SCID I- Versiune clinica-interviu clinic structurat pentru tulburarile de pe axa I DSM-IV
Descripción: SCID I- Versiune clinica-interviu clinic structurat pentru tulburarile de pe axa I DSM-IV
This project explores the area of Source Code In Database (SCID) and moves on to the design and implementation of a tool that parses source code and stores useful information (such as classe…Full description
Interviu Clinic Structurat Axa II(SCID II)Full description
Full description
SCID Sel-sel Sel-sel yang membentuk membentuk sistem kek kekebalan ebalan tubuh berkembang berkembang di dalam dalam sumsum sumsum tulang tulang dalam dalam bentuk bentuk sel batang batang.. Sel-se Sel-sell terseb tersebut ut berk berkembang embang menjadi sel yang disebut limfosit B, limfosit T, limfosit NK dan fagosit. Sel primer dan protein yang mereka hasilkan membuat komponen yang paling penting dari sistem kekebalan tubuh. Sel-sel dan protein semua menyebar ke seluruh tubuh sehingga mereka dapat bereaksi cepat untuk masalah apapun. apapun. SCID adalah adalah suatu penyakit penyakit yang disebabkan disebabkan oleh cacatnya cacatnya sel T dan sel B Limfosit karena kelainan genetik. Pada penderita SCID terdapat kesalahan kesalahan dalam proses produksi limfosit T, B, dan NK. Akibatnya sistem kekebalan tubuh penderita melemah, sehingga penderita mudah terkena berbagai macam penyakit. Banyak penderita yang meninggal pada tahun pertama. Penyakit ini juga disebut “Boy in the Bubble Syndrome” karena penderitanya ditempatkan di gelembung steril agar tak terkena penyakit. Terdapat beberapa jenis SCID. Beberapa bentuk SCID : Limfosit X-linked SCID (mutasi gen rantai gamma) IL2RG T (-) B (+) NK (-) Autosomal resesif SCID Mutasi gen JAK3 T Jak3 (-) B (+) NK (-) Mutasi gen ADA T (-) B (-) NK (-) Rantai mutasi IL7R T alpha (-) B (+) NK (+) Mutasi CD3 atau epsilon delta T (-) B (+) NK (+) Mutasi RAG1/RAG2 T (-) B (-) NK (+) Mutasi gen Artemis T (-) B (-) NK (+) Mutasi gen CD45 T (-) B (+) NK (+)
Gejala : 1. Diar Diare e Kroni Kronis s 2. Infek Infeksi si teli teling nga a 3. Infek Infeksi si mulu mulutt 4. Pneum neumon onia ia 5. Demam 6. Dan penyakit-p penyakit-penyak enyakit it ringan ringan yang tak kunjung sembuh
Cara Penanganan : 1. Menggu Menggunak nakan an gelembun gelembung g steril 2. Transplant ransplantasi asi sumsum sumsum tulang belakang 3. Terapi erapi gen gen
Tetapi cara penanganan tersebut tidak bisa menjamin 100% kesembuhan pasien. Seperti yang dialami oleh David Vetter. Dia adalah anak yang sejak lahir tinggal di dalam gelembung. Dia telah mengalami operasi cangkok sumsum tulang belakang, ia meninggal di usia 12 tahun karena ia keluar dari gelembung.
Sumber : http://www.scid.net dengan penyesuaian oleh : Aulia Rahman El-Arif (Kelas XI IPA 2/ no. 01)