BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat pesat termasuk dalam hal pemasaran produk. Beberapa puluh tahun yang lalu banyak penjual yang membungkus jualannya terlebih untuk makanan hanya dengan daun ataupun kertas. Hal ini kurang efektif karena daun maupun kertas tidak tahan dengan makanan terlebih makanan berkuah. Alhasil, bungkus tersebut rusak sehingga makanan terbuang dengan percuma. Namun setelah plastik dikembang dan digunakan pada abad ke-20, manusia dimanjakan dengan aneka macam jenis plastik baik sebagai pembungkus makanan, minuman, dll. Selain itu plastik juga banyak digunakan sebagai peralatan rumah tangga misalnya bak mandi, timba, baskom, dll. Salah satu industri plastik terbesar di Indonesia adalah PT Lotte Chemical Titan Nusantara yang terletak di Kabupaten Cilegon, Banten. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui bagaimana pengolahan plastik yang dapat kita temui hampir di setiap aktivitas manusia.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian plastik itu? 2. Apa saja jenis plastik yang diolah pada PT Lotte Chemical Titan Nusantara? 3. Bagaimana proses produksi plastik pada PT Lotte Chemical Titan Nusantara? 4. Bagaimana sistem utilitas yang digunakan pada PT Lotte Chemical Titan Nusantara? 5. Bagaimana penerapan K3L pada PT Lotte Chemical Titan Nusantara? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, yaitu : 1. Memberikan pengetahuan tentang plastik lebih detail kepada masyarakat 2. Memberikan pengetahuan tentang sistem utilitas yang digunakan pada PT Lotte Chemical Titan Nusantara 3. Meningkatkan penerapan K3L saat berada di industri
PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 1
1.4 Manfaat Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah kita dapat meningkatkan pengetahuan lebih detail tentang plastik, proses produksi, dan sistem utilitas yang digunakan oleh salah satu industri pengolahan plastik. Selain itu, dapat meningkatkan pengetahuan K3L di dunia industri.
PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Plastik Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri. Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding, ekstrusi, dll) Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang deformasi atau gagal karena shear stress, lihat keplastikan (fisika) dan ductile. Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.). Klasifikasi lainnya juga umum. Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulangbelakang (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut. Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, "shellac") sampai ke material alami
PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 3
yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene). 2.2 Jenis Plastik yang Diolah
2.2.1 Plastik HDPE Polietilena berdensitas tinggi (High density polyethylene, HDPE) adalah polietilena termoplastik yang terbuat dari minyak bumi. Membutuhkan 1,75 kg minyak bumi (sebagai energi dan bahan baku) untuk membuat 1 kg HDPE. HDPE dapat didaur ulang, dan memiliki nomor 2 pada simbol daur ulang. Pada tahun 2007, volume produksi HDPE mencapai 30 ton. HDPE memiliki percabangan yang sangat sedikit, hal ini dikarenakan pemilihan jenis katalis dalam produksinya (katalis Ziegler-Natta) dan kondisi reaksi. Karena percabangan yang sedikit, pipa HDPE memiliki kekuatan tensil dan gaya antar molekul yang tinggi. HDPE juga lebih keras dan bisa bertahan pada temperatur tinggi (120 o
C).
HDPE sangat tahan terhadap bahan kimia sehingga memiliki aplikasi yang luas, diantaranya:
Kemasan deterjen
Kemasan susu
Tanki bahan bakar
Kayu plastik
Meja lipat
Kursi lipat
Kantong plastik
Wadah pengangkut beberapa jenis bahan kimia
Sistem perpipaan transfer panas bumi
Sistem perpipaan gas alam
Pipa air
Pembungkus kabel
Papan luncur salju Kode 2: HDPE (High density polyethylene)
PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 4
HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Kode 2 ini biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Walaupun begitu, kode 2 ini juga direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Kenapa? karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
Tabel 1.1 Beberapa plastik HDPE yang dihasilkan oleh PT Lotte Chemical Titan Nusantara
Applikasi
Kode
MFR (190/2.16) Densitas (kg/m3)
Deskripsi
Produksi Heavy-duty HD5740UA 4
955
injection
moulded crates, pallets and bins. Injection
General
HD6070EA
7,6
960
moulded
packaging
crates,
Injection
containers and pails.
Moulding
Injection
moulded
packaging HD6070UA 7,6
960
crates,
containers and pails with
UV
light
stabilizer.
PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 5
Gambar 1.1 beberapa contoh produk HDPE
2.2.2 Produk LLDPE Polietilena berdensitas rendah
(low density polyethylene, LDPE) adalah
termoplastik yang terbuat dari minyak bumi. Pertama kali diproduksi oleh Imperial Chemical Industries (ICI) pada tahun 1933 menggunakan tekanan tinggi dan polimerisasi radikal bebas. LDPE dapat didaur ulang, dan memiliki nomor 4 pada simbol daur ulang. LDPE dicirikan dengan densitas antara 0.910 - 0.940 g/cm3 dan tidak reaktif pada temperatur kamar, kecuali oleh oksidator kuat dan beberapa jenis pelarut dapat menyebabkan kerusakan. LDPE dapat bertahan pada temperatur 90 oC dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kode 4: LDPE (Low density polyethylene)
LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode 4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan kode 4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini. LDPE memiliki percabangan yang banyak, lebih banyak dari pada HDPE sehingga gaya antar molekulnya rendah. Ketahanan LDPE terhadap bahan kimia diantaranya: PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 6
Tak ada kerusakan dari asam, basa, alkohol, dan ester.
Kerusakan kecil dari keton, aldehida, dan minyak tumbuh-tumbuhan.
Kerusakan menengah dari hidrokarbon alifatik dan aromatik dan oksidator.
Kerusakan tinggi pada hidrokarbon terhalogenisasi.
LDPE memiliki aplikasi yang cukup luas, terutama sebagai wadah pembungkus. Produk lainnya dari LDPE meliputi:
Wadah makanan dan wadah di laboratorium
Permukaan anti korosi
Bagian yang membutuhkan fleksibilitas
Kontong plastik
Bagian elektronik
Tabel 1.2 Beberapa plastik LLDPE yang dihasilkan oleh PT Lotte Chemical Titan Nusantara
Aplikasi
Kode
MFR
Densitas
Produk
(190/2.16)
(kg/m3)
Deskripsi Low slip performance sealing layer for
LL0209AA
0.9
920
adhesive lamination film with low gel levels for heavy-duty sack film.
LLD Film
LL0220AA
2
920
Low slip performance film for cast film application and agricultural film. High slip performance, High output and
LL0220SR
2
920
low blocking force film for food, retail and industrial packaging.
PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 7
Gambar 1.2 beberapa contoh produk LLDPE
2.3 Proses Produksi Pada pengolahan polymer pada PT Lotte Chemical Titan Nusantara bukan hanya pada satu unit pegolahan. Namun, dibagi menjadi beberapa unit pengolahan mulai dari pengolahan bahan baku, pruduk jadi, dan utilitas. Unit-unit pengolahan polimer pada PT Lotte Chemical Titan Nusantara sebagai berikut: a. Area 1 (Utility and Core common) : meliputi IBL/ Utility and Core Common b. Area 2 : meliputi Train 1, Train 2, dan Train 3 yang merupakan area proses utama untuk mneghasilkan polietilen. Area 2 ini meliputi prepolymerization unit (PPU), polymerization unit (PU), additive and pelleziting unit (APU), dan product store and bagging unit (PBU). Train 1 menghasilkan produk polietilen berupa Linierr Low Density Polyethylene (LLDPE) dan High Density Polyethylene (HDPE) dengan menggunakan katalis ziegler, sedangkan train 2 menghasilkan produk polietilen jenis HDPE saja dengan menggunakan katalis kromium. Train 3 merupakan tempat pembuatan polietilen dengan menggunakan katalis xyopol yang sudah jadi dan langsung diinjeksikan ke reaktor utama. Di area 3 berlangsung proses polimerisasi sampai finishing (Mayangsari, 2010).
PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 8
Gambar 1.3 flowchart produksi polimer pada PT Lotte Chemical Titan Nusantara
Mekanisme produksi polimer
A. Feed Puification Di unit ini, bahan baku utama etilen dan butene dibebaskan dan dikeringkan dari kandungan karbon monoksida, karbon dioksida, asetilen, senyawa sulfur, oksigen, dan air sebelum masuk reaktor polimerisasi. Karena kemurnian bahan baku sangat berpengaruh terhadap reaksi polimerisasi dan produk yang dihasilkan. Etilen berasal dari jetty (pelabuhan kecil) dicampur dengan etilen dari tangki penyimpanan yang kemudian suhunya dinaikkan untuk menguapkan etiilen yang akan digunakan pada prose menggunakan vaporizer. Sebelum etilen ditransfer untuk proses, terlebih dahulu dihilangkan impuritasnya (berupa sulfur) di dalam sulfur adsorber dengan menggunakan solid catalyst zinc oxide. Absorbsi sulfur ini dilakaukan untuk mencegah poisoning pada katalis palladium yang digunakan pada reaksi hidrogenasi asetilen dalam acetylene hydrogenator. Kedua jenis katalis yang digunakan dalam treatment awal untuk etilen ini tidak dapat diregenerasi kembali, karen asetelah waktu tinggal diperbolehkan habis maka katalisnya harus segera diganti.
PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 9
Tahapan selanjutnya adalaah untuk menghilangkan impurities berupa CO di dalam CO treater menggunakan katalis copper oxidized dan O2 dalam O2 treater menggunakan katalis copper reduced. Untuk treatment H2O menggunakan katalis molecular sieve 3A. Impurities lain berupa CO2 treater menggunakan katalis alumina. Proses pemurnian buten untuk menghilangkan kandungan H2O-nya dengan menggunakan katalis molecular sieve
3A, untuk selanjutnya digunakan dalam
proses.
B. Unit Prepolymerisasi (PPU) Unit prepolimerisasi adalah unit dalam pembentukan powder prepolimer aktif yang akan digunakan untuk pembentukan polimer pada reaktor utama. Selain itu prepolimer memiliki beberapa keuntungan dalam pembentukan polietilen, yaitu: 1. Memudahkan dalam pengaturan activity catalyst 2. Mengurangi pembentukan pembentukan panas pada suatu titik 3. Penyebaran catalyst yang baik saat proses fludisasi di dalam reactor fludized bed (R400). Prepolimerisasi Kromium Pada umumnya proses prepolimerisasi di train 2 sama dengan ditrain 1, yang membedakan hanyalah ada tote bin di R-200 yang berisi Cr6+ selain itu terdapat extrac pipe yang berfungsi untuk mengambil wax dari solvent yang terlarut, dan dimurnikan di striping coloum, tetapi pada saat ini extrac pipe tidak digunakan lagi karena wax tidak berpengaruh terhadap produk sehingga wax dicampur juga untuk dijadikan produk. Prepolimerisasi chromium digunakan untuk membentuk prepolymer powder aktif jenis Titanvene HDPE (High Density Polyethylene). Katalis yang digunakan adalah katalis jenis Chromium yang telah diaktivasi dari Cr3+ menjadi Cr6+. Katalis kromium terdiri dari dua macam yaitu: Katalis PQ untuk pembuatan film prepolymer. Katalis ini disimpan dalam tote bin dengan urutan F-1. Katalis CC (Crossfield) untuk blow moulding prepolimer. Katalis ini disimpan dalam tote bin dengan urutan A-E. Katalis direaksikan dengan etilen, ASA (Anti Static Agent) dan TnOA, serta heksana (solvent) sebagai pelarut di dalam reaktor R-200. Semua bahan tersebut direaksikan dengan kondisi operasi tekanan 1 sampai 1,5 barg dan temperatur reaksi 70 0C, reaksi bersifat eksotermis.
Berikut ini adalah tahap pada unit prepolymerisation Chromium: PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 10
Charging
Tahapan charging untuk kromium: 1. Heksana (pelarut) yang telah dipanaskan pada E-207 masuk pada reaktor R-200 sampai mencapai volume sekitar 7 m3. 2. Katalis kromium dimasukan pada R-200 dengan berat yang telah ditentukan. 3. Untuk proses pembuatan prepolimer jenis PQ ditambahkan TnOA, sedangkan untuk jenis CC tidak ditambahkan TnOA. 4. ASA dimasukan dalam reaktor R-200 untuk mencegah terjadinya listrik statis. 5. Solvent dimasukan sampai volume total 15 m3.
Parameter Charging untuk kromium diantaranya: 1. FQI 207 untuk solvent 2. WI 200 untuk mengukur banyaknya katalis 3. FQI 144 untuk mengatur TnOA yang masuk 4. FQI 150 untuk mengukur banyaknya ASA yang masuk 5. PC 200=0,5 barg
Reaction Setelah charging selesai maka ditambahkan etilen sebagai bahan baku ke dalam
reaktor R-200 dengan flow rate 350 kg/jam secara kontinyu hingga mencapai 2000-2500 kg. Pada reaksi prepolimerisasi kromium tidak ditambahkan hidrogen untuk mengontrol melt index. Melt index dikendalikan dengan mengatur temperatur reaktor.
Drying Prepolimer yang terbentuk pada R-200 ditransfer ke unit pengering R-300, untuk
Dikeringkan oleh nitrogen panas dengan suhu 750C
Storage Apabila proses pengeringan selesai dengan adanya indikasi temperatur pada DCS
mencapai 550C dan cek visual di lapangan, maka prepolymer powder ditransfer ke tangki penyimpanan penyimpangan prepolimer D-310 oleh blower C-310 yang dapat menampung 7-8 batch powder prepolymer. Sebagai indikasi bahwa transfer dan R-300 menuju D-310 berlangsung dengan baik dapat dilihat dari bertambahnya berat weight feeder pada D-310.
C. Unit Polymerisasi (PU)
PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 11
Proses polmerisasi dilakukan dalam fluidised bed reaktor yang mereaksikan etilen, hidrogen, dan co-monomer dengan powder aktif
prepolimer yang diinjeksikan ke reaktor secara
bertahap dari secondary feed hooper D-350 dengan bantuan tekanan nitrogen sebagai gas carrier. Kondisi operasi pada tekanan 19-20 BARG, temperatur 90-94oc, dan komposisi fase gas (H2/C2, C4/ C2) menurut nilai produk. Katalis (prepoli) diinjekan secara reguler sebagai pruduk rata-rata, monomer dan co-monomer dengan meneruskan umpan untuk memelihara komposisi fase gas. Sifat produk utama terdiri dari: a.Melt Index : dikontrol oleh temperatur reaksi dan rasio H2/C2. b.Densitas : dikontrol rasio comonomer rasio (rasio C4/C2) Kemudian polimer ditarik secara reguler menggunakan penarikan berbasis sistem lateral dalam produksi. Bubuk dari reaktor mengalami proses degadding untuk menghilangkan sisa dari hidrokarbon dan menurunkan aktivitas katalis.
Gambar 1.4 proses pada Unit Polimerisasi
D. Additing Pellezing Unit (APU) & Product Storage/ Bagging Unit (PBU) Untuk poallize bubuk polimer yang keluar darii reaktor ke dalam pelet 2-4 mm dengan menggunakan extruder. Aditif beberapa ditambahkan kualitas produk saeperti tingkat transparan, PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 12
ketahan tarik, ketahanan cahaya, ketahan suhu, dan lain-lain. Tekanan tinggi diperlukan untuk memaksa polimer kental meleleh melalui layar. Pellet yang dialirkan menggunkan air kemudian diangkut ke pengering untuk memisahkan air dai pelet. Selanjuutnya pelet kering dimasukkan ke dalam clasifier untuk mendapatkan untuk mendapatkan detail spec ukuran dan memisahkan ukuran spec off. Melalui udara pelet dialirkan menuju silo untuk pencampuaran daan homogenisasi. Pelet yang sudah homogen selanjutnya ditransfer menuju Bagging Silo untuk proses bag off (25 kg/bag).
2.4 Sistem Utilitas PT. LOTTE memiliki area 1 yang meliputi unit utilitas ( Internal Battery Limits) dan core common. Unit utilitas merupakan unit yang menunjang proses di dalam suatu pabrik. Keberadaan unit ini sangat berpengaruh, karena unit ini akan menyuplai kebutuhan pokok dari suatu proses seperti listrik, air, bahan baku, dan lainnya. Sedangkan core common merupakan unit pembuatan katalis dan pembuatan bahan baku. Unit utilitas di PT. LOTTE meliputi : 1. Jetty 2. Sea water Intake 3. Ethylene Storage Unit 4. Buten Sphere 5. Boil of gas compressor 6. Treated cooling water 7. Potable water unit 8. Demirization unit 9. Steam generation ( 8-B- 401A/B/C )
PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 13
10. Instrument air 11. Fuel oil and LPG storage 12. Nitrogen supply 13. Hydrogen supply 14. Penyediaan tenaga listrik 15. Effluent Treatment unit 16. Flare stock and cold vent Jetty Jetty, adalah pelabuhan kecil di pabrik yang dipergunakan untuk bersandarnya kapal yang membawa bahan baku seperti etilen, dan butten Sea Water Intake Sea water intake, adalah unit yang akan menyuplai air laut untuk memnuhi kebutuhan beberapa proses, diantaranya : 1. Media pendingin cooling water return ( CWR) pada Treated cooling water ( TCW ) 2. Untuk emergency fire water, digunakan untuk cooling down ethylene storage tank pada saat keadaan daruat 3. Sebagai spray water traveling screen Ethylene Storage Unit ( Unit Pemyimpanan Etilen ) Etilen cair yang dialirkan dari kapal disimpan di ethylene storage unit (7-T-1350) dengan kondisi temperatur -103ºC dan tekanan 40- 80 mbang dan kapasitas 12000 ton. Tanki penyimpan ini dilengkapi dengan fasilitas free water spray yang berfungsi intuk mendinginkan tanki tersebut bila terjadi kebakaran dan ethylene vaporizer (7-E-350) yang berfungsi untuk merubah fasa etilen menjadi gas yang siap digunakan oleh area proses. Tekanan dalam tanki etilen selalu mengalami fluktuasi, hal ini disebabkan : 1. Temperatur udara luar 2. Aliran minimum dari jetty 3. Gesekan pompa etilen PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 14
Untuk mengatasi fluktuasi tersebut, maka pada tangki diberikan fasilitas boil off gas compressor . Butten Sphere Tangki tempat menyimpann 1- butena ini berbentuk bulat. Di dalam butane sphere ( 7-T-240), 1- butena mempunyai temperature 30ºC dengan tekanan 2,5- 4 barg dan kapasitas 2400 𝑚3 . Butene spehere ini dilengkapi dua buah pompa untuk memindahkan 1- butena ke area proses. Butene storage pump (7-P-240A/B ) dilengkapi cooler dengan tujuan mendinginkan temperature 1- butena. Tangki ini dilengkapi dengan pipa- pipa fire water dan bagian luar tangki diselimuti oleh fire protection.
Boil Off Gas Compressor BOG berfungsi untuk menstabilkan tekanan di dalam tangki etilen. BOG kompresor terdiri dari 2 buah, yaitu : 1. BOG liquefier atau bog recovery compressor (7-C -351) yng berfungsi untuk merubah etilen uap menjadi etilen untuk di kembalikan kedalam etilen storage tank ( 7-T-350). Keberadaan etilen uap di dalam tangki sangat dibutuhkan sebagai penyeimbang tekanan tangki. 2. BPG feed compressor (7-C-352) yang digunakan untuk menjaga tekanan tangki etilen dengan cara menghisap uap etilen dari 7-C-350 untuk kembali disuplai ke train Treated Coolid Water TWC adalah unit untuk mendinginkankembali cooling water return yaitu air pendingin yang telah dipakai dalam proes. Fungsi air pendingin adalah sebagai pendingin pada system di plant. Air laut setelah melewati sea water intake dipompa oleh sea water pump (7-P-101) disaring oleh sea water filter (8-S-101) dan sea water filter (8-S-110) untuk menyaring partikel kecil yang terikut dari air laut. Air laut yang tersaring dimasukkan ke TWC cooler (8E-101A-E) bersama dengan cooling water return dari proses. Tekanan dari TCW dijaga 1.2 barg dengan laju alir 2400 𝑚3 / jam per unit Potable Water Unit
PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 15
Potable water adalah sarana menyuplai air bersih untuk memnuhi kebutuhan rumah tangga dan bahan baku untuk demin water. Distribusi potable water yang utama di plant area, yaitu : -
Building tank
-
Raw material demin water
-
Safety Shower
-
Eye washer
-
House keeping
Pada saat ini, kebutuhan potable water PT. LOTTE disuplai dengan cara membeli dari PT. Sauh Bahtera Samudera. Air yang dibeli dimasukkan ke potable water storage tank dengan kapasitas 190 𝑚3 .melalui stone filter dengan cone screen untuk mencegah benda asing masuk ke dalam tangki. Unit Demineralisasi Demin water adalah air yang memiliki konduktifity yang rendah(<10ppm ). Proses pembuatan air demin menggunakan proses ion exchange. Bahan baku dari potable water, dimana air potable tersebut masih mengandung konduktivity yang tinggi yang dipengaruhi oleh kandungan ion- ion, Air portable dimasukkan dalam resin kation sehingga kation yang ada didalam potable water akan diikat oleh resin kartion tersebut , kemudian dimasukkan kedalam degasifer untuk menghilangkan kandungan gas terlarut. Langkah yang terakhir adalah mengairkan air kedalam resin anion sehingga kandungan anion-anionnya akan terikat oleh resin tersebut dan akhirnya akan di peroleh air bebas mineral. Steam Generation (8-K-401A/B/C) Steam Generation adalah unit penghasil kukus yang akan digunakan dalam proses. Alat yang digunakan adalah boiler. Prinsip kerja dari boiler yang digunakan di PT. TITAN adalah fir tube dengan air yang akan dipanaskan berada di luar tube. (di dalam shell boiler) dan gas pemanas ada di dalam tube. Panas yang digunakanuntuk menghasilkan kukus berasal dari panas pembakaran bahan bakar. Solar digunakan sebagai bahan bakar utama, dibakar di dalam burner dengan bantuan LPG sebagai pematik. Namun saat ini, boiler di PT. TITAN menggunakan bahan bakar LNG. PT. TITAN memiliki 3 buah boiler, dimana tiap boiler dilengkapi dengan 2 buah pompa tipe sentrifugal, satu dioperasikan dan satu dalam keadaan standby. Boiler yang digunakan adalah jenis fire tube boiler dengan kapasitasproduksi steam 255360 m3/jam per boiler dengan kapasitas produksi
PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 16
maksimum 672000 m3/jam jika ketiga boiler dengan kapasitas produksi maksimum 672000 m3/jam jika ketiga boiler beroperasi. Sedangkan kapasitas air (umpan boiler) adalah 313600 kg/jam. Air umpan boiler berasal dari saluran kondesat ditambah air demin. Air umpan boiler harus memenuhi karakteristik seperti pada tabel berikut :
Tabel 2.4. karakteristik Air Umpan Boiler Parameter
Kualitas
Tekanan
Ambient
Temperatur
43⁰C
PH
6,6 – 7,5
Kesadahan
1,01
Kandungan:
CaCo3
3,5 ppm
K
0,2 ppm
Fe
2.10−4 ppm
Cl
10 ppm
F
6. 10−4 ppm
SO4
1,2 ppm
CO3
4. 10−3 ppm
HCO3
0,08ppm
Air umpan boiler di pompa ke boiler melalui Boiler Feed Water Pump. Air umpan di injeksi dengan dua chemical agent, yaitu: 1. Phosphate sebagai inhibitor korosi, diinjeksikan pada section line Boiler Feed Water Pump. 2. Sulfite sebagai pengikat okesigen, diinjeksikan pada dischange line Boiler Feed Water Pump.
Air dalam boiler akan dikonversi menjadi steam melalui penghilangan panas dari pembakaran bahan bakar yang bersumber dari fuel oil dan waste solvent, sehingga menghasilkan saturated steam dengan temperatur 148⁰C dan kapasitas produksi 165760 m3/jam
Saturated steam akan masuk ke steam separator dimana terjadi penghilangan uap air. Uap air akan masuk ke economizer vessels dari mengalami kondensasi di condensat pot. Dry steam yang keluar dari steam separator masuk ke smoke box superheater steam dengan PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 17
temperatur 171- 196 ⁰C. Superhated steam yang dihasilkan masuk ke desuperheater dan akan mengalami kondensasi perubahan temperatur samai temperatur 191⁰C. Kemudian steam yang keluar akan didistribusikan ke unit-unit yang membutuhkan. Karakteristik steam yang dihasilkan seperti yang ditunjukkan tabel 2.5. berikut : Tabel 2.5. karakteristik Steam Kualitas
Parameter
Saturated steam
Superhated steam
Tekanan
3,5 barg
7 barg
Temperatur
148⁰C
171-196⁰C
Flowrate
165760 m3/jam
282240 m3/jam
Kandungan:
Max 3 mg/lt
Padatan
< 2 mg/lt
CaCO3
<0,02 mg/lt
O2
Kondesat dari condesat pot di pompa menuju deaerator dengan menggunakan condesate pump melewati condesate filter yang berfungsi untuk mencegah masuknya partikel solid ke boiler. Pada deator ini ditambah make up dari unit desalinasi sebagai umpan boiler. Steam yang dihasilkan dari steam generator ini ada 2 macam yaitu low steam dam medium steam. Medium steam didistribusikan secara langsung daari boiler pada tekanan 7 barg, sedangkan low Pressure steam didistribusikan dari medium pressure steam setelah tekanannya di turunkan menjadi 3.5 barg. Medium steam berfungsi untuk proses polimerasi. Sedangkan low steam digunakan untuk media pemanas di kolom Destilasi di solvent Recovery Unit dan sebagai pemanas aliran heksan pada unit prepolimerasi.
PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 18
Skema Proses Penyedian Steam dapat dilihat pada skema dibawah ini : Make Up air
Deaerator Air Umpan Boiler
Phosphate Boiler Feed Water Pump Steam Condensate Filter Boiler
Saturated steam
Condensate Pump
(148⁰C) Uap Air Steam separator (78-98⁰C)
Economyzer Vessel
Dry steam
Smoke Box Superhated
Superhated Steam (171-196⁰C)
Desuperhated
Steam
Gambar 2.7. Skema Proses Penyediaan steam 2.6.10 Instrumen Air Fungsi dari Instrumen Air adalah menyuplai kebutuhan udara bertekanan kebutuhan udara instrumen setiap jam sekitar 17.490 Nm3. Di PT. TITAN, kebutuhan udara dapat dipenuhi oleh empat buah kompresor yang mempunyai tipe screw compressor. Kompresor dengan tipe screw tersebut mempunyai keuntungan dapat menghasilkan pressure yang lebih tinggi dan PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 19
kandungan compressured air yang lebih banyak, dengan cara memberikan pelumasan pada bagian screw yang berputar denga oli atau minyak pelumas sehingga screw tersebut berjalan dengan cepat. Screw Compressure tersebut digerakkan oleh motor dengan daya 175 KW. Udara yang terkompresi kemudian disimpan di tempat penampungan sementara yaitu surge drum. Dalam surge drum initerdapat tiga tahap pemurnian udara dari kandungan minyak, debu, dan air. Udara bertekanan ini dipakai sebagai penggerak utama equipment Instrument seperti ROV dan PV, aktivasi katalis, regenarasi FPU. 1. Instrument air pre filter jenis catridge untuk menyaring udara dari debu 2. Instrumen air after filter untuk menyaring udara dari kandungan air. 3. Instrumen air dryer jenis desiccant untuk mengeringkan udara 4. Instrument air surge drum untuk menampung udara tekan sebelum ke area proses. FUEL OIL AND LPG STROGE Fuel Oil adalah saran untuk menyuplai bahan bakar solar. Fuel Oil ini di alirkan ke Fuel oil stroge menggunakan pompa. Fuel oil stroge mempunyai kapasitas 684 m3. Fungsi dari fuel oil adalah sebagai bahan bakai boiler, steam generation, incenerator dan fire water diesel pump. NITROGEN SUPPLY Nitrogen yang di suplai dari PT> Air Product Indonesia dipergunakan untuk keperluan proses di train 1 dan 2 dalam bentuk high dan medium pressure 1. High Pressure Nitrogen (NH) NH yang berasal dari PT. API ditampung di NH receiver NH yang digunakan di PT TITAN bertekanan sebesar 30 barg dan laju alir maksimal 860 Nm3/jam. HPN yang didistribusikan ke plant mempunyai dua kategori yaotu NH Priority dan Non Priority NH. 2. Medium Pressure Nitrogen (NM) NM yang berasal dari PT. API mempunyai tekanan 7 barg dan laju alir 7,42 Nm3/jam. Hydrogen Supply Hidrogen diterima dari PT> Air Liquid Indonesia dan disuplai pda tekanan 140 barg kemudian diturunkan menjadi 36 barg dan normal aliran 150Nm3/jam. PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 20
PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK Kebutuhan listrik di PT> TITAN Petrokimia Nusantara sebesar 80 Mwatt disuplai dari PLTU sulaya. Tegangan disuplai dari PLTU suralaya. Tegangan disuplai oleh PLTU suralaya sebesar 150 kV, namun sesampainya di PT TITAN Petrokimia Nusantara tegangan diturunkan menjadi 11kV dengan mengunakan 2 buah travo, masing-masing mempunyai kapasitas sebesar 50 Mwatt. Kemudian tegangan tersebut diturunkan kemabali menjadi 220 V dengan menggunakan 8 travo. Tiap-tiap travo tersebut digunakan untuk mensupali listrik di Train I, Train II, Train III, Core Common, Utility/IBL, Pelletizing dan Bagging serta IBL II/utility II. EFFLUENT TREATMENT UNIT Terdapat tiga bentuk limbah yang dihasilkan PT. TITAN Petrokimia Nusantara yaitu limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Limbah cair dapat berupa sisa-sisa bahan kimia dan oily water akan diolah secara standart kandungan Chemicalnya di bawah ambang batas yang diizinkan sebelum dibuang ke laut. Limbah padat yang dihasilkan proses, termasuk sampah-sampah umum, akan dibakar di unit incinerator dengan menggunakan bahan bakar solar. Sedangkan limbah padat sisa katalis akan dikeringkan sebelum dikirim ke perusahaan pengolahan limbah industri. Gas yang mengandung senyawa hidrokarbon di atas 2 ppm akan dibakar di flare sedangkan yang mengandung kurang dari 2 ppm akan dibuang melalui unit cold vent. FLARE STACK AND COLD VENT Limbah yang berupa gas diolah di flare stack. Flare stack yaitu sarana untuk membakar limbah gas hidrokarbon dengan konsentrasi lebih dari 2 ppm. Inlet dari hidrokarbon yang akan dibakar terdiri dari high pressure dan low pressure. Pda flare juga terdapat steal water yang berfungsi sebagai pengabsorbsi dari partikel yang terbawa oleh hidrokarbon. Pada flare juga terdapat jalur steam medium yaitu sebagai cooling down tip temperature agar tidak terjadinya pelelehan pada flare, menjaga agar temperature > 150⁰C dan menjaga agar asap pembakaran tidak terlalu pekat atau hitam. Cold vent stack adalah sarana untuk mengolah atau membuang limbah gas hidrokarbon yang mempunyai kadar hidrokarbon kurang dari 2 ppm. Cold vent dilengkapi dengan drain line valve dan seal water. Drain line valve berfungsi untuk mengeuarkan air hujan yang masuk dari bagian atas cold vent. Sedangkan seal water berfungsi untuk mencegah uap keluar dari cold vent. 2.5 Keselamatan Kerja Prosedur keamanan dan kecelakaan bagi PT. Lotte sangat ketat. Hal ini dilakukan untuk menciptakan kondisi yang sangat baik bagi lingkungan kerja, tenaga kerja, maupun peralatan. Setiap
PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 21
orang yang berada di area pabrik dilarang keras membawa rokok, kamera, korek api, atau benda lain yang menimbulkan bunga api. Secara keseluruhan sistem keselamatn di PT. Lotte terdiri dari: 1. APD ( Alat Pelindung Diri ) APD yang digunakan diantaranya safety helmet, google glasses, dust mask, ear plug, safety belt, life lines, wear pack, safety shoes, dll. Pemakaian alat pelindung diri ini tergantung dari jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan . Namun secara umum semua pegawai di PT. Lotte minimum harus menggunakan safety shoes, safety helmet, dan spectale. 2. Jenis Pengaman Berupa peralatan yang berfungsi sebagai pelindung dan pencegah bahaya bahaya lebih lanjut terhadap tenaga kerja. Antara lain : rotating unit cover, pagar pengaman tangga pada daerah yang tinggi, eye and body shower, saklat alat pengatur tekanan, dll . 3. Penanggulan kebakaran dan emergency Di PT. Lotte terdapat satuan pemadam kebakaran dan klinik yang dilengkapi dengan ambulans. Selain itu setiap orang di dalam area pabrik dilarang keras membara barang yang menimbulkan percikan api
PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 22
PT Lotte Chemical Titan Nusantara | 23