R'5I6I
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU MATERIAL I
Topik
: Setting Time Gipsum Berdas arkan W:P Ratio Time Gipsum Tipe II Berdasarkan
Kelompok
: A3b
Tgl. Praktikum
: 23 April 203
Pembimbing
: !r. Intan "ir#ana$ drg.$ %kes
Pen&usun : . 'l(a Puspitarini
022303) 022303)
2. *ara %aulida Irtanti
022303+ 022303+
3. Agustina Restu ".
022303,
-. !ania Anggana !.
022303
/. Will& #ia&a
02230-0
). Annete 1u#ita ukuri ukuri
02230-
+. ed& Ana 4.
02230-2
DEPARTEMEN MATERIAL KEDOKTERAN GIGI FAKULT FAKULTAS KEDOKTERAN KEDO KTERAN GIGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2013
1.
TUJUAN
a !i ak7ir praktikum ma7asis#a mampu melakukan manipulasi g&psum plester dengan tepat b !i ak7ir praktikum ma7asis#a mampu mengukur intial setting time dengan tepat berdasarkan (ariasi peruba7an rasio # : p 8 !i ak7ir praktikum ma7asis#a mampu mengukur 9inal setting time dengan tepat berdasarkan (ariasi peruba7an rasio # : p
2.
CARA KERJA 2.1 Persiapa a!a"
a. Alat dan ba7an disiapkan. Ba7an dan alat adala7 sebagai berikut : . Ba7an : •
Gipsum plaster
•
Air PA%
a.
b
Gambar .. a gipsum plaster$ b air PA% 2. Alat : •
%angkuk karet
•
6patula
•
Gelas ukur
•
6top#at87
•
Timbangan analitik
•
;etakan bentuk 8in8in
•
5ibrator
•
1arum gillmore
•
Termometer air
a.
b.
8.
d.
e.
9.
g.
Gambar 2.. a mangkuk karet$ b spatula$ 8 gelas ukur$ d stop#at87$ e 8etakan bentuk 8in8in$ 9 arum gillmore$ g (ibrator
2.2 Pe#a$p%ra &ips%$
a. Bubuk gipsum plaster ditimbang seban&ak /0 gram dan -0 gram. Air PA% di ambil seban&ak 30ml dan 3/ml. b. Air &ang tela7 di ukur dimasukkan ke dalam mangkuk karet terlebi7 da7ulu$ kemudian bubuk gipsum dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam mangkuk karet dan di biarkan mengendap selama 30detik untuk meng7ilangkan gelembung udara. 8. Pada saat mulai pen8ampuran antara gipsum dan air stopwatch din&alakan$ pada saat itu mulai di7itung a#al setting time. d. Gipsum dan air di aduk sampai 7omogen menggunakan spatula dengan gerakan memutar selama menit<20 putaran$ bersamaan dengan itu mangkuk karet diputar se8ara perla7an=la7an. Kemudian diletakkan di atas
(ibrator dengan ke8epatan renda7 selama 30detik untuk meng7ilangkan gelembung udara. e. Adonan gipsum dituangkan ke dalam 8etakan di atas (ibrator &ang suda7 di 7idupkan dengan ke8epatan renda7 untuk meng7ilangkan udara &ang terebak$ kemudian permukaan 8etakan diratakan.
2.3 Pe&%'%ra pe&erasa a(a! )ii"ia! se""i&*
a. 6top#at87 din&alakan dan pengukuran dimulai pada saat adonan dituang ke dalam 8etakan. ;etakkan diletakkan diba#a7 arum Gillmore dengan berat beban > pound dengan penampang arum <2 in87. Kemudian permukaan adonan gipsum ditusuk dengan gerakan 8epat dan arum di angkat kembali$ uung arum dibersi7kan dengan tissue. b. Penusukan pada permukaan adonan diulangi lagi setiap 30 detik sambil 8etakkan digerakkan memutar untuk mendapatkan daera7 tusukan &ang berbeda. 8. Gerakan ini dilakukan sampai arum tidak dapat menusuk permukaan adonan gipsum$ pada saat itu stop#at87 dimatikan dan #aktu di8atat. 2.+ Pe&%'%ra pe&erasa a',ir )-ia! se""i&*
a. 6etela7 arum Gillmore dengan ukuran <2 in87 tidak dapat menusuk permukaan adonan gipsum lagi$ maka 8etakan gipsum dipinda7kan keba#a7 arum berukuran <2- in87 dengan beban pound. b. 6top#at87 din&alakan$ permukaan adonan gipsum ditusuk dengan uung arum dengan 8ara seperti pada pengukuran initial setting sampai arum tidak dapat menusuk permukaan adonan gipsum. Pada saat itu 6top#at87 dimatikan #aktu di8atat. 3. ASIL PRAKTIKUM
Ada tiga per8obaan setting time dari gipsum tipe II dengan W
Per8obaan
Perbandinga
1umla7
Initial Setting @Berat
Final Setting @Penampang
ke
n W : P Ratio
Putaran
Beban > Pound$
1arum <2- In87$ Berat
dalam
Penampang 1arum
Beban Pound
%enit
<2 In87 1umla7 Waktu
.
2.
3.
30ml : /0
2
gram
putaran
30ml : -0
00
gram
putaran
3/ml : /0
-0
gram
putaran
Tusukan -0 tusukan
2) menit
1umla7
Waktu
Tusukan 2+ tusukan
-0 menit
2/ tusukan
3 menit
2+ tusukan
-2 menit 30
30 detik -0 tusukan
2) menit 30 detik
-/ tusukan
2 menit
!apat kita li7at pada tabel diatas$ &ang mengalami setting time terbesar adala7 per8obaan 3 dengan W : P ? 3/ : /0 +. PEMAASAN +.1 Laasa Te4ri
Gipsum adala7 mineral &ang di7asilkan se8ara alami di pegunungan$ berupa bubuk puti7$ dengan rumus kimia ;a6-.22 @kalsium sul9at di7idrat. Pembuatan produk gipsum &ang digunakan dalam kedokteran gigi merupakan 7asil 8al8ination kalsium sul9at di7idrat atau gipsum se7ingga terbentuk kalsium sul9at 7emi7idrat. %aterial ini se8ara luas digunakan untuk membuat model$ 8asts $dan dies. Klasi9ikasi gipsum @A!A spesi9ikasi nomor 2/:
detik
2 3 /
Impression plaster @tipe I %odel plaster @tipe II !ental stone @tipe III !ental stone$ 7ig7 strengt7 @tipe I5 ig7 strengt7$ 7ig7 eCpansion dental stone @tipe 5 Produk gipsum &ang digunakan dalam kedokteran gigi terbentuk
dari kristalisasi air dari gipsum membentuk kalsium sul9at 7emi7&drate. Gipsum
2;a6-.22
gispum produk
D
air
@;a6-2.2
D
32
Kalsium sul9at di7idrat
Kalsium sul9at 7emi7idrat
Aplikasi produk gipsum dalam kedokteran gigi merupakan kebalikan dari reaksi di atas. emi7&drate di8ampur dengan air dan bereaksi membentuk di7idrat. @%8;abe and Walls$ 200,$ 7al. 32=33. 6ala7 satu tipe gipsum adala7 dental plaster atau gipsum tipe II. %odel plaster sering digunakan untuk diagnosti8 8ast dan artikulasi dari stone 8ast. Produk ini se8ara tradisional diproduksi dalam #arna puti7 terutama digunakan dalam ortopedi se7ingga dapat di bedakan dengan dental stone. Plaster diproduksi melalui proses kalsinasi. G&psum dipanaskan sampai su7u dari sekitar 20 E ; untuk meng7ilangkan air kristalisasi. Bentuk ak7ir dari proses kalsinasi ini adala7 partikel F=7emi7idrat. %anipulasi
dari
gipsum
dilakukan
dengan
melakukan
pen8ampuran bubuk dari gipsum ini dengan air. Proses pen8ampuran disebut dengan spatulasi. Proses spatulasi memiliki e9ek tertentu pada setting time dan setting eCpansion. @;raigs$ 200,. al.3/=3) Gipsum memiliki #aktu setting. Proses setting dimulai tepat setela7 air dan bubuk selesai di8ampur. Ta7ap pertama dalam proses setting adala7 bersatun&a air dengan 7emi7idrat. emi7idrat &ang tela7 larut se8ara 8epat beruba7 menadi di7idrat &ang mempun&ai kelarutan lebi7 renda7. Kelarutan &ang tela7 melebi7i batas men&ebabkan larutan
memadat. Proses terus berlanut sampai seluru7 7emi7idrat beruba7 menadi di7idrat. Ketika 7emi7idrat di8ampur dengan air terbentuk di7idrat dengan reaksi sebagai berikut: @;a6-2$ 2 D 33 H 2 ;a6-$ 2 2D 300 kal< gr mol Reaksi &ang teradi saat setting time ini merupakan reaksi eksotermik$ dimana reaksi ini meng7asilkan panas 300 kal
Berdasarkan teori$ #aktu setting gipsum tipe II dipengaru7i ole7 perbandingan ratio W : P. 6emakin tinggi perbandingan W : P$ maka semakin lama setting time dan semakin lema7 produk gipsum. al ini teradi karena semakin ban&ak air digunakan untuk pengadukan$ semakin sedikit umla7 nu8leus pada unit (olume. Akibatn&a #aktu pengerasan diperpanang @Anusa(i8e 2003$ 7al./=)2. Pada praktikum ini dilakukan tiga ma8am perbandingan W : P rasio &ang berbeda &aitu W : P ratio /0 gram : 30 ml air$ -0 gram : 30 ml air$ dan /0 gram : 3/ ml air. 6etela7 diamati$ didapatkan 7asil praktikum ba7#a rasio W : P memang mempengaru7i lama pengerasann&a. Pada per8obaan dengan ratio W : P -0 gram : 30ml air dan /0 gram : 30 ml air didapatkan #aktu initial setting &ang sama sedangkan #aktu 9inal setting
dengan ratio -0 gram : 30 ml air lebi7 8epat dibanding /0 gram : 30 ml air 7an&a terdapat selisi7 #aktu satu menit. al ini berla#anan dengan landasan teori &ang ada karena adan&a 7uman error pada saat pengamatan praktikum dan beberapa 9aktor lain &ang mempengaru7i &aitu : a
Cara pe&a%'a ;ara pengadukan sangat mempengaru7i si9at dari adonan adonan
gipsum dan lama pengerasann&a. 6emakin 8epat dan semakin lama mengadukn&a maka akan memperpendek setting timen&a sedangkan semakin lambat dan semakin singkat #aktu mengadukn&a maka akan memperpanang setting timen&a @Anusa(i8e$ 2003$ 7al. 2)- / U'%ra pari'e! 6emakin 7alus ukuran partikel 7emi7idrat$ semakin 8epat adonan gipsum mengeras$ apalagi ika produk tersebut @gipsum tela7 melalui proses penggilingan. Tidak 7an&a kelarutan 7emi7idrat saa &ang meningkat$ tetapi nukleus gipsumpun uga menadi lebi7 ban&ak$ 7al ini men&ebabkan proses kristalisasi menadi lebi7 8epat @Anusa(i8e$ 7alaman 2)-. #
Retarder a Accelerator
;ara &ang e9ekti9 dalam mengendalikan setting time adala7 dengan menamba7kan ba7an kimia pada 8ampuran plaster atau dental stone. 1ika ba7an kimia tersebut menurunkan setting time maka disebut a88elerator$ ika ba7an kimia tersebut meningkatkan setting time maka disebut retarder @Anusa(i8e$ 7alaman 2)/.
Ke$%ria
Bila proses pengapuran tidak sempurna dan partikel gipsum tetap$ atau ika pabrik menamba7kan gipsum$ maka setting time akan lebi7 8epat karena penamba7an potensial nukleus kristalisasi. Apabila terdapat ortorombik an7idrit$ periode induksi akan meningkat. Apabila terdapat 7eksagonal an7idrat$ periode induksi menurun. @Anusa(i8e$ 7ala man 2)-
e
Te$pera"%r
'9ek temperatur pada setting time 8enderung tidak berpengaru7 dan ber(ariasi dari satu plaster @atau stone dengan &ang lainn&a. 6edikit peruba7an teradi antara 0o; dan /0 o;. 1ika temperatur 8ampuran air dan plaster meningkat kurang lebi7 /0o;$ retardation akan teradi se8ara berta7ap. Begitu temperatur men8apai 00 o;$ tidak ada reaksi &ang teradi @Anusa(i8e$ 2)/.
Berdasarkan praktikum &ang kami lakukan$ 7asil per8obaan kami berla#anan dengan landasan teori &ang ada. Jrutan setting time &ang ter8epat pada per8obaan kami adala7 pada per8obaan kedua$ lalu per8obaan pertama$ dan selanutn&a per8obaan ketiga. al ini berla#anan dengan teori &ang men&ebutkan semakin besar perbandingan W : P$ maka semakin lama setting time.
5. SIMPULAN
6etting time &ang teradi pada gipsum tipe II di pengaru7i ole7 beberapa 9aktor dan 9aktor &ang dominan adala7 ratio W : P. 6emakin tinggi perbandingan ratio W : P$ maka semakin lama setting time n&a. 6. DAFTAR PUSTAKA
Anusa(i8e K1. 2003. Phillip’s Science of Dental Material. t7 ed. W.B 6aunders. p 2)-=2)/ ;raig$ Robert George$ Po#ers$ 1o7n %.$ Wata7a$ 1o7n ;.200,$ Dental Materials: Properties and Manipulation 8th edition$ %osb&$ %i87igan. %8;abe 1*$ and Walls AWG. 200,. Applied Dental Materials$ t7 ed. Australia. Bla8k#ell Publis7ing .td.