I.
Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya (tahun 1999) unit usaha AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) dikelola
oleh PT Ma’soem Arias di bawah pengawasan Divisi III, dengan mendistribusikan “Air Ganesha” bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), namun karena terdapat berbagai kendala dilapangan, kerjasama tersebut diakhiri pada tahun 2001 dan diputuskan untuk mengelola AMDK dengan merek sendiri yakni “Al Ma’soem”. Pada tahun 2001 (setelah kerjasama dengan “Air Ganesha” tidak dilanjutkan), PT. Ma’soem Arias bekerjasama dengan CV. Angkindo yang berlokasi di Lembang memproduksi AMDK “Al Ma’soem”. Selama masa kerjasama, makloon dimulai dari kemasan gallon 19 liter, botol 600 ml dan dilanjutkan dengan Cup 240 ml, dalam kurun waktu tersebut banyak pengalaman dan hal-hal baru yang didapat dalam pengelolaan AMDK, maka dengan segala potensi yang ada, selanjutnya dijajaki rencana pendirian Pabrik AMDK sendiri. PT Ma’soem Arias terus melakukan berbagai kajian tentang kemungkinan didirikannya pabrik AMDK. Sesuai dengan Misi dan Visi PT. Ma’soem Arias yang ingin mengembangkan Perusahaan
ekonomi
ummat
bergayung
sambut
dengan
aktifnya
Pimpinan
dalam Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (LPEM) Jawa Barat
yang berkedudukan di PUSDAI Jawa Barat. Dalam realisasinya untuk memperkokoh Ukhuwah Islamiyah melalui pengembangan ekonomi, LPEM mendirikan PT. Mu’awanah Pemberdayaan Ummat (MPU) berdasarkan akta no. 2 tanggal 9 Januari 2003 notaris Rusman, SH. dan mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor : C-10472 HT.01.01 tahun 2003. Berdasarkan kesamaan Misi dan Visi, PT. Ma’soem Arias bekerjasama dengan PT. Mu’awanah Pemberdayaan Ummat membentuk satu perusahaan yang bergerak dalam bidang AMDK yaitu PT. Mu’awanah Al Ma’soem pada tanggal 2 Januari 2004 berdasarkan akta no. 01 Notaris Nurgana Hermania Hardibrata, SH.
Selanjutnya dilaksanakan pembangunan pabrik Air Minum Dalam kemasan (AMDK) berlokasi di Jl. Raya Tagog RT.04/04 No. 168 Kel. Cimekar Kec. Cileunyi Kab. Bandung 40393.
Produksi perdana AMDK PT. Muawanah Al Ma’soem sekaligus peresmian Pabrik AMDK yang dihadiri oleh para pimpinan Ormas Islam Jawa barat dan Pimpinan Ma’soem Group pada tanggal 26 Oktober 2003, meluncurkan produk AMDK kemasan 19 liter, 600 ml
dan 240 ml dengan merk “Al Ma’soem”. Pada perkembangan selanjutnya diluncurkan pula merk baru yang bernama “QuaZam”. Pada tahun 2006 menambah produksi kemasan 1500 ml, serta menjalin kerjasama dengan produk lain dengan sistem makloon. II.2 Lokasi pabrik Lokasi pabrik air minum Al Ma’soem berada di jalan raya Cikalang 168 desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. II.3 Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan yang ada di PT. Muawanah Al Masoem meliputi : 1. Pegawai staf manajemen Pegawai staf meliputi kepala pabrik, manajer produksi, manajer umum, manajer pemasaran, staf bahan baku, staf administrasi, staf keuangan, staf laboratorium-quality control dan staf maintenance. 2. Tenaga kerja pabrik Tenaga kerja yang telah lulus seleksi masuk mendapat pelatihan tiga bulan untuk pengenalan seluruh
intruksi kerja yang harus dipahami dan dikuasai. Setelah
dinyatakan lulus melewati masa percobaan tenaga kerja tersebut dapat diangkat menjadi karyawan tetap, mendapat perpanjangan kontrak atau mengalami pemutusan kontrak yang kesemuanya bergantung pada prestasi kerja masing-masing. II.3.1 Perekrutan Untuk sumber daya manusia, PT. Muawanah Al Masoem dikelola oleh manajeman pusat PT. Ma’soem dengan mempertimbangkan kebutuhan perusahaan. Manajemen PT. Muawanah Al Masoem menjamin bahwa seluruh personil mempunyai kualifikasi yang menjadi tugas dan tanggung jawab sesuai kebijakan perusahaann. Penempatan sumber daya manusia disesuaikan dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimilki oleh setiap karyawan.
Karyawan PT. Muawanah Al Masoem sebagian besar adalah lulusan dari Yayasan Pendidikan Al Ma’soem (YPAM) dari berbagai tingkatan pendidikan. Lingkungan sekitar pabrik juga menjadi perhatian, beberapa warga sekitar yang memenuhi persyaratan juga dipekerjakan sehingga diharapkan dapat tercipta suasana yang nyaman dengan lingkungan sekitar. II.3.2 Jam kerja Jumlah hari kerja karyawan di PT. Muawanah Al Masoem adalah 6 hari per minggu, dari hari senin sampai hari sabtu, untuk staf dengan jumlah jam kerja 7 jam per hari begitu juga untuk tenaga kerja pabrik jam kerja adalah 7 jam per hari dengan tiga shift setiap harinya. Pembagian jam kerja untuk tenaga pabrik PT. Muawanah Al Masoem, sebagai berikut: Hari Senin-Kamis, Sabtu Shift
Shfit 1
Shift 2
Shift 3
Masuk
05.00 – 13.00
13.00 – 21.30
21.00 – 04.30
Istirahat
09.00 – 10.00
17.00 – 18.30
01.00 – 01.30
Hari Jum’at Shift
Shfit 1
Shift 2
Shift 3
Masuk
04.45 – 11.30
13.00 – 21.00
21.00 – 04.30
Istirahat
07.45 – 08.15
17.00 – 18.30
01.00 – 01.30
II.3.3 Penilaian hasil kerja Untuk menjamin objektivitas dalam pembinaan pegawai berdasarkan sistem karier dan sisitem prestasi kerja, maka perlu diadakan sistem penilaian palaksanaan pekerjaan pegawai. Penilaian tersebut dilakukan setiap bulan oleh atasan masing-masing karyawan.
Hasil penelitian pelaksanaan tersebut dituangkan dalam suatu daftar yang dikirim ke bagian Sumber Daya Manusia pusat PT Ma’soem. Penilaian ini akan menentukan besarnya bonus yang diterima, serta evaluasi bagi karyawan yang belum diangkat. Berdasar hasil penilaian tersebut karyawan yang bersangkutan dapat diangkat menjadi karyawan tetap, mendapat perpanjangan kontrak, atau bahkan pemutusan kontrak. Penilaian didasarkan pada tiga aspek yaitu : 1. Motivasi Kerja Penilaian ini didasarkan pada kehadiran karyawan yang bersangkutan, hal ini dinililai karena akan sangat berpengaruh terhadap kinerja pribadi dan perusahaan. 2. Kemampuan kerja Penilaian ini didasarkan pada faktor-faktor yang menunjukkan kesanggupan seorang pegawai untuk mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas kelompok tanpa menunggu perintah dari atasan. Penilaian pada aspek ini didasarkan pada kecakapan, ketelitian dan kejujuran. 3. Prestasi / Hasil Kerja Adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai PT. Muawanah Al Masoem dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. II.3.4 Keamanan dan kondisi pekerja. Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja telah menjadi perhatian yang serius berbagai pihak terutama perusahaan itu sendiri dalam usahanya untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya, pekerja, pemerintah maupun masyarakat. Diketahui bahwa 85 % sumber kecelakaan kerja adalah faktor manusia (Suma’mur. PK, 1994:213) dan kecelakaan tersebut dapat dihindari jika pekerja memilki ‘sense of safety’ (Schlumberger, 1981: 1). Alat pelindung diri merupakan alat yang dapat memberikan
perlindungan terhadap timbulnya bahaya yang diakibatkan oleh kerja sehingga penggunaan alat pelindung diri merupakan hal yang sangat penting dilakukan. Untuk keselamatan karyawannya maka PT. Muawanah Al Masoem memberikan alat pelindung diri, diantaranya: sarung tangan, masker, sepatu boot, pakaian kerja steril, jas laboratorium. Hal itu pula diperkuat oleh Peraturan Menaker No. 01/Men/1981, pasal 5 ayat 2 yang menyatakan bahwa tenaga kerja diharuskan memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan untuk mencegah penyakit akibat kerja. Perlindungan tenaga kerja melalui usahausaha teknis pengamanan tempat, peralatan dan lingkungan kerja adalah sangat perlu atau diutamakan, namun kadang-kadang keadaan bahaya masih belum dapat dikendalikan sepenuhnya, sehingga digunakn alat-alat pelindung diri (personal protective devices).