Sejarah Perusahaan Vivo Berdiri pada tanggal 18 September tahun 1995 di Dong Guan, provinsi Guang Dong. Sudah hjampir 20 tahun, pendiri serta CEO Bu Bu Gao, Duan Yong Ping, sekarang bertempat tinggal di Amerika Serikat, handphone Vivo di produksi di Negara China, di impor dari Hongkong ke Indonesia, serta menggunakan cara penjualan secara online di Negara China, Indonesia, India, Malaysia, dan Vietnam. Vivo merupakan perusahaan yang memproduksi 3 macam produk seperti : 1. Fasilitas surat menyurat : Handphone 2. Fasilitas mendengar dan menonton : pemutar VCD, pemutar musik : MP3 3. Mesin belajar berbasis elektronik : mesin belajar digital, mesin belajar berbasis system komputer, kamus digital Budaya perusahaan : Ketulusan hati -- kepada perusahaan, kepada perabat kerja, kepada pelanggan Kewajiban -- melakukan hal yang benar, hal yang benar dilaksanakan dengan baik; jujur menepati janji, melakukan sesuai apa yang dikatakan, tidak mengambil keuntungan orang Kelompok -- tidak ada keberhasilan kelompok, maka tidak ada keberhasilan pribadi, menghormati setiap harga diri pekerja, tidak ada satu perusahaan yang tidak membutuhkan sekelompok orang untuk mencapai tujuan kesuksesan yang diinginkan Kualitas -- memproduksi handphone terbaik untuk para konsumer, kualitas alat terbaik Belajar terus menerus -- hanya belajar secara mengulang, maka potensi diri sendiri akan meningkat; hanya belajar secara mengulang, tidak akan di keluarkan perusahaan, tidak akan di singkirkan masyarakat Pemikiran konsumen -- menggunakan prinsip konsumen untuk membuat produk, sesuai permintaan dan kemauan konsumen untuk membuat produk, Walaupun bekerja sebagai pembimbing atau pengontrol perusahaan, wajib memiliki 7 jenis sifat tulus seperti : 1 : percaya diri : percaya pada perusahaan, percaya pada produk, percaya kepada kerabat kerja, percaya pada masa depan sendiri 2 : kebiasaan hati : memakai hati yang tulus terhadap pelanggan setiap harinya, melakukan hal yang patut kita lakukan, menenangkan kepeibadian sendiri 3 : rasa penerimaan dan pendapatan : melampaui kepribadian seseorang, untuk berprinsip pada pelanggan sendiri setiap hari 4 : rasa bertanggung jawab : bertanggung jawab pada pekerjaan, perusahaan, perabat kerja, melakukan penalaran untuk berpikir melalui berbagai aspek atau pihak lain 5 : kesabaran : bersabar pada rekan kerja, konsumen, dan juga teman seperjuangan kerja 6 : rasa menyayangi : memiliki kebersamaan dengan rekan kerja, konsumen, teman kerja seperti teman, harus menggunakan sikap melayani yang baik agar nasabah merasakannya 7 : mengambil hati nasabah : memahami keminatan dan pemikiran nasabah, apa yang dilakukan selanjutnya, apa yang diburuhkannya.