting Expansion Gipsum III Angka a!a ek"ten"#$ete% Pe%'aan I
Pe%'aan II
Pe%'aan III
Menit ke-
($$)
($$)
($$)
*
"
"
","&
" 1 1+ " 1,2 1* 2+ ","1 1, ","1 2, 2* 3+ ","18 + ",""2 8, 3* ","21 12,1 ,+ ,* ","&! 13, ","+ 1+ *+ /eterangan : a. $erobaan 1 9asio w : p 13 ml : " gram b. $erobaan 2 9asio w : p 13 ml : 3 gram . $erobaan & 9asio w : p 13 ml : gram d.-kspansi setting dapat dihitung dengan skala mm,
","& ","&! ","&! ","&8 ","3 ","3 ","3 ","3 ","3
akni dengan
ara: Angka a!a ek"ten"#$ete% ++1 $$
25 20 15 Percobaan I
10
Percobaan II Percobaan III
5 0
Gambar &.1 Graik -kspansi %enurut #ngka $ada -kstensometer *abel &.2 Data 7asil $erobaan Setting Expansion Dalam kala %ilimeter
1 2 3 ,. PEMBAHASAN
Angka ak/i% a!a
J0$a/ ek"an"i !aa$
ek"ten"#$ete% 22 1! 12
"kaa $$ ",22 mm ",1! mm ",12 mm
Gipsum dihasilkan oleh alam dengan bentuk bubuk mineral berwarna putih kekuningan dengan nama kimia kalsium sulat dihidrat (ao 3.272;). elain dihasilkan oleh alam, gipsum bisa dibuat dengan proses kimiawi (#nusavie, 2""&). Gipsum mungkin sa0a merupakan produk ang lebih baik dari material lainna dalam bidang kedokteran gigi. Dental plaster, stone, high strength/high-expansion stone, dan casting investment merupakan kelompok gipsum. Dengan sedikit modiikasi, gipsum dapat digunakan untuk beberapa tu0uan ang berbeda. ontohna, impression plaster digunakan untuk membuat etakan dari rongga mulut, sedangkan dental stone digunakan untuk membuat die ang menduplikasi anatomi oral ketika dituangkan ke berbagai tipe etakan. Gipsum 0uga dapat digunakan sebagai pengikat untuk silikat dalam gold alloy casting investment, soldering investment, dan investment untuk alloy nikel5kromium dengan titik lebur rendah. $roduk ini 0uga digunakan dalam proses pembuatan complete denture. #lasan utama untuk penggunaan gipsum pada berbagai maam keperluan itu adalah siat material gipsum ang mudah dimodiikasi seara isis dan kimiawi ($owers, 2""+). Banak restorasi dan keperluan dental ang dibuat di luar mulut pasien menggunakan model dan die ang harus merupakan replika ang akurat dari 0aringan keras dan lunak pasien. /ata model biasana digunakan untuk replika dari beberapa gigi dan berhubungan dengan 0aringan lunak atau lengkungan. /ata die biasana digunakan untuk replika dari satu gigi (%abe, 2""!). %orologi dari 0aringan keras dan lunak diduplikasi oleh etakan dan model dan die ang disipakan menggunakan material ang luid seara inisial, bisa dituangkan ke etakan, dan mengeras untuk membentuk replika rigid. Banak material ang telah digunakan untuk menghasilkan model dan die.
&. *ipe & : Dental stone, die, model 3. *ipe 3 : Dental stone, die, high strength, low expansion . *ipe : Dental stone, die, high strength, high expansion
,.1 Gi"0$ III Gipsum ang digunakan di kedokteran gigi dibentuk dengan ara
menghilang air kristalisasi gipsum untuk membentuk kalsium sulat hemihidrat. Gipsum → $roduk gipsum = air 2a;3.272;→ (a;3)2.72; =&72; /alsium sulat /alsium sulat Dihidrat hemihidrat #plikasi dari produk gipsum dalam kedokteran gigi ter0adi kebalikan dari reaksi di atas. 7emihidrat diampur dengan air dan bereaksi membentuk dihidrat. (s;3) → 72; = &72; → 2a;3 = 272;2 Dental stone (gipsum III) dapat diperoleh apabila gipsum dipanaskan sampai 126 dibawah tekanan uap di dalam autoclave sehingga terbentuk hemihidrat ang lebih tidak porus dan homogen. Ini ang
disebut
>5calcium
sulate
hemihydrate
!dental
stone"
(%abe,2""!). Dental stone (gipsum III) 0uga dapat diperoleh dengan dipanaskan di dalam solusi garam seperti al2. Ini memberikan material ang mirip dengan diproduksi dengan ara ang telah disebutkan tetapi lebih padat tidak berporus. Industri biasana menambahkan sedikit pewarna pada dental stone agar dapat dibedakan dengan dental plaster ang berwarna putih (%abe, 2""!) ,.2 Setting Expansion
*erlepas dari beberapa 0enis produk gipsum ang digunakan, suatu ekspansi (perluasan massa) dapat dideteksi selama ter0adi perubahan dari partikel hemihydrate men0adi partikel dihidrat. Berdasarkan komposisi produk gipsum , ekspansi linier ang diamati mungkin men0adi lebih rendah sebesar ".+? atau lebih tinggi sebesar ".?. Di sisi lain, 0ika
volume ang
setara dari hemihydrate, air, dan reaksi produk (dihidrat)
dibandingkan, volume dihidrat ang terbentuk akan kurang dari volume ang setara dengan hemihdrate dan air. Ini merupakan perubahan linier dalam ob0ek gipsum sekitar 2.3?. Dengan demikian, menurut perhitungan, kontraksi volumetrik harus ter0adi ketika reaksi setting .
Gambar 3.1 $erubahan dimensi ketika setting gipsum (#nusavie,2""&) ,.3 akt#%-akt#% ang Me$enga%0/i Setting Expansion 1. W/P ratio #/$ ratio ang rendah menebabkan ter0adi setting ekspansi.
Begitu 0uga sebalikna, 0ika rasio A4$ tinggi akan mengurangi ter0adina setting ekspansi (#nussavie, 2""&) 2. La$a Penga!0kan ebagian kristal gipsum akan terbentuk seara langsung ketika gipsum
berkontak
dengan
air.
/etika
pengadukan
dimulai,
pembentukan kristal5kristal ini meningkat. emakin lama waktu pengadukan, maka akan meningkatkan 0umlah nukleus kristalisasi dari partikel dihidrat. #kibatna,
ikatan kristalin ang terbentuk akan
semakin banak, pertumbuhan internal dan dorongan keluar dari kristal
dihidrat
terebut
akan
meningkat.
7al
tersebut
akan
menebabkan ter0adina setting ekspansi(#nusavie,2""&). 3. Pena$'a/an Reta%!e% ata0 Ak"ee%at#% Setting ekspansi
dapat
diturunkan
dengan
menambahkan
potassium sulate, sodium chloride, atau borax (#nusavie,2""&). ,. Te$e%at0% Ai% Bila temperatur air ang digunakan tinggi, maka ekspansi ang
ter0adi akan semakin keil (;Brien, 2""2). *. Penga!0kan emakin epat keepatan pengadukan, maka ekspansi akan semakin besar. elain itu, pengadukan seara mekanik 0uga dapat menurunkan setting ekspansi (;Brien, 2""2).
,., Anai"a
Dalam praktikum ini, kami melakukan perobaan mengenai setting eCpansion gipsum tipe III, kami melakukan perobaan dengan tiga rasio
w4p ang berbeda, ang pertama 13 ml : & gram , ang kedua 13 ml : 3" gram, dan ang ketiga 13 ml : 3 gram. Dalam perobaan ini terdapat ketidakesesuaian mengenai ekspansi ang ter0adi dengan teori ang sudah ada. %enurut teori, ekspansi maksimum dari gipsum tipe III adalah sebesar ".2"?.
pergerakan
0arum
kurang
sesuai,
akhirna
ter0adi
ketidaksesuaian antara hasil praktikum dengan teori.
*. KESIMPULAN Gipsum tipe III dengan w:p rasio 13 ml : & gram, memiliki setting
eCpansion ang lebih tinggi daripada gipsum tipe III dengan w:p rasio 13 ml : 3" gram. edangkan gipsum tipe III dengan w:p rasio 13 ml : 3 gram, memiliki setting eCpansion ang lebih rendah daripada gipsum tipe III dengan
w:p rasio 13 ml : 3" gram. @adi semakin tinggi w:p rasio gipsum tipe III , semakin besar setting ekspansina. DATAR PUSTAKA #nusavie /@. 2""&. Science o Dental %aterials. 11th ed. t. ouis. AB aunders o. raig 9G, $owers @.%. and akaguhi 9..2""+. &estorative Dental %aterials. 12th ed. t. ouis. %osb In. % abe @.E. Aalls #.A.G. 2""!. 'pplied Dental %aterials. 8th -dition. #ustralia: Blakwell $ublishing. ;Brien,
[email protected]""2. Dental
%aterials
and
(heir
Selection
)rd
edition.
Fuintessene publishing o.in. 'an